Yth. :
Di
Ponorogo
Dengan Hormat,
Berikut perkenan kami memperkenalkan identitas diri pribadi kami sebagai tenaga honorer yang
diberhentikan pada Dinas Kesehatan padahal kami menggugat hak normative sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Adapun identitas diri kami tertera sebagai berikut :
A. Memiliki SK Bupati
1. Nama : Henry Ernawan
Alamat : Menang Jambon Ponorogo
Kontak Person : 082332012626
Sedangkan nama-nama yang ber SK Kepala Puskesmas, mereka belum pernah masuk dalam SK Bupati,
sehingga dalam satu satuan kerja terdapat dua mode SK yang mengakibatkan berkesan adanya tindak
diskriminatif. Semenjak mereka mulai memperjuangkan nasib dalam wujud pemenuhan hak
normative (gaji dan penghasilan lain yang sah), mereka memperoleh intimidasi dam pada akhirnya
dipecat.
Hak atas gaji diatur berdasar Permenkes 1199 tahun 2004 bagian lampiran II halaman 11. Perhitungan
gaji disandarkan pada tingkat pendidikan masih juga berhak atas tunjangan dan pengahsilan lain
yang sah misalnya hak atas bagian pemberian imbal jasa pelayanan sebagaiumana yang diatur pada
Permenkes 903 tahun 2011, Permenkes 19 tahun 2014 dan Permenkes 21 tahun 2016. Perhitungan
gaji disandarkan pada pointers tingkat pendidikan Kali besarnya (salah satu) bisa UMP atau UMK
seperti tertera pada Kep menkes tahun 2017
Prinsip dasar meteri penggajian tertera pada UU 39 tahun 1999 tentang HAM Pasal 9 ayat (1) yaitu
“setiap orang berhak untuk hidup mempertahankan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya”
jo Pasal 38 ayat (1) UU 39 tahun 1999 bahwa “setiap orang berhak sesuai dengan bakat, kecakapan
dan kemampuan, berhak atas pekerjaan yang layak” dan ayat (2) “setiap orang berhak dengan
bebas memilih pekerjaan yang disukainya dan berhak pula atas syarat syarat ketenagakerjaan”
Disamping telah ada Surat Dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : 226/R-
PMT/I/2018 tentang Rekomendasi atas Pengaduan Permasalahan Tenaga Honorer di Pemkab
Ponorogo, tertanggal 23 Januari 2018 kepada Gubernur Jawa Timur (Copy surat terlampir ),
Bahwa nama nama di atas telah diberhentikan padahal dalam perkembangan berikutnya Komnas
Ham menghargai dan menghormati yang menjadi hak azasi yang dimiliki setiap pribadi maka
dimohon pada yang berkompeten mengkaji ulang keputusan adminitrastif yang telah dilakukan
berupa penghentian dari pekerjaan yang selama ini dtekuni