Anda di halaman 1dari 2

Serumen Prop

Serumen prop atau dikenal juga dengan impaksi serumen adalah akumulasi serumen berlebih yang
menyebabkan timbulnya tuli konduktif, dan/atau membuat pemeriksaan telinga tidak dapat dilakukan. Serumen
sendiri merupakan sekresi normal dari kelenjar seruminosa dan sebasea yang berasal dari 1/3 bagian luar saluran
pendengaran. Serumen terdiri dari glikopeptida, lipid, asam hialuronat, asam sialat, enzim lisosom dan
imunoglobulin. Serumen memberikan efek perlindungan terhadap telinga dengan mempertahankan keseimbangan
asam (pH 5,2–7,0) di auditori kanal eksterna dan juga melumasi kanal serta memiliki sifat antibakteri dan antijamur.
Serumen prop umumnya disebabkan oleh faktor genetik. Hal inilah yang menyebabkan mengapa beberapa
orang membentuk serumen lebih cepat dan banyak dibandingkan yang lain. Faktor berikutnya adalah variasi
bentuk anatomi berupa penyempitan saluran telinga, baik bawaan ataupun didapat.
Serumen prop merupakan keadaan di mana saluran telinga bagian luar tersumbat oleh tumpukan serumen atau
kotoran telinga.
Biasanya kotoran telinga bisa berpindah dengan sendirinya dari saluran telinga ke luar telinga. Namun, ada kalanya
kotoran tersebut tidak bisa keluar dan justru mengendap di dalam telinga, hingga menimbulkan serumen prop yang
memblokir saluran telinga. Serumen prop ini bisa terjadi karena beberapa sebab, yaitu:

 Produksi kotoran telinga yang berlebihan.


 Kotoran telinga yang keras dan kering.
 Sering memasukkan benda ke dalam saluran telinga seperti cotton bud, ear plug, atau bahkan alat bantu
pendengaran.
 Saluran telinganya sempit atau berbulu.
 Ada tulang tumbuh di bagian luar saluran telinga.
 Seiring bertambahnya umur, kotoran telinga menjadi lebih kering.

Mulai dari telinga terasa sakit, telinga gatal, infeksi telinga, vertigo atau pusing berputar, pendengaran berkurang
atau tidak bisa mendengar (tuli konduktif), telinga berdengung, hingga terasa adanya sensasi telinga tersumbat.
serumen prop bisa diobati dengan cara mudah berikut ini:

 Jangan memasukkan cotton bud atau benda apa pun ke dalam telinga untuk mengambil tumpukan
serumen. Jika dilakukan, kotoran telinga bisa masuk lebih dalam dan merusak telinga. Cara membersihkan
telinga yang tidak tepat berisiko menyebabkan luka pada gendang telinga.
 Meneteskan cairan khusus telinga yang mengandung natrium bikarbonat, minyak zaitun, minyak
almond, baby oil, minyak mineral, gliserin, atau cairan khusus yang mengandung hidrogen
peroksida beberapa hari sekali (misalnya 2-3 kali sehari selama 3-7 hari) agar kotoran melunak dan keluar
dengan sendirinya dari telinga.
 Setelah kotoran telinga lunak semprotkan air hangat dengan lembut ke saluran telinga. Miringkan kepala
dan tarik daun telinga saat air dimasukkan. Setelah selesai, luruskan kepala agar air mengalir keluar dan
keringkan telinga bagian luar dengan handuk bersih. Namun perlu diingat, poin yang satu ini tidak cocok
dilakukan jika gendang telinga robek, mengalami infeksi, atau pernah melakukan operasi telinga.
 Menggunakan alat khusus berukuran kecil untuk menyedot penumpukan serumen prop keluar dari dalam
telinga.
 Menggunakan alat khusus untuk membersihkan telinga dan mengorek serumen prop keluar dari dalam
telinga.

Prosedur pembersihan serumen prop biasanya tidak menimbulkan nyeri, kecuali pada telinga yang mengalami
radang atau infeksi. Keluhan pada telinga adalah gejala yang tidak boleh dibiarkan saja, terlebih jika sudah
menimbulkan gangguan pendengaran atau terdapat tanda-tanda infeksi telinga.
Otitis Media Serosa
A. Definisi
Otitis media serosa adalah keradangan non-bacterial mukosa kavum timpani yang ditandai dengan
terkumpulnya cairan yang tidak purulent (serous atau mucus).
Otitis media serosa adalah keadaan terdapatnya secret yang non purulent di telinga tengah,
sedangkan membrane timpani utuh. Adanya cairan di telinga tengah dengan membrane timpani utuh tanpa
adanya tanda-tanda infeksi disebut juga otitis media dengan efusi. Apabila efusi tersebut encer disebut
otitis media serosa dan apabila efusi tersebut kental seperti lem disebut otitis media mukoid.
Sinonimnya otitis media efusa, otitis media sekretoria, otitis media musinosa, glue ear.
B. Etiologi
Gangguang fungsi tuba eustachius merupakan penyebab utama. Dapat terjadi pada:
1) Kegagalan Fungsi Tuba Eustachius, disebabkan oleh:
a. Hiperplasia adenoid
b. Rinitis kronik dan sinusitis
c. Tonsilitis kronik = Pembesaran tonsil akan menyebabkan obstruksi mekanik pada pergerakan
palatum molle dan menghalangi membukanya tuba Eustachius.
d. Tumor nasofaring
e. Defek palatum
2) Alergi
Alergi inhalans atau ingestan sering terjadi pada anak-anak, Ini tidak hanya menyebabkan
tersumbatnya tuba Eustachius oleh karena odem, tetapu juga dapat mengarah kepada peningkatan
produksi secret pada mukosa telinga tengah.
3) Otitis Media yang Belum Sembuh Sempurna
Terapi antibiotic yang tidak adekuat pada OMSA dapat menonaktifkan infeksi tetapi tidak dapat
menyembuhkan secara sempurna. Akan menyisakan infeksi dengan grade yang rendah. Prose ini
dapat merangsang mukosa untuk menghasilkan cairan dalam jumlah banyak. Jumlah sel goblet dan
kelenjar mucus juga bertambah.
4) Infeksi Virus
Berbagai virus adeno dan rino pada saluran pernapasan atas dapat menginvasi telinga tengah dan
merangsang peningkatan produksi secret.
C. Epidemiologi
Infeksi telinga tengah menjadi masalah medis yang paling sering pada bayi dan anak-anak umur pra-
sekolah, dan diagnosis paling sering pada anak <15 tahun.
Pada tahun 1990, 12,8 juta kejadian otitis media terjadi pada anak-anak usia <5 tahun. Anak-anak
dengan usia <2 tahun, 17% memiliki peluang untuk kambuh kembali. 30-4-% anak dengan OMA dapat
menjadi OME setelah 30 hari, dan 10% lainnya menjadi OME setelah 90 hari, sedikitnya 3,84 juta kasus OME
terjadi pada tahun tersebut. 1,28 juta kasus menetap setelah 3 bulan.
D. Patofisiologi

Anda mungkin juga menyukai