OLEH :
Nurul Adliyah Djunaid, S.H.,M.H
Dosen fakultas syariah
Iain palopo
SEJARAH TENTANG PAJAK
• Rakyat sebagai unsur suatu Negara harus tunduk dan patuh terhadap
pemerintah, hal ini diungkapkan oleh Rousseau yang menjelaskan
mengapa masyarakat harus patuh kepada pemerintah. Penjelasan ini biasa
disebut dengan “Le Contract Social” atau perjanjian masyarakat.
• Dalam teori ini difiksikan bahwa penduduk pada zaman dahulu hidup
dalam gua, di atas pohon, bukit dan terpisah dalam kelompok kecil,
mereka akan lebih kuat apabila bersatu baik dalam menghadapi musuh,
binatang buas, maupun bencana alam.
• Pajak sebagai pungutan telah ada sejak zaman Romawi 509-27 SM, dikenal
dengan nama Censor, Questor.
• Salah satu bukti Indonesia ada pajak sejak semula ditemukannnya prasasti di
desa bojonegara Jatim 1992 (berisi pembebasan pajak warga desa adan-adan
krn telah berjasa pada raja Majapahit Pertama Kertarajasa Jayawardhana tahun
1311).
PEGERTIAN PAJAK
• Pajak dalam perspektif ekonomi dipahami sebagai beralihnya sumber daya dari
sektor privat kepada sektor publik.
• Dari pendekatan hukum ini, pajak yang dipungut harus berdasarkan undang-
undang sehingga menjamin adanya kepastian hukum, baik bagi fiskus sebagai
pengumpul pajak, maupun wajib pajak sebagai pembayar pajak.
PEGERTIAN PAJAK
• Prof. Dr Adriani, mengemukakan bahwa Pajak adalah iuran kepada negara
(yang dapat dipaksakan) yang terhutang oleh yang wajib membayarnya
menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali
yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya untuk membiayai
pengeluaran2 umum berhubung dengan tugas negara menyelengarakan
pemerintahan.
• Rochmat Soemitro, pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan UU dengan tiada mendapat jasa timbal yang langsung dapat
ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.
• Dr Soeparman Soemahamidjaja, pajak adalah iuran wajib berupa uang atau
barang, yang menutup biaya produksi barang2 dan jasa2 kolektif dlm
mencapai kesejahteraan umum.
• Undang-undang perpajakan sendiri tidak memberi definisi pajak dampai
dikeluarkannya UU No. 28 tahun 2007. Adapun pengertian pajak menurut
UU ini, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-
undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
UNSUR-UNSUR DALAM PENGERTIAN PAJAK
• Pajak; yaitu suatu iuran atau kewajiban menyerahkan sebagian kekayaan
(pendapatan) kepada negara.
• Penyerahan itu bersifat wajib; artinya ketika seseoang atau badan tidak
melaksanakan kewajiban pajaknya, maka terhitung sebagai hutang pajak,
dan hutang pajak dapat dipaksakan pembayarannya dengan kekerasan,
seperti dengan surat paksa dan sita.
• Perpindahan/penyerahan itu berdasarkan undang-
undang/peraturan/norma yang dibuat oleh pemerintah yang berlaku
umum.
• Tidak ada kontraprestasi langsung dari pemerintah (pemungut iuran) bisa
dilihat dari indikasi : (1) Pembangunan Infrastruktur; (2) Sarana Kesehatan;
(3) public facility.
• Digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum (yang
seharusnya) berguna bagi rakyat.
UNSUR-UNSUR PAJAK
• Subjek Pajak; subjek pajak yang dimaksud disini adalah orang atau badan
yang dibebani pajak yang diatur dalam undang-undang.
• Wajib Pajak; wajib pajak dalam sistem pajak di Indonesia adalah orang
atau badan yang menurut undang-undang memiliki kewajiban seperti
mendapatkan/mencari nomor pokok wajib pajak (NPWP) di Direktorat
Jendral Pajak (Dirjen Pajak).
