LAPORAN PRAKTIKUM
PEMETAAN DIGITAL
(Disusun untuk memenuhi prasyarat mata kuliah Pemetaan Digital)
Disusun oleh:
Kelompok II-B
Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang Semarang Telp. (024) 76480785, 76480788
email: geodesi@undip.ac.id
2017
Kelompok II-B i
Laporan Praktikum Pemetaan Digital
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktikum Pemetaan Digital telah disetujui dan disahkan oleh
Dosen Pembimbing Mata Kuliah Pemetaan Digital, Departemen Teknik Geodesi,
Fakultas Teknik Univerditas Diponegoro.
Disusun Oleh:
Kelompok II-B
Asisten Dosen
Jauhari Pangaribuan
NIM. 21110114140075
Menyetujui,
Kelompok II-B ii
Laporan Praktikum Pemetaan Digital
KATA PENGANTAR
Pertama kali dan yang paling utama patut kita panjatkan puja dan puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat, taufik,
hidayah serta inayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Pemetaan Digital
ini tanpa menemui hambatan yang berarti. Tidak lupa pula kami ucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Ir. Sawitri Subiyanto, M.Si. selaku ketua departemen Teknik
Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
2. Bambang Darmo Yuwono, ST.,MT dan Bandi Sasmito, ST.,MT
selaku dosen pengampu mata kuliah Pemetaan Digital yang telah
membimbing kami dalam penyusunan laporan ini.
3. Jauhari Pangaribuan selaku asisten dosen mata kuliah Pemetaan
Digital yang telah membimbing kami dalam penyusunan laporan ini.
4. Seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyusun laporan
praktikum Pemetaan Digital yang tidak dapat kami sebutkan namanya
satu persatu
Adapun tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pemetaan Digital serta menjadikannya sebagai suatu media pembelajaran
bagi kita semua.
Kami sadar bahwa laporan yang kami susun masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu masukan dan kritikan yang bersifat membangun
sangat kami harapkan sebagai acuan agar menjadi lebih baik lagi. Terima kasih
kami sampaikan.
Semarang, Desember 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv
Kelompok II-B iv
Laporan Praktikum Pemetaan Digital
Kelompok II-B v
Laporan Praktikum Pemetaan Digital
LAMPIRAN ........................................................................................................... 4
Kelompok II-B vi
Laporan Praktikum Pemetaan Digital
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Lokasi Pengukuran ........................................................................... I-2
Gambar II.1 Bagian-Bagian Total Station ........................................................ II-7
Gambar II.2 Contoh Tipe Objek .................................................................... II-12
Gambar II.3 Arah Perputaran Sudut Dalam .................................................... II-13
Gambar II.4 Arah Perputaran Sudut Luar ....................................................... II-13
Gambar II.5 Garis kontur ................................................................................ II-18
Gambar II.6 Kerapatan Garis Kontur pada Daerah Curam dan Daerah Landai ..
