Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Kebijakan Publik Tentang Kesehatan


dan
Pemerintah Tentang Keperawatan

Disusun oleh:

Wahyu Raudatul Jannah


S1 keperawatan
NIM:2013.02.074

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI


PROFIL DIRI
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, kerena atas
bimbingan,petunjuk serta kemudahan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Kebijakan Publik Tentang Kesehatan dan Pemerintah Tentang Keperawatan
ini dengan lancar.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah PPKN,
sehingga dapat menyelesaikan tanggung jawab yang di berikanoleh Bapak Dosen Sutenang
effendi.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis sangat
mengharapkan saran, kritik, dan masukan dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.

Banyuwangi, 24-10-2013
Penulis

Wahyu Raudatul Jannah


i

DAFTAR ISI
Kata pengantar.................................................................................................... ........... i
Profil Penulis........................................................................................................ .......... ii
Daftar isi............................................................................................................ .......... iii

Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang............................................................................................. ........... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................... ........... 1
1.4 Manfaat........................................................................................................ ........... 1

Bab 2 Isi
2.1 kebijakan Publik........................................................................................... .......... 2
2.2 kebijakan Kesehatan..................................................................................... ........... 2
2.1 Kebijakan Pemerintah dalam Keperawatan......................................................... ........... 3
2.2 Llingkup Praktik Keperawatan..................................................................... ........... 5

Bab 3 Tujuan
3.1 Tujuan Penyelenggaraan Praktik Perawat............................................... ................... .. 6
3.2 Standar Pendidikan Profesi Keperawatan............................................. .......... ........... 6

Bab 4 Penutup
4.1 Kesimpulan........................................................................................... ...................... 7

Daftar pustaka............................................................................................. ..................... 8

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Konsep kebijakan publik sehat didasarkan pada prinsip pelayanan kesehatan primer
dalam mencapai tujuan sehat semua dan kebijakan promosi kesehatan. Prinsip kebijakan
promosi kesehatan mencakup kebijakan multisektoral, ekologik, tanggung jawab dalam
meningkatkan pilihan promosi kesehatan, melibatkan berbagai bidang, berhubungan dengan
pelayanan kesehatan dan peran serta masyarakat. Menurut Hancock (1985) kebijakan publik
sehat didasarkan pada pendekatan multisektoral, keterlibatan masyarakat, teknologi yang
memadai yang ketiganya merupakan komponen pendekatan pelayanan kesehatan primer dari
WHO.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep kebijakan public tentang kesehatan?


2. Apa saja prinsip kebijakan promosi kesehatan?

1.3 Tujuan
1. Tujuan penyelenggaraan praktik perawat
2. Mengetahui standar pendidikan profesi keperawatan

1.4 Manfaat

Makalah ini memberikan banyak penjelasan tentang kebijakan pemerintah dalam


keperawatan. Dimana kita dapat lingkup praktik keperawatan, tujuan penyelenggaraan
praktik, dan mengetahui standar pendidikan profesi keperawatan.
BAB 2
ISI
2.1 PEMBAHASAN

2.1.1 KEBIJAKAN PUBLIK

 Kebijakan Publik merupakan suatu aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah dan merupakan
bagian dari keputusan politik untuk mengatasi berbagai persoalan dan isu-isu yang ada
dan berkembang di masyarakat. Kebijakan publik juga merupakan keputusan yang dibuat
oleh pemerintah untuk melakukan pilihan tindakan tertentu untuk tidak melakukan
sesuatu maupun untuk melakukan tidakan tertentu.

 Kebijakan publik dalam kepustakaan Internasional disebut sebagai public policy, yaitu suatu
aturan yang mengatur kehidupan bersama yang harus ditaati dan berlaku mengikat seluruh
warganya. Setiap pelanggaran akan diberi sanksi sesuai dengan bobot pelanggarannya yang
dilakukan dan sanksi dijatuhkan didepan masyarakat oleh lembaga yang mempunyai tugas
menjatuhkan sanksi (Nugroho R., 2004; 1-7).

