Revisi Laporan Praktikum Uji Asam Amino - Kel. 3 Fix
Revisi Laporan Praktikum Uji Asam Amino - Kel. 3 Fix
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia yang diampu oleh :
Dr. Mimin Nurjhani K., M.Pd
Dr. H. Yusuf Hilmi Adisendjaja, M.Sc
Drs. Suhara, M.Pd
oleh :
Pendidikan Biologi A 2017
Kelompok 3
B. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Kamis, 20 September 2018
Pukul : 13.00 – 15.30 WIB
Tempat : Laboratorium Fisiologi Fakultas Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) UPI
D. Dasar Teori
1. Asam Amino
Asam amino merupakan monomer penyusun protein. Protein pada
semua spesies, dari bakteri sampai manusia, disusun atas rangkaian 20 jenis
asam amino standar yang sama. Sembilan belas dari asam amino tersebut
termasuk α asam amino primer yang memiliki gugus amina (-NH3) dan
asam karboksilat (-COOH) yang berikatan pada atom karbon yang utama,
yang disebut atom C α sebab atom tersebut berbatasan dengan gugus
karboksilat (Gambar D.1). Pada atom C α juga berikatan atom Hidrogen dan
gugus samping R yang berbeda. Kecuali asam amino prolin yang berbeda
dengan struktur α asam amino, karena prolin digolongkan sebagai asam
amino sekunder dan biasa disebut α – asam amino. Nama-nama asam amino
biasanya disingkat, misalnya untuk alanine disingkat Ala atau A, prolin
disingkat Pro atau P. (Suhara, 2008)
Gambar D.1 Struktur umum asam amino yang memperlihatkan empat
gugus yang berbeda berikatan dengan atom karbon α (C α).
(Nafiun, 2013)
F. Langkah Kerja
Diagram F.1 Langkah Kerja Uji Ninhidrin
1. A Ungu Glisin
Beta
2. B Bening
Alanin
3. C Ungu Tirosin
Ungu
4. D Sedikit Triptofan
Pekat
Gambar 1.4. Triptofan Gambar 1.13
(Dok Kelompok 3 2018) Triptofan
(Dok Kelompok 3
2018)
Ungu
5. E
Pekat
Histidin
Ungu Alfa
6. F
Pekat Alanin
Gambar 1.6 Alfa Alanin Gambar 1.15 Alfa
(Dok Kelompok 3, 2018) Alanin
(Dok Kelompok 3,
2018)
7. G Ungu Lisin
Asam
8. H Ungu
Glutamat
Gambar 1.8 Asam Glutamat Gambar 1.17 Asam
(Dok Kelompok 3, 2018) Glutamat
(Dok Kelompok 3,
2018)
G.2 Uji Xantoprotein
Tabel G.2 Hasil Pengamatan Uji Xantoprotein
No. Kode Warna Larutan Gambar Sebelum Gambar Sesudah
1. A Bening Glisin
Beta
2. B Bening
Alanin
3. C Kuning Tirosin
Merah
Ke-
4. D Triptofan
coklat-
an
Alfa
6. F Bening
Alanin
7. G Bening Lisin
Asam
8. H Bening
Glutamat
1. A Bening Glisin
Beta
2. B Bening
Alanin
Gambar 3.2 Beta Alanin Gambar 3.10 Beta
(Dok Kelompok 3 2018) Alanin
(Dok Kelompok 3,
2018)
Merah +
3. C Tirosin
Endapan
Bening
5. E + Histidin
Endapan
Alfa
6. F Bening
Alanin
Gambar 3.6 Alfa Alanin Gambar 3.14 Alfa
(Dok Kelompok 3, 2018) Alanin
(Dok Kelompok 3,
2018)
7. G Bening Lisin
H. Pembahasan
H.1 Uji Ninhidrin
Uji ninhhidrin ini didasarkan pada reaksi yang terjadi antara asam
amino dengan ninhidrin.Asam amino akan bereaksi dengan ninhidrin
membentuk aldehida dengan satu atom C yang lebih rendah dan
melepaskan molekul NH3 dan CO2. Selain melepaskan NH3 dan CO2,
asam amino yang bereaksi dengan ninhidrin akan membentuk warna
ungu atau biru.Warna yang dihasilkan tersebut disebabkan karena
molekul ninhidrin dan hidratin yang bereaksi dengan NH3 setelah asam
amino tersebut dioksidasi.