........................................................................................................................... II-19
Gambar II.7 Kontur pada Daerah Curam ........................................................ II-19
Gambar II.8 Garis kontur pada punggung bukit ............................................. II-20
Gambar II.9 Layar yang Tampak Pada Program ALD ................................... II-23
Gambar III.1 Sketsa Pengukuran ..................................................................... III-1
Gambar III.2 Total Station ............................................................................... III-2
Gambar III.3 Prisma ........................................................................................ III-2
Gambar III.4 Statip .......................................................................................... III-2
Gambar III.5 Jalon ........................................................................................... III-3
Gambar III.6 Tribah ........................................................................................ III-3
Gambar III.7 Pita Ukur .................................................................................... III-3
Gambar III.8 Pelaksanaan Praktikum .............................................................. III-9
Gambar III.9 Import from Device ................................................................. III-12
Gambar III.10 Kotak Dialog Import from Device ......................................... III-13
Gambar III.11 Create Station – General ........................................................ III-13
Gambar III.12 Create Station – Advanced..................................................... III-14
Gambar III.13 Import from Device ............................................................... III-14
Gambar III.14 Import from Device ............................................................... III-15
Gambar III.15 Download file from Total Station .......................................... III-15
Gambar III.16 Kotak Open ............................................................................ III-17
Gambar III.17 Data hasil pengukuran ........................................................... III-17
Gambar III.18 Compute Coordinates ............................................................ III-18
Gambar III.19 Data hasil pengukuran yang telah diproses ............................ III-18
Gambar III.20 Convert File ........................................................................... III-19
Gambar III.21 Convert File ........................................................................... III-19
Gambar III.22 Select a File ............................................................................ III-20
DAFTAR TABEL
Tabel II-1 Pembagian Skala Peta dan Interval Kontur .................................... II-17
Tabel III-1 Jadwal Praktikum ........................................................................... III-1
Tabel III-2 Diagram Alir Pengukuran .............................................................. III-4
Tabel III-3 Diagram Alir Praktikum ................................................................. III-5
Tabel IV.1 Data Pengukuran ............................................................................. IV-1
Tabel IV.2 Data Pengukuran Poligon Utama .................................................... IV-1
Kelompok II-B ix
Laporan Praktikum Pemetaan Digital
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pada setiap pekerjaan pengukuran tidak bisa terlepas dari kesalahan.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka orang memberikan batasan atau toleransi
besarnya kesalahan terhadap hasil yang diinginkan melalui spesifikasi
pengukuran. dibidang survei dan pemetaan (terestris), ukuran dapat dipisahkan
dalam dua kelompok utama, yaitu sudut dan jarak. Dalam perjalanan pengadaan
datanya, ada beberapa hal yang mempengaruhi kesalahan yang praktikan kenal
dengan sumber-sumber kesalahan dengan sifat kesalahannya.
Perkembangan teknologi alat ukur survei dan pemetaan metode terestris,
khususnya alat ukur sudut, jarak dan beda tinggi secara prinsip belum merubah
metode penentuan posisi yang sudah ada. Artinya, kehadiran alat ukur teknologi
digital Total Station masih tetap mengacu pada prinsip dan formula penentuan
posisi yang telah diketahui selama ini. Untuk itu praktikan berasumsi bahwa
dasar-dasar survei dan pemetaan terestris telah dimiliki oleh para pembaca.
Fenomena yang terjadi di Indonesia, bahwa kehadiran teknologi mutakhir
(teknologi terbaru) yang ada juga tidak dapat dikatakan menghilangkan teknologi
alat sebelumnya, justru memberikan tambahan alternatif bagi optimasi
pelaksanaan pekerjaan. Masing-masing teknologi alat survei dan pemetaan
mempunyai keunggulan dan kekurangan pada porsinya masing-masing pula.
Salah satu teknologi tersebut adalah dengan penggunaan Total Station sebagai
salah satu alternatif proses pembuatan peta.
Sehingga perkembangan teknologi alat survei dan pemetaan, seperti Total
Station, diharapkan dapat mengurangi kesalahan, serta dapat mempercepat proses
dan aksesibilitas ke sistem berbasis komputer.
I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian adalah:
1. Berapakah kesalahan yang terjadi saat pengukuran dan apakah memenuhi
toleransi?
2. Berapakah ketelitian jarak linier dan apakah memenuhi toleransi?
3. Berapakah skala dan interval kontur pengukuran yang di pakai?
I.3 Tujuan
Maksud dari pengukuran pemetaan digital dengan Total Station adalah
melakukan serangkaian kegiatan pengukuran dan penggambaran yang nantinya
data tersebut akan langsung diolah secara digital melalui komputer sehingga
dihasilkan peta situasi.
Pekerjaan pembuatan peta situasi dilakukan untuk mencari dan memperoleh
data keadaan topografi, bangunan yang ada, kondisi saluran drainase, trotoar dan
detail lainnya yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan.
