Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat
berperilaku hidup bersih dan sehat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan
kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan
didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan (Surat Keputusan
Menteri Kesehatan No. 1193/Menkes/SK/X/2004)
Perilaku kesehatan masyarakat merupakan salah satu faktor utama yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Dengan demikian, upaya promosi
kesehatan pada prinsipnya terarah pada proses perubahan perilaku individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat umum, agar mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan
sehat
Promosi kesehatan merupakan salah satu pelayanan wajib puskesmas
termasuk di Puskesmas Banyuputih yang mempunyai peranan strategis mendukung
peningkatan pencapaian target lintas program dan diharapkan berdampak pada
peningkatan kinerja puskesmas dilakukan sesuai dengan Visi Puskesmas Banyuputih
Puskesmas ”Menjadikan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Bermutu untuk
Mewujudkan Masyarakat Banyuputih Sehat dan Mandiri “dengan misi sebagai
berikut:
1) Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan Terjangkau
2) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Dengan Upaya
Preventif dan Promotif.
3) Meningkatkan Kompentensi Sumber Daya Kesehatn.
4) Menjalin Kerja Sama Lintas Sektoral Yang Harmonis dan Bersinergi.
5) Memenuhi Sarana dan Prasarana Kesehatan Yang Sesuai Harapan Masyarakat
Banyuputih..
Motto : Kesehatan Anda Peduli Kami !
Agar tujuan upaya promosi kesehatan dapat tercapai, maka langkah awal
yang penting harus dilakukan adalah menyusun perencanaan promosi kesehatan
dengan benar dan tepat.
B. TUJUAN
1. Sebagai pedoman petugas dalam merencanakan dan melaksanakan upaya
promosi kesehatan di Puskesmas
2. Sebagai pedoman petugas dalam membangun tim dan menetapkan strategi promosi
kesehatan di Puskesmas
1

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


C. SASARAN
1. Tenaga Promkes Puskesmas dan tenaga kesehatan lainnya di Puskesmas
2. Pengelola program kesehatan dan lintas sektor terkait
3. Pengambil kebijakan tingkat Kabupaten
D. RUANG LINGKUP
Pelayanan Promosi Kesehatan meliputi :
1. Kegiatan Promosi Kesehatan di dalam gedung Puskesmas
Adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan dan gedung puskesmas
seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar
obat, tempat pembayaran dan halaman puskesmas
2. Kegiatan Promosi Kesehatan di luar gedung Puskesmas
Adalah promosi kesehatan yang dilakukan petugas puskesmas untuk masyarakat
yang berada di wilayah kerja puskesmas.
1. Penyuluhan Kesehatan
2. Survei Mawas Diri (SMD)
3. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
4. Pertemuan lintas sektor/ advokasi tingkat kecamatan bidang kesehatan
5. Pendataan PHBS RT
6. Pelatihan Posyandu Integrasi
7. Pembuatan Film
8. Pembinaan Desa Siaga
9. Penyuluhan Kesehatan di Sekolah
10. Kampanye Germas di Car Free Day
11. Pengukuhan SBH tingkat kecamatan
12. Pertemuan pembinaan pengobatan tradisional (batra)
E. BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional Upaya promosi kesehatan di puskesmas adalah :
1. Penyuluhan kesehatan
Dikenal dengan istilah lain pendidikan kesehatan atau sekarang sering disebut
KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Penyuluhan kesehatan dapat
dilaksanakan secara individu, kelompok dan massal.
a. Konsep dasar : merupakan salah satu bentuk penting dalam upaya promosi
kesehatan dan menjadi tulang punggung upaya promotif dan preventif dalam
pelayanan kesehatan perorangan, kelompok maupun masyarakat yang
dilaksanakan di puskesmas.
b. Tujuan : membangkitkan perhatian terhadap pesan promosi kesehatan yang
dipaparkan kepadanya, kemudian diharapkan dapat memahami isi pesan yang
disampaikan dan mengambil sikap yang positif serta mengubah perilaku
dirinya dengan mengadopsi dan mempratekkan pesan kesehatan tersebut.
c. Media KIE promkes : adalah media pembelajaran dalam upaya promosi
kesehatan yang dapat berfungsi sebagai media komunikasi, informasi, edukasi
dapat berupa media cetak, media telepon dan media internet.
2. Pemberdayaan Masyarakat
2

