KELOMPOK 2
KELAS B
NIM NAMA
UNIVERSITAS MATARAM
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyeleseikan Laporan
Fenomena-fenomena yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila di lingkungan
sekitar.
Laporan ini berisikan informasi tentang fenomena yang bertentangan dengan
nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekitar serta pernyataan sikap yang bertentangan
dengan hal tersebut.
Diharapkan laporan ini dapat memberikan informasi kepada kita mengenai
fenomena yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang terkandung di
dalamnya. Semoga kita senantiasa menaati dan mematuhi aturan-aturan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan,. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan laporan ini.
Demikian laporan ini dibuat sebagaimana mestinya dan terima kasih kepada
pihak-pihak yang berkaitan sehingga laporan ini dapat dibuat dan disusun dengan
tepat waktu.
Penyusun
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 ............................................................................................................ 16
1.1 BIODATA DEVI PUTRI APRILIAN ..................................................... 16
1.2 BIODATA DEWI RISKA PUTRI ... ....................................................... 16
LAMPIRAN 2 ............................................................................................................ 16
1.3 BIODATA ERIKA .................................................................................. 16
1.4 BIODATA HASNI .................................................................................. 16
LAMPIRAN 3 ............................................................................................................ 17
1.5 BIODATA HELMAYANI LESTARI ..................................................... 17
1.6 BIODATA RISA RAHMAWATI ........................................................... 17
LAMPIRAN 4 ............................................................................................................ 17
1.7 BIODATA SAADILA HAYATI ............................................................. 17
1.8 BIODATA SAOSAN ALAMUNA HAYAZA ....................................... 17
LAMPIRAN 5 ............................................................................................................ 18
1.9 BIODATA SAYYIDAH NURUL MUSLIHAH ..................................... 18
1.10BIODATA SITI JAMILA ....................................................................... 18
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
ISI LAPORAN
1
lingkungan karena tidak dapat di daur ulang seperti halnya dengan sampah
plastic. Begitulah menurut pak Ikhsan, namun dari permasalahan pelanggaran
ini tidak akan terlepas dari dampak negatifnya. Dampak negatif atau dampak
yang merugikan bagi masyarakat yaitu sampah-sampah yang kotor serta
berserakan dimana-mana sangatlah mengotori pemandangan di sekitarnya.
Selain itu, dampak yang paling buruk ialah pencemaran air sungai dan
penyebaran kuman serta virus yang berbahaya untuk tubuh manusia.
Masyarakat sekitar lah yang bertanggung jawab atas segala pelanggaran ini
sebab kebanyakan orang masih suka membuang sampah sembarangan, jika
masyarakat itu suka akan kebersihan maka akan ada kesulitan untuk
mengatasinya. Permasalahan yang beredar seperti ini adalah tugas dari
pemerintah dan pastinya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya menjaga
lingkungan yang bersih.
2
orang yang melihatnya (terutama wanita yang menggunakannya). Dalam hal
ini, yang seharusnya bertanggung jawab adalah diri sendiri, karena di
lingkungan FKIP telah membuat aturan larangan penggunaan celana jeans.
Namun, kenyataannya masih ada yang melanggar. Oleh sebab itu, kesadaran
diri pribadi diperlukan dalam penegakan aturan tersebut. Nampaknya, para
pelanggar belum memahami dampak yang mungkin saja terjadi akibat
penggunaan celana jeans sebagai calon guru. Jadi, untuk meminimalisir
penggunaan celana jeans di lingkungan FKIP ada baiknya kita saling
menasehati, memberikan masukan kepada sesame calon guru.
