PENDAHULUAN
1
Dari permasalahan diatas penulis akan melakukan penyusunan tugas
akhir dengan judul Low Pressure Pada Standby Hydraulic Pesawat Boeing
737-800 NG yang bertujuan untuk mengetahui penyebab, dampak dan cara
penanggulangan masalah tersebut.
2
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun dalam beberapa bab
dengan urutan adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang penulisan,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika
penulisan.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini membahas penyebab terjadinya low pressure pada standby
hydraulic pesawat Boeing 737-800 NG, dampak terjadinya low pressure
pada standby hydraulic pesawat Boeing 737-800 NG dan cara penanganan
troubleshooting low pressure pada standby hydraulic pesawat Boeing 737-
800 NG
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan yang telah terjadi pada
bab sebelumnya serta saran penulis agar tidak terjadi lagi kerusakan
dimasa mendatang.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
Rumus hukum pascal Pkeluar = Pmasuk / P1 = P2
Tekanan gaya dibagi besar luasan penampangnya (P=F/A)
F2 F1
=
A 2 A1
Keterangan :
P = Tekanan
F = Gaya
A = Luas permukaan penampang [7]
Dalam dunia penerbangan sistem hidrolik sudah dikenal sejak lama.
Pesawat-pesawat terbang zaman dahulu hanya memiliki hidrolik brake
system, sekarang sistem hidrolik sudah berkembang pesat menjadi sangat
powerfull dengan penggunaan hydraulic power pada berbagai macam
system. Pada pesawat-pesawat modern memiliki berbagai macam fungsi
yaitu untuk menggerakan flight control, flaps dan landing gear.
Keunggulan dari system hydraulic adalah tenaga yang diperlukan
untuk menggerakkan flight control yang memiliki gaya yang besar bisa
digerakan dengan gaya yang lebih kecil seperti menggerakan yoke
pesawat.
Komponen – komponen pada system hydraulic adalah
Reservoir berfungsi sebagai tempat penyimpanan fluida hydraulic
pada system hydraulic yang terbagi dalam tiga reservoir yaitu system
A, system B, dan standby.
Hydraulic pump berfungsi untuk memberikan tekanan yang didapat
dari sumber energi seperti listrik dan engine ke system hydraulic.
Pressure modul berfungsi untuk membersihkan, memantau,
mendistribusikan fluida bertekanan ke system hydraulic
Return modul adalah jalur penghubung dari system hydraulic yang
mengalirkan fluida kembali ke reservoir
Case drain filter berfungsi untuk membersihkan fluida berlebihan dari
pump di case drain sebelum fluida bertekenan kembali ke reservoir
Head exchanger berfungsi sebagai pendingin ketika fluida panas
sebelum menuju ke reservoir
5
Ground interconnect valve adalah penghubung cairan system A dan
system B ketika di ground
Hydraulic shut off valve berfungsi untuk menutup aliran dari tekanan
hydraulic yang tidak digunakan
Hydraulic panel berfungsi untuk mengoperasikan hydraulic system
pada flight kompartmen dan sebagai indikasi peringatan.
Check valve berfungsi untuk menyalurkan tekanan hydraulic ke satu
arah supaya tidak kembali ke arah sebaliknya.
Relief valve berfungsi untuk melepas tekanan hydraulic yang
berlebihan kembali ke reservoir.
Balance line adalah penghubung untuk menyalurkan pneumatic dari
reservoir system A ke reservoir system B dan reservoir standby
system.