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


Pemberdayaan masyarakat yang menjadi salah satu SPM adalah pencapaian desa
siaga aktif.
a. Konsep dasar : adalah proses menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan,
kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk
memecahkan masalah kesehatannya dengan menggunakan sumber daya
sendiri. Khusunya dalam upaya pencegahan penyakit, meningkatkan kesehatan
diri, menciptakan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam penyelenggaraan
setiap upaya kesehatan.
b. Tujuan : Untuk meningkatkan individu, keluarga dan masyarakat agar tahu,
mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidupbersih dan sehat, dalam
memelihara, mengatasi serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri serta
berperan aktif dalam upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (dari, oleh
dan untuk masyarakat)
c. Prinsip dasar : ada 5 prinsip dasar yaitu menumbuhkembangkan kemampuan
dan peran serta masyarakat, melibatkan partisipasi masyarakat baik dalam
perencanaan dan pelaksanaan (masyarakat sebagai subyek), menggalang
kemitraan, petugas sebagai katalisator, serta mengakomodir kearifan lokal
sesuai sosial budaya setempat.
3. Pelatihan Kader Kesehatan
a. Konsep dasar : pelatihan bagi kader kesehatan merupakan sarana kegiatan
belajar atau upaya membangun pengetahuan dan ketrampilan baik yang bersifat
ilmu baru mapun mengulang (re-meinding) bagi kader kesehatan.
b. Tujuan : meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader kesehatan.
c. Pelatihan kader kesehatan berdasarkan pembelajaran orang dewasa (adult
learning) yaitu diselenggarakan dengan memperhatikan hak peserta antara lain :
dihargai, didengarkan, dipertimbangkan, dilakukan refleksi dan umpan balik,
dilakukan evaluasi baik terhadap penyelenggaran dan tingkat pemahaman terkait
materi pelatihan.

4. Advokasi
Adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-macam
bentuk komunikasi persuasif (JHU,1999).
a. Konsep dasar : merupakan serangkaian kegiatan komunikasi untuk
mempengaruhi penentu kebijakan dengan cara : membujuk, meyakinkan,
menjual ide agar memberikan dukungan terhadap upaya pemecahan masalah
kesehatan masyarakat.
b. Tujuan : mendorong dikeluarkannya kebijakan-kebijakan publik oleh pejabat
publik sehingga dapat mendukung dan menguntungkan kesehatan.
c. Unsur-unsur advokasi : ada delapan unsur –unsur advokasi yaitu tujuan,
pemanfaatan data dan riset, identifikasi sasaran, pengembangan pesan,

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


membangun koalisi, penyajian/presentasi, penggalangan dana, serta
pemantauan-penilaian upaya advokasi.
F. LANDASAN HUKUM
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65 tahun 2013 tentang
Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBERDAYA MANUSIA


Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan upaya wajib
Puskesmas, dibutukan sumber daya manusia yang mencukupi baik jumlah maupun
mutunya. Pola ketenagaan minimal harus dimiliki oleh Puskesmas harus mengacu
pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, dengan Kriteria :
1. Puskesmas Tanpa Perawatan (PDTP),
2. Puskesmas Dengan Perawatan (PDP) dan
4

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


3. Puskesmas di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Terluar (PDTPK).
Sesuai dengan pasal 88 dan pasal 96 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan disebutkan bahwa tenaga kesehatan yang diijinkan berprofesi
minimal berijazah Diploma Tiga ( D III ). Realisasi tenaga Upaya Promosi Kesehatan
(Promkes) yang ada di Puskesmas Banyuputih adalah :

Tabel Kualifikasi SDM Pelayanan Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)


Puskesmas Banyuputih

No Jenis Tenaga Kualifikasi Standar Realisasi


PDTP PDP PDTPK
1 Pelayanan Promes S1 Kesmas 1 1 1 0

Kompetensi seorang tenaga promosi kesehatan di Puskesmas yaitu memiliki


kemampuan dalam :
1. Perencanaan upaya promosi kesehatan
2. Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) antar pribadi, kelompok, publik via media
massa termasuk publikasi poster, brosur, profil puskesmas dan program
puskesmas.
3. Perluasan jejaring kemitraan dan jejaring koalisi
4. Advokasi kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
5. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
6. Pemasaran sosial tentang produk yang bermanfaat untuk kesehatan
7. Pemantauan dan penilaian upaya promosi kesehatan
8. Sebagai humas dan sekaligus menjadi pusat informasi kesehatan puskesmas
9. Mediasi
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Tabel Distribusi Ketenagaan Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)


Puskesmas Banyuputih

No Jabatan Nama Kualifikasi Realisasi


Promkes Kusnadi, A.Md.Kep DIII
1 1
Keperawatan

Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan promosi


kesehatan mulai di Kepala puskesmas, penanggung jawab UKP, penanggung jawab
UKM, dan seluruh karyawan. Sebagai koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan
promosi kesehatan di Puskesmas adalah petugas promkes.