 Pakar kebijakan publik mendefinisikan bahwa kebijakan publik adalah segala sesuatu yang
dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh pemerintah, mengapa suatu kebijakan harus dilakukan
dan apakah manfaat bagi kehidupan bersama harus menjadi pertimbangan yang holistik agar
kebijakan tersebut mengandung manfaat yang besar bagi warganya dan berdampak kecil dan
sebaiknya tidak menimbulkan persoalan yang merugikan, walaupun demikian pasti ada yang
diuntungkan dan ada yang dirugikan, disinilah letaknya pemerintah harus bijaksana dalam
menetapkan suatu kebijakan (Thomas Dye, 1992; 2-4).

2.1.2 KEBIJAKAN KESEHATAN

Kebijakan Kesehatan adalah suatu aturan tertulis dalam bidang kesehatan. Kebijakan Kesehatan dapat
berupa

1) Undang-Undang Kesehatan ,

2) Peraturan Pemerintah,

3) Keputusan presiden,

4) Keputusan menteri,

5) Peraturan daerah,

6) Keputusan Bupati, dan

7) Keputusan Direktur. Setiap kebijakan yang dicontohkan di sini adalah bersifat mengikat dan
wajib dilaksanakan oleh obyek kebijakan. Contoh di atas juga memberi pengetahuan pada kita semua
bahwa ruang lingkup kebijakan dapat bersifat makro, meso, dan mikro.

 Analisis kebijakan kesehatan adalah apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak,
dalam mengambil kebijakan di bidang kesehatan berlandaskan atas manfaat yang optimal
yang akan diterima oleh masyarakat.
2.1.3 Kebijakan Pemerintah dalam Keperawatan

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

(1) Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup
seluruh proses kehidupan manusia.

(2) Praktik keperawatan adalah tindakan perawat melalui kolaborasi dengan klien dan atau
tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan pada berbagai tatanan
pelayanan kesehatan yang dilandasi dengan substansi keilmuan khusus, pengambilan
keputusan dan keterampilan perawat berdasarkan aplikasi prinsip-prinsip ilmu biologis,
psikolologi, sosial, kultural dan spiritual.

(3) Asuhan keperawatan adalah proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan
yang diberikan kepada klien di sarana pelayanan kesehatan dan tatanan pelayanan
lainnya, dengan menggunakan pendekatan ilmiah keperawatan berdasarkan kode etik dan
standar praktik keperawatan.

(4) Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan keperawatan
baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(5) Perawat terdiri dari perawat vokasional, perawat professional dan perawat profesinoal
spesialis

(6) Perawat vokasional adalah seseorang yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
praktik dengan batasan tertentu dibawah supervisi langsung maupun tidak langsung oleh
Perawat Profesioal dengan sebutan Lisenced Vocasional Nurse (LVN)

(7) Perawat professional adalah tenaga professional yang mandiri, bekerja secara otonom
dan berkolaborasi dengan yang lain dan telah menyelesaikan program pendidikan profesi
keperawatan, telah lulus uji kompetensi perawat profesional yang dilakukan oleh konsil
dengan sebutan Registered Nurse (RN)
(8) Perawat Profesional Spesialis adalah seseorang perawat yang disiapkan diatas level
perawat profesional dan mempunyai kewenangan sebagai spesialis atau kewenangan yang
diperluas dan telah lulus uji kompetensi perawat profesional spesialis.

(9) Konsil adalah Konsil Keperawatan Indonesia yang merupakan suatu badan otonom,
mandiri, non struktural yang bersifat independen.

(10) Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang
perawat untuk menjalankan praktik keperawatan di seluruh Indonesia setelah lulus uji.

(11) Registrasi adalah pencatatan resmi oleh konsil terhadap perawat yang telah memiliki
sertifikat kompetensi dan telah mempuyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara
hukum untuk melaksanakan profesinya.

(12) Registrasi ulang adalah pencatatan ulang terhadap perawat yang telah diregistrasi
setelah memenuhi persyaratan yang berlaku.

