Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

EMBRIOLOGI HEWAN

“STRUKTUR PERKEMBANGAN AYAM”

Disusun oleh :

Nama : Azhari Fatikhasuri

NIM : K4314012

Kelompok : 3 (Tiga)

Kelas :B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

EMBRIOLOGI HEWAN

I. Judul
Struktur Perkembangan Ayam

II. Tujuan
1. Mengetahui struktur perkembangan ayam dari awal inkubasi sampai awal
penetasan (kurang lebih 12 hari).
2. Mengetahui perubahan tubuh ayam dari hari ke hari selama 21 hari.

III. Alat dan Bahan


Alat: Bahan:
1. Mesin penetas 1. Telur ayam kampung
2. Pinset 2. Air
3. Termometer 3. Larutan fisiologis NaCl
4. Mangkok kecil
5. Cawan petri
6. Kaca arloji
7. Alat tulis & HVS
8. Kamera

IV. Prinsip Kerja

Menyiapkan mesin penetas dengan memperatikan hal-hal berikut :


- Membersihkan ruangan mesin penetas atau oven
- Mengatur temperature mesin penetas pada suhu 40-410 C
Meletakkan telur pada mesin penetas dengan yang pertama dengan meletakkan
ujung telur menghadap ke atas dan condong ke kanan dengan kemiringan 450 C.
Selama penetasan telur harus dibolak-balik,diputar kurang lebih sebanyak 8 kali.
Setelah itu pengamatan dilakukan pada hari I,II,III,IV,VI,XVIII, dan XXI. Untuk
cara pengamatan embrio diawali dengan memecah telur secara perlahan mulai dari
membuat lubang kecil dengan menggunakan jarum sehingga tanpa merusak
embrio.
Telur yang telah dipecah dituangkan kedalam gelas arloji. Mengamati janin,
darah, dan serabut berwarna merah tersebut. Lalu telur yang dipecah dalam gelas
arloji diamati dan menggambarnya dalam kertas kerja sebagai laporan data
pengamatan. Langkah kerja secara rinci dapat dilihat pada tabel 1.

Hari ke- Tanggal Agenda Praktikum


30-04-2017 - Penyiapan inkubator selama 1 hari 1 malam hingga
suhunya mencapai 40-410C
0 02-05-2017 - Penandaan telur mulai hari ke-0 sampai hari ke-21
1 03-05-2017 - Telur dimasukkan ke dalam inkubator dengan posisi

2 04-05-2017 ujung telur menghadap ke atas dengan kemiringan 450


3 05-05-2017 - Ventilasi ditutup semua bagiannya selama 3 hari 3 malam
- Pengamatan dimulai pada hari ke-0
4 06-05-2017 - Pembalikan telur dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pada
pukul 09.00, 12.00, dan 16.00
- Ventilasi dibuka ¼ bagian selama 10 menit pada pagi
hari kemudian ditutup kembali
- Pembalikan dilakukan pada hari ke 4-18
5 07-05-2017 - Ventilasi dibuka ½ bagian selama 10 menit pada pagi
hari kemudian ditutup kembali
6 08-05-2017 - Ventilasi dibuka ¾ bagian selama 10 menit pada pagi
hari kemudian ditutup kembali
7 09-05-2017 - Ventilasi dibuka seluruhnya selama 10 menit setiap pagi
8 10-05-2017 hingga hari ke-21
9 11-05-2017 - Peneropongan yang pertama dilakukan pada hari ke-7,
10 12-05-2017 hari ke-13, dan hari ke-18
11 13-05-2017 - Dokumentasi foto untuk setiap telur yang dipecah
12 14-05-2017
13 15-05-2017
14 16-05-2017
15 17-05-2017
16 18-05-2017
17 19-05-2017
18 20-05-2017
19 21-05-2017
20 22-05-2017
21 23-05-2017 - Telur menetas
Tabel 1. Langkah kerja praktikum struktur perkembangan ayam

V. Data Pengamatan

Telur ke- Keterangan Telur ke- Keterangan


H-0 H-1
1. Albumin 1. Khalaza
3
2. Membrane 2. Membrane
vitelin vitelin
3. Yolk 3. Albumin
4. Yolk

1 2 1 2 4
H-2 H-3
1 1. Yolk 1. Albumin
1
2 2. Albumin cair
2
3 3. Membran 2. Yolk
vitelin 3 3. Calon
4
5 4. Zona pasikulata 4 jantung
5. Zona ariovaca 4. Albumin
kental

H-4 H-5
1. Jantung 1 1. Yolk
1
2. Yolk 2. Pembuluh
3. Pembuluh darah 2 darah
4. Albumin 3. Jantung
3
2
4. Albumin
4
3
4

H-6 H-7
1 1. Yolk 1 1. Yolk
2. Bakal mata 2. Pembuluh
2 2
darah
3
3. Bakal sayap 3 3. Mata
4. Pembuluh darah 4. Bakal
4
5. Bakal organ 4 sayap
5

H-8 H-9
1 1. Badan 1 1. Yolk
2. Bakal sayap 2. Pembuluh
2 2
3. Bakal mata darah
3 4. Yolk 3 3. Kepala
5. Pembuluh 4 4. Mata
4
darah 5 berkembang
5 5. Bakal sayap

H-10 H-11
5
1. Yolk 1. Kepala
1 3 1
2. Pembuluh 2. Mata
2 darah 3. Alantois
2
3 4 3. Mata 4. Pembuluh
berkembang 4 darah
sempurna 5. Bakal sayap
4. Bakal sayap 5
5. Bakal paruh

H-12 H-13
1. Yolk 1. Mata
1 1
2. Badan 2. Telinga
2 3. Bakal paruh 2 3. Bulu

3
4. Bakal sayap 4. Pembuluh
3
5. Mata darah
4 6. Pembuluh 4
5
darah
6

H-14 H-15
1. Mata 1. Mata
1
2
2. Telinga 2. Paruh
3. Bulu 2 3. Sayap
3
4. Paruh 4. Bulu
1 3

4
4

H-16 H-17
1. Mata 1. Paruh
1
2. Paruh 2. Mata
1
3. Ceker 2 3. Yolk
2
4. Bulu 4. Bulu
3 3

4 4
H-18 H-19
1
1. Mata 1.Cairan
1
2 2. Paruh amnion
3. Sayap 2 2.Paruh
3 4. Ceker 3 3.Ekstremitas
4 4.Sayap
4
5 5.Mata

H-20 H-21
1. Mata Pada hari ke-
1 21 tidak ada
2. Paruh
telur yang
2 3. Sayap
menetas.
4. Ceker
3

VI. Pembahasan

Praktikum ini bertujuan dapat mengetahui struktur perkembangan ayam dari awal
inkubasi sampai awal penetasan (kurang lebih 12 hari) dan mengetahui perubahan tubuh
ayam dari hari ke hari selama 21 hari.
Ayam merupakan hewan ovipar. Perkembangan embrio ayam terjadi di luar
tubuh induknya. Selama berkembang, embrio memperoleh makanan dan perlindungan
yang dari telur berupa kuning telur, albumen, dan kerabang telur. Itulah sebabnya telur
unggas selalu relatif besar. Perkembangan embrio ayam tidak dapat seluruhnya dilihat,
dengan mata telanjang, melainkan perlu bantuan alat khusus seperti mikroskop atau
kaca pembesar (Campbell, 2008).
Ayam pada waktu perkembangan embrionya dimulai dari zigot sampai menetas
terjadi sekitar 19 sampai 21 hari. Pada waktu telur menetas, hanya dapat dilihat anak
ayam baru menetas dan pecahan cangkang telur, sedangkan kuning telur dan albumin
sudah habis terserap, bahkan beberapa hari sebelum menetas kantong kuning telur
tempat menyimpan kuning telur telah ditarik kedalam tubuh. Untuk 1-3 hari pasca
menetas, kantong kuning telur berfungsi sebagai bagian dari system pencernaan. Telur
adalah suatu bentuk tempat penimbunan zat gizi seperti air, protein, karbohidrat, lemak,
vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan embrio sampai menetas dan
selama itu terjadi pembelahan awal seluler, terbentuk dua lapisan sel benih dimana
peristiwa ini disebut dengan gastrulasi, yang biasanya dilengkapi pada saat telur
dikeluarkan dari tubuh induk. Kedua lapisan ini adalah ektoderm dan mesoderm.
Lapisan ketiga yaitu endoderm akan terbentuk ketika telur sudah di tempatkan di dalam
inkubator (Nuryati, et.al, 2005). Pada saat telur dikeluarkan, beberapa ribu sel akan
dihasilkan dan blastodiscus akan menggambarkan suatu unit yang kompleks. Setelah
telur dikeluarkan, pembelahan seluler terus berlangsung selagi temperatur di atas 75º F.
Sel telur tidak akan membelah lagi bila temperatur kembali rendah, oleh karena itu
mulai saat telur ditelurkan sampai telur siap dimasukkan kedalam inkubator,
pembelahan seluler akan terhambat, artinya tidak terjadi pembelahan sel antara waktu
tersebut (Arthur & Sullivan, 2008).
Perkembangan embrio ayam terjadi di luar tubuh induknya. Selama
perkembangan, embrio memperoleh makanan dan perlindungan dari telur berupa kuning
telur, albumin, dan kerabang telur. Hal inilah yang menyebabkan telur unggas
berukuran relatif besar. Perkembangan embrio ayam tidak dapat seluruhnya dilihat
dengan mata telanjang, melainkan perlu bantuan alat khusus seperti mikroskop atau
kaca pembesar (Campbell, Reece, Mitchell, 1987). Dalam perkembangannya, embrio
dibantu oleh vitellus, amnion, allantois, dan chorion. Amnion merupakan kantong yang
membantu embrio muda selama perkembangannya, dimana kantung ini dipenuhi suatu
cairan yang transparan dan bersifat mukoid, dihasilkan oleh dinding amnion dan kulit
tubuh embrio. Menjelang kelahiran cairan ini ditelan oleh foetus kembali. Pada ayam
berfungsi untuk mencegah embrio kering, meniadakan goncangan, keleluasaan embrio
berubah-ubah sikap, dan menyerap albumin. Chorion merupakan selaput perpaduan
antara selaput bagian dalam kerabang telur dengan alantois. Pada proses pembentukan
plasenta merupakan bagian dari foetus. Bersama-sama dengan alantois membentuk
selaput choriallantois. Chorion kaya akan pembuluh darah yang berfungsi
menyempurnakan fungsi metabolism. Alantois merupakan selaput yang membantu
system sirkulasi dan apabila telah berkembang sempurna akan mengelilingi embrio.
Chalaza berfungsi membantu amnion agar kuning telur dapat tepat berada di tengah-
tengah lapisan putih telur.
Pembahasan perkembangan embrio ayam dari hari ke hari selama 22 hari
pengamatan dapat dijelaskan sebagai berikut.

1
Telur hari ke-0
Gambar Pengamatan Gambar Searching
Source : www.raising-happy-chickens.com
Keterangan: Keterangan:
1. Albumin 1. Lempengan embrio
2. Membrane vitelin 2. Area pelucida
3. Yolk 3. Area opaca
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat lempengan embrio yang belum nampak. Yolk masih
banyak, struktur telur masih sama, belum terjadi perubahan. Telur masih mengandung 2 albumen
yang jelas yaitu albumin encer dan pekat. Yolk dan calon embrio masih belum nampak. Sel benih
berkembang membentuk cincing pada bagian tepi agak gelap, bagian tengah agak terang. Bagian
tengah sebagai sel tubuh betina yang sudah dibuahi (zygot blastoder), setelah 15 menit
pembuahan, terjadi pembiakan sel-sel bagian awal perkembangan embrio.
Telur ayam mewakili tipe telur megalesital (telolesital ekstrim). Secara morfologi, cangkang
telur ayam memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh sifat genetik
yang dibawa oleh induknya. Di dalam cangkang terdapat selaput tipis, di salah satu ujung telur,
selaput tidak menempel pada cangkang sehingga membentuk rongga udara. Rongga udara
berfungsi sebagai sumber oksigen bagi embrio (Adnan, 2008).
Struktur telur ayam, antara lain:
a. Selaput vitelin merupakan selaput yang menutupi kuning telur, atau lebih tepatnya
menyelubungi yolk dan germinal di sekitarnya.
b. Yolk (kuning telur) sebagai tempat persediaan atau cadangan makanan bagi embrio.
c. Khalaza berfungsi untuk menahan kuning telur, supaya tetap pada tempatnya dan
menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas kuning telur.
d. Albumin (putih telur) berfungsi untuk melindungi zigot atau embrio dari goncangan dan
bahaya lain serta sebagai cadangan makanan. Bagian ini terdiri dari bagian yang encer,
dan bagian yang lebih kental. Bagian ini terdiri dari bagian yang encer (thin albumin) dan
bagian yang lebih kental (thick albumin). Thick albumin berada di sekitar yolk. Putih
telur terdiri dari protein ovalbumin, konalbumin, ovomukid, lisosim, ovidin, avoglobulin,
dan ovomukin. (Sugianto, 1996).

2
Telur hari ke-1
Gambar Pengamatan Gambar Searching
Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id/

Keterangan: Keterangan:
1. Khalaza 1. Albumin
2. Membrane vitelin 2. Yolk
3. Albumin 3. Area pelucida
4. Yolk 4. Area opaca
5. Membran vitelin
Berdasarkan hasil pengamatan belum memperlihatkan adanya perubahan struktur embrio
ayam yaitu adanya area pelucida dan area opaca pada telur ayam. Telur masih mengandung 2
albumin yang jelas yaitu albumin encer dan pekat Terlihat adanya khalaza. Yolk dan calon embrio
masih belum nampak. Yolk (kuning telur) strukturnya masih utuh, dan mulai terbentuk 1 pasang
somit. Somit merupakan potongan-potongan epimere menurut letak anterior-posterior. Gambar
searching lebih menunjukkan bagian-bagian preparat yang jelas.
Kalaza adalah lapisan putih telur tebal daerah ujung-ujung telur mengalami diferensiasi
membentuk benang-benang mucin. Benang-benang mucin ini akan berputar membelit seperti tali
yang menuju ke arah ujung telur, berfungsi menahan kuning telur supaya tetap pada tempatnya,
menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas kuning telur, menjaga keseimbangan sel telur
(calon embrio) supaya tidak goyang serta melindungi membrio agar terhindar dari benturan.
Khlaza yang tidak terlihat pada gambar hasil pengamatan dikarenakan perbesaran dari gambar
pengamatan yang tidak terlalu bagus. Namun, dapat dikatakan bahwa gambar yang diamati sudah
cukup representatif dan kualitas telur yang diamati juga masih bagus.
Bagian-bagian telur ayam :
 Blastodisk  disebut juga sel embrio, yang akan tumbuh menjadi individu baru.
 Area opaca  bagian yang dibawahnya terdapat yolk, bakal terbentuknya tulang belakang.
 Area pelucida  bagian tengah di atas blastocoel, bakal terbentuknya pembuluh darah dan
saraf.
 Rongga segmentasi  rongga yang berada di bawah area pelucida, terdapat pada cincin
yang berwarna lebih gelap dari sekitarnya.
 Peta takdir  bagian yang akan terbentuk menjadi jantung embrio.
Pembentukan jaringan pada embrio ayam meliputi peta takdir, area opaca, dan zona
vasikulata. Sugiyarto (1996) menyatakan bahwa peta takdir merupakan cikal bakal dari
pembentukan jantung. Area opaca merupakan tahap awal pembentukan organ tubuh. Sedangkan
zona vasikulata merupakan pembentuk pembuluh darah bagi embrio.
Keping embiro seharusnya sudah mulai melebar/membentuk bagian-bagian namun belum
terlihat serat. Pembuluh darah belum terbentuk, telah terbentuk satu pasang somit lateral
notochord. Somit-somit berikutnya akan terbentuk posterior dari ujung yang pertama dalam setiap
jam. Lipatan kepala akan diikuti pembentukan susu depan. Embrio dengan waktu setelah 24 jam
inkubasi memperlihatkan perkembangan mesoderm pada beberapa daerah. Asal mula lempengan
embrio pada tahap blastodermal. Nampak ada rongga segmentasi yang berada di bawah area
pelucida terdapat pada cincin yang berwarna lebih gelap dari sekitarnya.

3
Telur hari ke-2
Gambar Pengamatan Gambar Searching

Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id/
Keterangan: Keterangan:
1. Yolk 1. Albumin
2. Albumin 2. Membran vitelin
3. Membran vitelin 3. Yolk
4. Zona pasikulata 4. Germinal disc
5. Zona ariovaca
Berdasarkan hasil pengamatan preparat cukup jelas menggambarkan bagian-bagian preparat
embrio ayam. Gambar referensi cukup jelas dengan bagian-bagian kutub anima & vegetative yang
terlihat. Hasil pengamatan telur pada hari ke-2 menunjukkan bahwa telur ayam mengalami
perubahan, artinya terjadi perkembangan embrio dari inkubasi hari ke-1. Hal ini telah sesuai
dengan teori yang ada.
Menurut Adnan (2008), pada hari kedua bentuk awal embrio mulai terlihat jelas. Seharusnya
sudah terlihat primitive streak (pemanjangan blastoderm) yang berkembang menjadi embrio.
Selain itu, pada blastoderm terdapat garis merah yang menunjukkan permulaan sirkulasi darah.
Pembuluh darah mulai terlihat, tetapi pada hasil pengamatan belum menunjukkan perubahan
struktur yang signifikan. Tidak terlihatnya bagian-bagian embrio yang terdapat di telur inkubasi 2
hari dapat dikarenakan beberapa faktor antara lain karena suhu dan kelembaban alat penetas telur
tidak sesuai, bisa jadi karena suhunya terlalu panas dan kondisinya terlalu kering. Atau dapat
terjadi karena telur yang diletakkan belum di buahi oleh pejantan sehingga belum terjadi fertilisasi.
Embrio mulai denyut ketika dipecah hanya beberapa menit kemudian mati atau tidak
berdenyut lagi. Denyutnya lemah.Embrio terletak agak tepi. Terjadi perkembangan pada lapisan
endoderm, usus pertama yang terbentuk dengan tejradinya lipatan kepala, sedangkan usus
belakang terjadi karena lipatan ekor usus depan dan usus belakang masih berhubungan dengan
yolk. Perubahan yang sangat jelas ditemukan yaitu terjadinya torsi. Kuning telur bertambah
banyak, terlihat mulai terbentuk calon embrio. Pada tahap ini, seharusnya bentuk awal embrio
mulai terlihat jelas. Hari ke-2 sudah terlihat primitive streake (pemanjangan blastoderm) yang
berkembang menjadi embrio, terdapat garis merah yang menunjukkan permulaan sirkulasi darah.
Menurut teori, perkembangan telur pada hari ke-2 embrio mulai bergeser ke sisi kiri, dan
saluran darah mulai terlihat pada bagian kuning telur. Perkembangan sel dari jam ke-25 sampai
jam ke -48 secara berurutan adalah pembentukan formasi pembuluh darah halus dan jantung,
seluruh jaringan otak mulai terbentuk dan jantung mulai berdetak, jaringan pendengaran mulai
terbentuk, selaput cairan mulai terlihat dan mulai juga terbentuk formasi tenggorokan. Bentuk awal
embrio hari kedua mulai terlihat jelas. Pada umur ini sudah terlihat primitive streake – suatu
bentuk memanjang dari pusat blastoderm– yang kelak akan berkembang menjadi embrio. Pada
blastoderm terdapat garis-garis warna merah yang merupakan petunjuk mulainya sistem sirkulasi
darah. Terlihat primitive-streak yaitu suatu bentuk memanjang dari pusat blastoderm yang kelak
akan berkembang menjadi embrio. Bakal jantung sudah mulai berdenyut, terjadi pembentukan
pembuluh saraf collum vertebrata. Belum terjadi pengurangan yolk (Adnan, 2008).

4
Telur hari ke-3
Gambar Pengamatan Gambar Searching

Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id/
Keterangan: Keterangan:
1. Albumin cair 1. Albumin
2. Yolk 2. Yolk
3. Calon jantung 3. Bakal mata
4. Albumin kental 4. Pembuluh darah
Berdasarkan hasil pengamatan telur pada hari ke-3 menunjukkan tidak adanya perubahan
struktur embrio ayam daripada pengamatan sebelumnya. Hal ini kurang sesuai dengan teori yang
ada.
Berdasarkan teori, embrio umur 3 hari seharusnya jantung mulai terbentuk dan berdenyut,
serta bentuk embrio sudah mulai tampak jelas yang ditandai dengan adanya gelembung yang dapat
terlihat seperti gelembung bening sebagai kantung amnion, dan alantois mulai berkembang.
Gelembung bening tersebut menjadi bakal pertumbuhan otak. Selain itu, seharusnya juga sudah
terbentuk kantong amnion yang berisi cairan warna putih berfungsi melindungi embrio dari
goncangan dan membuat embrio bergerak bebas. Jantung mulai berdenyut, sudah ada cikal bakal
kepala dan pembuluh darah yang melebar serta tampaknya cikal bakal ekor pada embrio tersebut
(Yatim, 1990). Hampir seluruh permukaan telur dilingkupi pembuluh darah. Embrio berada di sisi
kiri, dikelilingi oleh sistem peredaran darah, membram viteline menyebar di atas permukaan
kuning telur. Kepala dan badan dapat dibedakan, demikian juga otak. Nampak juga struktur
jantung yang mulai berdenyut.
Menurut teori, Pada hari ke-3, dimulainya pembentukan formasi hidung, sayap, kaki, dan
jaringan pernafasan. Pada masa ini, selaput cairan juga sudah menutup seluruh bagian embrio.
Peneropongan telur pada hari ke-3 biasanya sudah terlihat jelas untuk membedakan telur yang
berembrio dan telur yang kosong atau embrio mati. Jantung yang mulai berdenyut, sudah adanya
cikal bakal dari kepala dan pembuluh darah yang melebar serta tampaknya cikal bakal adanya ekor
pada embrio tersebut. Pembentukan jantung dimulai setelah terjadi pembentukan kepala jam ke-24
dimana terjadi penebalan mesoderm splanchis pada kaki-kaki portae usus depan di daerah
pembentukan jantung. Respirasi dilakukan oleh selaput allantois. Endocardium yang terbentuk
berupa satu tabung. Pada ayam endocardium pada mulanya berasal dari 2 tabung yang bergabung
menjadi satu. Bentuk embrio sudah mulai tampak ditandai dengan adanya gelembung. Alantois
mulai berkembang. Gelembung bening menjadi bakal pertumbuhan otak, sementara kantong
amnion yang berisi cairan warna putih berfungsi melindungi embrio dari goncangan dan membuat
embrio bergerak bebas. Embrio terletak agak ke tepi dan ukurannya lebih besar. Ada cairan corio
alantois, umbilicalis fungsinya menyalurkan makanan ke embrio atau memfiksir embrio (Sugianto,
1996).
Namun, pada embrio yang diamati, belum menunjukan perubahan perkembangan embrio
pada normalnya. Pembuluh darah sudah terlihat jelas dan semakin banyak. Sudah ada cikal bakal
kepala dan pembuluh darah yang melebar serta tampaknya cikal bakal ekor pada embrio tersebut.

5
Telur hari ke-4
Gambar Pengamatan Gambar Searching
Source: www.embriologyofbirds.blogspot.co.id/
Keterangan:
1. Jantung Keterangan:
2. Yolk 1. Albumin
3. Pembuluh darah 2. Yolk
4. Albumin 3. Pembuluh darah
4. Bakal mata
Berdasarkan hasil pengamatan preparat perkembangan embrio ayam, diperoleh gambar
cukup jelas. Gambar referensi terlihat jelas bagian-bagian. Hasil pengamatan telur pada hari ke-4
menunjukkan adanya perubahan struktur embrio yang ditandai dengan munculnya jantung dan
bakal mata. Albumin lebih sedikit dibandingkan dengan hari sebelumnya dan yolk lebih banyak
daripada hari sebelumnya. Pembuluh darah semakin membesar sehingga terlihat jelas dan bakal
mata juga semakin jelas.
Berdasarkan teori, pada hari ke-4 inkubasi jantung mulai terbentuk dan berdetak sama
seperti hari ke-3. Sudah mulai terbentuk bakal mata, bakal kaki dan cairan amnion walaupun
masih sedikit. Pembuluh darah semakin lebih banyak. Mulai terbentuk tunas ekor. Mulai terbentuk
hemispere otak dan mesenchepalon. Terlihat adanya mata sebagai bintik gelap pada sebelah kanan
jantung yang mulai membesar. Kutub animal dan vegetal sudah tampak jelas. Sebelum
proenchepalon pad asisi lateral akan membentuk tonjolan seperti kantung yang disebut vestibula
optik. Penebalan ini kemudian memisahkan diri proenchepalon dihubungkan dengan bagian otak
ini oleh bagian yang menyempit yang disebut tangkai otak. Dengan berkembang, otak lebih lanjut
maka tangkai otak ini terdapat pada dienchepalon. Setelah terbentuk bumbung neural awal sistem
saraf, dinding bumbung neural akan membentuk bagian-bagian otak yang disebut proenchepalon,
mesenchepalon dan rombenchepalon. (Syahrum, 1994).
Menurut teori, Pada hari ke-3, pada hari ke-4 mulai terbentuk tunas ekor. Mulai terbentuk
hemispere otak dan mesenchepalon. Terlihat adanya mata sebagai bintik gelap pada sebelah kanan
jantung yang mulai membesar. Kutub animal dan vegetal sudah tampak jelas. Sebelum
proenchepalon pad asisi lateral akan membentuk tonjolan seperti kantung yang disebut vestibula
optik. Penebalan ini kemudian memisahkan diri proenchepalon dihubungkan dengan bagian otak
ini oleh bagian yang menyempit yang disebut tangkai otak. Dengan berkembang, otak lebih lanjut
maka tangkai otak ini terdapat pada dienchepalon. Setelah terbentuk bumbung neural awal sistem
saraf, dinding bumbung nerual akan membentuk bagian-bagian otak yang disebut proenchepalon,
mesenchepalon dan rombenchepalon (Campbell, 2008).
Pada inkubasi hari ke-4, juga terjadi perkembangan rongga amniotik, yang akan
mengelilingi embrio, yang berisi cairan amniotik, berfungsi untuk melindungi embrio dan
membolehkan embrio bergerak. Nampak gelembung alantois yang berperan utama dalam
penyerapan kalsium, pernapasan dan tempat penyimpanan sisa-sisa. Terjadi perkembangan jantung
yang semakin membesar, hati dan darah mulai berkembang, memulai terbentuk telinga, jantung
mulai berdetak, peredaran darah diawali dengan bekerja sama kantung darah dan kantung selaput
kuning telur. Perkembangan embrio ayam pada hari ke empat ditandai dengan terlihatnya mata
sebagai bintik gelap yang terletak disebelah kanan jantung, bakal kaki dan cairan amnion
walaupun masih sedikit.
6
Telur hari ke-5
Gambar Pengamatan Gambar Searching

Source: www.embriologyofbirds.blogspot.co.id/
Keterangan:
1. Yolk Keterangan:
2. Pembuluh darah 1. Albumin
3. Jantung 2. Yolk
4. Albumin 3. Bakal mata
4. Pembuluh darah
5. Bakal sayap
Berdasarkan hasil pengamatan struktur embrio teramati yaitu sudah terlihat membentuk
huruf C dengan adanya jantung dan pembuluh darah yang terlihat semakin jelas.
Pada hari ke-5 inkubasi seharusnya embrio mengalami peningkatan ukuran dan mulai
membentuk huruf C dengan kata lain calon bakal kepala bergerak mendekati ekor. Perkembangan
embrio ditandai dengan sudah tampak kuncup-kuncup anggota badan, sudah mulai terbentuk mata
yang lebih berkembang dibandingkan inkubasi hari sebelumnya, terdapat pula arteri umbilicalis
(suplai makanan). Selain itu, juga ditandai dengan terbentuknya kepala, ekor, jantung yang
semakin berdetak. Kemudian adanya selaput otak, paruh yang terlihat dan adanya cikal bakal
terbentuknya sayap (Kimball, 1992). Selain itu, pada hari ke-4 inkubasi seharusnya terjadi
perkembangan sayap, tunas kepala, mata, anggota bagian atas dan bawah, telah terjadi
perkembangan alat reproduksi dan sudah berbentuk jenis kelaminnya.
Terjadi perkembangan amniotik yang berisi cairan amnion, berfungsi melindungi embrio dari
goncangan. Adanya gelembung alanthois yang berperan utama dalam penyerapan kalsium,
pernapasan dan tempat penyimpanan sisa. Embrio mengalami peningkatan ukuran, kepala
bergerak mendekati ekor. Rongga yang terdapat antara endocardium dan epymicardium pada ayam
berisi serabut-serabut retikuler yang jarang disebut cardium jelly, berupa substansi yang ventral
kaya dengan glukosamin glicans seperti myalurenal chandrotin sulfat serta colagen dan
glycoprotein. Bagian sebelah luar area apaca menjadi area vitellina. Perkembangan pembuluh
darah di dalam daerah area. Ekor dan kepala berdekatan sehingga tampak seperti huruf C.
7
Telur hari ke-6
Gambar Pengamatan Gambar Searching

Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id/
Keterangan: Keterangan:
1. Yolk 1. Yolk
2. Bakal mata 2. Mata
3. Bakal sayap 3. Bakal sayap
4. Pembuluh darah
4. Pembuluh darah
5. Bakal organ
Berdasarkan hasil pengamatan struktur perkembangan embrio memperlihatkan bakal organ,
bakal mata, pembuluh darah, dan bakal sayap yang semakin jelas dan semakin terlihat
perkembangannya.
Perkembangan pada hari ke enam ditandai dengan perkembangan lebih lanjut dari membrane
vitellum yang mengelilingi separuh kuning telur. Fissure ada diantara jari pertama, kedua, dan
ketiga dari anggota badan bagian atas dan antara jari kedua dan ketiga anggota badan bagian
bawah. Jari kedua lebih panjang daripada jari yang lain (Kimball, 1992).
Selain itu, pada hari ke-4 inkubasi seharusnya mata sudah nampak menonjol dan terjadi
perkembangan kuncup-kuncup anggota badan. Jika dilihat menggunakan mikroskop, terlihat
bahwa rongga dada sudah mulai berkembang dan jantung membesar. Selain itu dapat dilihat otak,
amnion, dan kantong kuning telur. Terbentuk sayap, kepala yang mebesar dan pembuluh darah
yang masuk ke dalam tubuh embrio tersebut. Ekor dan kepala sudah berdekatan tampak seperti
huruf C. Amnion dan alantois sudah terlihat. Pembuluh darah semakin banyak dari hari
sebelumnya. Terdapat optic focicel, prosencephalon, metencephalon, rombecenphalon dan
umbilicalis. Sebelum proencephalon berkembang menjadi telencephalon dan dienchepalon pada
sisi lateral akan membentuk tonjolan seperti kantong yang disebut vestibulle optic (Syahrum &
Djokronegoro, 1994).
Menurut teori, pada hari keenam sudah terlihat membrane vitellum yang terus berkembang
dan mengelilingi dari separuh kuning telur. Fissure ada di antara jari kesatu, kedua dan ketiga dari
anggota badan bagian atas dan antara jari kedua dan ketiga anggota badan bagian bawah, jari
kedua lebih panjang dari jari yang lain (Kimball, 1992). Sudah terbentuk embrio dan terdapat mata
tampak menonjol yang berwarna hitam pada embrio. Terdapat selaput embrio yang dikelilingi
pembuluh darah. Terdapat banyak pembuluh darah. Albumin pekat dan cair tidak dapat dibedakan.
Yolk berwarna kuning, disisi pinggir ada embrio (embrio terletak didalam amnion) dan terbentuk
tali pusar. Albumin lebih banyak daripada yolk. Rongga dada sudah mulai berkembang dan
jantung mulai membesar. Pembentukan paruh dimulai. Begitu juga dengan kaki dan sayap, terlihat
otak, amnion, alantois, kantong kuning telur dan paruh. Perkembangan pada hari ke enam juga
ditandai dengan perkembangan kuncup-kuncup anggota badan.

8
Telur hari ke-7
Gambar Pengamatan Gambar Searching

Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id
Keterangan: Keterangan:
1. Yolk 1. Yolk
2. Pembuluh darah 2. Bakal sayap
3. Mata 3. Mata
4. Pembuluh darah
4. Bakal sayap
Berdasarkan hasil pengamatan telur pada hari ke-7 menunjukkan adanya perubahan struktur
embrio apabila dibandingkan dengan embrio hari ke-6 yaitu dengan jantung, bakal mata, dan
pembuluh darah serta bakal sayap terlihat semakin jelas dan semakin berkembang.
Perkembangan embrio ayam pada hari ke-7 ditandai dengan nampaknya cairan yang makin
mengencer dan di bagian leher sehingga memperlihatkan perpisahan antara bagian kepala dan
bagian badan, terjadi pembentukan paruh dan nampak pula otak pada bagian kepala yang
ukurannya lebih kecil di bandingkan dengan embrio (Kimball, 1992).
Perkembangan embrio ayam pada hari ke-7 ditandai dengan mata yang menonjol dan
mengeras, kuning telur yang semakin berkurang karena sudah terambil oleh embrio sebagai zat
makanannya. Jari kaki dan sayap sudah terlihat. Perut mulai menonjol karena organ-organ dalam
mulai berkembang. Paruh muncul berupa titik gelap di dasar mata. Pembentukan bulu juga
dimulai. Pada masa-masa ini, embrio sudah seperti burung dan mulutnya terlihat mulai membuka.
Otak, leher, jari, kaki dan sayap terbentuk. Pada umur 7 hari, paruhnya sudah nampak seperti
bintik gelap pada dasar mata dan leher juga sudah mulai terbentuk.
Pada gambar pengamatan terlihat bagian-bagian struktur perkembangan ayam, antara lain :
 Bakal sayap  bagian yang akan berkembang menjadi sayap.
 Mata  organ penglihatan.
 Bakal ekstremitas  bagian yang akan berkembang menjadi kaki.
 Paruh  struktur anatomi luar aves yang berfungsi untuk makan.
 Pembuluh darah  untuk menyuplai nutrisi.
 Yolk  kuning telur.
Sedangkan pada gambar referensi terlihat bagian-bagian struktur perkembangan ayam, antara
lain : bakal ekstremitas, bakal sayap, paruh, mata, pembuluh darah, tali pusar, amnion dan
membran vitelin.
1. Tali pusar  berfungsi menghubungkan embrio dengan kantung kuning telur dengan
selaput ekstra embrionik lain.
2. Amnion  kantong yang membantu embrio muda selama perkembangannya, dimana
kantung ini dipenuhi suatu cairan yang transparan dan bersifat mukoid, dihasilkan oleh
dinding amnion dan kulit tubuh embrio. Menjelang kelahiran cairan ini ditelan oleh foetus
kembali. Pada ayam berfungsi untuk mencegah embrio kering,

9
Telur hari ke-8
Gambar Pengamatan Gambar Searching

Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id
Keterangan: Keterangan:
1. Badan 1. Yolk
2. Bakal sayap 2. Albumin
3. Bakal mata 3. Mata
4. Yolk 4. Bakal kaki
5. Pembuluh darah 5. Bakal sayap
Berdasarkan hasil pengamatan telur pada hari ke-8 menunjukkan adanya membran vitellum
yang menutupi hampir seluruh kuning telur. Hasil pengamatan telah sesuai dengan teori yang ada.
Namun, belum terlihat adanya folikel rambut dan paruh.
Berdasarkan teori, hari ke-8 inkubasi menunjukkan adanya pigmentasi pada mata mulai
nampak serta bagian paruh atas dan bagian bawah mulai terpisah. Demikian pula dengan sayap
dan kaki. Leher merenggang dan otak telah berada di dalam rongga kepala serta terjadi pembukaan
indera pendengar bagian luar. Perkembangan pada hari ke-8 juga ditandai dengan munculnya
folikel rambut. Embrio terlihat jelas dan pembuluh darah bertambah, jari kaki mulai terbentuk.
Mata embrio semakin besar, tumbuh tengkorak, leher semakin jelas dan tampak alat
ekstremitasnya (Adnan, 2008)
Pada perkembangan telur telah muncul mata yang masih diselaputi dengan membrane
nictitan yang merupakan membrane transparan yang menjaga mata tetap lembab. Selain itu,bulu-
bulu kecil dan halus yang berwarna hitam mulai tampak di sekitar embrio ayam dan pembuluh
darah masih terlihat jelas seperti serabut-serabut kecil berwarna merah. Kemudian ditemukan pula
sayap yang masih kecil dan belum mengalami perkembangan lanjut. Yolk masih banyak terdapat
di tahap ini yang menandakan bahwa embrio nmasih membutuhkan banyak nutrisi dari embrio.
Albumin masih berada di lapisan terluar ketika telur dipecah. Membram vetillin menyelimuti
(menutupi) hampir seluruh kuning telur. Pigmentasi pada mata mulai nampak. Bagian paruh atas
dan bawah mulai terpisah, demikian juga dengan sayap dan kaki. Leher merenggang dan otak telah
berada di dalam rongga kepala. Terjadi pembukaan indra pendengar bagian luar (Sugianto, 1996).
Pada gambar pengamatan terlihat bagian-bagian struktur perkembangan ayam hari ke-8,
antara lain :
 Bakal sayap  bagian yang akan berkembang menjadi sayap.
 Mata  organ penglihatan.
 Kaki  bagian ekstremitas atau alat gerak.
 Paruh  struktur anatomi luar aves yang berfungsi untuk makan.
 Pembuluh darah  untuk menyuplai nutrisi.
Sedangkan pada gambar referensi terlihat bagian-bagian struktur perkembangan ayam, antara
lain : bakal ekstremitas, bakal sayap, paruh, mata, pembuluh darah, tali pusar, amnion dan
membran vitelin.
 Amnion  kantong yang membantu embrio muda selama perkembangannya, dimana kantung
ini dipenuhi suatu cairan yang transparan dan bersifat mukoid, dihasilkan oleh dinding amnion
dan kulit tubuh embrio. Menjelang kelahiran cairan ini ditelan oleh foetus kembali. Pada ayam
berfungsi untuk mencegah embrio kering, meniadakan goncangan, keleluasaan embrio
berubah-ubah sikap, dan menyerap albumin.
 Saluran luar indra pendengaran.
Tidak terlihatnya bagian-bagian embrio yang terdapat di telur inkubasi 3 hari dapat
dikarenakan beberapa faktor antara lain karena suhu dan kelembaban alat penetas telur tidak
sesuai, bisa jadi karena suhunya terlalu panas dan kondisinya terlalu kering. Atau dapat terjadi
karena telur yang diletakkan belum dibuahi oleh pejantan sehingga belum terjadi fertilisasi.

10
Telur hari ke-9
Gambar Pengamatan Gambar Searching

Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id
Keterangan: Keterangan:
1. Yolk 1. Yolk
2. Pembuluh darah 2. Pembuluh darah
3. Kepala
4. Mata berkembang 3. Mata
5. Bakal sayap 4. Bakal kaki
5. Bakal sayap
6. Bakal kepala
Berdasarkan hasil pengamatan telur pada hari ke-9 menunjukkan adanya perubahan struktur
embrio dibandingkan dengan embrio hari ke-8 yaitu dengan jantung, bakal mata, dan pembuluh
darah serta bakal sayap semakin berkembang. Selain itu, bakal kepala mulai terlihat dengan jelas.
Struktur pekermbangan :
 Rongga amnion  kantong yang membantu embrio muda selama perkembangannya, dimana
kantung ini dipenuhi suatu cairan yang transparan dan bersifat mukoid, dihasilkan oleh
dinding amnion dan kulit tubuh embrio. Menjelang kelahiran cairan ini ditelan oleh foetus
kembali. Pada ayam berfungsi untuk mencegah embrio kering, meniadakan goncangan,
keleluasaan embrio berubah-ubah sikap, dan menyerap albumin.
 Folikel Bulu  bagian yang akan berkembang menjadi bulu.
 Mata  organ penglihatan.
 Paruh  struktur anatomi luar aves yang berfungsi untuk makan.
 Kaki  bagian ekstremitas atau alat gerak.
 Pembuluh darah  untuk menyuplai nutrisi.
Sedangkan pada gambar referensi terlihat bagian-bagian struktur perkembangan ayam,
antara lain : folikel bulu, mata, paruh, kaki dan pembuluh darah.

Berdasarkan teori, pada hari ke-9 inkubasi seharusnya mulai muncul adanya kuku, mulai
tumbuh folikel bulu pertama. Alantois mulai berkembang dan meningkatnya pembuluh darah pada
vitellus. (Kimball, 1992). Selain itu, pada embrio hari ke-9 inkubasi seharusnya terdapat lipatan
dan pembuluh darahnya sudah bertambah seta jari kakinya mulai terbentuk, paruh yang terbentuk
sudah mulai mengeras. Ukuran alantaois mencapai maksimum. Embrio berputar (rotasi) mengatur
posisi sejajar bentuk telur. Kaki mulai tumbuh. Pembuluh darah semakin banyak.

11
Telur hari ke-10
Gambar Pengamatan Gambar Searching
Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id
Keterangan: Keterangan:
1. Yolk 1. Yolk
2. Pembuluh darah 2. Pembuluh darah
3. Mata berkembang sempurna 3. Mata
4. Bakal kepala
4. Bakal sayap
5. Bakal kaki
5. Bakal paruh 6. Embrio
Berdasarkan hasil pengamatan telur pada hari ke-10 menunjukkan perubahan struktur embrio
yaitu jantung, bakal mata, dan pembuluh darah serta bakal sayap terlihat semakin jelas dan
semakin berkembang. Selain itu, bakal kepala mulai terlihat dengan jelas.
Menurut Kimball (1992), hari kesepuluh ditandai dengan lubang hidung masih sempit,
terjadi pertumbuhan kelopak mata, perluasan bagian distal anggota badan. Membran vitellum
mengelilingi kuning telur dengan sempurna. Folikel bulu mulai menutup bagian bawah anggota
badan dan paruh mulai nampak. Paruh mulai keras. Bentuk kaki tampak dan kaki mulai terlihat
jelas. Sudah ada darah di embrio, pertumbuhan vitelunya sudah maksimal
Menurut Maskoeri (1992), pada embrio ayam hari ke-10 inkubasi tunas ekor mulai nampak.
Terbentuk bakal paruh yang agak runcing. Ekstremitas sudah mulai terbentuk jelas, dapat
dibedakan antara superior dan anterior. Kaki masih berupa tonjolan kaki. Kepala, badan, dan calon
kaki dapat dibedakan. Paruh mulai keras, terlihat folikel bulu embrio yang mulai terbentuk.
Lubang hidung masih sempit. Tunas ekor mulai nampak. Terbentuk bakal paruh yang agak
runcing. Ekstremitas sudah mulai terbentuk jelas, dapat dibedakan antara superior dan anterior.
Kaki masih berupa tonjolan kaki. Kepala, badan, dan calon kaki dapat dibedakan. Paruh mulai
keras, terlihat folikel bulu embrio yang mulai terbentuk (Arthur, 2008).

12
Telur hari ke-11
Gambar Pengamatan Gambar Searching

Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id
Keterangan: Keterangan:
1. Kepala
2. Mata 1. Yolk
3. Alantois 2. Kepala
4. Pembuluh darah 3. Pembuluh darah
5. Bakal sayap 4. Mata
5. Paruh
Berdasarkan hasil pengamatan telur pada hari ke-11 menunjukkan perubahan embrio ayam
ke tahap selanjutnya. Pada hari kesebelas, lubang palpebran memiliki bentuk elips yang cenderung
menjadi encer. Alantois mencapai ukuran maksimal, sedangkan vitellus semakin menyusut dan
embrio sudah nampak seperti anak ayam.
Menurut teori, alantois merupakan selaput yang membantu system sirkulasi dan apabila telah
berkembang sempurna akan mengelilingi embrio. Embrio ayam pada hari ke-11 semakin besar
sehingga yolk akan menyusut dan paruhnya sudah mulai terlihat jelas. Paruh sudah mulai
mengeras. Mata semakin jelas. Kaki dan sayap yang terbentuk semakin sempurna (Kimball, 1992).
Pada gambar pengamatan terlihat bagian-bagian struktur perkembangan ayam hari ke-11,
antara lain :
 Membran vitelin  selaput yang menutupi kuning telur, atau lebih tepatnya menyelaputi yolk
dan germinal disekitarnya.
 Folikel Bulu  bagian yang akan berkembang menjadi bulu.
 Mata  organ penglihatan.
 Paruh  struktur anatomi luar aves yang berfungsi untuk makan.
 Kaki  bagian ekstremitas atau alat gerak.
 Pembuluh darah  untuk menyuplai nutrisi.
 Alantois  selaput embrio yang berfungsi untuk mengedarkan zat-zat makanan ke embrio,
organ respirasi dan pembuangan sisa metabolisme (Adnan, 2008).
Pada gambar referensi juga terlihat bagian-bagian struktur perkembangan ayam yang sama
dengan gambar hasil pengamatan, antara lain : membran vitelin, folikel bulu, mata, paruh, kaki,
pembuluh darah, dan alantois.
Menurut teori, pada hari ke-11 lubang palpebran memiliki bentuk elips yang cenderung
menjadi encer. Alantois mencapai ukuran maksimal, sedangkan vitellus semakin menyusut dan
embrio sudah nampak seperti anak ayam (Arthur, 2008). Embrio ayam pada hari ke-11 semakin
besar sehingga yolk akan menyusut dan paruhnya sudah mulai terlihat jelas. Paruh sudah mulai
mengeras dan mata semakin jelas. Kaki dan sayap yang terbentuk juga semakin sempurna.

13
Telur hari ke-12
Gambar Pengamatan Gambar Searching

Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id
Keterangan: Keterangan:
1. Yolk 1. Yolk
2. Badan 2. Pembuluh darah
3. Bakal paruh 3. Mata
4. Bakal sayap 4. Bakal kaki
5. Mata 5. Embrio
6. Pembuluh darah
Berdasarkan hasil pengamatan telur pada hari ke-12 menunjukkan perubahan struktur embrio
ayam ke tahap selanjutnya. Menurut teori, hari kedua belas folikel bulu mengelilingi bagian luar
indra pendengar meatus dan menutupi kelopak mata bagian atas, kelopak mata bagian bawah
menutupi 2/3 atau bahkan ¼ bagian kornea.
Berdasarkan teori, embrio umur dua belas hari sudah semakin besar dan mulai masuk ke
yolk sehingga yolk semakin kecil. Mata sebelah kanan mulai membuka sedikit, sedangkan
telinganya sudah terbentuk dan sudah tampak permulaan pertumbuhan bulu bagian bawah. Mulai
tumbuh folikel rambut. Paruh dan anggota gerak sudah mulai mengeras. Struktur perkembangan
telur. Bagian-bagian :
 Yolk  kuning telur.
 Mata  organ penglihatan.
 Paruh  struktur anatomi luar aves yang berfungsi untuk makan.
 Kaki  bagian ekstremitas atau alat gerak.
 Pembuluh darah  untuk menyuplai nutrisi.
Pada gambar referensi juga terlihat bagian-bagian struktur perkembangan ayam yang sama
dengan gambar hasil pengamatan, antara lain : yolk, mata, bakal paruh, pembuluh darah, kaki.
Sedangkan dalam referensi lainnya menyebutkan bahwa pada hari ke 12, proses kalsifikasi tulang
dimulai dan munculnya jari kaki serta bulu di bagian leher, paha dan sayap (Odho, 2009).

14
Telur hari ke-13
Gambar Pengamatan Gambar Searching

Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id
Keterangan: Keterangan:
1. Mata 1. Yolk
2. Telinga 2. Mata
3. Bulu 3. Pembuluh darah
4. Pembuluh darah 4. Embrio
Berdasarkan hasil pengamatan telur pada hari ke-13 memperlihatkan perkembangan sayap
dan kaki yang mulai terlihat jelas. Paruh mulai mengeras, sisik dan kuku sudah mulai terlihat juga.
Alantois menyusut menjadi membran chorioalantois. Tubuh sudah ditumbuhi bulu. Embrio akan
berputar sehingga kepalanya tepat berada di bagian tumpulnya telur.
Pada hari ketiga belas mulai terlihat struktur anak ayam yang sederhana, kerangka mengeras
dan alat tubuh dapat di bedakan. Perut sudah membesar, organ mulai jelas yang di tandai dengan
yolk sudah berkurang karena masuk ke perut calon individu ayam. Sisik dan cakar mulai tampak
jelas (Yatim, 1990).
Pada hari ke-13 perkembangan stuktur yang nampak yaitu sayap dan kaki mulai terlihat
jelas. Paruh mulai mengeras, sisik dan kuku sudah mulai terlihat juga. Alantois menyusut menjadi
membran chorioalantois . Tubuh pun sudah ditumbuhi bulu. Embrio akan berputar sehingga
kepalanya tepatberada di bagian tumpulnya telur. Sudah terlihat struktur anak ayam yang
sederhana, kerangka mengeras dan alat tubuh dapat di bedakan.Perut sudah membesar, organ
mulai jelas yang di tandai dengan yolk sudah berkurang karena masuk ke perut calon individu
ayam (Adnan, 2008).
Sedang menurut Campbell (2008) pada hari ke 13 sudah muncul adanya sisik-sisik di kaki
dan adanya jengger dan pial.

15
Telur hari ke-14
Gambar Pengamatan Gambar Searching

Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id
Keterangan: Keterangan:
1. Mata 1. Yolk
2. Telinga 2. Mata
3. Bulu 3. Paruh
4. Paruh 4. Bakal kaki
5. Bakal sayap
6. Pembuluh darah
7. Embrio
Berdasarkan hasil pengamatan telur pada hari ke-14, terlihat perubahan struktur embrio
ayam ke tahap selanjutnya. Perkembangan yang terlihat yaitu sayap dan kaki mulai terlihat jelas.
Paruh mulai mengeras, sisik dan kuku sudah mulai terlihat juga. Alantois menyusut menjadi
membran chorioalantois. Embrio akan berputar sehingga kepalanya tepat berada di bagian tumpul
telur.
Punggung telah tampak meringkuk atau melengkung sementara bulu hampir menutupi
seluruh tubuhnya. Kepala sudah mengarah ke sayap sebelah kanan, karena mendekati rongga udara
dan amnion sudah mulai berkurang. Sudah terlihat struktur anak ayam yang sederhana, kerangka
mengeras dan alat tubuh dapat di bedakan. Perut sudah membesar, organ mulai jelas yang di tandai
dengan yolk sudah berkurang karena masuk ke perut calon individu ayam (Adnan, 2008).
Perkembahan embrio pada hari keempat belas, punggung telah tampak meringkuk atau
melengkung. Sementara bulu hampir menutupi seluruh tubuhnya. Selain itu, organ yang terbentuk
semakin sempurna. Kepala mengarah ke sayap sebelah kanan rongga udara. Embrio ayam sudah
tumbuh bulu dan hampir menyelimuti seluruh permukaan tubuh, kaki mulai tampak jelas, disebut
juga ceker.
Pada hari ke 14, embrio ayam sudah menunjukkan stuktur tubuh serupa anak ayam (chick-
like appearance) (Campbell, 2008). Sedang Kimball (1992) menyatakan bahwa pada
perkembangan ayam pada hari ke 14 yakni mata yang menutup dan kepala yang berubah posisi ke
bagian sel yang berongga.

16
Telur hari ke-15
Gambar Pengamatan Gambar Searching

Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id
Keterangan: Keterangan:
1. Mata 1. Yolk
2. Paruh 2. Pembuluh darah
3. Sayap 3. Mata
4. Bulu 4. Paruh
5. Kepala
6. Bakal kaki
7. Bakal sayap
8. Embrio
Pada hari ke-15 inkubasi, gambar hasil pengamatan sebenarnya tidak dapat diamati
perkembangan embrionya dikarenakan telur masih seperti hari ke-0 inkubasi. Hal ini dapat
disebabkan karena telur yang dipecah belum dibuahi oleh jantan sehingga yang ditemukan pada
telur hanya yolk, albumin dan germinal disk saja. Berdasarkan kedua gambar di atas, terdapat
persamaan perkembangan yang ditunjukkan oleh bagian-bagian yaitu kepala, telinga, mata, kaki,
paruh, yolk, kloaka, sayap dan bulu yang menutupi seluruh bagian tubuh ayam.
Menurut teori, Perkembangan embrio ayam pada inkubasi ke -15 biasanya kepala embrio
sudah mengarah kebagian tumpul bagian telur. Struktur tubuh sudah terlihat tertutupi bulu semua.
Vitelin semakin lama semakin terserap ke abdomen (Arthur, 2008).
Berdasarkan hasil pengamatan telur pada hari ke-15, kepala embrio sudah mengarah ke
bagian tumpul telur. Struktur tubuh terlihat tertutupi bulu semua. Vitelin semakin lama semakin
terserap ke abdomen. Pembuluh darah masuk ke dalam tubuh, dan amnion sudah habis, serta
embrio sudah terbentuk secara sempurna.

17
Telur hari ke-16
Gambar Pengamatan Gambar Searching

Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id
Keterangan: Keterangan:
1. Mata 1. Yolk
2. Paruh 2. Pembuluh darah
3. Ceker 3. Mata
4. Bulu 4. Paruh
5. Kepala
6. Kaki
7. Bakal sayap
8. Embrio
Berdasarkan hasil pengamatan telur pada hari ke-16, embrio sudah mengambil posisi yang
baik di dalam kerabang. Bulu telah menutupi semua bagian tubuh. Pembuluh darah masuk ke
dalam tubuh dan amnion sudah habis. Amnion merupakan kantong yang membantu embrio muda
selama perkembangannya, dimana kantung ini dipenuhi suatu cairan yang transparan dan bersifat
mukoid, dihasilkan oleh dinding amnion dan kulit tubuh embrio. Menjelang kelahiran cairan ini
ditelan oleh foetus kembali. Pada ayam berfungsi untuk mencegah embrio kering, meniadakan
goncangan, keleluasaan embrio berubah-ubah sikap, dan menyerap albumin.
Sisik, cakar dan paruh sudah mengeras. Kuning telur telah membeku. Telinga, mata, dan
ekor menuju ke arah sempurna. Ginjal mulai memproduksi uretas. Telah terjadi perkembangan
organ-organ tubuh, organ-organ tubuh mulai terbentuk menuju sempurna.
Terdapat kepala yang lebih kecil dari tubuhnya. Mata jelas dan terlihat besar serta hitam.
Kaki dan bentuk sudah tampak jelas. Banyak pembuluh darah yang menghubungkan embrio dan
cadangan makanan. Terdapat sayap yang nampak jelas. Terlihat adanya uropygeum. Adanya
ketuban yang menutupi embrio. Ada yolk. Albumin terdapat disekeliling embrio. Embrio memiliki
posisi yang baik. Sisik, cakar dan paruh mengeras dan bertanduk. Beberapa morfologi embrio
berubah : anak ayam dan bulu halus terus berkembang. Vitellus menyusut cepat, putih telur mulai
menghilang. Kepala bergerak ke arah kerabang telur (posisi pipping) di bawah sayap kanan
(Adnan, 2008).

18
Telur hari ke-17
Gambar Pengamatan Gambar Searching

Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id
Keterangan: Keterangan:
1. Paruh 1. Yolk
2. Mata 2. Pembuluh darah
3. Yolk 3. Kaki
4. Bulu 4. Bakal sayap
5. Mata
6. Kepala
7. Embrio
8. Paruh
Berdasarkan hasil pengamatan telur pada hari ke-17 menunjukkan adanya perubahan struktur
embrio yaitu jantung, mata, dan pembuluh darah serta bakal kaki terlihat semakin jelas dan
semakin berkembang.
Berdasarkan teori, pada hari ke-17 inkubasi seharusnya organ-organ tubuh yang terbentuk
semakin jelas dan sempurna. Embrio memiliki bentuk kepala yang telah normal, paruh terletak
sempurna dibawah sayap kanan. Paruh dan kuku sudah keras memang sudah siap untuk menetas.
Paruh embrio telah mengarah ke kantung udara. Selaput kuning telur mulai memasuki rongga
badan. Ayam dalam kedudukan baik untuk mulai membuat saluran ke dinding telur. Cairan
amnion mulai menghilang. Selain itu, embrio pada hari ke-17 inkubasi terjadi perkembangan yaitu
kepala menjadi normal bentuknya demikian juga dengan mata, ekor, sayap, dan kaki. Bulu sudah
menutupi seluruh permukaan tubuh dan paruh mengarah ke kantung udara.
Pada hari ke-17 inkubasi tidak dilakukan pengamatan embrio telur, karena telur ayam tidak
menunjukkan perkembangan struktur embrio Perkembangan embrio hari 17 ditandai dengan
organ-organ tubuh yang terbentuk semakin jelas dan sempurna. Embrio memiliki bentuk kepala
yang telah normal, paruh terletak sempurna dibawah sayap kanan. Paruh dan kuku sudah keras
memang sudah siap untuk menetas. Paruh embrio telah mengarah ke kantung udara. Selaput
kuning telur mulai memasuki rongga badan. ayam dalam kedudukan baik untuk mulai membuat
saluran kedinding telur. Cairan amnion mulai menghilang (Arthur, 2008)
Menurut teori Adnan (2008), pada hari ke 17 paruh embrio sudah membalik ke atas,
maksudnya adalah paruh embrio sudah mulai mengarah pada kantong udara. Bentuk kepala
normal, paruh terletak sempurna dibawah sayap kanan. Paruh dan kuku sudah keras memamg
sudah siap untuk menetas. Membran vitelin mulai masuk kedalam tubuh. Praktikan tidak melihat
adanya struktur usus pada embrio hasil pengamatan seperti yang tercantum pada gambar literatur.
Hasil Pengamatan yang tidak sesuai dengan literatur adalah tidak ditemukannya struktur usus pada
gambar hasil pengamatan. Kegagalan ini disebakan karena kesalahan praktikan yang kurang jeli
dalam melakukan pengamatan.

19
Telur hari ke-18
Gambar Pengamatan Gambar Searching

Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id
Keterangan: Keterangan:
1. Mata 1. Yolk
2. Paruh 2. Pembuluh darah
3. Sayap 3. Mata
4. Ceker 4. Kepala
5. Paruh
6. Kaki
7. Bakal sayap
Berdasarkan hasil pengamatan telur hari ke-18 menunjukkan adanya perubahan struktur
embrio yaitu jantung, mata, dan pembuluh darah, folikel bulu serta bakal kaki terlihat semakin
jelas dan semakin berkembang.
Bagian-bagian yang teramati pada hari ke-18 meliputi :
 Embrio sudah membalik ke atas hal ini dalam rangka embrio memposisikan diri sebaik
mungkin sebelum keluar dari cangkang.
 Yolk (kuning telur) hanya tersisa sedikit, yolk merupakan cadangan makanan yang sudah
digunakan embrio selama 18 hari lamanya untuk bertahan hidup di dalam cangkang sehingga
ketika embrio mendekati hari penetasan yolk akan semakin menyusut.
 Paruh sangat keras berguna untuk memecah cangkang telur (Sugianto, 1996).
Bulu menutupi permukaan kulit yang membantu dalam pemecahan cangkang karena dengan
bulu yang lebat ukuran embrio di dalam semakin besar hal ini yang berperan dalam pemecahan
cangkang, mata mulai mengecil dan membuka
Berdasarkan teori, pada hari ke-18 inkubasi seharusnya bulu sudah menutupi seluruh
permukaan tubuh dan paruh mengarah ke kantung udara. Pada umur 18 hari, embrio sudah tampak
jelas seperti ayam akan mempersiapkan diri akan menetas sehingga jari kaki, sayap, dan bulunya
berkembang dengan baik, guna memecah cangkang dan perlindungan diri di lingkungan luar.
Selain itu, embrio pada hari ke-18 inkubasi ukuran embrio sudah lebih besar. Paruh sudah mulai
memanjang, jantung dapat dirasakan detaknya. Pembuluh darah mulai sedikit, telah terbentuk
perkembangan dari bakal notochord. Mata sudah terlihat jelas, sayap sudah mulai melebar dan
terlihat jelas. Embrio bagian posterior berada di bagian kutub vegetatif dan tunas ekor di bagian
anteriro pada kutub anima. Ekstremitas semakin berkembang, bulu semakin lebat dan kepala
perlahan mengarah ke kantong udara.

20
Telur hari ke-19
Gambar Pengamatan Gambar Searching

Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id
Keterangan: Keterangan:
1.Cairan amnion 1. Kaki
2.Paruh 2. Bakal sayap
3.Ekstremitas 3. Kepala
4.Sayap 4. Mata
5.Mata 5. Paruh
6. Embrio
Berdasarkan hasil pengamatan telur hari ke-19 menunjukkan jantung, mata, dan pembuluh
darah, folikel bulu berwarna hitam serta bakal kaki terlihat semakin jelas dan semakin
berkembang. Selain itu, juga terdapat paruh yang semakin jelas terlihat.
Bagian-bagian yang teramati pada hari ke-19 meliputi :
 Embrio yang sudah nampak dengan struktur luar seperti ayam kecil, hal ini dikarenakan
embrio akan segera menetas menjadi ayam. Embrio ayam berukuran sangat besar sehingga
memenuhi cangkang kecuali pada rongga udara
 Yolk sac yang semakin menyusut dan yolk sac berada pada rongga tubuh dari embrio ayam,
yolk sac merupakan kuning telur yang berguna sebagai penyimpan cadangan makanan pada
embrio ayam.
 Bulu bagian sayap dan tubuh berkembang dengan baik sehingga embrio menjadi berukuran
lebih besar dan membantu dalam pemecahan cangkang.
 Mata sebagai organ penglihatan
Berdasarkan teori, pada hari ke-19 inkubasi seharusnya vitelin semakin masuk ke dalam
tubuh sehingga warna tubuh berubah menjadi hitam, biasanya paruh ayam sudah siap mematuk
dan menusuk selaput kerabang dalam. Kuning telur masuk ke dalam rongga perut embrio, selaput
kuning telur melengkapi pintu masuk dalam rongga badan. Embrio menepati seluruh area kulit
kecuali ruang udara. Pusat mulai tertutup. Paruh menembus selaput kulit bagian dan pelan-pelan
mulai menghirup udara lewat hidung. Penyerapan vitelin secara cepat. Paruh mulai mematuk
selaput/membran kerabang bagian dalam dan siap untuk menembusnya. Tubuh ditutupi bulu dan
lendir. Mata sudah membuka. Jantung sempurna berdetak (Harlita, 2015).

21
Telur hari ke-20
Gambar Pengamatan Gambar Searching

Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id
Keterangan: Keterangan:
1. Mata 1. Mata
2. Paruh 2. Kepala
3. Sayap 3. Paruh
4. Ceker 4. Kaki
5. Sayap
6. Embrio
Berdasarkan hasil pengamatan telur pada hari ke-20 menunjukkan jantung, mata, dan
pembuluh darah, folikel bulu serta bakal kaki terlihat semakin jelas dan semakin berkembang.
Selain itu, juga terdapat paruh yang sangat jelas terlihat. Yolk sac yang semakin menghilang dan
yolk sac berada pada rongga tubuh dari embrio ayam, yolk sac merupakan kuning telur yang
berguna sebagai penyimpan cadangan makanan pada embrio ayam. Bulu bagian sayap dan tubuh
berkembang dengan baik sehingga embrio menjadi berukuran lebih besar dan membantu dalam
pemecahan cangkang. Mata  organ penglihatan. Anggota gerak  kaki
Berdasarkan teori, pada hari ke-20 inkubasi seharusnya kantong kuning telur sudah masuk
sepenuhnya ke rongga perut embrio ayam. Embrio ayam hampir menempati seluruh rongga di
dalam telur kecuali kantung udara. Terjadi proses penetasan dimulai dengan terbukanya kerabang.
Vitelus terserap semua, menutup pusar (umbilicrus). Anak ayam menembus selaput kerabang telur
bagian dalam dan bernapas pada rongga udara dengan mematukkan paruhnya. Pertukaran gas
terjadi melalui kerabang telur. Anak ayam siap menetas dan memecah kerabang telur. Ayam
memutar tubuh dengan bantuan dorongan kaki. Paru-paru mulai aktif (Harlita, 2015).
Menurut Sugianto (1996), terjadi serangkaian proses penetasan yang dimulai dengan
kerabang mulai terbuka. Untuk membuka kerabang ini, ayam menggunakan paruhnya dengan cara
mematuk. Semakin lama, kerabang akan semakin besar membuka, sehingga ayam dapat bernafas.
Pada saat ini kelembaban sangat penting agar pengeringan selaput kerabang dan penempelan perut
pada kerabang dapat dicegah. Selanjutnya ayam memutar tubuhnya dengan bantuan dorongan
kakinya. Dengan bantuan sayapnya, keadaan pecahnya kerabang semakin besar.

22
Telur hari ke-21
Gambar Pengamatan Gambar Searching

Source:
www.embriologyofbirds.blogspot.co.id
Keterangan: Keterangan:
Pada hari ke- 21 tidak ada telur yang menetas. 1. Mata
2. Paruh
3. Kaki
4. Telur yang telah menetas
5. Ayam
Berdasarkan hasil pengamatan telur pada hari ke-21, dapat diketahui bahwa terdapat
perubahan struktur embrio apabila dibandingkan dengan embrio hari ke-20 yaitu telur ayam telah
menetas menjadi anak ayam. Ayam memiliki bagian-bagian yang telah sempurna antara lain
kepala, mata, sayap, bulu, paruh dan kaki. Hasil pengamatan pada embrio hari ke-21 sudah sesuai
dengan teori karena terdapat perubahan struktur embrio apabila dibandingkan dengan embrio hari
ke-20 yaitu telur telah menetas menjadi anak ayam yang keluar dari kerabang telur.
Ayam sudah membuka kerabangnya walaupun belum seluruhnya. Dari keadaan ini biasanya
tubuh ayam memerlukan waktu 12 – 18 jam untuk keluar dari kerabang. Setelah keluar dari
kerabang, tubuh masih basah. Agar kering, diperlukan waktu sekitar 6 – 12 jam, bila sudahkering,
ayam tersebut dapat dikeluarkan dari dalam ruang mesin penetas (Junqueira, 1988).
Menurut Harlita (2015), faktor-faktor yang mempengaruhi penetasan antara lain: kesalahan
pemilihan telur atau kualitas telur kurang baik, suhu mesin penetas yang tidak stabil, terlalu panas
atau terlalu rendah/ tinggi, keteledoran dalam membalik telur dalam mesin penetas/ balikan telur
tidak dibolak-balik selama inkubasi, usia telur yang melewati 1-6 hari cenderung daya tahannya
menurun.

Beberapa faktor yang mempengaruhi penetasan telur antara lain:


a. Kualitas telur kurang bagus
b. Suhu mesin penetas yang tidak stabel, terllau dingin
c. Keteledoran dalam membalik telur pada mesin penetas (telur tidak dibolak-balik)
d. Usia telur yang melewati hari ke 1-6 daya menetasnya cenderung menurun
e. Telur tidak dibuahi oleh pejantan.

Perbandingan tahapan perkembangan telur berdasarkan hasil pengamatan dan teori yang
ada dapat dilihat pada tabel 2.

Ha
ri Hasil pengamatan Teori
ke-
Belum terjadi perubahan pada struktur Belum terjadi perubahan struktur embrio ayam.
0 telur ayam. Hanya terlihat albumin, yolk Terdiri dari yolk, albumin, khalaza, germinal disc
dan membrane vitelin dan membrane vitelin.
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Terjadi perkembangan jaringan embrio ayam,
1 terbentuknya area opaca dan area terbentuk peta takdir, area opaca, dan zona
pellucida. pelucida
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Jaringan berkembang, muncul pembuluh darah
terbentuknya area opaca dan area dan primitive streak
2
pellucida. Belum ditemukan adnya
primitive streak dan pembuluh darah.
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Muncul jantung dan pembuluh darah yang
3 terbentuknya bakal mata dan pembuluh semakin banyak
darah tetapi belum terbentuk jantung.
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Mata mulai terbentuk serta bakal kaki, terjadi
terbentuknya bakal mata dan pembuluh pembentukan otak
4
darah serta jantung tetapi belum
terbentuk otak
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Mata semakin menonjol, muncul bakal sayap.
5
terbentuknya bakal mata dan pembuluh Ukuran embrio mulai mengalami peningkatan
darah, bakal sayap dan jantung. dan membentuk huruf C
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Perkembangan sayap, mata semakin menonjol
terbentuknya bakal mata dan pembuluh dan organ-organ badan mulai terbentuk
6
darah, bakal sayap dan jantung semakin
terlihat jelas.
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Kuning telur yang semakin berkurang,
terbentuknya bakal mata dan pembuluh hidungnya sudah tampak seperti bintik gelap
7
darah, bakal sayap dan jantung semakin pada dasar mata, bagian tubuh lainnya sudah
terlihat jelas. mulai terbentuk, seperti otak, leher dan paruh
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Pigmentasi pada mata, bagian paruh atas dan
terbentuknya bakal mata dan pembuluh bagian bawah mulai terpisah, demikian juga
8 darah, bakal sayap dan jantung semakin dengan sayap dan kaki serta munculnya folikel
terlihat jelas. Belum terlihat adanya rambut
folikel rambut dan paruh.
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Kuku mulai nampak, Paruh yang terbentuk sudah
terbentuknya bakal mata dan pembuluh mulai mengeras, alantaois mencapai maksimum,
9 darah, bakal sayap dan jantung semakin mulut mulai membuka
terlihat jelas. Belum terlihat adanya
folikel rambut, kuku dan paruh
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Lubang hidung masih sempit, pertumbuhan
terbentuknya bakal mata dan pembuluh kelopak mata, perluasan bagian distal anggota
darah, bakal sayap dan jantung semakin badan, membran vitellum mengelilingi kuning
10
terlihat jelas. Belum terlihat adanya telur dengan sempurna. Folikel bulu mulai
folikel rambut, kuku dan paruh. menutup bagian bawah anggota badan dan patuk
paruh mulai nampak.
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Yolk menyusut dan paruhnya sudah mulai
terbentuknya bakal mata dan pembuluh terlihat jelas. Paruh sudah mulai mengeras. Mata
11 darah, bakal sayap dan jantung semakin semakin jelas. Kaki dan sayap yang terbentuk
terlihat jelas. Belum terlihat adanya semakin sempurna.
folikel rambut, kuku dan paruh
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Folikel bulu mengelilingi bagian luar indra
terbentuknya bakal mata dan pembuluh pendengar meatus dan menutupi kelopak mata
darah, bakal sayap dan jantung semakin bagian atas, kelopak mata bagian bawah Embrio
12
terlihat jelas. Belum terlihat adanya mulai masuk ke yolk sehingga yolk semakin
folikel rambut, kuku dan paruh kecil. Mata sebelah kanan mulai membuka
sedikit, sedangkan Telinganya sudah terbentuk.
Tidak terjadi perubahan apabila Sayap dan kaki mulai terlihat jelas. Paruh mulai
dibandingkan dengan hari sebelumnya. mengeras, sisik dan kuku sudah mulai terlihat
13 juga. Alantois menyusut menjadi membran
Chorioalantois . Tubuh pun sudah ditumbuhi
bulu.
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Punggung telah tampak meringkuk atau
terbentuknya bakal mata dan pembuluh melengkung. Sementara bulu hampir menutupi
darah, paruh, folikel bulu, bakal sayap seluruh tubuhnya. Selain itu, organ yang
14
dan jantung semakin terlihat jelas. terbentuk semakin sempurna. Kepala mengarah
Punggung telah tampak meringkuk atau ke sayap sebelah kanan rongga udara.
melengkung
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Kepala embrio sudah mengarah kebagian tumpul
terbentuknya bakal mata dan pembuluh bagian telur. Struktur tubuh sudah terlihat
darah, folikel bulu, paruh, bakal sayap tertutupi bulu semua. Vitelin semakin lama
15
dan jantung semakin terlihat jelas. semakin terserap ke abdomen.
Kepala embrio sudah mengarah kebagian
tumpul bagian telur
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Bulu menutupi semua bagian tubuh, Pembuluh
terbentuknya bakal mata dan pembuluh darah masuk ke dalam tubuh dan amnion sudah
16
darah, folikel bulu, bakal sayap dan habis. Kuning telur telah membeku. Telinga,
jantung semakin terlihat jelas. mata, dan ekor menuju ke arah sempurna.
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Embrio memiliki bentuk kepala yang telah
terbentuknya bakal mata dan pembuluh normal, paruh terletak sempurna dibawah sayap
17 darah, folikel bulu, bakal sayap dan kanan. Selaput kuning telur mulai memasuki
jantung semakin terlihat jelas. Bentuk rongga badan.
embrio sudah sempurna.
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Internalisasi vitelin dimana vitelin dan yolk
terbentuknya bakal mata dan pembuluh terserap ke tubuh yang lama-kelamaan akan habis
18 darah, folikel bulu, bakal sayap dan saat umur menetas. Selain itu juga terjadi
jantung semakin terlihat jelas. Bentuk pengurangan cairan embrionik.
embrio sudah sempurna.
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Vitelin semakin masuk ke dalam tubuh sehingga
terbentuknya bakal mata dan pembuluh warna tubuh berubah menjadi hitam. Embrio
darah, folikel bulu, paruh, bakal sayap ayam mulai bernapas menggunakan paru-paru
19
dan jantung semakin terlihat jelas. Paruh
ayam siap untuk mematuk selaput
kerabang dalam
Terjadi perubahan struktur yaitu dengan Kantung kuning telur sudah masuk seluruhnya
terbentuknya bakal mata dan pembuluh kedalam rongga perut. Embrio ayam hampir
darah, folikel bulu, paruh, bakal sayap menempati seluruh rongga di dalam telur kecuali
20
dan jantung semakin terlihat jelas. Paruh kantung udara.
ayam siap untuk mematuk selaput
kerabang dalam.
Terjadi perkembangan dimana telur Terjadi perkembangan dimana telur ayam sudah
21 ayam sudah menetas menjadi anak ayam. menetas menjadi anak ayam. Ayam sudah
Ayam sudah membuka kerabangnya. membuka kerabangnya.
Tabel 2. Perbandingan tahap perkembangan telur
VII. Kesimpulan

1. Perkembangan embrio ayam adalah perkembangan terjadi di luar tubuh


induknya. Dalam perkembangannya, embrio dibantu oleh kuning telur, amnion,
dan alantois. Perkembangan embrio ayam meliputi pembelahan, gastrulasi,
oogenesis awal, dan organogenesis. Proses tersebut terjadi selama kurang lebih
21 hari sampai menetasnya telur ayam.
2. Perkembangan embrio ayam meliputi:
a. Pembelahan
b. Gastrulasi
c. Oogenesis awal
d. Organogenesis
3. Secara umum ada tiga periode perkembangan setelah menetas pada unggas
yaitu periode starter (periode baru menetas), periode grower (periode
pertumbuhan), dan periode layer (periode dewasa).
4. Perubahan tubuh ayam selama 21 hari terjadi dari mulai bentuk sederhana
hingga bentuk kompleks yaitu berupa anak ayam hasil penetasan telur selama
masa inkubasi 21 hari
5. Inkubasi telur ayam pada hari ke-21 mengalami kegagalan, disebabkan oleh
beberapa faktor berikut:
 Kesalahan pemilihan telur atau kualitas telur kurang baik
 Suhu mesin penetas yang tidak stabil, terlalu panas atau terlalu rendah
 Keteledoran dalam membalik telur dalam mesin penetas/ balikan telur tidak
dibolak-balik selama inkubasi
 Usia telur. Usia telur yang melewati 1-6 hari cenderung daya tahannya
menurun.
VIII. Daftar Pustaka
Adnan. (2008). Perkembangan Hewan. Makassar: Biologi FMIPA UNM
Arthur, J. A. & Sullivan, N. (2008). Breeding Chickens to Meet Egg Quality Need.
International Hatchery Practice, 19 (7): 7-9.
Campbell, Neil A. (2008). Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Campbell, N. A, Reece, J. B., Mitchell, L. G. (1987). Biologi Edisi Kelima Jilid 3.
Jakarta: Erlangga.
Djuanda. (1981). Embriologi Perbandingan. C.V. Armico. Bandung.
Ganong, William F. (2003). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Gadjahnata, K.H.O. (1989). Biologi Kedokteran I. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Hardi, S. (1993). Struktur dan Perkembangan Hewan. Yogyakarta: Fakultas Biologi
Universitas Gadjah Mada.
Harlita. (2015). SPH 3. Surakarta: UNS Press
Kimball, J. W. (1992). Biologi Edisi 2 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Maskoeri, J. (1992). Zoology Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.
Nuryati, Sutarto, T., Khamim, M., Hardjosworo, P. S. (2005). Sukses Menetaskan
Telur. Jakarta: Penebar Swadaya.
Odho, dkk. (2009). Pengaruh Perbedaan Waktu Koleksi Sel Blastoderm terhadap
Perkembangan Pasca Inokulasi pada Embrio Ayam Kedua. Semarang :
Laboratorium Ilmu Permuliaan dan Reproduksi Ternak, UNDIP.
Rough, R. (1971). A guide to Vertebrae Development.M : B Publishing
Sagi, M. (1990). Embriologi Perbandingan pada Vertebrata. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada
Sugianto. (1996). Perkembangan Hewan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Sugiyarto. (1996). Perkembangan Hewan. Jakarta: Depdikbud.
Syahrum, H. M. (1994). Reproduksi dan Embriologi. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Yatim, Wildan. (1990). Reproduksi dan Embriologi. Bandung: Tarsito

IX. Lampiran
2 lembar dokumentasi praktikum
1 lembar laporan sementara

X. Lembar Pengesahan
Surakarta, 6 Juni 2017

Asisten Praktikum, Praktikan,

Azhari Fatikhasuri
K4314012
LAMPIRAN

Telur ke- Keterangan Telur ke- Keterangan


H-0 H-1
1. Albumin 1. Khalaza
3
2. Membrane 2. Membrane
vitelin vitelin
3. Yolk 3. Albumin
4. Yolk

H-2 2 H-3
1 4
1 2
1 1. Yolk 1. Albumin
1
2 2. Albumin cair
2
3 3. Membran vitelin 2. Yolk
4. Zona pasikulata 3 3. Calon
4
5 5. Zona ariovaca 4 jantung
4. Albumin
kental

H-4 H-5
1. Jantung 1 1. Yolk
1
2. Yolk 2. Pembuluh
3. Pembuluh 2 darah
darah 3. Jantung
3
2
4. Albumin 4. Albumin
4
3
4
H-6 H-7
1 1.Yolk 1 1. Yolk
2.Bakal mata 2. Pembuluh
2 2
darah
3
3.Bakal sayap 3 3. Mata
4.Pembuluh darah 4. Bakal sayap
4
5.Bakal organ 4
5
H-8 H-9
1 1. Badan 1 1. Yolk
2. Bakal sayap 2. Pembuluh
2 2
3. Bakal mata darah
3 4. Yolk 3 3. Kepala
5. Pembuluh darah 4 4. Mata
4
5 berkembang
5 5. Bakal sayap

H-10 H-11
5
1. Yolk 1. Kepala
1 3 1
2. Pembuluh darah 2. Mata
2 3. Mata 3. Alantois
2
3 4 berkembang 4. Pembuluh
sempurna 4 darah
4. Bakal sayap 5. Bakal
5. Bakal paruh 5 sayap

H-12 H-13
1. Yolk 1. Mata
1 1
2. Badan 2. Telinga
2 3. Bakal paruh 2 3. Bulu

3
4. Bakal sayap 4. Pembuluh
3
5. Mata darah
4 6. Pembuluh 4
5
darah
6

H-14 H-15
1. Mata 1. Mata
1
2
2. Telinga 2. Paruh
3. Bulu 2 3. Sayap
3
4. Paruh 4. Bulu
1 3

4
4

H-16 H-17
1. Mata 1. Paruh
1
2. Paruh 2. Mata
1
3. Ceker 2 3. Yolk
2
4. Bulu 4. Bulu
3 3

4 4

H-18 H-19
1
1. Mata 1.Cairan
1
2 2. Paruh amnion
3. Sayap 2 2.Paruh
3 4. Ceker 3 3.Ekstremitas
4 4.Sayap
4
5 5.Mata

H-20 H-21
1. Mata Pada hari ke-
1 21 tidak ada
2. Paruh
telur yang
2 3. Sayap
menetas.
4. Ceker
3

Anda mungkin juga menyukai