Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5. No.

1 Januari 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

Peranan Penerimaan Negara Bukan Pajak dalam Pendapatan dan


Belanja Negara

Dina Rosdiana Rusdi


Magister Ilmu Hukum, Universitas Indonesia
dinarosdiana@gmail.com

Abstrak. Penerimaan Negara Bukan Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan
negara. Dalam upaya pencapaian tujuan nasional sebagaimana dalam Undang-undang Dasar 1945,
pemerintah menyelenggarakan kegiatan pemerintahan dan pembangunan nasional. Penerimaan
Negara Bukan Pajak merupakan salah satu penerimaan negara dengan kontribusi yang cukup
signifikan. Bersama dengan jenis penerimaan negara lainnya, Penerimaan Negara Bukan Pajak ikut
serta menopang keuangan negara. Sayangnya, informasi mengenai Penerimaan Negara Bukan Pajak
masih terbilang terbatas pada data realisasi dan penjelasan pendukung pencapaian realisasi tersebut.
Kondisi ini yang menyebabkan proses edukasi mengenai Penerimaan Negara Bukan Pajak kepada
khalayak menjadi sedikit tersendat. Dengan begitu luasnya cakupan Penerimaan Negara Bukan
Pajak, yang banyak disorot hanya sebatas skor dan proses terjadinya gol saja. Sebagai salah satu
sumber pendapatan negara, Penerimaan Negara Bukan Pajak memiliki peran yang cukup penting
dalam penopang kebutuhan pendanaan anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Kata Kunci : Penerimaan Negara Bukan Pajak, Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara.

Abstract. Non-tax State Revenue is a source of state revenue. In an effort to achieve national
goals as stipulated in the 1945 Constitution, the government shall carry out government activities
and national development. Non-tax State Revenue is one of the state revenues with a significant
contribution. Together with other types of state revenue, Non-Tax State Revenue participates in
supporting state finances. Unfortunately, the information regarding Non-Tax State Revenues is still
limited to the realization data and the supporting explanations for the realization. This condition
causes. the education process regarding Non-Tax State Revenue to the public to be a little choked
up. With such a wide coverage of Non-Tax State Revenues, what is mostly highlighted is only the
score and the process of the goal. As one of the sources of state revenue, Non-Tax State Revenues
have an important role in supporting budget funding needs in the State Revenue and Expenditure
Budget.

Keywords: Non-Tax State Revenue, State Finance, and State Budget.

PENDAHULUAN dalam rangka memenuhi hak-hak sebagai


Penyelenggaraan pemerintahan warga negara dalam kehidupan berbangsa dan
merupakan wujud eksistensi keberadaan suatu bernegara sebagaimana yang tertuang di
negara. Salah bentuk penyelenggaraan yaitu dalam konstitusi negara Indonesia.
berupa pelayanan terhadap masyarakat yang Negara Kesatuan Republik Indonesia
merupakan tugas pemerintah untuk menjamin menyelenggarakan pemerintahan negara dan
masyarakat dalam rangka mendapatkan pembangunan nasional untuk mencapai
penghidupan yang lebih baik. Keberadaan masyarakat adil, makmur dan merata
payung hukum merupakan penjamin bagi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
terwujudnya tujuan yang ingin dicapai yaitu Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
penyelenggaraan pemerintahan berjalan 1945. Dalam rangka penyelenggaraan tujuan
dengan baik sementara masyarakat dapat pemerintahan, maka pemerintah menempuh
mengakses segala bentuk pelayanan tersebut langkah dengan melaksanakan pembangunan

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 77


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5. No. 1 Januari 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

