Anda di halaman 1dari 7

Nama : ALIF DAFA RENALDI

NIT : 06.18.002.1.41
Kelas : D/III NAUTIKA (A) RGULER

SOAL

1.) Kengunaan kulit kapal adalah ? bahan bahan apa saja yang biasa dipakai pada kapal
Niaga? Bisakah anda jelaskan komposisi logamnya?

2.) Apa yang dimaksud dengan Lajur (strake), dengan gambar untuk memperjelas dan berikan
keterangan pada masing masing bagian.

3.) Nama nama lajur kulit kapal:

1. horizontal keel

2. garboard strake

3. bottom shell plating

4. bilge strake

5. Lajur boottoping

6. sheer strage

7. bulwark

mohon dijelaskan dengan gambar dan keterangannya

4.) Memberi tanda dan nomer kulit kapal, bagaimana caranya, jelaskan dengan gambar

5.) Kegnaan dari tanda dan nomor lajur kulit kapal ialah ?

6.) Cara menyambung pelat kapal, jelaskan dengan keterangan dan gambar!

7.) Beberapa bagian kulit kapal ada yang dipertebal, terdapat pada bagian apa saja, berikan
daftarnya berikut penjelasan

8.) METODE-METODE PENYAMBUNGAN PADA KULIT KAPAL, berikan gambarnya serta


penjelasannya masing masing kekurangan dan kelebihannya

9.) Di antara seluruh kulit kapal terdapat beberapa pelat khusus, sebut dan jelaskan!

10.) KETENTUAN PERATURAN KAPAL-KAPAL 1935 BAB II PASAL 6, 9 DAN 10 MENGENAI KULIT
KAPAL ( DOK KERING, PINTU-PINTU DERMAGA, PINTU-PINTU MUAT DAN PINTU-PINTU
BATU BARA, LOBANG-LOBANG MASUK DAN LOBANG-LOBANG KELUAR DI KULIT KAPAL )
JAWABAN

1.) Kulit kapal

Kulit kapal merupakan permukaan kapal yang terbuat[1] dari plat–plat baja, kayu atau aluminium
yang disambung menjadi lajur yang terdapat pada badan kapal biasa disebut dengan kulit kapal atau
disebut juga ship shell.

Kegunaan kulit kapal:


1.Untuk memberikan kekuatan struktur membujur kapal.
2.Menerima beban dari kapal dan muatannya.
3.Merupakan penutup kedap air dari dasar hingga bagian atas kapal.
4.Lajur kulit kapal diberi nama dengan abjad a,b,c,d dan seterusnya mulai dengan lajur dasar.
5.Sambungan plat diberi nama dengan angka 1,2,3 dan seterusnya dari depan ke belakang.
Bahan moderen yang kerap digunakan dalam pembuatan kapal kecil yang banyak ditemukan
dalam pelayaran pedalaman adalah serat kaca[2] atau yang dikenal sebagai fiber-glass, yang proses
pembuatannya tidak sulit, tetapi dibutuhkan cetakan kulit lambung kapal.

Bahan yang dipakai untuk kulit kapal niaga terbuat dari plat–plat baja, kayu atau aluminium yang
disambung menjadi lajur yang terdapat pada badan kapal biasa.

Plat kapal dibuat dari peleburan bijih besi dalam tungku sembur yang mempunyai struktur kerucut
dan tungku tersebut tentunya terbuat dari bahan tahan api. Panas peleburan menggunakan kokas
dan batu kapur agar kerak pada bijih besi dapat terangkat dan tidak tercampur. Kandungan dalam
tiap lembar plat adalah 92-97 persen merupakan besi. Sisanya terdapat kandungan karbon, silikon,
mangan, belerang, dan fosfor. Tentunya dalam cetakan plat kotoran yang terbawa harus di
minimalisir untuk menjaga kualitas dari plat tersebut.

2.) Yang di maksud lajur ( strake ) dana nama nama lajur kapal

Lajur (strake)

Susunan pelat-pelat kulit kapal yang dipasang secara membujur dari muka ke belakang dan
mengelilingi lambung . lajur-lajur kulit kapal biasanya diberi nama sesuai dengan tempat dan
fungsinya yang dihubungkan satu sama lain dengan
cara keling maupun cara las.

• Lunas datar (horizontal keel)

• Lajur pengapit lunas (garboard strake)

• Lajur alas (bottom shell platting)

• Lajur samping (bilge strake)

• Lajur boottopping

• Lajur bingkai (sheer strake)

• Pagar (bulwark)
3.) Nama - nama lajur kulit kapal

Lunas datar: lajur lunas bagian bawah yang terbentang dari muka kebelakang sepanjang badan
kapal.
Lajur pengapit lunas: lajur yang terdapat di kiri-kanan lajur lunas datar, yang langsung berhubungan
dengan lunas datar.
Lajur alas/dasar: lajur-lajur pada bagian bawah badan kapal yang berfingsi untuk membuat kapal
kedap air dari bawah dan menahan tengangan-tengangan membujur yang timbul.
Lajur samping: lajur yang terletak pada bagian samping badan kapal.
Lajur boottoping: lajur yang paling banyak mengalami kerusakan sehubungan dengan karat hal ini
disebabkan lajur-lajur tersebut kadang-kadang berada dibawah air dan diatas air.
Lajur bingkai: lajur pertama yang terletak dibawah geladak atas dan dibawah pagar.
Pagar : lajur yang paling luar.
4.) Tanda dan nomer kulit kapal, beserta cara , gambarnya
Pemberian nomor dan tanda pada kulit kapal
# pemberian tanda
Pada kulit kapal dimulai dari pelat pengapit lunas {garboard strake) yaitu pelat lajur sepanjang kiri –
kanan lunas atar sebagai lajur A. Lajur lajur lain nya di tandai dari bawah ke atas pada tiap tiap sisi
secara alpabeis ; A,B,C dst kecuali l.
# pemberian nomor
Pada lajur , di beri secara berurutan dari belakang ke depan atau dari depan ke belakang. Contoh
penomoran; pelat F kiri 6.- 100 – 118, artinya : pelat F dilambung kiri, noor 6 di antara gading gading
no. 100 – 118.
5.) kegunaan dari pemberian nomor pada kulit kapal yaitu :
Agar kita dapat mengetahui lokasi dari plat dalam kaitannya dengan pemeriksaan atau perbaikan
karena kerusakan maupun untuk survey
6.) Ada Dua Cara Mengabungkan Plat Kapal Yaitu Dengan Sistem Keling Dan Sistem Las
 SISTEM LAS ( WELDING )

cara ini merupakan cara modern dimana permukaan kulit kapal akan lebih kecil dan halus jika di
bangdingkan dengan cara pengelingan , pengurangan bobot kira - kira 10 - 20 akan tetapi
penyambungan dengan las , kapal mendapatkan tekanan akibat adanya sagging dan hogging , plat
akan menjadi retak
macam - macam sistem las :
 sambungan las 1 , dingunakan untuk menyambung plat - plat tipis seperti pada cerobong ,
angin , sekat - sekat tipis pada bangunan atas kapal .
 sambungan las v , pada sambungan ini ujung - ujung plat di buat sedemikian rupa sehingga
berbentuk sudut 60 derajat - 90 derajat tetapi umumnya sudut tersebut 70 derajat , las ini
banyak di ngunakan untuk las pada plat rumah geladak .
 sambungan las x atau sambungan v ganda dari kedua sisi sambungan ini biasanya , di pakai
untuk plat - plat yang tebal , di mana pengelasan di lakukan kepada ke dua sisi seperti pada
kulit kapal lunas tegak penumpu pada dasar berganda .
 sambungan las u , mirip dengan las v tetapi bentuknya agak melengkung di pakai untuk
pengelasan sambungan yang berkualitas tinggi .
 sambungan las sudut / siku , sambungan ini di pakai untuk menyambung plat - plat yang
berdiri tegak lurus satu sama lain di mana pengelasannya di lakukan antara lunas tegak dan
lurus dasar plat lurus / siku / bracket dan lain - lain .
 sambungan las dengan sudut berlompatan , sambungan las ini di lakukan pada kedua sisi
secara terputus dan berselang - selang . banyak di pakai kedap air.

 SISTEM PAKU KELING ( RIVET )

Paku keling ( rivet ) di ngunakan sebagai sambungan tetap di antara 2 plat atau lebih misalnya pada
tanki dan boiler pada paku keling dalam ukuran yang kecil dapat di ngunakan untuk menyambung
dua komponen yang tidak membutuhkan kekuatan yang besar , misalnya peralatan rumah tangga ,
furniture , alat - alat elektronika dan lain - lain sambungan dengan paku keling sangat kuat dan tidak
dapat di lepas kembali dan jika di lepas maka kan terjadi kerusakan pada sambungan tersebut .
karena sifatnya yang permanen , maka dari itu sambungan paku keling harus di buat sekuat mungkin
agar menghindari kerusakan atau patah.
 bagian utama pada paku keling adalah :
1.kepala
2.badan
3.ekor
4.kepala lepas

7.) Bagian yang perlu dipertebal yaitu :

• Bagian yang memerlukan tekanan terhadap tekanan kuat seperti sekeliling lubang lubang
pembuangan diberi plat rangkap.
• Dibagian tengah kapal kurang lebih 0,4 LOA. Tengah tengah kapal bagian ini dipilihkan pelat yg
tebal.
• Dibagian lubang, pintu pintu pada lambung, jendela jendela dll.
8.) METODE-METODE PENYAMBUNGAN PADA KULIT KAPAL

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan dalam penyambungan lajur diantaranya : Metode luar
dan dalam ( in and out ) , Metode tepi ( clinker ) , dan Metode rata ( flush ).

