Anda di halaman 1dari 8

Mosi Debat Kebijakan Pemerintah dalam Jadi tujuan pendidikan bukan hanya untuk

Menerapkan Full Day School mendapatkan pekerjaan tetapi agar moral yang baik.

Siapa yang mengurus hal ini secara


Pembicara Pertama Tim Pro organisatoris, tentu pemerintah pusat, dalam hal ini
kebijakan melalui menteri pendidikan.
Selamat pagi dan salam sejatera.
Muhadjir Effendi selaku Menteri Pendidikan
Dewan juri, rekan-rekan dari tim kontra, dan dan Kebudayaan telah mengeluarkan kebijakan
pengatur waktu yang saya hormati. tentang Full Day School. Kebijakan ini berlaku pada
seluruh jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP
Perkenalkan Kami dari SMA Kristen Kanaan hingga SMA di seluruh Indonesia.
Jakarta. Saya Veronica sebagai pembicara pertama;
dimana tugas saya mendefinisikan mosi yang Maksud dan tujuan dengan dikeluarkannya
diperdebatkan pada pagi hari ini, kemudian memberi kebijakan ini adalah mengembalikan esensi
batasan sebagai dasar argumen tim kami, dan akan pendidikan pada kondisi yang ideal, yakni pendidikan
memperkuat argumentasi dengan beberapa karakter dari siswa terpenuhi dan memperoleh
penjelasan umum yang berkaitan dengan topik debat pengetahuan umum yang mumpuni. Dengan
kali ini. demikian, kata Muhadjir Efendi, dilansir dari
http://nasional.kompas.com,
Selanjutnya rekan saya Hellen Yoanita
sebagai pembicara kedua menanggapi pernyataan “Para siswa dapat terhindar dari pengaruh-
dari tim kontra, kemudian menguatkan kembali pengaruh negatif dan kegiatan kontraproduktif,
argumentasi tim kami dengan contoh – contoh seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, dan
kongkrit. sebagainya”.
Selanjutnya soal perubahan nama full day
Terakhir sebagai pembicara ketiga, saudari school menjadi pendidikan penguatan karakter
Grace akan menanggpi kembali pernyataan dari tim (PPK) akan dijelaskan oleh rekan saya Hellen
kontra. Kemudian menguatkan argumentasi tim kami, sebagai pembicara kedua.
dan merangkum pernayataan dari pembicara pertama
dan kedua.
Perlu kami jelaskan juga bahwa full day
Bagian akhir dari sistematika debat ini akan school di sini maksudnya bukanlah belajar seharian
ditegaskan kembali oleh saudari Hellen pembicara di dalam kelas. Namun belajar sampai setengah hari,
kedua tim pro dalam pidato penutup. kemudian dilanjutkan dengan
Ekstrakurikuler seperti mengaji, menyanyi,
menggambar, dan lain sebagainya yang bersifat
Dewan juri, dan hadirin sekalian. positif; Sehingga membantu anak menggembangkan
keterampilan dan membangun rasa percaya diri
Mosi debat pada kesempatan ini adalah siswa.
Kebijakan Pemerintah dalam Menerapkan Full
Day School. Bagian ini, saya ingin mengajukan pertanyaan
retoris kepada tim kontra, ‘apakah tim kontra tidak
Mengawali argumentasi tim kami, saya ingin mau memiliki moral yang baik?’. Karena full day
mengutip Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 school fokusnya adalah pendidikan karakter. Terkait
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, hal ini akan dijelaskan oleh rekan saya pembicara
tentang tujuan pendidikan nasional. kedua.

Di situ dijelaskan bahwa tujuan pendidikan Kami tim pemerintah, meyakini sepenuhnya
nasional adalah mengembangkan potensi peserta bahwa hanya orang tidak waras saja yang tidak
didik agar menjadi manusia yang beriman dan menginginkan moral dan ahlak yang baik. Pada
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak konteks ini, artinya anda setuju dengan argumen
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan kami.
menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Oleh karena itu, dapat saya simbulkan bahwa,
kebijakan pemerintah tentang full day school harus
dan sangat layak untuk didukung dengan beberapa
argumen penutup, sebagai berikut: Selanjutnya rekan saya Mario sebagai pembicara
1.Secara harafiah tugas seorang pelajar ya belajar. Maka kedua akan kembali menanggpi pernyataan dari
apapun kebijakan pemerintah selama itu masih dalam lawan; kemudian menguatkan kembali kontruksi
koridor belajar maka harus didukung. berpikir tim kami dengan contoh – contoh kongkrit.

2.Di tengah fenomena teknologi yang terus berkembang Terakhir sebagai pembicara ketiga, saudara
dan kecenderungan remaja pada gadjet harus Jose akan menanggpi pernyataan dari tim pro.
dikurangi, maka salah satu caranya adalah dengan Kemudian menguatkan argumentasi tim kami, dan
full day school. merangkum pernayataan dari pembicara pertama dan
kedua.
3.Minimnya waktu orang tua dengan anak karena
rutinitas kerja maka kebijakan full day school adalah Bagian akhir dari sistematika debat ini akan
pilihan yang tepat untuk menghindari anak ditegaskan kembali oleh saya sendiri, Antonius
melakukan tindakan-tindakan negatif yang sebagai pembicara pertama tim kontra dalam pidato
merugikan dirinya dan masa depannya. penutup sesi ini.

4.Hidup itu selalu berkembang, oleh karena itu lembaga


pendidikan pun harus menyesuaikan dengan Hadirin dan dewan juru yang terhormat. Mosi debat
perkembangan dan tantangan yang ada untuk pada sesi ini adalah Kebijakan Pemerintah dalam
menghasilkan generasi yang moralnya baik dan Menerapkan Full Day School. Sebelum saya
mampu bersaing dalam perkembangan zaman yang menanggapi dan memberi batasan pada mosi ini saya
semakin moderen dan penuh tantangan. ingin memaparkan dua hal tentang kondisi dunia
pendidikan kita. Pertama soal guru dan kedua soal
5.Hanya dengan pendidikanlah maka keberadaan sebuah sarana dan pra sarana.
bangsa akan berlanjut. Oleh karena itu, pendidikan
yang baik harus disesuaikan dengan tantangan yang
dihadapi oleh Indonesia saat ini; yakni keatusian Pertama soal guru,
sosial, radikalisme, tawuran antar pelajar, dan
narkoba yang merusak seluruh sendi kehidupan Mengapa guru. Ya jelas guru yang mengajar; kalau
berbangsa dan bernegara. guru itu tidak memiliki kemampuan maka secara
otomatis mutu pendidikan menurun. Apapun
Jadi sekali lagi saya tegaskan bahwa kami tim pro kurikulumnya, bahkan mau ganti sampai berapa ratus
sangat mendukung mosi ini, dengan dasar kali tidak akan membuat kualitas pendidikan
argumentasi yang telah kami kemukakan Indonesia menjadi lebih baik.
sebelumnya.
Ada bukti yang menunjukan mutu pendidikan itu
Sekian dan terima kasih, selanjutnya saya kembalikan rendah akibat kurangnya kompotensi guru, hal ini
kepada moderator. bisa kita lihat
pada http://bengkuluekspress.com/kompetensi-guru-
bahasa-masih-rendah.

