Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pesawat terbang merupakan alat transportasi udara yang sudah
sangat berkembang sejak pertama kali diciptakan oleh manusia. Sudah
banyak yang berkembang dari segi teknologi maupun kegunaan dari
pesawat itupun sendiri. Sekarang pesawat terbang sangat di unggulkan
dari segi transportasi yang sangat efisien untuk wilayah Indonesia
maupun untuk wilayah luar negeri sekalipun. Pesawat terbang sangat
efisien di gunakan sebagai alat transportasi di karenakan bisa menghemat
waktu untuk mencapai suatu tujuan. Banyak yang sudah berkembang dari
teknologi dari suatu pesawat terbang, salah satunya sistem-sistem yang
saling menghubungkan dan menggerakkan bagian-bagian atau
komponen-komponen pada pesawat terbang. Salah satunya adalah
sistem hidrolik, yang menggerakkan suatu komponen dengan cairan
yang bertekanan. Pada pesawat terbang menggunakan cairan hidrolik
untuk menggerakkan salah satunya flight control, flaps dan landing gear,
thrust reverser.
Salah satu pesawat yang digunakan di airline adalah pesawat
jenis Boeing 737-800 NG mempunyai banyak sistem utama, salah satu
sistem utamanya adalah hydraulic power. Keunggulan dari system
hydraulic adalah tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan flight control
yang memiliki gaya yang besar bisa digerakan dengan gaya yang lebih kecil
seperti menggerakan yoke pesawat.
Pada saat pesawat ini sedang pemerikasaan terjadi permasalahan di
cockpit pada bagian P5 dengan menyalanya lampu indicator low pressure
pada standby hydraulic. Kondisi ini mengalami abnormal condition
sehingga hydraulic tidak berkerja secara maksimal dan harus dilakukan
perbaikan. Perbaikan standby hydraulic dilakukan berdasarkan prosedur
pada aircraft maintenance manual.

1
Dari permasalahan diatas penulis akan melakukan penyusunan tugas
akhir dengan judul Low Pressure Pada Standby Hydraulic Pesawat Boeing
737-800 NG yang bertujuan untuk mengetahui penyebab, dampak dan cara
penanggulangan masalah tersebut.

1.2 Perumusan masalah


Dalam rumusan masalah pada penulisan tugas akhir ini yang menjadi
inti permasalah antara lain :
1. Bagaimana cara kerja standby hydraulic system pada pesawat
Boeing 737-800 NG?
2. Apa penyebab dan dampak terjadinya low pressure pada standby
hydraulic pesawat Boeing 737-800 NG?
3. Bagaimana cara penanganan low pressure pada standby hydraulic
pesawat Boeing 737-800 NG?

1.3 Batasan Masalah


Dalam penulisan tugas akhir ini tidak mengalami penyimpangan dari
maksud dan tujuan, maka penulis membatasi permasalahan hanya untuk
membahas cara kerja standby hydraulic system dan mengetahui penyebab,
dampak dan penanganannya mengenai low pressure standby hydraulic
yang disebabkan oleh tidak berfungsinya dengan normal electric motor
driven pump.

1.4 Tujuan Penelitian


Sesuai dengan batasan masalah yang ada di atas, maka Tugas Akhir
bertujuan untuk :
1. Mengetahui cara kerja standby hydraulic system pada pesawat
Boeing 737-800 NG.
2. Mengetahui penyebab dan dampak low pressure pada standby
hydraulic pesawat Boeing 737-800 NG.
3. Mengetahui cara penanganan low pressure pada standby hydraulic
pesawat Boeing 737-800 NG.

2
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun dalam beberapa bab
dengan urutan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang penulisan,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika
penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini berisikan tentang teori dasar tentang system hydraulic
system, penjelasan standby hydraulic system tersebut.

BAB III RENCANA KERJA


Bab ini berisi tentang diagram alir, penentuan topik, membaca
literatur terkait, diskusi dengan dosen pembimbing, dan metode
pengambilan data.

BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini membahas penyebab terjadinya low pressure pada standby
hydraulic pesawat Boeing 737-800 NG, dampak terjadinya low pressure
pada standby hydraulic pesawat Boeing 737-800 NG dan cara penanganan
troubleshooting low pressure pada standby hydraulic pesawat Boeing 737-
800 NG

BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan yang telah terjadi pada
bab sebelumnya serta saran penulis agar tidak terjadi lagi kerusakan
dimasa mendatang.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Penjelasan Umum Hydraulic Power System


Hidrolik merupakan suatu alat atau komponen mesin yang digunakan
untuk menggerakan komponen mesin lain yang memerlukan daya besar.
Kata hidrolik berasal dari bahasa yunani hydraulikos yang memiliki
pengertian dari hydro yang berarti air dan aulos yang berarti pipa. Didalam
sistem hidrolik ini memiliki pengertian dimana berbagai gaya seperti gaya
dorong, gaya angkat diperoleh dengan bantuan zat cair yang diberi
tekanan. Sistem hidrolik banyak dikombinasikan dengan sistem lain seperti:
sistem electrical, pneumatic, mechanical. Sehingga akan meningkatkan
kinerja dari sistem hidrolik yang lebih optimal.
Hydraulic menggunakan hukum pascal, Blaise Pascal
menyimpulkannya dalam hukum pascal yang berbunyi, “tekanan yang
diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke
segala arah”.

Gambar 2.1 Hukum pascal [7]

4
Rumus hukum pascal Pkeluar = Pmasuk / P1 = P2
Tekanan gaya dibagi besar luasan penampangnya (P=F/A)
F2 F1
=
A 2 A1
Keterangan :
 P = Tekanan
 F = Gaya
 A = Luas permukaan penampang [7]
Dalam dunia penerbangan sistem hidrolik sudah dikenal sejak lama.
Pesawat-pesawat terbang zaman dahulu hanya memiliki hidrolik brake
system, sekarang sistem hidrolik sudah berkembang pesat menjadi sangat
powerfull dengan penggunaan hydraulic power pada berbagai macam
system. Pada pesawat-pesawat modern memiliki berbagai macam fungsi
yaitu untuk menggerakan flight control, flaps dan landing gear.
Keunggulan dari system hydraulic adalah tenaga yang diperlukan
untuk menggerakkan flight control yang memiliki gaya yang besar bisa
digerakan dengan gaya yang lebih kecil seperti menggerakan yoke
pesawat.
Komponen – komponen pada system hydraulic adalah
 Reservoir berfungsi sebagai tempat penyimpanan fluida hydraulic
pada system hydraulic yang terbagi dalam tiga reservoir yaitu system
A, system B, dan standby.
 Hydraulic pump berfungsi untuk memberikan tekanan yang didapat
dari sumber energi seperti listrik dan engine ke system hydraulic.
 Pressure modul berfungsi untuk membersihkan, memantau,
mendistribusikan fluida bertekanan ke system hydraulic
 Return modul adalah jalur penghubung dari system hydraulic yang
mengalirkan fluida kembali ke reservoir
 Case drain filter berfungsi untuk membersihkan fluida berlebihan dari
pump di case drain sebelum fluida bertekenan kembali ke reservoir
 Head exchanger berfungsi sebagai pendingin ketika fluida panas
sebelum menuju ke reservoir

5
 Ground interconnect valve adalah penghubung cairan system A dan
system B ketika di ground
 Hydraulic shut off valve berfungsi untuk menutup aliran dari tekanan
hydraulic yang tidak digunakan
 Hydraulic panel berfungsi untuk mengoperasikan hydraulic system
pada flight kompartmen dan sebagai indikasi peringatan.
 Check valve berfungsi untuk menyalurkan tekanan hydraulic ke satu
arah supaya tidak kembali ke arah sebaliknya.
 Relief valve berfungsi untuk melepas tekanan hydraulic yang
berlebihan kembali ke reservoir.
 Balance line adalah penghubung untuk menyalurkan pneumatic dari
reservoir system A ke reservoir system B dan reservoir standby
system.
Fluida pada hydraulic power adalah
 Fluid - hydraulic fluid, fire resistant (Interchangeable and Intermixable
with BMS 3-11 Type V) Specification BMS3-11 type IV
 Fluid – hydraulic fluid, fire resistant (Interchangeable and with
BMS3-11 type IV) Specification BMS3-11 type V

