Anda di halaman 1dari 106

TGP UI 18, 25 November & 2 Desember 2006

KMI Goes to Campus


Pelatihan Simulasi Proses
Mohammad Darwis
Modul 4
Stream Mixing/Splitting,
Pressure Change,
and Heat Transfer
Tujuan
Setelah Menyelesaikan Modul di atas,
siswa harus mampu ......

• Memahami stream mixing dan splitting blocks


• Memahami pressure change blocks
• Memilih heat transfer blocks yang sesuai
• Membuat model sederhana crude stabilizer di
HYSYS
Preview
• Stream Mixing and Splitting Blocks
– Pilihan-pilihan Outlet pressure untuk mixer
• Pressure Change Blocks
– Valves, expanders, pumps, compressors

• Heat Transfer Blocks


– Single, double, and multi-stream
– Memilih model yang tepat

• Problem 4 - Crude Stabilizer (Part 3)


Mixer
• Mempertautkan dua
atau lebih aliran inlet
menjadi single aliran
outlet.
• Meliputi panas dan
material balance
disemua aliran (one
unknown temperature,
of feed or product, is
calculated rigorously)
• Menghitung aliran
Outlet dengan
melakukan sebuah
perhitungan flash di
the combined entalphy
of the inlet (feeds)
Pilihan-Pilihan Tekanan pada Mixer
Ada 2 pilihan untuk perhitungan
tekanan :
• Equalize All (Menyamakan
Semua)
– Semua tekanan yang tidak
diketahui dihitung sesegera
mungkin sebagai satu tekanan
yang diketahui.
– Semua tekanan HARUS
sama.
• Set Outlet to Lowest Inlet
(meng-set tekanan outlet lebih
rendah daripada inlet)
– Default
– Tekanan outlet yang tidak
diketahui dispesifikasi menjadi
lebih rendah daripada tekanan
inlet.
– Meng-handle mixing inlet
streams dari variasi tekanan.
Tee / Flow Splitter

• Membagi satu aliran feed


menjadi aliran multiple
product.
– Semua aliran-aliran memiliki
temperatur yang sama,
tekanan dan komposisi sebagai
aliran feed.
• Setiap Outlet di assign
berdasarkan flow ratio
– Outlet Flow = Ratio X Inlet Flow
– Rasio pada umumnya antara 0
dan 1 dan total = 1
– Rasio >1 diterima oleh HYSYS
(Menghasilkan rasio < 0 di
perhitungan outlet,
koresponden ke flow rate yang
negatif, atau backflow. NOT
recommended!)
Tank
• Menampung multiple feed
dan menghasilkan satu
produk aliran liquid.
• Umumnya simulasi sebuah
liquid surge drum.
• Digunakan secara primer di
dalam dynamic simulations
sebagai sumber dari
residence time dan holdup.
• Di dalam simulasi Steady-
State, berperan sebagai Mixer
dengan Duty.
• Dapat ditransformasikan ke
Separator atau 3-Phase
Separator dengan
menggunakan Operation
Toggle dropdown list
Valve
• Digunakan untuk
menurunkan tekanan
dari tekanan aliran
inlet yang tinggi.
• Menghitung satu
unknown antara aliran-
aliran yang bertautan.
– Outlet T, Outlet P, Inlet T,
Inlet P
• Pressure drop
sepanjang valve bisa
dispesifikasikan.
Pump
• Digunakan untuk
meningkatkan tekanan
dari aliran liquid inlet.
• Menurut data yang
disediakan, perhitungan
yang tidak diketahui :
– pressure
– temperature
– pump horsepower
– pump efficiency
• Perhitungan yang
tipikal :
– Specify Outlet P, efficiency
– Menghitung horsepower,
Outlet Temp.
Kurva Pompa
Check kotak ini untuk
menggunakan kurva

