Oleh:
BASO ARIFUDDIN
Mahasiswa Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
MUSTARI
Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
20
21
yang tidak menunjukkan kepatuhan dalam kepentingan manusia baik perorangan maupun
membayar pajak, seperti masih adanya kelompok. Jadi intinya adalah kepatuhan itu
keterlambatan bahkan ada yang masih belum bermula dari kesadaran seseorang akan
melakukan kewajibannya tersebut. Pemerintah pentingnya hukum sebagai alat untuk
setempat kerap kali mengingatkan masyarakat menciptakan keteraturan dalam kehidupan
untuk senantiasa melunasi utang pajaknya tepat masyarakat.
waktu, namun upaya tersebut belum Sedangkan Satjipto Rahardjo menyatakan
menunjukkan hasil yang optimal. bahwa:
Berdasarkan hal yang diuraikan di atas, Kepatuhan hukum apabila masalahnya
maka isu yang muncul adalah belum diselidiki secara filosofis dan yuridis,
maksimalnya kepatuhan hukum masyarakat maka ia lebih didasarkan pada rasa
membayar Pajak Bumi dan Bangunan di perasaan saja, seperti kesadaran hukum
Kelurahan Paria Kecamatan Majauleng rakyat, perasaan keadilan masyarakat, dan
Kabupaten Wajo. Berangkat dari isu tersebut, sebagainya. Pikiran yuridis tradisional
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian menerima bahwa perilaku orang itu
lebih lanjut. dibentuk oleh peraturan hukum, pikiran
tersebut menerima begitu saja bahwa
TINJAUAN PUSTAKA hukum itu akan dipatuhi oleh masyarakat,
Pengertian Kepatuhan Hukum jadi antara peraturan hukum dan
Menurut M. Sofyan Lubis bahwa kepatuhan hukum terdapat hubungan
kepatuhan hukum pada hakekatnya adalah linier yang mutlak.3
kesetiaan seseorang atau subjek hukum terhadap
hukum itu yang diwujudkan dalam bentuk Berdasarkan pendapat di atas, maka
perilaku yang nyata.1 kepatuhan hukum dapat diartikan sebagai suatu
Kemudian Suwondo menyatakan bahwa: sikap dan reaksi yang diawali dengan kesadaran
Kepatuhan hukum adalah ketaatan pada yang diaplikasikan sebagai kesetiaan atau
hukum, dalam hal ini hukum yang tertulis, ketaatan seseorang terhadap segala aturan hukum
kepatuhan atau ketaatan ini didasarkan yang dapat dilihat dan dibuktikan melalui
pada kesadaran. Kepatuhan merupakan tindakan nyata.
sikap yang aktif yang didasarkan atas
motivasi setelah ia memperoleh Indikator Kepatuhan Hukum
pengetahuan, dari mengetahui sesuatu, Menurut Leopold Pospisil dalam buku
manusia sadar, setelah menyadari ia akan “Anthropology of Law, Comparative Theory”
tergerak untuk menentukan sikap atau (Ronny Hadityo Soemitro, 1980), masalah
bertindak, oleh karena itu dasar kepatuhan kepatuhan terhadap hukum dapat dikembalikan
itu adalah pendidikan, kebiasaan, pada beberapa tolak ukur sebagai berikut:
kemanfaatan dan identifikasi kelompok.2 1. Persetujuan (Compliance), yaitu
penerimaaan secara terbuka terhadap
Pendapat di atas menyatakan bahwa orang suatu aturan hukum dan mematuhinya
akan patuh pada hukum apabila ia sadar bahwa karena adanya ketakutan terhadap
hukum itu berfungsi untuk melindungi sanksi atau sebagai suatu usaha
menghindari kemungkinan hukuman.
1
http://www.kantorhukum-lhs.com. Artikel Kesadaran
Hukum vs Kepatuhan Hukum oleh Drs. M. Sofyan Lubis,
SH. Diakses 2 Januari 2014.
2 3
http://jdih.jatimprov.go.id.menanamkan kesadaran hukum Satjipto Rahardjo. 2010.Sosiologi Hukum. Genta
dan kepatuhan hukum. Diakses 2 Januari 2014. Publishing. Yogyakarta. Hlm.203
23
5 6
St. Marbun dan Moh. Mahfud MD. 2006. Pokok-Pokok Eugenia Liliawati Muljono. 1999. Tanya Jawab Pajak
Hukum Administrasi Negara. Liberty. Yoyakarta. Hlm. 135 Bumi dan Bangunan. Harvarindo. Jakarta. Hlm. 5
25
Untuk lebih jelasnya mengenai hal Namun hal tersebut tentu ada
tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: penyebabnya, secara teoritis berdasarkan
Tabel 1. Rata-rata nilai berdasarkan pembobotan pendapat beberapa ahli sebagaimana yang telah
opsi jawaban tiap item pertanyaan diuraikan sebelumnya bahwa salah satu hal yang
dalam angket tentang kepatuhan mempengaruhi kepatuhan hukum adalah karena
hukum compliance masyarakat. adanya pengetahuan hukum yang dimiliki oleh
No. Skor Skor n: N Kategori masyarakat. Masyarakat yang memiliki
Angket (n) Ideal x 100 pengetahuan hukum yang tinggi cenderung
(N) % kepatuhan hukumnya juga tinggi, begitupun
1. 83 136 61 % Tinggi sebaliknya, masyarakat yang pengetahuan
2. 75 136 55 % Rendah hukumnya rendah atau kurang maka
3. 73 136 54 % Rendah kemungkinan besar kepatuhan hukumnya juga
4. 74 136 54 % Rendah kurang.
