Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dias Pravikandari

NIM : 170721636528

Offering :B

TUTUPAN LAHAN PAVING

Jam Suhu Rh
6,30 19,9 88,0
7,00 21,1 90,5
7,30 21,9 87,5
8,00 25,1 68,0
8,30 25,5 66,5
9,00 26,0 65,5
9,30 26,8 61,0
10,00 27,0 62,5
10,30 27,1 61,0
11,00 27,6 60,0
11,30 27,8 58,5
12,00 28,3 56,0

100.0
90.0
80.0
70.0
60.0
50.0 Suhu
40.0 RH
30.0
20.0
10.0
0.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

SOAL

Perhatikan data dan grafik pada tutupan lahan: Paving

1. Buatlah hipotesis yang berkaitan dengan perubahan suhu dan kelembapan pada
paving
Jawab: Tutupan lahan yang dilapisi paving akan mengalami peningkatan suhu yang
relatif cepat dikarenakan tutupan lahan yang dilapisi paving berada pada area terbuka
dan terkena radiasi matahari secara langsung. Selain itu, bahan paving yang berwarna
abu-abu dan tesktur permukaannya yang kasar menyebabkan paving menyerap sinar
radiasi matahari lebih besar dan maksimal. Pemasangan paving yang memiliki celah
antar unit paving dapat menyebabkan bahan ini menyerap air dan panas yang lebih
baik dibandingkan tutupan lahan yang keras seperti aspal atau beton yang cenderung
masif. Hal ini juga akan mempengaruhi kelembapan pada tutupan lahan paving yang
akan mengalami penurunan saat suhu udara mengalami peningkatan.

2. Mengapa perubahan kelembapan menjadi tajam mulai jam 07.00-9.30 ?


Jawab: Pada hasil penelitian pukul 07.00 sampai 09.30 terjadi perubahan yang drastis
pada kelembaban udara. Hal tersebut terjadi karena tedapat beberapa faktor yang
mempengaruhi diantaranya suhu udara, tingkat ketersediaan bahan penguap, dan
radiasi matahari. Radiasi matahari yang rendah dan angin menyebabkan tingginya
kelembaban udara. Pengaruh radiasi pada pagi hari belum begitu nampak sehingga
kelembapan udara masih stabil. Penurunan kelembapan paling drastis berada pada
pukul 07.30 menuju 08.00, karena pada waktu itu radiasi matahari mulai meningkat.

3. Mengapa perubahan kelembapan semakin menurun?


Jawab: Pada grafik tutupan lahan paving, nilai kelembaban udara semakin turun
seiring dengan terus naiknya suhu. Turunnya nilai kelembaban dipengaruhi oleh suhu
udara. Semakin tinggi nilai suhu udara maka nilai kelembaban semakin turun tapi
tidak berlaku sebaliknya (Handoko, 1995 dalam Saputro, Fatimah and Sulistyantara,
2010). Faktor–faktor yang mempengaruhi kelembapan adalah tingkat ketersediaan
bahan penguap, suhu udara, dan radiasi matahari. Paving pada penelitian berada di
area terbuka, keadaan udara relatif lebih kering karena kapasitas udara untuk
menampung uap air semakin tinggi seiring dengan naiknya suhu udara. Meningkatnya
defisit tekanan uap ini menyebabkan kelembaban udara relatif area terbuka lebih
rendah dibandingkan dengan area rumput maupun yang ternaungi (Handoko, 1995).
Penurunan kelembapan juga di dukung dengan tidak adanya vegetasi di sekitar
tutupan lahan, adanya vegetasi dapat menyebabkan massa udara yang mengandung
uap air tidak dapat bergerak secara cepat karena kecepatan turbulensi angin lebih kecil
sehingga kelembapan udara menjadi lebih tinggi.

4. Simpulkan hubungan antara suhu, kelembapan, dan waktu atau jam pengukuran.
Jawab: Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan pada tutupan lahan
paving ini dapat membuktikan hipotesis yang telah dibuat yang menyatakan bahwa
permukaan tanah yang dilapisi oleh paving akan mengalami peningkatan suhu yang
relatif cepat dan mengalami penurunan kelembapan. Penurunan kelembapan tidak
terlalu signifikan pada pukul 06.30 hingga 7.30, namun penurunan kelembapan paling
tajam berada pada pukul 07.30 menuju 08.00. Suhu udara menunjukkan
kecenderungan semakin meningkat sejak pagi hari hingga puncaknya pada siang hari.
Pola perubahan kelembapan menunjukkan pola yang berkebalikan dengan suhu udara.
Kelembapan udara dipengaruhi oleh suhu udara, semakin tinggi suhu udara maka
akan terjadi penurunan pada kelembapan udara.

Daftar Rujukan

Budiarti, Tati. 2014. Pengaruh Tata Hijau terhadap Suhu dan Kelembapan Relatif
Udara. (Online),
(http://journal.ipb.ac.id/index.php/jli/article/viewFile/16583/12150,pdf),
diakses pada 05 Desember 2018.
Saputro, Tri Hijrah., Fatimah, Indung Sitti., Sulistyantara, Bambang. 2010. Studi
Pengaruh Area Perkerasan Terhadap Perubahan Suhu Udara (Studi Kasus Area
Parkir Plaza Senanyan, Sarinah Thamrin, dan Stasiun Gambir). Jurnal
Lanskap Indonesia, 2(2), 76¯ 82, (Online),
(http://journal.ipb.ac.id/index.php/jli/article/viewFile/5729/4344), diakses pada
05 Desember 2018.
Trewartha, Horn. 1995. Pengantar Iklim. Yogyakarta: UGM Press.

Anda mungkin juga menyukai