Di sini dikatakan saat uji kompotensi guru tahun


Pembicara Pertama Tim Kontra 2006 standarnya adalah 5,5 itu banyak yang tidak
lulus, apalagi saat ini tahun 2017 standar UKG telah
Selamat pagi dan salam sejatera. dinaikan menjadi 8 logikanya tentu banyak yang
tidak lulus.
Hadirin, dewan juri, dan tim pro yang kami
terhormati. Lantas pertanyaan saya, menurut tim pro mungkinkah
pendidikan Indonesia akan lebih baik jika diajarkan
Perkenalkan Kami dari SMA Kehidupan Jakarta. oleh guru yang hasil UKG 5,5 saja tidak lulus?. Tidak
Saya Antonius sebagai pembicara pertama tim perlu dijawab tetapi direnungkan saja. Belum lagi
kontra; pada kesempatan ini akan menanggapi kasus pelecehan seksual oleh guru.
pernyataan dari pembicara pertama tim pro.
Kemudian menjelaskan dasar argumen tim kami, Jadi kesimpulannya adalah meski kurikulum diganti
yang berkaitan dengan topik debat kali ini. 100 kali pun tetapi jika kualitas guru kurang, sarana
dan pra sarana tidak memadai. Maka kurikulum “masalah terjadi karena orang gagal paham dan
sebagus apapun tidak akan berhasil meningkatkan salah paham”.
pendidikan di Indonesia. Apalagi dengan embel-
embel mengubah moral remaja. Selain itu kerja sama Gagal paham karena orang memiliki kecenderungan
dengan orang tua sangatlah penting karena orang tua melihat suatu kebijakan secara sepintas kemudian
murid yang punya anak. Sedangkan fakta bereaksi, dan reaksinya berlebihan sehingga
menunjukan orang tua menggagas petisi menolak full menimbulkan salah paham.
day school, berita
kompas, http://nasional.kompas.com/read/2016/08/0 Baiklah rekan-rekan tim kontra yang saya hormati,
9/13395511/tak.setuju.usulan.mendikbud.orangtua.sis dilansir dari http://news.liputan6.com, kalau anda
wa.gagas.petisi.tolak.full.day.school. berkenan saudara bisa membacanya sendiri, saya
bawah print outnya. Di situ, Narsulla, staf khusus
Kendikbud bidang komunikasi publik, mengatakan:
Kemudian penolakan yang sama dilakukan oleh
siswa-siswi SMA N 6 “Konsekuensi diterapkan full day school tersebut
Jakarta.http://megapolitan.kompas.com/read/2016/08/ harus ada penambahan fasilitas di lingkup sekolah.
08/16195301/wacana.sekolah.full.day.ini.tanggapan. Penambahan fasilitas umum di sekolah tersebut
murid.dan.orangtua. Soal ini akan dijelaskan oleh menggunakan dana hibah”. Kata Nasrullah di sela
rekan saya pembicara kedua. Focus Groups Discussion (FGD) Penguatan Media
dalam Mensosialisasikan Kebijakan Mendikbud di
Solusi yang kami berikan adalah perbaiki kualitas Malang, Jawa Timur, Sabtu 18 Maret 2017.
guru dan bangun sarana dan pra sarana di daerah
terluar terlebih dahulu baru kebijakan ini di terapkan.
Tetapi selama sarana dan pra sarana di daerah belum Artinya soal sarana dan pra sarana yang dikawatirkan
ada pemerataan seperti Jakarta dan kualitas guru oleh tim kontra tadi, jauh-jauh hari sudah dipikirkan,
belum diperbaiki maka kami dengan tegas menolak bahkan sudah ada yang melaksanakan. Saya akan