disemua sektor. Dengan adanya program jawab sesuai aturan pokok yang telah
pembangunan ini pemerintah akan banyak ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar.
membutuhkan dana untuk pelaksanannya. Dalam pengelolaan Keuangan Negara perlu
Dalam hal ini, untuk mempercepat proses diterapkan asas- asas antara lain:
pembangunan indonesia sangat memerlukan • akuntabilitas berorientasi pada hasil;
dana yang cukup besar untuk membangun • profesionalitas;
perekonomian yang merata dan sejahtera bagi • proporsionalitas;
rakyatnya. Negara Kesatuan Republik • keterbukaan dalam pengelolaan keuangan
Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi Negara;
dan daerah provinsi terdiri atas daerah-daerah • pemeriksaan keuangan oleh badan
kabupaten atau kota. Tiap-tiap daerah tersebut pemeriksa yang bebas dan mandiri.
mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan Anggaran merupakan alat
mengurus sendiri urusan pemerintahannya akuntabilitas, manajemen, dan kebijakan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ekonomi. Sebagai instrumen kebijakan
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan ekonomi, anggaran berfungsi untuk
kepada masyarakat. mewujudkan pertumbuhan dan stabilitas
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan perekonomian serta pemerataan pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) telah dimulai dalam rangka mencapai tujuan bernegara.
sejak awal tahun 1950-an. Bentuk APBN Anggaran sektor publik merupakan instrumen
pada saat itu hanya merupakan suatu akuntabilitas atas pengelolaan dana publik
perhitungan sementara sebagai dasar dan pelaksanaan program-program yang
pembuatan APBN yang sehat di tahun-tahun dibiayai dari uang publik. Penganggaran
berikutnya. Volume APBN juga masih sangat sektor publik terkait dalam proses penentuan
terbatas karena kondisi perekonomian sangat jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program
lemah yang menyebabkan potensi penerimaan dan aktivitas dalam satuan moneter. Anggaran
negara juga sangat rendah, sekitar 40 persen adalah suatu paket pertanyaan perkiraan
penerimaan negara bersumber dari hasil penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan
pungutan pajak tidak langsung dari kegiatan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode
perdagangan luar negeri. Peran pajak mendatang.
langsung baru sekitar 20 persen dari Dalam UU Nomor 17 Tahun 2003
penerimaan negara, karena keterbatasan disebutkan bahwa Keuangan Negara adalah
kemampuan administrasi dan basis pajak. semua hak dan kewajiban negara yang dapat
Dalam Undang-Undang Dasar dinilai dengan uang, serta segala sesuatu
Republik Indonesia Tahun 1945 hasil baik berupa uang maupun berupa barang yang
amandemen keempat, mengamanatkan bahwa dapat dijadikan milik negara berhubung
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
sebagai wujud dari pengelolaan keuangan tersebut. Lebih lanjut dikatakan bahwa hak
negara ditetapkan setiap tahun dengan negara untuk memungut pajak, mengeluarkan
Undang-Undang dan dilaksanakan secara dan mengedarkan uang, dan melakukan
terbuka dan bertanggung jawab untuk pinjaman. Kewajiban negara untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat. Dengan menyelenggarakan tugas layanan umum
ditetapkannya Undang-Undang Anggaran pemerintahan negara dan membayar
Pendapatan dan Belanja Negara pada setiap tagihan pajak ketiga. Pendapatan negara
tahun anggaran yang merupakan bagian dari adalah hak pemerintah pusat yang diakui
sistem keuangan negara, hibah tidak termasuk sebagai penambah nilai kekayaan bersih.
dalam bagian PNBP. Belanja negara adalah kewajiban pemerintah
Dalam rangka mendukung pusat yang diakui sebagai pengurang nilai
terwujudnya good governance dalam kekayaan bersih.
penyelenggaraan Negara, pengelolaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
keuangan Negara perlu diselenggarakan 2003 tentang Keuangan Negara membawa
secara profesional, terbuka dan bertanggung dampak perubahan Penyelenggaraan kegiatan

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 78


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5. No. 1 Januari 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

dan fungsi pemerintah di bidang keuangan Dengan demikian, maka pengelolaan


negara mengandung berbagai macam aspek, PNBP harus berdasarkan sistem APBN yang
diantaranya adalah penerimaan negara sebagai memuat perkiraan-perkiraan tentang jumlah
sumber pelaksanaan kegiatan belanja negara penerimaan negara yang akan diterima dalam
sebagaimana tertuang dalam APBN yang satu tahun anggaran. Sebagai salah satu
merupakan amanat dari Undang-Undang sumber penerimaan negara, maka PNBP
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun harus tercantum secara rinci dalam APBN
1945. Penerimaan negara merupakan sumber baik itu mengenai tarif, waktu pemungutan
keuangan negara yang digunakan untuk serta perkiraan jumlah yang diterima dalam
membiayai pelaksanaan tugas pemerintah satu tahun. Adapun dalam pelaksanaannya
dalam rangka pencapaian tujuan negara. maka mengacu pada Undang-Undang atau
Pencapaian tujuan negara tergantung dari peraturan pemerintah terkait dengan
pendapatan negara sebagai sumber keuangan pengelolaan PNBP.
negara yang diperuntuhkan untuk membiayai Rumusan Masalah
pelaksanaan tugas tersebut. Berdasarkan fakta yang telah
Untuk mewujudkan tujuan negara dipaparkan di atas, penulis merasa perlu untuk
tersebut diatas, negara sangat membutuhkan melakukan penulisan artikel ilmiah dengan
pembiayaan yang bersumber dari penerimaan judul Penerimaan Negara Bukan Pajak dalam
negara. Berdasarkan Undang-Undang Nomor Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Dengan fokus pada rumusan permasalahan:
(UUKN) dan Undang-Undang Nomor 1 1. Bagaimana prinsip pengenaan tarif
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Penerimaan Negara Bukan Pajak kepada
diatur bahwa Pendapatan Negara adalah masyarakat?
semua penerimaan negara yang berasal dari 2. Bagaimana peranan Penerimaan Negara
penerimaan perpajakan, penerimaan negara Bukan Pajak dalam memberikan
bukan pajak (PNBP), serta penerimaan hibah kontribusi bagi Anggaran Pendapatan dan
dari dalam negeri dan luar negeri. Adapun Belanja Negara?
yang dimaksudkan dengan Pendapatan Tujuan dan Manfaat Penelitian
Negara adalah hak pemerintah pusat yang 1. Tujuan Penelitian
diakui sebagai penambah nilai kekayaan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui,
bersih. Dari pengertian tersebut berarti bahwa menganalisis dan memahami prinsip
pemerintah pusat mempunyai berbagai hak, pengenaan tarif PNBP kepada masyarakat
salah satu hak pemerintah pusat adalah serta peranan Penerimaan Negara Bukan
menggali sumber-sumber penerimaan bagi Pajak dalam memberikan kontribusi bagi
negara untuk membiayai berbagai belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja
atau pengeluaran negara yang berkaitan Negara.
dengan kegiatan penyelenggaraan 2. Manfaat Penelitian
pemerintahan. Penelitian ini mempunyai manfaat teoritis
Pengelolaan penerimaan negara dan praktis. Secara teoritis penelitian ini
senantiasa diupayakan lebih efektif dan diharapkan memberikan kontribusi dalam
efisien khususnya sumber-sumber penerimaan perkembangan ilmu pengetahuan hukum,
yang berasal dari rakyat. PNBP sebagai salah terutama bidang hukum keuangan publik
satu sumber penerimaan negara bagi negara dan ilmu pengetahuan perundang-
yang merupakan lingkup dari keuangan undangan. Sedangkan secara praktis, hasil
negara, pengelolaannya diharapkan senantiasa penelitian ini dapat digunakan sebagai
sesuai dengan koridor hukum demi sumber kajian ilmu pengetahuan bagi
terciptanya pengelolaan yang baik. Untuk itu, masyarakat umum pada umumnya dan
segala hal yang berkaitan dengan pengelolaan kepada akademisi pada khususnya.
penerimaan negara bukan pajak diatur dalam
draft Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN).

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 79


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5. No. 1 Januari 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

