Anda di halaman 1dari 10

Nawacita 1 : “Kami akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bansgsa

dan memberikan rasa aman pada seluru warga negara.”

Nawacita pertama ini menjelaskan bahwa Negara Indonesia selama masa kerja lima
tahun ke depan ingin menjadikan Negara yang melindungi bangsa Indonesia dan memberikan
rasa aman pada seluruh warga sesuai dengan yang tertuang pada pembukaan UUD 1945 alenia
keempat. Nawacita ini mempunyai target-target berupa : politik luar neger yang bebas aktif.
Melindungi hak dan keselamatan WNI di Negara asing khususnya migran, memperkuat
kedaulatan maritime, mengembangkan pertahanan nasional, dan mengingkatkan industri
pertahanan nasional, serta memberikan rasa aman dengan membangun POLRI yang professional.
Setiap target yang ada di nawacita ini memiliki indikator-indikator kesuksesan.

Tabel dibawah merangkum target dalam 2014 dan perealisasiannya pada 2019, dalam
bidang penguatan kemaritiman

Sumber : dokumen pribadi

Tabel tersebut terkait dengan target dari nawacita pertama yaitu penguatan kemaritiman.
Indikator pemberantasan illegal fishing sudah tercapai karena sesuai data, ketaatan pelaku
perikanan naik dari 52% menjadi 87%. Indikator peningkatan produksi hasil perikanan sudah
terealisasi dengan data bahwa hasil perikanan naik daro 22,4 juta ton menjadikurang lebih 50
juta ton. Hal ini juga diiringi dengan pengembangan pelabuhan perikanan untuk menunjang
budidaya perikanan yang bertambah 3 unit. Luas kawasan konservasi laut juga meningkat
sebesat kuramg lebih 4 juta hektar pada akhir tahun 2018. Indikator peningktan armada trayek
kapal laut dan tol laut juga telah terealisasi karena meningkatnya armada tersebut dari tahun-ke
tahun sesuai pada tabel :

Sumber : laporan kerja empat tahun jokowi-jk

Sumber : laporan empat tahun kerja jokowi-jk

Selain itu, target nawacita yaitu melindungi hak dan keselamatan warga Negara Indonesia
di luar negeri khususnya migran, telah tercapai. Hal ini dibuktikan dengan penyelesaian kasus-
kasus yang terkait TKI di luar negeri Pada Juli 2018, KBRI Riyadh berhasil membebaskan
pasangan suami-istri dari hukuman mati. Suami-istri asal Indramayu, Tohirin bin Mustopah
Kudus dan Nurnengsih binti Karsidi Tasdik yang bekerja di Arab Saudi. Awal Oktober 2018,
KBRI Riyadh juga membebaskan WNI dari hukuman mati. Jama'ah binti Sarikan Diman.
Pencapaian indikator tersebut dirangkum pada infografis dibawah
Sumber : Laporan kerja empat tahun Jokowi-JK

Target nawacita politik luar negeri bebas aktif dengan indikator terselesaikannya
penetapan batas wilayah Negara sudah terelasiasi. Hal ini dibuktikan dengan membuat 7 Pos
Lintas Batas Negara (PLBN). Ketujuh pos itu adalah PLBN Entikong, Badau, dan Aruk di
Kalimantan Barat, kemudian PLBN Motaain, Motamasin, dan Wini di NTT, serta PLBN Skouw
di Papua selama empat tahun kepemimpinannya. Hal- hal yang telah dilakukan oleh pemerintah
untuk menguatkan kedaulatan wilayah dan melaksanakan politik Negara bebas aktif terangkum
pada infografis yang dikutip dari laporan kerja empat tahun pemerintahan Jokowi-JK
Indikator dalam target politik bebas aktif ini juga memuat keterlibatan dalam kongres
bilateral dan multilateral. Untuk mencapai target tersebut, Indonesia mendaftarkan diri sebagai
Anggota tidak tetap keamanan PBB dan pada Juni 2018, dalam siding umum PBB, Indonesia
berhasil mendapatkannya. Janji selanjutnya, masih dalam poin kesatu adalah soal kesejahteraan
prajurit TNI/POLRI. Menurut data Kantor Staf Presiden (KSP), pemerintah telah membangun
rumah untuk prajurit TNI/POLRI. Sampai 2018, sebanyak 214.441 rumah prajurit dibangun.
Sedangkan pada 2015 ada 209.885 rumah. Selain itu, melalui PP 31/2018, tunjangan prajurit
veteran juga dinaikkan sebesar 25 persen (Detik, 2018. Indikator dalam peningkatan industri
pertahanan sudah terealisasi karena sudah adanya Helikopter serang AS555AP, Helikopter MBe
Panther, AKS Anti Kapal Selam oleh PTDI, Pesawat udara CN235-220 , Maritime Patrol
Aircraft oleh PTDI, Kapal KCR oleh PT PAL, Kapal Selam KRI Nagapasa oleh PT PAL,
Medium TankPindad oleh PT Pindad. Alat yang baru terbeli antara lain Pesawat Tempur Sukhoi
Su-35, Kapal Latih Bima Suci, Helikopter Apache, Tank MBT Leopard 2

Nawacita 2 : “Kami akan membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.”

Nawacita ini mempunyai cita-cita dan tujuan untuk menjalankan aspek good corporate
governance pada pemerintah negara sehingga pemerintah Negara bisa berjalan dengan bersih,
efektif, demokratis, dan terpercaya dalam melayani masyrakat Indonesia. Nawacita ini
mempunyai target kerja seperti terciptanya kepercayan publik melalui reformasi sistem
kepartaian,pemilu, dan demokrasi. meningkatkan peran wanita dalam politik, membangun
transpansi tata kelola pemerintahan, membuka partisipasi politik, menata reformasi birokrasi.
Sumber : dokumen pribadi

Tabel diatas menunjukkan sudah tercapainya indikator dalam target nawacita kedua
yaitu tercapainya kepercayaan publik pada reformasi kepartaian, dalam sistem pemilu dibuktikan
dengan adanya peningkatan partisipasi politik pemilu sebesar 4,3% oleh warga negara. Hal ini
juga didukung dengan adanya pemilu dan pilkada serentak. Indikator good corporate governance
juga telah tercapai karena adanya peningkatan kualitas layanan publik baik pusat maupun daera.
Kualitas layanan publik dari pusat meningkat sebesar 1,6 dan daerah meningkat 1,7 dengan
presentase instansi pemerintah dengan indikator nilai kategori B meingkat baik dari kementerian,
pemerintah provinsi, atau kabupaten dan kota. Opini atas laporan keuangan kementerian dan
lembaga meningkat hingga 95%.

Peningkatan indikator good corporate governance ini juga diiringi oleh peningkatan dari
tata kelola pemerintahan daerah seperti pada tabel dibawah :

Sumber : dokumen pribadi


Kesuksesan dalam mencapai indikator terciptanya kepercayan publik melalui reformasi sistem
kepartaian,pemilu, dan demokrasi diperkuat dengan infografis juga telah terealisasi dengan baik
sesuai dengan janji pada nawacita kedua

sumber : Laporan kerja empat tahun Jokowi-JK

Walaupun peningkatan dari tahun ke tahun tidak signifikan, tetapi peningkatan dalam
kaderasi politik, lembaga demokrasim dan kebebasan telah terlaksana dnegan baik. Pencapaian
indikator peningkatan keikutsertaan masyarakat dalam pemilu sudah terlaksana dengan baik
sesuai keaadaan dimana adanya peningkatan pemilih yang cukup signifikan seperti yang
digambarkan dengan grafik dibawah , hal ini membuktikan bahwa pemerintahan Jokowi-JK telah
berhasil untuk membenahi tata reformasi demokrasi dan sistem pemilu di Indonesia. Indikator
lain yang telah terealisasi yaitu sudah menurunnya angka korupsi yang digambarkan pada
infografis dibawah:
Indeks persepsi korupsi semakin tahun semakin meningkat serta adanya peningkatan
indeks perilaku anti korupsi walaupun menurun dari tahun lalu, tapi indkes tersebut masih diatas
dari tahun-tahun sebelumnya. Indeks keberhasilan tata kelola pemerintah yang baik sudah
tercapai secara memuaskan dari tahunke tahun. Pemerintah lebih mempunyai tata kelola yang
transparan, bersih, dan jujur. Indeks keberhasilan tersebut diukur dengan indek efektivitas
pemerintah yang secara fluktuatif menaik dan menjadi skor tertinggi sepanjang sejarah.
Keteraturan tata kelola melalui indikator efektifitas penggunaan APBN dan APBD telah
terealisasi karena meningkat dari tahun ke tahun dan mendapatkan akuntabilitas kinerja baik
dengan predikat B.

Sumber : Laporan Kerja empat tahun Jokow-JK

Dikutip dari detik.com, pada tahun 2017, pemerintahan Indonesia menduduki peringkat
pertama dalam Trust and Confidence in National Government berdasarkan data Gallup yang
dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam publikasinya
yang berjudul Government at a Glance 2017. Selain itu, indikator target dalam meningkatkan
partisipasi aktif wanita dalam politik direalisasi dengan baik oleh bukti-bukti ada sekitar 9 orang
menteri perempuan. Tak hanya itu, banyak kepala daerah yang berjenis kelamin perempuan yaitu
sekitar empat belas orang. Hal-hal tersebut membuktikan bahwa nawacita kedua ini telah
tercapai dan terealisasi dengan baik.