Gambar 2.1.1 Hydraulic power system pesawat Boeing 737-800 NG [1]

6
2.2. Main Hydraulic Systems
Ada dua sistem hidrolik utama, sistem A dan B. Biasanya kedua
sistem beroperasi penuh waktu selama penerbangan. Semua komponen
bertenaga hidrolik beroperasi dengan sistem hidrolik utama. Sistem ground
servicing memungkinkan hydraulic servicing sistem reservoir A dan B dan
standby reservoir dari satu lokasi. Sistem hidrolik A dan B beroperasi secara
independen memasok tenaga hidrolik ke sistem pesawat. Itu sistem
beroperasi pada tekanan normal 3000 psi.[3]

2.2.1 Hydraulic System A


Hydraulic system A memiliki satu unit engine driven pump yang
terletak di engine no2 dengan tekanan 3000 Psi dan satu unit electric motor
driven pump berdaya 115V AC untuk memompa pressure. Merendam
kejutan dari engine driven pump maka dipasang ripple damper. Reservoir
system A terletak di wheel well, reservoir pressurization berasal dari
pneumatic bleed air. Hydraulic fluid quantity full 5,7 US gallon (21,6 L).
Hydraulic system A berfungsi untuk menggerakan system :
 Power transfer unit (PTU)
 Landing gear extension and retraction
 Nose wheel steering
 Alternate brake
 Rudder
 Ailerons
 Elevators
 Autopilot A
 Two position tail skid
 Flight spoilers 2, 4, 9, and 11
 Ground spoilers 1, 6, 7, and 12
 Left thrust reverser. [3]

7
2.2.1 Hydraulic System B
Hydraulic pressure system B menggunakan dua buah motor pump
yaitu engine driven pump dengan tekanan normal 3000 Psi dan electric
motor driven pump yang membutuhkan daya sebesar 115 V AC. Reservoir
system B terletak di wheel well. Hydraulic fluid quantity full 8,2 US gallon
(31,L). Hydraulic system B berfungsi untuk menggerakan system :
 Leading edge flaps and slats
 Trailing edge flaps
 Alternate landing gear retraction
 Alternate nose wheel steering
 Normal brakes
 Ailerons
 Elevators
 Rudder
 Autopilot B
 Flight spoilers 3, 5, 8, and 10
 Right thrust reverser. [3]

2.3 Standby Hydraulic System


Standby hydraulic system adalah suatu system hydraulic yang
digunakan pada saat emergency yaitu pada saat hydraulic system A dan
system B tidak berfungsi dengan normal. Standby hydraulic system hanya
menggerakan rudder, leading edge devices, dan thrust reversers.
Standby hydraulic system reservoir berbahan airtight metal shell
yang mengandung 3,6 US gallon (13,3 liter) cairan hidrolik. Standby
hydraulic system terdiri dari komponen :
 Flight controls panel
 Reservoir
 Electric motor-driven pump (EMDP)
 Standby hydraulic system pressure module
 Case drain filter.[1]

8
Gambar 2.3 Standby hydraulic system pesawat Boeing 737-800 NG [3]

2.3.1 Standby Hydraulic Control And Indicating


Controls and indications dari standby hydraulic system ada di panel
flight control bagian P5 di flight compartment. Berfungsi untuk
mengoperasikan standby hydraulic system seperti komponen flight control
A dan B switch, alternative flaps arm switch, alternative flaps control switch.
Dan indikasi peringatan pada system standby hydraulic seperti standby
hydraulic low quantity light, standby hydraulic low pressure light, standby
hydraulic rud on light. [1]