Sedangkan tujuan dari praktikum pengukuran tanah adalah agar mahasiswa
dapat memahami proses pembuatan peta situasi secara digital, mulai dari tahap
pengukuran lapangan sampai penggambaran di AutoCad Land Development.
I.4 Ruang Lingkup Praktikum
Dalam pelaksanaan praktikum Pemetaan Digital dengan Total Station kita
akan mendapatkan data detail situasi dari suatu daerah yang kita ukur yang berupa
detail jalan, detail selokan spotheight, tiang listrik, tiang telepon dan detail-detail
lainnya yang perlu diambil data pengukurannya guna mendapatkan gambar detail
situasi yang diingkan. Dengan menggunakan alat yang berupa Total Station data
yang kita dapatkan berupa data koordinat X dan koordinat Y serta data elevasi (Z)
atau ketinggian dari detail-detail yang telah kita tembak tadi. Setelah itu data-data
tersebut dimasukan ke dalam aplikasi untuk pembuatan peta kontur dan model 3
dimensi menggunakan software AutoCAD Land Development.
I.5 Lokasi dan waktu praktikum
Pada praktikum Pemetaan Digitan, kelompok II-B melaksanakan
pengukuran di lokasi yaitu Widya puraya untuk pengukuran situasi dengan
menggunakan alat ukut Total Station.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini, di dalamnya terdapat kesimpulan-kesimpulan yang didapatkan dari
pelaksanaan kegiatan praktikum Pemetaan Digital yang sekiranya dapat
digunakan oleh pihak-pihak lain sebagai referensi dalam studi Pemetaan Digital.
BAB II
TINJAU PUSTAKA
II.1 Pemetaan digital
Pemetaan digital adalah suatu proses penggkerjaan pembuatan peta dalam
format digital, meliputi proses penggumpulan, pengolahan, pemutakhiran dan
penyajian data (Bramantio Marjuki, 2014). Proses pembuatan peta dengan
menggunakan fasilitas perangkat lunak (software) yang ada dalam program
komputer. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan informasi,
pemetaan digital menjadi sarana penting dalam penyajian suatu data spasial secara
cepat dalam pengolahan data, penyimpanan, managemen dan pengolahan datanya.
Produk dari pemetaan digital ini adalah berupa peta digital yang dapat dihasilkan
dengan cara sebagai berikut :
1. Digitasi secara otomatis dan digitasi melalui alat stereoplotter
fotogrammetry yang menghasilkan format digital vektor
2. Input Data Pengukuran (Loading dari Total Station, pemasukan koordinat,
dll.)
3. Pemasukan Data melalui analisis citra satelit yang menghasilkan format
digital raster.
Untuk menghasilkan peta digital yang baik diperlukan data spasial yang
meliputi data koordinat ( x,y ) yang menunjukkan posisi dan titik tinggi ( z ) untuk
mengetahui ketinggian.
Dengan alur kerja lengkap secara digital (data flow), maka peta ini menjadi
sangat teliti, sangat ekonomis untuk dimutakhirkan di masa depan, dan sangat
bervariasi untuk digunakan, baik dalam bentuk kertas (hardcopy) maupun dalam
bentuk digital (softcopy). Peta digital dihasilkan dari kompilasi foto udara yang
diambil dari pesawat terbang (airborne). Kemudian dilengkapi dengan data
survey lapangan misalnya untuk menambah data yang tertutup bayangan, atau
yang memang tidak terdapat di foto, seperti klasifikasi bangunan, batas
administrasi maupun nama-nama tempat.