Nawacita 3: “Kami akan Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.”

Nawacita tersebut berisi tentang janji pemerintah yang akan membangun Indonesia dari
pinggiran/ dari daerah terluar, tertinggal, terdepan (3T) agar dapat memperkuat kedaulatan
daerah tersebut sehingga akan memperkuat kerangka negara Indonesia. Nawacita ini mempunyai
janji-janji tersebut meliputi beberapa target kerja seperti pemerataan pembangunan antar wilayah
terutama desa, kawasan timur, dan kawasan perbatasan, penataan daerah otonom baru,
implementasi UU desa. Target-target tersebut juga memiliki suatu indikator keberhasilan kerja.

Sumber : dokumen pribadi


Perealisasian target pertama dengan indikator terbangunnya daerah kawasan timur
Indonesia, perbatasan, dan desa telah kami rangkum dalam tabel diatas. Tabel tersebut
membuktikan bahwa perealisasian nawacita telah berjalan dengan baik karena tercapainya
indikator pembangunan desa dengan penurunan desa tertinggal pada tahun 2018 sejumlah kurang
lebih 5.000 desa diiringi dengan adanya 2.000 desa yang telah menjadi desa mandiri. Untuk janji
pembangunan daerah perbatasan, pemerintah telah melakukan program Pusat Kegiatan Strategis
Nasional atau PKSN, yang menigkat dari 3 lokasi menjadi 10 lokasi. Peningkatan kemanan
perbatasan juga meningkat pada tahun 2018 telah menjangkau sekitar 96 pulau kecil terdepan
dan terluar.

Indikator lain pembangunan daerah dengan adanya peningkatan ekonomi masyarakat


desa, timur Indonesia, dan masyarakat 3T juga telah terlaksana namun belum begitu baik oleh
pemerintah terbukti bahwa rata-rata pertumbuhan ekonomi naik sebesar 0,14% . jumlah
presentase penduduk miskin juga mneurun sekitar 2,64%. Indeks pembangunan juga naik sedikit
sebesar 1,15. Pemerintah melakukan banyak terobosan untuk memberantas daerah terisolasi
seperti pembangunan PLTU, Jalan trans Papua, pembangunan SPBU, dan lain-lain. Pada tahun
2018, hampir 98,05% masyarakat mendapatkan akses listrik.

Salah satu program ungulan yang selalu digadang-gadang oleh pemerintah adalah
pembangunan Papua, kawasan timur Indonesia. Papua menjadi konsentrasi pembangunan daerah
tertinggal semasa kepemimpinan Jokowi-JK. Program tersebut dirasa sukses dalam perealisasian
nawacita ketiga ini terbukti dengan adanya peningkatan IPM sebesar 1,04 dan menurunnya
presentase penduduk miskin di Papua dan Papua barat sebesar 0,64%. Pencapaian lain dalam
perealisasian indikator ini dirangkum dalam infografis dibawah. Pemerintah juga telah berhasil
membuka keterisolasian dengan membangun bandara baru dan membuka jalan trans papua, serta
meningkatkan keefektivitasan kinerja PLN
Sumber : Laporan kerja empat tahun Jokowi-JK

Pembangunan desa juga telah terealisasi dengan sangat baik karena dengan adanya dana
desa, banyak pertumbuhan desa mandiri dan adanya penurunan desa tertinggal. pada 2018
anggaran Dana Desa mencapai Rp60 triliun untuk 74.958 desa di seluruh Indonesia. Dana desa
tersebut memberikan dampak baik ke pelayanan masyarakat seperti pembangunan jalan desa,
jembatan, bumdes, pasar desa, irigasi, air besih, pelayanan kesehatan.

Sumber : laporan kerja empat tajun Jokowi-JK

Sejak awal 2018 juga ada Program Padat Karya Tunai untuk pedesaan. Sebagai permulaan,
target program ini adalah 1.000 desa dari 100 kabupaten yang memiliki ketimpangan sosial
tinggi. Anggaran program ini diambil dari Dana Desa. Untuk 2018, anggaran Padat Karya Tunai
mencapai Rp 18 triliun untuk seluruh desa di Indonesia (Detik, 2018). Pencapaian-pencapaian
tersebut menjelaskan bahwa nawacita ke tiga yang dijanjikan oleh pemerintah telah terealisasi
dengan cukup baik. Banyak program yang sukses terealisasi pada kepemimpinan Jokowi-JK ini
seperti dana desa, pembangunan papua, dan mengentaskan keterisolasian.

Anda mungkin juga menyukai