Anda di halaman 1dari 3

SINDROM NEFROTIK

NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN

RSU BKM RSUBKM/PPK/RAJAL/…. A 1/3

JL. Jend. Sudirman Ditetapkan Oleh


Sago
Direktur RSU BKM:

Tanggal diterbitkan:
PANDUAN
PRAKTEK
KLINIK
dr.Difitasari Cipta Perdana

PENGERTIAN Keadaan klinis dengan gejala proteinuria massif, hipoalbuminemia,


edema dan hiperkolesterolemia. Kadang–kadang disertai dengan
hematuria, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal.

ANAMNESIS Keluhan yang sering ditemukan adalah bengkak di kedua kelopak


mata, perut, tungkai atau seluruh tubuh yang dapat disertai
penurunan jumlah urin. Keluhan lain yang ditemukan juga berupa
urin keruh atau berwarna merah jika terdapat hematuria.

PEMERIKSAAN Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan edema di kedua kelopak


FISIK mata, tungkai atau adanya asites dan edema skrotum/labia.
Terkadang juga ditemukan hipertensi

KRITERIA 1. Edema pada mata, perut, tungkai atau seluruh tubuh


DIAGNOSIS
2. Hipertensi

3. Hipoalbuminemia, proteinuria, hematuria

DIAGNOSIS Sindrom Nefrotik


KERJA

DIAGNOSIS GNAPS
BANDING
SINDROM NEFROTIK
NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN

RSU BKM RSUBKM/PPK/RAJAL/…. A 2/3

JL. Jend. Sudirman Ditetapkan Oleh


Sago
Direktur RSU BKM:

Tanggal diterbitkan:
PANDUAN
PRAKTEK
KLINIK
dr.Difitasari Cipta Perdana

PEMERIKSAAN 1. Urinalisis : proteinuria massif (≥2+), rasio albumin kreatinin urin


PENUNJANG > 2 dan dapat disertai hematuria
2. Pemeriksaan darah : Hipoalbuminemia (<2,5 g/dL)
3. Hiperkolesterolemia (> 200mg/dL)
4. Laju endap darah meningkat
5. Kadar ureum dan kreatinin normal, kecuali ada kelaianan fungsi
ginjal.
TERAPI 1. Medika mentosa

- Prednisone diberikan dengan dosis 60 mg/m2/hari atau


2mg/kgBB/hari (maksimal 80 mg/hari)dalam 3 dosis selama 4
minggu. Dilanjutkan dengan 2/3 dosis awal (40 mg/m2/hari,
maksimum 60 mh/hari) dosis tunggal pagi selang sehari (dosis
alternating) selama 4-8 minggu.

- Bila terjadi relaps maka diberikan prednisone 60 mg/m2/hari


sampai terjadi remisi (maksimal 4 minggu), dilanjutkan 2/3 dosis
awal (40 mg/m2/hari) secara alternating selama 4 minggu.

- Pada sindrom nefrotik resisten steroid atau toksik steroid,


diberikan obat imunosupresan lain seperti siklofosfamid/oral 2-3
mg/kgBB/hari dalam dosis tunggal dibawah pengawasan dokter
nefrologi anak.

- Dosis dihitung berdasarkan berat badan tanpa edema (persentil


ke 50 berat badan menurut tinggi badan)
2. Suportif

- Tirah baring

- Diet protein normal (1,5-2 g/kgBB/hari)

- Diet rendah garam (1-2 g/hari)

- Diuretik furosemide 1-2 mg/kgBB/hari

- Pemberian albumin 20=25% dengan dosis 1 gr/kgBB selama 2-4


jam

- Dosis pemberian albumin:kadar albumin serum 1-2 g/dL diberikan


0,5 g/kgBB/hari, albumin <1 g/dL diberikan 1 g/kgBB.

EDUKASI Sindrom nefrotik merupakan penyakit kronik dan berulang

PROGNOSIS Ad vitam : bonam

Ad sanationam : dubia ad bonam

Ad fungsionam : bonam

TINGKAT -
EVIDENS

TINGKAT -
REKOMENDASI

PENELAAH -
KRITIS

INDIKATOR Sindroma nefrotik merupakan penyakit kronik berulang yang


MEDIS pengobatannya harus secara rutin dan terkontrol

KEPUSTAKAAN Noer, M.S., 1997. Sindrom Nefrotik, In.Putra ST, Suharto,


Soewandojo E, editors, Patofisiologi Kedokteran, Surabaya :
GRAMIL FK Universitas Airlangga : 137- 46.

Anda mungkin juga menyukai