HASIL PENELITIAN DAN intensifikasi dan ekstensifikasi. Perwujudan


PEMBAHASAN intesifikasi antara lain, dengan
1. Prinsip Pengengaan Tarif PNBP mengoptimalkan jenis-jenis PNBP yang
a. Kewenangan Penetapan Tarif PNBP sudah ada dasar hukum pungutannya, namun
Presiden menguasakan pengelolaan tidak dimanfaatkan, atau meningkatkan
keuangan negara kepada Menteri Keuangan volume pelayanan. Sementara ekstensifikasi
selaku Pengelola Fiskal, sebagaimana menggali jenis-jenis PNBP untuk dapat diatur
diamanatkan Pasal 6 ayat (2) Undang-undang jenis dan dasar pungutan tarifnya.
(UU) Nomor 17 tahun 2003 tentang Di sisi lain, pelaksanaan fungsi
Keuangan Negara. Salah satu tugas Menteri regulatory antara lain melalui pengaturan tarif
Keuangan sebagai Pengelola Fiskal adalah dan penggunaan dana yang bersumber dari
mengevaluasi, menyusun, dan/atau PNBP. Contoh fungsi regulatory melalui
menetapkan jenis dan tarif PNBP pada pengaturan tarif adalah tarif PNBP dari Dana
Instansi Pengelola PNBP berdasarkan usulan Reboisasi kehutanan yang lebih ditujukan
dari Instansi Pengelola PNBP. Hal ini diatur untuk menjaga kelestarian lingkungan dan
dalam Pasal 15 huruf b UU Nomor 9 tahun royalty mineral dibedakan berdasarkan tingkat
2018. Instansi Pengelola PNBP terdiri atas pengolahan/pemurnian untuk mendorong
Kementerian/ Lembaga dan Kementerian peningkatan nilai tambah dari mineral.
yang menjalankan fungsi sebagai Bendahara Pengaturan ini bertujuan memberikan
Umum Negara. Di lain pihak, berdasarkan kepastian hukum dan mendorong peningkatan
ketentuan dalam Pasal 17 ayat (2) UU Nomor kualitas pelayanan kepada masyarakat.
9 tahun 2018, dalam mengelola PNBP yang Penyediaan layanan dasar bagi
menjadi kewenangannya, Pimpinan Instansi masyarakat, antara lain meliputi pendidikan
Pengelola PNBP, antara lain bertugas untuk dasar, kesehatan, keamanan, keadilan dan
menyusun dan menyampaikan usulan jenis pelayanan lain dalam kelompok pekerjaan
dan tarif PNBP. umum Pemerintah didanai dari APBN.
b. Fungsi Pemungutan PNBP Namun demikian, keterbatasan kemampuan
Pendapatan Negara Bukan Pajak APBN dalam membiayai seluruh pelayanan
(PNBP) timbul sebagai konsekuensi dari dasar memerlukan peran serta masyarakat
pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah melalui pembayaran PNBP atas jenis
dalam pelayanan, pengaturan, pelindungan pelayanan dasar, contohnya biaya pendidikan
masyarakat, kepastian hukum, dan tinggi dan pelayanan kesehatan. Selain itu,
pengelolaan kekayaan Negara. PNBP terdapat layanan semidasar yang hanya
memiliki dua fungsi utama dalam sistem dibutuhkan oleh sekelompok masyarakat
pengelolaan keuangan negara: fungsi tertentu, sehingga dipandang tidak adil jika
budgetary dan fungsi regulatory. Disebut penyediaan pelayanan ini juga menjadi beban
memiliki fungsi budgetary karena PNBP pembayar pajak yang tidak memanfaatkan
merupakan sumber pendapatan negara pelayanan tersebut. Contohnya pelayanan
terbesar setelah penerimaan perpajakan untuk pembuatan paspor yang hanya diperlukan
mendukung pendanaan pembangunan melalui oleh orang yang akan melakukan perjalanan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ke luar negeri. Atas kondisi ini dikenakan
(APBN). Sementara itu, PNBP disebut pola cost sharing, di mana masyarakat
memiliki fungsi regulatory atau pengaturan, pengguna pelayanan tersebut dibebankan
karena dapat menjadi instrumen strategis (sebagian) beban penyelenggaraan pelayanan.
dalam mengarahkan dan menetapkan regulasi Pola pembagian beban
dan kebijakan Pemerintah Pusat di berbagai penyelenggaraan ini kemudian mempengaruhi
sektor pemerintahan. pendekatan dalam penetapan tarif atas jenis
Sebagai implementasi fungsi PNBP, yaitu: tarif yang dikenakan sama
budgetary, yang dapat dilakukan dalam dengan biaya untuk menghasilkan barang atau
meningkatkan kontribusi PNBP terhadap pelayanan (cost recovery), tarif yang
pendapatan Negara adalah dengan melakukan dikenakan lebih rendah dari biaya untuk

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 80


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5. No. 1 Januari 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