Adapun keuntungan peta digital bila dibandingkan dengan peta
konvensional ialah:
a) Mudah merubah atau memperbarui komponen dalam peta;
prisma
2. Telescope focusing knob : mengatur focus
3. Telescope grip : mengatur jelas atau tidaknya garis visir
4. Telescop eyepiece : untuk membidik prisma
5. Vertical motion clamp : penggerak halus vertikal
6. Vertical tangent screw : pengunci teropong secara vertikal
7. Plate level : sebagai acuan alat datar atau tidaknya
8. Display unit : menampilkan perintah yang ada pada
9. Battery looking lever : pengunci baterai total station
10.On board battery : baterai total station
11.Instrument center mark : garis yang berada di samping total station
yang berfungsi sebagai acuan tinggi total
station tersebut
12.Horizontal tangent screw : pengunci total station secara horisontal
13.Horizontal motion clamp : penggerak halus horisontal
14.Power supply connector : penyambung listrik dengan baterai
15.Serial signal connector : penyambung total station dengan computer
LB : Line Breakline
PC : Point Countourable
PP : Point Planimetric (Uncountourable)
Gambar II.3 Arah Perputaran Sudut Dalam (Kustarto & Hartanto, 2010)
2. Poligon tertutup sudut luar
Gambar II.4 Arah Perputaran Sudut Luar (Kustarto & Hartanto, 2010)
Keterangan gambar:
: besarnya sudut
12 : azimuth awal
d 12 : jarak antara titik 1 dan titik 2
X,Y : koordinat awal
2. Syarat absis
∑ d sin α = 0
...............................................(2.2)
∑ d cos α = 0
2. Menghitung azimuth
Azimuth adalah sudut yang diukur searah jarum jam dari sembarang
meridian acuan. Dalam pengukuran tanah datar, Azimuth biasanya
diukur dari utara, tetapi para ahli astronomi, militer dan National
Geodetic Survey memakai selatan sebagai arah acuan. (Kustarto &
Hartanto, 2010)
3. Menghitung selisih absis dan ordinat
Penutup poligon dicek dengan menghitung selisih absis dan ordinat tiap
garis (jurusan). Selisih absis kadang-kadang disebut jarak timur atau
jarak barat.
Selisih ordinat = D cos ............................................(2.5)
Selisih absis = D sin .............................................(2.6)
Pada poligon tertutup jumlah dari selisih absis semua sisi maupun
jumlah selisih ordinat semua sisi harus nol jika tidak berarti hal tersebut
merupakan kesalahan penutup jarak.
∑ D sin α = 0 .................................................................................. (2.7)
Tujuan dari ini adalah menguraikan keadaan hak-hak atas tanah serta
menggambarkan batas-batas pemilikan dari hak-hak tanah ini. Jelas dalam
peta ini keadaan tinggi rendah medan tidak diperlukan, tetapi benda-benda
seperti bangunan, jalan, saluran, tiang listrik tegangan tinggi, dan segala
benda yang diperlukan untuk dapat mengidentifisir bidang tanah itu kembali
perlu diukur dan dipeta.
Berbukit 1.5 – 2
C = bilangan skala…...........................................................................(2.14)
2000
Gambar II.6 Kerapatan Garis Kontur pada Daerah Curam dan Daerah Landai ((Faisol,
8. Garis kontur pada suatu punggung bukit yang membentuk sudut 90°
dengan kemiringan maksimumnya, akan membentuk huruf U
menghadap ke bagian yang lebih tinggi.