• Kurva pompa
kuadrat
memaparkan
head kepada
flow rate.
• Biasanya vendor
menyediakan
data ini.
Compressor
• Digunakan untuk
meningkatkan tekanan
dari sebuah aliran gas
inlet dengan
menambahkan kerja.
• Juga digunakan untuk
perhitungan-perhitungan
rigorous pump dengan
near critical
(compressible) liquids
• Menurut data yang
disediakan, perhitungan
yang tidak diketahui :
– pressure
– temperature
– compression horsepower
– compression efficiency
• Perhitungan yang tipikal :
– Specify Outlet P, efficiency
– Compute horsepower,
Outlet Temp.
Teori Compressor
• Ideal Work dihitung untuk
mechanically reversible
process Wrev = ∫ PdV along a
particular compression
path.
• Adiabatic Compressor
– Mengikuti Isentropic
compression path dari
tekanan inlet ke tekanan
outlet
– PVk = constant (where k =
Cp/Cv)
• Polytropic Compressor
– Compression path adalah
juga adiabatic atau isothermal
– PVn = constant
• Actual Work and ΔH
ditentukan dari Wrev &
efficiency
• T &/or P ditentukan dari ΔH
Teori Compressor
Kurva Compressor
• Kurva compressor yang
diterima adalah memiliki Memilih baik Adiabatic atau
Polytropic untuk basis Efficiency
korelasi :
– flow rate
– pressure head
Pilih curve yang diinginkan
– efficiency

Tekan tab untuk


Menambah curve

Klik pada box ini


Untuk mengaktifkan
Compressor curves
Optional jika Masukan nilai flow, head Untuk single curve, kombi-
Hanya 1 curve dan efficiency data nasi data yang dimasukan
Yang dimasukan akan menyelesaikan :
Inlet pressure dan flow
Inlet pressure dan duty
Inlet dan Outlet pressure
Inlet pressure dan
efficiency

Pilih unit

Efficiency ini sama dengan


Yang dipilih pada bagian Curve
Expander
• Digunakan untuk
menurunkan tekanan dari
aliran gas bertekanan
tinggi ke produce work
• Digunakan untuk model
turbine, turbo expanders
Cooler / Heater
• One-sided, Heat
exchanger aliran
material single

• Digunakan ketika tidak


menyangkut dengan
kondisi sisi utility atau
dengan kemungkinan
terjadinya heat transfer.

• Aliran inlet didinginkan


atau dipanaskan ke
spesifikasi kondisi
outlet.
Penetapan Cooler / Heater
• Normal operasi
memerlukan duty
lebih besar dari
nol.

• Perbedaan antara
heater dan cooler
adalah penetapan
Q didalam energy
balance
+ Q duty
added heater
- Q duty
removed cooler
Heat Exchanger
• Dua-Aliran (Two-stream) dari heat exchanger (one
cold and one hot fluid)
• Sisi panas mentransfer energy ke sisi yang dingin,
berdasarkan pertimbangan dari ketidakseimbangan
(Balance Error / correction factor)
• Pers Dasar : (Mcold(UH)cold - Qleak) - (Mhot(UH)hot
- Qloss) = Balance Error. Kebanyakan kasus
Balance Error = 0
• Duty dari Heat exchanger : Q = UADTlmFt dimana
– U = Koefisien Overall heat transfer,
– A = luas permukaan tersedia untuk heat transfer,
– DTlm = Log Mean Temp Difference,
– Ft = Faktor koreksi LMTD
Heat Exchanger
Connections Page Parameters Page

Memilih model Heat Exchanger di Parameters


page
Mendefinisi inlet-inlet dan outlet- Empat pilihan : Endpoint, Weighted, Steady
outlet di Connections page state Rating, dan Dynamic
Heat Exchanger Specs
• Untuk kesuksesan aplikasi memerlukan :
– Melengkapi Spesifikasi baik untuk aliran inlet dan outlet pada kedua sisi
dari exchanger, atau
– Melengkapi spesifikasi dari aliran inlet dan outlet disatu sisi dari
exchanger, dan
– Memilih spesifikasi yang sesuai (constraints) untuk
memenuhi Degrees of Freedom (DOF)
• Heat Balance selalu merupakan sebuah spesifikasi
• Heat integration memerlukan Recycle operations

