Anda di halaman 1dari 12

114 Fokus Ekonomi (FE), Agustus 2011, Hal. 114 – 124 Vol. 10, No.

2
ISSN: 1412-3851

MENUJU PEMIKIRAN EKONOMI IDEAL: TINJAUAN FILOSOFIS DAN EMPIRIS

Toward the Ideal of Economic Thought: From the Philosophycal and Empirical Point of View.

Amin Pujiati
Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Semarang
Gedung C6 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
(apuji06@yahoo.co.id)

ABSTRAK

Pemikiran ekonomi neoklasik yang merupakan perkembangan pemikiran ekonomi klasik dan
yang dipakai saat ini di dunia serta menggunakan paradigm positivism, tidak cocok dan gagal
diterapkan untuk negara berkembang termasuk Indonesia. Pemikiran ekonomi yang ideal sebagai
alternatif pengganti teori ekonomi Neoklasik baik ditinjau dari filosofis dan empiris adalah
pemikiran ekonomi kelembagaan

Katakunci : pemikiran ekonomi, filosofis, ekonomi kelembagaan

ABSTRACT

Neoclassical economic thought which is a development of classical economic thought that is used
in the world and use the positivism paradigm, unsuitable and fail to be applied to developing
countries including Indonesia. The ideal of economic thought from the philosophycal and
empirical point of view as an alternative to neoclassical economics is institutional economics.

Keywords : economic thought, philosophical, institutional economics


Vol. 10 No. 2, 2011 Fokus Ekonomi 115

PENDAHULUAN pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk


dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C.
Adam Smith melalui karya besarnya The
North.
Wealth of Nations yang ditulis pada tahun 1776,
sering disebut sebagai orang yang pertama Penelusuran sejarah pemikiran ekonomi
mengembangkan ilmu ekonomi sebagai satu diperlukan untuk bisa menganalisis masalah-
cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. masalah ekonomi, meskipun dalam ilmu ekonomi
Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan menunjukkan tidak ada suatu teori ekonomi yang
akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam dapat menjawab semua problema ekonomi.
The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan Problema ekonomi bisa sama tetapi setiap negara
sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut mempunyai sistem sosial, politik, budaya yang
dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred berbeda, tentu penanganannya juga berbeda. Setiap
Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih teori hanya bermanfaat untuk periode, masalah,
hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2009, Elinor negara tertentu. Untuk itulah perlu dikaji
ostrom dan Oliver E. Williamson. pemikiran ekonomi yang mana yang ideal
khususnya untuk Indonesia, dilihat dari tinjauan
Pemikiran ekonomi sebenarnya dimulai dari
filosofis dan empiris masa kini sehingga
masa praklasik yaitu pemikiran ekonomi zaman
perekonomian Indonesia akan menjadi lebih baik
Yunani Kuno, skolastik, merkantilisme dan
di masa yang akan datang.
fisiokrat. Namun secara garis besar, perkembangan
aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI
apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang
1. Pemikiran Ekonomi Kaum Pra Klasik
terutama dipelopori oleh Adam Smith ini
Sejarah pemikiran ekonomi dimulai dari kaum
menekankan adanya invisible hand dalam perintis sosialis. Konsep-konsep ekonomi dari
mengatur pembagian sumber daya, dan oleh kaum perintis ditemukan terutama dalam ajaran-
karenanya peran pemerintah menjadi sangat ajaran agama, kaidah-kaidah hukum, etika atau
dibatasi karena akan mengganggu proses ini. aturan-aturan moral. Tokoh kaum perintis antara
Konsep invisble hand ini kemudian lain Plato yang memandang rendah terhadap para
direpresentasikan sebagai mekanisme pasar pekerja kasar dan mereka yang mengejar
melalui harga sebagai instrumen utamanya. Aliran kekayaan. Aristoteles sebagai tokoh kaum
klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi perintis, konsep pemikiran ekonominya didasarkan
Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan pada konsep pengelolaan rumah tangga yang baik,
bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap melalui tukar-menukar. Aristoteleslah yang
gejolak di pasar saham. membedakan dua macam nilai barang, yaitu nilai
guna dan nilai tukar. Ia menolak kehadiran uang
Sebagai penanding aliran klasik, Keynes
dan pinjam-meminjam uang dengan bunga, uang
mengajukan teori dalam bukunya General Theory
hanya sebagai alat tukar-menukar saja, jika
of Employment, Interest, and Money yang
menumpuk kekayaan dengan jalan
menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu
minta/mengambil riba, maka uang menjadi mandul
menciptakan keseimbangan, dan karena itu
atau tidak produktif. Tokoh lain pada masa ini
intervensi pemerintah harus dilakukan agar
adalah Xenophon, inti pemikiran Xenophon adalah
distribusi sumberdaya mencapai sasarannya. Dua
pertanian dipandang sebagai dasar kesejahteraan
aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam
ekonomi, pelayaran dan perniagaan yang
dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak
dianjurkan untuk dikembangkan oleh negara,
varian dari keduanya seperti: new classical, neo
modal patungan dalam usaha, spesialisasi dan
klasik, neo keynesian, monetarist, aliran sisi
pembagian kerja, konsep perbudakan dan sektor
penawaran, aliran rational expectations dan lain
pertambangan menjadi milik bersama. Thomas
sebagainya. Namun perkembangan dalam
Aquinas (1225-1274) seorang filosof dan tokoh
pemikiran ini juga berkembang ke arah lain,
pemikir ekonomi pada abad pertengahan,
seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan
mengemukakan tentang konsep keadilan yang
Friedrich Engels, serta aliran institusional yang
116 Amin Pujiati Fokus Ekonomi

dibagi dua menjadi keadilan distributif dan Tokoh klasik lainnya adalah Thomas Robert
keadilan konvensasi, dengan menegakkan hukum Malthus. Pola dasar pemikiran Malthus dan
Tuhan maka dalam jual-beli harus dilakukan kerangka analisisnya ialah menyangkut teori
dengan harga yang adil (just-price) sedang bunga tentang sewa tanah dan teori tentang penduduk.
uang adalah riba. Kelahiran yang tidak terkontrol menyebabkan
penduduk bertambah menurut deret ukur padahal
Pemikiran ekonomi berikutnya adalah kaum
persediaan bahan makanan bertambah secara deret
Merkantilis . Pemikiran ekonomi kaum merkantilis
hitung.Ricardo adalah seorang Pemikir yang paling
merupakan suatu kebijakan yang sangat
menonjol di antara segenap pakar Mazhab Klasik.
melindungi industri, dalam negeri, tetapi
Teori yang dikembangkan oleh Ricardo
menganjurkan persaingan, sementara itu terjadi
menyangkut empat kelompok permasalahan yaitu:
pembatasan-pembatasan yang terkontrol dalam
teori tentang distribusi pendapatan sebagai
kegiatan perdagangan luar negeri, kebijakan
pembagian hasil dari seluruh produksi dan
kependudukan yang mendorong keluarga dengan
disajikan sebagai teori upah, teori sewa tanah, teori
banyak anak, kegiatan industri di dalam negeri
bunga dan laba, teori tentang nilai dan harga, teori
dengan tingkat upah yang rendah. Proteksi industri
perdagangan internasional dan, teori tentang
yang menganjurkan persaingan dalam negeri, dan
akumulasi dan perkembangan ekonomi.
tingkat upah yang rendah mendorong ekspor.
Mazhab fisiokrat tumbuh sebagai kritik terhadap 3. Pemikiran Ekonomi Kaum Sosialis
pemikiran ekonomi Merkantilis, tokoh pemikir Kritik yang dikemukakan oleh mazhab sosialis
yang paling terkenal pada mazhab ini adalah berhubungan dengan doktrin laissez faire dengan
Francois Quesnay. Sumbangan pemikiran yang pengendalian tangan tak kentara (invisible hand)
terbesar dalam perkembangan ilmu ekonomi dan intervensi pemerintah. Pemikiran yang dibahas
adalah hukum-hukum alamiah, dan menjelaskan adalah tentang teori nilai, pembagian kerja, teori
arus lingkaran ekonomi. kependudukan, dan the law of deminishing return,
2. Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik dan kritiknya karena asumsi bahwa negaralah yang
berhak untuk mengatur kekayaan bangsa. Tokoh
Filsafat kaum klasik dengan tokoh Adam smith
kaum sosialis yaitu Lauderdale mengajukan kritik
mengenai masyarakat, prinsipil tidak berbeda
bahwa nilai barang ditentukan oleh kelangkaan dan
dengan filsafat mazhab fisiokrat, kaum klasik
permintaan, sedangkan Muller dan List melihat
mendasarkan diri pada tindakan-tindakan rasional,
bahwa nilai barang ditentukan juga tidak hanya
dan bertolak dari suatu metode alamiah,
oleh modal fisik, tetapi juga oleh modal spiritual
keseimbangan yang bersifat otomatis, di mana
dan modal mental. Demikian juga Carey melihat
masyarakat senantiasa secara otomatis akan
tentang teori nilai dari segi teori biaya reproduksi,
mencapai keseimbangan pada tingkat full
sedangkan Bastiat bahwa faktor-faktor yang
employment. Asas pengaturan kehidupam
menentukan nilai barang adalah besarnya tenaga
perekonomian didasarkan pada mekanisme pasar.
kerja yang dikorbankan pada pembuatan barang,
Jean Batiste Say menjadi pendukung pemikiran
menurut beliau hal-hal yang menjadi karunia alam
Adam Smith, memperbaiki sistem Adam Smith
tidak mempunyai nilai, kecuali telah diolah
dengan cara yang lebih sistematis serta logis.
manusia.
Karya Say dikenal sebagai Hukum Say (Say’s
Law) yaitu supply creats its oven demand tiap Sismonde mengajukan keberatan terhadap teori
penawaran akan menciptakan permintaanya kependudukan Malthus, dan tidak mungkin dapat
sendiri. Menurut Say dalam perekonomian bebas dikendalikan dengan cara-cara yang dikemukakan
atau liberal tidak akan terjadi “produksi Malthus, sebab sangat tergantung pada kemauan
berlebihan” (over production) yang sifatnya manusia dan kesempatan kerja, dan kemampuan
menyeluruh, begitu juga pengangguran total tidak ekonomi. Mesin mempunyai fungsi untuk
akan terjadi. Yang mungkin terjadi menurut Say menggantikan tenaga kerja manusia, aspek mesin
ialah kelebihan produksi yang sifatnya sektoral tidak selalu mempunyai keuntungan dalam
dan juga pengangguran yang sifatnya terbatas meningkatkan kekayaan bangsa. Carey
(pengangguran friksi). berpendapat pertambahan modal lebih cepat dari
Vol. 10 No. 2, 2011 Fokus Ekonomi 117

pertambahan penduduk. Pemikiran John Stuart Sumbangan yang paling terkenal dari
Mill tentang teori nilai tidak melihat dari biaya pemikiran Marshall adalah bekerjanya kedua
produksi, tetapi telah menggunakan sisi kekuatan, yakni permintaan dan penawaran, ibarat
permintaan melalui teori elastisitas. Mill bekerjanya dua mata gunting. Dengan demikian,
menjelaskan bahwa hukum yang mengatur analisis ongkos produksi merupakan pendukung
produksi lain dengan hukum distribusi pendapatan, sisi penawaran dan teori kepuasan marjinal sebagai
juga memperkenalkan human capital investment inti pembahasan permintaan. Untuk memudahkan
yaitu keterampilan, kerajinan dan moral tenaga pembahasan keseimbangan parsial, maka
kerja dalam meningkatkan produktivitas. Teori digunakannya asumsi ceteris paribus, sedangkan
tentang perkembangan ekonomi menurut Marx untuk memperhitungkan unsur waktu ke dalam
sebenarnya dapat dibagi menjadi tiga bagian, analisisnya, maka pasar diklasifikasikan ke dalam
pertama pemikirannya tentang proses akumulasi jangka sangat pendek, jangka pendek, dan jangka
dan konsentrasi, kedua teori tentang proses panjang. Dalam membahas kepuasan marjinal
kesengsaraan/pemiskinan yang meluas (die terselip asumsi lain, yakni kepuasan marjinal uang
verelendung atau increasing misery), ketiga teori yang tetap. Marshall menemukan surplus
tentang tingkat laba yang cenderung menurun. konsumen yang dikaitkan pula dengan welfare
economics. Bahwa konsumen keseluruhan
4. Pemikiran Ekonomi Kaum NeoKlasik
mengeluarkan uang belanja lebih kecil daripada
Mazhab neoklasik telah mengubah pandangan kemampuannya membeli. Jika itu terjadi maka
tentang ekonomi baik dalam teori maupun dalam terjadi surplus konsumen. Selama pajak yang
metodologinya. Teori nilai tidak lagi didasarkan dikenakan pada konsumen lebih kecil daripada
pada nilai tenaga kerja atau biaya produksi tetapi surplusnya itu, maka kesejahteraannya tidak
telah beralih pada kepuasan marjinal (marginal menurun. Tetapi, pajak juga dapat digunakan
utility). Salah satu pendiri mazhab neoklasik yaitu untuk subsidi, terutama bagi industri-industri yang
Gossen, dia telah memberikan sumbangan dalam struktur ongkosnya telah meningkat. Marshall
pemikiran ekonomi yang kemudian disebut menjelaskan pula mengapa kurva ongkos total
sebagai Hukum Gossen I dan II. Selain Gossen, rata-rata menurun dan meningkat tergantung
Jevons dan Menger juga mengembangkan teori internal dan eksternal perusahaan atau industri.
nilai dari kepuasan marjinal. Jevons berpendapat
bahwa perilaku individulah yang berperan dalam 5. Pemikiran Ekonomi Kaum Institusionalisme
menentukan nilai barang. Dan perbedaan Inti pemikiran Veblen dapat dinyatakan dalam
preferences yang menimbulkan perbedaan harga. beberapa kenyataan ekonomi yang terlihat dalam
Sedangkan Menger menjelaskan teori nilai dari perilaku individu dan masyarakat tidak hanya
orde berbagai jenis barang, menurut dia nilai suatu disebabkan oleh motivasi ekonomi tetapi juga
barang ditentukan oleh tingkat kepuasan terendah karena motivasi lain (seperti motivasi sosial dan
yang dapat dipenuhinya. Dengan teori orde barang kejiwaan), maka Veblen tidak puas terhadap
ini maka tercakup sekaligus teori distribusi. gambaran teoretis tentang perilaku individu dan
masyarakat dalam pemikiran ekonomi ortodoks.
Pemikiran yang sangat mengagumkan yang
Veblen melihat pengkajian ilmu ekonomi dari
disusun oleh Walras tentang teori keseimbangan
berbagai aspek ilmu sosial sehingga diperlukan
umum melalui empat sistem persamaan yang
interdisiplin. Oleh karena itu pula Veblen
serempak. Dalam sistem itu terjadi keterkaitan
mendapat tuduhan bukan sebagai seorang pemikir
antara berbagai aktivitas ekonomi seperti teori
ekonomi, tetapi sebagai seorang sociologist.
produksi, konsumsi dan distribusi. Asumsi yang
digunakan Walras adalah persaingan sempurna, John R. Commons banyak memberikan
jumlah modal, tenaga kerja, dan lahan terbatas, sumbangan dalam ekonomi perburuhan. Dalam
sedangkan teknologi produksi dan selera pasar ekonomi ortodoks terjadi pertukaran, tetapi
konsumen tetap. Jika terjadi perubahan pada salah bukan hubungan pertukaran. Dia membagi tiga
satu asumsi ini maka terjadi perubahan yang macam transaksi dalam pasar, yakni transaksi
berkaitan dengan seluruh aktivitas ekonomi pengalihan hak milik kekayaan, transaksi
kepemimpinan, dan transaksi distribusi. Dalam
118 Amin Pujiati Fokus Ekonomi

transaksi tersebut, melibatkan aspek-aspek Setiap orang berusaha memaksimumkan well


kebiasaan, adat, hukum dan kejiwaan. Tokoh being-nya (konsumen menginginkan kepuasan
Institutional lainnya adalah Wesley Mitchel, yang sebesar-besarnya dan produsen mengingin-
Gunnar Myrdal, J Schumpeter dan Douglas North. kan laba yang setinggi-tingginya, dan pemerintah
Implikasi aliiran institutional terutama pandangan menginginkan kesejahteraan masyarakat luas yang
North adalah perkembangan ekonomi hanya akan sebesar-besarnya) serta menyerahkan perekonomi-
berjalan lancar jika ada aturan main (rule of an pada mekanisme pasar.
law).Tanpa aturan main yang jelas perkembangan
PEMIKIRAN EKONOMI MASA KINI
ekonomi akan berjalan semrawut, dan yang
menang hanya mereka yang bias berkolaborasi 1. Tinjauan Filosofis
dengan penguasa. Pemikiran ekonomi yang diterapkan di dunia
6. Pemikiran Ekonomi Keynes, Kaum saat ini mendasarkan diri kepada pemikiran
Moneterist, aliran Sisi Penawaran dan Neoklasik. Aliran ini merupakan perkembangan
aliran Rational Expextations ( Ratex) lebih lanjut dari aliran klasik yang dirintis oleh
Adam Smith , dimana campur tangan negara boleh
Pandangan Keynes sering dianggap sebagai dikatakan tidak ada dalam urusan ekonomi,
awal dari pemikiran ekonomi modern. Ia banyak ditambah dengan penggunaan matematika dalam
melakukan pembaharuan dan perumusan ulang analisis ekonomi yang dilakukan (Santosa, 2010).
doktrin-doktrin klasik dan neoklasik. Keynes Menurut Mubyarto (2002), ilmu ekonomi yang
menganggap peran pemerintah perlu dalam diajarkan dan diterapkan di seluruh dunia sejak
pembangunan. Keynes juga dianggap sebagai Perang Dunia II, dirintis oleh buku Paul Samuelson
peletak dasar ekonomi makro, yang sebelumnya yang berjudul Economics An Introductory Analysis
baik aliran klasik maupun neoklasik menggunakan (MIT, 1946). Inti ajaran yang dikemukakan oleh
analisis ekonomi secara mikro.Keynes melihat Samuelson dikenal sebagai teori ekonomi
hubungan diantara variable-variabel ekonomi Neoklasik. Isi ajaran ekonomi Neoklasik
seperti pendapatan, konsumsi, tabungan, pajak, merupakan sintesis antara teori ekonomi pasar
pengeluaran pemerintah, ekspor impor, persaingan bebas Klasik (homo ekonomikus dan
pengangguran, inflasi secara agregatif. Tokoh- invisible hand Adam Smith), dan ajaran marginal
tokoh pendukung Keynes adalah Simon Kuznets, utility serta keseimbangan umum. Tekanan ajaran
Wassilily Leontief, dan Paul Samuelson. ekonomi Neoklasik adalah bahwa mekanisme pasar
Pemikiran ekonomi berikutnya adalah persaingan bebas, dengan asumsi-asumsi
monetarist , tokoh-tokohnya Friedrich von Hayek, tertentu, selalu menuju keseimbangan dan
Milton Friedman. Kaum monetarist beranggapan efisiensi optimal yang baik bagi semua orang.
pentingnya laju pertumbuhan uang terhadap Artinya jika pasar dibiarkan bebas, tidak diganggu
aktivitas-aktivitas ekonomi. Friedman sangat anti oleh aturan-aturan pemerintah yang bertujuan baik
dengan peran pemerintah yang terlalu besar dalam sekali pun, masyarakat secara keseluruhan akan
perekonomian. Jika penerimaan pemerintah terlalu mencapai kesejahteraan bersama yang optimal
besar , otomatis pengeluarannya harus harus besar. (Pareto Optimal).
Padahal, banyak program-program pemerintah Nelson dalam Santosa (2010) bahkan menilai
yang dinilai tidak efektif dalam mencapai sasaran. Samuelson mampu menumbuhkan inspirasi ilmu
ekonomi seperti berfungsi sebagai agama, di
Harold McCure, Thomas Willet adalah tokoh mana kutub akhir dari kegiatan ekonomi adalah
aliran sisi penawaran. Pandangan aliran sisi efisiensi pasar. Mencuatnya negara maju karena
penawaran dalam menghadapi masalah penerapan ajaran-ajarannya Samuelson, maka bagi
perekonomian adalah penurunan pajak dan masyarakat umum timbul keyakinan "Tuhan
anggaran berimbang, sedangkan aliran Rational berpihak kepada kami" dan pasar juga telah
Expectations (Ratex) berargumentasi pendekatan "diberkati" oleh Tuhan. Setiap kegiatan yang baik
keseimbangan ekspektasi rasional dibangun menurutnya adalah yang efisien, sedangkan yang
dengan tujuan agar semua teori-teori makro tidak efisien harus disingkirkan kerena tidak baik.
didasarkan pada teori-teori mikro yang kokoh.
Vol. 10 No. 2, 2011 Fokus Ekonomi 119

Ciri khas dari aliran ekonomi Neoklasik mengatakan globalisasi adalah penerapan teori
adalah begitu dominannya pemakaian metode ekonomi neoklasik dan paham neoliberalisme yang
kuantitatif dalam melakukan analisis ekonomi. hanya menguntungkan sebagian kecil Negara maju
Pendekatan kuantitatif yang dipakai dalam ilmu tetapi merugikan Negara berkembang. Hatta (1976,
ekonomi seperti layaknya ilmu eksakta tidak 1979) pasar bebas menyebabkan bahaya
terlepas dari paradigma positivisme. Keyakinan eksploitasi. Chapra (2001) menyatakan ekonomi
dasar dari paradigma positivisme berakar pada Neoklasik mengabaikan moral.
paham ontologi realisme yang menyatakan bahwa Dari pembahasan pemikiran ekonomi masa
realitas berada (exist) dalam kenyataan dan kini, baik dilihat dari filosofis maupun empiris
berjalan sesuai dengan hukum alam (natural law). dapat disimpulkan bahwa pemikiran ekonomi
Penelitian berupaya mengungkap kebenaran neoklasik yang merupakan perkembangan
realitas yang ada, dan bagaimana realitas pemikiran ekonomi klasik dan yang dipakai saat
tersebut senyatanya berjalan. Positivisme, ilmu ini di dunia serta menggunakan paradigm
yang valid adalah ilmu yang dibangun dari positivism, tidak cocok dan gagal diterapkan
empiris. untuk negara berkembang termasuk Indonesia.
Kritik yang bertumpu kepada aliran ekonomi Untuk itu harus ada ada pemikiran ekonomi yang
Neoklasik secara filosofis sebenarnya bertumpu memang ideal untuk Indonesia.
kepada bias yang terlalu memutlakkan kepada
PEMIKIRAN EKONOMI IDEAL
paradigma positivisme, yang melihat realitas hanya
dari sudut permodelan yang terlalu disederhanakan Secara umum dalam ilmu sosial , termasuk
dengan bertumpu kepada analisis kuantitatif, ekonomi ada tiga paradigma. Paradigma dapat
ditunjang dengan pemakaian asumsi-asumsi yang diartikan sebagai seperangkat kepercayaan atau
sering tidak realistis. Realitas empiris yang terjadi keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam
merupakan refleksi dari kondisi deterministik serta bertindak dalam kehidupan sehari -hari (Salim,
hanyalah sebuah materi belaka dan bagaikan 2006). Paradigma post-positivisme muncul sebagai
sebuah mesin, sehingga perbaikannya hanyalah perbaikan terhadap pandangan positivisme,
bertumpu kepada unsur-unsur yang ada dalam dimana metodologi pendekatan eksperimental
mesin tersebut. Analisis yang terlalu sederhana melalui observasi dipandang tidak mencukupi,
dan steril ini pada kenyataannya bisa berlainan tetapi harus dilengkapi dengan triangulasi, yaitu
dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. penggunan beragam metode, sumber data, periset
dan teori. Teori kritis dalam memandang suatu
2. Tinjauan Empiris realitas penuh dengan muatan ideologi tertentu,
Secara empiris teori neoklasik tidak cocok seperti neo-Marxisme, materialisme, feminisme
untuk menyelesaikan masalah ekonomi negara dan paham lainnya. Paradigma konstruktivisme
berkembang. J.H. Boeke dalam santosa (2010), secara ontologis menyatakan realitas itu ada dalam
telah menyatakan terdapatnya dualisme sosial- beragam bentuk konstruksi mental yang
ekonomi pada masyarakat di Hindia Belanda didasarkan kepada pengalaman sosial, bersifat
(Indonesia). Negara berkembang perlu ilmu lokal dan spesifik serta tergantung kepada pihak
ekonomi yang spesifik. Sejalan dengan hasil yang melakukannya. Atas dasar pandangan
penelitian tersebut, Gunnar Myrdal mengatakan filosofis ini, hubungan epistemologis antara
teori ekonomi Neoklasik tidak dikembangkan pengamat dan objek merupakan satu kesatuan
untuk menganalisis masalah-masalah ekonomi subjektif dan merupakan perpaduan interaksi di
negara-negara terbelakang (sedang berkembang), antara keduanya.
oleh karenanya bagi negara sedang berkembang Capra dalam Santosa (2010) yang
diperlukan teori yang lain dengan negara maju menyatakan kerusakan di dunia ini disebabkan
karena perbedaan masalah sosial, ekonomi, oleh pandangan dunia mekanistis ilmu pengetahuan
politik, hukum dan budaya. Demikian juga Yunus, berdasarkan Cartesian dan Newtonian, dan untuk
mengkritik teori ekonomi dengan corak pasar merubahnya ke masa depan yang lebih baik
bebas tidak cocok untuk mengatasi kemiskinan berdasarkan paradigma yang holistik tentang ilmu
Negara berkembang. J.E Stiglitz (2002),
120 Amin Pujiati Fokus Ekonomi

pengetahuan dan spiritualisme. Peninjauan secara 2. Post Keynesian Economics, yang sangat
holistik sangatlah diperlukan, melihat bahwa kritis terhadap ajaran Neoklasik dan
terdapat fenomena "matinya ilmu" di mana studi menekankan pada pentingnya ketidakpastian.
secara partikularistik kurang kegunaannya 3. Sraffian Economics, mendasarkan pada
secara aksiologi. Masa mendatang perkembangan konsep produksi komoditas dalam artian
ilmu akan menjurus kepada studi lintas ilmu di komoditas (sektor riil) menjadi icon analisis
mana unsur spiritualitas terlebih-lebih utamanya
unsur moralitas harus mendapat porsi utama. 4. Complexity Theory, yang menerapkan
konsep dinamika nonlinier dan teori
Tahun 1976 telah terbit buku yang berjudul kekacauan terhadap isu-isu ekonomi
Economics in the Future yang sebenarnya di
dalamnya berisi ketidakpuasan terhadap ajaran 5. Evolutionary Economics, yang memperlakukan
ekonomi Neoklasik. Jan Tinbergen dan Gunnar perekonomian sebagai sistem evolusi mirip
Myrdal sebagai dua contoh penulis kenamaan di ajarannya Darwin.
buku tersebut mengusulkan di masa mendatang Dari pembahasan pemikiran ekonomi ideal
hendaknya dapat dikembangkan ilmu ekonomi dapat disimpulkan bahwa pemikiran ekonomi yang
yang induktif-empirik dan memperhatikan ideal sebagai alternatif pengganti teori ekonomi
masalah kelembagaan (institutional). Chapra Neoklasik adalah teori ekonomi yang melandaskan
(2001) menyatakan ekonomi konvensional paradigma yang holistik, orientasi kesejahteraan
memang telah memperoleh wibawa intelektual manusia, multidisiplin. Aliran ekonomi yang
yang besar, akan tetapi bukanlah kecanggihan diperkirakan sangat cocok/ideal untuk
suatu disiplin ilmu yang menarik perhatian orang, menggantikan peran aliran ekonomi Neoklasik
melainkan kontribusi apa yang ditawarkan oleh adalah aliran ekonomi kelembagaan.
disiplin ilmu tersebut pada kemanusiaan dalam
upaya mewujudkan tujuan-tujuan umat manusia, PEMIKIRAN EKONOMI KELEMBAGAAN
yang pada puncaknya orang akan meletakkan 1. Tinjauan Filosofis.
keadilan dan kesejahteraan umum di atasnya.
Ekonomi konvensional telah gagal dalam hal ini Ekonomi kelembagaan adalah paradigma baru
karena ketidaksukaan ekonomi ini pada penilaian dalam ilmu ekonomi yang melihat kelembagaan
berdasarkan norma, dan konsentrasinya yang (rule of the game) berperan sentral dalam
berlebihan pada maksimalisasi kekayaan, membentuk perekonomian yang effisien. Ada 2
pemuasan keinginan serta pemenuhan kebutuhan Macam: Old Institutional Economics dan New
perorangan. Sejauh mencakup kepentingan sosial, Institutional Economics (NIE).Old Instutitional
para ekonom konvensional secara umum telah Economics lahir dari kritikan Thorsten Veblen atas
mengasumsikan bahwa persaingan akan asumsi dasar ekonomi klasik/neoklasik yang
membatasi kepentingan pribadi, dan karena itu dianggapnya lemah. Pandangan Veblen adalah
mendorong terpenuhinya kepentingan sosial. sebagai berikut:
Sekiranya bahasan ilmu ekonomi orientasinya 1. Manusia bukan hanya mahkluk rasional tapi
pada kesejahteraan manusia, maka cakupannya juga makhluk emosional yang memiliki
tidak hanya terbatas pada variabel-variabel perasaan, selera, nilai, dan kecenderungan
ekonomi saja, melainkan perlu memperhatikan (instink) yang terikat dengan budaya
masalah moral, psikologi, sosial, politik,
2. Selera, perasaan, nilai dan kecenderungan juga
demografi, dan sejarah.
mempengaruhi transaksi ekonomi yang
Keen (2001) menyatakan kritiknya atas dilakukan oleh manusia
keberadaan teori ekonomi Neoklasik dan
3. Pilihan-pilihan ekonomi juga dipengaruhi oleh
diperlukannya alternatif ajaran lainnya. Alternatif-
lingkungan fisik dan teknologi
alternatif yang dikemukan meliputi:
4. Dunia ekonomi tidak dapat lepas atau bahkan
1. Austrian Economics, yang menerima banyak
dipegaruhi oleh faktor sejarah, sosial dan
ajaran ekonomi Neoklasik kecuali konsep
kelembagaan yang selalu berubah, dinamis
keseimbangan.
Vol. 10 No. 2, 2011 Fokus Ekonomi 121

5. Perkembangan ekonomi selalu dikondisikan 3. Teknologi bersifat dinamis


baik secara langsung atau tidak langsung oleh 4. Alokasi sumber daya tergantung struktur
keadaan sosial dan kelembagaan yang kelembagaan.
melingkupinya. 5. Teori kelembagaan tidak hanya memperhati-
kan harga tetapi juga nilai-nilai yang
Adapun Pandangan NIE: Untuk dapat berjalan,
terkandung dalam struktur dan perilaku sosial.
pasar membutuhkan biaya karena informasi
6. Menolak pandangan neoklasik yang hanya
bersifat asimetris. Persaingan tidak berjalan
memaksimalkan kepuasan individu tanpa
sempurna karena tergantung pada ketersediaan
melihat norma-norma yang ada dalam
informasi dan penguasaan sumber kekuatan
masyarakat.
(power resources)
7. Lebih berorientasi "Pluralistik atau
 Transaksi tidak bersifat costless (zero cost) demokratik". Sementara neoklasik tidak
 Penegakan property right tidak bersifat memperhatikan ketimpangan dan kejahatan
costless sosial sebagai hasil dari struktur kelembagaan
yang ada.
 Mekanisme pasar tak mampu menyelesaikan 8. Memandang perekonomian dengan cara
kasus eksternalitas, commons pool resources holistik dan menjelaskan kegiatan ekonomi
dan public goods dengan cara multi-disiplin
Kelembagaan mengandung makna aturan main
yang dianut oleh masyarakat atau anggota yang Para penganut ekonomi kelembagaan percaya
dijadikan pedoman oleh seluruh anggota bahwa pendekatan multidisipliner sangat penting
masyarakat atau anggota organisasi dalam untuk memotret masalah-masalah ekonomi, seperti
melakukan transaksi North dalam Sutrisno (2007). aspek sosial, hukum, politik, budaya, dan yang lain
Seberapa jauh kelembagaan dapat diterima sebagai satu kesatuan analisis (Yustika, 2008).
masyarakat bergantung pada struktur wewenang, Oleh karena itu, untuk mendekati gejala ekonomi
kepentingan individu, keadaan masyarakat, adat maka, pendekatan ekonomi kelembagaan
dan kebudayaan. Hal ini mengisyaratkan bahwa menggunakan metode kualitatif yang dibangun
kelembagaan mempunyai nilai-nilai dan norma dari tiga premis penting yaitu: partikular, subyektif
yang mampu mengatur anggotanya berperilaku dan, nonprediktif.
selaras dengan lingkungannyaakan mencerminkan 1. Partikular dimaknai sebagai heterogenitas
suatu totalitas kinerja kehidupan sosial yang khas. karakteristik dalam masyarakat. Artinya setiap
Menurut North , Kelembagaan formal adalah fenomena sosial selalu spesifik merujuk pada
peraturan tertulis seperti perundang-undangan, kondisi sosial tertentu (dan tidak berlaku untuk
kesepakatan (agreements), perjanjian kontrak, kondisi sosial yang lain). Lewat premis
peraturan bidang ekonomi, bisnis, politik dan lain- partikularitas tersebut, sebetulnya penelitian
lain. Kesepakatan-kesepakatan yang berlaku baik kualitatif langsung berbicara dua hal: (1)
pada level internasional, nasional, regional keyakinan bahwa fenomena sosial tidaklah
maupun lokal termasuk ke dalam kelembagaan tunggal; dan (2) penelitian kualitatif secara
formal. rendah hati telah memproklamasikan
keterbatasannya .
Banyak definisi yang telah diberikan oleh 2. Subyektif disini sesungguhnya bukan berarti
ekonom-ekonom tentang ekonom kelembagaan, peneliti melakukan penelitian secara subyektif
Samuels dalam Prasad (2003) merangkum delapan tetapi realitas atau fenomena sosial. Karena itu
aspek ekonomi kelembagaan sebagai berikut: lebih mendekatkan diri pada situasi dan kondisi
1. Menekankan proses evolusi melalui per- yang ada pada sumber data, dengan berusaha
kembangan institusi dan menolak teori menempatkan diri serta berpikir dari sudut
neoklasik yang menekankan mekanisme pandang “orang dalam” dalam antropologi
penyesuaian otomatis melalui sistem harga disebut dengan emic.
2. Menolak pandangan neoklasik bahwa efisiensi 3. Nonprediktif ialah bahwa dalam paradigma
akan tercapai dengan sistem pasar. penelitian kualitatif sama sekali tidak masuk ke
122 Amin Pujiati Fokus Ekonomi

wilayah prediksi kedepan, tetapi yang Dari pembahasan ekonomi kelembagaan di atas
ditekankan disini ialah bagaimana pemaknaan, dapat disimpulkan bahwa pemikiran ekonomi
konsep, definisi, karakteristik, metafora, kelembagaan adalah pemikiran ekonomi yang
simbol, dan deskripsi atas sesuatu. Jadi titik holistik, multidisiplin, memperhatikan moral yang
tekannya adalah menjelaskan secara utuh bertujuan untuk kesejahteraan individu dan orang
proses dibalik sebuah fenomena. lain.
2. Tinjauan Empiris
Paarberg dalam Arifin dan Rachbini ( 2001)
menyatakan perbedaan mendasar antara aliran Chariri (2008) dalam Studinya menemukan
ekonomi Neoklasik dan ekonomi Kelembagaan. bahwa kekuasaan dan kepemimpinan mem-
Perhatikan Tabel 1 berikut yang menggambarkan pengaruhi praktik laporan keuangan, yang di
perbedaan mendasar antara kedua aliran ekonomi budaya Jawa dituntun oleh pedoman bijak ing
tersebut. ngarso sung tolodo, ing madyo mangun karso dan
tut wuri handayani. Studi ini pada akhirnya
Tabel 1. Perbedaan Paradigma antara Aliran menunjukkan bahwa akuntansi adalah ilmu sosial
ekonomi Neoklasik dan ekonomi Kelembagaan yang tidak bebas nilai, tetapi merupakan realitas
yang dibentuk (dikonstruksi) secara sosial.
Uraian-Elemen Ekonomi Neoklasik Ekonomi Kelembagaan
(Mainstream (Institutional Penelitian Santosa (2007), Arsyad (2005),
Economics) Economics)
Pendekatan Materialistik Idealistik
Hatta (1976), Sen (1981) dan Yunus (2007),
bahwa pemberdayaan masyarakat seharusnya
Satuan Komoditas dan Transaksi
Observasi harga mem-perhatikan masalah kearifan lokal sebagai
Tujuan Individu Diri sendiri (self- Diri sendiri dan orang lain salah satu unsur kelembagaan yang sangat
interest)
penting dan potensial dalam menentukan laju
Hubungan dengan Hanya ilmu Hampir semua ilmu sosial pembangunan.
ilmu -ilmu sosial ekonomi saja
lain Susilowati, dkk (2005) menunjukkan bahwa
Konsep nilai Nilai dalam Nilai dalam usaha pengolahan ikan kebanyakan usahanya
pertukaran penggunaan masih kurang berdaya (powerless) dalam
Konsep Mirip ilmu-ilmu Pendekatan budaya memperoleh akses atas kekuatan ekonomi, politik,
ekonomi alam
Falsafah Pra-Dewey Pasca-Dewey
hukum dan sosial budaya padahal cukup penting
mendukung ketahanan pangan bagi keluarga dan
Tingkah laku Percaya free-will Behaviorist
sosial masyarakat di sekitarnya.
Postulat Keseimbangan Ketidakseimbangan
Arifin (2005) mengadakan penelitian
Fokus Sebagian Keseluruhan (holism) mengenai ekonomi kelembagaan pangan di
(particularism)
Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan
Metode ilmiah Hampir pasti Kebanyakan normatif
positif pentingnya peran pemerintah pusat dan daerah
dalam menjalankan sistem kelembagaan ketahanan
Data Kebanyakan kuantitatif Kebanyakan kualitatif
pangan. Yustika (2005) meneliti bagaimana
Sistem Tertutup Terbuka penerapan ekonomi Kelembagaan pada masalah
industri pergulaan di Indonesia. Dalam
Ekonometrika Dipakai secara baik Tidak/kadang dipakai penelitiannya biaya transaksi petani tebu
Visi ekonomi Mengarah ke statis Lebih ke arah dinamis menyumbang sekitar 42 persen dari biaya total dan
Peranan Memberikan pilihan Merekomendasi pilihan sisanya (58 persen) berupa biaya produksi.
Selanjutnya Yustika berpendapat kemunduran
Sikap terhadap Melawan Tak dapat dihindari industri gula nasional disebabkan oleh inefisiensi
kegiatan kolektif
Tokoh anutan Adam Smith, Alfred Thorstein B. Veblen, John R.
kelembagaan (institutional inefficient), baik pada
dan idola Marshall Commons level kebijakan kelembagaan (institutional
Sumber : Paarberg dalam Arifin dan Rachbini, 2001 environment) maupun kesepakatan kelembagaan
(institutional arrangement).
Vol. 10 No. 2, 2011 Fokus Ekonomi 123

SBM (2008) mengemukakan beberapa ekonomi dan tindak penyimpangan, karena


kebijakan kelembagaan yang harus diambil masalah assymetric information, ekonomi biaya
dalam pembangunan pertanian di Indonesia antara tinggi penyimpangan dari hak kekayaan
lain kebijakan kelembagaan yang akan intelektual (HAKI), persaingan usaha dan
dilaksanakan oleh pemerintah tidak boleh eksternalitas dari suatu kegiatan yang memerlukan
merusak kelembagaan yang sudah ada dan kompensasi.
perlunya pengurangan biaya transaksi dalam
PENUTUP
transaksi jual-beli produk pertanian secara formal
dan tidak berdasarkan jaringan etnik, sosial Dari pembahasan dapat disimpulkan :
maupun kekerabatan. Jaya (2004) mengadakan 1. Pemikiran ekonomi Neoklasik tidak cocok
kajian teoritis sejauh mana peran Ekonomi diterapkan di negara berkembang termasuk
Kelembagaan Baru (NIE) dapat diaplikasikan pada Indonesia.
kasus otonomi daerah di Indonesia. Hasil
pengkajian menemukan bahwa daerah (negara) 2. Pemikiran ekonomi yang ideal adalah
merupakan neksus hubungan kontrak antara pemikiran ekonomi yang holistik, multidisiplin
prinsipal yaitu konstituen dengan agen dan orientasi kesejahteraan masyarakat.
perwakilan. Sekiranya hubungan yang tercipta 3. Pemikiran ekonomi kelembagaan secara
harmonis maka kinerja pembangunan pada daerah filosofis dan empiris bisa dijadikan sebagai
otonomi menjadi lebih baik, begitu juga keadaan pemikiran ekonomi yang ideal.
sebaliknya.
Karseno dan Adjie (2001) telah mengadakan DAFTAR PUSTAKA
penelitian mengenai kebijakan ekonomi dan Arifin, B., dan Rachbani, D.J., . (2001). Ekonomi
pembangunan kelembagaan di Indonesia. Kedua Politik dan Kebijakan Publik. Jakarta:
peneliti tersebut menyoroti kelemahan per- Grasindo.
ekonomian Indonesia di masa pemerintahan
Arsyad, L . (2005). "Institutional do Really Matter:
orde baru yang berupa kurangnya pem-
Important Lesssons from Village Credit
bangunan kapasitas kelembagaan dan sumber daya
Institution of Bali “ Jurnal Ekonomi dan Bisnis
manusia, yang tentunya dapat beragam masing-
Indonesia. April
masing daerah yang ada di Indonesia.
Chapra, U.M., (2001). The Future of Economics:
Santosa (2009) menyoroti masalah pemilu
An Islamic Perspective, Landscape Baru
yang dapat dianalisis memakai ekonomi
Perekonomian Masa Depan. Terjemahan
Kelembagaan, khususnya memakai disiplin
Amdiar Amir, et al. Jakarta: Shari'ah
ekonomi politik. Berdasarkan teori pilihan publik
Economics and Banking Institute.
(public choice) berusaha mengkaji perilaku
rasional dari aktor-aktor politik , baik di parlemen, Chariri. A., (2008). The Dynamics of Financial
lembaga pemerintah, lembaga kepresidenan, Reporting Practice in an Indonesian Insurance
masyarakat pemilih, pencinta lingkungan hidup Company: a Reflection of Javanese Views on
dan sebagainya. Yustika (2004) , pemilu yang an Ehical Sosial Relationship. School of
digelar di Indonesia sering menimbulkan biaya Accounting and Finance. Saarbrucken : VDM
transaksi politik yang sangat besar, yang sering Verlag Dr. Muller.
dari segi pendanaan dibantu oleh para pemilik Choudhury, M.A., (1995). “Ethics and Economics:
modal. A View from Ecological Economics”,
Tjitoresmi, dkk (2007) meneliti masalah International Journal Of Social Economics
kebocoran yang ada di Indonesia disebabkan Vol.22 No.2.pp.40-60
karena masalah birokrasi yang tidak profesional Deliarnov, (2010), Perkembangan Pemikiran
dan tidak menerapkan asas-asas transparansi dan Ekonomi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku.
Hasil penelitiannya menunjukkan berbagai
bentuk usaha yang rawan akan kebocoran
124 Amin Pujiati Fokus Ekonomi

Hatta, M. (1976). Pikiran-pikiran dalam SBM, N. (2008). "Masalah dan Kebijakan


Bidang Ekonomi untuk Mencapai Pembangunan Pertanian dengan Pendekatan
Kemakmuran yang Merata. Jakarta: Yayasan Kelembagaan di Indonesia" Jurnal Bisnis
Idayu. Strategi, Vol 17, No.1 Juli 2008.
__. (1979). Ekonomi Terpimpin. Jakarta: Sen, Amartya. (1981). Poverty and Famines: An
Penerbit Mutiara. Essay on Entitlement and Deprivation. New
York: Oxford University Press.
Jaya, W.K., (2004). "New Institutional
Economics of The State; an Alternative Soetrisno, N. (2007). Etika Sebagai Landasan
Approach to Regional Autonomy in Moral Pengembangan Kelembagaan Ekonomi.
Indonesia" Jurnal Ekonomi dan Bisnis (http://www.ekonomirakyat.org/edisi_23/artike
Indonesia, Vol 19, No.4, 2004, 327-339.. l.htm) di unduh hari Selasa, 13 Oktober 2009.
Karseno, A.R dan Adjie, A., . (2001). Stiglittz, J. E. (2002). Globalization and Its
Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan Discontents. New York: WW Norton.
Kelembagaan di Indonesia. Yogyakarta: Susilowati, I., dkk. (2005). "Pengembangan Model
UPP AMP YPKN. Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (UMKMK)
Keen, S. (2001). Debunking Economics The Naked dalam Mendukung Ketahanan Pangan di
Emperor of The Social Sciences. New York: Kabupaten/Kota Pekalongan, Jawa Tengah".
Pluto Press-Zed Books. Riset Unggulan Kemasyarakatan dan
Kemitraan (RUKK). 2004-2005. Kantor
Mubyarto. (2002). "Meninjau Kembali Ekonomika
Menristek-LIPI
Neoklasik" Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia, Vol 17, No.2, 2002, 119-129. T jit o r e s m i, E . , d k k , ( 2 0 0 7 ) . E k o n o m i
Kelembagaan: Kebocoran Ekonomi dan
Prasad, B.C, (2003), “Institutional Economics And
Konsep Penanggulangannya. Jakarta: Pusat
Economic Development: The Theory Of
Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan
Property Rights, Economic Development,
Indonesia.
Good Governance And Environment”,
International Journal Of Social Economics Yunus, M. (2007). Bank Kaum Miskin.
Vol.30 No.6.pp.741-762 Terjemahan Irfan Nasution. Jakarta: Marjin
Kiri.
Salim, Agus. (2006).Teori dan Paradigma
Penelitian Sosial.Yogyakarta : Tiara Wacana Yustika, A.E. ,(2005). "Problems of The
Indonesian Sugar Industry: an Institutional
Santosa, (2010), Kegagalan Aliran Neoklasik dan
Economics Perspective" Jurnal Ekonomi
Relevansi Aliran Ekonomi Kelembagaan
dan Bisnis Indonesia. Vol.20, No.4, 2005,
dalam Ranah Kajian Ilmu Ekonomi,Pidato
368-382.
Pengukuhan Guru Besar dalam Ilmu Ekonomi
pada Fakultas Ekonomi Universitas __. (2008). Ekonomi Kelembagaan Definisi, Teori
Diponegoro, Semarang : BP Undip dan Aplikasi. Diakses dari publik
@brawijaya.ac.id, tanggal 9 November 2008.
--. (2007). "Modal Sosial yang Terabaikan"
dalam Harian dalam Harian- Suara Merdeka, http:// id.woerpress.com/tag/ekonomikelembagaan/
25 Januari 2007. http://Massofa.wordpress.com/2008/02/04/Perkem
__. (2009). Pemilu yang Menyejahterakan (?) bangan Pemikiran Ekonomi dan Kontroversi.
dalam Harian Suara Merdeka, 14 Maret 2009.
Vol. 10 No. 2, 2011 Fokus Ekonomi 125

Anda mungkin juga menyukai