Gambar II.8 Garis kontur pada punggung bukit(Faisol, ilmu sipil, 2012)
Gambar II.9 Layar yang Tampak Pada Program ALD (Sudarsono. D. B, 2005)
a. File kerja menunjukkan sebuah nama file yang sedang digunakan untuk
bekerja,
b. Menu bar merupakan deretan menu yang telah disediakan dalam bentuk
tulisan, sehingga dapat dibaca,
c. Tool bar juga merupakan deretan menu tetapi dalam bentuk simbol atau
ikon (icon),
d. Layer merupakan susunan lembar-lembar gambar seperti halnya media
transparan yang digunakan untuk melukis banyak ganbar, yang pada tiap
layernya terlukis potongan dari gambar utama (lengkap), sehingga
bilamana seluruh layer ditumpang-tindihkan akan menjadi satu kesatuan
gambar utama yang lengkap,
e. Kursor merupakan simbol berwujud palang (dua garis bersilang) yang
digerakkan mengikuti gerakan mouse, sebagai ganti jari telunjuk tangan
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1 Persiapan Praktikum
III.1.1 Sketsa Pengukuran
November Desember
I II III IV I II III IV
Pelaksaaan
Praktikum
Perhitungan Data
Pembuatan
Laporan
Penggambaran
III.1.4 Peralatan
Pada praktikum kali ini, alat-alat yang digunakan untuk pelaksanaan
pengukuran adalah sebagai berikut :
a) Topcon GTS-233N
f) Tribah
g) Pita Ukur
PT# :
ST-01
ID
INST.HT :
0.000m
PT#
: ST-01
ID :
INS.HT
0.000m
[ALP] [SPC]
[CLR [ENT]
PT# =
ST-01
ID :
INS.HT :
0.000m
[NUM] [SPC]
[CLR] [ENT]
Metode Pengukuran
Mode Pengukuran
Normal
DATA COLLECTION
MENU
MODE
F1 : DATA LAYOUT MODE
COLLECT
MEMORY MANAGER
F2 : LAYOUT
MODE
PROGRAM
F1 : REM
F2 : MLM
F1 : = 1.000000
PROGRAMS
F2 : GRID
ILLUMINATION
[ON:1]
F1 : ON
F2 : OFF
PARAMETERS I
F1 : MINIMUM
MENU READING
F1 : F2 : AUTO POWER
CONTRAST
PARAMETER
ADJUSMENT
LEVEL : 4
PT : 2 OCC.PT
ID : PT# :
PTK PT#2
N : 1000,000
E : 1000,000
Z : 100,000
Untuk menembak detil , maka tekan (F3) FS/SS, input PT, PCODE,
dan R.HT (tinggi pole), kemudian tembak prisma tekan ALL, kemudian
lakukan hal yang sama untuk detil yang lain
6. Data tersebut secara otomatis akan disimpan pada alat, lakukan download
data dari alat ke computer dengan menggunakan software Topconlink.
7. Selesai.
III.5 Pengolahan Data
III.5.1 Setting Total Stasion untuk Transfer data
1. Pastikan setting parameter komunikasi sudah benar.
MENU → F3 MEMORY MGR. → F4 P↓ → F1 DATA TRANSFER
4) Stop bits :1
5) Protocol : ONE WAY
Catatan → ONE WAY : Untuk download data dari alat ke
komputer
ACK/NACK : Untuk upload data dari komputer ke
alat.
Parameter ini harus sama dengan comm parameter Total Station.
Kemudian Klik OK
a. Blok Northing sampai Code kemudian klik tanda >> , lalu tekan OK
maka konversi selesai.
BAB IV
PEMBAHASAN
IV.1 Hasil
IV.1.1 Hasil Koordinat Data Ukuran
Berikut adalah data hasil dari pelaksanaan praktikum Pemetaan Digital
dengan menggunakan alat Total station, yaitu :
Tabel IV.1 Data Pengukuran
No. titik X (m) Y (m) Z (m) Keterangan
GD 1 437.950,3170 9.220.683,1080 100,000 BM
GD 17 438.058,5180 9.220.733,9450 999,080 BM
100 437.931,5370 9.220.718,8440 101,797 PTK
101 437.936,8590 9.220.742,9430 103,698 PTK
102 437.924,8140 9.220.767,7610 104,661 PTK
103 437.892,5960 9.220.775,1270 104,077 PTK
104 437.894,7970 9.220.795,7460 104,240 PTK
105 437.910,2250 9.220.811,8700 108,070 PTK
106 437.901,9430 9.220.834,1740 108,189 PTK
107 437.874,5520 9.220.878,1330 107,914 PTK
108 437.911,3240 9.220.900,9670 108,072 PTK
109 437.946,8780 9.220.862,4870 108,252 PTK
110 437.996,2170 9.220.849,2370 104,576 PTK
111 438.004,4330 9.220.805,7520 103,343 PTK
112 438.022,0880 9.220.771,1510 101,663 PTK
Data pengukuran selengkapnya tertera di lampiran.