(13) Surat Izin Perawat adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota kepada perawat yang akan menjalankan praktik keperawatan setelah
memenuhi persyaratan.

(14) Surat Ijin Perawat Vokasional (SIPV) adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota kepada perawat vokasional yang telah memenuhi persyaratan.

(15) Surat Ijin Perawat Profesional (SIPP) adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota kepada perawat profesional yang telah memenuhi persyaratan

(16) Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
praktik keperawatan secara mandiri, berkelompok atau bersama profesi kesehatan lain.

(17) Klien adalah orang yang membutuhkan bantuan perawat karena masalah kesehatan
aktual atau potensial baik secara langsung maupun tidak langsung

(18) Organisasi profesi adalah Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

(19) Kolegium keperawatan adalah kelompok perawat professional dan perawat profesional
spesialis sesuai bidang keilmuan keperawatan yang dibentuk oleh organisasi profesi
keperawatan.

(20) Menteri adalah menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang kesehatan.
(21) Surat tanda registrasi Perawat dalah bukti tertulis yang diberikan oleh Konsil
Keperawatan Indonesia kepada perawat yang telah diregistrasi.

2.1.4 Llingkup Praktik Keperawatan

Lingkup praktik keperawatan adalah :


a. Memberikan asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
dalam menyelesaikan masalah kesehatan sederhana dan kompleks.
b. Memberikan tindakan keperawatan langsung, terapi komplementer, penyuluhan kesehatan,
nasehat, konseling, dalam rangka penyelesaian masalah kesehatan melalui pemenuhan
kebutuhan dasar manusia dalam upaya memandirikan klien.
c. Memberikan pelayanan keperawatan di sarana kesehatan dan kunjungan rumah.
d. Memberikan pengobatan dan tindakan medik terbatas, pelayanan KB, imunisasi,
pertolongan persalinan normal.
e. Melaksanakan program pengobatan dan atau tindakan medik secara tertulis dari dokter.
f. Melaksanakan Program Pemerintah dalam bidang kesehatan
BAB 3
TUJUAN

3.1Pembahasan
3.1.1 Tujuan Penyelenggaraan Praktik Perawat

Praktik keperawatan dilaksanakan berazaskan Pancasila dan berlandaskan pada nilai


ilmiah, etika dan etiket, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan dan perlindungan
serta keselamatan penerima dan pemberi pelayanan keperawatan.

Pengaturan penyelenggaraan praktik keperawatan bertujuan untuk:


a. memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada klien dan perawat.
b. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan oleh
perawat.

3.1.2 Standar Pendidikan Profesi Keperawatan

(1) Standar pendidikan profesi keperawatan disusun oleh organisasi profesi


keperawatan dengan degan melibatkan asosiasi institusi pendidikan keperawatan
dan disahkan oleh Konsil Keperawatan Indonesia

(2) Dalam rangka memperlancar penyusunan standar pendidikan profesi keperawatan,


organisasi profesi dapat membentuk Kolegium Keperawatan

(3) Standar pendidikan profesi keperawatan dimaksud pada ayat (1):


a. untuk pendidikan profesi Ners disusun oleh Kolegium Ners generalis dengan
melibatkan asosiasi institusi pendidikan keperawatan.
b. untuk pendidikan profesi Ners Spesialis disusun oleh Kolegium Ners Spesialis
dengan melibatkan asosiasi institusi pendidikan keperawatan.
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam makalah ini kita bisa mengetahui kebijakan publik tentang kesehatan dan
pemerintah tentang keperawatan yang ada di Indonesia, serta mengetahui ruang lingkup
keperawatan. Berdasarkan azas Pacasila juga mengetahui standar pendidikan profesi
keperawatan. Demikian makalah yang dapat dibuat oleh peulis, semoga dapat bermanfaat
DAFTAR PUSTAKA
http://puskesmassungkai.wordpress.com/2013/10/24/undang-undang-keperawatan-hak-
perawat-indonesia-untuk-mendapatkan-legislasi-profesi/

Anda mungkin juga menyukai