• Objek Pajak; objek pajak merupakan benda atau barang yang menjadi
sasaran pajak.
• Tarif Pajak; tarif pajak yang dimaksud disini adalah pengenaan besarnya
pajak yang harus dibayarkan subjek pajak atas objek pajak yang menjadi
tanggungannya. Tarif pajak umumnya dinyatakan dengan persentase.
FUNGSI DAN TUJUAN PAJAK
1. Bidang ekonomi :
a) Untuk melindungi produsen dalam negeri, dengan menaikan tarif yg tinggi
barang impor.
b) Menarik investor asing, dengan pembebasan pajak/tax holiday untuk masa
tertentu.
c) Guna mengendalikan harga minyak goreng dalam negeri, maka pajak
ekspor CPO dinaikan.
2. Bidang Moneter.
Untuk merangsang para pemilik uang panas mengeluarkan uangnya guna
pembangunan, diadakan pengampunan pajak (Keppres 26/1984)
3. Bidang Sosial.
Untuk mengendalikan keinginan hidup mewah dan mabuk yang bisa
menjadikan gangguan sosial, barang-barang mewah dan minuman beralkohol
di kenakan pajak tinggi .
FUNGSI PAJAK DAN TUJUAN PAJAK
4. Bidang Budaya (cultural)
Untuk meningkatkan dan menumbuhkan kesadaran masyarakat membayar pajak,
maka diciptakan iklim perpajakan yang sehat guna menghilangkan hambatan
psikologis yg masih melekat pada wajib pajak.
Sebagai Alat Penjaga Stabilitas
Pemerintah dapat menggunakan sarana perpajakan untuk stabilisasi ekonomi.
Beberapa barang impor dikenai pajak untuk produksi dalam negeri untuk
bersaing. Untuk menjaga stabilitas rupiah dan menjaga defisit perdagangan dari
pelebaran, pemerintah dapat menetapkan kebijakan pengenaan PPnBM atas
impor produk mewah tertentu. Upaya tersebut dilakukan untuk meredam impor
barang mewah yang berkontribusi terhadap defisit neraca perdagangan.
Fungsi Redistribusi PendapatanPemerintah membutuhkan dana untuk
membiayai pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan jembatan. Kebutuhan dana
tersebut dapat dipenuhi melalui pajak yang hanya dikenakan kepada mereka yang
mampu membayar pajak. Namun, infrastruktur yang dibangun sebelumnya, bisa juga
dimanfaatkan oleh mereka yang tidak mampu membayar pajak.
FUNGSI PAJAK DAN TUJUAN PAJAK
Tujuan diadakannya pajak adalah untuk meningkatkan pendapatan suatu
Negara, pembiayaan infrastruktur, serta pembiayaan APBN.
Contoh pajak dalam pembiayaan infrastruktur, setiap tahunnya pemilik
kendaraan baik pribadi maupun umum diwajibkan membayar pajak tahunan dan
pajak kendaraan 5 tahunan, dimana tujuan dari dipungutnya pajak tersebut
adalah untuk membantu pembangunan jalan sesuai dengan nomor plat
kendaraan tersebut, serta pajak kendaraan progresif dalam mengendalikan
seseorang untuk tidak memiliki kendaraan banyak, karena makin banyak
kendaraan pribadinya makin besar pajak progresifnya.
Pajak merupakan sebagai sumber utama penerimaan negara yang berkisar
70% dari seluruh penerimaan negara yang biasanya digunakan untuk
pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, sekolah, rumah
sakit/puskesmas dan kantor polisi. Selain itu, pajak juga digunakan untuk biaya
pendidikan, biaya kesehatan, subsidi BBM, Gaji PNS dan pembangunan fasilitas
publik. Semakin besar pajak yang dipungut, maka semakin banyak fasilitas dan
infrastruktur negara yang dibangun.
S E K I A N.
BA R A K A L LA A H U F I K U M JA M I ’ A N.