5. 78 136 57 % Tinggi Selanjutnya untuk mengukur tingkat
6. 73 136 54 % Rendah pengetahuan hukum masyarakat tentang Pajak
7. 75 136 55 % Rendah Bumi dan Bangunan, berikut akan dipaparkan
8. 72 136 53 % Rendah tabel rata-rata nilai berdasarkan pembobotan opsi
9. 76 136 56 % Tinggi jawaban dari tiap item pertanyaan. Dimana
Jumlah 679 1224 55 % Rendah jumlah item pertanyaan untuk mengukur tingkat
pengetahuan hukum masyarakat sebanyak 4
Sumber: Hasil Pengolahan Angket No. 1 sampai
pertanyaan, yang mana setiap item diberi skor
9 (April 2014)
tertinggi 2 dan skor terendah 1. Sedangkan
Berdasarkan hasil analisis data secara
jumlah responden sebanyak 68 orang. Dengan
keseluruhan sebagaimana yang tampak pada tabel
demikian skor tertinggi (skor ideal) untuk setiap
18 di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
item pertanyaan adalah sebanyak 68 x 2 =
tingkat kepatuhan hukum masyarakat dari segi
136. Sehingga skor ideal secara keseluruhan
compliance dalam membayar Pajak Bumi dan
adalah 4 x 136 = 544.
Bangunan di Kelurahan Paria Kecamatan
Untuk lebih jelasnya mengenai hal
Majauleng Kabupaten Wajo berada dalam
tersebut dapat dilihat pada tabel 23 di bawah ini:
kategori rendah dengan persentase 55 %. Hal ini
Tabel 2. Rata-rata nilai berdasarkan pembobotan
mengacu pada pedoman yang telah dipaparkan
opsi jawaban tiap item pertanyaan
pada Bab III.
dalam angket tentang pengetahuan
Dari data yang diperoleh dapat dikatakan
hukum masyarakat.
bahwa persetujuan atau penerimaan masyarakat
terhadap kebijakan pemerintah yang mengatur No. Skor Skor n: N Kategori
tentang Pajak Bumi dan Bangunan masih sangat Angket (n) Ideal x 100
minim, begitupun dalam hal ketakutan terhadap (N) %
sanksi, dimana secara umum masyarakat tidak 12. 71 136 52 % Rendah
takut terhadap sanksi atas pelanggaran dalam hal 13. 77 136 57 % Tinggi
Pajak Bumi dan Bangunan, hal ini dibuktikan 14. 74 136 54 % Rendah
dengan masih banyaknya berbagai pelanggaran- 15. 74 136 54 % Rendah
pelanggaran yang dilakukan masyarakat, seperti Jumlah 296 544 54 % Rendah
masih banyak yang belum mendaftarkan objek Sumber: Hasil Pengolahan Angket No. 12 sampai
pajaknya, masih banyak yang sering terlambat 15 (April 2014).
membayar pajak bahkan menunggak sampai
beberapa tahun, dan tidak membayar denda Dari tabel di atas dapat disimpulkan
keterlambatan. bahwa tingkat pengetahuan hukum masyarakat
27
Bangunan di Kelurahan Paria Kecamatan kepada masyarakat semata, tetapi harus lebih
Majauleng Kabupaten Wajo adalah hanya sebatas aktif melakukan hal-hal yang bisa efektif dalam
rutin mengingatkan masyarakat untuk segera meningkatkan kepatuhan mereka, seperti dengan
membayar hutang pajaknya serta memberikan mengadakan penyuluhan hukum atau penerangan
teguran langsung secara lisan maupun tulisan hukum kepada masyarakat terkait masalah aturan
kepada masyarakat yang menunggak hutang tentang pajak, agar masyarakat lebih tahu dan
pajaknya. Sejauh ini pemerintah tidak pernah paham tentang hakekat dari pemungutan pajak
menjatuhkan sanksi yang tegas kepada seperti Pajak Bumi dan Bangunan. Pemerintah
masyarakat yang tidak patuh, dan juga belum juga harus bersikap lebih tegas kepada
pernah diadakan penyuluhan hukum mengenai masyarakat yang lalai atau tidak patuh membayar
Pajak Bumi dan Bangunan. Pajak Bumi dan Bangunan dengan memberikan
sanksi yang tegas tanpa pandang bulu, karena
PENUTUP apabila pemerintah tidak tegas maka masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat akan bersikap semaunya saja dan tidak mematuhi
disimpulkan: (1) Tingkat kepatuhan hukum aturan.