9
Gambar 2.3.1 Standby hydraulic system control and indicating pesawat
Boeing 737-800 NG [3]

2.3.2 Standby Hydraulic Reservoir


Reservoir sebagai tempat penyimpanan fluida hidrolik untuk
mengoprasikan sistem. reservoir berbahan airtight metal shell yang
mengandung 3,6 US galon (13,3 liter) cairan hidrolik. standby hydraulic
system reservoir tidak memiliki drain valve. [1]

10
Gambar 2.3.2 Standby hydraulic system reservoir pesawat Boeing 737-
800 NG [3]

2.3.3 Standby Hydraulic Electric Motor Driven Pump


Electric motor driven pump adalah pompa yang menggunakan
energi listrik sebagai sumber tenaga tekanan standby hydraulic system.
Terletak di bagian right aft wing to body fairing, inboard of the brake
accumulator. Electric motor driven pump memiliki komponen-komponen ini:
Three-phase, 400 hertz, 115v ac electric motor, variable-delivery, positive-
displacement hydraulic pump. EMDP terkoneksi ke electrical, supply,
pressure, case drain. EMDP is rated at 3.7 gpm at 2700 psi. [1]

11
Gambar 2.3.3 Standby hydraulic system EMDP pesawat Boeing 737-800
NG [3]

2.3.4 Standby Hydraulic System Pressure Module


Pressure modul berfungsi untuk mengatur dan mengolah tekanan
hidraulik yang keluar dari pompa hidraulik sebelum masuk ke sub sistem.
Standby hydraulic pressure module system mimiliki fungsi :
 Cleans the pressure flow from the standby EMDP
 Monitors system pressure
 Protect system from over pressure
 Controls pressure to the leading edge flaps and slats
 Controls pressure to the standby rudder power control unit (PCU)
 Supplies metered pressure to the thrust reversers.

12
Standby hydraulic system pressure module terletak di bagian aft
bulkhead of the MLG wheel well. Standby hydraulic system pressure
module memiliki komponen :
 Pressure filter module
 EMDP low pressure switch
 Pressure relief valve
 Leading edge flaps and slats shutoff valve
 Standby rudder shutoff valve.
Standby hydraulic system pressure filter module adalah tipe non-
bypass dengan 5-15 mikron, tidak dapat dibersihkan, jenis filter cartridge
elemen. Pressure filter module memiliki komponen (not shown) :
 Filter head in the standby hydraulic system pressure module
 Filter bowl
 Replaceable filter element. [1]

Gambar 2.3.4 Standby hydraulic system pressure module pesawat


Boeing 737-800 NG [3]

13
2.3.5 Standby Hydraulic System Case Drain Filter
Case drain filter berfungsi membersihan cairan dari case drain
standby pump. Case drain filter terletak di bagian aft bulkhead of the MLG
wheel well. case drain filter adalah tipe non-bypass dengan 10-20 mikron,
elemen filter tipe cartridge tidak dapat dibersihkan. case drain filter memiliki
komponen-komponen ini (not shown) :
 Filter module head
 Filter bowl
 Replaceable filter element. [1]

Gambar 2.3.5 Standby hydraulic system case drain filter pesawat Boeing
737-800 NG [3]

14
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Diagram Alir

Menentukan Topik

Tugas Akhir

Membaca Literatur Diskusi Dengan Dosen

Terkait Pembimbing

Membuat Rencana

Penulisan

Pengambilan Data

Pengumpulan Data

Nnnnzxkjsnxb
Hasil s

Membuat Laporan Kerja


hhd

Gambar 3.1 Diagram Alir

15
3.2 Penentuan Topik Tugas Akhir
Setelah dilakukan studi pustaka, membaca beberapa referensi
literature, dan diskusi yang di lakukan dengan dosen pembimbing maka
topik tugas berkaitan dengan low pressure pada standby hydraulic pesawat
Boeing 737-800 NG

