Anda di halaman 1dari 2

Kekeristenan di India memiliki sejarah yang panjang dan Kekristenan merupakan agama terbesar ketiga

di India.[2] Berdasarkan sensus yang dilakukan pada tahun 2001, jumlah orang Kristen sekitar 24 juta jiwa,
atau sekitar 2,3% dari keseluruhan penduduk India.[3] Kekristenan pertama kali masuk ke wilayah India
pada abad ke-16 dari Gereja Katolik Roma.[4] Pada abad ke-19, setidaknya sudah ada 3 denominasi yang
masuk ke dalam wilayah India, yakni Katolik yang masuk sebagai hasil penginjilan orang-
orang Portugis pada abad ke-16 (berpusat di Goa dan Pantai Parava), Kristen Siria (berpusat
di Kerala, India Selatan), serta Gereja Protestan di India Selatan sebagai hasil penginjilan Ziegenbalg dan
rekan-rekannya di bawah naungan misi Denmark.[4] Hubungan antara kekristenan dengan kolonialisme
tidak seiring, misalnya saja perusahaan Inggris, East India Company (EIC) yang seluruhnya bermotif
ekonomi dan sama sekali tidak memiliki keinginan untuk menyebarkan Injil.[4] Misionaris yang datang pun
hanya diberi tugas untuk melayani orang Eropa.[4] Bahkan, EIC melarang dengan tegas penginjilan kepada
orang-orang India karena dikhawatirkan dapat merusak perdagangan.[4] Akan tetapi,
golongan Evangelis di Inggris memberi tekanan pada EIC lewat parlemen di Inggris, sehingga beberapa
kebijakan EIC mulai dilonggarkan

William Carey (lahir 17 Agustus 1761 – meninggal 9 Juni 1834 pada umur 72 tahun) adalah
tokoh pekabaran Injil modern dan dikenal dalam sejarah gereja sebagai "Bapak Gerakan Misi
Modern".[1][2][3][4

Wiliam Carey dilahirkan di sebuah keluarga yang tidak mampu di Nortamptonshire, Inggris pada
tahun 1761.[3][4] Orangtua Carey merupakan anggota Gereja Anglikan, sehingga Carey menerima
baptisan di gereja itu.[3][4] Pada tahun 1779, Carey pindah ke Gereja Baptis.[4] Di sana ia menjadi
seorang pengkhotbah dan guru sekolah pada siang hari, sedangkan malam hari ia bekerja
sebagai seorang tukang sepatu.[4][2] Ia juga seorang yang sangat mencintai tanaman.[3] Meskipun
Carey melakukan berbagai pekerjaan, ia menyempatkan diri untuk mempelajari sendiri
bahasa Yunani, Ibrani, Belanda dan Prancis.[4][5][2]
Pada tahun 1792 Carey mengkritik golongan Baptis yang
bercorak Calvinis menafsirkan teologi predestinasi sedemikian rupa yang berpendapat jika
Tuhan bermaksud menyelamatkan bangsa-bangsa yang jauh, Dia dapat menyelamatkan mereka
tanpa memakai tenaga manusia sebagai pekabar Injil.[3]. Kritikan Carey
terhadap Calvinisme dinyatakan dalam buku, An Inquiry into the Obligation to use Means for the
Conversion of the Heathen, yang isinya mengatakan bahwa tenaga manusia dibutuhkan untuk
menginjili bangsa-bangsa yang jauh.[3] Carey menegaskan panggilan setiap orang Kristen untuk
berperan dalam misi gereja, yakni mengabarkan Injil ke seluruh dunia.[3]
Ketertarikannya pada saat membaca buku harian David Brainerd, yang menyerahkan diri untuk
mengabarkan Injil kepada orang Indian di Amerika menginspirasikannya untuk menjadi salah
satu misionaris pertama yang pergi ke India pada 1792.[3] [1]
Ia juga membantu mengorganisasi English Baptist Missionary Society.[1][2][5] Kepandaian Carey
yang mencakup ketrampilan praktis maupun intelektual serta kemampuan berbahasa, sangat
mendukung usahanya dalam pekabaran Injil di India.[3][5]