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


Pengaturan dan penjadualan tenaga puskesmas dalam upaya promosi
kesehatan dikoordinir oleh Petugas Promkes sesuai dengan kebutuhan dan
kesepakatan.
C. JADWAL KEGIATAN.
1. Pengaturan kegiatan upaya promkes dilakukan bersama oleh para pemegang
program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tribulanan/lintas
sektor,dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya promkes dibuat untuk jangka waktu satu tahun,dan di break
down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan setiap awal bulan
sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya promkes di
koordinasikan oleh Puskesmas Banyuputih

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN
1. Denah Ruangan Puskesmas

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


B. STANDAR FASILITAS

No. Set Promosi Kesehatan Standar Minimal Realisasi


1 Alat permainan Edukatif (APE) 1 paket 2 paket
2 Kamera foto 1 unit 1 unit
3 Leaflet SK SK
4 Komputer 1 unit 1 unit
5 Proyektor/LCD 1 unit 1 unit
6 Televisi dan antenna 1 unit 1 unit
7 VCD / DVD Player 1 set 1 set
8 Wireless system / microphone 1 unit 1 unit

Keterangan : SK = Sesuai Kebutuhan

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
Puskesmas Banyuputih berdasarkan Permenkes No.75 tahun 2014 tentang
Puskesmas, kegiatan dalam Upaya Promosi Kesehatan yang dilaksanakan meliputi :
1. Kegiatan Promosi Kesehatan di dalam gedung Puskesmas
Adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan dan gedung puskesmas
seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar
obat, tempat pembayaran dan halaman puskesmas
2. Kegiatan Promosi Kesehatan di luar gedung Puskesmas
Adalah promosi kesehatan yang dilakukan petugas puskesmas untuk masyarakat
yang berada di wilayah kerja puskesmas.

Upaya Promosi
No. Kegiatan
Kesehatan
1. Advokasi 1. Menjalin Kerjasama dengan Sekolah dan
Pemerintah Desa
2. Penyuluhan 1. Peningkatan ABAT (Aku Bangga Aku Tau)
2. Penyebarluasan Informasi Sadar Hidup Sehat
di Sekolah Dasar/MI, dan SMP/MTS
3. Penyeluhan di Desa
3. Pemberdayaan 1. Penyebarluasan informasi PHBS
2. Penyebarluasan informasi PHBS dan
7

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


Masyarakat Pencegahan Anemia

B. STRATEGI / METODE
Merupakan cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan kegiatan upaya
kesehatan lingkungan. Ada tiga strategi yaitu :
1. Strategi Advokasi .
Merupakan kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar membantu atau
mendukung pelaksanaan program. Advokasi adalah pendekatan kepada pengambil
keputusan dari berbagai tingkat dan sektor terkait dengan kesehatan. Tujuan
kegiatan ini adalah untuk meyakinkan para pejabat pembuat keputusan atau penentu
kebijakan bahwa program kesehatan yang akan dilaksanakan tersebut sangat
penting oleh sebab itu perlu dukungan kebijakan atau keputusan dari pejabat
tersebut. Dukungan dari pejabat pembuat keputusan dapat berupa kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah,
surat keputusan, surat instruksi, dana atau fasilitas lain..
2. Strategi Kemitraan.
Tujuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dapat tercapai apabila ada
dukungan dari berbagai elemen yang ada di masyarakat. Dukungan dari masyarakat
dapat berasal dari unsur informal (tokoh agama dan tokoh adat) yang mempunyai
pengaruh dimasyarakat. Tujuannnya adalah agar para tokoh masyarakat menjadi
jembatan antara sektor kesehatan sebagai pelaksana program dengan masyarakat
sebagai penerima program kesehatan. Strategi ini dapat dikatanan sebagai upaya
membina suasana yang kondusif terhadap kesehatan. Bentuk kegiatan dapat berupa
pelatihan tokoh masyarakat, seminar, lokakarya, bimbingan kepada tokoh
masyarakat dan sebagainya.
3. Strategi Pemberdayaan Masyarakat.
Adalah strategi yang ditujukan kepada masyarakat secara langsung. Tujuan
utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Bentuk kegiatan
pemberdayaan ini dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan antara lain
penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dalam
bentuk usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Dengan meningkatkan
kemampuan ekonomi keluarga akan berdampak terhadap kemampuan dalam
pemeliharaan kesehatan. Misalnya terbentuk dana sehat, terbentuk pos obat desa,
dan sebagainya.
C. LANGKAH KEGIATAN
1. Perencanaan
8

