LAPORAN PRAKTIKUM
EKSTRAKSI MINYAK IKAN DARI LIMBAH IKAN
PATIN SERTA MENGHITUNG ASAM LEMAK BEBAS
OLEH
KELOMPOK VI
KELAS A
Disusun oleh:
Menyetujui
ABSTRAK
Minyak ikan biasanya diproduksi dalam dua bagian berbeda, yaitu minyak hati ikan dan
minyak badan ikan, yang merupakan produk samping hasil pengolahan ikan. Percobaan ini
bertujuan untuk mengisolasi minyak dari limbah ikan patin dan menentukan kadar asam lemak
bebas yang terdapat didalamnya, karena kadar asam lemak bebas menentukan bagus tidaknya
mutu suatu minyak. Ekstraksi minyak ikan dilakukan dengan menggunakan metode rendering
karena kadar air yang tinggi pada sampel, dan diperoleh rendemen sebesar 61,55 %. Kadar
asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak ikan tersebut adalah 0,7833 %, dan densitas
minyak ikan adalah sebesar 2,346 gram/ml.
Kata kunci : Asam lemak bebas, Ekstraksi, Rendering
ABSTRACT
Fish oil usually produced in two different part, that is liver oil and fish body oil, which both is
a fish produced product. The purpose of this experiment is for isolating oil from catfish waste
and calculating measure of free fatty acid, because the free fatty acid is a indicator good or
not a fish oil. Fish oil extrusion use rendering method because high measure of water in the
sample, and get yield of oil 61,55%. Measure of fatty acid which in the fish oil is 0,7833%, and
fish oil density is 2,346 gram/ml.
Keywords : Extrussion, Free fatty acid, Rendering
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ikan patin merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan panjang berwarna putih perak
dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Ikan patin dikenal sebagai komoditi yang berprospek
cerah, karena memiliki harga jual yang tinggi. Ikan patin berbadan panjang untuk ukuran ikan
tawar lokal, warna putih seperti perak, punggung berwarna kebiru-biruan. Kepala ikan patin
relatif kecil, mulut terletak di ujung kepala agak di sebelah bawah (merupakan ciri khas golongan
catfish). Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai
peraba(BP3MD,2012 ).
Minyak ikan terbuat dari hasil ekstrak hati ikan dan dijual dalam bentuk sirup atau kapsul.
Minyak ikan menjadi suplemen favorit karena kandungan Omega 3 yang tinggi di dalamnya. Selain
itu, minyak ikan juga mengandung vitamin A dan D yang juga dibutuhkan oleh tubuh. Karena
termasuk salah satu zat yang rendah kolesterol, banyak para ahli gizi yang menyarankan minyak
ikan dikonsumsi sebagai suplemen tambahan untuk kesehatan tubuh ( Daherba, 2011
).
Secara umum, minyak ikan diperoleh dengan cara mengekstraksinya dari tubuh ikan yang
mengandung lemak. Metode ekstraksi minyak ikan dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu (1)
dari proses pembuatan fishmeal, yang terdiri dari beberapa metode: (i) fraksinasi metode
sentrifugasi kecepatan tinggi (high-speed centrifugation), (ii) ekstraksi pelarut suhu rendah (low
temperature solvent extraction), (iii) ekstraksi fluida superkritikal (supercriticalfluid
extraction), maupun (iv) metode rendering uap atau basah dan metode lainnya adalah (2) acid
ensilage ( Slamet, 2008 ).
1.2 Tujuan
Praktikum
Bila R1=R2=R3, maka trigliserida yang terbentuk disebut trigliserida sederhana (simple
triglyceride), sedangkan bila R1, R2, dan R3 berbeda, maka disebut trigliserida campuran
(mixed triglyceride) (Netti Herlina, 2002).
