Anda di halaman 1dari 7

PROPAGASI DAN JURNAL

MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI DALAM PERUSAHAAN


MANAJEMEN PROYEK

Kelas D
Disusun Oleh :

Putri Puspa Sadid Anali 175040107111027


Yanuar Wahyu 175040107111038
Nadia Laila W 175040107111041
Novaldi Prasta K 175040107111044

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020

Propagasi
1. Jelaskan tujuan dari organisasi atau manajemen proyek.
Jawaban :
Tujuan organisasi menurut Sholeh (2012), adalah keadaan atau tujuan yang
ingin dicapai oleh organisasi di waktu yang akan datang melalui kegiatan organisasi.
Tujuan dapat berupa tujuan umum / khusus , tujuan akhir / tujuan antara. Tujuan
Umum (tujuan strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan
terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai dengan
jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan.
Klasifikasi tujuan dari Penow bagi organisasi pada umumnya dibedakan
menjadi 5 tujuan menurut “sudut pandangan mereka yang berkepantingan” , yaitu :
a. Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals), berkenaan dengan kelas-kelas organisasi
luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
b. Tujuan Keluaran (Output Goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu
dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang- barang konsumen, jasa-jas
bisnis
c. Tujuan Sistem (System Goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak tergantung
pada barang / jasa yang diproduksi / tujuan yang diambil
d. Tujuan Produk (Product Goals) / Tujuan Karakteristik Produk, berbagai
karakteristik barang- barang / jasa-jasa produksi
e. Tujuan Turunan (Derived Goals), tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan
kekuasaanya dalam pencapaian tujuan lain
Menurut Sholeh (2012) menyatakan tujuan manajemen proyek adalah sebagai
berikut:
1) Tepat waktu (on time) yaitu waktu atau jadwal yang merupakan salah satu sasaran
utama proyek, keterlambatan akan mengakibatkan kerugian, seperti penambahan
biaya, kehilangan kesempatan produk memasuki pasar.
2) Tepat anggaran (on budget) yaitu biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan
anggaran yang telah ditetapkan.
3) Tepat spesifikasi (on specification) dimana proyek harus sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditetapkan.

2. Jelaskan perbedaan antara AOA dan AON.


Jawaban :
AOA ( Activity On Arrow ) menurut Sholeh (2012), merupakan pendekatan
yang menggunakan anak panah sebagai simbol kegiatan. Pendekatan ini biasanya
digunakan pada teknik CPM. CPM adalah singkatan dari Critical Path Method
(metode jalur kritis) dimana keduanya merupakan suatu teknik manajemen. CPM
adalah suatu metode perencanaan dan pengendalian proyek-proyek yang merupakan
sistem yang paling banyak digunakan diantara semua sistem yang memakai prinsip
pembentukan jaringan. Dengan CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek dianggap diketahui dengan pasti,
demikian pula hubungan antara sumber yang digunakan dan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan proyek. Jadi CPM merupakan analisa jaringan kerja yang
berusaha mengoptimalkan biaya total proyek melalui pengurangan waktu
penyelesaian total proyek yang bersangkutan.
AON (Activity On Node ) menurut Sholeh (2012), merupakan pendekatan yang
menggunakan lingkaran atau node sebagai simbol kegiatan. pendekatan ini biasanya
digunakan pada teknik PERT. PERT merupakan singkatan dari Program Evaluation
and Review Technique (teknik menilai dan meninjau kembali program). Tujuan dari
PERT adalah pencapaian suatu taraf tertentu dimana waktu merupakan dasar penting
dari PERT dalam penyelesaian kegiatan-kegiatan bagi suatu proyek. Teknik PERT
adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi adanya
penundaan, maupun gangguan produksi, serta mengkoordinasikan berbagai bagian
suatu pekerjaan secara menyeluruh dan mempercepat selesainya proyek. Teknik ini
memungkinkan dihasilkannya suatu pekerjaan yang terkendali dan teratur, karena
jadwal dan anggaran dari suatu pekerjaan telah ditentukan terlebih dahulu sebelum
dilaksanakan.
Dalam metode PERT dan CPM masalah utama yaitu teknik untuk menentukan
jadwal kegiatan beserta anggaran biayanya dengan maksud pekerjaan-pekerjaan yang
telah dijadwalkan itu dapat diselesaikan secara tepat waktu serta tepat biaya.
Perbedaan mendasar antara AON dan AOA adalah bahwa titik pada diagram AON
mewakili kegiatan. Pada jaringan AOA, titik mewakili waktu mulai dan selesainya
suatu kegiatan dan juga disebut kejadian. Artinya titik pada AOA tidak memerlukan
waktu maupun sumber daya.
3. Mengapa “Jalur Kritis” dianggap penting ? Jelaskan !
Jawab :
Menurut Yamit (2003) jalur kritis adalah jalur yang terdiri dari kegiatan kritis.
Jika dilihat dari prosedur menghitung umur proyek, maka total waktu jalur kritis sama
dengan umur proyek.
Jalur kritis penting karena kegunaan jalur kritis adalah untuk mengetahui kegiatan
yang memiliki kepekaan sangat tinggi atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan atau
sering disebut sebagai kegiatan kritis. Apabila kegiatan kritis mengalami
keterlambatan penyelesaian, maka akan memperlambat penyelesaian proyek secara
keseluruhan, meskipun kegiatan lain tidak mengalami keterlambatan. Demikian pula
halnya apabila diinginkan percepatan proyek secara keseluruhan, maka percepatlah
waktu penyelasaian kegiatan kritis. Oleh karena itu selama jangka waktu penyelesaian
proyek, jalur kritis dapat berubah sebagai akibat dari keterlambatan atau percepatan
penyelasaian kegiatan.
Jalur kritis dapat diidentifikasi dengan menentukan empat parameter untuk setiap
kegiatan:
 Waktu mulai paling awal : waktu yang paling awal di mana aktivitas dapat mulai
diberikan bahwa kegiatan preseden harus diselesaikan terlebih dahulu
 Waktu selesai paling awal, sama dengan waktu mulai paling awal untuk kegiatan
ditambah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas
 Waktu selesai terbaru: waktu terbaru di mana aktivitas dapat diselesaikan tanpa
menunda proyek
 LS - terbaru waktu mulai, sama dengan waktu menyelesaikan terbaru dikurangi
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas.
5. Jelaskan yang dimaksud dengan waktu mulai paling awal (ES), mulai paling
lambat(EF), selesai paling lambat (LF), dan selesai paling awal (LS).
Jawab :
Menentukan jadwal proyek atau jadwal aktivitas artinya perlu mengidentifikasi
waktu mulai dan waktu selesai untuk setiap kegiatan. Kita menggunakan proses two-
pass, terdiri atas forward pass dan backward pass untuk menentukan jadwal waktu
untuk tiap kegiatan. Forward pass, dimulai dengan kegiatan pertama pada proyek,
sedangkan backward pass dimulai dengan kegiatan terakhir dari suatu proyek.
Menurut (Arianie dan Nia, 2017), bahwa terdapat beberapa istilah yang digunakan
dalam metode CPM adalah:
 ES (Earliest Start Time)
Merupakan waktu tercepat suatu kegiatan/ aktivitas dapat dimulai, dengan
memperhatikan waktu kegiatan dan persyaratan pada urutan pengerjaan kegiatan.
 EF (Earliest Finish Time)
Merupakan waktu tercepat kegiatan dapat diselesaikan.
 LS (Latest Start Time)
Merupakan waktu paling lambat untuk memulai suatu kegiatan.
 LF (Latest Finish Time)
Merupakan waktu paling lambat dalam menyelesaikan suatu kegiatan.
Aturan waktu mulai terdahulu:
 Sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, kegiatan pendahulu langsungnya harus
selesai
 Jika suatu kegiatan hanya mempunyai satu pendahulu langsung, ES nya adalah
sama dengan EF pendahulunya.
 Jika suatu kegiatan hanya mempunyai satu pendahulu langsung, ES nya adalah
nilai maximum dari semua EF pendahulunya, yaitu ES = max (EF semua
pendahulu langsung).
Aturan waktu selesai terakhir, aturan ini sekali lagi didasarkan pada kenyataan
bahwa sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, seluruh pendahulu langsungnya harus
diselesaikan.
 Jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung bagi hanya satu kegiatan, LF nya
sama dengan LS dari kegiatan yang secara langsung mengikutinya.
 Jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung bagi lebih dari satu kegiatan,
maka LF nya dari kegiatan-kegiatan yang secara langsung mengikutinya yaitu LF
= Min (LS dari seluruh kegiatan langsung yang mengikutinya).

6. Buatlah Jarian AON dengan aktivitas sebagaimana berikut!


Aktivitas Pendahulu Langsung
A -
B -
C -
D A, B
E C
F E
Jawab :
Berikut merupakan Gambar jaringan AON untuk kegiatan proyek tersebut, adalah :

A D

START B

c E F

DAFTAR PUSTAKA
Arianie, G.P., dan Nia, B.P. 2017. Perencanaan Manajemen Proyek dalam Meningkatkan
Efisiensi dan Efektifitas Sumber Daya Perusahaan (Studi Kasus: Qiscus Pte Ltd). Jurnal
Teknik Industri, 12(3). Universitas Diponegoro, Semarang.
Sholeh, S. 2012. Manajemen Proyek : Perencanaan, Penjadwalan dan pengendalian Proyek.
Jakarta
Zulian, Y. 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia
Review Artikel Ilmiah
Perencanaan Manajemen Proyek Dalam Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas
Sumber Daya Perusahaan (Studi Kasus : Qiscus Pte Ltd)

Dapat dilihat dalam jurnal ini bahwa adanya permintaan proyek yang meningkat
sehingga dengan banyak permintaan proyek kepada perusahaan Qiscus Pte Ltd atau PT.
Sinergitas Mandiri Infokom sehingga perusahaan ini semakin berkembang dan mendapatkan
keuntungan yang semakin besar. Manajemen proyek sebuah perusahaan menjadi sangat
penting dan genting ketika sebuah perusahaan mendapatkan proyek yang banyak, dengan
adanya manajemen proyek dapat memprediksikan ataupun mengatur kebutuhan-kebutuhan
suatu proyek. Dalam artikel ilmiah tersebut dinyatakan bahwa pada tahun 2015 ketika
perusahaan Qiscus tidak dapat menyelesaikan 2 dari 10 proyek, keterlambatan penyelesaian
tersebut membuat perusahaan Qiscus mendapatkan kerugian sebesar 5% dari pendapat
tahunan perusahaan tersebut. Dalam artikel ilmiah ini juga dapat diketahui bahwa dengan
adanya keterlambatan proyek, perusahaan, perusahaan Qiscus menata kembali manajemen
proyek dengan lebih baik lagi, yaitu dengan adanya project Hayyan, yaitu Project untuk
pembuatan website perusahaan Qiscus. Tujuan project Hayyan sendiri antara lain menyusun
aktivitas global dalam bentuk Work Breakdown Structure, membuat pendjawalan proyek
dengan menggunakan CPM (Cirital Path Method) dan PERT (Program Evaluation and
Review Technique), kemudian mengidentifikasi komponen biaya project Hayyan, dan
menganalisis trade off dari biaya pengunaan normal dan crashing.
Pada artikel ilmiah ini bahwa ada penjelasan tentang WBS, CPM, serta PERT. WBS
sendiri merupakan pengelempokan elemen kerja yang ditunjukan dalam bentuk grafik dan
membagi lingkup proyek kerja. Kemudian, CPM sendiri merupakan metode jalur kritis yang
menggunakan jaringan dengan keseimbangan waktu-biaya linear, ada beberapa istilah yang
digunakan dalam metode CPM, yaitu ada ES (Earliest Start Time), LS (Latest Start Time), EF
(Earliest Finish Time), dan LF (Latest Finish Time). Tujuan CPM sendiri untuk mengetahui
kegiatan-kegiatan yang memiliki tingkat kepekaan tinggi terhadap keterlambatan
pelaksanaan, sehingga dapat menentukan tingkat prioritas kebijakan dalam penyelenggaraan
proyek. Kemudian, pada artikel ilmiah ini juga dijelaskan PERT digunakan dalam melakukan
penjadwalan, mengatur, dan mengkoordinasikan bagian-bagian kegiatan proyek. Dalam
PERT sendiri ada tiga perkiraan waktu, antara lain waktu Pesimistic (tp), waktu Most Likely
(tm), dan waktu Optimistic (to).
Pada artikel ilmiah ini dibahas tentang bagaimana identifikasi kegiatan-kegiatan
proyek, alokasi sumber daya manusia dapat terbagi secara merata, kemudian adanya
pembuatan CPM untuk memaksimalkan waktu pengerjaan proyek, kemudian ada perhitungan
biaya total proyek, dua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan Qiscus yaitu biaya teknologi
dan biaya SDM. Biaya total yang dikeluarkan untuk teknologi sebesar Rp 32.175.996 dan
biaya total yang dikeluarkan untuk SDM sebesar Rp 14.900.000, dan dihitung juga biaya
crash yang mendapatkan biaya lebih tinggi dibanding biaya normal dengan penambahan dua
orang pekerja.
Dengan adanya manajemen proyek, sebuah perusahaan entah itu besar maupun kecil,
dapat memperkecil kemungkinan gagal, dengan adanya manajemen proyek dapat membantu
meningkatkan efisiensi serta efektifitas sebuah perusahaan dalam memenuhi kebutuhannya.

Anda mungkin juga menyukai