Anda di halaman 1dari 4

Dokter, Anak Saya Sakit Apa Ya?

Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dibawa ibunya ke praktek dokter umum karena dari liang telinga
kanan keluar cairan. Hal ini diketahui sejak 1 hari yang lalu. Sebelum timbul keluhan tersebut, pasien demam
dan menangis serta mengeluh telinga kanannya sakit. Pasien mengalami batuk pilek sejak 7 hari yang lalu. Satu
tahun terakhir, pasien sering batuk pilek. Paling tidak sebulan sekali batuk pileknya selalu kambuh, namun
sebelumnya tidak pernah keluar cairan dari telinga. Pasien juga sering bernapas lewat mulut dan mendengkur
saat tidur.
Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik status generalis, pemeriksaan telinga dengan otoskopi,
pemeriksaan rinoskopi anterior, pemeriksaan tenggorok, dan pemeriksaan kelenjar getah bening leher. Selain itu,
dokter juga merekomendasikan pemeriksaan penunjang kepada pasien.

JUMP 1 : KATA SULIT

JUMP 2 : RUMUSAN MASALAH


1. ech : apa saja jenis cairan yang bisa keluar dari lubang telinga?
1. Cairan tabung telinga
Cairan tabung telinga merupakan jenis cairan telinga yang keluar akibat cairan menumpuk di
telinga tengah. Anak yang mengalami infeksi telinga bisa jadi mengalami prosedur tabung ventilasi
dimasukkan ke dalam telinga. Tabung ini membantu telinga bagian tengah untuk mengalirkan jenis
cairan telinga untuk mencegah telinga bagian dalam kering.
2. Kotoran telinga (earwax)
Kotoran telinga kerap keluar dengan cairan telinga berwarna coklat tua, coklat muda, bahkan
coklat oranye. Jenis cairan telinga ini jika basah menyerupai cairan kental.
3. Nanah berbentuk cairan keruh
Jenis cairan telinga yang banyak dialami oleh anak-anak berupa jenis kotoran telinga.
Penyebab utamanya adalah infeksi telinga akibat dari robeknya gendang telinga sehingga mengalami
infeksi.
4. Darah
Jenis cairan telinga berupa darah biasanya disebabkan oleh adanya cedera pada telinga. Meski
darah keluar dari telinga terlihat mengerikan, umumnya yang terjadi pada anak hanyalah disebabkan
oleh goresan kecil pada lapisan saluran telinga.
5. Masuknya benda asing ke telinga
Masuknya benda asing ke telinga biasanya terjadi pada bayi dimana masih sering
memasukkan benda ke dalam telinganya tanpa sepengetahuan orangtua. Ini dapat menyebabkan
keluarnya cairan atau nanah. Jika benda yang dimasukkan berbentuk tajam, telinga bisa tergores
sehingga jenis cairan telinga yang keluar berbentuk darah.
6. Air
Jenis cairan telinga ini adalah sangat wajar, apalagi sehabis anak berendam dan berenang
sehingga sangat mungkin jumlah air yang masuk ke telinga anak masuk terlalu banyak sehingga
membuatnya terperangkap. Ibu tidak usah khawatir karena nanti jenis cairan telinga ini akan keluar dari
telinga dengan sendirinya seiring oleh waktu.
7. Swimmer’s ear discharge
Ini adalah gangguan telinga yang biasanya terjadi pada anak yang berenang pada musim
panas. Gejalanya berupa saluran telinga yang gatal dan kemudian keluar cairan encer berwarna
keputihan.
2. Claris: Apa hubungan riwayat batuk pilek dengan keluhan pasien?
Rongga hidung dan tenggorokan berhubungan dengan telinga bagian tengah melalui sebuah
saluran. Ketika seseorang mengalami infeksi saluran pernapasan (dengan gejala batuk dan pilek), jika
tidak tertangani dengan baik, infeksi ini mudah naik ke saluran tersebut dan menyebabkan infeksi dan
peradangan pada telinga bagian tengah atau yang disebut otitis media. Otitis media dapat menyebabkan
produksi cairan infeksi pada telinga bagian tengah. Jika jumlah cairan semakin bertambah banyak,
tekanan dalam telinga bagian tengah akan meningkat dan menyebabkan robekan pada gendang telinga
sehingga cairan ini dapat keluar dari telinga. Cairan tersebut bukan lendir dari hidung.
3. Kanya: mengapa pasien bernapas lewat mulut dan mendengkur?
Obstruksi nasal dapat mengakibatkan pasien tidur mendengkur dan dapat menimbulkan
terjadinya apnea sementara saat tidur, sedangkan obstruksi dari ostium sinus dapat mengakibatkan
sinusitis.
4. arya : apa hubungan keluarnya cairan dari telinga keluhan pasien?
1. Infeksi telinga tengah
Penyebab umum keluarnya cairan dari dalam telinga adalah otitis media, yaitu kondisi ketika
telinga bagian tengah terinfeksi bakteri atau virus. Infeksi inilah yang memicu penumpukan cairan di