Aksi demo yang dilakukan mahasiswa bulan lalu adalah tindakan yang
bagus, karema hal itu membuktikan bahwa mahasiswa masih memiliki
kepedulian terhadap negrinya. Serta, mahasiswa juga berhasil menyuarakan
aspirasinya terkait dengan keputusan pemerintah yang nantinya menentukan
nasib bangsa. Namun, pada aksi demo yang seharusnya menjadi cara
mahasiswa menyampaikan aspirasinya berubah menjadi ricuh, dan merusak
fasilitas-fasilitas umum. Hal ini terjadi karena mahasiswa tidak mampu
menahan emosinya karena keputusan atau rancangan Undang-undang yang
dikeluarkan oleh pemerintah benar-benar tidak sesuai untuk ditetapkan di
3
negeri ini. Hal ini juga menjadi tanggung jawab pemerintah yang kurang teliti
dalam menyeleksi Undang-undang/peraturan yang akan ditetapkan supaya hal
ini tidak terulang lagi dan cara mengatasi hal ini adalah dengan kembali
menanamkan kepada setiap individu termasuk pemerintah nilai-nilai yang
menjadi dasar negara.
4
kesalahan tersebut, dengan cara mulai menanamkan contoh atau perilaku yang
baik dari sekarang, hingga tercerminnya suatu perilaku yang baik pula.
5
harus menghasilkan uang dari mana?’, saya mengamen atau mengemis sudah,
yang namanya pemikiran orang ngemis,orang ngamen itu pasti melihat berapa
banyak orang yang berada pada suatu tempat, mereka berpikir bahwa mereka
harus kesana otomatis mereka akan mendapatkan banyak uang disana karena
banyak orang ini adalah orang yang memiliki pola pikir yang utama bagi
seorang pengemis atau pengamen. Terutama untuk mengurangi pengemis,
pengamen, pengangguran, setidaknya pemerintah daerah memikirkan
lapangan pekerjaan untuk meningkatkan sumber daya manusia dengan cara
mengadakan pelatihan-pelatihan seleksi BLK atau setara dengan itu.
Pemerintah membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Contohnya : kelas
karya atau keterampilan-keterampilan orang-orang tersebut ditingkatkan
melalui kelas karya tersebut. Apa yang menjadi potensi NTB ini itu yang
dikembangkan sehingga akan memajukan nama Povinsi dengan potensi dari
sumber daya alam, sumber daya manusia dan produk-produk yang ada di
NTB iniu untuk dikembangkan.
6
BAB II
ANALISIS ISI LAPORAN
7
yang ada akan mati. Hal ini juga akan berdampak pada kesehatan manusia
sebab ikan merupakan lauk bagi masyarakat. Jika hal ini mampu dicegah dan
diatasi maka masyarakat akan terhindar dari bahayanya penyakit kulit dan
lainnya. Solusi dari hal ini ialah harus menumbuhkan kesadaran diri pada
masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan untuk kebaikan
bersama.
8
sadar dan menyuarakan aspirasinya. Mengapa hal ini dapat terjadi?.Hal ini
terjadi karena kurangnya ketelitian pemerintah dalam memilih hukum yang
akan ditetapkan di negeri kita, sehingga hukum yang akan ditetapkan tersebut
tidak sesuai dengan masyarakat di negeri ini. Untk mengatasi hal ini maka,
harus benar-benar dikembalikan dasar pemerintahan yaitu, pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sehingga tidak menimbulkan perpecahan
yang dapat menangancam persatuan bangsa.
9
potensi diri dalam berkarya untuk dikembangkan sebagai objek daya dengan
masyarakat-masyarakat di daerah lain. Banyaknya pengemis diakibatkan
karena tidak memiliki temoat tinggal, hidup dibawah garis kemiskinan, hidup
dengan penuh ketidakpastian, pendidikan rendah, minimnya keterampilan
kerja yang dimiliki, kesehatan dan lingkungan sosial. Latar belakang
dijadikan landasan untuk mengemis , Pendidikan yang rendah dan minimnya
keterampilan mereka untuk bekerja, sehingga para pengemis berpikir untuk
meminta-minta kepada orang lain, karena didorong oleh pemikiran yang
terbatas.
10
BAB III
PERNYATAAN SIKAP
11
dikritisi oleh banyak pakar ahli di bidangnya, mulai dari konsep, asas, sampai
dengan muatan yang ada didalamnya.
Sikap pernyataan yang keempat yaitu tentang pelanggaran tidak menggunakan
helm sikap yang seharusnya diberikan kepada orang yang melanggar lalu lintas
adalah dengan memberikan sanksi namun kebanyakan masyarakat sekarang tidak
saling menegur atas permasalahan norma yang dilanggar. Norma adalah suatu saran
yang dipakai untuk menertibkan, menuntut dan mengarahkan tingkah laku anggota
masyarakat dalam hubunganya satu sama lain. Salah satu wujud norma di masyarakat
yang masih kurang akan kesadaran juga kepatuhan terhadap hukum saat ini adalah
peraturan lalu lintas tentang kewajiban menggunakan helm. Peraturan ini semata-
mata agar terhindar dari bahaya dan tetap dalam keadaan aman oleh karena itu kita
tidak boleh meremehkan suatu pelnggaran sekecil apapun karena bisa jadi akan
menimbulkan akibat yang besar.
Sikap pernyataan yang kelima adalah tentang permasalahan orang yang masih
mengemis sekarang banyak sekali kita melihat seseorang dalam sekelilingan kita
orang yang mengemis dari yang kecil sampai dewasa sebenernya permasalahn ini
timbul karena kurangnya lapangan kerja sehingga pemerintah harus menangani
permasalahan seperti ini karena jika dibiarkan terlalu lama, maka apa jadinya sebuah
negara tersebut apalagi yang mengemis adalah anak kecil padahal kewajiban mereka
yaitu untuk sekolah menuntut ilmu karena jika dibiarkan terus menerus menjadi
pengemis lantas siapa yang akan menjadi penerus bangsa. Oleh karena itu,
pemerintah harus menyediakan lapangan kerja bagi orang yang masih melakukan
aktivfitas mengemis atau memberikan fasilitas bagi anak-anak yang tidak sekolah
dengan fasilitas yang gratis.
12
BAB IV
KESIMPULAN
Permasalahan yang terjadi di sekitar kita ada beberapa hal yang dapat diambil
sebagai pembelajaran, berkaca pada permasalahan sila pertama yang di mana
pelanggaran dalam membuang samapah sembarangan yang dilakuakan olaeh
masyarakat. Pembuangan sampah secara sembarangan ini tentunya sangat mencemari
lingkungan, terlebih dengan datangnya musim penghujaan seperti saat ini dapat
menimbulakan banjir, timbulnya bau tidak sedap dan munculnya bibit penyakit, tak
lantas membuat masyarakat sadar dan jera dalam membuang sampah sembarangan.
Namun, tanpa disadari pembuangan sampah sembarangan tidak selamanya
merugikan, pembuangan samapah seperti botol, plastik dan buku bekas yang
berserakan oleh masyarakat kecil, seperti pemulung dijadikan sebagai sumber mata
pencaharian, untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Pelanggaran yang dilakukan
pada sila kedua mengambil contoh pemakaina calana ketat di lingkungan Universitas
Mataram terkhusus FKIP. Banyak mahasiswa yang lupa terkait dengan peraturan
yang disepakati dan telah diberitahukan pada masa Pengenalan Kehidupan Kampus
Mahasiswa Baru ( PKKMB ) bahwa mahasiswa dilarang menggunakan celana ketat
karena tidak mencerminkan etika sebagai calon pengajar. Sila ketiga dengan
permasalahan yang diangakat adalah kasus demo yang terjadi beberapa bulan yang
lalu yang menuntut penolakan RUU KUHP yang di anggap kurang masuk akal.
Penyaluran aspirasi melalui demo ini sesungguhnya bukanlah sesuatu yang dilarang
dan sudah diatur dalam UU No. 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan
pendapat di muka umum. Namun, yang menjadi permasalahan disini adalah tindakan
anarkis yang dilakuakan para demonstran yang melempar batu, botol bekas,
membakar ban, serta merusak fasilitas umum. Permasalahan yang diangkat untuk
mewakili sila keempat adalah kurang patuhnya pengendara dalam menggunakan
Helm. Kelengkapan dalam berkendara semata-mata bertujuan untuk menjaga
keselamatan pengendara tersebut dapat diartikan bahwa pengendara yang lalai dengan
keselamatan berlalu lintas adalah pengendara yang lalai dengan keselamatannya
13
sendiri. Ketepapan dalam berlalu lintas sudah diatur dalam UU No. 22 Tahun 2009.
Permasalahan yang berkaitan dengan sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia adalah maraknya pengemis terutama pengemis yang masih anak
kecil. Anak kecil seharusnya menikmati bangku sekolah, walaupuun anak tersebut
terlahir dalam keadaan keluarga yang kurang mampu, karena bagi anak yang berusia
tujuh sampai lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar sesuai dengan pasal
6 ayat 1 UURI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Sementara,
untuk pengemis yang sudah dewasa diserahkan kepada masyarakat dan pemerintah
daerah untuk diberikan pelatihan kerja guna memperoleh SDM yang bermutu sesuai
yang dicanangkan oleh pemerintah pusat dalam visi dan misi kerja yang
disampaikan.
Permasalahan yang terjadi dimasyarakat hendaklah melibatkan semua pihak
untuk mengatasinya. Sebagai makhluk sosial tentu kita tidak dapat hidup sendiri dan
harus saling mengingatkan satu sama lain agar tidak terus melakukan kesalahan yang
menyimpang dengan butir-butir Pancasila, di mana jika penyimpangan tersebut
dibiarkan terjadi maka akan menjadi suatu kebiasaan yang mengakar dan menjadi
adat istiadat yang sulit untuk diubah. Pancasila sebagai pedoma hidup bangsa dan
masyarakat Indonesia harus mengetahui dan memahami norma-norma yang
terkandung dalam setiap sila serta merealisasikannya dalam bentuk tindakan dalam
bermasyarakat. Pada setiap diri individu harus sadar dan menanamkan sikap
Pancasila, di mana pentingnya mematuhi norma-norma yang berlaku sebagai
pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak ke masa yang
akan datang.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
1.1 BIODATA DEVI PITRI APRILIAN
NAMA : DEVI PUTRI APRILIAN
NIM : E1Q019015
TTL : MATARAM, 17 APRIL 2001
KONTRIBUSI: TIDAK ADA
LAMPIRAN 2
1.3 BIODATA ERIKA
NAMA : ERIKA
NIM : E1Q019019
TTL :
KONTRIBUSI: PENGAMBILAN DOKUMENTASI, PENGEDIT VIDEO,
PEREKAM VIDEO, PERANGKAIARGUMENTASI, DAN
PERANGAKAI ANALIS.
16
LAMPIRAN 3
1.5 BIODATA HELMAYANI LESTARI
NAMA : HELMAYANI LESTARI
NIM : E1Q019025
TTL : BARABALI, 7 MEI 2001
KONTRIBUSI: PEWAWANCARA, PERANGKAI ARGUMENTASI, DAN
PERANGKAI ANALISIS.
LAMPIRAN 4
1.7 BIODATA SAADILA HAYATI
NAMA : SAADILA HAYATI
NIM : E1Q019068
TTL : LOMBOK TENGAH, 23 FEBRUARI 2001
KONTRIBUSI: PENGAMBILAN DOKUMENTASI, PEREKAM VIDEO,
REPORTER, PERANGKAI ARGUMENTASI, DAN
PERANGKAI ANALISIS.
17
LAMPIRAN 5
1.9 BIODATA SAYYIDAH NURUL MUSLIHAH
NAMA : SAYYIDAH NURUL MUSLIHAH
NIM : E1Q019070
TTL : NUNGGI, 23 MEI 2001
KONTRIBUSI: PEWAWANCARA, DAN PENGAMBILA
DOKUMENTASI
18