LPN Kontur
LPN Kontur
Prisip Teori :
Menurut Rahmat Kusnadi (2013) peta kontur adalah peta yang
menggambarkan sebagian bentuk-bentuk permukaan bumi yang bersifat alami
dengan menggunakan garis-garis kontur. Menurut Rosana (2003:99) garis kontur
adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat atau titik-titik pada peta yang 13
mempunyai ketinggian sama di atas atau di bawah suatu datun plane (bidang level).
Garis kontur adalah suatu garis yang menghubungkan tempat–tempat yang
sangat tinggi dan suatu permukaan tanah di dalam peta. Dari simbol–simbol yang ada
garis kontur yang lebih sering dipakai dalam penggambaran sebuah peta,karena
selain banyaknya elevasi yang dapat digambarkan, garis kontur merupakan petunjuk
langsung dari suatu elevasi tertentu. Garis kontur ini dapat kita bayangkan sebagai
tepi dari suatu danau atau laut. Kerapatan jarak kontur pada suatu peta dengan lainya
menunjukkan keadaan wilayah yang curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara
garis kontur pada suatu peta menunjukan bahwa daerah yang disebut termasuk
dalam kategori landai (Frick , 1991).
Garis kontur merupakan sebuah garis yang digambarkan pada daerah yang
menghubungkan semua titik yang ketinggiannya sama diatas atau dibawah datum
tertentu. Konsep garis kontur tersebut dapat dengan mudah dipahami jika kita
mempu membayangkannya. Dengan mempelajari pembuatan kontur kita dapat
mengetahui keadaan wilayah hitam yang ingin digambarkan atau dipetakan pada
ketinggian yang sama. Di dalam pembuatan kontur, terdapat beberapa sifat – sifat
garis kontur yaitu :
Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Alat tulis lengkap
2. Penggaris
3. Pensil Warna
4. Theodolit
5. Meteran
6. Rambu ukur
7. GPS
8. Kompa
9. Patokan
Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Kertas Hvs
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Setelah dilakukan praktikum dilapangan praktikan melakukan perhitungan
menggunakan M. Excel agar dapat di peroleh perhitungan data-data yang
akurat untuk di masukan dalam software pemetaan.
2. Praktikan dapat mengetahui bentuk berupa letak stasiun dan titik plot yang
telah dilakukan di lapangan apakah hasil dari pengukuran mengalami
kesalahan atau tidak.
3. garis yang menghubungkan tempat-tempat atau titik-titik pada peta yang 13
mempunyai ketinggian sama di atas atau di bawah suatu datun plane (bidang
level)
Saran
Adapun saran yang dari praktikum ini adalah pada saat praktikum, praktikan
perlu ketelitian dalam melakukan penembakan ke titik ploting dan pembacaan hasil
penembakan di theodolit agar hasil datanya benar.
DAFTAR PUSTAKA
Frick, Heinz. 1991. Ilmu dan Alat Ukur Tanah. Yogyakarta : Yayasan Konisius.
Rosana. 2003. Kartografi.Bahan Ajar.FKIP UNILA. Bandar
Rahmat Kusnadi. 2013.
http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/07/petakontur.html. di akses 12
Desember 2019 pada pukul 12.16 WIB. (Internet).
Wongsotjtro,Soetomo. 1980. Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta : Kanisius.