mosi ini. Dengan berbagai dasar pemikiran yang membacakan pernayataan Narsulla staf khusus
telah dikemukakan pada bagian terdahulu. kemendikbud pada pargraf selanjutnya;

Soal moral, seperti disinggung oleh pembicara Artinya apa, yang dikawatirkan tim kontra sudah
pertama tim pro, dengan tegas saya nyatakan bahwa dilaksanakan. Fakta lain pun menunjukan ada 540
itu adalah tanggung jawab seluruh stekholder, bukan sekolah yang menerima dana hibah untuk melengkapi
saja sekolah semata. Orang tua, tokoh masyarakat, fasilitas sekolah yang belum ada atau kurang.
dan tokoh agama berperan di situ juga. Rincinya akan Artinya, kebijakan ini sudah berjalan, dan jika
dikemukakan oleh rekan saya pembicara kedua. mayoritas orang tidak setuju, bahkan anda katakan
tadi menggagas petisi, tetapi mengapa ada 540
Jadi sekali lagi saya nyatakan dengan tegas, kami sekolah yang setuju menerima dana hibah?. Paksaan,
sangat menolak mosi ini karena tidak efektif dan tekanankah itu?.
efisien. Sekian dan terima kasih, waktu selanjutnya
saya kembalikan pada Moderator. Menurut hemat kami, ini hanya sekelintir orang yang
tidak menginginkan revolusi mental terjadi di negeri
ini; sehingga dengan segala daya upaya hendak
Pembicara Kedua Tim Pro menghentikan program yang baik ini.
Kemudian kekawatiran kedua adalah soal guru
dengan dihadirkan hasil UKG guru tahun 2006 dan
(salam pembuka dan pembuka pembicaraan 2017 sebagai data perbandingan.
disesuaikan redaksinya)
Rekan-rekan tim kontra yang kami hormati. Di
Menanggapi kesangsian dari pembicara pertama tim bagian akhir pernayataan Nasrullah bahwa, "rasio
kontra soal full day school tidak akan bisa berjalan guru dan siswa pun juga tidak merata dan rata-rata
jika kualitas guru, sarana, dan pra sarana sekolah guru menumpuk di Jawa atau di lokasi tertentu. Oleh
belum disiapkan. karena itu dalam waktu dekat akan dilakukan,
Saya ingin mengutip pernyataan Nurson Wahid, Gerakan literasi di Sekolah.
seorang politisi muda dan cendekiawan Muslim yang
mengatakan; Artinya apa, lagi-lagi saya harus katakan bahwa anda
berpikir saat ini. Namun jauh sebelum itu,
pengampuh kebijakan kita telah memikirkannya sampaikan itu, khususnya kualitas guru merekapun
terlebih dahulu. Sebelum anda berpikir dan sebelum merasakannya karena mereka juga adalah pelajar.
mereka melakukan kebijakan penerapan full day Dewan juri yang terhormat, saya ingin
school segala situasi, termasuk apa yang tim kontra mengemukakan dua hal.
pikirkan sudah lebih dulu dipikirkan dan
dilaksanakan. Hal pertama adalah kondisi fisik dan pskologis siswa,
hal yang kedua masih soal kualitas guru dan masalah
Selain itu, soal kualitas guru, telah dilakukan sarana prasarana. Hal kedua ini lebih pada penegasan
pelatihan guru dengan sistem klaster pada masa ulang.
peralihan dari Anis Baswedan ke Muhadjir Effendi,
menteri pendidikan saat ini. Rekan-rekan tim pro yang kami hormati.

