Jurnal Penelitian "Produktivitas Tiga Bangsa Kelinci Di Peternakan Rakyat Desa Pakunden Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang Jawa Tengah
Jurnal Penelitian "Produktivitas Tiga Bangsa Kelinci Di Peternakan Rakyat Desa Pakunden Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang Jawa Tengah
Kelompok 6
FAKULTAS PETERNAKAN
reproduksi kelinci Flemish Giant, English Spot dan New Zealand White di Kelompok
Magelang Jawa Tengah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai April
2006. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 147 ekor kelinci
Flemish Giant, 112 ekor English Spot dan 66 ekor kelinci New Zealand White. Data
berpengaruh nyata terhadap peubah yang diamati dilanjutkan dengan uji lanjut
Hasil analisis statistik pada bobot hidup ketiga bangsa kelinci menunjukkan
memiliki bobot hidup lebih besar dibanding kedua bangsa kelinci yang lain. Koefisien
keragaman yang tinggi pada bobot hidup kelinci muda dan jumlah anak sepelahiran
RUMUSAN MASALAH
Belum adanya data produktivitas untuk dijadikan patokan kualitas dan masih
rendahnya produktivitas serta mutu hasil ternak kelinci, terutama pada pemeliharaan
English Spot dan New Zealand White yang dipelihara oleh anggota Kelompok
MANFAAT PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA
Kelinci termasuk hewan yang sudah didomestikasi dan banyak dimanfaatkan oleh
manusia untuk produksi fur, daging, hewan percobaan atau binatang kesayangan.
a. Flemish Giant
Kelinci Flemish Giant mempunyai tipe bulu pendek yang biasanya berwarna
bulan. Kelinci ini beranak cukup banyak, yaitu antara 5-12 ekor/litter
(Petplanet.co.uk., 2004).
b. English Spot
Warna bulu putih dengan tutul hitam , coklat atau emas di daerah perut atau
mata. Bobot badan 3 kg dan usianya samapai 5 tahun atau lebih. Jumlah
padat, tebal, agak kasar kalau diraba dan mata merah (Petplanet.co.uk.,
METODE PENELITIAN
Kelinci yang digunakan dalam penelitian ini adalah milik anggota Kelompok
Peternak Kelinci Mandiri (KPKM) yang beranggotakan 24 orang. Jumlah kelinci yang
diamati sebanyak 325 ekor. Kelinci Flemish Giant (FG) terdiri dari 40 ekor anak
kelinci (umur ≤ 60 hari), kelinci muda jantan 13 ekor, kelinci muda betina 16 ekor,
kelinci dewasa jantan 25 ekor dan kelinci dewasa betina 53 ekor. Kelinci English
Spot (ES) terdiri dari 45 ekor anak kelinci, kelinci muda jantan 11 ekor, kelinci muda
betina 17 ekor, kelinci dewasa jantan 13 ekor dan kelinci dewasa betina 26 ekor.
Kelinci New Zealand White (NZW) terdiri dari 23 ekor anak kelinci, kelinci muda
jantan 12 ekor, kelinci muda betina 12 ekor, kelinci dewasa jantan 5 ekor dan kelinci
dewasa betina 14 ekor. Peralatan yang digunakan berupa timbangan kapasitas 2,5
kg (skala 10 g), timbangan pegas kapasitas 11 kg (skala 100 g), keranjang kelinci
ternak kelinci. Lokasi penelitian ditentukan atas saran dinas pemerintahan Kantor
Data yang diambil terdiri dari data primer yang dikumpulkan melalui
pengisian borang dari seluruh anggota KPKM (24 orang). Data tersebut meliputi
identifikasi keluarga, tingkat pendidikan, jumlah ternak yang dimiliki peternak (jenis
kelinci, jenis kelamin dan umur kelinci), produktivitas kelinci dan manajemen
instansi terkait meliputi jumlah penduduk, potensi lahan, daya dukung lahan,
mengetahui bobot hidup. Pembagian umur terdiri dari: anak (umur 35-50 hari), muda
PELAKSANAAN PENELITIAN
peternak lain dari seluruh anggota asosiasi (24 orang). Data yang diambil selama
pemeliharaan sesuai dengan kuisioner yang telah disiakan. Data produktivitas ternak
catatan yang dimililki peternak. Ukuran luas kandang dihitung per m2 per ekor dan
Desa Pakunden terdiri dari sembilan kampung, terletak pada ketinggian 202
m di atas permukaan laut (dpl) dengan kisaran suhu antara 27-32 0C dan
kelembaban berkisar antara 72 hingga 92%. Dilihat dari segi lingkungan Desa
kelinci. Menurut hasil penelitian Suarjaya (1985), kelinci yang diberi perlakuan suhu
(104,9 g) dibandingkan dengan perlakuan suhu kandang 20-30 0C dan suhu kurang
dari 20 0C yang dapat mencapai pertambahan bobot badan 185,4 g dan 193,6
dengan jumlah anggota 55 orang dan populasi kelinci dewasa ±842 ekor. Pada saat
penelitian berlangsung jumlah anggota yang masih aktif dan memiliki kelinci hanya
telah habis
terutama dibutuhkan pada waktu tertentu, sebagai tabungan, karena dapat dijual
dengan cepat dan dari segi pakan yang mudah didapat yaitu rumput, dedak padi dan
ampas tahu
Populasi Kelinci
Hasil survei terhadap paternak responden menunjukkan bahwa total populasi kelinci
Flemish Giant, English Spot dan New Zealand White yaitu 651 ekor, Flemish Giant
merupakan kelinci dengan populasi tertinggi yaitu 341 ekor (54,82%), diikuti kelinci
English Spot 200 ekor (27,33%) dan New Zealand White 110 ekor (17,85%). Kelinci
Flemish Giant lebih diminati, karena ukurannya yang besar dan persentase karkas
yang tinggi. jumlah kelinci betina dewasa lebih banyak dibanding kelinci jantan. Hal
ini karena kelinci betina mampu menghasilkan anak yang banyak, sedangkan kelinci
jantan dipelihara hanya untuk menjadi pejantan saja. Beberapa peternak tidak
jantan milik tetangga. Kepemilikan kelinci dewasa jantan berbanding betina kurang
Total penjualan kelinci muda dan dewasa baik jantan maupun betina pada bangsa
kelinci Flemich Giant lebih tinggi dibanding kelinci English Spot maupun New
Zealand White. Penjualan kelinci muda Flemish Giant sebanyak 17 ekor atau
sebesar 19,05% dari penjualan kelinci Flemish Giant dan 43,59% dari total
penjualan tiga bangsa kelinci. Jumlah penjualan kelinci English Spot menempati
urutan kedua yaitu 20,51% untuk kelinci muda dan 7,69% kelinci dewasa dari total
penjualan tiga bangsa kelinci. Kelinci New Zealand White, penjualan tertinggi terjadi
pada anak yaitu sebesar 54,14% dari total penjualan New Zealand White atau
sebesar 10,26% dari total penjualan tiga bangsa kelinci, tingkat penjualan yang
tinggi pada anak disebabkan anak kelinci tersebut dijual sebelum lepas sapih
bersama induknya.
Perbandingan antara penjualan dan pembelian kelinci yaitu 1:1 sampai 1:3. Jumlah
penjualan ternak yang lebih tinggi dibanding jumlah pembelian, dapat menyebabkan
kurangya bibit ternak pengganti, pembibitan tidak berjalan dengan baik, karena
ternak unggul telah ikut terjual dan peternak tidak dapat menjamin kontinuitas
tertinggi yaitu sebesar 71,43% dari jumlah pemotongan tiga bangsa kelinci.
Pemotongan kelinci dilakukan apabila ternak sudah terlalu tua, produksi rendah dan
apabila terjadi kecacatan pada kelinci baik bawaan dari lahir maupun akibat
kecelakaan
Mortalitas Kelinci
Menurut Sastrodihardjo (1985), biasanya yang menyebabkan kematian antara lain
anak mati sejak lahir, terjepit kandang, jatuh ke lantai, dimakan predator, persaingan
dalam menyusu, produksi susu induk yang kurang, terkena penyakit dan
New Zealand
Penyebab Flemish Giant English Spot White
Kematian
Ekor % ekor % ekor %
Penyakit 33 46,48 11 37,93 6 33,33
Terinjak Induk 20 28,17 8 27,59 3 16,67
Predator 8 11,27 4 13,79 7 38,89
Kecelakaan 10 14,08 6 20,69 2 11,11
Total 71 100,00 29 100,00 18 100,00
PEMELIHARAAN KELINCI
Perkandangan
Bahan kandang yang digunakan terdiri dari bambu, kayu dan kawat. Bahan
dinding kandang umumnya terbuat dari kawat (87,5%), bahan atap dari seng,
mempermudah kotoran dan urin ternak dapat jatuh ke tanah atau di tempat
panjang, dan 61,76±7,28 cm untuk tinggi. Menurut Raharjo (2005), ukuran kandang
kelinci induk minimal adalah 75x70x40 cm dan lebih besar lebih baik. Ukuran
kandang serupa dapat digunakan untuk anak lepas sapih, atau 2-3 ekor anak umur
3-4 bulan.
battery. yaitu kandang yang hanya diisi satu ekor kelinci dengan tujuan untuk
menghindari perkelahian antar kelinci. Model kandang battery bisa bebentuk berjajar
atau bentuk bertingkat. Kandang sistem postal mempunyai ruang yang lebih luas,
dengan setiap ruang diisi dengan beberapa ekor kelinci yang berjenis kelamin sama
ditujukan untuk sanitasi, tetapi juga untuk kerapihan yang akan memberikan
suasana yang baik untuk bekerja, serta memberikan kepercayaan kepada pembeli
bahwa peternakan tersebut sangat baik. kesadaran peternak akan kebersihan sudah
cukup baik. Pembersihan kandang dilakukan sebelum pemberian pakan pada pagi
atau sore hari. Pembersihan kandang yang dilakukan per minggu ditujukan untuk
pengomposan. Sisa hijauan yang tidak termakan dan telah bercampur urin dan
kotoran dibiarkan dibawah kandang, setelah 1-2 minggu digunakan sebagai pupuk di
sawah.
Pakan Kelinci
Jenis pakan/bahan pakan yang diberikan pada ternak kelinci sebagian besar
Perbandingan pemberian ampas tahu dan konsentrat yaitu antara 20:1 sampai 10:1.
diberikan bersama rumput lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBBH yang
pada kelincinya, hal ini karena ampas tahu yang diberikan sebagai pakan sudah
banyak mengandung air dan dikhawatirkan ternak sering minum akan menyebabkan
kembung. Air minum hanya diberikan pada kelinci yang sedang bunting dan
makanan dalam saluran pencernaan, terlebih lagi terkait dengan produksi susu bagi
Produktivitas Kelinci
besar berwarna fawn (80%), coklat (12,50%), steel gray (5,00%) dan warna hitam
(2,50%). Pola warna yang banyak dijumpai adalah white-belly (90,00%), yaitu warna
yang lebih terang atau cenderung krem pada bagian perut. Umumnya kelinci ini
memiliki bobot dewasa lebih dari 3 kg, lebih tinggi dibanding kelinci English Spot
Cahyono (1998) menyatakan, bahwa kelinci yang memiliki pola warna coklat
memiliki rataan bobot hidup dan pertambahan bobot badan harian yang lebih tinggi
yaitu dengan mengetahui bobot badan. Hasil analisis ragam bobot badan kelinci
menunjukkan bahwa bobot hidup anak kelinci Flemish Giant umur 35-50 hari lebih
berat dibandingkan dengan kelinci English Spot dan New Zealand White. Menurut
tipenya, bangsa kelinci Flemish Giant berbeda dengan bangsa English Spot dan
New Zealand White. Meskipun demikian tidak semua hasil analisis statistik bobot
Bobot hidup kelinci English Spot yang ada di peternak Desa Pakunden tidak
jauh berbeda dengan pernyataan Meg Brown (1978) bobot kelinci English Spot
dewasa mencapai 2,7-3,6 kg. Hasil survei bobot badan kelinci di peternak rakyat
Desa Pakunden memperlihatkan bahwa bobot badan anak kelinci New Zealand
White adalah 0,51 kg. Lebih rendah dari pernyataan Ozimba dan Lukefahr (1991),
pada saat anak kelinci umur 28 hari bobot badan yang dicapai sebesar 582,7 g.
