Internasional:
Transfer Pricing dan Tax
Treaty
• Langsung: A
25%
B
• Tidak Langsung: A
25%
B
25% 50%
25%
D
C
Pengungkapan Transaksi Hubungan
Istimewa
• Wajib pajak diwajibkan melaporkan setiap
transaksi yang dipengaruhi oleh hubungan
istimewa dalam surat pemberitahuan pajak
penghasilan dengan melampirkan formulir
khusus, yaitu:
1. Pernyataan transaksi dengan pihak yang memiliki
hubungan istimewa (lampiran khusus 3A/3B).
2. Dokumentasi penetapan harga wajar (lampiran khusus
3A1/3B1).
3. Transaksi dengan pihak yang merupakan penduduk
tax haven country (lampiran khusus 3A2/3B2).
Prinsip Penentuan Harga Transfer
• Menggunakan harga transfer BUKAN FRAUD,
jika memenuhi prinsip-prinsipnya.
• Prinsip Penentuan Harga Transfer:
– Prinsip Kewajaran (Arm’s Length Principle/ALP)
– Prinsip Kelaziman Usaha
Prinsip Penentuan Harga Transfer
• Ketentuan diatur berdasarkan prinsip:
1. Prinsip kewajaran (arm’s length transaction) adalah
sebuah prinsip yang mengatur bahwa dalam hal
kondisi transaksi afiliasi sama dengan kondisi
transaksi independen yang menjadi pembanding.
2. Kelaziman usaha (ordinary practice of business)
adalah prinsip yang mengatur bahwa hasil dan
keberadaan suatu transaksi afiliasi harus sama
dengan hasil dan keberadaan transaksi independen
yang dilakukan oleh pelaku usaha lainnya dalam
kelompok industri wajib pajak.
Prinsip Kewajaran dan Kelaziman
Usaha
• Prinsip ALP mendasarkan pada norma bahwa harga
atas transaksi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang
tidak mempunyai hubungan istimewa ditentukan oleh
kekuatan pasar, sehingga transaksi tersebut
mencerminkan harga pasar yang wajar.
35% 1%
Transfer Pricing: Case of Apple Inc.
Manufacturing Final Assembly
HQ in US products in Asia in Ireland
b. Exchange of information
– Klausul ini mengatur tentang pertukaran informasi antar otoritas
pajak di kedua negara yang terikat dalam suatu tax treaty. Dengan
adanya pertukaran informasi, dapat dikatakan bahwa klausul ini
merupakan salah satu senjata dalam menanggulangi praktek-praktek
penyelundupan atau penggelapan pajak
Metode Hak Pemajakan di Berbagai Negara
untuk Menghindari Pemajakan Berganda
Unilateral
Metode Bilateral
Multilateral
a. Metode Pemajakan Unilateral
Metode ini mengatur bahwa negara Republik Indonesia mempunyai
kekuatan hukum di dalamnya yang mengatur masyarakat atau badan
internasional dan ditetapkan sepihak oleh negara Indonesia sendiri,
dengan kata lain tidak ada yang bisa mengatur negara kita lain karena hal
itu merupakan kewibawaan dan kedaulatan negara kita.
Metode Hak Pemajakan di Berbagai Negara
untuk Menghindari Pemajakan Berganda
b. Metode Pemajakan Bilateral
Metode ini dalam penghitungan pengenaan pajaknya harus
mempertimbangkan perjanjian kedua negara (Tax Treaty). Indonesia
tidak dapat sesuka hati menerapkan jumlah pajak terutang penduduk
asing atau badan internasional dua negara yang telah mengadakan
perjanjian.