Fluida pada hydraulic power adalah
Fluid - hydraulic fluid, fire resistant (Interchangeable and Intermixable
with BMS 3-11 Type V) Specification BMS3-11 type IV
Fluid – hydraulic fluid, fire resistant (Interchangeable and with
BMS3-11 type IV) Specification BMS3-11 type V
6
2.2. Main Hydraulic Systems
Ada dua sistem hidrolik utama, sistem A dan B. Biasanya kedua
sistem beroperasi penuh waktu selama penerbangan. Semua komponen
bertenaga hidrolik beroperasi dengan sistem hidrolik utama. Sistem ground
servicing memungkinkan hydraulic servicing sistem reservoir A dan B dan
standby reservoir dari satu lokasi. Sistem hidrolik A dan B beroperasi secara
independen memasok tenaga hidrolik ke sistem pesawat. Itu sistem
beroperasi pada tekanan normal 3000 psi.[3]
7
2.2.1 Hydraulic System B
Hydraulic pressure system B menggunakan dua buah motor pump
yaitu engine driven pump dengan tekanan normal 3000 Psi dan electric
motor driven pump yang membutuhkan daya sebesar 115 V AC. Reservoir
system B terletak di wheel well. Hydraulic fluid quantity full 8,2 US gallon
(31,L). Hydraulic system B berfungsi untuk menggerakan system :
Leading edge flaps and slats
Trailing edge flaps
Alternate landing gear retraction
Alternate nose wheel steering
Normal brakes
Ailerons
Elevators
Rudder
Autopilot B
Flight spoilers 3, 5, 8, and 10
Right thrust reverser. [3]
8
Gambar 2.3 Standby hydraulic system pesawat Boeing 737-800 NG [3]
9
Gambar 2.3.1 Standby hydraulic system control and indicating pesawat
Boeing 737-800 NG [3]
10
Gambar 2.3.2 Standby hydraulic system reservoir pesawat Boeing 737-
800 NG [3]
11
Gambar 2.3.3 Standby hydraulic system EMDP pesawat Boeing 737-800
NG [3]
12
Standby hydraulic system pressure module terletak di bagian aft
bulkhead of the MLG wheel well. Standby hydraulic system pressure
module memiliki komponen :
Pressure filter module
EMDP low pressure switch
Pressure relief valve
Leading edge flaps and slats shutoff valve
Standby rudder shutoff valve.
Standby hydraulic system pressure filter module adalah tipe non-
bypass dengan 5-15 mikron, tidak dapat dibersihkan, jenis filter cartridge
elemen. Pressure filter module memiliki komponen (not shown) :
Filter head in the standby hydraulic system pressure module
Filter bowl
Replaceable filter element. [1]
13
2.3.5 Standby Hydraulic System Case Drain Filter
Case drain filter berfungsi membersihan cairan dari case drain
standby pump. Case drain filter terletak di bagian aft bulkhead of the MLG
wheel well. case drain filter adalah tipe non-bypass dengan 10-20 mikron,
elemen filter tipe cartridge tidak dapat dibersihkan. case drain filter memiliki
komponen-komponen ini (not shown) :
Filter module head
Filter bowl
Replaceable filter element. [1]
Gambar 2.3.5 Standby hydraulic system case drain filter pesawat Boeing
737-800 NG [3]
14
BAB III
METODE PENELITIAN
Menentukan Topik
Tugas Akhir
Terkait Pembimbing
Membuat Rencana
Penulisan
Pengambilan Data
Pengumpulan Data
Nnnnzxkjsnxb
Hasil s
15
3.2 Penentuan Topik Tugas Akhir
Setelah dilakukan studi pustaka, membaca beberapa referensi
literature, dan diskusi yang di lakukan dengan dosen pembimbing maka
topik tugas berkaitan dengan low pressure pada standby hydraulic pesawat
Boeing 737-800 NG
16
2. Kajian literature terhadap teori-teori yang mendasari
permasalahan yang diangkat dari dosen pembimbing dan dosen
mata kuliah
3.6 Membuat Rencana Kerja
Jadwal untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini telah di siapkan
rencana kerja. Diharapkan agar rencana kerja yang dilakukan dalam
menyelesaikan. Tugas akhir dapat selesai dengan tepat waktu
1. Menjelaskan cara kerja standby hydraulic power pada pesawat
Boeing 737-800 NG.
2. Menjelaskan penyebab dan dampak low pressure pada standby
hydraulic pesawat Boeing 737-800 NG.
3. Menjelaskan bagaimana cara penanggulangan low pressure pada
standby hydraulic pesawat Boeing 737-800 NG.
17
BAB IV
PEMBAHASAN
18
Fluida bertekanan yang terdapat di pressure module dibersihkan
oleh pressure filter module, dipantau oleh low pressure switch, dan
didistribusikan ke leading edge flaps and slats, rudder, dan left and right
thrust reservers. Ketika tekanan berlebihan di pressure module tekanan di
kembalikan ke reservoir melalui pressure relief valve.