telinga tengah, tepatnya di belakang gendang telinga. Jika terlalu banyak, kumpulan cairan tersebut
dapat mendorong dan merobek gendang telinga, sehingga cairan akan mengalir keluar dari telinga.
2. Cedera gendang telinga
Kondisi ini dapat terjadi ketika Anda membersihkan telinga menggunakan kapas atau cotton
bud dan mendorongnya terlalu dalam sehingga merobek gendang telinga. Selain itu, perubahan tekanan
udara mendadak, seperti saat bepergian dengan pesawat, mendaki gunung, atau menyelam, juga dapat
menyebabkan cedera telinga yang ditandai dengan nyeri mendadak pada telinga dan keluar cairan dari
telinga.
3. Sindrom telinga perenang
Sindrom telinga perenang atau otitis eksterna terjadi akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur.
Infeksi tersebut terjadi di saluran telinga bagian luar, yaitu antara lubang telinga dan gendang telinga.
Saat terlalu lama di dalam air, bagian dalam telinga akan menjadi sangat lembap sehingga kulit pada
dinding saluran telinga akan mengelupas dan rusak. Di sinilah beragam jenis kuman bisa masuk dan
menyebabkan infeksi. Meski disebut sindrom telinga perenang, kondisi ini tidak hanya terjadi ketika
seseorang berada di dalam air. Kulit saluran telinga juga dapat mengalami iritasi karena benda asing
yang masuk ke dalam telinga atau akibat eksim.
Salah satu penyebab otitis media adalah infeksi virus atau bakteri. Infeksi tersebut biasanya
dipicu oleh flu atau batuk pilek yang menyebabkan produksi lendir meningkat. Meningkatnya produksi
lendir dan cairan di dalam sinus akan menumpuk dan berujung menghambat saluran eustachius
(pembuangan cairan).
Beberapa jenis infeksi yang berhubungan dengan terjadinya otitis media adalah sebagai
berikut:
Infeksi yang berkaitan dengan adenoid: Adenoid merupakan bagian sistem imun tubuh yang
berfungsi melawan bakteri dan virus. Namun, terkadang masih ada beberapa bakteri/virus yang tersisa
sehingga memicu terjadinya infeksi dan peradangan pada saluran telinga tengah.
Infeksi yang berkaitan dengan saluran eustachius: Apabila terjadi infeksi atau reaksi alergi pada
organ pernapasan, saluran eustachius bisa ikut tersumbat. Akibatnya, timbul penumpukan cairan di
telinga tengah yang menyebabkan daerah tersebut lembab dan basah, sehingga bakteri lebih mudah
berkembang biak.
5. Ameng : Apakah ada hubungan antara jenis kelamin dan usia terhadap keluhan pasien?
Tabung eustachius mereka yang lebih pendek dan lebih horizontal memungkinkan bakteri dan
virus menemukan jalan mereka ke telinga tengah dengan lebih mudah. Tabung juga lebih sempit,
sehingga lebih mungkin tersumbat.
Adenoid mereka, struktur mirip kelenjar di belakang hidung, lebih besar dan dapat
mengganggu pembukaan tuba eustachius.
Hal-hal lain yang dapat membahayakan anak-anak termasuk asap rokok, pemberian susu
botol, dan berada di sekitar anak-anak lain dalam pengasuhan anak. Infeksi telinga lebih sering terjadi
pada anak laki-laki daripada anak perempuan.
6. Hadi : bagaimana cara pemeriksaan rinoskopi anterior dan interpretasinya?
Rinoskopi anterior adalah pemeriksaan rongga hidung dari depan dengan memakai spekulum hidung.
Di belakang vestibulum dapat dilihat bagian dalam hidung. Saluran udara harus bebas dan kurang lebih
sama pada kedua sisi. Pada kedua dinding lateral dapat dilihat konka inferior. Hal hal yang harus
diperhatikan pada rinoskopi anterior adalah :
0 Mukosa. Dalam keadaan normal( mukosa berwarna merah muda. Pada radang berwarna
merah( sedangkan pada alergi akan tampak pu*at atau kebiru biruan livid.
0 Septum. Biasanya terletak di tengah dan lurus. Diperhatikan apakah ada deviasi, krista,
spina, perforasi, hematoma, abses dan lain lain.
0 Konka. Diperhatikan apakah konka besarnya normal (eutrofi, hipertrofi, hipotrofi atau
atrofi).
0 Sekret. Bila ditemukan sekret pada rongga hidung, harus diperhatikan banyaknya, sifatnya
(serous ,mukoid, mukopurulen, purulen atau bercampur darah) dan lokalisasinya (meatus
inferior medius, atau superior). Lokasi sekret ini penting artinya, sehubungan dengan letak
ostium sinus sinus paranasal dan dengan demikian dapat menunjukkan dari mana sekret
tersebut berasal. Krusta yang banyak ditemukan pada rhinitis atrofi.
0 Massa. Massa yang sering ditemukan di dalam rongga hidung adalah polip dan tumor. Pada
anak dapat ditemukan benda asing.