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


Secara terinci uraian ruang lingkup kegiatan perencanaan promosi kesehatan yaitu :
a. Kajian perilaku tentang masalah kesehatan yang dilakukan oleh lintas program
di puskesmas
b. Kajian kebujakan publik berwawasan kesehatan yang sudah ada maupun yang
perlu dibuat dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja
puskesmas.
c. Lokakaryamini di puskesmas yang membahas upaya promosi kesehatan yang
terintegrasi secara lintas program maupun lintas sektor.
d. Komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan di masyarakat, melalui
kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas dalam upaya
meningkatka pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan serta meningkatkan status kesehatannya.
e. Advokasi kesehatan pada pengambil keputusan di tingkat desa dan kecamatan
untuk mendapatkan dukungan kebijakan publik berwawaskan kesehatan dalam
mengatasi masalah kesehatan termasuk penanganan kejadian luar biasa, dengan
mengoptimalkan potensi dan peran jejaring kemitraan.
f. Penggerakan peran serta masyarakat melalui upaya pemberdayaan
masyarakatdalam pengembangan, pembinaan dan peningkatan kualitas desa
siaga aktif, peningkatan pencapaian PHBS di rumah tangga, PHBS di institusi
pendidikan, serta PHBS di tempat-tempat umum yang ada di wilayah kerja
puskesmas.
g. Pengembangan dan pembinaan berbagai jenis upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) di tingkat desa dalam mengatasi masalah kesehatan serta
meningkatkan status kesehatan masyarakat.
2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Dilaksanakan dengan memperhatikan :
a. Bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudah ada pada periode
sebulumnya dan memperbaiki program yang masih bermasalah
b. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan di
wilayah tersebut dan kemampuan puskesmas
Contoh matrik :
Capai
Program Jenis Pelayanan Target Masalah
an
Promkes SMD 11 Desa 100 % Stakeholder kurang
peduli, lintas
program belum
semua terlibat
9

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


MMD 11 Desa 100 % Stakeholder kurang
peduli, lintas
program belum
semua terlibat

Pemberdaya Penyebarluasan 100 % 80 % Dana terbatas,


an informasi sadar keaktifan kader
hidup sehat kurang

3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)


Merupakan penetapan rincian rencana pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
berdasarkan RUK

Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Upaya Promkes


Puskesmas Banyuputih

Pelaksa
No Kegiatan Tujuan Sasaran PJ Ket
naan
UPAYA PROMOSI KESEHATAN
1 Penyuluhan Meningkatkan Masyarakat Kusnadi, Jan s/d BOK
Kesehatan pengetahuan AMK Des
dan dan perubahan
Sosialisasi perilaku sehat
Program di masyarakat
Gempita
Yoroga
2 Kegiatan Meningkatkan Masyarakat Kusnadi, Jan s/d BOK
PSN pengetahuan AMK Okt
dan perubahan
perilaku di
masyarakat
3 SMD Meningkatkan Masyarakat Kusnadi, Jan s/d BOK
pengetahuan AMK Des
dan perubahan
perilaku di
masyarakat
4 MMD Meningkatkan Masyarakat Kusnadi, Jan s/d BOK
pengetahuan AMK Des
10

