Tata Naskah Dinas Pembuatan Surat PDF
Tata Naskah Dinas Pembuatan Surat PDF
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 15 TAHUN 2016
TENTANG
TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Maksud
2. Tujuan
C. Sasaran
Sasaran penetapan tata naskah dinas adalah:
1. terwujudnya pedoman pengelolaan tata naskah dinas di lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam lingkup
administrasi umum;
2. tercapainya kesamaan pengertian dan penafsiran penyelenggaraan
tata naskah dinas di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia; dan
3. lancarnya komunikasi tulis kedinasan dan kemudahan dalam
pengendalian serta tercapainya penyelenggaraan tata naskah dinas
yang efektif dan efisien.
D. Asas
Tata naskah dinas disusun berdasarkan asas:
2. Pembakuan
Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan
bentuk yang telah dibakukan.
-7-
3. Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan
dari segi format, isi, prosedur, kewenangan, keabsahan dan
kearsipan.
4. Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas terkait dengan kegiatan
administrasi umum.
6. Keamanan
Tata naskah dinas harus aman secara fisik dan substansi mulai dari
penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak,
pemberkasan, distribusi dan kearsipan.
E. Ruang Lingkup
F. Pengertian Umum
1. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang
meliputi tata naskah dinas, penamaan lembaga, singkatan dan
akronim, kearsipan, serta tata ruang perkantoran.
-8-
13. Kop Amplop Surat Dinas adalah kepala sampul surat yang
menunjukan jabatan atau nama lembaga negara, pemerintahan
daerah, perguruan tinggi negeri, BUMN/BUMD tertentu yang
ditempatkan dibagian atas sampul surat.
14. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk
dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara,
pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi
politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
15. Arsip Dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam
kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu.
16. Sistem penomoran naskah dinas adalah penomoran yang
dipergunakan dalam tata naskah dinas dengan susunan nomor urut
surat, kategori surat, klasifikasi arsip dan tahun takwin/kalender.
17. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan.
18. Pejabat Pimpinan Tinggi adalah Pegawai Aparatur Sipil Negara yang
menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi.
- 10 -
BAB II
JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS
Jenis naskah dinas terdiri atas dua macam, yaitu naskah dinas arahan dan
naskah dinas korespondensi. Kedua jenis naskah dinas tersebut dijelaskan
sebagai berikut :
a. Pedoman
1) Pengertian
Pedoman adalah naskah dinas yang memuat acuan yang
bersifat umum di lingkungan Instansi pemerintah yang
perlu dijabarkan kedalam bentuk petunjuk
operasional/teknis dan penerapannya disesuaikan dengan
karakteristik instansi/organisasi yang bersangkutan.
2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Pedoman dibuat dalam rangka menindaklanjuti peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi dan
pengabsahannya ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala pedoman terdiri atas:
(1) kop naskah dinas pedoman yang ditandatangani
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
menggunakan lambang negara garuda emas yang
telah dicetak, dengan nama jabatan ditulis
menggunakan huruf kapital secara simetris;
(2) kop naskah dinas pedoman yang ditandatangani
oleh pejabat selain menteri menggunakan logo
pengayoman, dengan nama lembaga ditulis
menggunakan huruf kapital secara simetris;
(3) Kata pedoman dan nama jabatan pejabat yang
menetapkan, yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
(4) judul pedoman, yang ditulis menggunakan huruf
kapital secara simetris; dan
(5) nomor pedoman, yang ditulis dengan huruf
kapital secara simetris.
b) Bagian batang tubuh pedoman terdiri atas:
(1) pendahuluan, yang berisi latar belakang/dasar
pemikiran, maksud dan tujuan, ruang lingkup,
dan pengertian;
(2) materi pedoman; dan
(3) penutup, yang terdiri dari hal yang harus
diperhatikan, penjabaran lebih lanjut.
- 12 -
c) Kaki
Bagian kaki pedoman terdiri atas:
(1) tempat (kota sesuai dengan alamat instansi) dan
tanggal penandatanganan Pedoman;
(2) nama jabatan pejabat yang menandatangani
pedoman, yang ditulis dalam huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda baca koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menandatangani
pedoman dan cap jabatan; dan
(4) nama lengkap pejabat yang menandatangani
pedoman, yang ditulis dengan huruf kapital,
tanpa mencantumkan gelar.
CONTOH 1a
FORMAT PEDOMAN YANG DITANDATANGANI OLEH MENTERI
Lambang negara
garuda emas dan
nama jabatan yang
telah dicetak
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
…………………………………………………………………………………… Memuat latar
2. Maksud dan Tujuan belakang tentang
ditetapkannya
…………………………………………………………………………………… pedoman, maksud
3. Ruang Lingkup dan tujuan, ruang
…………………………………………………………………………………... lingkup, dan
pengertian
4. Pengertian
……………………………………………………………………………….......
BAB II
…………………………………………………………………………………………..
....………………………………………………………………………………………..
Kota sesuai dengan
dan seterusnya. alamat instansi dan
tanggal penanda
Nama Tempat, Tanggal tanganan
NAMA JABATAN,
Nama jabatan dan
nama lengkap yang
(Tanda Tangan dan Cap Jabatan) ditulis dengan huruf
kapital tanpa
mencantumkan
NAMA LENGKAP gelar
- 14 -
CONTOH 1b
FORMAT PEDOMAN YANG DITANDATANGANI
OLEH SELAIN MENTERI
1. Judul Pedoman
PEDOMAN
yang ditulis dengan
…………………………….... huruf kapital
NOMOR ............................... 2. Penomoran yang
berurutan dalam
satu tahun takwin
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Memuat latar
…………………………………………………………………………………… belakang tentang
2. Maksud dan Tujuan ditetapkannya
pedoman, maksud
……………………………………………………………………………………
dan tujuan, ruang
3. Ruang Lingkup lingkup, dan
…………………………………………………………………………………... pengertian
4. Pengertian
……………………………………………………………………………….......
BAB II
…………………………………………………………………………………………..
....………………………………………………………………………………………..
Kota sesuai dengan
dan seterusnya. alamat instansi dan
tanggal penanda
tanganan
Nama Tempat, Tanggal
NAMA JABATAN,
Nama jabatan dan
nama lengkap yang
(Tanda Tangan dan Cap Jabatan) ditulis dengan huruf
kapital tanpa
mencantumkan
NAMA LENGKAP gelar
NIP …………………….
- 15 -
b. Petunjuk Pelaksanaan
1) Pengertian
Petunjuk pelaksanaan adalah naskah dinas pengaturan
yang memuat cara pelaksanaan kegiatan, termasuk urutan
pelaksanaannya serta wewenang dan prosedurnya;
2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani
petunjuk pelaksanaan adalah pejabat yang berwenang atau
pejabat yang ditunjuk.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala petunjuk pelaksanaan terdiri atas:
(1) kop naskah dinas petunjuk pelaksanaan yang
ditandatangani oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia menggunakan lambang negara
garuda emas yang telah dicetak, dengan nama
jabatan ditulis menggunakan huruf kapital secara
simetris;
(2) kop naskah dinas petunjuk pelaksanaan yang
ditandatangani oleh pejabat selain menteri
menggunakan logo pengayoman, dengan nama
lembaga ditulis menggunakan huruf kapital
secara simetris;
(3) Kata petunjuk pelaksanaan dan nama jabatan
pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan
huruf kapital secara simetris;
(4) judul petunjuk pelaksanaan, yang ditulis
menggunakan huruf kapital secara simetris; dan
(5) nomor petunjuk pelaksanaan, yang ditulis dengan
huruf kapital secara simetris.
