Anda di halaman 1dari 23

PELANGGARAN DALAM 5 SILA PANCASILA

KELOMPOK 2

KELAS B

NIM NAMA

(E1Q019015) DEVI PUTRIA PRILIAN


(E1Q019016) DEWI RISKA PUTRI
(E1Q019019) ERIKA
(E1Q019024) HASNI
(E1Q019025) HELMAYANI LESTARI
(E1Q019065) RISA RAHMAWATI
(E1Q019068) SAADILA HAYATI
(E1Q019069) SAOSAN ALAMUNA HAYAZA
(E1Q019070) SAYYIDAH NURUL MUSLIHAH
(E1Q019071) SITI JAMILA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyeleseikan Laporan
Fenomena-fenomena yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila di lingkungan
sekitar.
Laporan ini berisikan informasi tentang fenomena yang bertentangan dengan
nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekitar serta pernyataan sikap yang bertentangan
dengan hal tersebut.
Diharapkan laporan ini dapat memberikan informasi kepada kita mengenai
fenomena yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang terkandung di
dalamnya. Semoga kita senantiasa menaati dan mematuhi aturan-aturan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan,. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan laporan ini.
Demikian laporan ini dibuat sebagaimana mestinya dan terima kasih kepada
pihak-pihak yang berkaitan sehingga laporan ini dapat dibuat dan disusun dengan
tepat waktu.

Mataram, 12 Desember 2019

Penyusun

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 ................................................................................................................... 1


Gambar 1.2 ................................................................................................................... 2
Gambar 1.3 ................................................................................................................... 3
Gambar 1.4 ................................................................................................................... 4
Gambar 1.5 ................................................................................................................... 5

iii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 ............................................................................................................ 16
1.1 BIODATA DEVI PUTRI APRILIAN ..................................................... 16
1.2 BIODATA DEWI RISKA PUTRI ... ....................................................... 16
LAMPIRAN 2 ............................................................................................................ 16
1.3 BIODATA ERIKA .................................................................................. 16
1.4 BIODATA HASNI .................................................................................. 16
LAMPIRAN 3 ............................................................................................................ 17
1.5 BIODATA HELMAYANI LESTARI ..................................................... 17
1.6 BIODATA RISA RAHMAWATI ........................................................... 17
LAMPIRAN 4 ............................................................................................................ 17
1.7 BIODATA SAADILA HAYATI ............................................................. 17
1.8 BIODATA SAOSAN ALAMUNA HAYAZA ....................................... 17
LAMPIRAN 5 ............................................................................................................ 18
1.9 BIODATA SAYYIDAH NURUL MUSLIHAH ..................................... 18
1.10BIODATA SITI JAMILA ....................................................................... 18

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................ i


KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................... v
BAB I ISI LAPORAN ................................................................................................ 1
A. Argumentasi Nilai Sila Pertama ................................................................ 1
B. Argumentasi Nilai Sila Kedua .................................................................. 2
C. Argumentasi Nilai Sila Ketiga .................................................................. 3
D. Argumentasi Nilai Sila Keempat .............................................................. 4
E. Argumentasi Nilai Sila Kelima ................................................................. 5
BAB II ANALISIS LAPORAN ................................................................................. 7
A. Analisis Nilai Sila Pertama ........................................................................ 7
B. Analisis Nilai Sila Kedua ........................................................................... 8
C. Analisis Nilai Sila Ketiga ........................................................................... 8
D. Analisis Nilai Sila Keempat ....................................................................... 9
E. Analisis Nilai Sila Kelima ......................................................................... 9
BAB III PERNYATAAN SIKAP............................................................................ 11
BAB IV KESIMPULAN .......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 15
LAMPIRAN .............................................................................................................. 16