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


dan perubahan
perilaku di
masyarakat
5 Pelatihan Meningkatkan Kader Kusnadi, Jan s/d BOK
Kader pengetahuan AMK Des
Posyandu dan perubahan
Integrasi perilaku di
masyarakat
6 Refresing Meningkatkan Kader Kusnadi, Februari BOK
Kader pengetahuan AMK
dan perubahan
perilaku di
masyarakat
7 Pertemuan Meningkatkan Stake Kusnadi, Jan s/d BOK
Linsek pengetahuan holder AMK Des
(advokasi) dan perubahan kecamatan
perilaku di dan
masyarakat jajarannya
8 Orientasi Meningkatkan Masyarakat Kusnadi, Juli s/d BOK
desa siaga pengetahuan AMK Agustus
dan perubahan
perilaku di
masyarakat
9 Pendataan Meningkatkan 5700 rumah Kusnadi Jan s/d BOK
PHBS RT pengetahuan tangga AMK Des
dan perubahan
perilaku di
masyarakat
10 Penyuluhan Meningkatkan Sekolah Kusnadi, Jan s/d BOK
di sekolah pengetahuan AMK Des
dan perubahan
perilaku di
masyarakat
11 Kampanye Meningkatkan Masyarakat Kusnadi, Oktober BOK
germas di pengetahuan AMK
CFD dan perubahan
perilaku di
masyarakat
12 Pelatihan Meningkatkan Pelajar Kusnadi, Juli BOK
11

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


SBH pengetahuan AMK
dan perubahan
perilaku di
masyarakat
13 Pengukuhan Meningkatkan Pelajar Kusnadi, Juli BOK
SBH Tk pengetahuan AMK
Kecamatan dan perubahan
perilaku di
masyarakat
14 Temu SBH se Meningkatkan Pelajar Kusnadi, Juli BOK
Kab Batang pengetahuan AMK
dan perubahan
perilaku di
masyarakat
15 Pendataan Meningkatkan Masyarakat Kusnadi, Jan s/d BOK
Batra pengetahuan AMK Des
dan perubahan
perilaku di
masyarakat
16 Pembinaan Meningkatkan Masyarakat Kusnadi, Nopemb BOK
Batra pengetahuan AMK er
dan perubahan
perilaku di
masyarakat
17 Lomba Balita Meningkatkan Balita Kusnadi, Agustus BOK
Sehat tingkat pengetahuan AMK
puskesmas dan perubahan
perilaku di
masyarakat
18 Pembuatan Meningkatkan Masyarakat Kusnadi, Juli BOK
Film Germas pengetahuan AMK
dan perubahan
perilaku di
masyarakat
19 Cetak Stiker Kusnadi, BOK
PHBS RT AMK

4. Pelaksanaan

12

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


a. Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan sesuai dengan jadwal yang telah
disusun bersama.
b. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan.
5. Pemantauan
Tindakan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus terhadap
pelaksanaan suatu upaya promosi kesehatan dengan tujuan memberikan umpan
balik pada pengelolaan upaya promosi kesehatan untuk perbaikan dan optimalisasi
pelaksanaan upaya promosi kesehatan, dilakukan untuk :
a. Menetapkan masalah dan situasi
b. Menganalisis penyebab dan faktor yang mempengaruhi
c. Merumuskan dan merevisi upaya solusi
6. Penilaian dan Evaluasi
Merupakan proses sistematis yang mempelajari pengalaman pembelajaran
upaya promosi kesehatan sebagai upaya meningkatkan kualitas rancangan
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan upaya promosi kesehatan yang baru.
Rentang waktu :
a. Evaluasi pra kegiatan promosi kesehatan
b. Evaluasi sewaktu pelaksanaan promosi kesehatan sedang berlangsung
c. Evaluasi setelah pelaksanaan upaya promosi kesehatan dilakukan

13

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


BAB V
LOGISTIK

Perencanaan logistic adalah merencanakan kebutuhan logistik yang


pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas penanggung jawab program kemudian
diajukan sesuai dengan jalur yang berlaku di masing-masing organisasi.
Kebutuhan dana dan logistic untuk pelaksanaan kegiatan Promosi Kesehatan
direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sector sesuai
dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana antara lain :
a. Meja, Kursi
b. Alat tulis
c. Buku catatan Kegiatan
d. Buku Lembar balik
e. Leaflet
f. Buku panduan
g. Computer
h. LCD
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana yang meliputi
a. Leaflet
b. Buku Lembar balik
c. Buku catatan kegiatan
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator Promkes dan
berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan mini
lokakarya Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas. Sedangkan dana
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan direncanakan oleh koordinator kesehatan
lingkungan berkoordinasi dengan bendahara puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini
lokakarya puskesmas untuk selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan ( RPK ).

BAB VI
14

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana puskesmas


membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assessmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindaklanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.