Uji ninhidrin ini dilakukan dengan menggunakan 8 jenis asam amino
yang berbeda mulai dari A sampai H, dengan hasil sebagai berikut :
a. Asam amino A setelah ditambahkan ninhidrin dan dipanaskan
memberikan reaksi positif sehingga mengalami perubahan warna
menjadi ungu pucat.
b. Asam amino B setelah ditambahkan ninhidrin dan dipanaskan
memberikan reaksi negatif sehingga tidak mengalami perubahan
warna menjadi ungu (warnanya tetap bening).
c. Asam amino C setelah ditambahkan ninhidrin dan dipanaskan
memberikan reaksi positif sehingga mengalami perubahan warna
menjadi ungu pucat.
d. Asam amino D setelah ditambahkan ninhidrin dan dipanaskan
memberikan reaksi positif sehingga mengalami perubahan warna
menjadi ungu.
e. Asam amino E setelah ditambahkan ninhidrin dan dipanaskan
memberikan reaksi positif sehingga mengalami perubahan warna
menjadi ungu pekat.
f. Asam amino F setelah ditambahkan ninhidrin dan dipanaskan
memberikan reaksi positif sehingga mengalami perubahan warna
menjadi ungu pekat.
g. Asam amino G setelah ditambahkan ninhidrin dan dipanaskan
memberikan reaksi positif sehingga mengalami perubahan warna
menjadi ungu pucat.
h. Asam amino H setelah ditambahkan ninhidrin dan dipanaskan
memberikan reaksi positif sehingga mengalami perubahan warna
menjadi ungu pucat.
Berdasarkan hasil dari ketiga uji diatas maka dapat ditentukan bahwa :
1. Asam amino A adalah glisin, memberikan reaksi positif dan
mengalami perubahan warna menjadi ungu pucat
2. Asam amino B adalah β-alanin, memberikan reaksi negative sehingga
tidak mengalami perubahan warna menjadi ungu (tetap bening)
3. Asam amino C adalah tirosin, memberikan reaksi positif dan
mengalami perubahan warna menjadi ungu pucat
4. Asam amino D adalah triptofan, memberikan reaksi positif dan
mengalami perubahan warna menjadi ungu
5. Asam amino E adalah histidin, memberikan reaksi positif dan
mengalami perubahan warna menjadi ungu pekat
6. Asam amino F adalah α-alanin, memberikan reaksi positif dan
mengalami perubahan warna menjadi ungu pekat
7. Asam amino G adalah lisin, memberikan reaksi positif dan mengalami
perubahan warna menjadi ungu pucat
8. Asam amino H adalah asam glutamate, memberikan reaksi positif dan
mengalami perubahan warna menjadi ungu pucat
Pada uji ini digunakan 8 asam amino yang berbeda, dan hasilnya
adalah sebagai berikut :
a. Asam amino A setelah ditambahkan HNO3, dipanaskan, kemudian
ditambahkan NaOH memberikan reaksi negatif sehingga tidak
mengalami perubahan warna dan warnanya tetap bening.
b. Asam amino B setelah ditambahkan HNO3, dipanaskan, kemudian
ditambahkan NaOH memberikan reaksi negatif sehingga tidak
mengalami perubahan warna dan warnanya tetap bening.
c. Asam amino C setelah ditambahkan HNO3, dipanaskan, kemudian
ditambahkan NaOH memberikan reaksi positif sehingga mengalami
perubahan warna menjadi berwarna kuning.
d. Asam amino D setelah ditambahkan HNO3, dipanaskan, kemudian
ditambahkan NaOH memberikan reaksi positif sehingga mengalami
perubahan warna menjadi berwarna jingga pekat.
e. Asam amino E setelah ditambahkan HNO3, dipanaskan, kemudian
ditambahkan NaOH memberikan reaksi negatif sehingga tidak
mengalami perubahan warna dan warnanya tetap bening.
f. Asam amino F setelah ditambahkan HNO3, dipanaskan, kemudian
ditambahkan NaOH memberikan reaksi negatif sehingga tidak
mengalami perubahan warna dan warnanya tetap bening.
g. Asam amino G setelah ditambahkan HNO3, dipanaskan, kemudian
ditambahkan NaOH memberikan reaksi negatif sehingga tidak
mengalami perubahan warna dan warnanya tetap bening.
h. Asam amino H setelah ditambahkan HNO3, dipanaskan, kemudian
ditambahkan NaOH memberikan reaksi negatif sehingga tidak
mengalami perubahan warna dan warnanya tetap bening.
Berdasarkan hasil dari ketiga uji diatas maka dapat ditentukan bahwa :
1. Asam amino A adalah glisin, memberikan reaksi negatif sehingga
tidak mengalami perubahan warna dan warnanya tetap bening
2. Asam amino B adalah β-alanin, memberikan reaksi negatif sehingga
tidak mengalami perubahan warna dan warnanya tetap bening
3. Asam amino C adalah tirosin, memberikan reaksi positif sehingga
mengalami perubahan warna menjadi berwarna kuning
4. Asam amino D adalah triptofan, memberikan reaksi positif sehingga
mengalami perubahan warna menjadi berwarna jingga pekat.
5. Asam amino E adalah histidin, memberikan reaksi negatif sehingga
tidak mengalami perubahan warna dan warnanya tetap bening.
6. Asam amino F adalah α-alanin, memberikan reaksi negatif sehingga
tidak mengalami perubahan warna dan warnanya tetap bening
7. Asam amino G adalah lisin, reaksi negatif sehingga tidak mengalami
perubahan warna dan warnanya tetap bening
8. Asam amino H adalah asam glutamate, memberikan reaksi negatif
sehingga tidak mengalami perubahan warna dan warnanya tetap
bening
I. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang kami lakukan pada pengujian beberapa asam amino
yang tersedia yaitu larutan A, B, C, D, E, F, G, dan H.
Seperti terlihat pada gambar hasil Uji Ninhidrin, terlihat asam amino tirosin
tidak mengalami perubahan warna begitu pun dengan asam glutamat yang tidak
menunjukan perubahan warna. Pada asam amino glisin mengalami perubaha warna,
tetapi bukan warna ungu melainkan warna kecoklatan yang hampir mirip seperti
warna teh. Hal ini menunjukan bahwa asam amino glisin tidak mengandung
senyawa asam alfa alanin karena yang menjadi indikator dari asam alfa alanin yaitu
warna ungu.Selanjutnya untuk triptofan alfa alanin histidin, setelah dipanaskan
dengan ninhidrin, asam amino tersebut mengalami perubahan warna menjadi ungu.
Terlihat pada asam amino histidin warna ungunya pekat, dan pada triptofan
warnanya tidak begitu ungu, sedangkan pada alfa alanin warna ungu.
Pada uji xantoprotein asam amino yang menunjukan reaksi positif untuk adalah
munculnya gumpalan atau seperti cicin berwarna kuning. Perubahan itu terlihat
pada asam amino C berwana kuning dan asam amino D terlihat munculnya
gumpalan. Pada uji milon setalah kami melakukan identifikasi dari hasil
pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa asam amino yang mengandung gugus
hidroksil benzen yaitu asam amino C dan asam amino D. Hal tersebut ditandai
dengan adanya perubahan warna dari warna asal asam amino tersebut yang setelah
diberi perlakuan terdapat perubahan warna yaitu menjadi warna merah bata.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Ilmi Y., dkk. (2015). PROTEIN (1) (Uji Millon, Uji Hopkins-Cole, Uji
Ninhidrin, Uji Belerang, Uji Xantoproteat, Uji Biuret). [online].
https://www.academia.edu/11460032/LAPORAN_PROTEIN_1_Uji_Millon
_Uji_Hopkins-
Cole_Uji_Ninhidrin_Uji_Belerang_Uji_Xantoproteat_Uji_Biuret_ diakses
pada tanggal 24 September 2018 pukul 14.28 WIB
Anonim. (2015). PERCOBAAN 1 PROTEIN: REAKSI UJI TERHADAP ASAM
AMINO DAN PENENTUAN KONSENTRASI PROTEIN. [online].
http://biochem.chem.itb.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Modul-1.pdf
diakses pada tanggal 24 September 2018 pukul 14.34 WIB.
Suhara. (2008). Dasar- Dasar Biokimia. Bandung: Presma Press.
Tok, Panji. (2013). Uji Millon. [online]. https://www.edubio.info/2013/12/uji-
millon.html diakses pada tanggal 24 September 2018 pukul 14.35 WIB
Tok, Panji. (2013). Uji Xantoprotein. [online].
https://www.edubio.info/2013/12/uji-xanthoprotein.html diakses pada
tanggal 24 September 2018 pukul 14.29 WIB.
DAFTAR PUSTAKA GAMBAR
Gambar C.1 Struktur umum asam amino yang memperlihatkan empat gugus yang
berbeda berikatan dengan atom karbon α (C α).
Nafiun. (2013). Pengertian Protein, Contoh, Struktur, Sifat, Bentuk, Jenis, Fungsi,
Denaturasi, Renaturasi, Kimia. [online].
http://www.nafiun.com/2013/10/pengertian-protein-contoh-struktur-sifat-
jenis-fungsi.html diakses tanggal 24 September 2018 pukul 14.22 WIB
Gambar C.2 Reaksi Uji Millon
Tok, Panji. (2013). Uji Millon. [online]. https://www.edubio.info/2013/12/uji-
millon.html diakses pada tanggal 24 September 2018 pukul 14.25 WIB
Gambar C.3 Reaksi Uji Ninhidrin
Amalia, Ilmi Y., dkk. (2015). PROTEIN (1) (Uji Millon, Uji Hopkins-Cole, Uji
Ninhidrin, Uji Belerang, Uji Xantoproteat, Uji Biuret). [online].
https://www.academia.edu/11460032/LAPORAN_PROTEIN_1_Uji_Millon
_Uji_Hopkins-
Cole_Uji_Ninhidrin_Uji_Belerang_Uji_Xantoproteat_Uji_Biuret_ diakses
pada tanggal 24 September 2018 pukul 14.28 WIB
Gambar C.4 Reaksi Uji Xantoprotein
Tok, Panji. (2013). Uji Xantoprotein. [online].
https://www.edubio.info/2013/12/uji-xanthoprotein.html diakses pada tanggal 24
September 2018 pukul 14.29 WIB.