menghasilkan barang atau pelayanan (cost 5) Pengelolaan Dana, dan


minus), atau tarif yang dikenakan lebih tinggi 6) Hak Negara Lainnya
dari biaya untuk menghasilkan barang atau Dasar hukum untuk yang mengatur tarif
pelayanan (cost plus). atas jenis PNBP berbeda untuk setiap
Dampak pengenaan tarif terhadap kelompok objek PNBP. Pengaturan tersebut
masyarakat, dunia usaha, dan sosial budaya, adalah sebagai berikut:
dan/atau aspek keadilan merupakan faktor- 1. Tarif atas jenis PNBP yang berasal dari
faktor pertimbangan yang sama dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam,
menyusun tarif pemanfaatan sumber daya diatur dalam UU, Kontrak, dan/atau
alam, pelayanan, dan hak Negara lainnya. Peraturan Pemerintah. Pengaturan tarif
Faktor spesifik yang menjadi pertimbangan atas jenis PNBP dengan kontrak
tambahan untuk pengelolaan sumber daya merupakan pengaturan tarif atas jenis
alam adalah nilai manfaat, kadar, atau kualitas PNBP yang berasal dari Pemanfaatan
sumber daya alam, sedangkan untuk Sumber Daya Alam dan memiliki
pelayanan adalah biaya penyelenggaraan kekuatan hukum mengikat sepanjang
layanan. diperintahkan oleh Undang-Undang
Aspek selanjutnya yang harus dan/atau Peraturan Pemerintah yang
dipenuhi dalam penetapan tarif PNBP mengatur mengenai jenis PNBP
berkaitan dengan biaya penyelenggaraan dari 2. Tarif atas jenis PNBP yang berasal dari
PNBP itu sendiri. Meskipun tarif PNBP harus Pelayanan dan Pengelolaan Barang
memperhatikan dampak pengenaannya Milik Negara diatur dengan Peraturan
terhadap masyarakat, bukan berarti tarif Pemerintah dan/atau Peraturan Menteri.
PNBP ditetapkan dengan tanpa 3. Tarif atas jenis PNBP yang berasal dari
mempertimbangkan biaya Pengelolaan Kekayaan Negara
penyelenggaraannya sama sekali. Dipisahkan diatur dengan UU dan/atau
c. Objek, Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP dalam rapat umum pemegang saham.
Berdasarkan Pasal 3 ayat (1) UU Pengaturan tarif atas jenis PNBP dalam
Nomor 9 tahun 2018 tentang Penerimaan rapat umum pemegang saham
Negara Bukan Pajak, yang dinyatakan merupakan pengaturan penetapan tarif
sebagai Objek PNBP adalah seluruh aktivitas, atas jenis PNBP yang berasal dari
hal, dan/atau benda, yang menjadi sumber Pengelolaan Kekayaan Negara
penerimaan Negara di luar perpajakan dan Dipisahkan berupa dividen bagian
hibah. Lebih lanjut Pasal 3 ayat (2) mengatur Pemerintah pada perusahaan perseroan
bahwa Objek PNBP tersebut memiliki dan/atau perseroan terbatas lainnya
kriteria: 4. Tarif atas jenis PNBP yang berasal dari
1) Pelaksanaan tugas dan fungsi Pengelolaan Dana diatur dengan
pemerintah; Peraturan Menteri.
2) Penggunaan dana yang bersumber dari 5. Tarif atas jenis PNBP yang berasal dari
anggaran pendapatan dan belanja Hak Negara Lainnya diatur dengan
Negara; Undang-undang, Peraturan Pemerintah
3) Pengelolaan kekayaan Negara, dan/atau (PP), dan/atau Peraturan Menteri.
4) Penetapan peraturan perundang- Penetapan tarif melalui Peraturan
undangan. Perundang-undangan merupakan ketentuan
Sesuai dengan Pasal 4 ayat (1) Objek yang diatur dalam Pasal 23 A Undang-undang
PNBP dibagi menjadi 6 (enam) kelompok Dasar 1945, Pajak dan Pungutan lain yang
besar: bersifatmemaksa untuk keperluan negara
1) Pemanfaatan Sumber Daya Alam, diatur dengan Undang-Undang. Hal ini pula
2) Pelayanan, yang menyebabkan setiap pelayanan
3) Pengelolaan Kekayaan Negara Kementerian/Lembaga yang dikenakan tarif,
Dipisahkan, namun belum diatur dalam suatu perundang-
4) Pengelolaan Barang Milik Negara,

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 81


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5. No. 1 Januari 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

undangan, dikategorikan sebagai pungutan ke dalam kelompok perbankan dan non-


tanpa dasar hukum. perbankan.
2. Peranan PNBP dalam APBN c. PNBP lainnya, pada prinsipnya PNBP
a. PNBP dalam APBN lainnya meliputi berbagai jenis
APBN merupakan wujud pengelolaan pendapatan yang dipungut oleh
Keuangan Negara yang ditetapkan setiap Kementrian Negara/Lembaga atas produk
tahun dengan undang-undang yang terdiri layanan yang diberikan kepada
dari anggaran pendapatan, anggaran belanja, masyarakat. Termasuk di dalam
dan pembiayaan. Dalam APBN pendapatan kelompok ini adalah pendapatan atas
Negara terdiri dari penerimaan pajak, pengurusan SIM, STNK, penerbitan
penerimaan bukan pajak, dan hibah. Dengan NRKB, Passport. Pungutan yang
demikian Hibah tidak termasuk dalam dilakukan oleh instansi pemerintah
kelompok penerimaan bukan pajak, namun tersebut dilakukan atas dasar Peraturan
telah berdiri sendiri sebagai sumber Pemerintah tentang Jenis dan Tarif atas
pendapatan dalam APBN. Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak
Penyelenggaraan kegiatan dan fungsi pada Kementrian/Lembaga tertentu.
pemerintah di bidang keuangan negara d. Pendapatan Badan Layanan Umum
mengandung berbagai macam aspek, (BLU) yang serupa dengan PNBP
diantaranya adalah penerimaan negara lainnya, pendapatan BLU diperoleh atas
sebagai sumber pelaksanaan kegiatan belanja produk layanan satuan kerja instansi
negara sebagaimana tertuang dalam APBN pemerintah yang diberikan kepada
yang merupakan amanat dari Undang-Undang masyarakat. Adapun perbedaan mendasar
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun yakni, pendapatan yang diperoleh melalui
1945. Penerimaan negara merupakan sumber mekanisme BLU ini dapat langsung
keuangan negara yang digunakan untuk digunakan oleh instansi yang
membiayai pelaksanaan tugas pemerintah bersangkutan. Selain itu, jenis dan tarif
dalam rangka pencapaian tujuan negara. PNBP BLU tidak ditetapkan berdasarkan
Pencapaian tujuan negara tergantung dari Peraturan Pemerintah melainkan
pendapatan negara sebagai sumber keuangan ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri
negara yang diperuntuhkan untuk membiayai Keuangan.
pelaksanaan tugas tersebut. PNBP merupakan salah satu sumber
Dalam Undang-Undang tentang penerimaan negara diluar pajak dan bea cukai
APBN, PNBP dikelompokan menjadi empat yang jika ditilik kontribusinya bagi
kelompok besar, yaitu: penerimaan APBN, tiap tahun mengalami
a. Penerimaan Sumber Aaya Alam (SDA). peningkatan signifikan. Beberapa tahun
Dalam kelompok ini, kita mengenal SDA terakhir, kontribusi PNBP terhadap APBN
migas dan non-migas. Pendapatan SDA sekitar 30% dari Pendapatan Negara dan
migas merupakan pendapatan yang Hibah, sehingga mempunyai peranan penting
diperoleh dari bagian bersih pemerintah dalam menunjang pembangunan nasional.
atas kerjasama pengelolaan sektor hulu PNBP memiliki peranan yang besar
migas. Pendapatan Non-migas dikenal dan penting sebagai salah satu pilar keuangan
dengan beberapa pendapatan sektoral negara. Saat ini pemerintah sedang berupaya
yang cukup populis. mengoptimalkan PNBP untuk
b. Pendapatan bagian laba Badan Usaha menyelenggarakan kegiatan pemerintah dan
Milik Negara (BUMN) Pendapatan ini pembangunan nasional. Kontribusi PNBP
merupakan imbalan kepada pemerintah terhadap pendapatan negara rata-rata sebesar
pusat selaku pemegang saham BUMN 30% setiap tahun. Sebagai salah satu sumber
(return on equity) yang dihitung pendapatan negara, PNBP memiliki peran
berdasarkan presentase tertentu terhadap yang cukup penting dalam penopang
laba bersih (pay-out ratio). Dalam kebutuhan pendanaan anggaran dalam APBN
APBN, pendapatan ini diklasifikasikan

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 82


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5. No. 1 Januari 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