Indikator Mutu Sasaran Keselamatan Pasien

SASARAN
NO KESELAMATAN INDIKATOR MUTU TARGET
PASIEN
1 Identifikasi pasien Tidak terjadinya salah identifikasi 100%
pasien di tempat pendaftaran
2 Komunikasi efektif Pelaksanaan TUBAK (Tulis Baca dan 100%
dalam pelayanan Konfirmasi) pada komunikasi
langsung di pelayanan obat
3 Ketepatan pemberian Tidak terjadinya pemberian obat salah 100%
obat orang
4 Ketepatan prosedur Tingkat kepatuhan penerapan SOP 100%
pelayanan klinis klinis
5 Pencegahan infeksi Kepatuhan terhadap prosedur cuci 100%
tangan
Kepatuhan terhadap pemakaian APD 100%
6 Pasien jatuh Tidak terjadinya pasien jatuh selama 100%
berada di puskesmas

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik
resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang terjadi
pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan
karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi
sasaran banyak program kesehatan lainnya. Tahapan- tahapan dalam mengelola
keselamatan sasaran antara lain:

1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat
15

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


pelaksanaan kegiatan. Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan
dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak
yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap
sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau
dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan
untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang
terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah
menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko atau
dampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau
meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
1. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan
untuk mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan.
Hal ini dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan evaluasi
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan
sedang berjalan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan sudah
berjalan sesuai dengan perencanaan, apakah ada kesenjangan atau ketidaksesuaian
pelaksanaan dengan perencanaan sehingga dengan segera dapat direncanakan tindak
lanjutnya. Tahap yang terakhir adalah melakukan Evaluasi kegiatan. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui apakah tujuan sudah tercapai

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

16

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh pasien dan
keluarga pasien maka tuntutan pengelolaan program Keselamatan Kerja semakin tinggi,
karena Sumber Daya Manusia (SDM) puskesmas, pengunjung/pengantar pasien, pasien
sekitar puskesmas ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan
kecelakaan kerja, baik sebagai dampak proses kegiatan pemberian pelayanan maupun
karena kondisi sarana dan prasarana yang ada di puskesmas yang tidak memenuhi standar.
Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan,
kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya pasal
165 :” Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui
upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja”.
Berdasarkan pasal di atas maka pengelola tempat kerja di puskesmas mempunyai
kewajiban untuk menyehatkan para tenaga kerjanya. Salah satunya adalah melalui upaya
kesehatan kerja disamping keselamatan kerja. Puskesmas harus menjamin kesehatan dan
keselamatan baik terhadap pasien, penyedia layanan atau pekerja maupun masyarakat
sekitar dari berbagai potensi bahaya di puskesmas.
Program keselamatan kerja di Ruangan Promosi Kesehatan (Promkes) merupakan
salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas, khususnya dalam hal
kesehatan dan keselamatan bagi SDM puskesmas, pasien, keluargapasien, masyarakat
sekitar.
1. Tujuan Umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM puskesmas,
aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat dan lingkungan
sekitar sehingga proses pelayanan puskesmas berjalan baik dan lancar.
2. Tujuan Khusus
a. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK (Penyakit Akibat Kerja) dan
KAK (Kecelakaan Akibat Kerja).
b. Peningkatan mutu, citra puskesmas.
Alat Keselamatan Kerja :
1. Pemadam kebakaran (APAR)
2. APD (alat Pelindung Diri)
3. Peralatan pembersih
4. Obat-obatan
5. Kapas
17

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


6. Plaster pembalut
7. Pembersih tangan di depan tiap-tiap ruangan pasien.
Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
1. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan
pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja,
2. Pakailah APD saat bekerja,
3. Orientasi pada petugas baru,
4. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran,
5. Harus mengetahui cara mencuci tangan dengan benar,
6. Buanglah sampah pada tempatnya,
7. Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik,
8. Dilarang merokok.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

18

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan
aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga
agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran
yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dandievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator Promkes
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang
ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

BAB IX
PENUTUP

19

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019


Pedoman pelaksanaan Promkes ini dibuat untuk memberikan petunjuk dalam
pelaksanaan kegiatan Promkes di Puskesmas Banyuputih, penyusunan pedoman
disesuaikan dengan kondisi riel yang ada di puskesmas, tentu saja masih memerlukan
inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan
perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang
menuju pada hasil yang optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan
pelayanan promosi kesehatan di puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan atau
pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan.

Banyuputih, 22 Februari 2019


Kepala Puskesmas Banyuputih

dr. IDA SURYANI


NIP. 19690814 200212 2 005

20

PEDOMAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS BANYUPUTIH 2019

Anda mungkin juga menyukai