Fluida yang di distribusikan ke leading edge flaps and slat, right
thrust reservers di return menuju ke reservoir B. Sedangkan left thrust
reservers di return menuju reservoir A. Dan fluida yang ke rudder di return
menuju standby reservoir.
Case drain filter membersihkan aliran yang berlebihan dari electric motor
driven pump ke standby reservoir. [1]
19
4.2 Low Pressure Indicating System Pada Standby Hydraulic
Pressure switch memantau tekanan electric motor driven pump
(EMDP) dalam standby hydraulic. Switch ini mengirimkan sinyal ke low
pressure standby hydraulic pada panel kontrol penerbangan. Pressure
switch pompa menutup dan mengirim sinyal ketika tekanan electric motor
driven pump berkurang hingga kurang dari 1300 psi. Indicasi standby
hydraulic low pressure menyala. [1]
20
4.3 Penyebab Terjadinya Low Pressure Pada Standby Hydraulic
Pada pesawat boeing 737-800 NG yang menyebabkan terjadinya
low pressure pada standby hydraulic ada beberapa possible causes yaitu
1. Standby electric motor driven pump
2. Standby hydraulic low pressure light, L2
3. Standby hydraulic system low pressure switch
4. Wiring problem
5. Reservoir tubing, and quick disconnects. [2]
Low pressure pada standby hydraulic pesawat boeing 737-800 NG
diindikasikan pada kompartmen di bagian P5 pada kokpit tentang standby
hydraulic low pressure berwarna kuning yang disebabkan karna indicator
tekanan dibawah standar normal yaitu 1300 Psi. Dari hasil pemeriksaan
electric motor driven pump tidak bekerja dengan bagus atau normal yang
disebabkan karna kelelahan (Fatigue) pada electric motor yang dipengaruhi
oleh beban (Load) yang diterima secara berulang-ulang, serta faktor usia
komponen electric motor driven pump itu sendiri. Berakibat motor pump
mengalami loss power sehingga pressure yang dihasilkan tidak compress.
21
Gambar 4.3.1 Electric motor driven pump asli
22
mengalami penurunan kualitas karena faktor fatigue dan umur komponen
elektrik motor driven pump tersebut. Jadi hasil pemeriksaan di atas dapat
diketahui upaya penanggulangan yang harus dilakukan adalah mengganti
komponen elektrik motor driven pump dengan yang baru.
Warning: Hati-hati saat anda buka atau tutup breaker sirkuit di P92 dan P92
panel saat panel memiliki daya. Sambaran listrik bisa menyebabkan cedera
kepada orang.
Warning: Pastikan orang-orang dan peralatan yang berada pada aileron,
rudder, flaps, slats dan thrust reverser dipindahkan saat anda menyalakan
hydraulic. Ini bisa membuat cedera orang dan kerusakan peralatan
(1) Lepaskan daya hidraulik dari system standby hydraulic.
(2) Lepaskan tekanan dari standby reservoir. Untuk melepaskan daya
dari standby hydraulic, lakukan langkah-langkah ini:
1. Atur sakelarl flight control A pada panel kontrol penerbangan (P5-
3) ke posisi off.
a. Pastikan lampu standby hydraulic rud on pada panel
overhead ke depan, P5, off.
2. Setel sakelar flight control B pada panel kontrol penerbangan
(P5-3) ke posisi off.
a. Pastikan lampu standby hydraulic rud on pada panel
overhead ke depan, P5, off.
3. Atur alternative flaps pada panel overhead maju ke posisi off.
(3) Buka pemutus sirkuit ini dan pasang tag pengaman:
1. Power distribution panel Number 1, P91
2. Power distribution panel Number 2, P92
Catatan: Pemutus sirkuit standby hydraulic terletak di belakang panel
depan P92.
(4) Lepaskan suplly line untuk sistem standby hydraulic EMDP dari
standby reservoir di quick-disconnect.
Catatan: quick-disconnect ada di bagian bawah standby reservoir
(5) Buka panel akses ini untuk mendapatkan akses ke system standby
hydraulic EMDP.