Artinya apa, beliau sudah teruji dalam situasi sulit Saya ingin mengajak rekan-rekan sekalian untuk
untuk berpikir cepat dan tepat. Sehingga kebijakan berpikir sebelum kita bertemu di tempat ini. Jika
yang digagas olehnya sendiri tentu telah dibekali sekolah anda menerapkan kurikulum K 13, berarti
dengan kontruksi berpikir sebab akibat. Termasuk anda mungkin juga sering dengar pernayataan, guru
item penting dalam bidang pendidikan, yakni guru hanya sebagai fasilitator, siswa belajar untuk
sebagai garda terdepan. menemukan sendiri.

Jadi saran kami anda jangan terlalu kwatir Prakteknya deretan tugas kimia, fisika, sejarah, dan
berlebihan. berbagai pelajaran lain menumpuk. Itu fakta jangan
membantah, jika anda seorang pelajar pasti
Kemudian meyoal tentang full day school, perlu kita mengalaminya.
ketahui bersama bahwa penaman tersebut telah
diganti menjadi Pendidikan Penguatan Karakter Full day school. Kita akan menghapi suatu kenyataan
(PPK) dengan jadwal pelajaran tetap namun aktifitas belajar seperti biasa dari jam 06.30 hingga pukul
sekolah yang lain ditambah dengan fokus utama 13.00 WIB. Setelah itu, kegiatan sekolah dilanjutkan
adalah pendidikan karakter. dengan eskul dan bimbingan keagamaan, yang anda
katakan (pembicara 1 dan 2) soal moral itu, ada pada
Jadi bisa saya simpulkan bahwa kelompok pro kira-kira pukul 13.00 sampai pukul 16.30 WIB.
memiliki tingkat kekawatiran berlebihan yang tidak
berdasar dan beralas; karena segala kekawatiran yang Pertanyaan saya kapan kita bisa mengerjakan tugas-
dikemukakan, soal guru maupun sarana pendidikan; tugas sekolah yang kita peroleh dari belajar reguler
jauh sebelumnya sudah dipikirkan dan dilaksanakan sejak pukul 6.30 hingga pukul 13.00?.
oleh pengampuh kebijakan yakni pemerintah, melalui
menteri pendidikan nasional. Saat pulang sekolah?. Lantas waktu dengan keluarga
kapan?.
Jadi kami mendukung mosi ini untuk
mengaktualisasikan revolusi mental demi generasi Hari Sabtu dan Minggu?, jika iya maka tidak efektef.
sesudah kita dan Indonesia yang lebih baik. Dimana karakter kita sebagai remaja dengan gaya
Sekian dan terima kasih, selanjutnya saya kembalikan berkumpul dan bersosialisasi sebagai kebutuhan yang
kepada moderator. harus terpenuhi; di lain pihak harus mengerjakan
tumpukan tugas sekolah, semantara waktu bersama
keluarga tidak terpenuhi dengan baik. Selain itu,
Pembicara Kedua Tim Kontra dengan kebijakan ini memberi beban mental dan fisik
tersendiri, apalagi siswa SD yang muda bosan.
(salam pembuka dan pembuka pembicaraan
disesuaikan redaksinya) Sampai pada bagian ini, saya cukup yakin anda akan
katakan tugas seorang pelajar ya belajar. Anda lupa
Tadi pembicara kedua dari tim pro mengatakan, pada satu hal bahwa masa anak-anak itu masa
“jauh sebelum kami berpikir pemerintah telah bermain. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka
memikirkanya dan melaksanakannya”. Jadi ibaratnya orang yang haus tidak diberi minum. Maka
kekawatiran kami tentang kualitas guru dan masalah yang muncul adalah pemberontakan karena
sarana dan pra sarana telah dengan tegas dinyatakan kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi.
tidak berdasar. Walaupun sejatinya yang kami
Apakah anda setuju dengan kebijakan yang akan Sekarang kita bisa lihat tawuran antar pelajar,
menjadi beban bagi anda juga?. fenomena keautisan sosial yang ditimbulkan karena
Selain itu saya ingin mengajak anda, jangan hanya adanya teknologi informasi, secara khusus bahaya
berpikir soal Jakarta, tempat anda berada saat ini. gadjet bagi remaja. Jika kurang jelas saya ingin beri
Coba anda lihat gambar ini dan baca refrensi tentang contoh fenomena pokemon go yang cukup menyita
Indonesia timur yang rumahnya jauh-jauh, akses sulit perhatian kita bersama pekan sebelumnya. Seks
dan orangtuanya petani dan nelayan. bebas, belum lagi kasus narkoba, juga korupsi yang
menganak pinang di negeri ini, radikalisme dan
Kemudian coba lihat gambar ini, sebuah sekolah beribu kasus lain yang miris jika dikaji lebih jauh.
yang bangunannya dipinjam dari SMP terbuka.
Lantas yang ini, sekolah tidak layak. Jangankan beli Soal radikalisme ingin saya katakan pada forum ini