v
BAB I
ISI LAPORAN

A. ARGUMENTASI NILAI SILA PERTAMA


Gambar 1.1 Pembuangan Sampah

Menurut beberapa argument masyarakat mengenai pelanggaran yang


biasa dilakukan di sekitar lingkunga masyarakat walaupun telah mengetahui
dampak-dampaknya. Namun, pelanggaran yang merupakan pelanggaran yang
tidak sesuai atau tidak selaras yang tertera pada sila pertama yaitu
pembuangan sampah sembarangan yang masih belum bisa di kendalikan
secara optimal di sekitar masyarakat untuk mewujudkan lingkungan
masyarakat yang bersih dan sehat, karena kebersihan adalah sebagian dari
iman umat manusia. Dampak-dampak pada pelanggaran ini berupa dampak
positif dan negatif bagi para pemulung atau pengelola pabrik sampah.
Dampak positifnya yaitu memberikan keuntungan atau pekerjaan bagi
masyarakat kecil yang belum memiliki pekerjaan tetap, walaupun tidak
seberapa tetapi cukup untuk membantu meringankan biaya kehidupan sehari-
hari. Sampah plastik sangatlah ramah lingkungan sebab sampah plastik dapat
di daur ulang kembli sedangkan sampah seperti kertas akan mengotori

1
lingkungan karena tidak dapat di daur ulang seperti halnya dengan sampah
plastic. Begitulah menurut pak Ikhsan, namun dari permasalahan pelanggaran
ini tidak akan terlepas dari dampak negatifnya. Dampak negatif atau dampak
yang merugikan bagi masyarakat yaitu sampah-sampah yang kotor serta
berserakan dimana-mana sangatlah mengotori pemandangan di sekitarnya.
Selain itu, dampak yang paling buruk ialah pencemaran air sungai dan
penyebaran kuman serta virus yang berbahaya untuk tubuh manusia.
Masyarakat sekitar lah yang bertanggung jawab atas segala pelanggaran ini
sebab kebanyakan orang masih suka membuang sampah sembarangan, jika
masyarakat itu suka akan kebersihan maka akan ada kesulitan untuk
mengatasinya. Permasalahan yang beredar seperti ini adalah tugas dari
pemerintah dan pastinya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya menjaga
lingkungan yang bersih.

B. ARGUMENTASI NILAI SILA KEDUA


Gambar 1.2 Celana Jeans

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan di Musholla FKIP


bersama dengan narasumber (Wisnuwatin). Penggunaan celana jeans di FKIP
tidak seharusnya terjadi karena FKIP merupakan salah satu Fakultas yang
berbasis Keguruan. Seharusnya, calon guru seperti itu tidak menggunakan
celana jeans yang menunjukkan tidak beradab dan tidak elok dipandang oleh

2
orang yang melihatnya (terutama wanita yang menggunakannya). Dalam hal
ini, yang seharusnya bertanggung jawab adalah diri sendiri, karena di
lingkungan FKIP telah membuat aturan larangan penggunaan celana jeans.
Namun, kenyataannya masih ada yang melanggar. Oleh sebab itu, kesadaran
diri pribadi diperlukan dalam penegakan aturan tersebut. Nampaknya, para
pelanggar belum memahami dampak yang mungkin saja terjadi akibat
penggunaan celana jeans sebagai calon guru. Jadi, untuk meminimalisir
penggunaan celana jeans di lingkungan FKIP ada baiknya kita saling
menasehati, memberikan masukan kepada sesame calon guru.

C. ARGUMENTASI NILAI SILA KETIGA


Gambar 1.3 Demo

Aksi demo yang dilakukan mahasiswa bulan lalu adalah tindakan yang
bagus, karema hal itu membuktikan bahwa mahasiswa masih memiliki
kepedulian terhadap negrinya. Serta, mahasiswa juga berhasil menyuarakan
aspirasinya terkait dengan keputusan pemerintah yang nantinya menentukan
nasib bangsa. Namun, pada aksi demo yang seharusnya menjadi cara
mahasiswa menyampaikan aspirasinya berubah menjadi ricuh, dan merusak
fasilitas-fasilitas umum. Hal ini terjadi karena mahasiswa tidak mampu
menahan emosinya karena keputusan atau rancangan Undang-undang yang
dikeluarkan oleh pemerintah benar-benar tidak sesuai untuk ditetapkan di

3
negeri ini. Hal ini juga menjadi tanggung jawab pemerintah yang kurang teliti
dalam menyeleksi Undang-undang/peraturan yang akan ditetapkan supaya hal
ini tidak terulang lagi dan cara mengatasi hal ini adalah dengan kembali
menanamkan kepada setiap individu termasuk pemerintah nilai-nilai yang
menjadi dasar negara.

D. ARGUMENTASI NILAI SILA KEEMPAT


Gambar 1.4 Pelanggaran Lalu Lintas

Mentaati peraturan lalu lintas yang telah ditetapkan oleh UU No.22


Tahun 2009 merupakan keselarasan atau hanya untuk keselamatan diri
sendiri. Contohnya dalam menggunakan helm saat mengendarai motor itu
semata hanya untuk keselamatan diri sendiri atau pengendara motor tersebut.
Namun, banyaknya masyarakat Indonesia yang kurang menyadari masalah
tersebut. Sehingga kelalaian dari setiap masyarakat bisa mencerminkan hal
yang tidak baik yang menyebabkan masyarakat lainnya menganggap bahwa
hal itu adalah hal yang biasa saja. Namun, selanjutnya jika terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan bersama, untuk sekiranya bisa dipertanggungn jawabkan
sendiri oleh masyarakat tersebut. Banyaknya orang yang tidak menyadari
akan pentingnya keselamatan dalam berkendara menyebabkan masyarakat
dapat peduli dengan kelalaiannya sendiri ketika terjadi razia atau kena sanksi
oleh aparat yang menjalankan tugas dalam peraturan perundang-undangan
yang telah diterapkan. Sehingga, niat kita sama-sama merubah semua

4
kesalahan tersebut, dengan cara mulai menanamkan contoh atau perilaku yang
baik dari sekarang, hingga tercerminnya suatu perilaku yang baik pula.

E. ARGUMENTASI NILAI SILA KELIMA


Gambar 1.5 Pengemis

Sebagai seorang mahasiswa dan juga sebagai masyarakat umum, itu


terlalu mengganggu aktifitas walaupun sekedar mengemis. Contohnya : kita
duduk sebagai mahasiswa di kantin makan, datang orang mengemis sudah
dikasih dan pengemis ini keliling lagi dan datang lagi, kita tidak mau
memberikan uang pengemis itu marah-marah atau ngotot untuk meminta.
Jadinya kita merasa terganggu yang harus bertanggung jawab terhadap
pengemis ini adalah masyarakat terutama orang tuanya. Ada anak yang
disuruh ngemis hanya untuk uang jajannya atau sekedar bermain-main, tetapi
sebagai orang tua, kita sebagai mahasiswa untuk orang tua di luar sana yang
masih membiarkan anak-anaknya itu, cobalah pikirkan Pendidikan seorang
anak kecil karena karakter dari seorang anak terbentuk dari orang tuanya dan
keluarganya. Dan untuk pengemis selain anak kecil itu balik lagi kepada
pemerintah daerah Provinsi NTB, karena di Indonesia ini kekurangan
lapangan pekerjaan, sehingga mereka menjadi pengemis, kadang ada lapangan
pekerjaan tetapi persyaratan untuk bekerja tidak bisa tercapai orang yang mau
bekerja itu yangmembuat mereka mengganggu. Jadi, mereka berpikir “Saya

5
harus menghasilkan uang dari mana?’, saya mengamen atau mengemis sudah,
yang namanya pemikiran orang ngemis,orang ngamen itu pasti melihat berapa
banyak orang yang berada pada suatu tempat, mereka berpikir bahwa mereka
harus kesana otomatis mereka akan mendapatkan banyak uang disana karena
banyak orang ini adalah orang yang memiliki pola pikir yang utama bagi
seorang pengemis atau pengamen. Terutama untuk mengurangi pengemis,
pengamen, pengangguran, setidaknya pemerintah daerah memikirkan
lapangan pekerjaan untuk meningkatkan sumber daya manusia dengan cara
mengadakan pelatihan-pelatihan seleksi BLK atau setara dengan itu.
Pemerintah membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Contohnya : kelas
karya atau keterampilan-keterampilan orang-orang tersebut ditingkatkan
melalui kelas karya tersebut. Apa yang menjadi potensi NTB ini itu yang
dikembangkan sehingga akan memajukan nama Povinsi dengan potensi dari
sumber daya alam, sumber daya manusia dan produk-produk yang ada di
NTB iniu untuk dikembangkan.

