Anda di halaman 1dari 19

BADAN SARANA PERTAHANAN

PUSAT KONSTRUKSI

KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K )

KEGIATAN
PENGADAAN JASA KONSTRUKSI

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN WTP DAN INSTALASI KODAM XII/TPR
PONTIANAK

LOKASI

PONTIANAK

TAHUN ANGGARAN 2016

JALAN MEDAN MERDEKA BARAT NO. 13 – 14 JAKARTA PUSAT


TELP. 021-3828796, FAX. 021-3857329
2

BADAN SARANA PERTAHANAN


PUSAT KONSTRUKSI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PENYEDIA JASA KONSTRUKSI

PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN WTP DAN INSTALASI KODAM XII/TPR
PONTIANAK
TAHUN ANGGARAN 2016

1. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1) Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan
Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
2) Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 - 2019.
3) Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 40 Tahun
2006TentangTata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan
Nasional.
4) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 45/PRT/M/2007 tanggal
27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
5) Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 17 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan
Kementerian Pertahanan dan TNI.
6) Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
2012 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Pertahanan
Negara.
7) Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 58 tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertahanan.
8) Kertas Kerja RKA-KL Rincian Belanja Satuan Kerja TA 2016.
3

b. Gambaran Umum.
Untuk Kebutuhan air minum, mandi dan cucisaat ini menggunakan
sumur-sumur dangkal bahkan ada yang memanfaatkan dari sungai
Kapuas sebagai kebutuhan mandi dan cuci dan apabila musim kemarau
tiba sangat susah untuk mengkonsumsi air bersih, untuk keperluan
tersebut maka dibutuhkan air bersih yang memadai yaitu perlu dibangun
WTP dan Instalasinya sampai ke masing-masing
bangunan.untukPembangunan WTP dan Instalasi Kodam XII/TPR
Pontianak. Diharapkan pada tahun 2016 pekerjaan Pembangunan WTP
dan Instalasi Kodam XII/TPR Pontianak dapat diselesaikan dan siap
mendukung operasional kegiatan yang ada di Komplek XII/TPR
Pontianak.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Penyedia Jasa
Konstruksi yang memuat masukan, spesifikasi teknis dan keluaran yang
harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam
pelaksanaan tugas pembangunan.
b. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini agar Penyedia Jasa Konstruksi dapat
melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya dengan baik untuk
mendapatkan hasil pembangunan yang optimal sesuai dengan yang
direncanakan.

3. SASARAN
a. Mendapatkan hasil pembangunan konstruksi yang memadai
padaPembangunan WTP dan Instalasi Kodam XII/TPR Pontianak,
sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
Pembangunan fisiknya.
b. Terpenuhinya Perencanaan Renovasi Bangunan Labkrim Puspomad
Jakarta dengan baik sesuai dengan waktu, mutu dan biaya yang telah
ditetapkan.

4. NAMA DAN ORGANISASI KEGIATAN


a. Unit Kerja : Kementerian Pertahanan
b. Pengguna Anggaran (PA) :Menteri Pertahanan.
c. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) :Sekretaris Jenderal Kementerian
Pertahanan (Sekjen Kemhan)
d. Kegiatan : Pengadaan Jasa Konstruksi
e. Pekerjaan :Pembangunan WTP dan Instalasi
Kodam XII/TPR Pontianak
4

f. Tahun Anggaran : 2016


g. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) :
Nama : Ir. Leonardi, M.Sc.
Pangkat : Laksamana Muda TNI
Jabatan Struktural : Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian
Pertahanan (Kabaranahan Kemhan)
Satuan Kerja : Badan Sarana Pertahanan Kemhan