2.1.2 Klasifikasi Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak dapat dibedakan berdasarkan beberapa penggolongan, yaitu:
2.1.2.1 Berdasarkan kejenuhannya (ikatan rangkap)
a. Asam lemak jenuh
Nama asam Struktur Sumber
Butirat CH3(CH2)2CO2H Lemak susu
Palmirat CH3(CH2)14CO2H Lemak hewani dan nabati
Stereat CH3(CH2)16CO2H Lemak hewani dan nabati
Tabel 2.1 Contoh-contoh dari asam lemak jenuh
b. Hidrolisa
Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas
dan gliserol. Reaksi hidrolisis mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak. Ini terjadi karena
terdapat terdapat sejumlah air dalam lemak dan minyak tersebut.
c. Penyabunan
Reaksi ini dilakukan dengan penambhan sejumlah larutan basa kepada trigliserida. Bila
penyabunan telah lengkap,lapisan air yang mengandung gliserol dipisahkan dan gliserol
dipulihkan dengan penyulingan.
d. Hidrogenasi
Proses hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai karbon asam lemak
pada lemak atau minyak . setelah proses hidrogenasi selesai , minyak didinginkan dan
katalisator dipisahkan dengan disaring . Hasilnya adalah minyak yang bersifat plastis atau
keras, tergantung pada derajat kejenuhan.
e. Pembentukan keton
Keton dihasilkan melalui penguraian dengan cara hidrolisa ester.
f. Oksidasi
Oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan lemak
atau minyak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik pada lemak atau
minyak.
Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak
jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya, sementara
asam lemak tak jenuh memiliki paling sedikit satu ikatan rangkap diantara atom-atom karbon
penyusunnya. Kedua jenis ikatan dalam asam lemak inilah yang menyebabkan perbedaan sifat
fisik antara asam lemak satu dengan lainnya.
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Siluriformes
Famili : Pangasidae
Genus : Pangasius (partim)
2.5 Ekstraksi
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat
terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut
dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair
(misalnyabahan alami)tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan
mekanis atau termis yang telah dibicarakan. Misalnya saja karena komponennya saling
bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas,beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau
tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah.
Dalam hal semacam.itu, seringkali ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat
digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Sebagai contoh pembuatan ester (essence)
untuk bau-bauan dalam pembuatan sirup atau minyak wangi, pengambilan kafein dari daun
teh, biji kopi atau biji coklat dan yang dapat dilihat sehari-hari ialah pelarutan komponen-
komponen kopi dengan menggunakan air panas dari biji kopi yang telah dibakar atau digiling.
Ekstraksi minyak atau lemak adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak
dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak.Adapun ekstraksi minyak atau lemak
itu bermacam-macam, yaitu rendering (dry rendering dan wet rendering),mechanical
expression dan solvent extraction.
2.5.1 Klasifikasi Ekstrak i( nirwana dan irdoni )
Ekstraksi minyak atau lemak itu bermacam-macam,yaitu:
A) Rendering (dry rendering dan wet rendering)
B) Mechanical expression
C) Solvent extraction.
A. Rendering
Rendering merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang diduga
mengandung minyak atau lemak dengan kadar air yang tinggi.Pada semua cara rendering,
penggunaan panas adalah sesuatu yang spesifik,yang bertujuan untuk menggumpalkan protein
pada dinding sel bahan dan untuk memecahkan dinding sel tersebut sehingga mudah ditembus
oleh minyak atau lemak yang terkandung didalamnya.
1) Wet Rendering
Wet rendering adalah proses rendering dengan penambahan sejumlah air selama
berlangsungnya proses tersebut. Cara ini dikerjakan pada ketel yang terbuka atau tertutup
dengan menggunakan temperatur yang tinggi serta tekanan 40 sampai 60 pound tekanan uap
(40-60psi). Penggunaan temperature rendah pada wet rendering dilakukan jika
diinginkan flavor netral dari minyak atau lemak. Bahan yang akan diekstraksi ditempatkan
pada ketel yang diperlengkapi dengan alat pangaduk, kemudian air ditambahkan dan campuran
dipanaskan perlahan-lahan sampai suhu 50°C sambil diaduk. Minyak yang terekstraksi akan
naik keatas akan naik keatas dan kemudian dipisahkan.