Kehidupan di India[sunting | sunting sumber]


Ketika pertama kali pindah ke India, keluarga Carey menghadapi banyak kesulitan.[3] Hal itu
menyebabkan Carey beralih pekerjaan, yaitu menjadi pengelola pabrik nila di pedalaman
India.[3] Istri Carey tidak tahan hidup di tempat tersebut sehingga ia mengalami gangguan jiwa
dan hal ini memberi dampak besar bagi perkembangan anak-anak mereka.[3]
Namun, itu semua tidak membuat Carey putus asa.[3] Ia memakai kesempatan hidup terpencil di
perkebunan untuk belajar bahasa Sanskrit dan bahasa Bangla, yang nantinya akan berguna bagi
karya penerjemahan Alkitab yang dilakukannya.[3]
Pada tahun 1793 Carey tiba di Kolkata, tetapi ia langsung mendapatkan perlawanan dari
pihak Perusahaan Hindia Timur Inggris (East India Company) yang saat itu berkuasa di
India.[6][1] Akibatnya, Carey terpaksa mundur ke Serampur (dekat Kolkata), yang merupakan
daerah jajahan kecil Perusahaan Hindia Timur Denmark pada waktu itu.[1][6] Namun, di kota
Serampur inilah karya Carey dimulai.[1][2]
Ketika pindah ke Serampur, Carey bergabung dengan dua orang temannya, yaitu: seorang guru
bernama Joshua Marshman dan seorang tukang cetak dan redaktur koran bernama William
Ward.[3] Mereka mendirikan sekolah untuk anak-anak orang Eropa dan mengajarkan bahasa
Bangla pada pegawai negeri berkebangsaan Inggris, tenaga Perusahaan Hindia
Timur.[3] Dengan cara itulah mereka dapat mencukupi kebutuhan misi.[3]
Penerjemahan Alkitab diprioritaskan, sehingga dalam waktu 30 tahun mereka menerjemahkan
seluruh Alkitab ke dalam 6 bahasa, ditambah bagian-bagian tertentu dari Alkitab yang
diterjemahkan ke dalam 26 bahasa.[3] Pekerjaan ketiga pekabar Injil di Serampur yang terkenal
sebagai "Trio Serampur" ini merupakan langkah awal yang sangat bermakna dalam usaha
perkembangan kekristenan di India.[3]
Carey ingin mengabarkan Injil seluas dan secepat mungkin, sehingga ia berjalan mengunjungi
berbagai pedesaan, mendirikan pos-pos pekabaran Injil di tepi Sungai Gangga, di Orissa dan
sampai ke Burma.[3] Tujuan Carey adalah secepat mungkin mendirikan gereja asli India yang
mandiri.[3]

Karya-karya[sunting | sunting sumber]


Carey berhasil mendirikan berbagai gereja dan sekolah di India, menerjemahkan Alkitab ke
dalam berbagai bahasa, membuka pusat kesehatan, mendirikan seminari, dan
menyokong reformasi sosial dengan sukses (termasuk menghentikan perlakuan kasar terhadap
kaum wanita, pembunuhan anak-anak, pengguguran bayi, dan sati, yaitu upacara pembakaran
para janda yang sudah menjadi tradisi di sana).[2][3]

Carey menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang untuk mengikuti jejaknya dalam bidang
misionaris, termasuk ahli bahasa berbakat Henry Martyn.[2] Sebelum meninggal dunia, Carey
telah menyelesaikan penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Urdu, yang tetap menjadi dasar
terjemahan modern, dan menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Arab dan Persia.[2]
Keahlian Carey di bidang praktis juga dipakai demi pembangunan negeri India.[3] Ia
mendirikan Horticultural Society (Persekutuan Ilmu Perkebunan) dengan tujuan meningkatkan
metode-metode pertanian, termasuk mengimpor pohon buah-buahan dari Inggris.[3]

Anda mungkin juga menyukai