5. BIAYA PERENCANAAN &SUMBER PEMBIAYAAN


a. Berdasarkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Pembangunan WTP dan
Instalasi Kodam XII/TPR Pontianak dengan Pagu Konstruksi sebesar
Rp.7.008.220.000,00 (Tujuh miliar delapan juta dua ratus dua puluh ribu
rupiah).Biaya tersebut secara umum meliputi seluruh biaya
pembangunan, yaitu:
1) Pekerjaan Persiapan
2) Pekerjaan Intake Air Baku dan Perpipaan
3) Pekerjaan Instalasi Pengolahan Air Kap 10L/DT
4) Pekerjaan Buffer Reservoir Kap 100 m³
5) Pekerjaan Bangunan R. Operasi di Atas Bufffer Reservoir
6) Pekerjaan Rehab Menara Air
7) Pipa Distribusi
8) Biaya dimaksud telah pula memperhitungkan kewajiban pajak
sesuai ketentuan yang berlaku.
9) Sumber Biaya untuk kegiatan ini berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) U.O Kemhan TA. 2016.

6. LOKASI KEGIATAN
a. Lokasi kegiatanPembangunan WTP dan Instalasi Kodam XII/TPR
Pontianakdi Pontianak.
b. Semua kegiatan jasa konsultasi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
dalam wilayah Negara Republik Indonesia, kecuali ditetapkan lain sesuai
lokasi kegiatan dengan pertimbangan keterbatasan kompotensi dalam
negeri.

7. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan pengadaan Pembangunan WTP dan Instalasi
Kodam XII/TPR Pontianak di Pontianak adalah 135 (seratus tiga puluh lima)
hari kalender, terhitung sejak SPMK diterbitkan.
5

8. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Ruang lingkup rincian kegiatan pekerjaan Pembangunan WTP dan Instalasi
Kodam XII/TPR PontianakTA. 2016yang akan dilaksanakan Penyedia Jasa
Konstruksi dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Dalam pelaksanaan konstruksi sudah termasuk pemeliharaan konstruksi.
b. Pelaksanaan konstruksi dilakukan berdasarkan dokumen pelelangan
yang telah disusun oleh perencana konstruksi (gambar teknis dan
spesifikasi teknis), dengan segala tambahan dan perubahannya pada
saat penjelasan pekerjaan/aanwijzing pelelangan, serta ketentuan teknis
(pedoman dan standar teknis yang dipersyaratkan).
c. Pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan kualitas masukan
(bahan, tenaga, dan alat), kualitas proses (tata cara pelaksanaan
pekerjaan), dan kualitas hasil pekerjaan, seperti yang tercantum dalam
spesifikasi teknis.
d. Pelaksanaan konstruksi akan mendapatkan pengawasan dari Direksi
Pengawas Puskon Baranahan Kemhan.
e. Pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan ketentuan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3).
f. Pelaksanaan kerja akan didahului dengan penandatangan Kontrak Kerja
Konstruksi dan selanjutnya dibuat laporan kemajuan pekerjaan hingga
berita acara serah terima pekerjaan yang dilanjutkan pemeriksaan
pekerjaan oleh panitia penerima pekerjaan.
g. Semua administrasi pelaksanaan konstruksi dan pengawasan mengikuti
ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun
2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan petunjuk
teknis pelaksanaannya.
h. Pemeliharaan konstruksi adalah tahap uji coba dan pemeriksaan atas
hasil pelaksanaan konstruksi fisik. Didalam masa pemeliharaan ini
penyedia jasa konstruksi berkewajiban memperbaiki segala cacat atau
kerusakan dan kekurangan yang terjadi selama masa konstruksi.
i. Dalam masa pemeliharaan semua bahan yang digunakan, harus diuji
coba sesuai fungsinya. Apabila terjadi kekurangan atau kerusakan, maka
harus diperbaiki sampai berfungsi dengan sempurna.
j. Masa pemeliharaan untuk kegiatan pembangunan ini adalah selama 180
(seratus delapan puluh) hari terhitung sejak serah terima pertama
pekerjaan konstruksi.
k. Jikadiperlukan, Penyedia jasa Pelaksana pekerjaan berkewajiban untuk
meyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil kegiatan/satuan kerja Kuasa Pengguna
Anggaran.
l. Pejabat Pembuat Komitmen tidak memberikan bantuan tenaga/personel,
peralatan maupun material kepada Penyedia Jasa Konstruksi, namun
dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan konstruksi, Penyedia
6

Jasa didampingi Direksi Pengawas dan Konsultan Pengawas yang


ditunjuk.