Tipe Spesifikasi meliputi


Temp., Delta Temp.,
Minimum Approach,
UA, LMTD, Duty,
Duty Ratio, dan Flow
Kinerja Heat Exchanger
Tab Performance meliputi detail kinerja seperti Duty, UA, Min Approach,
dan Plots page untuk performance curves. Nilai numerik dari temp., pressure, Q, H,
UA, dan vapor fraction untuk tiap interval yang ditampilkan di Tables page
Strategi Heat integration
• Memulai dengan unconnected
pasangan heater-cooler selama
proses pembuatan flowsheet
• Menghubungkan pasangan
heater-cooler dengan aliran single
energy
• Mengganti pasangan heater-
cooler dengan operasi heat
exchanger
• Menggunakan sebuah recycle
block jika angka yang diperlukan
menemui kendala terlalu tinggi
LNG
• Model-model exchanger Liquefied Natural Gas, heat dan
material balance untuk multi-stream heat exchangers dan
networks.
• Pers Dasar : (Mcold(UH)cold - Qleak) - (Mhot(UH)hot -
Qloss) = Balance Error. Kebanyakan kasus Balance Error
=0
• Duty dari Heat exchanger : Q = UADTlmFt dimana
– U = koefisien Overall heat transfer,
– A = luas permukaan tersedia untuk heat transfer,
– DTlm = Log Mean Temp Difference,
– Ft = faktor koreksi LMTD
• Mespesifikasi parameter-parameter yang bervariasi seperti
heat loss/leak, UA, atau temperature approaches.
LNG
Connections Page
LNG
Parameters Page

Select Rating Method:


Endpoint or Weighted
LNG Specs
Setiap parameter specification
menurunkan Degrees of Freedom

Tipe-tipe Spesifikasi
ditambahkan dengan
pressing Add
dan meliputi Temp.,
Delta Temp.,
Default Specifications adalah Heat Balance. Untuk menye- Minimum Approach,
Lesaikan, jumlah variabel yang tidak diketahui nilainya = UA, LMTD, Duty,
jumlah constraint. Degress of Fredom = 0 Duty Ratio, dan Flow
Problem 1 :
Crude Stabilizer
Problem 1 : Deskripsi
Anda mempunyai process flow diagram (PFD) untuk sebuah stabilizer
plant. Anda memutuskan untuk menggunakan process tersebut untuk
simulation anda.
Stream dari well (datanya ada di halaman berikutnya) di choked down
ke 300 psia dan kemudian diumpankan ke production separator.
Oil dari separator dialirkan ke stabilization tower sesudah dipanaskan
o
hingga 250 F dengan pertukaran panas dengan bottom dari tower.
Tower mempunyai sebuah partial condenser dan sebuah reboiler.
o
Temperature condenser diatur sebesar 120 F dan Reboiler sebesar
o o
100 F. Product tower bottom didinginkan hingga 150 F dan kemudian
dipump dengan discharge pressure sebesar 1,000 psia. Uap dari
overhead di tower dicompress hingga tekanannya mencapai 1,000
psia.
Pressure drop untuk tiap side pada Preheat Exchanger adalah 5 psi, 5
psi untuk tiap section pada Tower (diatas dan dibawah feed tray), dan
10 psi untuk stabilized crude Cooler.
Problem 1 : Deskripsi
• The full wellstream stream for the crude stabilizer process is available at
150 F and 800 psia and has a flow rate of 10000 lbmol/hr.
• The composition of the full wellstream is as follows :
Component Mole Fraction
C1 0.097
C2 0.110
C3 0.150
i-C4 0.090
n-C4 0.085
i-C5 0.050
n-C5 0.045
n-C6 0.048
C7F 0.060
C9F 0.065
C11F 0.061
C14F 0.056
C18F 0.039
H20 0.044
Problem 1 : Deskripsi
• Data karakterisasi Fluida Peng-Robinson sebagai berikut untuk
fluida full wellstream (FWS) :
• Component Mole Fraction Molecular Weight Liquid Density
C1 0.097 ( lb / ft3 )
C2 0.110
C3 0.150
i-C4 0.090
n-C4 0.085
i-C5 0.050
n-C5 0.045
n-C6 0.048
C7F 0.060 98 45.902
C9F 0.065 125 48.209
C11F 0.061 159 50.080
C14F 0.056 202 52.575
C18F 0.039 258 54.446
Water 0.044
• Note : The plus fraction untuk kasus ini sudah dibagi menjadi lima komponen hypothetical
Problem 1 : Deskripsi
Crude Stabilizer Process Flow Diagram
Problem 1 : Strategi
Model the wellhead choke menggunakan valve.
Model production separator dengan menggunakan adiabatic 3-phase
separator.
Aliran liquid hydrocarbon (oil) dari separator diumpankan kesisi dingin dari
sisi preheat exchanger.
Aliran preheat kemudian diumpankan ke stabilizer distillation column.
Pada awalnya, model stabilizer menggunakan component splitter
operation dikombinasikan dengan 2-phase separator, seperti yang
ditunjukkan di lampiran PFD. Kenapa harus ditambah separator ?. Sebab
pada kondisi yang telah ditentukan, overhead dari stabilizer (component
splitter) masih dalam kondisi 2 pahe (liquid + gas). Stream ini tidak boleh
langsung diumpankan ke Compressor, liquid harus diremove dulu sebelum
diumpankan ke Compressor.
Product aliran bottom diumpankan ke heat exchanger sebagai aliran
panas.
Cooler digunakan untuk penurunan temperatur selanjutnya dari stabilized
crude.
Tekanan dari aliran outlet stabilizer ditingkatkan menggunakan pompa dan
compressor.
Problem 1 : PFD di Simulation
Problem 1 : Langkah2 detail
1) Semua aliran dari produksi separator memiliki tekanan 300 psia.
2) Aliran liquid hydrocarbon
o
yang dingin ke exchanger memiliki
temperatur keluaran 250 F dengan pressure drop 5 psia.
3) Di dalam stabilizer diasumsikan semua dari C1,C2 dan air menuju
ke overhead dan semua n-C4 dan komponen yang lebih berat
menuju ke aliran bottom. Tentukan recovery dari C3 di aliran
overhead adalah 95% dan recovery dari i-C4 di aliran bottom adalah
95%. Kolom destilasi diasumsikan pada kondisi operasi isothermal
atau isobaric,
o
dan ditetapkan kondisi keluaran dari aliran overhead
adalah 120 F dan 290 psia, dan menetapkan kondisi dari aliran
bottom pada kondisi buble point 300 psia.
4) Aliran panas dari exchanger memiliki pressure drop 5 psi
o
5) Aliran keluaran cooler adalah 150 F dengan pressure drop10 psi
6) Pressure discharge dari compressor adalah 1,000 psia.
Menggunakan efisiensi adiabatic 0.72.
7) Discharge dari crude pump pada 1,000 psia. Menggunakan
efisiensi adiabatic pump 0.765.
Problem 1 : Langkah detail
Dari menu : Pilih File, New, Case.
Problem 1 : Langkah detail
• Dari tab Components tambah Component List
dengan tekan Add
Problem 1 : Langkah detail
Akan muncul Component List View

Tambahkan komponen yang diinginkan dengan tekan


Add Pure
Problem 1 : Langkah detail
Tutup Component List View. Dari tab Hypotheticals
tambahkan Hypothetical Groups dengan tekan Add.
Problem 1 : Langkah detail
Tambahkan Hypothetical component dengan tekan Add
Hypo sebanyak component yang diinginkan
Problem 1 : Langkah detail
Ubah nama component tsb pada kolom Name dan
masukan nilai-nilai yang sudah diketahui pada kolom
yang sesuai
Problem 1 : Langkah detail
Nilai dari variabel-variabel yang belum diketahui dapat diestimasi dengan
tekan Estimate Unknown Props. Anda dapat memilih metoda yang akan
digunakan dalam estimasi dengan tekan Estimation Methods.
Problem 1 : Langkah detail
Setelah tekan Estimate Unknown Props, nilai dari variabel-
variabel yang belum diketahui akan muncul. Nilai ini akan berbeda
jika methods yang digunakan berbeda. Nilai yang berwarna BIRU
adalah inputan. Nilai yang berwarna MERAH adalah hasil estimasi.
Problem 1 : Langkah detail
Tutup Tabular Hypothetical Input dan kembali ke tab
Components.
Problem 1 : Langkah detail
Tekan View, akan muncul seperti di bawah ini
Problem 1 : Langkah detail
Pilih Hypothetical pada kolom Add Component, maka
hypothetical component tampak seperti di bawah ini
Problem 1 : Langkah detail
Pindahkan semua hypothetical component tsb ke Selected
Components dengan tekan Add Group. Anda bisa memindahkan
satu persatu dengan tekan Add Hypo.
Problem 1 : Langkah detail
Pilih Component Traditional pada kolom Add
Component, dan tambahkan H2O ke kolom Seleted
Component dengan tekan Add Pure
Problem 1 : Langkah detail
Tutup Component List View dan tekan tab Fluid Pkgs
Problem 1 : Langkah detail
Tambahkan Fluid Package yang akan dipakai dengan
tekan Add, maka akan tampak seperti di bawah ini
Problem 1 : Langkah detail
Pilih salah satu Property Package yang diinginkan.
Setelah dipilih tutup sheet Fluid Package : Basis-1
Problem 1 : Langkah detail
Akan tampak tampilan seperti dibawah ini

Tekan Enter Simulation Environment


Problem 1 : Langkah detail
Akan tampak tampilan seperti dibawah ini
Problem 1 : Langkah detail
Dari menu : Pilih File, Save As. Tekan Save As
Problem 1 : Langkah detail
Akan muncul seperti dibawah. Tulis nama file-nya dan
tekan Save.
Problem 1 : Langkah detail
Akan muncul tampilan seperti dibawah ini
Problem 1 : Langkah detail
• Dari Menu, pilih Tools, Preferences. Pilih
Variabels.
Problem 1 : Langkah detail
• Pilih Unit Set di Available Unit Sets dan
maintain unit untuk setiap besaran pada
Display Unit
Problem 1 : Langkah detail
Dari menu, Pilih Flowsheet , Palette atau tekan F4 atau tekan
object Palette untuk mengeluarkan Object Palette
Problem 1 : Langkah detail
Click Material Stream menu pada Object Palette
Problem 1 : Langkah detail
Double-click pada Material Stream. Dari tab Worksheet, Pilih
Composition, masukan nilai mole fraksinya di Mol Fractions.
Problem 1 : Langkah detail
Akan muncul tampilan seperti dibawah ini

Setelah input semua nilai, jangan lupa untuk Tekan Normalize (agar jumlah
molefraction = 1). Jika awalnya jumlahnya tidak sama dengan 1, maka
Normalize ini akan membuat jumlahnya menjadi 1, dengan perubahan
proportional.
Problem 1 : Langkah detail
• Dari tab Worksheet, Pilih Conditions, Ketik “Crude” pada baris
Stream Name, masukkan nilai “150 F“ pada baris Temperature,
“800 psia” pada baris Pressure dan “10000 lbmole/hr” pada baris
Mass Flow.
Problem 1 : Langkah detail
• Click Valve pada Object Palette dan pindahkan
ke layar
Problem 1 : Langkah detail
Double-click pada Valve tsb. Dari tab Design, ketik “Choke Valve”
pada baris Name, Pilih Connections, masukan stream “Crude”
pada kolom inlet dan ketik “ LP Crude” pada kolom Outlet.
Problem 1 : Langkah detail
Dari tab Design, Pilih Parameter, masukan “500 psi”
pada baris Delta P. Atau pilih tab Worksheet, pilih
Conditions, masukan “300 psia” pada baris Pressure
dan kolom LP Crude.
Problem 1 : Langkah detail
• Tutup form Choke Valve tsb maka akan tampak
seperti di bawah ini
Problem 1 : Langkah detail
• Click 3-Phase Separator pada Object Palette
dan pindahkan ke layar
Problem 1 : Langkah detail
Double-click pada 3-Phase Separator tsb. Dari tab Design, ketik
“Separator ” pada baris Name, Pilih Connections, masukan stream
“Feed” pada inlet, stream “ Gas” pada baris Vapour Outlet, stream
“Oil” pada baris Light Liquid dan stream “Water” pada baris Heavy
Liquid.
Problem 1 : Langkah detail
• Tutup form 3-Phase Separator tsb maka akan
tampak seperti di bawah ini
Problem 1 : Langkah detail
• Kita tidak dapat langsung menggunakan Heat Exchanger sebab
belum punya stream fluida pemanasnya. Untuk mengakalinya kita
gunakan Heater. Click Heater pada Object Palette dan pindahkan
ke layar.
Problem 1 : Langkah detail
Double-click pada Heater tsb. Dari tab Design, ketik “Preheat
Exchanger ” pada baris Name, Pilih Connections, masukan stream
“Oil” pada kolom Inlet, stream “ Q Heater” pada kolom Energy,
stream “Stab Feed” pada kolom Outlet.
Problem 1 : Langkah detail
Dari tab Design, Pilih Parameters, masukan “5 psi” pada kolom
Delta P. Atau pilih tab Worksheet, pilih Conditions, masukan “295
psia” pada baris Pressure dan kolom Stab Feed (Pilih salah satu,
tidak boleh keduanya).
Problem 1 : Langkah detail
Dari tab Worksheet, pilih Conditions, masukan “250 F”
pada baris Temperature pada kolom Stab Feed
Problem 1 : Langkah detail
• Tutup form Preheat Exchanger tsb maka akan
tampak seperti di bawah ini
Problem 1 : Langkah detail
• Click Component Splitter pada Object Palette
dan pindahkan ke layar
Problem 1 : Langkah detail
Double-click pada Component Splitter tsb. Dari tab Design, ketik
“Stabilizer ” pada baris Name, Pilih Connections, masukan stream
“Stab Feed” pada kolom inlet, ketik “ Stab Vapour” pada kolom
Overhead Outlet, ketik “Stab Bottom” pada kolom Bottoms Outlet
dan ketik “Q Stab” pada kolom Energy Streams.
Problem 1 : Langkah detail
Dari tab Design, Pilih Splits, masukan nilai untuk
masing-masing komponen.
Problem 1 : Langkah detail
Dari tab Design, Pilih Parameters, ketik “120 F” pada baris
Temperature dan “290 psia” pada basis Pressure (semuanya pada
kolom Stab Vapour). Ketik “0” pada baris Vapour Fraction dan
“300 psia” pada baris Pressure (semuanya pada kolom Stab
Bottom).
Problem 1 : Langkah detail
• Tutup form Column tsb maka akan tampak
seperti di bawah ini
Problem 1 : Langkah detail
• Click Separator pada Object Palette dan
pindahkan ke layar
Problem 1 : Langkah detail
Double-click pada Separator tsb. Dari tab Design, ketik “ Separator”
pada baris Name, Pilih Connections, masukan stream “Stab Vapour”
pada inlet, stream “ Vapour” pada Vapour Outlet dan stream “Liquid”
pada Liquid Outlet.
Problem 1 : Langkah detail
• Tutup form Separator tsb maka akan tampak
seperti di bawah ini
Problem 1 : Langkah detail
• Click Compressor pada Object Palette dan
pindahkan ke layar
Problem 1 : Langkah detail
Double-click pada Compressor tersebut. Dari tab Design, ketik
“Compressor” pada baris Name, Pilih Connections, masukan stream
“Vapour” pada kolom Inlet, stream “ Tower Vapour” pada kolom
Outlet dan “Q Compressor” pada kolom Energy.
Problem 1 : Langkah detail
Dari tab Design, Pilih Parameters, ketik “72” pada baris Adiabatic
Efficiency pada kolom Efficiency. Jika anda mengetahui Duty yang
diperlukan agar pressure gas yang dihasilkan sebesar 1000 psia,
ketik pada kolom Duty.
Problem 1 : Langkah detail
Dari tab Worksheet, pilih Conditions, masukan “1000 psia” pada
baris Pressure pada kolom Tower Vapour. Maka Duty-nya akan
terhitung secara sendirinya.
Problem 1 : Langkah detail
• Tutup form Compressor tsb maka akan tampak
seperti di bawah ini
Problem 1 : Langkah detail
Sekarang kita sudah mendapat stream bottom dari Stabilizer yang
akan kita gunakan untuk memanaskan Oil yang akan diumpankan
ke Stabilizer. Delete Heater dan ambil Heat Exchanger dari Object
Palette.
Problem 1 : Langkah detail
Double-click pada Heat Exchanger. Dari tab Design, ketik “Heat
Exchanger” pada baris Name, Pilih Connections, masukan stream
“Vapour” pada kolom Tube Side Inlet, stream “ Stab Feed” pada kolom
Tube Side Outlet , stream “Stab Bottom” pada kolom Shell Side Inlet
dan stream “Cooler Feed” pada kolom Shell Side Outlet.
Problem 1 : Langkah detail
Dari tab Design, Pilih Parameters, masukan “5 psi” pada kolom Delta P
untuk Tube Side dan “5 psi” pada kolom Delta Pressure untuk Shell Side.
Ada warning bahwa Ft Correction Factornya terlalu rendah. Anda ubah
Heat Exchanger Model-nya menjadi Weighted.
Problem 1 : Langkah detail
Akan tampak seperti dibawah ini
Problem 1 : Langkah detail
• Tutup form Heat Exchanger tsb maka akan
tampak seperti di bawah ini
Problem 1 : Langkah detail
• Click Cooler pada Object Palette dan
pindahkan ke layar
Problem 1 : Langkah detail
Double-click pada Cooler tsb. Dari tab Design, ketik “Cooler” pada
baris Name, Pilih Connections, masukan stream “Cooler Feed”
pada kolom Inlet, stream “Pump Feed” pada kolom Outlet dan “Q
Cooler” pada kolom Energy.
Problem 1 : Langkah detail
Dari tab Design, Pilih Parameters, masukan “10 psi” pada kolom
Delta P. Atau pilih tab Worksheet, pilih Conditions, masukan “285
psia” pada baris Pressure dan kolom Pump Feed (Pilih salah satu,
tidak boleh keduanya).
Problem 1 : Langkah detail
Dari tab Worksheet, pilih Conditions, masukan “150 F”
pada baris Temperature pada kolom Pump Feed.
Problem 1 : Langkah detail
• Tutup form Cooler tsb maka akan tampak
seperti di bawah ini
Problem 1 : Langkah detail
• Click Pump pada Object Palette dan pindahkan
ke layar
Problem 1 : Langkah detail
Double-click pada Pump tsb. Dari tab Design, ketik “Pump” pada
baris Name, Pilih Connections, masukan stream “Pump Feed”
pada kolom Inlet, stream “Pump Out” pada kolom Outlet dan “Q
Pump” pada kolom Energy.
Problem 1 : Langkah detail
Dari tab Design, Pilih Parameters, masukan “715 psi” pada kolom Delta P
atau pilih tab Worksheet, pilih Conditions, masukan “1000 psia” pada
baris Pressure dan kolom Pump Out (Pilih salah satu, tidak boleh
keduanya). Masukan “76.5%” ke kolom Adiabatic Efficency.
Problem 1 : Langkah detail
• Tutup form Pump tsb maka akan tampak seperti
di bawah ini
Problem 1 : Langkah detail

Anda sudah mendapatkan Heat &


Material Balance untuk Plant ini.
Data tersebut digunakan untuk
equipment sizing, line sizing, utility
balance dll.
Review Konsep Kunci
• Untuk Operasi Mixer, biasanya “set outlet
pressure to lowest inlet”
• Operasi Cooler / Heater adalah sederhana tapi
tidak mendeteksi “pinches”
• Perhitungan-perhitungan pokok untuk model
peralatan yang sederhana adalah perhitungan
“flash”
Reference
• “……………….”, Process Simulation
Workshop.
• HYSYS. Plant Simulation Basis, Hyprotech
Ltd,1996.

Anda mungkin juga menyukai