masyarakat dari segi compliance dalam
membayar Pajak Bumi dan Bangunan berada DAFTAR PUSTAKA
dalam kategori rendah dengan persentase 55 %,
hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan Buku
hukum masyarakat tentang Pajak Bumi dan
Bangunan. (2) Upaya yang dilakukan oleh Anas Sudiyono. 2003. Pengantar Statistik
pemerintah untuk meningkatkan kepatuhan Pendidikan. PT. Raja Grafindo. Jakarta
hukum masyarakat membayar Pajak Bumi dan B.Boediono. 2010. Perpajakan Indonesia. Diadit
Bangunan adalah hanya sebatas rutin Media. Jakarta.
mengingatkan masyarakat untuk segera Bohari. 2010. Pengantar Hukum Pajak. Rajawali
membayar hutang pajaknya serta memberikan Pers. Jakarta.
teguran langsung secara lisan maupun tulisan Djoko Muliono. 2010. Hukum Pajak, Konsep,
kepada masyarakat yang menunggak hutang Aplikasi, dan Penuntun Paraktis. Penerbit
pajaknya. Sejauh ini pemerintah tidak pernah Andi. Yogyakarta.
menjatuhkan sanksi yang tegas kepada Erly Suandi. 2002. Perpajakan. Salemba Empat.
masyarakat yang tidak patuh, dan juga belum Jakarta.
pernah diadakan penyuluhan hukum mengenai Eugenia Liliawati Muljono. 1999. Tanya Jawab
Pajak Bumi dan Bangunan. Pajak Bumi dan Bangunan. Harvarindo.
Bagi masyarakat semestinya lebih Jakarta.
meningkatkan kepatuhan hukumnya untuk Fidel. 2010. Cara Mudah & Praktis Memahami
membayar Pajak Bumi dan Bangunan, melalui Masalah-Masalah Perpajakan. Murai
peningkatan pengetahuan dan pemahaman Kencana. Jakarta.
mereka akan hakekat dari pemungutan pajak Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar.
sebagai salah satu jalan untuk mewujudkan 2003. Penelitian Sosial. Bumi Aksara.
pembangunan nasional demi kesejahteraan Jakarta.
rakyat. Moehar Daniel. 2003. Metode Penelitian Sosial
Bagi pemerintah seharusnya melakukan dan Ekonomi. Bumi Aksara. Jakarta.
beberapa upaya khusus dalam meningkatkan Mohammad Zain dan Suryo Hermana. 2010.
kepatuhan hukum masyarakat dalam membayar Himpunan Undang-Undang Perpajakan
Pajak Bumi dan Bangunan dengan tidak hanya 2010. Indeks. Jakarta.
sebatas memberikan peringatan atau teguran
30
Mohammad Zain. 2003. Manajemen Perpajakan. Nomor 12 Tahun 1985 Tentang Pajak
Salemba Empat. Jakarta. Bumi dan Bangunan.
R. Soeroso. 2009. Pengantar Ilmu Hukum. Sinar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32
Grafika. Jakarta. Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Satjipto Rahardjo. 2010. Sosiologi Hukum. Genta Daerah.
Publishing. Yogyakarta.
St. Marbun dan Moh. Mahfud MD. 2006. Pokok- Internet
Pokok Hukum Administrasi Negara.
Liberty. Yogyakarta. http://www.kantorhukum-lhs.com. Artikel
Suharsimi Arikunto. 2003. Manajemen Kesadaran Hukum vs Kepatuhan Hukum
Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. oleh Drs. M. Sofyan Lubis, SH.
Sukardi. 2003. Penelitian Pendidikan. Bumi http://jdih.jatimprov.go.id.menanamkan
Aksara. Jakarta. kesadaran hukum dan kepatuhan hukum.
Syamsul Bakhri. 2011. Pengantar Hukum
Indonesia. Universitas Negeri Makassar.
Makassar.
Waluyo dan Wirawan B. Ilyas. 2001. Perpajakan
Indonesia. Salemba Empat. Jakarta.
Wirawan B. Ilyas dan Richard Burton. 2001.
Hukum Pajak. Salemba Empat. Jakarta.
Zainuddin Ali. 2010. Sosiologi Hukum. Sinar
Grafika. Jakarta.
Skripsi
Perundang-Undangan: