PENDAHULUAN
ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang
memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat dan kesehatan yang prima
dan kesehatan yang optimal ( Wiwik Susanti, 2002 ). Menurut WHO ( World
Syarat yang paling utama dan tidak boleh ditinggalkan agar manusia dapat
demikian dalam pengertian makanan yang bergizi makanan itupun harus cukup
mengandung vitamin dan mineral, karena tubuh yang kekurangan vitamin akan
apabila tubuh kelebihan akan vitamin yang diperlukan maka tubuh akan
Vitamin C merupakan salah satu vitamin larut air yang sangat penting.
Vitamin ini diperlukan untuk pembentukan kolagen, kartinin, dan
tubuhnya sendiri. Akan tetapi, vitamin ini tidak dapat disintesis oleh manusia
dikonsumsi oleh masyarakat. Hingga saat ini, fungsi vitamin C yang dikenal oleh
penuaan, dan sebagai obat untuk common cold (flu). Masyarakat juga mengetahui
bahwa vitamin ini juga bermanfaat untuk orang-orang yang sering beraktivitas
(Naidu, 2003).
C juga dapat melemahkan serat kolagen tubuh oleh karena terganggunya proses
vitamin C digunakan oleh banyak orang untuk mengobati penyakit. Salah satu
penyakit yang dapat diatasi dengan vitamin C adalah influenza (common cold).
dikenal sejak abad ke-15), penyakit ini menyebabkan pucat, rasa lelah yang
2.1. VITAMIN
Vitamin adalah substansi organik yang tidak saling berhubungan, terdapat dalam
makanan dalm jumlah kecil dan diperlukan dalam jumlah sangat kecil untuk fungsi
Vitamin Adalah suatu senyawa organik yang terdapat didalam makanan dalam jumlah
sedikit dan dibutuhkan jumlah yang besar untuk fungsi metabolisme yang normal.
Vitamin dapat larut A, D, E, dan K dan yang larut didalam air adalah vitamin B dan C
(Dorland, 2009).
Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Vitamin C yang
disebut juga sebagai asam askorbik merupakan vitamin yang larut dalam air.Dalam
keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah
rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama apabila terkena panas.
Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam
(almatsier, 2003).
anak ginjal, kulit, dan tulang. Vitamin C akan diserap di saluran cerna melalui transpor
karbohidrat yang erat kaitannya dengan monosakarida. Vitamin C dapat disintesis dari
Vitamin C terdapat dalam dua bentuk di alam, yaitu L-asam askorbat (bentuk tereduksi)
dan L-asam dehidro askorbat (bentuk teroksidasi). Oksidasi bolak-balik L-asam askorbat
menjadi L-asam dehidro askorbat terjadi apabila bersentuhan dengan tembaga, panas,
Absorpsi vitamin C terjadi di usus halus secara transpor aktif (untuk asam
efisiensi absorpsinya menurun sekitar 50% atau akan berkurang jika dosis vitamin C nya
ditingkatkan lebih dari 1 gram/hari. Vitamin C diekskresikan melalui ginjal dan akan
100 mg/hari. Status vitamin C tubuh ditetapkan melalui tanda-tanda klinik dan
perdarahan gusi dan perdarahan kapiler di bawah kulit. Tanda dini kekurangan vitamin
C dapat diketahui bila kadar vitamin C darah di bawah 0,20 mg/dl (Almatsier, 2003).
adalah sebagai sintesis kolagen. Karena vitamin C mempunyai kaitan yang sangat
prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin yang merupakan bahan penting dalam
integritas struktur sel di semua jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks
tulang, gigi, membrane kapiler, kulit dan tendon. Dengan demikian maka fungsi vitamin
perdarahan di bawah kulit dan perdarahan gusi. Asam askorbat penting untuk
pembentukan hidroksipolin, suatu unsure integral kolagen. Tanpa asam askorbat, maka
serabut kolagen yang terbentuk di semua jaringan tubuh menjadi cacat dan lemah. Oleh
sebab itu, vitamin ini penting untuk pertumbuhan dan kekurangan serabut di jaringan
Fungsi yang kedua adalah absorbsi dan metabolisme besi, vitamin C mereduksi
besi menjadi feri dan menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah untuk diabsorbsi.
apabila diperlukan. Absorbsi besi dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat
fungsi kekebalan. Pauling (1970) pernah mendapat hadiah nobel dengan bukunya
Vitamin C and the Common Cold, di mana ia mengemukakan bahwa dosis tinggi vitamin
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat pada bahan makanan nabati,yaitu sayur dan buah terutama
yang mengandung asam (Sunita, 2004). Tabel 2.1.6. Nilai Vitamin C berbagai bahan makanan (Sumb
er: Daftar Analisis Bahan Makanan, FKUI, 1992).
Asupan vitamin C yang ditetapkan Recommended Daily Allowance (RDA) untuk remaja usia 11-14 t
ahun adalah 50 mg/hari dan usia 15-18 tahun 60 mg/hari. Peningkatan kebutuhan vitamin C dalam ke
adaan stress psikologik atau fisik, seperti pada luka, panas tinggi, atau suhu lingkungan tinggi.
Tabel 2.1.7 Angka Kecukupan Vitamin C yang dianjurkan untuk orang indonesia (Sumber:
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75, 2013)
1) Common Cold adalah suatu reaksi inflamasi saluran pernapasan yang disebabkan
lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna putih
penyakit yang disebut skorbut (scurvy), penuaan, serta penurunan daya tahan
tubuh (Barclay,2008).
kekurangan Vitamin C.
2.2.1. Kelebihan Vitamin C dalam tubuh :
1) Nephrolithiasis.
2) Hiperoksaluria.
3) Severe diarrhea
Sumber
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/36349105/vitamin_C.pdf?AWSAccessKeyId=A
KIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1543153279&Signature=oqVqbjjImYwF5J24jqi3Bo15l9s%
3D&response-content-
disposition=inline%3B%20filename%3DTUGASGIZIKERJA_VITAMINC.pdf