Anda di halaman 1dari 6

Nama : Tingkat :

Nim : Tanggal :

Nilailah setiap kerja langkah yang dinilai dengan memberi tanda centang (√) pada skala dengan
kriteria sebagai berikut :

0 : Langkah tindakan tidak dilakukan


1 : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau ada yang dihilangkan
2 : Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat dan atau pelatih
perlu membantu / mengingatkan
3 : Langkah dikerjakan dengan benar sesuai dengan urutan, tepat tanpa ragu-ragu

SKALA
NO. KEGIATAN / MEKANISME
0 1 2 3
LETAK SUNGSANG / BOKONG

A. MEKANISME
1. Bokong Masuk ke dalam pintu atas panggul dengan garis pangkal paha
masuk miring / serong dalam PAP
2. Dengan turunnya bokong ke dalam bidang sempit panggul akan terjadi
putaran paksi dalam dengan trochanter depan sebagai hipomoglion,
sehingga garis pangkal paha dalam posisi muka belakang (antero-
posterior)
3. Dengan trochanter depan sebagai hipomoglion, terjadi latero-fleksi
punggung janin sehingga trochanter belakang melewati perineum
4. Setelah bokong lahir terjadi rotasi untuk memungkinkan bahu masuk
PAP dalam posisi melintang / miring
5. Sesudah bahu turun maka terjadi putaran paksi dalam dari bahu
sampai ukuran bicromial sehingga bahu dalam posisi muka belakang
dipintu bawah panggul (PBP). Pada saat bahu akan lahir, maka kepala
berada dalam keadaan fleksi masuk PAP dalam keadaan miring /
melintang.
6. Di bidang sempit panggul, maka kepala akan melakukan putaran paksi
dalam sehingga UUK berputar ke depan tepat berada di bawah simpisis
dan dagu berada di belakang, bersamaan dengan itu terjadi putar paksi
luar dari bahu.
7. Maka lahirlah berturut-turut dagu, mulut, dahi, dan belakang kepala
melalui perineum.
SKALA
NO. KEGIATAN / MEKANISME
0 1 2 3
B. PRINSIP PERSALINAN
CARA BRACHT
1. Persiapan:
a. Baringkan ibu dalam posisi litotomi, penolong berdiri di depan
vulva.
b. Saat ada his, kedua tangan ibu merangkul kedua paha dan ibu
disuruh untuk mengedan.
c. Pada waktu bokong membuka vulva (crowning), suntikkan
oksitosin 2-5 unit IM dan saat ada his lakukan episiotomy (bila
perlu).
2. Segera setelah bokong lahir sampai pusat, bokong
dipegang/dicengkram secara bracht yaitu kedua ibu jari penolong
sejajar dengan sumbu panjang paha sedangkan jari-jari lainnya
memegang panggul janin.
3. Saat ada his, ibu disuruh mengedan. Longgarkan tali pusat bila tali
pusat mulai nampak. Kemudian penolong melakukan hiperlordosis
pada badan janin.
4. Penolong hanya mengikuti gerakan tanpa melakukan tarikan, sehingga
gerakan tersebut hanya disesuaikan dengan gaya berat badan janin.
Bersamaan dengan dimulainya gerakan hiperlordosis, seorang asisten
dapat melakukan ekspresi kristeller pada fundus uteri, guna menjaga
agar kepala janin tetap dalam keadaan fleksi.
Catatan: Kristeller dilakukan guna menghindari terjadinya ruang
kosong antara fundus uteri dan kepala janin sehingga tidak terjadi
lengan menjungkit.
5. Dengan gerakan hiperlordosis ini maka lahirlah berturut-turut pusar,
perut, bahu, lengan, dagu, mulut, dan akhirnya seluruh kepala. Janin
yang baru lahir diletakkan di atas perut ibu, seorang asisten menghisap
lendir dan bersamaan dengan itu tali pusat dipotong.
SKALA
NO. KEGIATAN / MEKANISME
0 1 2 3
A. CARA KLASIK

Prinsipnya adalah melahirkan bahu/lengan pada posisi bahu yang masih


cukup tinggi sehingga mencari daerah terluas dari panggul untuk
memudahkan kelahiran bahu/lengan bayi.
Maka cara klasik adalah cara melahirkan bahu/lengan belakang terlebih
dahulu karena daerah belakang lebih luas dan kemudian disusul dengan
kelahiran bahu/lengan depan.
1. Bila punggung bayi sebelah kiri maka kedua pergelangan kaki bayi
dipegang dengan tangan kiri dan diletakkan kea rah lipat paha kanan si
ibu, arahkan ke atas dengan demikian ruangan untuk melahirkan
lengan belakang menjadi lebih luas.
2. Jari telunjuk dan jari tangan kanan dapat meraba humerus bayi sampai
daerah fossa cubiti sehingga lengan belakang dapat dilahirkan secara
pertahan-tahan.
3. Setelah lengan belakang lahir, maka kedua kaki bayi harus dipegang
dengan tangan kanan dan diarahkan ke kiri bawah si ibu, ruangan di
bawah simpisis menjadi lebih luas untuk melahirkan lengan depan.
4. Jari telunjuk dan jari tengah tangan kiri dapat meraba klavikula,
humerus bayi sampai daerah fossa cubiti dengan sedikit tekanan ke
bawah, keluarkan/lahirkan lengan depan secara perlahan-lahan.
B. CARA MULLER

Prinsipnya adalah melahirkan bahu/lengan pada posisi bahu yang rendah


sehingga mencari bahu/lengan yang lebih mudah dikeluarkan terlebih
dahulu.Maka cara klasik adalah cara melahirkan bahu/lengan belakang
terlebih dahulu karena daerah belakang lebih luas dan kemudian disusul
dengan kelahiran bahu/lengan depan.
1. Bila punggung bayi sebelah kiri maka kedua pergelangan kaki bayi
dipegang dengan tangan kiri dan diletakkan kea rah lipat paha kanan si
ibu, arahkan ke atas dengan demikian ruangan untuk melahirkan
lengan belakang menjadi lebih luas.
2. Jari telunjuk dan jari tangan kanan dapat meraba humerus bayi sampai
daerah fossa cubiti sehingga lengan belakang dapat dilahirkan secara
pertahan-tahan.
3. Setelah lengan belakang lahir, maka kedua kaki bayi harus dipegang
dengan tangan kanan dan diarahkan ke kiri bawah si ibu, ruangan di
bawah simpisis menjadi lebih luas untuk melahirkan lengan depan.
4. Jari telunjuk dan jari tengah tangan kiri dapat meraba klavikula,
humerus bayi sampai daerah fossa cubiti dengan sedikit tekanan ke
bawah, keluarkan/lahirkan lengan depan secara perlahan-lahan.
SKALA
NO. KEGIATAN / MEKANISME
0 1 2 3
C. CARA LOVSET
Prinsipnya adalah:
1. Bahu belakang janin selalu berada lebih rendah dari pada bahu depan
karena adanya lengkungan jalan lahir.
2. Panggul bagian belakang (daerah sacrum) lebih maju (±4 cm)
dibandingkan panggul bagian depan.
3. Melahirkan bahu/lengan yang menjungkit dengan cara melakukan
putaran 180 derajat pada tubuh bayi.
1. Bahu belakang janin selalu berada lebih rendah dari pada bahu depan
karena adanya lengkungan jalan lahir sehingga bila bahu belakang
diputar ke depan dengan sendirinya akan lahir di bawah simpisis.
2. Setelah sumbu bahu janin terletak dalam ukuran muka belakang,
dengan kedua tangan pada bokong, tubuh janin ditarik ke bawah
sampai ujung scapula depan terlihat di bawah simpisis.
3. Kemudian tubuh janin diputar dengan cara memegang dada dan
punggung bayi oleh kedua tangan penolong sampai bahu belakang
terdapat di depan dan tampak di bawah simpisis. Dengan demikian
lengan depan dapat dikeluarkan dengan mudah.
4. Bahu lain yang sekarang menjadi bahu belakang, dilahirkan dengan
cara memutar kembali tubuh bayi kea rah yang berlawanan, sehingga
bahu belakang menjadi bahu depan dan lengan dapat dilahirkan
dengan mudah.
SKALA
NO. KEGIATAN / MEKANISME
0 1 2 3
D. CARA POTTER

1. Dikeluarkan dulu lengan dan bahu depan dengan menarik janin ke


bawah dan menekan dengan 2 jari pada scapula.
2. Badan diangkat keatas untuk melahirkan lengan dan bahu belakang
dengan menekan scapula belakang.
CARA MELAHIRKAN KEPALA