6
BAB II
ANALISIS ISI LAPORAN

A. ANALISIS NILAI SILA PERTAMA


Sila pertama dalam pancasila adalah ketuhanan Yang Maha Esa,
berlambang bintang emas dengan lima sudut serta berlatar belakang hitam.
Bintang emas bisa diartikan bahwa Tuhan yang Maha Esa sebagai cahaya bagi
kehidupan manusia. Lambing bintang juga diartikan sebagai sebuah cahaya
untuk menerangi Dasar Negara yang lima (pembukaan UUD 1945 alinea 4),
sifat Negara yang lima (pembukaan UUD 1945 alinea 2), dan tujuan Negara
yang lima (pembukaan UUD 1946 alinea 4). Sedangkan latar berwarna hitam
menunjukkan warna alam dan mengandung arti bahwa berkat rahmat Allah
adalah sumber dari segalanya. Pada hasil kegiatan wawancara kemarin, dapat
diperoleh hasil bahwa pelanggaran pembuangan sampah sembarangan
merupakan perbuatan yang tidak mencerminkan butir pada sila pertama yaitu
ketuhanan yang maha esa. Dapat dikaitkan bahwa kebersihan adalah sebagian
dari iman yang menunjukkan bahwa kebersihan adalah ibadah bagi seluruh
umat manusia, kebersihan mendekatkan kita pada Tuhan yang Maha Esa.
Oleh sebab itu, kebersihan sangatlah penting bagi masyarakat Indonesia.
Selain membawa keuntugan berupa tetap sehat dan terhindar dari penyakit,
mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa. Kebersihan juga
mencerminkan hati yang bersih, rapi dan tentram. Kegiatanpembuangan
sampah sembarangan ini sering sekali kita jumpai di sekitar jalanan, mengapa
ini bisa terjadi?
Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran pada diri manusia, yang
selalu menyepelekan hal kecil. Membuang sampah memang hal yang sangat
sepele namun, jika hal ini terus terjadi dan tidak dicegah maupun diatasi maka
akan berdampak buruk pada semua masyarakat yang sekitarnya. Dampak
yang akan diterim oleh masyarakat ialah berupa penyakit kulit, kebanjiran
yang disebabkan oleh penyumbatan saluran, air sungai tercemar dan ikan-ikan

7
yang ada akan mati. Hal ini juga akan berdampak pada kesehatan manusia
sebab ikan merupakan lauk bagi masyarakat. Jika hal ini mampu dicegah dan
diatasi maka masyarakat akan terhindar dari bahayanya penyakit kulit dan
lainnya. Solusi dari hal ini ialah harus menumbuhkan kesadaran diri pada
masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan untuk kebaikan
bersama.

B. ANALISIS NILAI SILA KEDUA


Sila kedua Pancasila adalah dasar hubungan sosial dan budaya antara
semua warga masyarakat. Penggunaan celana jeans di lingkungan FKIP
merupakan salah satu hal yang melanggar aturan dalam lingkungan FKIP dan
juga sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Penyebab timbulnya
penggunaan celana jeans atau celana ketat bisa dari faktor lingkungan luar,dan
kurangnya kesadaran akan aturan yang berlaku. Namun, ini akan berdampak
pada pelaku itu sendiri karena dosenpun akan menegurnya. Beradab dalam hal
berpakaian seharusnya telah menjadi dasar pada semua orang untuk memilih
dan menempatkan diri. Kebanyakan orang akan memandang terlebih dahulu
dari bagaimana cara seseorang berpakaian. Oleh sebab itu, perlunya
kesadaran dari diri sendiri setiap orang dalam hal berpakaian. Gaya
berpakaian seseorang tidak bisa diubah secara paksa. Namun, bisa diubah
secara perlahan yaitu dengan menempatkan diri dalam hal berpakaian. Jika
sedang berada di kampus hendaknya menggunakan pakaian yang lebih sopan,
apalagi sebagai calon guru yang nantinya akan menjadi contoh generasi
selanjutnya.