2) Dry Rendering
Dry rendering adalah proses rendering tanpa penambahan air selama proses
berlangsung.Dry rendering dilakukan dalam ketel yang terbuka dan dilengkapi dengan steam
jacket serta alat pengaduk (agitator).Bahan yang diperkirakan mengandung minyak atau lemak
dimasukkan kedalam ketel tanpa penambahan air.Bahan tadi dipanaskan sambil
diaduk.Pemanasan dilakukan pada suhu 220°F sampai 230°F (105°C-110°C). Ampas bahan
yang telah diambil minyaknya akan diendapkan pada dasar ketel. Minyak atau lemak yang
dihasilkan dipisahkan dari ampas yang telah mengendap dan pengambilan minyak dilakukan
dari bagian atas ketel.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.2. Bahan :
1. Limbah ikan patin
2. NaOH yang telah distandarisasi
3. Phenolphtalein
4. Alkohol (etanol)
5. Air
3.3. Prosedur percobaan :
a. Pengolahan minyak ikan patin menggunakan metode Dry Rendering
1. Bersihkan limbah ikan patin dan kemudian di timbang.
2. Bentangkan Kain Serbet diatas pengukus.
3. Masukkan Limbah ikan ke dalam pengukus yang telah diisi air hingga batas yang telah di
tentukan
4. Limbah ikan patin dioven selama 3 jam.
5. Setelah 3 jam, Matikan oven dan keluarkan limbah tadi.
6. Kemudian limbah ikan di press menggunakan kain serbet tadi.
7. Timbang minyak yang di peroleh.
b. Penentuan kadar asam lemak bebas
1. Siapkan larutan NaOH di dalam buret.
2. Kemudian ambil sampel minyak sebanyak 20 ml dan masukkan kedalam Erlenmeyer.
3. Tambahkan 20 ml alkohol sebagai pelarut
4. Tutup mulut erlenmeyer dengan aluminium foil agar tidak menguap dan teroksidasi.
5. Panaskan dalam Water Batch lebih kurang 5 menit.
6. Tambahkan 2-3 tetes Phenoptalein sebagai indicator warna.
7. Lakukan titrasi sampai warna larutan menjadi tidak berwarna lagi.
8. Catat titik akhir titrasi dan tentukan persentase asam lemak bebas.
c. Uji densitas minyak
1. Timbang berat piknometer kosong
2. Isilah dengan sampel minyak hingga penuh.
3. Kemudian timbanglah piknometer yang telah diisi minyak tadi
4. Selanjutnya uji densitas minyak.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
Berat sampel kotor : 1 kg
Berat sampel bersih : 400 gr
Waktu pengovenan : 3 jam
Berat minyak yang diperoleh : 288,105 gr
Rendemen : 72%
Densitas : 0,8973 gr/ml
%ALB : 6,286%
Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Percobaan Ekstraksi Minyak Limbah Ikan Patin
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Minyak ikan patin yang didapat adalah sebesar 288,105 gr.
2. Rendemen yang diperoleh adalah sebesar 72%.
3. Densitas minyak adalah sebesar o,8973 gr/ml.
4. %ALB minyak yang dihasilkan adalah sebesar 6,286%.
5. Laju pembentukan ALBnya adalah sebesar 1,82 X 10-3 gr/detik.
5.2 Saran
1. Pada saat pemilihan sampel (limbah ikan patin), pilihlah isi perutnya yang berwarna kuning.
2. Pada proses pemisahan di corong pisah, tunggu hingga endapannya turun terlebih dahulu baru
dilakukan pemisahan agar hasil yang diperoleh lebih murni.
3. Pada saat titrasi, lakukan dengan hati-hati agar tidak melewati titik akhir titrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahira, A, 2009, Minyak Lemak, Minyak Ikan yang Kaya Manfaat, http://www.anneahira.com/miyak-
lemak.htm, 2 Desember 2012.
Almuslimun, supry 2010, Proses Pengolahan Minyak Ikan, http://laskarsa
mudra.blogspot.com/2010/03/proses-pengolahan-minyak-ikan.html, Diakses 2 Desember 2012.