3.3 Membaca Literatur Terkait


Adapun untuk menunjang penulisan tugas akhir ini sebelum
melakukan penulisan tugas akhir dilakukan proses membaca literature
terkait. Pada tahap ini literature yang di baca sebagai berikut:
1. AMM (Aircraft Maintenance Manual) Boeing 737-800 NG ATA 29
2. FIM (Fault Isolation Manual) Boeing 737-800 NG ATA 29
3. Training Manual Boeing 737-800 NG ATA 29
4. Aviation Maintenance Technician Handbook-Airframe Volume 1
5. Aviation Maintenance Technician Handbook-Airframe Volume 2

3.4 Diskusi Dengan Pembimbing


Bersama dengan membaca literature terkait, dilakukan diskusi
dengan dosen pembimbing untuk membuat proposal tugas akhir yang akan
di ajukan ke jurusan Teknik Aeronautika Fakultas Teknologi Kedirgantaraan
Universitas Marsekal Suryadarma. Setelah proposal tersebut di setujui
maka dimulai membuat rencana kerja yang mana di cantumkan kegiatan
diskusi dengan pembimbing

3.5 Metode Pengambilan Data


Metode pengambilan data merupakan cara untuk meperoleh data-
data yang di perlakukan, metode yang di gunakan dalam penulisan tugas
akhir ini sebagai berikut:
1. studi pustaka dilakukan dengan membaca atau mengutip
literature yang relevan atau berkaitan dengan masalah yang akan
di bahas

16
2. Kajian literature terhadap teori-teori yang mendasari
permasalahan yang diangkat dari dosen pembimbing dan dosen
mata kuliah
3.6 Membuat Rencana Kerja
Jadwal untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini telah di siapkan
rencana kerja. Diharapkan agar rencana kerja yang dilakukan dalam
menyelesaikan. Tugas akhir dapat selesai dengan tepat waktu
1. Menjelaskan cara kerja standby hydraulic power pada pesawat
Boeing 737-800 NG.
2. Menjelaskan penyebab dan dampak low pressure pada standby
hydraulic pesawat Boeing 737-800 NG.
3. Menjelaskan bagaimana cara penanggulangan low pressure pada
standby hydraulic pesawat Boeing 737-800 NG.

17
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Cara Kerja Standby Hydraulic


Sistem standby hydraulic beroperasi secara otomatis atau manual
sebagai sistem cadangan ke sistem hydraulic A dan B ketika system A dan
B tidak berfungsi dengan normal. Sistem standby hydraulic memasok fluida
hydraulic untuk mengoperasikan komponen-komponen ini:
• Leading edge flaps and slats
• Rudder
• Left and right thrust reservers
Standby hydraulic secara manual pindahkan salah satu dari dua
switch flight control A atau B ke switch posisi standby rud untuk memulai
standby hydraulic system electric motor driven pump run 2700 psi. Ini juga
akan membuka standby rudder valve di dalam standby system module.
Pindahkan switch alternate flaps ke posisi arm untuk memulai standby
hydraulic electric motor driven pump. Pindahkan control switch alternate
flaps ke posisi bawah. Ini akan membuka the leading edge and slats shutoff
valve di standby system module.
Standby hydraulic secara otomatis control switch flight control A dan
B beralih ke posisi on dan control switch alternate flaps beralih ke posisi off.
Trailing edge flaps not up, airplane in the air or wheel speed more than 60
kts, low flight control pressure, air rud, the force flight monitor (FMM) in the
main rudder PCU.
Ketika standby hydraulic system beroperasi standby reservoir
mendapatkan suplai fluida dari reservoir B secara gravity ketika quantity
reservoir B 72% (6,6 US gallon) melalui fill and balance line. Fluida yang
terdapat di standby reservoir lalu dialirkan ke electric motor driven pump
kemudian didalam electric motor driven pump fluida diberikan tekanan oleh
motor pump di dalam electric motor driven pump dan fluida yang bertekan
dialirkan ke pressure module.

18
Fluida bertekanan yang terdapat di pressure module dibersihkan
oleh pressure filter module, dipantau oleh low pressure switch, dan
didistribusikan ke leading edge flaps and slats, rudder, dan left and right
thrust reservers. Ketika tekanan berlebihan di pressure module tekanan di
kembalikan ke reservoir melalui pressure relief valve.
Fluida yang di distribusikan ke leading edge flaps and slat, right
thrust reservers di return menuju ke reservoir B. Sedangkan left thrust
reservers di return menuju reservoir A. Dan fluida yang ke rudder di return
menuju standby reservoir.
Case drain filter membersihkan aliran yang berlebihan dari electric motor
driven pump ke standby reservoir. [1]

Gambar 4.1 Scematic standby hydraulic [3]

19
4.2 Low Pressure Indicating System Pada Standby Hydraulic
Pressure switch memantau tekanan electric motor driven pump
(EMDP) dalam standby hydraulic. Switch ini mengirimkan sinyal ke low
pressure standby hydraulic pada panel kontrol penerbangan. Pressure
switch pompa menutup dan mengirim sinyal ketika tekanan electric motor
driven pump berkurang hingga kurang dari 1300 psi. Indicasi standby
hydraulic low pressure menyala. [1]

Gambar 4.2 Indication low pressure [3]

20
4.3 Penyebab Terjadinya Low Pressure Pada Standby Hydraulic
Pada pesawat boeing 737-800 NG yang menyebabkan terjadinya
low pressure pada standby hydraulic ada beberapa possible causes yaitu
1. Standby electric motor driven pump
2. Standby hydraulic low pressure light, L2
3. Standby hydraulic system low pressure switch
4. Wiring problem
5. Reservoir tubing, and quick disconnects. [2]
Low pressure pada standby hydraulic pesawat boeing 737-800 NG
diindikasikan pada kompartmen di bagian P5 pada kokpit tentang standby
hydraulic low pressure berwarna kuning yang disebabkan karna indicator
tekanan dibawah standar normal yaitu 1300 Psi. Dari hasil pemeriksaan
electric motor driven pump tidak bekerja dengan bagus atau normal yang
disebabkan karna kelelahan (Fatigue) pada electric motor yang dipengaruhi
oleh beban (Load) yang diterima secara berulang-ulang, serta faktor usia
komponen electric motor driven pump itu sendiri. Berakibat motor pump
mengalami loss power sehingga pressure yang dihasilkan tidak compress.

Gambar 4.3 Electric motor driven pump sketch [3]

21
Gambar 4.3.1 Electric motor driven pump asli

4.4 Dampak Low Pressure Pada Standby Hydraulic


Berdasarkan pemeriksaan diatas, dapat disumpulkan terjadinya low
pressure pada standby hydraulic yaitu akibat terjadinya penurunan kualitas
pada komponen electric motor driven pump. Kerja sebuah sistem hydraulic
dipengaruhi oleh komponen hydraulicnya yang harus beroperasi secara
baik. Sehingga dalam hal ini pengaruh akibat terjadinya low pressure pada
standby hydraulic adalah suplai fluida bertekanan tidak mencukupi
sehingga suplai fluida bertekanan yang diberikan untuk menggerakan
komponen seperti flight control tidak berfungsi dengan baik yang
berdampak kepada performance pesawat tidak maksimal yang dapat
berakibat fatal ketika pesawat beroperasi pada saat keadaan emergency.
4.5 Penanggulangan Low Pressure Pada Standby Hydraulic
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, penyebab terjadinya low
pressure pada standby hydraulic adalah elektrik motor driven pump