C. ANALISIS NILAI SILA KETIGA


Aksi demo mahasiswa yang menuntut tidak disahkannya rancangan
UU KUHP merupakn aksi mahasiswa yang kesekian kalinya. Banyaknya
mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya terkait ketidaksetujuannya
dengan rancangan UU tersebut membuat mahasiswa-mahasiswa lain ikut

8
sadar dan menyuarakan aspirasinya. Mengapa hal ini dapat terjadi?.Hal ini
terjadi karena kurangnya ketelitian pemerintah dalam memilih hukum yang
akan ditetapkan di negeri kita, sehingga hukum yang akan ditetapkan tersebut
tidak sesuai dengan masyarakat di negeri ini. Untk mengatasi hal ini maka,
harus benar-benar dikembalikan dasar pemerintahan yaitu, pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sehingga tidak menimbulkan perpecahan
yang dapat menangancam persatuan bangsa.

D. ANALISIS SILA KEEMPAT


Falsafah lalu lintas bukan hanya masalah kemacetan dan kecelakaan,
tetapi banyak hal juga yang terjadi di lalu lintas. Pelanggaran lalu lintas adalah
hal yang paling sering terjadi di jalan raya yang dilakukan oleh sebagian besar
masyarakat baik penggunaan kendaraan roda empat, roda dua, maupun bus
atau truk. Hal ini yang menjadi masalah utama di jalan raya dan menjadi tugas
penting oleh kepolisian. Masalah lalu lintas bukan juga terdapat pada
kendaraan, tetapi juga tentang kelengkapan surat kendaraan, karena pada saat
ini banyak kendaraan yang kelengkapannya sudah tidak lengkap atau sudah
keluar jangka waktu yang ditentukan. Sehingga hal yang demikianlah yang
menimbulkan rasa malas dan masyarakat itu sendiri untuk kembali
memperbarui kelengkapan surat dalam berkendara, dan menyebabkan banyak
dari masyarakat yang malas untuk tidak patuh dalam peraturan perundang-
undangan yang telah ditetapkan.

E. ANALISIS SILA KELIMA


Pemulung sangat meresahkan masyarakat karena dalam banyaknya
kasus pemulung, pengangguran meresahkan mata yang melihatnya. Lapangan
pekerjaan dibuka seluas-luasnya untuk mensejahterakan masyarakat atau
untuk meringankan SDM, tetapi karen syarat untuk bekerja tidak terpenuhi,
maka mereka berpikir untuk mengemis, mengamen dan menganggur.
Pemerintah daerah membuka Pelatihan atau kelas-kelas untuk meningkatkan

9
potensi diri dalam berkarya untuk dikembangkan sebagai objek daya dengan
masyarakat-masyarakat di daerah lain. Banyaknya pengemis diakibatkan
karena tidak memiliki temoat tinggal, hidup dibawah garis kemiskinan, hidup
dengan penuh ketidakpastian, pendidikan rendah, minimnya keterampilan
kerja yang dimiliki, kesehatan dan lingkungan sosial. Latar belakang
dijadikan landasan untuk mengemis , Pendidikan yang rendah dan minimnya
keterampilan mereka untuk bekerja, sehingga para pengemis berpikir untuk
meminta-minta kepada orang lain, karena didorong oleh pemikiran yang
terbatas.