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh petunjuk pelaksanaan terdiri
atas:
(1) pendahuluan, yang memuat latar belakang,
maksud dan tujuan,ruang lingkup, pengertian,
dan hal-lain yang dianggap perlu;
- 16 -
CONTOH 2a
FORMAT PETUNJUK PELAKSANAAN YANG DITANDATANGANI
OLEH MENTERI
Lambang negara
garuda emas dan
nama jabatan yang
telah dicetak
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
1. Judul Petunjuk
Pelaksanaan
PETUNJUK PELAKSANAAN yang ditulis
…………………………….... dengan huruf
kapital
NOMOR ...............................
2. Penomoran yang
berurutan
dalam satu
tahun takwin
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
………………………………………………………………………………….. Memuat alasan
2. Maksud dan Tujuan tentang ditetapkan
nya petunjuk
…………………………………………………………………………………..
pelaksanaan,
3. Ruang Lingkup maksud dan tujuan,
…………………………………………………………………………………. ruang lingkup, dan
pengertian umum
4. Pengertian
…………………………………………………………………………………..
Menunjukkan urutan
tindakan,
BAB II pengorganisasian,
PELAKSANAAN koordinasi,
pengawasan
pengendalian, dsb
1. ………………………………………………………………………………….
2. dan seterusnya.
Kota sesuai dengan
alamat instansi dan
tanggal penanda
Nama Tempat, Tanggal tanganan
NAMA JABATAN,
Nama jabatan dan
nama lengkap yang
(Tanda Tangan dan Cap Jabatan) ditulis dengan huruf
kapital tanpa
mencantumkan gelar
NAMA LENGKAP
- 18 -
CONTOH 2b
FORMAT PETUNJUK PELAKSANAAN YANG DITANDATANGANI
OLEH SELAIN MENTERI
NAMA LENGKAP
NIP ………………
- 19 -
c. INSTRUKSI
1) Pengertian
Instruksi adalah naskah dinas yang memuat perintah
berupa petunjuk/arahan tentang pelaksanaan suatu
kebijakan yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani
Instruksi adalah pejabat pimpinan tertinggi lembaga.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Instruksi terdiri atas:
(1) kop naskah dinas instruksi yang ditandatangani
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
menggunakan lambang negara garuda emas yang
telah dicetak, dengan nama jabatan ditulis
menggunakan huruf kapital secara simetris;
(2) kop naskah dinas instruksi yang ditandatangani
oleh pejabat selain menteri menggunakan logo
pengayoman, dengan nama lembaga ditulis
menggunakan huruf kapital secara simetris;
(3) Kata instruksi dan nama jabatan pejabat yang
menetapkan, yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
(4) nomor Instruksi, yang ditulis dengan huruf
kapital secara simetris;
(5) kata tentang, yang ditulis menggunakan huruf
kapital secara simetris;
(6) judul Instruksi, yang ditulis menggunakan huruf
kapital secara simetris; dan
(7) nama jabatan pejabat yang menetapkan Instruksi,
yang ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri
dengan tanda baca koma secara simetris.
- 20 -
b) Konsiderans
Bagian konsiderans Instruksi terdiri dari:
(1) kata menimbang, yang memuat latar belakang
penetapan Instruksi; dan
(2) kata mengingat, yang memuat dasar hukum
sebagai landasan penetapan Instruksi.
c) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Instruksi memuat substansi
instruksi.
d) Kaki
Bagian kaki Instruksi ditempatkan di sebelah kanan
bawah, yang terdiri dari :
(1) tempat (kota sesuai dengan alamat instansi) dan
tanggal penetapan Instruksi;
(2) nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menetapkan Instruksi;
dan
(4) nama lengkap pejabat yang menandatangani
instruksi, yang ditulis dengan huruf kapital, tanpa
mencantumkan gelar.
4) Distribusi dan Tembusan
Instruksi yang telah ditetapkan didistribusikan kepada yang
berhak secara cepat, tepat, lengkap dan aman.
Pendistribusian instruksi diikuti dengan tindakan
pengendalian.
5) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Instruksi merupakan pelaksanaan kebijakan pokok
sehingga Instruksi harus merujuk pada suatu
peraturan perundang-undangan; dan
b) Wewenang penetapan dan penandatanganan Instruksi
tidak dapat dilimpahkan kepada pejabat lain.
CONTOH 3a
FORMAT INSTRUKSI YANG DITANDATANGANI OLEH MENTERI
Lambang negara
garuda emas dan
nama jabatan yang
telah dicetak
INSTRUKSI
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Penomoran yang
REPUBLIK INDONESIA berurutan dalam
satu tahun takwim
NOMOR ..................... TAHUN .....
MENGINSTRUKSIKAN :
Untuk :
CONTOH 3b
FORMAT INSTRUKSI YANG DITANDATANGANI
OLEH SELAIN MENTERI
INSTRUKSI
NAMA JABATAN................... Penomoran yang
berurutan dalam
satu tahun takwim
NOMOR ..................... TAHUN .....
MENGINSTRUKSIKAN :
Untuk :
KESATU :
.......................................................................................................................... Memuat substansi
tentang arahan
KEDUA : ........................................................................................................................
yang instruksikan
KETIGA : dan seterusnya ............................................................................................
d. Prosedur Tetap
1) Pengertian
Prosedur Tetap adalah naskah dinas yang memuat
serangkaian petunjuk tentang cara pelaksanaan dan urutan
kegiatan tertentu.
2) Tujuan Prosedur Tetap
Prosedur tetap bertujuan untuk:
a) menyederhanakan, memudahkan, dan mempercepat
penyampaian petunjuk;
b) memudahkan pekerjaan;
c) memperlancar pelaksanaan kegiatan; dan/atau
d) meningkatkan kerja sama antara pimpinan, staf, dan
unsur pelaksana.
3) Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Pejabat yang menetapkan dan menandatangani prosedur
tetap adalah pejabat yang berwenang atau pejabat lain
yang ditunjuk.
4) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Prosedur Tetap terdiri atas:
(1) kop naskah dinas prosedur tetap yang
ditandatangani oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia menggunakan lambang negara
garuda emas yang telah dicetak, dengan nama
jabatan ditulis menggunakan huruf kapital secara
simetris;
(2) kop naskah dinas prosedur tetap yang
ditandatangani oleh pejabat selain Menteri
menggunakan logo pengayoman, dengan nama
lembaga ditulis menggunakan huruf kapital
secara simetris;
(3) tulisan prosedur tetap, yang dicantumkan di
bawah lambang negara garuda emas/logo
pengayoman, ditulis dengan huruf kapital, serta
nomor prosedur tetap yang ditulis secara simetris
di bawahnya;
- 24 -
CONTOH 4a
FORMAT PROSEDUR TETAP
YANG DITANDATANGANI OLEH MENTERI
Lambang negara
garuda emas dan
nama jabatan
yang telah dicetak
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
Penomoran yang
PROSEDUR TETAP
berurutan dalam
satu tahun takwim
NOMOR ......................… TAHUN ......
1. Umum
Memuat alasan
………………………………………………………………………………………….. tentang perlu
2. Maksud dan Tujuan ditetapkannya
………………………………………………………………………………………….. Prosedur Tetap
3. Ruang Lingkup
…………………………………………………………………………………………..
Memuat peraturan
4. Dasar
yang menjadi dasar
………………………………………………………………………………………...... ditetapkannya
prosedur tetap
BAB II
PROSEDUR
Menunjukkan
Pasal 1 urutan tindakan,
pengorganisa sian,
………………………………………………………………………………………………… koordinasi,
pengendalian, dsb.
dan seterusnya.
Kota sesuai
Ditetapkan di …………………… dengan alamat
pada tanggal …………………… Instansi dan
tanggal penanda
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA tanganan
REPUBLIK INDONESIA, Nama jabatan dan
nama lengkap
(Tanda tangan dan cap jabatan)
ditulis dengan
NAMA LENGKAP huruf kapital tanpa
mencantumkan
gelar
- 26 -
CONTOH 4b
FORMAT PROSEDUR TETAP DITANDATANGANI
OLEH SELAIN MENTERI
1. Umum
………………………………………………………………………………………….. Memuat alasan
2. Maksud dan Tujuan tentang perlu
ditetapkannya
………………………………………………………………………………………….
Prosedur Tetap
3. Ruang Lingkup
…………………………………………………………………………………………..
4. Dasar Memuat peraturan
………………………………………………………………………………………….. yang menjadi dasar
ditetapkannya
BAB II Prosedur Tetap
PROSEDUR
Pasal 1 Menunjukkan
urutan tindakan,
………………………………………………………………………………………………… pengorganisasian,
koordinasi,
dan seterusnya.
pengendalian, dsb.
Kota sesuai
Ditetapkan di ……………………
dengan alamat
pada tanggal …………………… Instansi dan
tanggal penanda
NAMA JABATAN, tanganan
e. Surat Edaran
1) Pengertian
Surat edaran adalah naskah dinas yang memuat
pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap penting
dan mendesak.
2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Kewenangan untuk menetapkan dan menandatangani surat
edaran oleh pejabat pimpinan tertinggi instansi pemerintah
dapat dilimpahkan kepada pejabat pimpinan sekretariat
instansi pemerintah atau pejabat yang ditunjuk sesuai
dengan substansi surat edaran.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala surat edaran terdiri dari:
(1) kop surat edaran yang ditandatangani oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
menggunakan lambang negara garuda emas
dengan nama jabatan ditulis dengan huruf kapital
diletakkan secara simetris;
(2) kop surat edaran yang ditandatangani oleh
pejabat selain menteri menggunakan logo
pengayoman dengan nama lembaga dengan huruf
kapital secara simetris;
(3) kata Yth., yang diikuti oleh nama pejabat yang
dikirimi surat edaran;
(4) tulisan surat edaran, yang dicantumkan di bawah
lambang negara/logo pengayoman ditulis dengan
huruf kapital serta nomor surat edaran di
bawahnya secara simetris;
(5) kata tentang, yang dicantumkan di bawah kata
surat edaran ditulis dengan huruf kapital secara
simetris; dan
(6) rumusan judul surat edaran, yang ditulis
menggunakan huruf kapital secara simetris di
bawah kata tentang.
- 28 -
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat edaran terdiri dari:
(1) latar belakang tentang perlunya dibuat surat
edaran;
(2) maksud dan tujuan dibuatnya surat edaran;
(3) ruang lingkup diberlakukannya surat edaran;
(4) peraturan perundang-undangan atau naskah
dinas lain yang menjadi dasar pembuatan surat
edaran; dan
(5) isi edaran mengenai hal tertentu yang dianggap
mendesak; dan
(6) penutup.
c) Kaki
Bagian kaki surat edaran ditempatkan di sebelah
kanan yang terdiri dari :
(1) tempat dan tanggal penetapan;
(2) nama jabatan pejabat penandatangan, yang
ditulis dengan huruf kapital, diakhiri dengan
tanda baca koma;
(3) tanda tangan pejabat penandatangan;
(4) nama lengkap pejabat penanda tangan, yang
ditulis dengan huruf kapital tanpa mencantumkan
gelar; dan
(5) cap dinas.
4) Distribusi
Surat edaran disampaikan kepada pihak yang berhak
secara cepat dan tepat waktu, lengkap serta aman.
Pendistribusian surat edaran diikuti dengan tindakan
pengendalian.
CONTOH 5a
FORMAT SURAT EDARAN
YANG DITANDATANGANI OLEH MENTERI
Lambang negara
garuda emas dan
nama jabatan yang
telah dicetak
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
Penomoran yang
SURAT EDARAN berurutan dalam
NOMOR .............. TAHUN ..... satu tahun takwim
CONTOH 5b
FORMAT SURAT EDARAN
YANG DITANDATANGANI OLEH SELAIN MENTERI
Penomoran yang
SURAT EDARAN berurutan dalam
NOMOR .............. TAHUN ..... satu tahun takwin
TENTANG
Judul surat edaran
………………………………… yang ditulis dengan
huruf kapital
1. Latar Belakang
Memuat alasan
.................................................................................................................................. tentang perlu
2. Maksud dan Tujuan ditetapkannya surat
edaran, maksud dan
.................................................................................................................................. tujuan, ruang lingkup
3. Ruang Lingkup dan seterusnya
..................................................................................................................................
4. Dasar Memuat ketentuan
.................................................................................................................................. peraturan
perundang-
5. Isi surat edaran
undangan yang
.................................................................................................................................. menjadi dasar
6. Penutup ditetapkannya surat
.................................................................................................................................. edaran
Memuat
pemberitahuan
dan seterusnya. tentang hal tertentu
yang dianggap
mendesak.
CONTOH 6a
FORMAT KEPUTUSAN YANG DITANDATANGANI OLEH MENTERI
Lambang negara
garuda emas dan
nama jabatan yang
telah dicetak
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:
CONTOH 6b
FORMAT KEPUTUSAN
DITANDA TANGANI OLEH PEJABAT YANG MENGATASNAMAKAN
CONTOH 6c
FORMAT KEPUTUSAN
DITANDA TANGANI OLEH SELAIN MENTERI
Memuat alasan
Menimbang : a. bahwa...................................................................................... tentang perlu
...............................................................................................; ditetapkannya
b. bahwa .....................................................................................
Keputusan
...............................................................................................;
Memuat peraturan
yang menjadi dasar
Mengingat : 1. ...............................................................................................; ditetapkannya
2. ...............................................................................................; keputusan
MEMUTUSKAN:
KESATU : ......................................................................................................
KEDUA : .....................................................................................................
Memuat substansi
...................................................................................................... tentang kebijakan
KETIGA : ...................................................................................................... yang ditetapkan
......................................................................................................
CONTOH 6d
FORMAT SALINAN KEPUTUSAN
NAMA JABATAN..............................................,
Nama Jabatan,
Ruang
pengabsahan
Tanda Tangan
Nama Lengkap
- 39 -
3) Kaki
Bagian kaki surat perintah ditempatkan disebelah kanan
bawah yang terdiri dari:
a) tempat dan tanggal surat perintah;
b) nama jabatan pejabat yang menandatangani, yang
ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap awal
kata, dan diakhiri dengan tanda baca koma;
c) tanda tangan pejabat yang memerintahkan;
d) nama lengkap pejabat yang menandatangani surat
perintah, yang ditulis dengan huruf awal kapital pada
setiap awal kata tanpa mencantumkan gelar;
e) cap dinas.
d. Distribusi dan Tembusan
1) surat perintah disampaikan kepada pihak yang mendapat
perintah dan
2) tembusan surat perintah disampaikan kepada
pejabat/instansi yang terkait.
e. Hal yang Perlu Diperhatikan
1) bagian konsiderans memuat pertimbangan atau dasar;
2) jika perintah merupakan tugas kolektif, daftar pegawai yang
ditugasi dimasukkan ke dalam lampiran yang terdiri dari
kolom nomor urut, nama, pangkat, NIP, jabatan, dan
keterangan; dan
3) surat perintah tidak berlaku lagi setelah tugas yang termuat
selesai dilaksanakan.
CONTOH 7a
FORMAT SURAT PERINTAH
YANG DITANDATANGANI OLEH MENTERI
Lambang negara
garuda emas dan
nama jabatan yang
telah dicetak
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
Penomoran yang
SURAT PERINTAH berurutan dalam
NOMOR ………............ satu tahun takwim
Memuat alasan
Menimbang : a. bahwa ..................................................................... ; tentang perlu
b. bahwa ..................................................................... ; ditetapkan surat
perintah
Dasar : 1. ................................................................................ ; Memuat
2. ................................................................................ ; peraturan/dasar
ditetapkannya surat
MEMERINTAHKAN : perintah
Tembusan :
1. ...................