A. CARA MAURICCEAU
1. Tangan kiri menahan perut dan dada bayi (menunggang kuda) dan
kemudian masukkan tangan kiri penolong ke dalam vagina, letakkan
jari telunjuk dan jari manis kiri pada maksila bayi dan jari tengah di
dalam mulut bayi.
2. Tangan kanan memegang / mencengkram tengkuk bahu bayi dan jari
tengah mendorong oksipital sehingga kepala menjadi fleksi.
3. Dengan koordinasi tangan kiri dan kanan secara hati-hati, tariklah
kepala bayi dengan gerakan memutar sesuai dengan jalan lahir.
Catatan: Minta tolong asisten untuk menekan daerah atas simpisis
pubis sewaktu kepala dilahirkan.
4. Bila suboksiput tampak di bawah simpisis, kepala janin dielevasi ke atas
dengan suboksiput sebagai hipomoglion sehingga lahirlah berturut-
turut dagu, mulut, hidung, mata, dahi, UUB, dan akhirnya lahirlah
seluruh kepala janin.
B. CARA NAU JOKS
1. Kedua tangan penolong mencengkram leher janin dari arah depan dan
belakang.
2. Kedua tangan penolong menarik bahu curam ke bawah dan bersamaan
dengan itu seorang asisten mendorong kepala janin kea rah bawah.
Catatan:
- Teknik ini dilakukan bila kepala masih tinggi sehingga jari-jari
penolong tidak dapat masuk ke dalam mulut.
- Cara ini kurang digunakan karena risiko menimbulkan trauma
yang berat pada sumsum tulang belakang.
C. CARA PRAQUE TERBALIK

1. Tangan kanan penolong mencengkram leher dari arah bawah dan


punggung bayi diletakkan pada telapak tangan penolong.
2. Tangan kiri penolong memegang kedua pergelangan kaki bayi.
3. Kaki bayi ditarik ke atas bersamaan dengan tarikan pada bahu bayi,
sehingga perut bayi mendekati perut ibu. Dimana laring sebagai
hipomoglion maka perlahan-lahan kepala bayi dilahirkan.
Catatan:
Teknik ini digunakan bila oksiput dengn UUK berada di belakang dekat
sacrum dan muka janin menghadap simpisis.
D. CARA DE SNOO

1. Tangan kiri menahan perut dan dada bayi dengan dua jari diletakkan di
leher bayi (menunggang kuda).
2. Tangan kanan penolong menekan diatas simpisis.
3. Dengan koordinasi tangan kiri dan kanan secara hati-hati, tariklah
kepala bayi dengan gerakan memutar sesuai dengan jalan lahir.
4. Bila suboksiput tampak di bawah simpisis, kepala janin dielevasi ke atas
dengan suboksiput sebagai hipomoglion sehigga lahirlah berturut-turut
dagu, mulut, hidung, mata, dahi, UUB dan akhirnya lahirlah seluruh
kepala janin.
Catatan :
Teknik ini hamper sama dengan teknik mauricceau, hanya
perbedaannya tangan penolong tidak masuk ke dalam vagina dan
dapat dilakukan tanpa bantuan asisten.
E. CARA MARTIN WINGKEL
1. Satu tangan kiri penolong masuk ke dalam jalan lahir, jari telunjuk
masuk ke dalam mulut janin sedangkan jari tengan dan ibu jari pada
rahang bawah.
2. Tangan kanan penolong menekan di atas simpisis. Dengan koordinasi
tangan kiri dan kanan secara hati-hati, tariklah kepala bayi dengan
gerakan memutar sesuai dengan jalan lahir deng suboksiput sebagai
hipomoglion sehinigga lahirlah berturut-turut dagu, hidung, mata, dahi,
UUB dan akhirnya lahirlah seluruh kepala janin.
Catatan:
Teknik ini hamper sama dengan teknik De Snoo, yaitu dapat dilakukan
tanpa bantuan asisten, tetapi perbedaannya tangan penolong masuk
ke dalam vagina.

A : Sangat bagus (92-100)

AB : Bagus ( 86-91)

B : Cukup (80-85)

Tidak lulus : < 80

PENGUJI

____________________

Anda mungkin juga menyukai