#Metode luar dan dalam ( in and out ) dengan gading gading ditekuk ( in & out plating – joggled
frame ), dengan plat di tekuk ( joggled palting-straight frame ) dan dengan pelat pengisian ( in & out
plating with lines and straight frame ).

#Metode tepi ( clinker ). Umum nya dapat di laksanakan dengan gading gading tidak di tekuk atau
dengan gading gading di tekuk.

#Metode rata ( flush ). Umumnya pada sistem ini di gunakan cara las di mana baik pelat maupun
gading gadingnya rata.

9.) Plat khusus diantaranya :

• Pelat bantu ( stealer plate ) karena bentuk haluan dan buritan yang mengecil ke arah depan dan
ke belakang maka lebar pelat lambung harus berkurang pada bagian-bagian tersebut. Untuk
menjaga agar pelat tersebut tidak terlalu kecil pada kedua ujung biasanya dua pelat dari lajur-
lajur bersebelahan dijadikan satu lajut. Seperti pada pelat B4.
• Shoe plate ialah pelat yang dipakai untuk menghubungkan batang linggi depan dengan pelat
datar lunas.
• Coffin plate ialah pelat yang dipakai untuk menghubungkan gading-gading diburitan dengan pelat
datar lunas.
• Boss plate ialah pelat yang berbentuk cembung yang dipasang diatas linggi baling-baling.
 Oxter plate ialah pelat lengkung yang dipasang pada pertemuan linggi baling-baling dengan
bagian yang menggantung dari buritan.

10.) KETENTUAN PERATURAN KAPAL - KAPAL 1935 BAB II :

• Pasal 6 :
 Setiap kapal paling sedikit sekali dalam 12 bulan naik dok kering agar seluruh bagian
alas dan lunas serta linggi-lingi dapat diperiksa dengan sempurna.
 Dirjenperla dan pengawas keselamatan pelayaran ( syahbandar) depat memberikan
dispensasi dari apa yang dapat diatas termasuk kapal penumpang kayu kecuali kapal
penumpang yang digerakkan oleh mesin.
 Setiap kapal naik dok, dirombak, diperbaiki sehingga mempengaruhi kesempurnaan,
lambung timbul, stabilitas atau perbaikan-perbaikan pada alat-alat mesinyaharus
memberitahukan kepada Syahbandar ditempat mana kapal tersebut naik dok.
• Pasal 9
 Konstruksi pintu-pintu dermaga, pintu-pintu muat dan pintu- pintu batu bara harus baik
dan dapat ditutup dan dikunci dengan baik.
 Pintu-pintu muat dan pintu-pintu batu bara letaknya sebagian atau seluruhnya dibawah
garis air maksimun, hanya boleh dipasang atas ijin Dirjenla.
 Lobang-lobang dalam dari tiap tabung buang untuk abu, kotoran dan lain-lain harus
dilengkapi dengan penutup yang baik. Jika letaknya dibawah garis batas benaman maka
penutupnya harus kedap air dan dilengkapi dengan katup yang baik di dalam tabung
dan dipasang ditempat yang mudah dicapai di atas garis air.
• Pasal 10
 Tiap kapal harus dilengkapi dengan lobang-lobang bilas dalam jumlah danukuran yang
cukup untuk membuang secara cepat yang mengalir di atas geladak.
 Pipa-pipa pembuang dari lobang bilas, wc-wc, tempat-tempat cuci harus dibuat
sedemikian rupasehingga susunannya baik dan dilindungi dengan baik.
 Lobang-lobang dikulit kapal jumlahnya seminimal mungkin (lobang pembuangan,
lobang saniter, lobang air pendingin dll).
 Pipa-pipa pembuangan yang lobang buanganya terletak lebih rendah dari 0.75 m di atas
garis muat maksimum, kalau bagian bawahnya melengkung dan lobang keluarnya
terletak dibawah garis muat pipa tsb harus terbuat dari baja,temba,besi atau logam lain
dengan daya tahan yang kuat.
 Lobang-lobang yg lebih besar dikulit kapal untuk memasukkan air laut harus dilengkapi
dengan kisi-kisi.
 Pipa-pipa dalam ruang mesin dalam ruang ketel yang lobang buanganya keluar pada
atau dibawah garis muat maksimum harus dilengkapai dengan sebuah penutup atau
kran yang terletak di dekat kulit kapal.

Anda mungkin juga menyukai