2. ...................
- 42 -
CONTOH 7b
FORMAT SURAT PERINTAH YANG DITANDATANGANI OLEH
SELAIN MENTERI
Penomoran yang
SURAT PERINTAH berurutan dalam
NOMOR ………............ satu tahun takwim
Memuat alasan
Menimbang : a. bahwa ..................................................................... ;
tentang perlu
b. bahwa ..................................................................... ; ditetapkan surat
perintah
Dasar : 1. ................................................................................ ;
Memuat
2. ................................................................................ ; peraturan/dasar
ditetapkannya surat
MEMERINTAHKAN : perintah
Nama Jabatan,
Nama jabatan dan
(Tanda Tangan dan Cap Jabatan) nama lengkap
ditulis dengan
Nama Lengkap huruf awal kapital
NIP .................................. tanpa
mencantumkan
gelar
Tembusan :
1. ...................
2. ...................
- 43 -
CONTOH 8
FORMAT NOTA DINAS
Yth. : ……………………………..
Dari : ……………………………..
Hal : ……………………………..
Lampiran : (jika ada)
Tanggal : ………………………….....
…………………………………………………………………………….
.......................................................................................................................... Memuat laporan,
.......................................................................................................................... pemberitahuan,
pernyataan, atau
permintaan yang
……………………………………………………………………………. sifatnya rutin,
.......................................................................................................................... berupa catatan
ringkas.
…………………………………………………………………………….
..........................................................................................................................
Tembusan:
1. ………………..
2. ……………….
3. ……………….
- 46 -
CONTOH 9a
FORMAT SURAT DINAS YANG DITANDATANGANI OLEH MENTERI
Lambang negara
garuda emas dan
nama jabatan yang
telah dicetak
Tanggal, bulan
dan tahun
Nomor : .................. Tgl, Bln, Thn pembuatan surat
Sifat : ..................
Lampiran : ..................
Hal : ..................
Tembusan:
1. ………………..
2. .......................
3. .......................
CONTOH 9b
FORMAT SURAT DINAS DITANDATANGANI OLEH SELAIN MENTERI
Alamat tujuan
Yth. ........................................... yang ditulis di
………………………................... Bagian kiri
………………………...................
Tembusan:
1. ………………
2. .......................
3. .......................
- 50 -
3. Surat Undangan
a. Pengertian
Surat undangan adalah surat dinas yang memuat undangan
kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan
untuk menghadiri suatu acara kedinasan tertentu, seperti rapat,
upacara, dan pertemuan.
b. Kewenangan
Surat undangan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan
tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat undangan terdiri dari:
a) kop surat undangan yang ditandatangani oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia menggunakan
lambang negara garuda emas, dengan nama jabatan
ditulis menggunakan huruf kapital secara simetris;
b) kop surat undangan yang ditandatangani oleh pejabat
selain Menteri menggunakan logo pengayoman, dengan
nama instansi ditulis menggunakan huruf kapital
secara simetris;
c) nomor, sifat, lampiran, dan hal, yang diketik di sebelah
kiri di bawah kop surat undangan;
d) tanggal pembuatan surat, yang diketik di sebelah
kanan atas sejajar/sebaris dengan nomor; dan
e) kata Yth., yang ditulis di bawah hal, yang diikuti
dengan nama jabatan, dan alamat yang dikirimi surat
(jika diperlukan).
2) Batang tubuh
Bagian batang tubuh surat undangan terdiri atas:
a) alinea pembuka;
b) isi undangan, yang meliputi hari, tanggal, waktu,
tempat, dan acara; dan
c) alinea penutup.
- 51 -
3) Kaki
Bagian kaki surat undangan terdiri dari nama jabatan yang
ditulis dengan huruf awal kapital, tanda tangan, dan nama
pejabat yang ditulis dengan huruf awal kapital tanpa
mencantumkan gelar.
d. Hal yang Perlu Diperhatikan
1) format surat undangan sama dengan format surat dinas,
yang membedakan adalah bahwa pihak yang dikirimi surat
pada surat undangan dapat ditulis pada lampiran;
2) surat undangan untuk keperluan tertentu dapat berbentuk
kartu; dan
3) surat undangan juga dapat mencantumkan hal-hal yang
diperlukan (misalnya pakaian, konfirmasi kehadiran, dll).
CONTOH 10a
FORMAT SURAT UNDANGAN DITANDA TANGANI OLEH MENTERI
Lambang negara
garuda emas dan
nama jabatan
yang telah dicetak
Tembusan:
1. ………………..
2. .......................
3. .......................
CONTOH 10b
FORMAT SURAT UNDANGAN DITANDA TANGANI OLEH
PEJABAT SELAIN MENTERI
Tembusan:
1. ………………..
2. .......................
3. .......................
- 54 -
CONTOH 10c
FORMAT LAMPIRAN SURAT UNDANGAN
Lampiran Surat
Nomor : .....................
Tanggal : .....................
1. ..................................................................................................
2. ...................................................................................................
3. ..................................................................................................
4. ..................................................................................................
5. ...................................................................................................
6. ...................................................................................................
7. ...................................................................................................
8. ..................................................................................................
9. ...................................................................................................
10. ...................................................................................................
CONTOH 10d
FORMAT KARTU UNDANGAN
.............................................................................................
...................................................................................
......................................................................
CONTOH 10e
FORMAT KARTU UNDANGAN SELAIN MENTERI
SEKRETARIS JENDERAL
(3) Kaki
Bagian kaki surat perjanjian kerja sama terdiri
dari nama penanda tangan para pihak yang
mengadakan perjanjian dan para saksi (jika
dianggap perlu), dibubuhi meterai sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Perjanjian Internasional
Proses pembuatan perjanjian internasional telah diatur
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Format perjanjian dalam negeri dapat dilihat pada contoh 11a dan
11b, dan 11c
- 59 -
CONTOH 11a
FORMAT SURAT PERJANJIAN ANTAR INSTANSI DALAM NEGERI YANG
DITANDATANGANI OLEH PEJABAT NEGARA
Lambang negara
garuda emas yang
telah dicetak
Pasal 1
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………....................................................
Pasal 2
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..
Pasal 4
PEMBIAYAAN
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
- 60 -
Pasal 5
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…...……………………
Pasal 6
LAIN-LAIN
(1) Apabila terjadi hal-hal yang di luar kekuasaan kedua belah pihak atau
force majeure, dapat dipertimbangkan kemungkinan perubahan tempat
dan waktu pelaksanaan tugas pekerjaan dengan persetujuan kedua belah
pihak.
(2) Yang termasuk force majeure adalah:
a. bencana alam;
b. tindakan pemerintah di bidang fiskal dan moneter; atau
c. keadaan keamanan yang tidak mengizinkan.
(3) Segala perubahan dan/atau pembatalan terhadap piagam kerja sama ini
akan diatur bersama kemudian oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
Pasal 7
PENUTUP
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Nama Nama
- 61 -
CONTOH 11b
FORMAT SURAT PERJANJIAN ANTAR INSTANSI DALAM NEGERI
YANG DITANDA TANGANI SELAIN MENTERI
Logo Logo
Pihak I Pihak II
TENTANG
................................................................... Penomoran yang
berurutan dalam
NOMOR ...........................