9. KELUARAN/PRODUK YANG DIHASILKAN


Keluaran/produk yang harus dihasilkan dari pelaksanaan pengadaan
pekerjaan konstruksi Pembangunan WTP dan Instalasi Kodam XII/TPR
Pontianak di Pontianak, dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Konstruksi fisik yang sesuai kuantitas/volume, kualitas, biaya dan
ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir
bangunan dan kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen
Pelaksanaan dan kelancaran penyelesaian administrasi yang
berhubungan dengan pekerjaan di lapangan serta penyelesaian
kelengkapan pembangunan
b. Dokumen selama masa pelaksanaan konstruksi meliputi :
1) Metode Pelaksanaan Program Kerja, alokasi tenaga dan konsepsi
pelaksanaan pekerjaan;
2) Shop Drawingpada setiap tahapan pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
3) Laporan harian berisikan keterangan tentang :
a) Tenaga kerja.
b) Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak.
c) Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan.
d) Kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan.
e) Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan.
f) Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan.
4) Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian (kemajuan
pekerjaan, tenaga dan hari kerja),
5) Laporan Bulanan;
6) Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran termijn;
7) Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan Tambah dan Kurang (jika ada tambahan atau perubahan
pekerjaan);
8) Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan;
9) Berita Acara Pemyataan Selesainya Pekerjaan;
10) Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing);
11) Time schedule/S curve untuk pelaksanaan pekerjaan;
12) Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan
konstruksi fisik.
13) Foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan
pelaksanaan konstruksi fisik.
7

10. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI


Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi, meliputi:
a. Syarat-SyaratUmum
1) Umum
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk
beluk pekerjaan ini, Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan
mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta
uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan
diuraikan di dalam buku ini.
Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam
gambar dan uraian ini, Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan
melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan penyelesaian.
2) Lingkup Pekerjaan
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang
dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan,
mengawasi dan memelihara bahan-bahan, alat kerja maupun hasil
pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh
pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.
3) Sarana Kerja
Penyedia Jasa Konstruksi wajib memasukkan jadwal kerja,
identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing-
masing anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan
yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyediakan tempat penyimpanan
bahan/material di tempat yang aman dari segala kerusakan,
kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain.
Semua sarana yang digunakan harus benar-benar baik dan
memenuhi persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan
memudahkan kerja dapat tercapai.
4) Jaminan Kualitas
Penyedia Jasa Konstruksi menjamin pada Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk
pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain,serta
Penyedia Jasa Konstruksi menyetujui bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta
sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Penyedia Jasa
Konstruksi sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal
tersebut pada butir ini. Sebelum mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan
sempurna,semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa Konstruksi sepenuhnya.
8