Anonim, 2008, Pusat Budidaya, http://www.pusatbudidaya.com/page/2, Diakses 2 Desember
2012.
Candra, Asep 2011, Manfaat di balik amisnya minyak ikan, http://
health.kompas.com/read/2011/05/17/11341740/Manfaat.di.Balik.Amisnya.Minyak.Ikan, Diakses
2 Desember 2012.
Hart, Harold 1990, Kimia Organik: Suatu Kuliah Singkat, Jakarta, Erlangga.
HS, Irdoni dan Nirwana HZ, 2012, Modul Praktikum Kimia Organik, Teknik Kimia Unri, Pekanbaru.
Irianto, H. E 2002, Diversifikasi Pengolahan Produk Perikanan, Jakarta, Departemen Kelautan dan
Perikanan.
Jarreau, Emile 2009, Fungsi Minyak Ikan Pada Kesehatan Anda, http://
sehatmusehatku.wordpress.com/2009/10/05/fungsi-minyak-ikan-pada-kesehatan-anda/, 2
Desember 2012.
Ketaren, 1986, Minyak dan Lemak Pangan, UI-Press, Jakarta.
Ketaren, S., 2008. Minyak dan Lemak Pangan. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta
Rajayu, Suparni 2009, Ekstraksi, http://www.chem-is-try.org, 2 Desember 2012.
Winarno, 1995, Kimia Pangan dan Gizi, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
Diposkan oleh Lukman Arifin di 19.37
3 komentar:
1.
Info yang menarik mengenai ekstrasi minyak ikan Omega-3 daripada limbah ikan
patin. Namun pengambilan minyak ikan Omega-3 boleh juga mendatangkan
kemudaratan sekiranya ianya diambil dalam dos yang berlebihan. Antaranya ialah
ia boleh mendatangkan 'reversal effect' iaitu sistem imunisasi badan yang
sepatutnya menjadi lebih kuat dengan pengambilannya akan menjadi lemah.
Akibatnya seseorang itu akan mudah mendapat penyakit berjangkit dan penyakit
kronik seperti kanser dan sebagainya. Selain itu, kesan terlebih dos minyak ikan
Omega-3 juga ialah darah kita akan menjadi terlalu cair lalu meningkatkan risiko
perdarahan luaran dan dalaman.
Balas
2.
Balas
3.
KASQQ adalah sebuah Situs Judi Online Terpercaya terbaik dan juga BandarQ
Online Terpercaya, Sebagai partner Agen BandarQ Online Terpercaya dan Agen
BandarQ Online Terbaik. KASQQ Juga sebagai website Situs BandarQ dan Situs
Judi Online Terpercaya yang menyediakan games-games terbaik buat anda.
Minimal Deposit dan WD sangat terjangkau hanya 20 Rb anda sudah bisa bermain
Poker Uang Asli
Ayo Segera Gabung Dan Mainkan Sekarang Juga Di KASQQ
Balas
My Instagram
http://Instagram.com/lukmanarifinla
Translate
Diberdayakan oleh Terjemahan
Search
Digital clock
Facebook Badge
Lukman Arifin
my file
► 2016 (3)
► 2014 (4)
▼ 2013 (99)
o ► Juli (3)
o ► Juni (9)
o ▼ Mei (13)
Panas Jenis Logam
Safonifikasi
DUNIA ARTIKEL: Spektrofotometri Serapan Atom
Spektrometer Prisma
induksi elektromagnetik
Formadiksi UR: Pengumuman: Pengambilan Buku Tabung...
Pancasila dan UUD 1945
Esterifikasi
Shampoo Motor
ekstraksi minyak ikan dari limbah ikan patin
reaksi Nitrasi
FORMADIKSI UR: Hasil Forum Pembentukan Structural ...
about me
Lukman Arifin
pekanbaru, riau, Indonesia
believe your dream and make it happen
Lihat profil lengkapku
visitor
lukman arifin ©. Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.