NOMOR............................
satu tahun takwin
Pada hari ini, ……….., tanggal ……, bulan ….., tahun ….., bertempat di …., yang
bertanda tangan di bawah ini
Memuat identitas
1. ........................... : ....................., selanjutnya disebut sebagai Pihak I
2. .......................... : ....................., selanjutnya disebut sebagai Pihak II pihak yang
mengadakan dan
bersepakat untuk melakukan kerja sama dalam bidang.................................., yang menandatangani
diatur dalam ketentuan sebagai berikut. perjanjian
Pasal 1
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………....................................................
Pasal 2
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..
Pasal 4
PEMBIAYAAN
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..
- 62 -
Pasal 5
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…...……………………
Pasal 6
LAIN-LAIN
(1) Apabila terjadi hal-hal yang di luar kekuasaan kedua belah pihak atau force
majeure, dapat dipertimbangkan kemungkinan perubahan tempat dan
waktu pelaksanaan tugas pekerjaan dengan persetujuan kedua belah pihak.
(3) Segala perubahan dan/atau pembatalan terhadap piagam kerja sama ini
akan diatur bersama kemudian oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
Pasal 7
PENUTUP
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Nama Nama
- 63 -
CONTOH 11c
Format Surat Perjanjian Kontrak + Pakta Integritas
SURAT PERJANJIAN
Penomoran
NOMOR : ........................... berurutan dalam
satu tahun takwim
Pada hari ini .............. tanggal ....,bulan ...., tahun ........, kami yang bertanda
tangan dibawah ini :
Memuat identitas
.......................... .......................................(Selanjutnya disebut pihak pertama)
pihak yang
.......................... .................................................................................................. mengadakan dan
.................................................................................................. menandatangani
.........................................(Selanjutnya disebut pihak kedua) perjanjian
Kedua belah Pihak dalam kedudukannya masing-masing tersebut diatas, setuju dan
sepakat untuk mengadakan perjanjian tentang Pengadaan ............ Kementerian
Hukum dan HAM RI Tahun Anggaran ............ dengan ketentuan sebagai berikut.
Pasal 1
............................................
CONTOH 11d
FORMAT KESEPAKATAN AWAL/LETTER OF INTENT
LETTER OF INTENT
BETWEEN
THE GOVERNMENT OF THE PROVINCE/CITY OF …………………………….
OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND THE …………………………………..
CONCERNING PROVINCE CITY
Recognizing the importance of the principles of the equality and mutual benefits;
Do hereby declare our intention to establish Sister City/Province Cooperation as a basis for
cooperation, in accordance with our prevailing laws and regulations, in the following fields:
a. Exchange of experts on order to improve the management of the cities/provincies;
b. Trade and promotion;
c. Administration and information;
d. Culture and arts;
e. Youth and sport.
………………………………. ………………………………...
- 65 -
CONTOH 11e
FORMAT MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN
THE ……………………………………………………..
REPUBLIC OF INDONESIA
AND
THE ……………………………………….
CONCERNING
SISTER PROVINCE (CITY) COOPERATION
Article 1
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….:
a. ………………….
b. …………………
c. ………………….
d. …………………
e. …………………
Other areas agreed upon by the Parties.
Article 2
Funding
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………….
Article 3
Technical Arrangement
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………........................................
- 66 -
Article 4
Working Group
a. …………………………………………………………………………
b. …………………………………………………………………………
c. …………………………………………………………………………
Article 5
Settlement of Disputes
…………………………………………………………………………………..........................
………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………
Article 6
Amendment
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………
Article 7
in witness whereof, the undersigned being duly authorized thereof by their respective
Government, have signed this Memorandum of Understanding.
FOR………………………………..
REPUBLIC OF INDONESIA
…………………………………
……………………………………
- 67 -
CONTOH 11f
FORMAT MAP
LAMBANG
NEGARA/
LOGO
- 68 -
2. Surat Kuasa
a. Pengertian
b. Susunan
1) Kepala
a) kop naskah dinas yang berisi logo dan nama instansi, yang
diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
2) Batang tubuh
3) Kaki
Format surat kuasa sebagaimana tercantum pada contoh 12a, 12b, 12c
- 69 -
CONTOH 12a
FORMAT SURAT KUASA
alamat : …………………………………….
nama : ……………………………………
Memuat identitas
NIP : …………………………………… yang menerima
kuasa
jabatan : ……………………………………
Kota sesuai
dengan alamat
Jakarta, ……………………….. Instansi dan
tanggal penanda
Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa, tanganan
CONTOH 12b
FORMAT SURAT KUASA UNTUK PENANDATANGANAN MOU
SURAT KUASA
NOMOR ………......
Yang bertanda tangan di bawah ini, .......(nama pejabat)....., Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia, memberi kuasa penuh kepada
Nama Pejabat
Jabatan (Menteri/Gubernur/Walikota/dsb.)
Sebagai bukti, surat kuasa ini saya tandatangani dan saya bubuhi materai di Jakarta
pada tanggal ........ bulan....... tahun dua ribu …….
(Tanda Tangan)
Cap
CONTOH 12c
FORMAT SURAT KUASA UNTUK PENANDATANGANAN MOU
(DALAM BAHASA INGGRIS)
FULL POWERS
The undersigned, .......(nama pejabat)....., Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia, fully authorizes
Name of Official
Jabatan (Minister/Governor/Mayor)
IN WITNESS WHEREOF, I have signed and sealed this Full Powers in Jakarta on
this……day of…... in the year two thousand….…….
Signature
(Tanpa Cap)
3. Berita Acara
a. Pengertian
b. Susunan
1) Kepala
2) Batang tubuh
3) Kaki
acara.
CONTOH 13a
FORMAT BERITA ACARA
Pada hari ini, ……, tanggal ……, bulan ….., tahun ….., kami
masing-masing:
(Tanda tangan)
Nama Lengkap
- 75 -
CONTOH 13b
FORMAT BERITA ACARA PEMERIKSAAN
Pada hari ini .......... tanggal ....bulan.......tahun...... Tim Pemeriksa yang terdiri dari :
TIM PEMERIKSA
1. KETUA TIM,
Nama Lengkap
NIP………………….
2. ANGGOTA TIM, Tandatangan
tim pemeriksa
Nama Lengkap
NIP………………….
3. ANGGOTA TIM,
Nama Lengkap
NIP………………….
- 76 -
4. Surat Keterangan
a. Pengertian
c. Susunan
1) Kepala
2) Batang Tubuh
3) Kaki
CONTOH 14
FORMAT SURAT KETERANGAN
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
.................................................................................................................................. Memuat informasi
mengenai suatu
......................................................................................................................... hal atau
.................................................................................................................................. seseorang untuk
..................................................................................................................................
kepentingan
......................................................................................................................... kedinasan
..................................................................................................................................
Jakarta, …………………………….
Kota sesuai
Pejabat Pembuat Keterangan,
dengan alamat
(Tanda Tangan dan Cap Instansi) Instansi dan
tanggal penanda
Nama Lengkap tanganan
NIP....................................
- 78 -
5. Surat Pengantar
a. Pengertian
c. Susunan
1) Kepala
b) nomor;
c) tanggal;
2) Batang Tubuh
a) nomor urut;
d) keterangan.
3) Kaki
e. Penomoran
Contoh
CONTOH 15
FORMAT SURAT PENGANTAR
Yth. ..........................
……………………….
……………………….
SURAT PENGANTAR
NOMOR ....................
Diterima tanggal……………..
Penerima Pengirim
Nama jabatan, Nama jabatan,
Nama jabatan dan
nama lengkap yang
ditulis dalam huruf
Tanda tangan Tanda Tangan dan Cap Instansi awal kapital
6. Pengumuman
a. Pengertian
c. Susunan
a. Kepala
b. Batang Tubuh
c. Kaki
e) cap dinas.
CONTOH 16
FORMAT PENGUMUMAN
Penomoran yang
PENGUMUMAN berurutan dalam
NOMOR ….................................... satu tahun takwim
.............................................................................................................
