Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK II

PENENTUAN KADAR SERUM GLUTAMIC OXALOACETIC


TRANSAMINASE (SGOT)

NAMA : ASYRIFA RAHMA ADZIMA


NIM : 151710113001
KELOMPOK : 7 (Selasa)

D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kadar Aspartat Aminotransferase (AST)


atau Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dalam serum menggunakan
system fotometer.

1.2.Dasar Teori

Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) merupakan enzim penting yang


mengkatalisasi reaksi antara asam aspartate dengan asam alfa-ketoglutamat. Enzim SGOT
di temukan pada organ hati, jantung dan otot rangka. ab 78 Normalnya enzim SGOT juga
dijumpai dalam konsentrasi sedang pada otot rangka, pangkreas dan ginjal. Ketika terdapat
kerusakan pada sel maupun otot, enzim SGOT akan luruh ke peredarahan darah
mengakibatkan kenaikan kadarnya dalam darah. Sehingga enzim ini dapat dijadikan salah
satu biomarker pemeriksaan fungsi hati (faal hati). Pemeriksaan SGOT sendiri tidak dapat
mendiagnosis secara spesifik gangguan hati. Namun, bersamaan dengan pemeriksaan
enzim lain SGOT dapat mendiagnosis berbagai gangguan faal hati. 2

Nilai normal SGOT pada orang dewasa yang sehat yaitu 8-20 U/L.1 Pada tes faal hati
pasien hepatitis virus akut terjadi peningkatan SGOT lebih dari 5 sampai 20 kali nilai
normal. Pada pasien sumbatan saluran empedu nilai SGOT meningkat sekitar kurang dari
4 kali nilai normal. Sama halnya dengan pasien perlemakan hati (fatty liver) SGOT
meningkat 2 sampai 3 kali nilai normal.
BAB 2 METODE PRAKTIKUM
2.1.Waktu dan tempat praktikum

2.2.Alat dan reagen: Ditulis dalam format paragraf dan kalimat pasif.

2.3.Bahan pemeriksaan : Ditulis dalam format paragraf dan kalimat pasif

2.4.Cara kerja: Ditulis dalam format bagan alir (bukan dalam bentuk paragraf) dan kalimat
pasif.

Sample start

Tabung serologis diisi dengan 800 µl R1 dan 200 µl R2

Ditambahkan 100 sampel µl serum pada tabung

Larutan pada tabung dihomogenkan kemudian


diinkubasi pada suhu 37°C selama 1 menit
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum ini didapatkan hasil pemeriksaan SGOT dari dua ulangan serum yang
tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil pemeriksaan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT)


Ulangan Hasil
1 13,4 U/L
2 13,3 U/L

Gambar 3.1 Gambar 3.2

Gambar 3.1 merupakan hasil pemeriksaan SGOT pada serum ulangan 1 yang dibaca
menggunakan fotometer selama 180 detik. Sedangkan untuk ulangan 2 dapat dilihat pada
Gambar 3.2

Hasil berupa tabel atau gambar


Pembahasan berisi uraian hasil praktikum dan diskusi/ kajian dari pustaka lain.
BAB IV KESIMPULAN (Nilai 10)

1. Kesimpulan: Berupa pernyataan (paragraf) yang merupakan simpulan dari hasil dan
pembahasan. v 2. Pernyataan kesimpulan harus sesuai dengan tujuan.

DAFTAR PUSTAKA (Nilai 10) Berisi pustaka acuan yang digunakan dalam penyusunan
laporan. Daftar ini memuat minimal 3 pustaka acuan. Pustaka acuan yang digunakan adalah
pustaka ilmiah (bukan pustaka populer, misalnya hasil searching dengan wikipedia).
Sistematika penulisan mengikuti format ilmiah dan disusun dengan urutan alfabetik (sesuai
abjad). Contoh penyusunan Daftar Pustaka: Ali, U.F., 2009, Extracellular α-L-
Arabinofuranosidase from Aspergillus niger and A. oryzae, Australian Journal of Basic
Applied Science, 3(3):1984-1993.

1 Vania Y. Lomanorek 2 Youla A. Assa 2 Yanti M. Mewo

2 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3894536/

Anda mungkin juga menyukai