walaupun sangat rentan terhadap dari hasil pungutan atas pelayanan masyarakat
perkembangan berbagai faktor eksternal. yang dilakukan Kementerian/Lembaga.
Peranan penting dimaksud antara lain : b. Penyetoran PNBP
1. Mengoptimalkan penerimaan yang Tidak hanya pajak sebagai
berasal dari kekayaan Negara bagi penerimaan negara yang wajib disetor ke kas
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat negara, tetapi juga semua penerimaan negara
sesuai dengan isi dan semangat pada bukan pajak. Penyetoran semua penerimaan
pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945; negara bukan pajak wajib dilakukan lngsung
2. Memperkuat basis penerimaan dalam secepatnya ke kas negara. Kas negara yang
negeri; dimaksud dalam Undang-Undang PNBP
3. Meningkatkan disiplin dan tertib adalah rekening tempat penyimpanan uang
anggaran, agar semua PNBP dikelola negara yang dibuka dan ditetapkan oleh
dalam sistim APBN dan harus terlebih menteri keuangan. Rekening itu berfungsi
dahulu disetorkan ke Kas Negara; untuk menampung seluruh penerimaan
4. Meningkatkan peranan PNBP dalam negara, pengeluaran negara dibukukan pada
APBN dengan senantiasa setiap saat daam satu tahun anggaran serta
mempertimbangkan kewajiban dipertanggungjawabkan dalam Anggaran
Pemerintah dalam melaksanakan kegiatan Pendapatan dan Beanja Negara.
pelayanan umum dan penyelenggaraan Penyetoran penerimaan negara bukan
pembangunan. pajak ke kas negara tersebut diaksudkan agar
PNBP dapat dikelompokkan menjadi pengelolaannya tetap dalam Sistem Anggaran
4 jenis PNBP yaitu PNBP Migas, PNBP Non Pendapatan dan Belanja Negara. Sistem
Migas, PNBP dari Bagian Pemerintah atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Laba BUMN dan PNBP Lainnya. PNBP adalah suatu cara untuk mengatur masuk dan
Migas memiliki kontribusi terbesar dalam keluarnya keuangan negara berdasarkan
meningkatkan realisasi PNBP, yaitu prosedur yang telah ditentukan. Sistem ini
menyumbangkan rata-rata sebesar 65% memudahkan pemerintah untuk mengetahui
terhadap total PNBP. PNBP Lainnya yang penggunaan penerimaan negara bukan pajak
merupakan PNBP pada karena pada akhir tahun anggara, wajib
Kementerian/Lembaga merupakan dipertanggungjawabkan kepada Dewan
penyumbang terbesar kedua atau rata-rata Perwakilan Rakyat.
menyumbang sebesar 20% terhadap total c. Pertanggungjawaban PNBP dalam
PNBP. Sementara itu, PNBP dari Bagian APBN
Pemerintah atas Laba BUMN dan PNBP Non Akuntansi yang digunakan dalma
Migas masing-masing menyumbang rata-rata laporan keuangan pemerintah adalah basis kas
sebesar 10% dan 5% terhadap total PNBP. untuk pengakuan pendapatan, belanja dan
PNBP Migas merupakan PNBP yang pembiayaan dan Laporan Realisasi Anggaran
diperoleh dari bagian pemerintah atas usaha dan basis akrual untuk pengakuan aset,
atau kegiatan eksplorasi Minyak Bumi dan kewajiban dan ekuitas dalam neraca. Basis
Gas Alam setelah dikurangkan kewajiban kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti
pemerintah terkait kegiatan usaha hulu migas. bahwa pendapatan diakui pada saat kas
Sedangkan PNBP Non Migas merupakan diterima di rekening kas umum negara
PNBP yang diperoleh dari usaha atau atau oleh entitas pelaporan dan belanja diakui
kegiatan di bidang pertambangan umum, pada saat kas dikeluarkan dari rekening Kas
kehutanan, perikanan dan pertambangan Umum Negara atau entitas pelaporan. Basis
Panas Bumi. PNBP dari Bagian Pemerintah Akrual pada Neraca berarti bahwa aset,
atas Laba BUMN merupakan PNBP yang kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan
dihasilkan dari dividen atas kepemilikan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau
saham pemerintah pada BUMN dan pada saat kejadian atau kondisi lingkungan
perusahaan perseroan. Sedangkan PNBP berpengaruh pada keuangan pemerintah,
Lainnya merupakan PNBP yang diperoleh tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 83


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5. No. 1 Januari 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