10
BAB III
PERNYATAAN SIKAP

Sikap pernyataan yang pertama yaitu tentang pembuangan sampah secara


sembarangan sikap yang seharusnya diberikan kepada masyarakat yang masih
membuag sampah sembarangan adalah dengan cara memberikan teguran atau dengan
memberikan nasehat. Jika teguraan tersebut kurang menyadarkan masyarakat maka
harus diberikan sanksi karena ,jika hanya mengharapkan kesaadaran pada masyrakat
sekitar, masalah ini sulit untuk diselesaikan karena semakain lama dibiarkan, maka
dampak yang timbul semakin berbahaya. Banyak masyarakat yang hanya
mementingkan kehidupan sendiri tidak memikirkan dampak yang telah dilakukan
sehingga rasa kecintaan terhadap lingkungan itu berkurang.
Sikap pernyataan yang kedua yaitu tentang penggunaan celana jeans di FKIP.
Sikap yang seharusnya diberikan kepada mahasiswa yang masih melanggar peraturan
tersebut adalah dengan cara menegurnya atau memberikan arahan/masukkan. Namun,
jika hal tersebut tidak bisa mengubah diri sendiri, maka harus memberikan sanksi
kepada mahasiswa tersebut, karena sebenarnya masalah ini tergantung pada
kesadaran diri sendiri yaitu kesadaran atas sebuah peraturan. Sebab, peraturan adalah
suatu yang harus dipatuhi bukan untuk dilanggar.
Sikap pernyataan yang ketiga yaitu tentang aksi mahasiswa yang menuntut
tidak disahkannya rancangan RUU KUHP bahwa apa yang dilakukan oleh mahasiswa
menurut kami tidak sepaham. Seharusnya, terelebih dahulu teman-teman yang
menuntut untuk tidak disahkannya RUU KUHP tersebut, seharusnya menilai dari
dasar permasalahan apakah permasalahan itu merupakan permasalahan yang sifatnya
patut untuk di kritisi atau tidak. Seandainya patut dikritisi teman-teman seharusnya
membuatkan langkah forum diskusi atau sarana lainnya dalam tahapan sosialisasi
untuk mendiskusikan masalah materi muatannya sesuai dengan kebutuhan rakyat atau
tidak. Atas dasar tersebut, menurut kami pandangan objektif kami melihat materi
RUU KUHP, yang di permasalahkan oleh mahasiswa tidak layak untuk dijadikan
dasar suatu permasalahan karena RUU KUHP, telah terlebih dahulu dikaji dan

11
dikritisi oleh banyak pakar ahli di bidangnya, mulai dari konsep, asas, sampai
dengan muatan yang ada didalamnya.
Sikap pernyataan yang keempat yaitu tentang pelanggaran tidak menggunakan
helm sikap yang seharusnya diberikan kepada orang yang melanggar lalu lintas
adalah dengan memberikan sanksi namun kebanyakan masyarakat sekarang tidak
saling menegur atas permasalahan norma yang dilanggar. Norma adalah suatu saran
yang dipakai untuk menertibkan, menuntut dan mengarahkan tingkah laku anggota
masyarakat dalam hubunganya satu sama lain. Salah satu wujud norma di masyarakat
yang masih kurang akan kesadaran juga kepatuhan terhadap hukum saat ini adalah
peraturan lalu lintas tentang kewajiban menggunakan helm. Peraturan ini semata-
mata agar terhindar dari bahaya dan tetap dalam keadaan aman oleh karena itu kita
tidak boleh meremehkan suatu pelnggaran sekecil apapun karena bisa jadi akan
menimbulkan akibat yang besar.
Sikap pernyataan yang kelima adalah tentang permasalahan orang yang masih
mengemis sekarang banyak sekali kita melihat seseorang dalam sekelilingan kita
orang yang mengemis dari yang kecil sampai dewasa sebenernya permasalahn ini
timbul karena kurangnya lapangan kerja sehingga pemerintah harus menangani
permasalahan seperti ini karena jika dibiarkan terlalu lama, maka apa jadinya sebuah
negara tersebut apalagi yang mengemis adalah anak kecil padahal kewajiban mereka
yaitu untuk sekolah menuntut ilmu karena jika dibiarkan terus menerus menjadi
pengemis lantas siapa yang akan menjadi penerus bangsa. Oleh karena itu,
pemerintah harus menyediakan lapangan kerja bagi orang yang masih melakukan
aktivfitas mengemis atau memberikan fasilitas bagi anak-anak yang tidak sekolah
dengan fasilitas yang gratis.

12
BAB IV
KESIMPULAN

Permasalahan yang terjadi di sekitar kita ada beberapa hal yang dapat diambil
sebagai pembelajaran, berkaca pada permasalahan sila pertama yang di mana
pelanggaran dalam membuang samapah sembarangan yang dilakuakan olaeh
masyarakat. Pembuangan sampah secara sembarangan ini tentunya sangat mencemari
lingkungan, terlebih dengan datangnya musim penghujaan seperti saat ini dapat
menimbulakan banjir, timbulnya bau tidak sedap dan munculnya bibit penyakit, tak
lantas membuat masyarakat sadar dan jera dalam membuang sampah sembarangan.
Namun, tanpa disadari pembuangan sampah sembarangan tidak selamanya
merugikan, pembuangan samapah seperti botol, plastik dan buku bekas yang
berserakan oleh masyarakat kecil, seperti pemulung dijadikan sebagai sumber mata
pencaharian, untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Pelanggaran yang dilakukan
pada sila kedua mengambil contoh pemakaina calana ketat di lingkungan Universitas
Mataram terkhusus FKIP. Banyak mahasiswa yang lupa terkait dengan peraturan
yang disepakati dan telah diberitahukan pada masa Pengenalan Kehidupan Kampus
Mahasiswa Baru ( PKKMB ) bahwa mahasiswa dilarang menggunakan celana ketat
karena tidak mencerminkan etika sebagai calon pengajar. Sila ketiga dengan
permasalahan yang diangakat adalah kasus demo yang terjadi beberapa bulan yang
lalu yang menuntut penolakan RUU KUHP yang di anggap kurang masuk akal.
Penyaluran aspirasi melalui demo ini sesungguhnya bukanlah sesuatu yang dilarang
dan sudah diatur dalam UU No. 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan
pendapat di muka umum. Namun, yang menjadi permasalahan disini adalah tindakan
anarkis yang dilakuakan para demonstran yang melempar batu, botol bekas,
membakar ban, serta merusak fasilitas umum. Permasalahan yang diangkat untuk
mewakili sila keempat adalah kurang patuhnya pengendara dalam menggunakan
Helm. Kelengkapan dalam berkendara semata-mata bertujuan untuk menjaga
keselamatan pengendara tersebut dapat diartikan bahwa pengendara yang lalai dengan
keselamatan berlalu lintas adalah pengendara yang lalai dengan keselamatannya

13
sendiri. Ketepapan dalam berlalu lintas sudah diatur dalam UU No. 22 Tahun 2009.
Permasalahan yang berkaitan dengan sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia adalah maraknya pengemis terutama pengemis yang masih anak
kecil. Anak kecil seharusnya menikmati bangku sekolah, walaupuun anak tersebut
terlahir dalam keadaan keluarga yang kurang mampu, karena bagi anak yang berusia
tujuh sampai lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar sesuai dengan pasal
6 ayat 1 UURI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Sementara,
untuk pengemis yang sudah dewasa diserahkan kepada masyarakat dan pemerintah
daerah untuk diberikan pelatihan kerja guna memperoleh SDM yang bermutu sesuai
yang dicanangkan oleh pemerintah pusat dalam visi dan misi kerja yang
disampaikan.
Permasalahan yang terjadi dimasyarakat hendaklah melibatkan semua pihak
untuk mengatasinya. Sebagai makhluk sosial tentu kita tidak dapat hidup sendiri dan
harus saling mengingatkan satu sama lain agar tidak terus melakukan kesalahan yang
menyimpang dengan butir-butir Pancasila, di mana jika penyimpangan tersebut
dibiarkan terjadi maka akan menjadi suatu kebiasaan yang mengakar dan menjadi
adat istiadat yang sulit untuk diubah. Pancasila sebagai pedoma hidup bangsa dan
masyarakat Indonesia harus mengetahui dan memahami norma-norma yang
terkandung dalam setiap sila serta merealisasikannya dalam bentuk tindakan dalam
bermasyarakat. Pada setiap diri individu harus sadar dan menanamkan sikap
Pancasila, di mana pentingnya mematuhi norma-norma yang berlaku sebagai
pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak ke masa yang
akan datang.