7. Farah: apa saja pemeriksaan penunjang yang kemungkinan direkomendasikan oleh dokter?
8. Sena : Apa saja kemungkinan hasil interpretasi pemeriksaan telinga dengan otoskopi?
9. Yose: Mengapa dilakukan pemeriksaan kelenjar getah bening leher pada pasien?
10. Wafa' : bagaimana mekanisme keluarnya cairan dari liang telinga?
Karena beberapa sebab seperti terlambat pemberian antibiotika atau virulensi kuman yang
tinggi, maka dapat terjadi ruptur membran timpani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke
liang telinga luar. Anak yang tadinya gelisah sekarang menjadi tenang, suhu badan turun dan anak
dapat tertidur nyenyak. Keadaan ini disebut dengan otitis media akut stadium perforasi
11. Wulan : Apa obat yg cocok diberikan untuk pasien tsb ?
1. Antibiotik
Obat tetes telinga infeksi berupa antibiotik digunakan untuk mengatasi infeksi telinga yang
disebabkan oleh bakteri. Antibiotik bekerja dengan cara membunuh dan mencegah pertumbuhan
bakteri penyebab infeksi. Obat ini tidak bisa digunakan jika penyebab infeksi telinga adalah virus.
Gejala infeksi telinga umumnya membaik dalam 2–3 hari dan sembuh dalam 1–2 minggu
meski tanpa pengobatan. Namun, pengobatan dengan obat tetes telinga antibiotik dibutuhkan jika
infeksi telinga karena bakteri tidak membaik setelah 2–3 hari, atau jika infeksi yang dialami tergolong
parah. Jenis obat tetes telinga infeksi berupa antibiotik yang umumnya diresepkan oleh dokter adalah
ciprofloxacin atau ofloxacin.
2. Kortikosteroid
Kortikosteroid dalam obat tetes telinga berfungsi untuk meredakan peradangan, gatal, dan
nyeri pada telinga. Beberapa jenis obat tetes antibiotik biasanya juga mengandung kortikosteroid.
Obat tetes telinga dengan kandungan kortikosteroid hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.
Jenis kortikosteroid yang umumnya digunakan sebagai obat tetes telinga infeksi adalah dexamethasone
dan betamethasone.
3. Antijamur
Untuk mengatasi infeksi telinga yang disebabkan oleh jamur, dokter akan memberikan obat
tetes telinga infeksi yang mengandung clotrimazole, miconazole, atau fluconazole. Jenis obat tetes
telinga infeksi antijamur juga biasanya telah dilengkapi dengan kortikosteroid untuk mengatasi
peradangan telinga.
4. Asam asetat
Jenis obat tetes telinga infeksi berikutnya adalah asam asetat. Larutan asam asetat dengan
kadar 2% umumnya digunakan untuk mengurangi peradangan akibat infeksi bakteri atau jamur.
Selain asam asetat, dokter juga mungkin memberikan alumunium asetat dengan kadar 5%
sebagai alternatif. Selain meredakan nyeri akibat peradangan pada telinga, obat tetes telinga infeksi
yang mengandung asam asetat juga dapat membantu mengeluarkan kotoran telinga agar tidak memicu
infeksi atau gangguan telinga lain.
Selain obat tetes telinga infeksi, dokter juga mungkin meresepkan obat pereda nyeri dan
antibiotik oral. Antibiotik, baik dalam sediaan obat tetes telinga maupun obat oral, harus dihabiskan
meskipun keluhan telah mereda. Menghentikan pengobatan sebelum tuntas dapat membuat infeksi
muncul kembali.
Jika dalam 1 minggu setelah menjalani pengobatan keluhan yang Anda rasakan tidak
membaik atau keluar cairan dari telinga, periksakan kembali kondisi Anda ke dokter untuk mendapat
penanganan lebih lanjut.
12. Tw: Mengapa pasien sering batuk dan pilek dalam setahun terakhir?

Anda mungkin juga menyukai