5) Nama Pabrik/Merek yangditentukan


Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik /
merek dari satu jenis bahan / komponen, maka Penyedia Jasa
Konstruksi menawarkan dan memasang sesuai dengan yang
ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Penyedia Jasa Konstruksi
pada waktu pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak
terdapat lagi dipasaran ataupun sukar didapat dipasaran.
6) Contoh-contoh
Contoh-contoh material yang dikehendaki olehPemberi Tugas atau
wakilnya harus segera disediakan atas biaya Penyedia Jasa
Konstruksi dan contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau
cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau
pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan
pekerjaan nanti.
Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi
Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata
bahan-bahan atau cara pengerjaan yang dipakai tidak sesuai
dengan contoh,baik kualitas maupun sifatnya.
7) Substitusi
(a) Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, aksesories yangdisebutkan
nama pabriknya dalamSpesifikasi Teknis,Penyedia Jasa
Konstruksi harus
melengkapiprodukyangdisebutkandalamSpesifikasiTeknis,atau
dapatmengajukanprodukpenggantiyangsetara,disertai data-
datayang lengkap.
(b) Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material,peralatan,perkakas, akserories danproduk-produk
yang tidak disebutkan nama pabriknya didalam
SpesifikasiTeknis,Penyedia Jasa
KonstruksiharusmengajukansecaratertulisnamaNegaradari
pabrikyang menghasilkannya, katalog danselanjutnya
menguraikan data yang menunjukkansecara benar bahwa
produk-
produkyangdipergunakanadalahsesuaidenganSpesifikasiTekni
sdankondisiproyek.
8) Material danTenaga Kerja
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini
harus baru, dan material harus tahan terhadap iklim tropik.
Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan
setiap Pekerja harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan,
dimana latihan khusus bagi Pekerja sangat diperlukan dan Penyedia
Jasa Konstruksi harus melaksanakannya.
Penyedia Jasa Konstruksi harus melengkapi Surat Sertifikat yang
sah untuk setiap personil ahli yang menyatakan bahwa personal
9

tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai


pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian masing-
masing.
9) Klausul disebutkan kembali
Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausul-klausul yang
disebutkan kembali pada butir lain, maka ini bukan berarti
menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian lebih
menegaskan masalahnya.
Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau
terhadap Spesifikasi Teknis, maka diambil sebagai patokan adalah
aturan yang termuat dalam standar dokumen pengadaan
(Stratifikasi Dokumen Kontrak).
Pemilik proyek dibebaskan dari hak patendan lain-lain untuk segala
“claim” atau tuntutan terhadap hak-hak khusus seperti hak paten
dan lain-lain.
10) Koordinasi Pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus dilaksanakan koordinasi dari
seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini, sehingga
seluruh aktifitas yang terkaitdengan proyek ini terkoordinir,agar
gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan.
Merinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari
gangguan dan konflik, serta harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Perencana, Direksi Pengawas dan Konsultan Pengawas.
11) Perlindungan Terhadap Orang, Harta Benda Dan Pekerjaan
(a) Perlindungan terhadap milik umum :
Penyedia Jasa Konstruksi harus menjaga jalan umum dan
jalan kecil, bersihdari alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan
dansebagainyasertamemeliharakelancaranlalulintas,baikkenda
raanmaupunpejalankakiselamakontrak berlangsung.
(b) Orang-orang yang tidak berkepentingan :
Penyedia Jasa Konstruksiharusmelarangsiapapunyangtidak
berkepentinganmemasukitempatpekerjaandandengantegas
memberikan perintah kepada ahli tekniknyayangbertugas dan
para penjaga.
(c) Perlindungan terhadap bangunan yang ada :
Selama masa-masa pelaksanaan Kontrak, Penyedia Jasa
Konstruksi bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan
bangunanyangada,utilitas,jalan-jalan,saluran-
saluranpembuangandansebagainyaditempatpekerjaan, dan
kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan operasi-operasi
Penyedia Jasa Konstruksi,dalamartikatayang luas. Itu semua
harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa Konstruksi hingga dapat
diterima Pemberi Tugas.
10

12) Penjagaan danperlindungan pekerjaan :


Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas penjagaan,
penerangan dan perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap
penting selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam.
PemberiTugas tidak bertanggung jawab terhadap Penyedia Jasa
Konstruksi dan Sub Penyedia Jasa Konstruksi, atas kehilangan
atau kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau
pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.
13) Penerapan manajemen K3 Konstruksi (Keselamatan dan kesehatan
kerja)
Penyedia Jasa Konstruksi harus mengadakan dan memelihara
fasilitas keselamatan dan tindakan pengamanan yang layak untuk
melindungi para pekerja dan tamu yang datang ke lokasi.
Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus
memuaskan Pemberi Tugas dan juga harus menurut (memenuhi)
ketentuan Undang-undang yang berlaku pada waktu itu.
Dilokasi pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi wajib mengadakan
perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah
dicapai. Sebagai tambahan hendaknya ditiap site ditempatkan
paling sedikit seorang petugas yang telah dilatih dalam soal-soal
mengenai pertolongan pertama.
14) Gangguan padatetangga :
Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan
menyebabkan adanya gangguan pada penduduk yang
berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada waktu-waktu
sebagaimana Pemberi Tugas akan menentukannya dan tidak akan
ada tambahan penggganti uang yang akan diberikan kepada
Penyedia Jasa Konstruksi sebagai tambahan yang mungkin
dikeluarkan.
15) PeraturanHak Paten
Penyedia Jasa Konstruksi harus melindungi Pemilik terhadap semua
“claim” atau tuntutan, biaya atau kenaikan harga karena bencana,
dalam hubungan dengan merek dagang atau nama produksi, hak
cipta pada semua material dan peralatan yang dipergunakan dalam
proyek ini.
16) I k l a n
Penyedia Jasa Konstruksi tidak diijinkan membuat iklan dalam
bentuk apapun didalam sempadan (batas) site atau ditanah yang
berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.
17) PeraturanTeknis Pembangunaan Yang Digunakan
Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam
KAK ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini
termasuk segala perubahan dan tambahannya, yakni:
11

Peraturan Pemerintah :
a) Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan
Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
b) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 45/PRT/M/2007
tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
c) Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 17 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan
Kementerian Pertahanan dan TNI;

Peraturan Standar :
a) Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berisi tentang peraturan
standarisasi bahan bangunan yang berlaku dalam wilayah
Indonesia.
b) Standar Industri Indonesia (SII).
c) Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase
Teknik dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI).
d) Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen
Tenaga Kerja.
e) SNI 0225:2011/Amd 1:2013 Mengenai Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011).
f) RSNI T-12-2002 Pekerjaan Persiapan.
g) SNI 2836-2008 Pekerjaan Pondasi.
h) SNI 7394-2008 Pekerjaan Beton.
i) SNI 3434-2008 Pekerjaan Kayu.
j) SNI 7393-2008 Pekerjaan Besi dan Alumunium.
k) Pt-T-38-2000-C Pekerjaan Pengecatan.
l) SNI 2049:2015 – Semen Portland.
m) SNI 3419-2008 Cara Uji Abrasi Beton di Laboratorium.
n) Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/
Instasi Pemerintah setempat yang bersangkutan dengan
permasalahan bangunan.

b. Untuk melaksanakan pekerjaandalam butir tersebut di atas, berlaku dan


mengikat pula :
1) GambarDED
2) Spesifikasi Teknis
3) Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
4) Berita Acara Penunjukkan.
12

5) Surat tentang Penunjukan Penyedia Jasa Konstruksi.


6) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
7) Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
8) Jadwal Pelaksanaan yang telah disetujui.
9) Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan.

c. Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk


pelaksanaanpekerjaan :
NO. JENIS PERALATAN Kapasitas Minimum Jumlah
1 Concrete Vibrator Dia 38 mm 5
2 Bar Bender 32 mm 1
3 Bar Cutter 32 mm 4
4 Air Compressor 190 HP 1
5 Water pump 10 HP 1
6 Generator Set 5 KVA 1
7 Mobil Pick Up Tidak ditentukan 2
8 Theodolite Tidak ditentukan 1
9 Waterpass Tidak ditentukan 1
10 Scaffolding Tidak ditentukan 100
11 Concrete mixer 0.6 m3 2

Peralatan/fasilitassebagaimanatercantumpadaTabelPeralatandiatasadala
hperalatan/fasilitasminimalyang
wajibditawarkan/diajukan/disediakanolehpeserta
lelangdalammelakukanpenawaranuntukpekerjaanini.
Menyampaikan rekaman bukti kepemilikanperalatan bagi yang status
alatnya milik sendiri atau atau surat dukungan bagi yang status alatnya
sewa.
d. Khusus untuk pelaksanaan pekerjaan yang harus menggunakan
APLIKATOR. Dalam dokumen penawaran harus disertakan dengan
Surat Dukungan dari Aplikator/keagenan.
e. Penyedia Jasa Konstruksi disyaratkan menyampaikan jaminan/garansi
ketersediaan bahan/material atau surat dukungan bahan/material sesuai
spesifikasi teknis yang terkait dengan item pekerjaan yang memerlukan
material spesifikasi khusus atau quantity besar.

11. TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA KONSTRUKSI


a. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab secara profesional atas
jasa pelaksanaan konstruksi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode
tata laku profesi yang berlaku.
b. Secara umum tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi adalah sebagai
berikut:
1) Hasil pelaksanaan pembangunan harus memenuhi persyaratan
standar yang berlaku.
13

2) Hasil pelaksanaan pembangunan harus telah mengakomodasi


batasan-batasan yang telah diberikan oleh proyek, termasuk melalui
KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian
pekerjaan dan mutu bangunan yang diwujudkan.
3) Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus telah memenuhi
peraturan, standar, dan pedoman teknis konstruksi bangunan yang
berlaku.

12. TENAGA AHLI. Daftar Personil Inti yang diperlukan untuk melaksanakan
pengadaan pekerjaan konstruksi Perencanaan Renovasi Bangunan Labkrim
Puspomad Jakarta,adalah sebagai berikut :
1. Struktur Organisasi

PROJECT MANAJER
(PM)

SITE MANAJER
(SM)

TENAGA AHLI TENAGA AHLI TENAGA AHLI TENAGA AHLI


STRUKTUR TEKNIK AIR MINUM ELEKTRIKAL TEKNIK PLAMBING
MI

2.Kualifikasi
a. Project Manager, 1 (satu) orang berpendidikan minimal Sarjana S1Teknik
Sipil/Arsitektur, pengalaman minimal 12 (dua belas) tahun, mempunyai
SKA Ahli Madya Management Proyek (602).

b. Site Manager, 1 (satu) orang berpendidikan minimal S1 Teknik


Sipil,pengalaman minimal 12 (dua belas) tahun, mempunyaiSKA Madya
Ahli Teknik Air Minum (504).

c. Ahli Struktur, 1 (satu) orang berpendidikan minimal S1 Teknik


Sipil/Bangunan, pengalaman minimal 10 (sepuluh) tahun, mempunyai
SKA Madya Ahli Teknik Bangunan Gedung (201).

d. Ahli Teknik Air Minum, 1 (satu) orang berpendidikan minimal S1 Teknik


Mesin, pengalaman minimal 10 (sepuluh) tahun, mempunyaiSKA Madya
Ahli Teknik Air Minum (504).
14

e. Ahli Elektrikal 1(satu) dengan kualifikasi minimal pendidikan S1,


pengalaman minimal 10 (sepuluh) tahun, SKA Madya Ahli teknik
tenaga listrik (401).

f. Ahli Teknik Plambing 1(satu) dengan kualifikasi minimal pendidikan S1,


pengalaman minimal 10 (sepuluh) tahun, SKA Madya Ahli Teknik
Plumbing dan Pompa Mekanik (303).

Memiliki Tenaga Pendukung dengan kualifikasi kemampuan

g. Pelaksana Struktur, Arsitektur, Mekanikal dan Elektrikal masing-masing 1


orang, berpendidikan minimal S1/D3, pengalaman minimal 8 (lima) tahun,
mempunyai SKA Muda sesuai bidangnya (Ahli Teknik Bangunan
Struktur, Arsitektur, Mekanikal danElektrikal)

h. Drafter, 1 (satu) orang berpendidikan minimal STM, pengalaman minimal


5 (lima) tahun, mempunyai SKT Juru Gambar (TA 003).

i. Juru Ukur 1 (satu) orang berpendidikan minimal STM/setara pengalaman


minimal 5 (lima) tahun mempunyai SKT Juru ukur dibidang Pemetaan.

j. Tenaga K3, 1 (satu) orang berpendidikan minimal S1/D3 pengalaman


minimal 2 Tahun, mempunyai SKA Muda Ahli K3 Konstruksi.

k. Tenaga administrasi, 1 (satu) orang berpendidikan minimal D3.

l. Logistik, 1 (satu) orang berpendidikan minimal setara D3.

3. Tugas dan Tanggung Jawab


a. Project Manager

 Menyerahkan produk yang memenuhi persyaratan spesifikasi (bestek


dan gambar bestek).

 Menyerahkan produk yang memenuhi persyaratan jadwal penyerahan


dalam kontrak.

 Mencapai sasaran keuntungan perusahaan untuk kontrak yang


bersangkutan.

 Mengidentifikasi sumber-sumber daya manusia yang diperlukan untuk


mencapai sasaran proyek.

 Menyetujui rencana anggaran biaya proyek.

 Merencanakan cash flow proyek.


15

 Pengendalian tingkat biaya umum proyek.

 Mempertimbangkan laba/rugi, denda dan perangsang (insentif) suatu


proyek.

 Membuat kontrak kerja dengan para subcon/supplier yang


berhubungan dengan pekerjaaan proyek.

 Mengadakan pertemuan dan perundingan dengan para staf, para


subcon dan para supplier yang ada hubungannya dengan
pelaksanaan pekerjaan proyek.

 Membuat jadwal (time schedule) pelaksanaan pekerjaan proyek.

 Wewenang mengambil keputusan meliputi:


- Keputusan teknik.
- Keputusan komersial.
- Keputusan administrasi.
- Keputusan keuangan.

 Memberi laporan yang sejelas-jelasnya semua persoalan secara


cepat ke Direksi.

b. Site Manager

 Melaksanakan semua tugas yang telah diorder oleh Project Manager.

 Mengawasi pekerjaan para pelaksana dan mandor apakah sudah


sesuai dengan bestek dan gambar bestek.

 Memeriksa hasil opname borongan dan harian proyek yang telah


dibuat oleh pelaksana.

 Melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan bestek, gambar


bestek dan RAB yang telah di acc oleh Project Manager.

 Memberi laporan semua hasil kegiatan pekerjaan proyek kepada


Project Manager.

 Memberikan pengarahan dan masalah teknik kepada para pelaksana.

 Membuat schedule pelaksanaan pekerjaan proyek yang bersifat


khusus (disesuaikan dengan kondisi dan keadaan dilapangan).
16

c. Ahli Struktur

 Sebagai teknisi elektrikal yang melaksanakan pekerjaan instalasi


listrik dan harus mempertanggung jawabkan pelaksanaan
pekerjaannya kepada Project Manager.

 Membuat/merencanakan gambar struktur untuk pelaksanaan yang


sesuai dengan gambar bestek.

 Pengendalian pemakaian bahan/material agar dapat sehemat


mungkin.

 Harus berada dilapangan pada saat pelaksanaan pekerjaan struktur.

 Mengawasi pekerjaan para pekerja apakah sudah sesuai dengan


gambar perencanaan.

 Memberikan petunjuk/pengarahan kepada para pekerja apakah ada


masalah teknik dan spesifikasi lainnya didalam pelaksanaan
pekerjaan struktur.

 Mengajukan permintaan material kepada pelaksana dalam


melaksanakan pekerjaan instalasi.

 Memberikan laporan hasil pekerjaannya kepada Site Manager.

d. Ahli Teknik Air Minum

 Sebagai teknisi air minum yang melaksanakan pekerjaan Instalasi Air


minum dan harus mempertanggung jawabkan pelaksanaan
pekerjaannya kepada Project Manager.

 Membuat/merencanakan gambar struktur untuk pelaksanaan yang


sesuai dengan gambar bestek.

 Pengendalian pemakaian bahan/material agar dapat sehemat


mungkin.

 Harus berada dilapangan pada saat pelaksanaan pekerjaan Instalasi


Air mInum.

 Mengawasi pekerjaan para pekerja apakah sudah sesuai dengan


gambar perencanaan.
17

 Memberikan petunjuk/pengarahan kepada para pekerja apakah ada


masalah teknik dan spesifikasi lainnya didalam pelaksanaan
pekerjaan Instalasi Air Minum.

 Mengajukan permintaan material kepada pelaksana dalam


melaksanakan pekerjaan Instalasi Air Minum.

 Memberikan laporan hasil pekerjaannya kepada Site Manager.

e. Ahli Elektrikal

 Sebagai teknisi elektrikal yang melaksanakan pekerjaan instalasi


listrik dan harus mempertanggung jawabkan pelaksanaan
pekerjaannya kepada Project Manager.

 Membuat/merencanakan gambar titik-titik lampu dan instalasi untuk


pelaksanaan yang sesuai dengan gambar bestek.

 Pengendalian pemakaian bahan/material agar dapat sehemat


mungkin.

 Harus berada dilapangan pada saat pelaksanaan pemasangan


instalasi listrik.

 Mengawasi pekerjaan para pekerja apakah sudah sesuai dengan


gambar perencanaan.

 Memberikan petunjuk/pengarahan kepada para pekerja apakah ada


masalah teknik dan spesifikasi lainnya didalam pelaksanaan
pekerjaan instalasi listrik.
 Mengajukan permintaan material kepada pelaksana dalam
melaksanakan pekerjaan instalasi.
 Memberikan laporan hasil pekerjaannya kepada Site Manager.

f. Ahli Teknik Plambing

 Sebagai tenaga ahli Plambing yang melaksanakan pekerjaan


dibidang Plambing dan harus mempertanggung jawabkan
pelaksanaan pekerjaannya kepada Project Manager.

 Membuat/merencanakan gambar instalasi untuk pelaksanaan yang


sesuai dengan gambar bestek.

 Pengendalian pemakaian bahan/material agar dapat sehemat


mungkin.
18

 Harus berada dilapangan pada saat pelaksanaan pekerjaan


arsitektur.

 Mengawasi pekerjaan para pekerja apakah sudah sesuai dengan


gambar perencanaan.

 Memberikan petunjuk/pengarahan kepada para pekerja apakah ada


masalah teknik dan spesifikasi lainnya didalam pelaksanaan
pekerjaan Plambing.

 Mengajukan permintaan material kepada pelaksana dalam


melaksanakan pekerjaan instalasi.

 Memberikan laporan hasil pekerjaannya kepada Site Manager.

Masing-masing tenaga ahli/ terampil harus melampirkan :


 Salinan ijazah terakhir.
 CV
 Salinan SKA
 Salinan KTP

13. PROGRAM KERJA


Penyedia Jasa Konstruksi harus menyusun program kerja minimal meliputi:
a. Jadwal kegiatan pelaksanaan pembangunan secara terperinci;
b. Alokasi tenaga yang lengkap dengan tingkat keahliannya maupun jumlah
tenaga untuk melaksanakan pekerjaan, serta harus mendapat
persetujuan dari Pemberi Tugas;
c. Konsep/metode kerja penanganan pekerjaan pembangunan.
19

14. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini menjadi pedoman secara umum bagi
Penyedia Jasa Konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan. Hal-hal teknis yang
diperlukan hendaknya bisa dipersiapkan secara matang agar pelaksanaan
pekerjaan dapat diselesaikan sesuai standar waktu, mutu dan biaya yang telah
ditentukan.

Mengetahui/menyetujui Jakarta, 2016

a.n. Kepala Badan Sarana Pertahanan


Kepala Pusat Konstruksi Kabid Renkon

Zainal Arifin, S.IP Ir. Bambang Trihatmono, MILM.


Brigadir Jenderal TNI Kolonel Sus Nrp. 515648

Anda mungkin juga menyukai