Menerapkan Full Day School mendapatkan pekerjaan tetapi agar moral yang baik.
Di situ dijelaskan bahwa tujuan pendidikan Kami tim pemerintah, meyakini sepenuhnya
nasional adalah mengembangkan potensi peserta bahwa hanya orang tidak waras saja yang tidak
didik agar menjadi manusia yang beriman dan menginginkan moral dan ahlak yang baik. Pada
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak konteks ini, artinya anda setuju dengan argumen
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan kami.
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Oleh karena itu, dapat saya simbulkan bahwa,
kebijakan pemerintah tentang full day school harus
dan sangat layak untuk didukung dengan beberapa
argumen penutup, sebagai berikut: Selanjutnya rekan saya Mario sebagai pembicara
1.Secara harafiah tugas seorang pelajar ya belajar. Maka kedua akan kembali menanggpi pernyataan dari
apapun kebijakan pemerintah selama itu masih dalam lawan; kemudian menguatkan kembali kontruksi
koridor belajar maka harus didukung. berpikir tim kami dengan contoh – contoh kongkrit.
2.Di tengah fenomena teknologi yang terus berkembang Terakhir sebagai pembicara ketiga, saudara
dan kecenderungan remaja pada gadjet harus Jose akan menanggpi pernyataan dari tim pro.
dikurangi, maka salah satu caranya adalah dengan Kemudian menguatkan argumentasi tim kami, dan
full day school. merangkum pernayataan dari pembicara pertama dan
kedua.
3.Minimnya waktu orang tua dengan anak karena
rutinitas kerja maka kebijakan full day school adalah Bagian akhir dari sistematika debat ini akan
pilihan yang tepat untuk menghindari anak ditegaskan kembali oleh saya sendiri, Antonius
melakukan tindakan-tindakan negatif yang sebagai pembicara pertama tim kontra dalam pidato
merugikan dirinya dan masa depannya. penutup sesi ini.
Soal moral, seperti disinggung oleh pembicara Artinya apa, yang dikawatirkan tim kontra sudah
pertama tim pro, dengan tegas saya nyatakan bahwa dilaksanakan. Fakta lain pun menunjukan ada 540
itu adalah tanggung jawab seluruh stekholder, bukan sekolah yang menerima dana hibah untuk melengkapi
saja sekolah semata. Orang tua, tokoh masyarakat, fasilitas sekolah yang belum ada atau kurang.
dan tokoh agama berperan di situ juga. Rincinya akan Artinya, kebijakan ini sudah berjalan, dan jika
dikemukakan oleh rekan saya pembicara kedua. mayoritas orang tidak setuju, bahkan anda katakan
tadi menggagas petisi, tetapi mengapa ada 540
Jadi sekali lagi saya nyatakan dengan tegas, kami sekolah yang setuju menerima dana hibah?. Paksaan,
sangat menolak mosi ini karena tidak efektif dan tekanankah itu?.
efisien. Sekian dan terima kasih, waktu selanjutnya
saya kembalikan pada Moderator. Menurut hemat kami, ini hanya sekelintir orang yang
tidak menginginkan revolusi mental terjadi di negeri
ini; sehingga dengan segala daya upaya hendak
Pembicara Kedua Tim Pro menghentikan program yang baik ini.
Kemudian kekawatiran kedua adalah soal guru
dengan dihadirkan hasil UKG guru tahun 2006 dan
(salam pembuka dan pembuka pembicaraan 2017 sebagai data perbandingan.
disesuaikan redaksinya)
Rekan-rekan tim kontra yang kami hormati. Di
Menanggapi kesangsian dari pembicara pertama tim bagian akhir pernayataan Nasrullah bahwa, "rasio
kontra soal full day school tidak akan bisa berjalan guru dan siswa pun juga tidak merata dan rata-rata
jika kualitas guru, sarana, dan pra sarana sekolah guru menumpuk di Jawa atau di lokasi tertentu. Oleh
belum disiapkan. karena itu dalam waktu dekat akan dilakukan,
Saya ingin mengutip pernyataan Nurson Wahid, Gerakan literasi di Sekolah.
