Anda di halaman 1dari 22

PERTEMUAN 2.

PENGERTIAN, PAJAK DAN


PUNGUTAN LAINNYA.

Dr. Yuslim, SH.,MH.


081374028984.
PEMBINAAN DAN

PAJAK, HUKUM PAJAK PUNGUTAN LAINNYA

Soeparman Soemahamidjaja, Pajak berdasarkan


asas gotong royong- Disertasi,Unpad.
Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau
barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan
norma-norma hukum, guna menutup biaya
produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif
dalam mencapai kesejahteraan umum.
N.J Feldmann.
Pajak adalah prestasi yang paksakan sepihak oleh dan
terhutang kepada penguasa (menurut norma-norma yang
ditetapkan secara umum), tanpa adanya kontra prestasi
dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran
umum.

M.J.H. Smeets.
Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terhutang
melalui norma-norma umum, dan dapat dipaksakan, tanpa
ada kontraprestasi yang dapat ditunjuk dalam hal yang
indiovidual, maksudnya untuk membiayai pengeluaran
pemerintah.
Edwin R.A. Seligman
Tax is a compulsery contribution from the
person, to the government to defray the
expenses incurred in the common intrest od all,
without reference to special benefit
conference”.

Pajak adalah bantuan, baik secara langsung


maupun tidak yang dipaksakan oleh kekuasaan
publik dari penduduk ataua dari barang untuk
menutup belanja pemerintah
P.J.A.Adriani
Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat
dipaksakan) yang terhutang oleh yang wajib
membayarnya menurut peraturan-peraturan
dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang
langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanaya
adalah untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran umum berhubungan dengan
tugas negara untuk menyelenggarakan
pemerintahan.
Rochmat Soemitro.
Pajak ialah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
UU (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat
jasa timbal (kontrprestasi) yang langsung dapat
ditunjuk dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum.

Pajak ialah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada


kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan
surplus-nya digunakan untuk public seving yang
merupakan sumber utama untuk membiayai public
investment. ( Koreksi atas definisi pertama).
Hukum Pajak:
Pajak berbeda dengan hukum pajak. Karena
hukum pajak masuk dalam lapangan hukum
publik /hukum administrasi negara, maka
hukum pajak mengatur hubungan
negara/warga (pemerintah dan warga). Hukum
pajak dikenal dalam kehidupan bernegara.
Karena itu hukum pajak merupakan hukum
positif, tertulis yang berlaku karena ada
ketentuan UU yang mengaturnya,
Hukum Pajak: R. Santoso Brotodihardjo.
Keseluruhan dari peraturan-peraturan yang
meliputi wewenang pemerintah untuk
mengambil kekayaan seseorang dan
menyerahkannya kembali kepada masyarakat
dengan melalui kas negara, sehingga ia
merupakan bagian dari hukum publik, yang
mengatur hubungan-hubungan hukum antara
negara dan orang-orang atau badan-badan
hukum yang berkewajiban membayar pajak
(wajib pajak).
Tugas Hukumn Pajak:

• Menelaah keadaan dalam masyarakat yang


dapat dihubungkan dengan pengenaan pajak.
• Merumuskan dalam peraturan hukum
• Menafsirkan peraturan hukum

Hukum pajak adalah bagian dari hukum


administsrasi negara.
Ulphianus mengungkapkan:

Publicum ius est quod statum rei Romanae


spectat, privatum quod ed singgulorum
ultilatem; sunt enim quadem publice ultilia,
quadem privatim. (Asser-Scholten dikutip oleh
Abu Daud Busroh).
HUKUM

privat recht pubilek recht

Hk Pdt hk dagang HTN Pidana

HTN sempit HAN

Hk pjk - hk lingk
Karena Perkembangan tersebebut terdapat hubungan.

• Hukum Perdata
• Hukum Administrasi
• Hukum Pidana

Hubungan dengan hukum perdata, banyakkonsepsi


hukum perdata yang digunakan oleh hukum pajak. \
Misal Konsep Utang, Konsep tatbestand, Cacat
perjanjian (dwaling, dwang, bedrong).
Sumber Penerimaan Negara:
• Pajak
• Perusahaan Negara (public investment)
• Pinjamam (dalam negeri-luar negeri)
• Mencetak uang
• Denda-denda
• Hibah
Hubungan dengan Hukum Administrasi /HTN
Hukum Administrasi Genus dari hukum Pajak, termasuk
hukum istrument. Alat bagi penguasa untuk intervensi
dalam lapangan /bidang yang bersifat privat.
Bentuk-bentuk sanksi dalam HAN digunakan dalam
hukum pajak.
Prosedur administrasi dalam hal sengketa juga
digunakan dalam hukum pajak.
Dengan Hukum Tata Negara/ HTN Constitusional Law,
salah satu substansi konstitusi adalah masalah
keuangan negara yakni Pajak.
• Hukum Pajak materil:
• Norma-norma yang menerangkan keadaan-
keadaan, perbuatan-perbuatan dan peristiwa-
peristiwa hukum yang harus dikenakan pajak,
siapa yang harus dikenakan pajak, berpa besar
pajaknya, dengan perkataan lain segala
sesuatu tentang timbulnya, besarnya dan
hapusnya hutang pajak dan pula hubungan
hukum antara pemerintah dan wajib pajak.
• Juga termasuk mengenai:
- kenaikan pajak
- denda-denda
- pembebasan
- pengembalian
- ketentuan hak tagih umum kepada fiscus.
Hukum Pajak Formal:
• Peraturan untuk mencelmakan hukum materil
menjadi kenyataan.

Maksudnya melindungi fiscus maupun wp, jadi


memberikan jaminan bahwa hukum materil
akan dapat dilaksanakan secara tepat.
Ingan pernyataan van Vollenhopen
PUNGUTAN LAINNYA:
Retribusi adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran
atas jasa atau perizinan tertentu yang khusus disediakan
atau diberikan oleh Pemda untuk kepentingan orang
pribadi atau badan.
Menurut ahli
Kunarjo (1996:17)
Retribusi adalah pemungutan uang dan juga sebagai
pembayaran penggunaaan atau perolehan jasa
pekerjaan atau usaha milik pemerintah daerah, baik itu
yang berkepentingan atau didasari oleh peraturan umum
pemerintah daerah.
• Riwu Kaho M Ph.(1997:153)
Retribusi adalah pungutan daerah sebagai
pembayaran penggunaan atau karena memperoleh
jasa pekerjaan milik daerah guna kepentingan umum
baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
• Eugenia, Muljono, & Liliawati (2001:85)
Retribusi adalah pungutan daerah sebagai
pembayaran atas izin jasa tertentu yang khusus
diberikan oleh pemerintah daerah untuk
kepentingan individu atau badan.
Perbedaan utama dari keduanya terdapat pada segi subjek,
objek, dan balas jasa.
• Objek retribusi adalah jasa yang diberikan kepada individu
atau badan yang menggunakan jasa tersebut. Sementara
objek pajak daerah adalah penghasilan yang diperoleh atas
pekerjaan atau usaha yang dilakukan di daerah tersebut.
• Lalu, subjek retribusi adalah orang-orang yang menikmati
jasa yang diberikan oleh pemerintah daerah. Sedangkan
subjek pajak daerah diberlakukan kepada orang-orang yang
menikmati pekerjaan atau usaha yang dilakukan di daerah
tersebut.
• Kemudian dari segi balas jasa, retribusi memiliki keuntungan
secara langsung ke pemerintah daerah, sementara pajak
daerah tidak memilikinya secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai