Kelas D
Disusun Oleh :
Propagasi
1. Jelaskan tujuan dari organisasi atau manajemen proyek.
Jawaban :
Tujuan organisasi menurut Sholeh (2012), adalah keadaan atau tujuan yang
ingin dicapai oleh organisasi di waktu yang akan datang melalui kegiatan organisasi.
Tujuan dapat berupa tujuan umum / khusus , tujuan akhir / tujuan antara. Tujuan
Umum (tujuan strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan
terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai dengan
jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan.
Klasifikasi tujuan dari Penow bagi organisasi pada umumnya dibedakan
menjadi 5 tujuan menurut “sudut pandangan mereka yang berkepantingan” , yaitu :
a. Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals), berkenaan dengan kelas-kelas organisasi
luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
b. Tujuan Keluaran (Output Goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu
dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang- barang konsumen, jasa-jas
bisnis
c. Tujuan Sistem (System Goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak tergantung
pada barang / jasa yang diproduksi / tujuan yang diambil
d. Tujuan Produk (Product Goals) / Tujuan Karakteristik Produk, berbagai
karakteristik barang- barang / jasa-jasa produksi
e. Tujuan Turunan (Derived Goals), tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan
kekuasaanya dalam pencapaian tujuan lain
Menurut Sholeh (2012) menyatakan tujuan manajemen proyek adalah sebagai
berikut:
1) Tepat waktu (on time) yaitu waktu atau jadwal yang merupakan salah satu sasaran
utama proyek, keterlambatan akan mengakibatkan kerugian, seperti penambahan
biaya, kehilangan kesempatan produk memasuki pasar.
2) Tepat anggaran (on budget) yaitu biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan
anggaran yang telah ditetapkan.
3) Tepat spesifikasi (on specification) dimana proyek harus sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditetapkan.
A D
START B
c E F
DAFTAR PUSTAKA
Arianie, G.P., dan Nia, B.P. 2017. Perencanaan Manajemen Proyek dalam Meningkatkan
Efisiensi dan Efektifitas Sumber Daya Perusahaan (Studi Kasus: Qiscus Pte Ltd). Jurnal
Teknik Industri, 12(3). Universitas Diponegoro, Semarang.
Sholeh, S. 2012. Manajemen Proyek : Perencanaan, Penjadwalan dan pengendalian Proyek.
Jakarta
Zulian, Y. 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia
Review Artikel Ilmiah
Perencanaan Manajemen Proyek Dalam Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas
Sumber Daya Perusahaan (Studi Kasus : Qiscus Pte Ltd)
Dapat dilihat dalam jurnal ini bahwa adanya permintaan proyek yang meningkat
sehingga dengan banyak permintaan proyek kepada perusahaan Qiscus Pte Ltd atau PT.
Sinergitas Mandiri Infokom sehingga perusahaan ini semakin berkembang dan mendapatkan
keuntungan yang semakin besar. Manajemen proyek sebuah perusahaan menjadi sangat
penting dan genting ketika sebuah perusahaan mendapatkan proyek yang banyak, dengan
adanya manajemen proyek dapat memprediksikan ataupun mengatur kebutuhan-kebutuhan
suatu proyek. Dalam artikel ilmiah tersebut dinyatakan bahwa pada tahun 2015 ketika
perusahaan Qiscus tidak dapat menyelesaikan 2 dari 10 proyek, keterlambatan penyelesaian
tersebut membuat perusahaan Qiscus mendapatkan kerugian sebesar 5% dari pendapat
tahunan perusahaan tersebut. Dalam artikel ilmiah ini juga dapat diketahui bahwa dengan
adanya keterlambatan proyek, perusahaan, perusahaan Qiscus menata kembali manajemen
proyek dengan lebih baik lagi, yaitu dengan adanya project Hayyan, yaitu Project untuk
pembuatan website perusahaan Qiscus. Tujuan project Hayyan sendiri antara lain menyusun
aktivitas global dalam bentuk Work Breakdown Structure, membuat pendjawalan proyek
dengan menggunakan CPM (Cirital Path Method) dan PERT (Program Evaluation and
Review Technique), kemudian mengidentifikasi komponen biaya project Hayyan, dan
menganalisis trade off dari biaya pengunaan normal dan crashing.
Pada artikel ilmiah ini bahwa ada penjelasan tentang WBS, CPM, serta PERT. WBS
sendiri merupakan pengelempokan elemen kerja yang ditunjukan dalam bentuk grafik dan
membagi lingkup proyek kerja. Kemudian, CPM sendiri merupakan metode jalur kritis yang
menggunakan jaringan dengan keseimbangan waktu-biaya linear, ada beberapa istilah yang
digunakan dalam metode CPM, yaitu ada ES (Earliest Start Time), LS (Latest Start Time), EF
(Earliest Finish Time), dan LF (Latest Finish Time). Tujuan CPM sendiri untuk mengetahui
kegiatan-kegiatan yang memiliki tingkat kepekaan tinggi terhadap keterlambatan
pelaksanaan, sehingga dapat menentukan tingkat prioritas kebijakan dalam penyelenggaraan
proyek. Kemudian, pada artikel ilmiah ini juga dijelaskan PERT digunakan dalam melakukan
penjadwalan, mengatur, dan mengkoordinasikan bagian-bagian kegiatan proyek. Dalam
PERT sendiri ada tiga perkiraan waktu, antara lain waktu Pesimistic (tp), waktu Most Likely
(tm), dan waktu Optimistic (to).
Pada artikel ilmiah ini dibahas tentang bagaimana identifikasi kegiatan-kegiatan
proyek, alokasi sumber daya manusia dapat terbagi secara merata, kemudian adanya
pembuatan CPM untuk memaksimalkan waktu pengerjaan proyek, kemudian ada perhitungan
biaya total proyek, dua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan Qiscus yaitu biaya teknologi
dan biaya SDM. Biaya total yang dikeluarkan untuk teknologi sebesar Rp 32.175.996 dan
biaya total yang dikeluarkan untuk SDM sebesar Rp 14.900.000, dan dihitung juga biaya
crash yang mendapatkan biaya lebih tinggi dibanding biaya normal dengan penambahan dua
orang pekerja.
Dengan adanya manajemen proyek, sebuah perusahaan entah itu besar maupun kecil,
dapat memperkecil kemungkinan gagal, dengan adanya manajemen proyek dapat membantu
meningkatkan efisiensi serta efektifitas sebuah perusahaan dalam memenuhi kebutuhannya.