seorang politisi muda dan cendekiawan Muslim yang
mengatakan; Artinya apa, lagi-lagi saya harus katakan bahwa anda
berpikir saat ini. Namun jauh sebelum itu,
pengampuh kebijakan kita telah memikirkannya sampaikan itu, khususnya kualitas guru merekapun
terlebih dahulu. Sebelum anda berpikir dan sebelum merasakannya karena mereka juga adalah pelajar.
mereka melakukan kebijakan penerapan full day Dewan juri yang terhormat, saya ingin
school segala situasi, termasuk apa yang tim kontra mengemukakan dua hal.
pikirkan sudah lebih dulu dipikirkan dan
dilaksanakan. Hal pertama adalah kondisi fisik dan pskologis siswa,
hal yang kedua masih soal kualitas guru dan masalah
Selain itu, soal kualitas guru, telah dilakukan sarana prasarana. Hal kedua ini lebih pada penegasan
pelatihan guru dengan sistem klaster pada masa ulang.
peralihan dari Anis Baswedan ke Muhadjir Effendi,
menteri pendidikan saat ini. Rekan-rekan tim pro yang kami hormati.
Artinya apa, beliau sudah teruji dalam situasi sulit Saya ingin mengajak rekan-rekan sekalian untuk
untuk berpikir cepat dan tepat. Sehingga kebijakan berpikir sebelum kita bertemu di tempat ini. Jika
yang digagas olehnya sendiri tentu telah dibekali sekolah anda menerapkan kurikulum K 13, berarti
dengan kontruksi berpikir sebab akibat. Termasuk anda mungkin juga sering dengar pernayataan, guru
item penting dalam bidang pendidikan, yakni guru hanya sebagai fasilitator, siswa belajar untuk
sebagai garda terdepan. menemukan sendiri.
Jadi saran kami anda jangan terlalu kwatir Prakteknya deretan tugas kimia, fisika, sejarah, dan
berlebihan. berbagai pelajaran lain menumpuk. Itu fakta jangan
membantah, jika anda seorang pelajar pasti
Kemudian meyoal tentang full day school, perlu kita mengalaminya.
ketahui bersama bahwa penaman tersebut telah
diganti menjadi Pendidikan Penguatan Karakter Full day school. Kita akan menghapi suatu kenyataan
(PPK) dengan jadwal pelajaran tetap namun aktifitas belajar seperti biasa dari jam 06.30 hingga pukul
sekolah yang lain ditambah dengan fokus utama 13.00 WIB. Setelah itu, kegiatan sekolah dilanjutkan
adalah pendidikan karakter. dengan eskul dan bimbingan keagamaan, yang anda
katakan (pembicara 1 dan 2) soal moral itu, ada pada
Jadi bisa saya simpulkan bahwa kelompok pro kira-kira pukul 13.00 sampai pukul 16.30 WIB.
memiliki tingkat kekawatiran berlebihan yang tidak
berdasar dan beralas; karena segala kekawatiran yang Pertanyaan saya kapan kita bisa mengerjakan tugas-
dikemukakan, soal guru maupun sarana pendidikan; tugas sekolah yang kita peroleh dari belajar reguler
jauh sebelumnya sudah dipikirkan dan dilaksanakan sejak pukul 6.30 hingga pukul 13.00?.
oleh pengampuh kebijakan yakni pemerintah, melalui
menteri pendidikan nasional. Saat pulang sekolah?. Lantas waktu dengan keluarga
kapan?.
Jadi kami mendukung mosi ini untuk
mengaktualisasikan revolusi mental demi generasi Hari Sabtu dan Minggu?, jika iya maka tidak efektef.
sesudah kita dan Indonesia yang lebih baik. Dimana karakter kita sebagai remaja dengan gaya
Sekian dan terima kasih, selanjutnya saya kembalikan berkumpul dan bersosialisasi sebagai kebutuhan yang
kepada moderator. harus terpenuhi; di lain pihak harus mengerjakan
tumpukan tugas sekolah, semantara waktu bersama
keluarga tidak terpenuhi dengan baik. Selain itu,
Pembicara Kedua Tim Kontra dengan kebijakan ini memberi beban mental dan fisik
tersendiri, apalagi siswa SD yang muda bosan.
(salam pembuka dan pembuka pembicaraan
disesuaikan redaksinya) Sampai pada bagian ini, saya cukup yakin anda akan
katakan tugas seorang pelajar ya belajar. Anda lupa
Tadi pembicara kedua dari tim pro mengatakan, pada satu hal bahwa masa anak-anak itu masa
“jauh sebelum kami berpikir pemerintah telah bermain. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka
memikirkanya dan melaksanakannya”. Jadi ibaratnya orang yang haus tidak diberi minum. Maka
kekawatiran kami tentang kualitas guru dan masalah yang muncul adalah pemberontakan karena
sarana dan pra sarana telah dengan tegas dinyatakan kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi.
tidak berdasar. Walaupun sejatinya yang kami
Apakah anda setuju dengan kebijakan yang akan Sekarang kita bisa lihat tawuran antar pelajar,
menjadi beban bagi anda juga?. fenomena keautisan sosial yang ditimbulkan karena
Selain itu saya ingin mengajak anda, jangan hanya adanya teknologi informasi, secara khusus bahaya
berpikir soal Jakarta, tempat anda berada saat ini. gadjet bagi remaja. Jika kurang jelas saya ingin beri
Coba anda lihat gambar ini dan baca refrensi tentang contoh fenomena pokemon go yang cukup menyita
Indonesia timur yang rumahnya jauh-jauh, akses sulit perhatian kita bersama pekan sebelumnya. Seks
dan orangtuanya petani dan nelayan. bebas, belum lagi kasus narkoba, juga korupsi yang
menganak pinang di negeri ini, radikalisme dan
Kemudian coba lihat gambar ini, sebuah sekolah beribu kasus lain yang miris jika dikaji lebih jauh.
yang bangunannya dipinjam dari SMP terbuka.
Lantas yang ini, sekolah tidak layak. Jangankan beli Soal radikalisme ingin saya katakan pada forum ini
komputer, beli kapur tulis saja susah. Sampai pada bahwa orang-orang yang terlibat di dalamnya, bukan
bagian ini anda mungkin akan katakan, jauh sebelum orang yang tidak memiliki kecerdasan intlektual
anda berpikir pengampuh kebijakan sudah berpikir, melainkan cukup cerdas. Buktinya mereka bisa rakit
dan jauh sebelum anda kawatir Muhadjir Effendy bom, dan mohon maaf saya harus sampaikan di
menteri pendidikan sudah laksanakan A, B, C dan forum ini bahwa bom tersebut dipakai untuk
seterusnya. membom gereja, melawan aparat penegak hukum,
dan bahkan tidak segan-segan menghabisi nyawa
Bahkan mungkin saat ini rekan-rekan tim propun siapa saja yang berseberangan dengan kelompok
sedang melawan nuraninya sendiri, soal tugas-tugas ekstrimisme ini.
sekolah yang menumpuk dan kapan akan
diselesaikan. Apakah mereka orang-orang bodoh?, saya katakan
Jadi, dewan juri yang terhormat, kami tim kontra tidak. Tetapi mereka kurang dalam hal kecerdesan
dengan tegas menolak mosi ini dengan alasan masih emosional, karakter moral dan nilai-nilai kebangsaan.
tentang sarana dan pra sarana, kualitas guru, dan
ditambah dengan beban fisik dan psikologis siswa. Fenomena rekutan anak muda yang kita kenal dengan
Sekian dan terima kasih. Waktu selanjutnya saya sebutan ISIS rekuitmen adalah salah satu gambaran
kembalikan ke moderator. bahwa moralitas dan pendidikan karakter kebangsaan
harus kita galakkan lagi untuk melihat Indonesia
terus berjaya. Pancasila tetap menjadi dasar negara
Pembicara Ketiga Tim Pro kita, dan Bineka Tunggal Ika pun tetap menjadi
semangat berbanggsa kita.