IV.1.2 Koordinat Poligon Utama
Berikut adalah data hasil pengukuran koordinat poligon utama :
Tabel IV.2 Data Pengukuran Poligon Utama
Nomor Koordinat
Titik X (m) Y (m)
GD 1 437.950,3170 9.220.683,1080
GD 17 438.058,5180 9.220.733,9450
PTK 100 437.931,5370 9.220.718,8440
Kemudian beri nama file, lalu klik Create Project. Maka akan muncul
gambar IV-4. Kemudian isi nama proyek yang diinginkan beserta
formatnya, lalu klik OK.
f. Setelah itu lakukan pemilihan skala, misal skala horisontal 1:1000 dan
skala vertikal 1: 100, serta pilihan ukuran kertas. Setelah dipilih klik
Next, sehingga muncul gambar IV-8.
Perintah ini berfungsi untuk memilih datum yang ingin dipakai bila
peta gambar yang dibuat dikaitkan dengan sistem proyeksi tertentu.
Kemudian pilih No Datum pada Categoriesnya, dan klik Next.
g. Setelah klik Next pada dialog zone maka akan muncul kotak dialog
Orientation seperti pada gambar IV-9. Tentukan titik pusat koordinat
dasar dengan memilih sistem X, Y, atau Norting, Easting. Pilih arah
perputaran sudut searah atau melawan jarum jam, lalu klik Next.
i. Setelah klik Next pada dialog Text Style, maka akan muncul kotak
dialog Border. Atur Border yang diinginkn, lalu klik Next.
c. Setelah klik OK, maka akan muncul tampilan kotak dialog COGO
Database Import Options. Kemudian atur seperti pada gambar IV-18.
Selanjutnya klik OK. Maka akan muncul titik-titik koordinat sesuai
dengan data yang diinput.
b. Klik kanan pada Folder Terrain maka akan muncul Create New
Surface. Setelah klik Create New Surface maka akan muncul tampilan
seperti gambar IV-22.
c. Selanjutnya klik kanan pada Point Files lalu pilih Add Point File from
AutoCad object, seperti pada gambar IV-23.
Gambar IV.23 Tampilan Select Point Saat Add Point From AutoCAD
Object
d. Selanjutnya klik kanan pada contour, dan pilih pada add contour data
file.
Hasil gambar :
438.058,5180 - 437950,3171
=
arctan
9.220.733,9450 - 9220683,10
= 64°50’3’’
Jadi, α awal = 64°50’3’’
b. Menghitung azimuth berikutnya :
αP1P2 = α PGD-1P1 + β2 -180°
= 64°50’3” + 220010’31” - 180°
= 105°0’34”
Perhitungan tersebut digunakan sampai αP14PGD-17.
IV.3.2 Jarak Total
Menghitung jarak total yaitu dengan menjumlahkan semua jarak tiap
titiknya. Rumus yang di gunakan adalah:
Contoh perhitungan :
0.0825)
2. Perhitungan D Cos α
Misal untuk perhitungan pada titik GD-1 – PTK100
D cos α = 40,1 x cos (
= -1,789 m
Contoh perhitungan :
= 437910,3224 m
2. Perhitungan Koordinat Y
Koordniat Y dapat dicari dengan menggunakan rumus,
Yi = Yi-1 + D cos α + KΔY
Contoh perhitungan :
= 9220680,8716 m
1: 6339,8984
IV.4 Analisa Gambar
Gambar di plot pada skala 1:500. Adapun jumlah titik yang dibidik
pada pengukuran oleh kelompok II-B sebanyak 222 titik. Pengukuran
menggunakan Total station pada daerah Widya Puraya dimulai dari titik
BM GD-1 yang berada di bagian samping Gedung Parkiran Terpadu ke
BM GD-17 yang berada didepan Gedung Rektorat hingga mengitari
Widya Puraya. Untuk awal pengukuran, alat pertama kali berdiri di BM
GD-1 dengan Backsight BM GD-17. Objek yang dipetakan meliputi jalan,
gedung, spotheight, lapangan, area parkir, pohon, dan taman.
Interval kontur minor yang digunakan adalah 0,25 m dan kontur
mayornya sebesar 1.25 m. Untuk spesifikasi masing-masing objek, tiap
objek diberi warna tertentu yang dicantumkan pada legenda. Jarak antar
Grid sebesar 50 m.
BAB V
KESIMPULAN
V.1 Kesimpulan
Berdasalan hasil yang di dapat dari pengukuran di lapangan makan dapat di
ambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Kesalahan penutup sudut sebesar 0°0’10” dengan toleransi kesalahan
penutup sudut sebesar 0°0’38’’ sehingga kesalahan penutup sudutnya
memenuhi toleransi.
b. Ketelitian jarak linier sebesar 1: 6339,8984 dengan toleransi ketelitian
linier sebesar 1:5000 sehingga ketelitian jarak linier memenuhi
toleransi.
c. Skala yang di pakai yaitu 1:500 sehingga interval kontur yang dipakai
sebesar 0,25
Di setiap pengukuran akan terjadi kesalahan pengukuran sehingga perlu
dilakukan pengkoreksian. Kesalahan umum dalam pengukuran dan pembuatan
peta situasi adalah :
a. Kesalahan dalam pengoprasian alat Digital Total Station.
b. Kesalahan dalam meng-import data ke dalam Autocad Land
Development.
c. Penggunaan reflektor yang tidak tegak lurus dan reflektor juga tidak
menghadap ke arah Total Station yang mengakitbatkan koordinat tidak
sesuai pada titik yang di tembak.
Kendala-kendala yang terjadi dalam praktikum pemetaan digital kelompok
II-B antara lain :
a. Terjadinya undulasi pada saat pengukuran.
b. Cuaca yang kurang mendukung dan sering turun hujan.
c. Banyaknya kendaraan yang berlalu-lalang saat pengukuran
berlangsung.
d. Pada saat pengukuran, terdapat banyak pohon yang menghalangi
pembidikan.
e. Pada saat pengukuran waktunya bertepatan dengan diesnatalis UNDIP
yang mengakibatkan tidak dapat melakukan pengukuran.
V.2 Saran
Dengan adanya kesimpulan di atas maka dalam pengukuran di lapangan
harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Setiap perubahan tinggi prisma perlu dicatat dalam Total Station.
b. Pemasangan alat Total Station atau pun prisma harus tegak lurus, tidak boleh
miring. Nivo tabung ataupun nivo lingkaran harus tepat berada ditengah-
tengah.
c. Untuk memberikan koreksi akan penggambaran dari data yang didapat maka
perlu melakukan penggambaran sketsa area dan keterangan berupa nomor-
nomor titik di lapangan sesuai dengan apa yang kita tembak.
d. Teliti, berhati-hati dan sabar dalam melakukan pengukuran agar terhindar dari
kesalahan-kesalahan, baik kesalahan pembidikan yang megakibatkan
kesalahan data ataupun kesalahan pemakaian alat yang mengakibatkan
kerusakan pada alat.
e. Jika cuaca terlihat tidak mendukung (turun hujan), segera hentikan
pengukuran.
f. Setelah selesai pengukuran cek semua alat yang kita pakai, jangan sampai ada
yang rusak, hilang atau tertinggal. Perhatikan peralatan-peralatan kecil seperti
tutup lensa prisma dan Total Station.
g. Selain itu, kita harus lebih teliti lagi dalam melakukan pengukuran,
perhitungan data lapangan serta dalam penggambaran peta supaya hasil
akhirnya dapat memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, Muhammad, 2002. Higher Surveying. New Delhi : Nuw Age
International Limited Publisher.