komputer, beli kapur tulis saja susah. Sampai pada bahwa orang-orang yang terlibat di dalamnya, bukan
bagian ini anda mungkin akan katakan, jauh sebelum orang yang tidak memiliki kecerdasan intlektual
anda berpikir pengampuh kebijakan sudah berpikir, melainkan cukup cerdas. Buktinya mereka bisa rakit
dan jauh sebelum anda kawatir Muhadjir Effendy bom, dan mohon maaf saya harus sampaikan di
menteri pendidikan sudah laksanakan A, B, C dan forum ini bahwa bom tersebut dipakai untuk
seterusnya. membom gereja, melawan aparat penegak hukum,
dan bahkan tidak segan-segan menghabisi nyawa
Bahkan mungkin saat ini rekan-rekan tim propun siapa saja yang berseberangan dengan kelompok
sedang melawan nuraninya sendiri, soal tugas-tugas ekstrimisme ini.
sekolah yang menumpuk dan kapan akan
diselesaikan. Apakah mereka orang-orang bodoh?, saya katakan
Jadi, dewan juri yang terhormat, kami tim kontra tidak. Tetapi mereka kurang dalam hal kecerdesan
dengan tegas menolak mosi ini dengan alasan masih emosional, karakter moral dan nilai-nilai kebangsaan.
tentang sarana dan pra sarana, kualitas guru, dan
ditambah dengan beban fisik dan psikologis siswa. Fenomena rekutan anak muda yang kita kenal dengan
Sekian dan terima kasih. Waktu selanjutnya saya sebutan ISIS rekuitmen adalah salah satu gambaran
kembalikan ke moderator. bahwa moralitas dan pendidikan karakter kebangsaan
harus kita galakkan lagi untuk melihat Indonesia
terus berjaya. Pancasila tetap menjadi dasar negara
Pembicara Ketiga Tim Pro kita, dan Bineka Tunggal Ika pun tetap menjadi
semangat berbanggsa kita.
*** Salam dan pembuka pembicaraan disesuaikan
redaksinya*** Caranya sederhana, PENDIDIKAN
KARAKTER yang sedang digalangkan oleh
Mengawali tanggapan saya tentang kekawatiran tim Kemendikbud melalui kebijakan full day school.
kontra soal sarana dan pra sarana. Ditambah dengan
beban fisik dan psikis yang telah dipaparkan oleh Dewan juri yang terhormat, Itulah fenomena dan
pembicara kedua tim kontra tadi. Saya ingin tantangan berbangsa saat ini. Kepada siapa negeri ini
mengutip kata-kata Sidarta Gautama, tokoh yang berharap untuk terbebas dari semua kenyataan yang
dikenal sebagai pendiri agama Budha. saya sebutkan tadi. Bukan presiden, gubernur atau
bupati, tetapi melalui generasi mudanya. Yaitu saya,
"Segala sesuatu (pasti) berubah, tidak ada satu hal rekan saya, dan teman-teman dari tim kontra. Cara
yang tetap dan tidak berubah." yang dilakukan adalah melalui jalur pendidikan; dan
sekali lagi saya tegaskan lewat pendidikan karakter
yang digagas lewat full day school.
Dalam konteks pendidikan dan remaja, kita bisa
simak dari orang tua kita, guru-guru kita, atau Soal beban fisik dan mental saya ingin kemukakan
membaca dari literatur yang ada bahwa, sopan santun bahwa full day school adalah belajar seperti biasa,
hanya ditambahkan gaya pendidikan karakter alah
anak sekolah masih dijaga, menghormati orang tua
pondok pesantern, seminari maupun pembinaan
syarat mutlak dan kental, seks bebas tidak
remaja gereja. Jika anda katakan cape fisik dan
diperkenankan sebelum pernikanan resmi. ITU
mental, bagi saya ini hanya bentuk ketakutan karena
DULU.
tidak mau keluar dari zona nyaman.
Ribuan santri yang ada di tanah air Indonesia. Soal pekerjaan rumah menumpuk dan kapan harus
Ratusan seminaris yang tersebar di daratan Jawa, dikerjakan adalah evaluasi dan perbaikan untuk
sulawesi, dan Indonesia Timur lain, biasa saja. menjadi lebih baik. Berilah kami kesempatan untuk
Ratusan aktifis muda gereja yang juga anak sekolah membuktikan kalau program ini benar dan membawa
mungkin sudah gila semua jika mereka selalu manfaat. Tunggu evaluasi anda diaktualisasikan atau
berpikir sulit seperti tim kontra. Tetapi kenyataannya, belum itu soal nanti, tetapi saat ini marilah kita
santri, seminaris, maupun pemuda gereja masih ada dukung program yang baik ini untuk Indonesia yang
sampai saat ini. lebih baik.
Jadi intinya, ini hanya soal mau atau tidak keluar dari Dewan juri yang terhormat, sebelum saya mengahiri
zona nyaman dan mau dibina menjadi lebih baik atau paparan argumentasi saya, izinkan saya untuk
tidak. kemukakan satu hal.