*** Salam dan pembuka pembicaraan disesuaikan
redaksinya*** Caranya sederhana, PENDIDIKAN
KARAKTER yang sedang digalangkan oleh
Mengawali tanggapan saya tentang kekawatiran tim Kemendikbud melalui kebijakan full day school.
kontra soal sarana dan pra sarana. Ditambah dengan
beban fisik dan psikis yang telah dipaparkan oleh Dewan juri yang terhormat, Itulah fenomena dan
pembicara kedua tim kontra tadi. Saya ingin tantangan berbangsa saat ini. Kepada siapa negeri ini
mengutip kata-kata Sidarta Gautama, tokoh yang berharap untuk terbebas dari semua kenyataan yang
dikenal sebagai pendiri agama Budha. saya sebutkan tadi. Bukan presiden, gubernur atau
bupati, tetapi melalui generasi mudanya. Yaitu saya,
"Segala sesuatu (pasti) berubah, tidak ada satu hal rekan saya, dan teman-teman dari tim kontra. Cara
yang tetap dan tidak berubah." yang dilakukan adalah melalui jalur pendidikan; dan
sekali lagi saya tegaskan lewat pendidikan karakter
yang digagas lewat full day school.
Dalam konteks pendidikan dan remaja, kita bisa
simak dari orang tua kita, guru-guru kita, atau Soal beban fisik dan mental saya ingin kemukakan
membaca dari literatur yang ada bahwa, sopan santun bahwa full day school adalah belajar seperti biasa,
hanya ditambahkan gaya pendidikan karakter alah
anak sekolah masih dijaga, menghormati orang tua
pondok pesantern, seminari maupun pembinaan
syarat mutlak dan kental, seks bebas tidak
remaja gereja. Jika anda katakan cape fisik dan
diperkenankan sebelum pernikanan resmi. ITU
mental, bagi saya ini hanya bentuk ketakutan karena
DULU.
tidak mau keluar dari zona nyaman.
Ribuan santri yang ada di tanah air Indonesia. Soal pekerjaan rumah menumpuk dan kapan harus
Ratusan seminaris yang tersebar di daratan Jawa, dikerjakan adalah evaluasi dan perbaikan untuk
sulawesi, dan Indonesia Timur lain, biasa saja. menjadi lebih baik. Berilah kami kesempatan untuk
Ratusan aktifis muda gereja yang juga anak sekolah membuktikan kalau program ini benar dan membawa
mungkin sudah gila semua jika mereka selalu manfaat. Tunggu evaluasi anda diaktualisasikan atau
berpikir sulit seperti tim kontra. Tetapi kenyataannya, belum itu soal nanti, tetapi saat ini marilah kita
santri, seminaris, maupun pemuda gereja masih ada dukung program yang baik ini untuk Indonesia yang
sampai saat ini. lebih baik.
Jadi intinya, ini hanya soal mau atau tidak keluar dari Dewan juri yang terhormat, sebelum saya mengahiri
zona nyaman dan mau dibina menjadi lebih baik atau paparan argumentasi saya, izinkan saya untuk
tidak. kemukakan satu hal.
Dewan juri yang terhormat, mengenai minimnya Fenomena remaja dan perubahan selalu terjadi di
sarana dan pra sarana, terutama akses yang sulit di mana saja. Dunia pendidikan yang baik harus selalu
timur sana. Itulah kenyataan saat ini tetapi jangan tanggap menanggapi perubahan zaman dan membuat
pernah lupa juga tantangan lainnya sedang menanti kemasan yang baik untuk menghadapinya. Soal siap
generasi muda Indonesia. atau tidak siap sarana dan pra sarana, itu yang kedua.
Tetapi keutamaan untuk membangun manusia muda
Apa itu tantangannya?, ya narkoba, seks bebas, yang intletual dan bermoral lewat full day school
keatusian sosial, tawuran antara pelajar, radikalisme, harus didukung.
ekstrimisme.
Sekian dan terima kasih, selanjutnya saya kembalikan
Apakah kita hanya duduk diam dan menerima nasib?. kepada moderator.