diterima atau dibayar. Kebijakan dalam Belanja Negara yang memuat perkiraan-
pertanggungjawaban dan pelaporan PNBP perkiraan tentang jumlah penerimaan negara
adalah: yang akan diterima dalam satu tahun
1. Pendapatan anggaran. Sebagai salah satu sumber
Pendapatan adalah semua penerimaan negara, maka Penerimaan Negara
penerimaan Kas Umum Negara (KUN) Bukan Pajak harus tercantum secara rinci
yang menambah ekuitas dana lancar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
dalam periode tahun yang bersangkutan Negara baik itu mengenai tarif, waktu
yang menjadi hak pemerintah pusat dan pemungutan serta perkiraan jumlah yang
tidak perlu dibayar kembali oleh diterima dalam satu tahun. Dari 4 kelompok
pemerintah pusat. jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yaitu
2. Belanja Penerimaan Negara Bukan Pajak Migas,
Belanja adalah semua pengeluaran Penerimaan Negara Bukan Pajak Non Migas,
kas umum negara yang mengurangi Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Bagian
ekuitas dana lancar dalam periode tahun Pemerintah atas Laba BUMN dan Penerimaan
yang bersangkutan yang tidak akan Negara Bukan Pajak Lainnya, Penerimaan
diperoleh pembayarannya kembali oleh Negara Bukan Pajak Migas memiliki
pemerintah pusat. Belanja diakui pada kontribusi terbesar dalam meningkatkan
saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak.
3. Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi DAFTAR PUSTAKA
yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Agung Dinarjito, “Pengelolaan Penerimaan
Pemerintah sebagai akibat dari peristiwa Negara Bukan Pajak Study Kasus
masa lalu dan dari mana manfaat Kantor Pertanahan Wilayah Provinsi
ekonomi dan/atau sosial dimasa depan Daerah Istimewa Yogyakarta”.
diharapkan dapat diperoleh , baik oleh Jurnal PKN STAN, (Vol.1,2017)
Pemerintah maupun oleh masyarakat, Dina, Eva Santi Silalahi, “Strategi Kebijakan
serta dapat diukur dalam satuan uang. Fiskal Pemerintah Indonesia Dalam
Menghadapi Dampak Pendemi
KESIMPULAN Covid-19”. Jurnal Ekonomi &
Penerimaan Negara Bukan Pajak Ekonomi Syariah, (Vol.3, No.2,
merupakan penerimaan negara yang dikelola 2020)
dalam sistem Anggaran Pendapatan dan Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak-
Belanja Negara serta harus berdasarkan atas Direktorat Jenderal Anggaran,
aturan hukum baik itu Undang-Undang “Tinta Emas Penerimaan Negara
maupun peraturan pemerintah yang mengatur Bukan Pajak dalam Anggaran
penerimaan negara bukan pajak. Penerimaan Pendapatan dan Belanja Negara”.
Negara Bukan Pajak memiliki dua fungsi Catatan Perdana Buku I,
utama dalam sistem pengelolaan keuangan (Kementerian Keuangan Republik
negara: fungsi budgetary dan fungsi Indonesia 2015)
regulatory. Dwi Agustine Kurniasih, “Pembaharuan
Penerimaan Negara Bukan Pajak Pengelolaan Penerimaan Negara
memiliki peranan yang besar dan penting Bukan Pajak”. Jurnal Rechts
sebagai salah satu pilar keuangan negara, Vinding, (Vol.5, No.2, 2016)
dalam hal ini sebagai salah satu penopang Dwi Ari Wibawa, Supriadi, Evi Karmilah,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. “Pelaksanaan Penerimaan Negara
Adapun Kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak pada
Bukan Pajak terhadap pendapatan negara rata- Kementerian/Lembaga”. Modul
rata sebesar 30% setiap tahun. Pengelolaan Analisis Pelaksanaan Penerimaan
Penerimaan Negara Bukan Pajak harus Negara Bukan Pajak, (Kementerian
berdasarkan sistem Anggaran Pendapatan dan

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 84


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5. No. 1 Januari 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

Keuangan Republik Indonesia


2020)
Junarso, Ridwan. 2014. Hukum Administrasi
Negara dan Kebijakan
Publik.Bandung:Nuansa Cendikia
Muhammad, Djafar Saidi. 2012.Penerimaan
Negara Bukan Pajak.
Jakarta:Rajawali Pers
Nursanti, Masdar Mas’ud, Nur Alam ,
“Efektivitas dan Pengelolaan
Penerimaan Negara Bukan Pajak:
Studi kasus pada Kantor Pertanahan
Kota Makassar Tahun 2015-2018”.
Jurnal Ilmu Ekonomi, (Vol.2 No.4,
2019)
Puji Astuti, Robby Martaputra, Dwi Ari
Wibawa “Rekomendasi Jenis dan
Tarif atas Penerimaan Negara
Bukan Pajak”. Modul Analisis
Perencanaan Penerimaan Negara
Bukan Pajak, (Kementerian
Keuangan Republik Indonesia 2018)
Sutedi, Andrian.2012. Hukum Keuangan
Negara.Jakarta
Yuswanto, dkk.2014.Hukum Keuangan
Negara.Bandar Lampung: Justice
Publisher
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2018
tentang Penerimaan Negara Bukan
Pajak
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang mengenai Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 85

Anda mungkin juga menyukai