23
Gambar 4.5 Location elektrik motor driven pump standby dan reservoir [1]
24
Gambar 4.5.1 Removal and installation elektrik motor driven pump [1]
25
1. Proses Removal Elektrik Motor Driven Pump
a. Lepaskan elektrik motor driven pump standby hydraulic (13)
b. Lepaskan konektor listrik (12) dari elektrik motor driven pump standby
hydraulic (13)
c. Letakkan wadah dibawah elektrik motor driven pump standby hydraulic
(13) untuk tempat cairan hydraulic
d. Putuskan sambungan supply line (11) pressure line (10) dan case drain
line (6) dari elektrik motor driven pump standby hydraulic (13).
e. Pasang penutup dan colokan pada saluran hydraulic dan ports.
f. Lepaskan bolts (2) dan (14) washers (1) dan (15) yang terpasang di
elektrik motor driven pump standby hydraulic (13) di struktur pesawat.
g. Hapus reducers (4), (5), (9).
h. Lepas dan buang kemasan (3), (7), (8) dan tutup ports.
26
1. Atur sakelarl flight control A pada panel kontrol penerbangan (P5-
3) ke posisi on.
b. Pastikan lampu standby hydraulic rud on pada panel
overhead ke depan, P5, on.
2. Setel sakelar flight control B pada panel kontrol penerbangan
(P5-3) ke posisi on.
b. Pastikan lampu standby hydraulic rud on pada panel
overhead ke depan, P5, on.
3. Atur alternative flaps pada panel overhead maju ke posisi on.
(3) Operasikan standy hydraulic
(4) Selama operasi standby hydraulic, periksa apakah indicator low
pressure standby hydraulic masih menyala apa tidak.
(5) Jika indicator low pressure standby hydraulic masih menyala,
lakukan perbaikan.
(6) Jika indicator low pressure standby hydraulic tidak menyala selama
standby hydraulic beroperasi, lakukan standby shutdown.
4.6 Upaya Pencegahan Low Pressure Pada Standby Hydraulic
Berdasarkan penyebab dan dampak yang ada diatas, upaya
pencegahan yang dilakukan agar kejadian low pressure standby
hydraulic tidak sering terjadi adalah dengan melakukan pemeriksaan
secara rutin terhadap komponen-komponen yang ada pada standby
hydraulic system.
27
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, serta data-data
hasil yang didapat dari permasalahan yang telah diterangkan proses
terjadinya low pressure pada standby hydraulic pada pesawat Boeing 737-
800 NG, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penyebab terjadinya low pressure pada standby hydraulic
dikarenakan penurunan kualitas dari komponen elektrik motor driven
pump dimana tekanannya dibawah normal yaitu 1300 Psi yang
menimbulkan kompartman pada bagian P5 tentang standby
hydraulic low pressure menyala berwarna kuning (AMBER), yang
disebabkan karna faktor fatique pada komponen elektrik motor
driven pump.
2. Dampak yang terjadi pada standby hydraulic adalah sistem kerja dari
standby hydraulic tidak berfungsi dengan baik seperti menggerakan
flight control. Mengakibatkan bahaya apabilla terjadi saat pesawat
beroperasi karna standby hydraulic digunakan ketika pesawat dalam
keadaan emergency.
3. Cara penanggulangan dari terjadinya low pressure pada standby
hydraulic adalah dengan cara melakukan pemeriksaan pada
komponen elektrik motor driven pump dan mengganti elektrik motor
driven pump dengan yang baru, supaya standby hydraulic bekerja
dengan baik. Tentunya dengan cara sesuai prosedur yang ada pada
AMM (Aircraft Maintenance Manual).
28
5.2 Saran
Di dalam permasalahan ini yang penulis temukan, tentunya memiliki
saran yang bersifat sesuai dengan ketentuan dan sebagai masukan demi
tercapainya sebuah standar keselamatan penerbangan, yaitu :
1. Diharapkan karya tulis ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan
penelitian serupa mengenai standby hydraulic system
2. Untuk penelitian ini selanjutnya dapat dikembangkan mengenai
semua penyebab dan cara penanggulangannya pada low pressure
pada standby hydraulic system.
29
DAFTAR PUSTAKA
30