Kustarto, H., & Hartanto, J. 2010. Ilmu Ukur Tanah-Metode dan Aplikasi.
Malang: Dioma
Marjuki, Bramantiyo, 2014. DIKTAT PENGUKURAN, PEMETAAN, DAN GIS.
Yogyakarta : Pusat Pengelolahan Data Kementrian Pekerja Umum.
Rinner, 1979. DASAR-DASAR PENGUKURAN TANAH JILID 1 Dan JILID 2.
Jakarta : Erlangga
Sudarsono, D. Bambang. 2005. Menggambar Kontur 3 Dimensi Secara Mudah
dan Cepat dengan AutoCAD Land Development. Yogyakarta: Andi
Widyamanti, Wirastuti & Natalia, Dini, 2006. Geografi IX untuk SMP dan MTS.
Jakarta : Grasindo.
Kelompok II B 3
Laporan Praktikum Pemetaan Digital
LAMPIRAN
A. Koordinat
1. Jalan
Num Y X Z Des
200 9220669.161 437935.475 99.495 JLN
201 9220665.074 437940.117 99.652 JLN
202 9220669.425 437944.292 99.613 JLN
203 9220666.420 437951.470 99.757 JLN
204 9220657.197 437949.447 99.866 JLN
205 9220655.400 437955.201 99.756 JLN
206 9220675.410 437962.285 99.410 JLN
207 9220669.880 437984.167 99.733 JLN
208 9220676.487 437986.302 99.847 JLN
209 9220678.625 437977.785 99.541 JLN
210 9220689.440 437977.649 99.540 JLN
211 9220698.130 437992.112 99.538 JLN
212 9220704.070 437988.179 99.539 JLN
213 9220686.558 437957.942 99.610 JLN
214 9220703.957 437947.298 100.610 JLN
215 9220700.572 437943.310 100.533 JLN
216 9220683.730 437953.366 99.633 JLN
217 9220719.866 437937.762 101.723 JLN
218 9220718.493 437932.311 101.679 JLN
219 9220744.490 437938.380 103.574 JLN
220 9220738.454 437941.991 103.577 JLN
221 9220748.849 437958.953 103.693 JLN
222 9220759.156 437952.692 103.645 JLN
223 9220763.239 437950.197 103.686 JLN
224 9220755.328 437946.197 103.630 JLN
225 9220766.100 437948.851 104.592 JLN
226 9220765.180 437943.584 104.502 JLN
227 9220750.518 437939.874 103.581 JLN
228 9220754.351 437924.008 102.206 JLN
229 9220748.496 437922.613 102.265 JLN
230 9220780.542 437978.820 103.699 JLN
231 9220776.511 437981.177 103.648 JLN
232 9220780.441 437987.497 103.690 JLN
233 9220772.475 437997.877 103.646 JLN
234 9220783.079 437976.630 104.591 JLN
235 9220772.686 437948.034 104.727 JLN
236 9220787.131 437947.713 105.699 JLN
237 9220794.373 437958.500 105.667 JLN
238 9220798.688 437955.820 105.825 JLN
Kelompok II B 4
Laporan Praktikum Pemetaan Digital
Kelompok II B 5
Laporan Praktikum Pemetaan Digital
Kelompok II B 6
Laporan Praktikum Pemetaan Digital
Kelompok II B 7
Laporan Praktikum Pemetaan Digital
B. Dokumentasi
Kelompok II B 8
Laporan Praktikum Pemetaan Digital
Kelompok II B 9
Laporan Praktikum Pemetaan Digital
Kelompok II B 10