14
DAFTAR PUSTAKA

Muslihah,Sayyidah Nurul. 2019. Pembuangan Sampah Sembarangan. Pagesangan


Indah. Dokumentasi Pribadi Pada Tanggal 04 Desember 2019 Pukul
09.1 WITA.
Erika. 2019. Pengemis Jalanan. FKIP Universitas Mataram. Dokumentasi Pribadi.
Pada Tanggal 04 Desember 2019 Pukul 09.12 WITA
Erika 2019. Demo. Udayana. Dokumentasi Pribadi. Pada Tanggal 10 Desember 2019
Pukul 19.23 WITA.
Hayati, Saadila. 2019. Celana Jeans. Parkiran FKIP Universitas Mataram. Dokumentasi
Pribadi. Pada Tanggal 04 Desember 2019 Pukul 15.45 WITA.
Muslihah, Sayyidah Nurul. 2019. Pelanggaran Lalu Lintas. Kekalik Jaya. Dokumentasi
Pribadi. Pada Tanggal 02 Desember 2019 Pukul 08.27 WITA.

15
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
1.1 BIODATA DEVI PITRI APRILIAN
NAMA : DEVI PUTRI APRILIAN
NIM : E1Q019015
TTL : MATARAM, 17 APRIL 2001
KONTRIBUSI: TIDAK ADA

1.2 BIODATA DEWI RISKA PUTRI


NAMA : DEWI RISKA PUTRI
NIM : E1Q019016
TTL : RERANGAN, 17 AGUSTUS 2001
KONTRIBUSI: REPORTER DAN PEWAWANCARA

LAMPIRAN 2
1.3 BIODATA ERIKA
NAMA : ERIKA
NIM : E1Q019019
TTL :
KONTRIBUSI: PENGAMBILAN DOKUMENTASI, PENGEDIT VIDEO,
PEREKAM VIDEO, PERANGKAIARGUMENTASI, DAN
PERANGAKAI ANALIS.

1.4 BIODATA HASNI


NAMA : HASNI
NIM : E1Q019024
TTL : LOMBOK TIMUR, 14 APRIL 2001
KONTRIBUSI: PEWAWANCARA, DAN PERANGKAI KESIMPULAN.

16
LAMPIRAN 3
1.5 BIODATA HELMAYANI LESTARI
NAMA : HELMAYANI LESTARI
NIM : E1Q019025
TTL : BARABALI, 7 MEI 2001
KONTRIBUSI: PEWAWANCARA, PERANGKAI ARGUMENTASI, DAN
PERANGKAI ANALISIS.

1.6 BIODATA RISA RAHMAWATI


NAMA : RISA RAHMAWATI
NIM : E1Q019065
TTL : BUNGKARUNG, 25 AGUSTUS 2000
KONTRIBUSI: PERANGKAI PERNYATAAN SIKAP.

LAMPIRAN 4
1.7 BIODATA SAADILA HAYATI
NAMA : SAADILA HAYATI
NIM : E1Q019068
TTL : LOMBOK TENGAH, 23 FEBRUARI 2001
KONTRIBUSI: PENGAMBILAN DOKUMENTASI, PEREKAM VIDEO,
REPORTER, PERANGKAI ARGUMENTASI, DAN
PERANGKAI ANALISIS.

1.8 BIODATA SAOSAN ALAMUNA HAYAZA


NAMA : SAOSAN ALAMUNA HAYAZA
NIM : E1Q019069
TTL :LOMBOK TIMUR, 21 MARET 2000
KONTRIBUSI: PEREKAM VIDEO, PERANGKAI ARGUMENTASI, DAN
PERANGKAI ANALISIS.

17
LAMPIRAN 5
1.9 BIODATA SAYYIDAH NURUL MUSLIHAH
NAMA : SAYYIDAH NURUL MUSLIHAH
NIM : E1Q019070
TTL : NUNGGI, 23 MEI 2001
KONTRIBUSI: PEWAWANCARA, DAN PENGAMBILA
DOKUMENTASI

1.10 BIODATA SITI JAMILA


NAMA : SITI JAMILA
NIM : E1Q019071
TTL : SAYANG-SAYANG, 18 SEPTEMBER 2000
KONTRIBUSI: REPOTER, PEREKAM VIDEO, PENGETIK LAPORAN,
DAN PENGEDIT LAPORAN.

18

Anda mungkin juga menyukai