Dewan juri yang terhormat, mengenai minimnya Fenomena remaja dan perubahan selalu terjadi di
sarana dan pra sarana, terutama akses yang sulit di mana saja. Dunia pendidikan yang baik harus selalu
timur sana. Itulah kenyataan saat ini tetapi jangan tanggap menanggapi perubahan zaman dan membuat
pernah lupa juga tantangan lainnya sedang menanti kemasan yang baik untuk menghadapinya. Soal siap
generasi muda Indonesia. atau tidak siap sarana dan pra sarana, itu yang kedua.
Tetapi keutamaan untuk membangun manusia muda
Apa itu tantangannya?, ya narkoba, seks bebas, yang intletual dan bermoral lewat full day school
keatusian sosial, tawuran antara pelajar, radikalisme, harus didukung.
ekstrimisme.
Sekian dan terima kasih, selanjutnya saya kembalikan
Apakah kita hanya duduk diam dan menerima nasib?. kepada moderator.

Bagi kami tim pemerintah, sarana dan prasarana


memang penting. Tetapi membangun intlektualitas Pembicara Ketiga Tim Kontra
dan moralitas generasi penerus bangsa jauh lebih
penting. Sampai pada bagian ini saya meyakini
rekan-rekan tim oposisi akan menanggapinya dengan *** Salam dan pembuka pembicaraan disesuaikan
pertanyaan kritis; bagaimana mungkin kita redaksinya***
membangun manusia muda agar siap menggantikan
generasi tua kalau guru sebagai pioner terdepan
pendidikan tidak memiliki kualitas yang mumpuni. Membangun manusia itu penting, niat baik itu bagus
tetapi semuanya akan sia-sia jika pengampuh
Tim oposisi dan dewan juri yang terhormat, kebijakan tidak memiliki skala prioritas dan
melibatkan segenap komponen bangsa dalam
Jika setiap saat sejak republik ini ada, kita selalu membangun manusia itu sendiri.
bersikap skeptis terhadap guru maka tidak ada
Baharudin Habibi yang bisa buat pesawat. Tidak ada
presiden yang bernama Jokowidodo; tidak ada Ahok Dewan juri yang terhormat,
yang mengubah tempat pelacuran Kali jodoh menjadi
taman bermain keluarga, dan tidak ada anak Papua
yang bernama George Saa yang menemukan rumus Gelombang penolakan terhadap program yang oleh
fisika, dan saat ini bersekolah di Amerika. rekan-rekan tim pemerintah dikatakan untuk
membuat Indonesia menjadi lebih baik ini, menuai
Dewan juri yang terhormat, banyak penolakan dari segala lapisan anak bangsa,
bukan hanya kami bertiga di sini.
Semua itu karena andil guru bangsa. Kalau pun toh
tim lawan memberikan kritikan untuk perubahan agar Penolakan pertama dari masyarakat melalui petisi
menjadi lebih baik, itu sah dan baik tetapi jika terus situs change.org. Petisi bertuliskan 'Tolak Pendidikan
menerus bersikap skeptis maka perubahan ke arah "Full Day"/Sekolah Seharian Penuh di Indonesia
yang lebih baik tidak akan terjadi di negeri ini. Hanya dibuat oleh Deddy Mahyarto Kresnoputro. Saat
kehancuran sebuah bangsalah yang dinanti. Ingat saya cek pada tanggal 30/4/2017, pukul 13.00 WIB
musuh kita saat ini bukan para penjajah tetapi anak sudah ada 46. 520 orang yang menandatangani petisi
bangsa sendiri. online tersebut dan menyatakan menolak. Hanya 3.
480 orang yang menyatakan setuju dengan kebijakan
tersebut. Ini belum termasuk saudara-saudari kita di dan mata pencarian orang tua adalah bertani dan
Indonesia bagian Timur yang mungkin akses ke situs nelayan.
ini agak sulit atau tidak mengetahuinya.
Jika dewan menyetujui permintaan ini maka dewan
ikut andil dalam menciptakan kesenjangan antara
Jadi dengan tegas saya nyatakan dengan rasio yang pusat dan daerah, ikut andil dalam sentimen sosial
ada program ini tidak bisa diterima oleh masyarakat tertentu antara pedesaan dan perkotaan. Sekali lagi
umum, dengan berbagai alasan seperti yang saya tegaskan jika dewan menyetujui permintaan tim
dikemukakan oleh pembicara 1 dan 2 tim oposisi pemerintah maka program pemerintah tentang
yang telah disampaikan sebelumnya. pemerataan pendidikan di Indonesia tidak terjadi, dan
itu semua karena keputusan dewan pada sidang ini.
Sekian dan terima kasih, selanjutnya saya kembalikan
Bukan hanya masyarakat yang menolak kebijakan pada moderator.
full day school. Penolakan yang samapun dilakukan
oleh bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi Pidato Penutup Tim Pro
(http://news.okezone.com).
*** Salam dan pembuka pembicaraan disesuaikan
redaksinya***
Pertanyaan saya bagaimana mungkin kebijakan
pemerintah pusat bisa terealisasi jika kepala
daerahnya saja menolak?. Dewan yang terhormat, di era moderen seperti saat
ini, setiap saat selalu mengahdirkan fenomena baru
yang menuntut suatu tanggapan serius dari perubahan
Apakah ini akan maksimal?, saya pikir tidak. Bahkan tersebut.
hanya akan membuang biaya, waktu dan tenaga saja,
padahal dibagian lain sektor pendidikan masih Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan
banyak yang harus dibereskan segera. Seperti sarana perannya sangatlah sentral dan strategis, untuk
dan pra sarana sekolah. menentukan nasib sebuah bangsa dalam menanggapi
perubahan yang ada.

Sampai pada bagian ini saya cukup yakin tim Kenyataan yang telah kami jelaskan sebelumnya,
pemerintah akan katakan, bangun manusia dulu baru seperti radikalisme, autisme, ekstrimisme, narkoba,
bangunan. Karena manusia yang membangun dan seks bebas adalah bagian kecil dari tantangan
bangunan bukan bangunan yang membangun dunia pendidikan saat ini. Di sisi yang lain sebagai
manusia. sebuah bangsa, kita dihadapi oleh kenyataan bahwa
sarana dan prasarana sekolah yang minim
Lantas bagimana dengan guru honorer yang gajinya fasilitasnya. Namun, bagi kami tim pemerintahan,
tidak mencapai UMR. Tiga bulan sekali baru orentasi pembangunan suatu bangsa adalah bukan
diterima. Apakah mereka bukan manusia tim pro? pada gedung dan benda mati, melainkan manusia.