pada umur lebih dari 200 hari rerata bobot hidup kelinci di Desa Pakunden lebih
besar yaitu 3,01±0,22 kg pada kelinci jantan dan kelinci betina 2,72±0,50 kg, hasil
penelitian Khusnia (2001) yaitu 2,67±0,53 untuk kelinci jantan dan 2,30±0,54 kg
REPRODUKSI
kali rata-rata umur 7,19±0,65 bulan dan 6,39±0,52 bulan pada betina. Kelinci English
Spot dikawinkan pertama kali pada umur 6-8 bulan dengan rerata 6,90±0,74 bulan
untuk jantan dan 6,54±0,66 bulan untuk betina. Untuk kelinci New Zealand White
peternak mengawinkan kelinci ini pada umur 6-8 bulan, dengan tujuan kelinci dapat
mencapai bobot lebih besar sehingga mampu menopang kebuntingan dan pada usia
Lama Bunting
Lama bunting kelinci Flemish Giant 28-32 hari dengan rerata 30,81±1,28,
rerata lama bunting pada kelinci English Spot 30,46±1,15 dan lama bunting NZW
antara 28-32 hari dengan rerata 30,22±1,09 hari. Ensminger (1991), menyatakan,
bahwa masa bunting pada kelinci (dari kawin hingga beranak) biasanya berkisar
Jumlah anak sepelahiran pada kelinci Flemish Giant sangat bervariasi yaitu
2-12 ekor, dengan rerata 6,23±2,39 ekor. Persentase jumlah anak sepelahiran
tertinggi yaitu 6-7 ekor sebesar 17,14%. menurut Muryanto (2005), jumlah anak
sepelahiran antara 1-10 ekor. Jumlah anak sepelahiran yang paling banyak terjadi
adalah 7 ekor, dan sebaliknya jumlah anak yang paling sedikit terjadi satu ekor.
peternak antara 2-7 ekor dengan rerata 5,12±1,41 ekor Jumlah anak sepelahiran
10 ekor dengan rerata 5,50±3,27 ekor, lebih rendah dari pernyataan Eady dan
Prayaga (1999), jumlah anak saat lahir per induk 8,1 ekor, dan lebih tinggi dari
pernyataan Balfas (2002) bahwa litter size pada induk dengan sistem produksi
intensif berkisar antara 1-7 ekor sedangkan induk dengan sistem produksi semi
Bobot Sapih
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa bobot sapih kelinci Flemish Giant
berbeda nyata dengan bangsa English Spot maupun New Zealand White. Bobot
hidup anak saat disapih pada kelinci Flemish Giant adalah 1,00±0,09 kg. Hasil ini
lebih besar dibanding pernyataan Muryanto (2005), pada umur delapan minggu
rerata bobot kelinci Flemish Giant 840,1±229,6 g. Rerata bobot sapih pada kelinci
English Spot adalah 0,91±0,11 kg dan 0,86±0,16 kg pada New Zealand White.
KESIMPULAN
berbeda. kelinci Flemish Giant memiliki bobot hidup lebih besar dibanding kedua
bangsa kelinci yang lain. Koefisien keragaman yang tinggi pada bobot hidup kelinci
muda dan jumlah anak sepelahiran dapat dijadikan dasar seleksi untuk bibit kelinci
pedaging.
Rerata jumlah anak sepelahiran yang banyak terjadi adalah 6-7 ekor pada
kelinci Flemish Giant, 3-6 ekor pada kelinci English Spot dan 4-10 ekor pada kelinci
New Zealand White. Salah satu kendala dalam pengembangan ternak kelinci
terutama tingkat mortalitas pada anak, oleh karena itu perlu adanya perbaikan
produktivitas kelinci terutama pada kualitas ternak, dan jumlah anak yang dihasilkan