22
mengalami penurunan kualitas karena faktor fatigue dan umur komponen
elektrik motor driven pump tersebut. Jadi hasil pemeriksaan di atas dapat
diketahui upaya penanggulangan yang harus dilakukan adalah mengganti
komponen elektrik motor driven pump dengan yang baru.
Warning: Hati-hati saat anda buka atau tutup breaker sirkuit di P92 dan P92
panel saat panel memiliki daya. Sambaran listrik bisa menyebabkan cedera
kepada orang.
Warning: Pastikan orang-orang dan peralatan yang berada pada aileron,
rudder, flaps, slats dan thrust reverser dipindahkan saat anda menyalakan
hydraulic. Ini bisa membuat cedera orang dan kerusakan peralatan
(1) Lepaskan daya hidraulik dari system standby hydraulic.
(2) Lepaskan tekanan dari standby reservoir. Untuk melepaskan daya
dari standby hydraulic, lakukan langkah-langkah ini:
1. Atur sakelarl flight control A pada panel kontrol penerbangan (P5-
3) ke posisi off.
a. Pastikan lampu standby hydraulic rud on pada panel
overhead ke depan, P5, off.
2. Setel sakelar flight control B pada panel kontrol penerbangan
(P5-3) ke posisi off.
a. Pastikan lampu standby hydraulic rud on pada panel
overhead ke depan, P5, off.
3. Atur alternative flaps pada panel overhead maju ke posisi off.
(3) Buka pemutus sirkuit ini dan pasang tag pengaman:
1. Power distribution panel Number 1, P91
2. Power distribution panel Number 2, P92
Catatan: Pemutus sirkuit standby hydraulic terletak di belakang panel
depan P92.
(4) Lepaskan suplly line untuk sistem standby hydraulic EMDP dari
standby reservoir di quick-disconnect.
Catatan: quick-disconnect ada di bagian bawah standby reservoir
(5) Buka panel akses ini untuk mendapatkan akses ke system standby
hydraulic EMDP.

23
Gambar 4.5 Location elektrik motor driven pump standby dan reservoir [1]

24
Gambar 4.5.1 Removal and installation elektrik motor driven pump [1]

25
1. Proses Removal Elektrik Motor Driven Pump
a. Lepaskan elektrik motor driven pump standby hydraulic (13)
b. Lepaskan konektor listrik (12) dari elektrik motor driven pump standby
hydraulic (13)
c. Letakkan wadah dibawah elektrik motor driven pump standby hydraulic
(13) untuk tempat cairan hydraulic
d. Putuskan sambungan supply line (11) pressure line (10) dan case drain
line (6) dari elektrik motor driven pump standby hydraulic (13).
e. Pasang penutup dan colokan pada saluran hydraulic dan ports.
f. Lepaskan bolts (2) dan (14) washers (1) dan (15) yang terpasang di
elektrik motor driven pump standby hydraulic (13) di struktur pesawat.
g. Hapus reducers (4), (5), (9).
h. Lepas dan buang kemasan (3), (7), (8) dan tutup ports.

2. Proses Installation Elektrik Motor Driven Pump


a. Pasang elektrik motor driven pump (13)
b. Letakkan elektrik motor driven pump (13) pada posisinya.
c. Pasang washers (1) dan (15), bolts (2) dan (14), dan jumper (16) pada
elektrik motor driven pump ke elektrik motor driven pump standby
hydraulic (13) ke struktur pesawat.
d. Sambungkan dan seal jumper (16) terminal conections.
e. Lepaskan plugs dari elektrik motor driven pump standby hydraulic (13)
f. Lepaskan tutup dari supply line (11), pressure line (10), dan case drain
line (6).
g. Hubungkan supply line (11), pressure line (10), dan case drain line (6)
ke elektrik motor driven pump standby hydraulic (13).
h. Lepaskan tutup dari elektrikal connector
i. Hubungkan elektrikal connector (12) ke elektrikal motor driven pump
standby hydraulic (13) dan lakukan tes pemasangan
(1) Hidupkan daya hidraulik dari system standby hydraulic.
(2) Untuk menghidupkan daya dari standby hydraulic, lakukan langkah-
langkah ini:

26
1. Atur sakelarl flight control A pada panel kontrol penerbangan (P5-
3) ke posisi on.
b. Pastikan lampu standby hydraulic rud on pada panel
overhead ke depan, P5, on.
2. Setel sakelar flight control B pada panel kontrol penerbangan
(P5-3) ke posisi on.
b. Pastikan lampu standby hydraulic rud on pada panel
overhead ke depan, P5, on.
3. Atur alternative flaps pada panel overhead maju ke posisi on.
(3) Operasikan standy hydraulic
(4) Selama operasi standby hydraulic, periksa apakah indicator low
pressure standby hydraulic masih menyala apa tidak.
(5) Jika indicator low pressure standby hydraulic masih menyala,
lakukan perbaikan.
(6) Jika indicator low pressure standby hydraulic tidak menyala selama
standby hydraulic beroperasi, lakukan standby shutdown.
4.6 Upaya Pencegahan Low Pressure Pada Standby Hydraulic
Berdasarkan penyebab dan dampak yang ada diatas, upaya
pencegahan yang dilakukan agar kejadian low pressure standby
hydraulic tidak sering terjadi adalah dengan melakukan pemeriksaan
secara rutin terhadap komponen-komponen yang ada pada standby
hydraulic system.

27
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, serta data-data
hasil yang didapat dari permasalahan yang telah diterangkan proses
terjadinya low pressure pada standby hydraulic pada pesawat Boeing 737-
800 NG, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penyebab terjadinya low pressure pada standby hydraulic
dikarenakan penurunan kualitas dari komponen elektrik motor driven
pump dimana tekanannya dibawah normal yaitu 1300 Psi yang
menimbulkan kompartman pada bagian P5 tentang standby
hydraulic low pressure menyala berwarna kuning (AMBER), yang
disebabkan karna faktor fatique pada komponen elektrik motor
driven pump.
2. Dampak yang terjadi pada standby hydraulic adalah sistem kerja dari
standby hydraulic tidak berfungsi dengan baik seperti menggerakan
flight control. Mengakibatkan bahaya apabilla terjadi saat pesawat
beroperasi karna standby hydraulic digunakan ketika pesawat dalam
keadaan emergency.
3. Cara penanggulangan dari terjadinya low pressure pada standby
hydraulic adalah dengan cara melakukan pemeriksaan pada
komponen elektrik motor driven pump dan mengganti elektrik motor
driven pump dengan yang baru, supaya standby hydraulic bekerja
dengan baik. Tentunya dengan cara sesuai prosedur yang ada pada
AMM (Aircraft Maintenance Manual).

28
5.2 Saran
Di dalam permasalahan ini yang penulis temukan, tentunya memiliki
saran yang bersifat sesuai dengan ketentuan dan sebagai masukan demi
tercapainya sebuah standar keselamatan penerbangan, yaitu :
1. Diharapkan karya tulis ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan
penelitian serupa mengenai standby hydraulic system
2. Untuk penelitian ini selanjutnya dapat dikembangkan mengenai
semua penyebab dan cara penanggulangannya pada low pressure
pada standby hydraulic system.

29
DAFTAR PUSTAKA

1. Boeing.2018.Aircraft Maintenance Manual Boeing 737-800 NG, ATA


Chapter 29 Standby Hydraulic.
2. Boeing.2018.Fault Isolation Manual Boeing 737-800 NG, ATA Chapter
29 Hydraulic Power.
3. Training Manual Boeing 737-800 NG, ATA Chapter 29 Hydraulic Power
4. Chris,Brady.1999.The 737 Information Site Hydraulic.
http://www.b737.org.uk/hydraulics.
5. FAA.2018.FAA-H-8083-31A, Aviation Maintenance Technician
Handbook-Airframe Volume 1.
6. FAA.2018.FAA-H-8083-31A, Aviation Maintenance Technician
Handbook-Airframe Volume 2.
7. Dian.2020.Hukum Pascal. https://www.studiobelajar.com/hukum-
pascal/

30

Anda mungkin juga menyukai