Penolakan yang sama juga dilakukan oleh wakil DPR Sebab manusia yang akan mengendalikan
RI Fadli zon (http://m.metrotvnews.com). Lantas kekurangan sarana dan pra sarana, bukan sarana dan
bagaimana mungkin eksekutif dan legislatif bisa pra sarana yang mengendalikan manusia. Oleh karena
bersinergi kalau sejak awal saja sudah menolak. itu, dengan tegas kami menyatakan mendukung
penuh mosi tentang diberlakukan full day school;
Jadi kesimpulannya full day school belum bisa untuk mencetak generasi muda penerus bangsa yang
diterapkan di Indonesia karena sarana dan pra sarana cerdas otaknya. Moralnya baik, karena nilai
belum memadai. Masih terjadi kesenjangan antara kebangsaan dan moralitas adalah dasar
pusat dan daerah, kualitas guru yang belum memadai, pendidikannya; dan tentunya memiliki raga yang
dan masih ada masalah lain di bidang pendidikan sehat karena jauh dari narkoba, seks bebas, maupun
yang lebih serius lagi daripada full day school. tidakan eksrimisme lainnya.

Program ini hanya bisa diterapkan di negara maju Jika dewan menolak paparan kami, maka dengan
dan wilayah perkotaan, yang memiliki akses yang tegas saya nyatakan dewan terlibat dalam
muda dan mata pencarian orang tua adalah persekongkolan untuk menghancurkan negeri ini dari
perkantoran. Tidak untuk daerah yang aksesnya sulit dalam, dan melalui generasi mudanya.
Saran yang kami berikan benahi dulu
Hadirin sekalian,
masalah sarana dan prasarana, kualitas dan
Kapan lagi kalau bukan sekarang, siapa lagi kalau kesejateran guru. Cipatakan pemeratan dalam segala
bukan kita yang memulai.
aspek di bidang pendidikan antara pusat dan daerah,
Dewan yang terhormat, terus berpikir untuk membuat kota dan desa baru program ini dilaksanakan.
sebuah keputusan yang tepat itu baik. Tetapi manusia
dan sisi kemanusian haruslah mendapatkan tempat
Sidang dewan yang terhormat, jika dewan
yang paling terhormat.
Sekian dan terima kasih, selanjutnya saya kembalikan menyetujui forum kali ini; maka dengan sangat
kepada moderator.
menyesal kami harus katakan bahwa dewan ikut andil
dalam menciptakan sistem olah APBN yang tidak
Pidato Penutup Tim Kontra
tepat sasaran; dan tentunya sangat merugikan rakyat
*** Salam dan pembuka pembicaraan disesuaikan kecil.
redaksinya***
Dewan yang terhormat, mohon
Dewan juri dan rekan-rekan tim
dipertimbangkan argumentasi, riset dan bukti-bukti
pemerintahan yang saya hormati.
lapangan yang telah kami kemukan.
Jumlah sekolah dari Aceh hingga tanah
Sekian dan terima kasih, selanjutnya saya
Papua sekitar 300 ribu unit. 76 % kelas tingkat
kembalikan pada moderator.
sekolah dasar rusak. 19 % guru di Indonesia
pendidikannya di bawah S 1 dari total kurang lebih
3,4 juta orang guru di Indonesia. Sumber
http://databoks.katadata.co.id tahun 2016.

Dewan yang terhormat, dengan rasio yang


ada; maka niat yang baik saja tidak cukup
menyelesaikan persoalan bangsa seperti radikalisme,
narkoba, seks bebas maupun
kenakalan remaja yang disampaikan oleh
tim pemerintahan. Kita butuh analisis dan kajian
yang mendalam sehingga niat yang baik, dana yang
dipakai dari pajak rakayat benar-benar tepat sasaran
dan dibutuhkan oleh dunia pendidikan kita.

Jadi dewan yang terhormat berulang kali


kami menyatakan, MENOLAK dengan tegas
diberlakukan sistem full day school di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai