Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH TETES HIDUNG

TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMI SOLID

Disusun Oleh:
Risnawati 170106040

Dosen : Fauziah Ningrum Syaputri M. Farm., Apt


PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG
2019
BAB I PENDAHULUAN
Hidung mempunyai tugas menyaring udara dari segala macam
debu yang masuk ke dalam melalui hidung. Tanpa penyaringan ini
mungkin debu ini dapat mencapai paru-paru. Bagian depan dari
rongga hidung terdapat rambut hidung yang berfungsi menahan
butiran debu kasar, sedangkan debu halus dan bakteri menempel
pada mukosa hidung. Dalam rongga hidung udara dihangatkan
sehingga terjadi kelembaban tertentu.
Mukosa hidung tertutup oleh suatu lapisan yang disebut epitel
respirateris yang terdiri dari sel-sel rambut getar dan sel “leher”. Sel-
sel rambut getar ini mengeluarkan lendir yang tersebar rata sehingga
merupakan suatu lapisan tipis yang melapisi mukosa hidung dimana
debu dan bakteri ditahan dan melekat. Debu dan bakteri melekat ini
tiap kali dikeluarkan ke arah berlawanan dengan jurusan tenggorokan.
Yang mendorong adalah rambut getar hidung dimana getarannya
selalu mengarah keluar. Gerakannya speerti cambuk, jadi selalu
mencambuk keluar, dengan demikian bagian yang lebih dalam dari
lapisan bulu getar ini selalu bersih dan “steril”. Biasanya pada pagi hari
hal ini dapat dicapai.
Bila kedinginan pH lendir hidung akan cenderung naik,
sebaliknya bila kepanasan cenderung pH menurun. Pada waktu pilek,
pH lendir alkalis, sehingga teori sebenarnya dapat disembuhkan
dengan mudah dengan cara menurunkan pHnya, yaitu kearah asam.
Jadi pemberian obat dengan tujuan mengembalikan kondisi normal
dari rongga hidung akan menolong. (medicafarma.com)
BAB II ISI
2.1 Definisi
Menurut FI IV :Tetes hidung adalah Obat tetes hidung (OTH)
adalah obat tetes yang digunakan untuk hidung dengan cara
meneteskan obat kedalam rongga hidung, dapat mengandung zat
pensuspensi, pendapar dan pengawet.
Menurut British Pharmakope 2001 Tetes hidung dan larutan spray
hidung adalah larutan, suspensi atau emulsi yang digunakan untuk
disemprotkan atau diteteskan ke dalam rongga hidung

2.2 Keunggulan
Keuntungan pemberian obat tetes hidung
o Metabolisme melalui enterohepatik dan dinding usus dikurangi.
o Penguraian di saluran pencernaan dihindari.
o Kecepatan dan jumlah obat yang diabsorpsi serta profil
konsentrasi obat dalam plasma terhadap waktu sebanding
dengan pemberian dengan intra vena.
o Banyak pembuluh dan struktur membran mukosa yang
permeabel sehingga memungkinkan pemberian secara
sistemik

2.3 Keterbatasan
Kekurangan pemberian obat tetes hidung
o Metode dan teknik pemberian sulit karena memerlukan alat
bantu yang dapat digunakan untuk ukuran yang tepat.
o Lokasi obat yang tepat sulit dicapai.
o Kecepatan pembersihan obat.
2.4 Penggolongan/Jenis-jenis

Menurut Drs H.A syamsuni dalam buku ilmu resep jenis-jenis obat
tetes hidung ada 3

a. Obat Cuci Hidung (Collunarium)

Collunarium Adalah larutan yang digunakan untuk obat cuci


hidung. Biasanya berupa dalam air yang ditujukan untuk
membersihkan rongga hidung. Oleh karena itu, hendaknya
memperhatikan pH dan isotonisnya karena dapat menimbulkan rasa
perih pada mukosa hidung.

b. Obat Tetes Hidung (Guttae Nasales)

Guttae Nasales adalah obat tetes yang digunakan untuk hidung


dengan cara meneteskan obat kedalam rongga hidung, dapat
mengandung zat pensuspensi, pendapar, pengawet.

Cairan pembawa umumnya menggunakan air. cairan pembawa


sebaiknya mempunya pH 5,5-7,5, kapasitas dapar sedang, isotonis
atau hampir isotonis. Minyak lemak atau minyak mineral tidak boleh
digunakan sebagai cairan pembawa karena dapat menimbulkan
pneumonia. Zat pensuspensi yang biasanya digunakan adalah
sorbitan, polisorbat atau surfaktan lain yang cocok, dengan kadar tidak
boleh lebih dari 0,01% b/v

Zat pendapar yang dapat digunakan adalah pendapar yang cocok


dengan pH 6,5 dan dibuat isotonis menggunakan NaCl secukupnya.

Zat pengawet yang didapat digunakan adalah benzalkonium


klroida 0,01-0,1% b/v.
c. Obat semprot Hidung (Nebula/inhalationes/nose spray)

Inhalationes Adalah sediaan yang dimaksudkan untuk disedot


melalui hidung atau mulut, atau disemprotkan (Nose Spray) dalam
bentuk kabut kedalam saluran pernafasan. Tetesan atau butiran kabut
harus seragam dan sangat halus sehingga dapat mencapai bronkhioli.

Inhalasi juga meliputi sediaan mengandung obat yang mudah


menguap atau serbuk sangat halus atau kabut yang digunakan
memakai alat semprot mekanik

2.5 Karakteristik
- Produk harus stabil dalam kontainer dan kemasan tertutup
rapat bila tidak digunakan (sediaan farmasi steril :285)
- Tetes hidung dibuat dalam jumlah kecil (10-25ml) dalam botol
gelas berwarna bergalur dengan plastik penyegel dan penetes
- Penggunaan jangka waktu lama obat vasokontriktor dalam
hidung dapat menyebabkan kerusakan mukosa hidung
(bentley textbook of phamaceutics :352)

2.6 Contoh pengembangan sediaan farmasi

Contoh Formulasi gtt Nasales

Chlorotetracyclin.Hydrochl 0,050
Tragacanthae 0,500
Glucosi 2
Tween 20 Gtt.I
Aquaum 50mL

Argenti proteinic 0,2


Glycerini 5
Aq.dest 15

(syamsuni. 2006)

BAB III KESIMPULAN

3.1 Tetes hidung atau obat tetes hidung adalah sediaan yang
digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan,menyemprotkan
atau menghirup kedalam rongga hidung. Dapat mengandung zat
pengawet, pensuspensi dan pendapar

BAB IV DAFTAR PUSTAKA


Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 448, 515, 771,
1000.

British Pharmacopoiea Commision. (2009). British pharmacopoeia.


London: The Pharmaceutical Press
https://medikafarma.com
Syamsuni H.A., 2006, Ilmu Resep, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai