Oleh
S1 PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
2019
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh AIA terhadap proses absisi daun pada tanaman
Coleus sp.?
B. Tujuan Percobaan
Mengetahui pengaruh AIA terhadap proses absisi pada daun.
C. Hipotesis
H0 = Pemberian hormon AIA tidak berpengaruh terhadap proses absisi
daun pada tanaman Coleus sp.
Ha = Pemberian hormon AIA berpengaruh terhadap proses absisi daun
pada tanaman Coleus sp.
D. Kajian Pustaka
AIA atau asam indol asetat merupakan salah satu hormon auksin
yang dapat disintesis dalam tubuh tanaman, termasuk golongan auksin
alami yang berperan sebagai zat pemacu pertumbuhan pada tanaman serta
penghambat proses pengguguran (Jumadi dkk, 2015). AIA merupakan
hormon yang disintesis oleh suatu tumbuhan dengan jalur bisintesis melalui
precursor asam amino triptofan. Hormon ini dapat berdistribusi melalui
jaringan floem secara basipetal, dari jaringan tua menuju jaringan muda
yang berada pada pucuk tanaman (Tomia, 2011).
Coleus sp. Atau iler memiliki batang yang tegak dan merayap
dengan tinggi berkisar 30-150 cm, mempunyai penampang batang
berbentuk segiempat. Daun tanaman Coleus sp. Berbentuk hati dan pada
setiap tepi daun dihiasi oleh jorong-jorong atau lekuk-lekuk tipis yang
bersambungan dan didukung oleh tangkai daun memiliki warna yang
beranekaragam. Bunganya berbentuk untaian bunga bersusun dan muncul
pada pucuk tangkai batang. Coleus sp. sering tumbuh liar di pematang
sawah, atau di tepi jalan. Namun, ada juga yang sengaja menanamnya
sebagai tanaman hias atau tanaman pagar. Tanaman ini tumbuh subur
didaerah daratan rendah sampai ketinggian 1500 mdiatas permukaan laut.
Coleus sp. mengandung senyawa kimia yang bermanfaat diantaranya
alkaloid, etil salisilat, metil eugenol timol, karvalenol dan mineral (Dewi,
Intan Ratna, 2008).
E. Variabel Penelitian
H. Rancangan Percobaan
1. Ambil dua buah pot tanaman Coleus sp. kemudian lakukan kegiatan
sebagai berikut :
- Pot 1 : potong satu pasang lamina yang terletak paling bawah
- Pot 2 : potong satu pasang lamina yang terletak tepat diatas lamina
yang paling bawah
2. Olesi bekas potongan tersebut, yang satu dengan lanolin, sedang yang
lain dengan 1 ppm AIA dalam lanolin
3. Beri tanda agar tidak tertukar
4. Amati tiap hari dan catat waktu gugurnya tangkai-tangkai daun tersebut
5. Adakah perbedaan waktu gugurnya daun pada percobaan saudara.
Jelaskan pendapat saudara disertai dengan teori yang mendukung.
I. Langkah Kerja
Grafik 1.1 Hubungan pengaruh AIA dan Lanolin terhadap absisi daun
Coleus sp.
4
Hari
0
1 2
Nodus ke-
AIA atau asam indol asetat merupakan salah satu hormon auksin yang
dapat disintesis dalam tubuh tanaman, termasuk golongan auksin alami yang
berperan sebagai zat pemacu pertumbuhan pada tanaman serta penghambat
proses pengguguran (Jumadi dkk, 2015). Berdasarkan teori, Kandungan auksin
pada suatu tanaman semakin kebawah maka kandungannya akan semakin
sedikit (Ramadan dkk, 2016).
Pada praktikum ini didapatkan bahwa tangkai daun pada nodus pertama
atau yang paling bawah dengan perlakuan lanolin dan AIA dalam lanolin
mengalami absisi pada hari ke- 4 dan 5, sedangkan tangkai daun pada nodus
kedua dengan perlakuan lanolin absisi pada hari ke- 6 dan dengan perlakuan
AIA dalam lanolin mengalami absisi pada hari ke- 7. Jika ditinjau dari peran
hormon AIA, hasil praktikum ini memiliki kesesuaian dengan teori yang
menyatakan bahwa AIA menghambat proses absisi daun berdasarkan hasil
nodus pertama dan kedua dimana perlakuan AIA dalam lanolin memiliki waktu
absisi paling lama dari perlakuan hanya dengan lanolin, serta teori menyatakan
bahwa daun pada nodus paling bawah memiliki kandungan auksin yang paling
rendah, sehingga waktu absisi akan semakin cepat, namun berdasarkan hasil
pengamatan, daun pada nodus pertama memiliki waktu absisi yang lebih lama
daripada pada tangkai nodus kedua.
M. Kesimpulan
N. Daftar Pustaka
Jumadi, Oslan dkk. 2015. Produksi Zat Pengatur Tumbuh IAA (Indole
Acetic Acid) dan Kemampuan Pelarutan Posfat pada Isolat Bakteri
Penambat Nitrogen Asal Kabupaten Takalar. Jurnal Bionature Vol. 16
No. 1: 43-48.
Nurnasari, Elda & Djumali. 2011. Respon Tanaman Jarak Pagar (Jatropha
curcas L.) terhadap Lima Jenis Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Buletin
Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri Vol. 3 No. 2: 71-79.
Ramadan, Vani Rizki dkk. 2016. Kajian Pemberian Zat Pengaruh Tumbuh
terhadap Pertumbuhan Stek Tanaman Buah Naga (Hylocereus
costaricensis). Malang: Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
Diakses tanggal 12 November 2018.
Silvinia, Ade. 2017. Pengaruh Air Kelapa (Cocos nucifera L.), Asam
Giberelat (GA3) dan Interaksinya terhadap Proses Senescence pada
Bunga Potong Krisan Putih (Dendranthema grandiflora L.). Bandar
Lampung: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lampung. Diakses tanggal 21 November 2018.
Untari, Rini & Dwi Murti Puspitaningtyas. 2006. Pengaruh Bahan Organik
dan NAA terhadap Pertumbuhan Anggrek Hitam (Coelogyne
pandurata Lindl.) dalam Kultur in Vitro. Jurnal Biodiversitas Vol. 7
No. 3: 344-348.
LAMPIRAN
Gambar Keterangan
2 pot Coleus sp.