Sampai pada bagian ini saya cukup yakin tim Kenyataan yang telah kami jelaskan sebelumnya,
pemerintah akan katakan, bangun manusia dulu baru seperti radikalisme, autisme, ekstrimisme, narkoba,
bangunan. Karena manusia yang membangun dan seks bebas adalah bagian kecil dari tantangan
bangunan bukan bangunan yang membangun dunia pendidikan saat ini. Di sisi yang lain sebagai
manusia. sebuah bangsa, kita dihadapi oleh kenyataan bahwa
sarana dan prasarana sekolah yang minim
Lantas bagimana dengan guru honorer yang gajinya fasilitasnya. Namun, bagi kami tim pemerintahan,
tidak mencapai UMR. Tiga bulan sekali baru orentasi pembangunan suatu bangsa adalah bukan
diterima. Apakah mereka bukan manusia tim pro? pada gedung dan benda mati, melainkan manusia.
Penolakan yang sama juga dilakukan oleh wakil DPR Sebab manusia yang akan mengendalikan
RI Fadli zon (http://m.metrotvnews.com). Lantas kekurangan sarana dan pra sarana, bukan sarana dan
bagaimana mungkin eksekutif dan legislatif bisa pra sarana yang mengendalikan manusia. Oleh karena
bersinergi kalau sejak awal saja sudah menolak. itu, dengan tegas kami menyatakan mendukung
penuh mosi tentang diberlakukan full day school;
Jadi kesimpulannya full day school belum bisa untuk mencetak generasi muda penerus bangsa yang
diterapkan di Indonesia karena sarana dan pra sarana cerdas otaknya. Moralnya baik, karena nilai
belum memadai. Masih terjadi kesenjangan antara kebangsaan dan moralitas adalah dasar
pusat dan daerah, kualitas guru yang belum memadai, pendidikannya; dan tentunya memiliki raga yang
dan masih ada masalah lain di bidang pendidikan sehat karena jauh dari narkoba, seks bebas, maupun
yang lebih serius lagi daripada full day school. tidakan eksrimisme lainnya.
Program ini hanya bisa diterapkan di negara maju Jika dewan menolak paparan kami, maka dengan
dan wilayah perkotaan, yang memiliki akses yang tegas saya nyatakan dewan terlibat dalam
muda dan mata pencarian orang tua adalah persekongkolan untuk menghancurkan negeri ini dari
perkantoran. Tidak untuk daerah yang aksesnya sulit dalam, dan melalui generasi mudanya.
Saran yang kami berikan benahi dulu
Hadirin sekalian,
masalah sarana dan prasarana, kualitas dan
Kapan lagi kalau bukan sekarang, siapa lagi kalau kesejateran guru. Cipatakan pemeratan dalam segala
bukan kita yang memulai.
aspek di bidang pendidikan antara pusat dan daerah,
Dewan yang terhormat, terus berpikir untuk membuat kota dan desa baru program ini dilaksanakan.
sebuah keputusan yang tepat itu baik. Tetapi manusia
dan sisi kemanusian haruslah mendapatkan tempat
Sidang dewan yang terhormat, jika dewan
yang paling terhormat.
Sekian dan terima kasih, selanjutnya saya kembalikan menyetujui forum kali ini; maka dengan sangat
kepada moderator.
menyesal kami harus katakan bahwa dewan ikut andil
dalam menciptakan sistem olah APBN yang tidak
Pidato Penutup Tim Kontra
tepat sasaran; dan tentunya sangat merugikan rakyat
*** Salam dan pembuka pembicaraan disesuaikan kecil.
redaksinya***
Dewan yang terhormat, mohon
Dewan juri dan rekan-rekan tim
dipertimbangkan argumentasi, riset dan bukti-bukti
pemerintahan yang saya hormati.
lapangan yang telah kami kemukan.
Jumlah sekolah dari Aceh hingga tanah
Sekian dan terima kasih, selanjutnya saya
Papua sekitar 300 ribu unit. 76 % kelas tingkat
kembalikan pada moderator.
sekolah dasar rusak. 19 % guru di Indonesia
pendidikannya di bawah S 1 dari total kurang lebih
3,4 juta orang guru di Indonesia. Sumber
http://databoks.katadata.co.id tahun 2016.