........................................................................................................................ Memuat alasan,
........................................................................................................................
peraturan yang
menjadi dasar, dan
.............................................................................................................
pemberitahuan
........................................................................................................................
tentang hal tertentu
........................................................................................................................
yang dianggap
mendesak
.............................................................................................................
.....................................................................
Kota sesuai
dengan alamat
Instansi dan
Dikeluarkan di …....................... tanggal penandata
pada tanggal …………………….. nganan
Nama Jabatan,
Nama Lengkap
NIP………………
- 84 -
D. Laporan
1. Pengertian
3. Susunan
a) Kepala
b) Batang Tubuh
c) Kaki
CONTOH 17
FORMAT LAPORAN
LAPORAN
TENTANG Judul Laporan
………………………………................... yang ditulis dengan
huruf kapital
A. Pendahuluan
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Dasar
E. Penutup
….……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Dibuat di …………………
pada tanggal ………………… Kota sesuai
dengan alamat
Nama Jabatan Pembuat Laporan instansi, tanggal
penandatanganan,
(Tanda Tangan dan Cap Instansi) nama jabatan, tanda
tangan, dan nama
Nama Lengkap lengkap tanpa
NIP............................. mencantumkan
gelar
- 86 -
E. Telaahan Staf
1. Pengertian
2. Susunan
a) Kepala
b) Batang Tubuh
c) Kaki
2) tanda tangan;
4) daftar lampiran.
CONTOH 18
FORMAT TELAAHAN STAF
TELAAHAN STAFF
TENTANG
………………………………………………………
A. Persoalan
Bagian persoalan memuat pernyataan singkat dan jelas tentang persoalan yang akan
dipecahkan.
B. Praanggapan
Praanggapan memuat dugaan yang beralasan berdasarkan data dan saling berhubungan
sesuai dengan situasi yang dihadapi dan merupakan kemungkinan kejadian dimasa
mendatang.
D. Analisis
Bagian ini memuat analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan serta
akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya, serta pemecahan atau cara
bertindak yang mungkin atau dapat dilakukan.
E. Simpulan
Bagian simpulan memuat intisari hasil diskusi dan pilihan dan satu cara bertindak atau jalan
keluar sebagai pemecahan persoalan yang dihadapi.
F. Saran
Bagian saran memuat secara ringkas dan jelas tentang saran tindakan untuk mengatasi
persoalan yang dihadapi.
(Tanda Tangan)
Nama Lengkap
NIP...............................
- 89 -
F. Surat Peringatan
1) Pengertian
2) Wewenang Penandatanganan
3) Susunan
a) Kepala
(1) kop naskah dinas yang berisi lambang negara garuda emas dan
nama jabatan untuk Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
atau logo pengayoman dan nama instansi untuk selain Menteri
ditulis secara simetris;
(2) nomor, lampiran dan hal, yang diketik dengan huruf awal
kapital di sebelah kiri di bawah kop naskah dinas;
(4) kata Yth., yang ditulis dibawah Hal, diikuti dengan nama
jabatan yang dikirimi surat; dan
b) Batang Tubuh
c) Kaki
(1) nama jabatan, yang ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri
tanda baca koma;
d) Distribusi
Format surat peringatan sebagaimana tercantum pada contoh 19a dan 19b .
- 91 -
CONTOH 19a
FORMAT SURAT PERINGATAN
DITANDA TANGANI OLEH MENTERI
Lambang negara
garuda emas dan
nama jabatan yang
telah dicetak
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
Tanggal, bulan
dan tahun
Nomor : .................. Tgl, Bln, Thn pembuatan surat
Sifat : ..................
Lampiran : ..................
Hal : ..................
Mengingat......................................... .................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
Dengan ini.............................................. ............................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
Demikian......................................... ...................................................
...........................................................................................................................
Tembusan:
1. ………………..
2. .......................
3. .......................
CONTOH 19b
FORMAT SURAT PERINGATAN
DITANDA TANGANI OLEH SELAIN MENTERI
Mengingat......................................... ................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Dengan ini.............................................. ...........................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Demikian......................................... ..................................................
..........................................................................................................................
Tembusan:
1. ………………..
2. .......................
3. .......................
- 93 -
G. Sertifikat
1) Pengertian
2) Wewenang Penandatanganan
3) Susunan
a) Kepala
(1) kop naskah dinas yang berisi lambang negara garuda emas dan
nama jabatan untuk Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
atau logo pengayoman dan nama instansi untuk selain Menteri
ditulis secara simetris;
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh sertifikat terdiri dari alinea pembuka, isi, dan
penutup.
c) Kaki
(2) nama jabatan, yang ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri
tanda baca koma;
4) Distribusi
CONTOH 20a
FORMAT SERTIFIKAT
(DITANDATANGANI OLEH MENTERI)
Lambang negara
garuda emas dan
nama jabatan yang
telah dicetak
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
nomor sertifikat
SERTIFIKAT ditulis dengan
NOMOR : ……………………… huruf kapital di
bawah judul
Sertifikat
.....……….............………………………………………………………...berdasarkan
………………tentang…………………………………………………………………………
menyatakan bahwa :
nama : .....................................................................................
tempat/tanggal lahir : .....................................................................................
NIP : .....................................................................................
pangkat/Golongan : .....................................................................................
jabatan : ......................................................................................
instansi : .....................................................................................
CONTOH 20b
FORMAT SERTIFIKAT
DITANDATANGANI OLEH SELAIN MENTERI
.....……….............…………………………………………………………......berdasarkan
………………tentang………………..………………………………………………………
menyatakan bahwa :
nama : ......................................................................................
tempat/tanggal lahir : ......................................................................................
NIP : ......................................................................................
pangkat/Golongan : ......................................................................................
jabatan : ......................................................................................
instansi : .....................................................................................
H. Notula
1) Pengertian
2) Wewenang Penandatanganan
3) Susunan
a) Kepala
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh notula terdiri dari alinea pembuka, isi, dan
penutup
c) Kaki
(1) nama lengkap dan tanda tangan pejabat pemimpin rapat; dan
d) Distribusi
CONTOH 21
FORMAT NOTULA
NOTULA
Hari : ………………………………………………………………
Tanggal : ………………………………………………………………
Pukul : ………………………………………………………………
Tempat : ………………………………………………………………
Peserta Rapat
a. Hadir : 1. ……………………………………………………………
2. ..………………………………………………………….
3. .dst..
b. Berhalangan hadir : 1. ……………………………………………………………
2. . ………………………………………………………….
3. .dst..
Acara : ………………………………………………………………
Jalannya Rapat :
(Pengarahan umum pimpinan rapat)…………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
Jalannya rapat/pertemuan (laporan peserta, tanggapan, masukan dan lain-lain).…
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………..
Disahkan Oleh,
Nama Notulis Nama Jabatan Pimpinan Rapat,
I. Formulir
Formulir adalah bentuk pengaturan alokasi ruang atau lembar naskah
untuk mencatat berbagai data dan informasi. Formulir dibuat dalam
bentuk kartu atau lembaran tercetak dengan judul tertentu berisi
keterangan yang diperlukan.
Ketentuan lebih lanjut tentang tata naskah dinas elektronik diatur sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- 100 -
BAB III
PENYUSUNAN NASKAH DINAS
A. Persyaratan Penyusunan
Setiap naskah dinas harus merupakan intisari dari pemikiran yang
ringkas dan jelas sesuai dengan maksud dan tujuan dibuatnya naskah
dinas yang disusun secara sistematis. Dalam penyusunannya perlu
memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Ketelitian
Dalam membuat naskah dinas harus mencerminkan ketelitian dan
kecermatan, baik dalam bentuk, susunan, pengetikan, isi, struktur,
kaidah bahasa, dan penerapan kaidah ejaan di dalam pengetikan.
2. Kejelasan
Naskah dinas harus memperlihatkan kejelasan maksud dari materi
yang dimuat dalam naskah dinas.
4. Pembakuan
Naskah dinas harus taat mengikuti aturan baku yang berlaku
sehingga dapat menjamin terciptanya arsip yang autentik dan reliable.
B. Penyusunan Konsep
1. Naskah dinas diciptakan atas inisiatif pejabat sesuai dengan tugas dan
fungsinya, disposisi pimpinan, nota dinas dari pejabat tertentu sebagai
keharusan akibat pelaksanaan jabatan.
Contoh kolom paraf untuk surat yang ditandatangani oleh pejabat eselon
I:
Eselon IV
Eselon III
Eselon II
Konseptor
Eselon IV
Eselon III
1. Nama Jabatan
Kertas dengan kepala nama jabatan dan lambang negara hanya
digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani sendiri oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kepala nama jabatan
berturut-turut terdiri dari gambar lambang negara dan nama jabatan
yang seluruhnya ditulis dengan huruf kapital, dicetak di atas secara
simetris. Perbandingan ukuran lambang negara dengan huruf yang
digunakan hendaknya serasi dan sesuai dengan ukuran kertas.
E. Penggandaan
Penggandaan naskah dinas disesuaikan dengan kebutuhan dengan tetap
mempertimbangkan efisiensi. Penggandaan naskah dinas rahasia
dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek keamanan informasi.
F. Tingkat Keaslian
1 2 3 4 5 6 7 8
Kode
Garis No. Tanda Kode Tanda Kode
induk Tahun
datar Urut SK Titik masalah Titik angka
Kanwil
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7
M.HH - PP . 01.01 - 09
1 2 3 4 5 6 7
W.10 - PL . 05.03 - 01
Kode
Kode Kode
unit Tanda Tanda Kode Garis Nomor Tanda Tanda Kode
Unit masala Tahun
Kerja titik titik UPT datar urut titik titik angka
Utama h
Kanwil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Keterangan :
Kode
Kode
unit Tanda Tanda Kode Garis Kode Tanda Kode Garis Nomor
Unit
Kerja titik titik UPT datar masalah titik angka datar urut
Utama
Kanwil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
W.2 . IMI . IMI.1 - KU . 01.01 - 02
H. Pendistribusian
1. Sasaran Pendistribusian :
a. Peraturan Menteri
Peraturan Menteri didistribusikan ke dalam ataupun ke luar
lingkungan kementerian. Distribusi di dalam ditujukan kepada
seluruh pejabat eselon I dan II, sedangkan distribusi keluar
disampaikan kepada seluruh instansi pemerintah yang mempunyai
kaitan langsung dengan materi Peraturan Menteri. Pendistribusian
juga dapat dilakukan kepada masyarakat umum.
b. Keputusan
Pendistribusian Keputusan dapat berupa salinan atau petikan.
Salinan Keputusan dapat didistribusikan kepada pejabat yang
secara tegas dicantumkan dalam keputusan dan kepada pihak-
pihak lain yang dianggap perlu. Sementara itu petikan
didistribusikan kepada pejabat yang secara tegas diperintahkan
dalam keputusan.
c. Instruksi
Instruksi didistribusikan kepada pejabat yang diinstruksikan
sebagaimana tercantum dalam Instruksi.
- 108 -
d. Petunjuk Pelaksanaan
Petunjuk Pelaksanaan didistribusikan kepada seluruh pejabat atau
petugas yang akan melaksanakan isi petunjuk.
g. Surat Perintah
Surat Perintah didistribusikan kepada orang atau pejabat yang
secara tegas diperintahkan dalam Surat Perintah.
Jika Surat Perintah mempunyai konsekuensi tertentu, surat
tersebut didistribusikan juga kepada unit yang berkait dengan
konsekuensi tersebut. Yang didistribusikan berupa salinan Surat
Perintah.
h. Surat Keterangan
Surat keterangan didistribusikan dalam bentuk surat asli kepada
orang atau pejabat yang memerlukan keterangan dan jika ada
dapat juga dalam bentuk tembusan.
- 109 -
i. Surat Pengantar
Surat Pengantar didistribusikan dalam bentuk surat asli dan,
setelah mendapat tanda tangan dari penerima disimpan dalam
arsip si pengirim.
4. Lampiran
Contoh :
Lampiran : lima lembar;
Lampiran : dua berkas.
5. Hal
1. Tanda Derajat
a. Tanda derajat surat ditempatkan pada “sampul luar” sedemikian
rupa sehingga terlihat oleh caraka atau petugas yang
bersangkutan dengan pengiriman atau penerimaan surat atau
dokumen;
b. Tanda derajat surat dicap dengan stempel menggunakan tinta
merah di bagian pojok kanan “sampul luar”;
c. Sampul surat adalah alat penutup surat dinas.
K. Nomor Halaman
M. Penggunaan Huruf
Naskah Dinas menggunakan jenis huruf Arial dengan ukuran 11 atau 12,
sedangkan naskah dinas pengaturan diatur sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
N. Kata Penyambung
Kata penyambung adalah kata yang digunakan sebagai tanda bahwa teks
masih berlanjut pada halaman berikutnya (jika naskah lebih dari satu
halaman). Kata penyambung ditulis pada akhir setiap halaman pada baris
terakhir teks di sudut kanan bawah halaman dengan urutan kata
penyambung dan tiga buah titik. Kata penyambung itu diambil persis
sama dari kata pertama halaman berikutnya. Jika kata pertama dari
halaman berikutnya menunjuk pasal atau diberi garis bawah atau dicetak
miring, kata penyambung juga harus dituliskan sama. Kata penyambung
tidak digunakan untuk pergantian bagian.
- 113 -
-1-
Kata pertama pada halaman 2 baris paling atas kiri adalah media
elektronik …dst.
-2-
P. Lampiran
Q. Daftar Distribusi
R. Rujukan
Rujukan adalah naskah atau dokumen lain yang digunakan sebagai dasar
acuan atau dasar penyusunan naskah. Penulisan rujukan dilakukan
sebagai berikut:
1. Naskah yang berbentuk keputusan dan instruksi rujukan ditulis
dalam konsiderans mengingat;
2. Naskah yang berbentuk Surat Perintah, Surat Edaran, dan
Pengumuman rujukannya ditulis di dalam konsiderans dasar.
3. Surat Dinas memerlukan rujukan. Naskah yang menjadi rujukan
ditulis pada alinea pembuka diikuti substansi materi surat yang
- 115 -
S. Penggunaan Bahasa
1. Kertas
a. Kertas yang digunakan untuk kegiatan dinas adalah HVS
maksimal 80 gram, antara lain untuk kegiatan surat-menyurat,
penggandaan, dan dokumen pelaporan.
- 116 -
2. Sampul Surat
Sampul Surat adalah sarana kelengkapan penyampaian surat,
terutama untuk surat keluar instansi. Ukuran, bentuk, dan warna
sampul yang digunakan untuk surat-menyurat di lingkungan instansi,
diatur sesuai dengan keperluan instansi masing-masing dengan
mempertimbangkan efisiensi.
a. Ukuran
Ukuran sampul surat yang digunakan disesuaikan dengan jenis,
ukuran dan ketebalan naskah dinas yang akan didistribusikan.
- 117 -
CONTOH 22
FORMAT MELIPAT KERTAS SURAT
a.n. Menteri
Sekretaris Jenderal,
a.n. Menteri Negara
dilipat ke depan
S
e
k
r
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia e
t KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
Republik Indonesia a REPUBLIK INDONESIA
r
REPUBLIK
i
s
Nomor : UND/ /M.PAN/6/2008 2 Juni 2008
Sifat : Segera
K
Lampiran : satu berkas
e
Hal : Undangan Lokakarya
m
e
n
Yang Terhormat
t
e
(Daftar Undangan Terlampir)
r
i
Dalam rangka penyempurnaan Pedoman Umum Tata Naskah Dinas di lingkungan instansi
a
pemerintah (Keputusan Menpan Nomor 72 Tahun 2003), Kementerian Negara Pendayagunaan
Tasdik Kinanto
lembaran kertas surat dilipat
Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kiranya Saudara menugaskan, Kepala Biro Umum
dan Kepala Biro Organisasi atau pejabat yang menangani Tata Naskah Dinas untuk menghadiri
lokakarya tersebut.
Tembusan:
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
Fgjasgjagjasgjczxgzgxjhgxzkj
ke belakang Atas perhatian dan kerjasama Saudara, disampaikan terima kasih.
Jhkdsjhkljdgkljhfdlkjgflkfd
a.n.
Dengan hormatat Menteri Negara
Jhgjhgdsklj lkhjdsjkhfdsajk sadkuhfdaukhdsfi csaoihydSAIUDS DSAoihdflidsafk;llksvkd Pendayagunaan Aparatur Negara
sdjhdsvkl;fdsa dfljdv;lkfdalojf pojvsojfdpokgdpo[bd cvb;kjdfb;lmgbxlofd .kmkjgfb;lmgb Sekretaris Kementerian,
bjd;lkgd ;gdbk;gbdkbgf’;,gd gbclkmndflkmgbd;lmhs ;lkfd;ok’l,gf, fgb[gbd[;plkg
gd’;kgs’l,fgb’;,gfb gf’kfds;lkgb,;d’;l [pld’;th;phgdslknslk fvslkjgf;lkjmfd;lmfd
;kv;lkfs’l,fdkk>,bd’lkgbs’;lkgfb.
Tasdik Kinanto
Kjgbcdkjhfkljhsvd vds’ljvalknflkfd v;kjbz ;lkjfvkjfxz vbxz;pojvf;lkjvf vf;lkjzvx;kj Tembusan:
zvx;lkvcxz;lkvcxz ‘pkf;lkfd;lkbf fdz’lk;lkb;lkfb dfbkdfbd;lbd;lf dfb’pdlbdflk[fdbk dfbo[dbkdf[b
[p;lkb[pklfx’;ldb’;lb’;b b;p’b’fbpgdlb bplgdlbbg’;gdb’;f fg gf[plgf[plgfp;lgf gfogf[pofda
f[;lkp[gf]plgf][plgfp]lfm gf]p[fd[phfd][hgds[p]lofdg]pll;kbgdpl df]p[odf][pohgds][phgd
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkjjjjjj
mmmmmmmmmmmmm
pppppppppppppppp
ppppppppppppp
menghadap ke depan ke
arah pembaca surat
JKDFLJSAFDFSAFFDSFJJS
ASDMA;LMALMAMD
ASFKSAD
1. Kop Surat
2. Tanggal Surat
Contoh:
31 Oktober 2016
- 120 -
3. Hal Surat
Hal adalah materi pokok surat yang dinyatakan dengan kelompok kata
singkat tetapi jelas.
4. Alamat Surat
1) nama jabatan;
2) kota;
3) kode pos.
Contoh:
6. Warna Tinta
7. Tingkat Keamanan
c. Biasa disingkat (B): tingkat keamanan isi suatu surat dinas yang
tidak termasuk dalam butir a dan butir b. Namun, itu tidak berarti
bahwa isi surat dinas tersebut dapat disampaikan kepada yang
tidak berhak mengetahuinya.
d. Terbatas tingkat keamanan isi surat dinas apabila diketahui oleh
pihak yang tidak berhak akan mengakibatkan terganggunya
pelaksanaan fungsi dan tugas lembaga seperti kerugian finansial.
V. Ketentuan Surat-Menyurat
1. Komunikasi Langsung
Surat Dinas dikirim langsung kepada pejabat yang dituju. Jika surat
tersebut ditujukan kepada pejabat yang bukan kepala instansi, untuk
mempercepat penyampaian surat kepada pejabat yang dituju tersebut,
surat tetap ditujukan kepada kepala instansi dengan mencantumkan
untuk perhatian (u.p.) pejabat yang bersangkutan.
2. Alur Surat-Menyurat
Alur surat-menyurat harus melalui hierarki dari tingkat pimpinan
tertinggi instansi hingga ke pejabat struktural terendah yang
berwenang sehingga dapat dilakukan pengendalian penyelesaian.
3. Disposisi
CONTOH 23
FORMAT DISPOSISI
LEMBAR DISPOSISI
1.Sekretaris Jenderal
2. Inspektur Jenderal
3.Dirjen AHU
4. Dirjen PP
5.Dirjen Pemasyarakatan
6.Dirjen Imigrasi
7.Dirjen Kekayaan Intelektual
8.Dirjen Hak Asasi Manusia
9.Kepala BPHN
10.Kepala BALITBANG KUMHAM
11.Kepala BPSDM KUMHAM
12.Staf Ahli
13.Staf Khusus
-124-
BAB IV
d) Agenda Elektronik.
c. Pengarahan
1) Pengarahan naskah dinas masuk dengan kategori sangat rahasia,
rahasia, dan terbatas disampaikan langsung kepada unit pengolah
yang dituju.
2) Pengarahan naskah dinas masuk dengan kategori biasa/terbuka
dilakukan dengan membuka, membaca dan memahami
keseluruhan isi dan maksud naskah dinas untuk mengetahui unit
pengolah yang akan menindaklanjuti naskah dinas tersebut.
d. Penyampaian
1) Naskah dinas masuk disampaikan kepada unit pengolah sesuai
dengan arahan dengan bukti penyampaian naskah dinas.
2) Bukti penyampaian naskah dinas masuk memuat informasi
tentang:
a) Nomor urut pencatatan.
b) Tanggal dan nomor naskah dinas.
c) Asal naskah dinas
d) Isi ringkas naskah dinas.
e) Unit kerja yang dituju.
f) Waktu penerimaan.
g) Tandatangan dan nama penerima di unit pengolah.
3) Bentuk bukti penyampaian naskah dinas berupa lembar
pengantar.
b. Penggandaan
1) Penggandaan naskah dinas adalah kegiatan memperbanyak
naskah dinas dengan sarana reproduksi yang tersedia sesuai
dengan kebutuhan.
2) Penggandaan naskah dinas dilakukan setelah naskah dinas keluar
ditandatangani oleh pejabat yang berhak.
3) Penggandaan naskah dinas keluar yang kategori klasifikasi
keamanannya sangat rahasia, rahasia, dan terbatas harus diawasi
secara ketat.
c. Pengiriman
1) Naskah dinas keluar yang akan dikirimkan oleh unit pengolah
dimasukkan ke dalam amplop dengan mencantumkan alamat
lengkap dan nomor naskah dinas sesuai dengan kategori
-127-
BAB V
KEWENANGAN PENANDATANGANAN
B. Penandatanganan
Penandatanganan Surat Dinas yang menggunakan garis kewenangan dapat
dilaksanakan dengan menggunakan empat cara.
a.n. Menteri...........................................
Sekretaris Jenderal .......................,
Tanda Tangan
Nama Lengkap
NIP ………………..
- 129 -
a.n. Menteri...........................................
Sekretaris Jenderal,
u.b.
Kepala Biro......
Tanda Tangan
Nama Lengkap
NIP
- 130 -
Tanda Tangan
Nama Lengkap
NIP
C. Kewenangan Penandatanganan
1. Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani naskah dinas
antar lembaga yang bersifat kebijakan/keputusan/arahan berada pada
pejabat pimpinan tinggi.
CONTOH 24
MATRIKS KEWENANGAN PENANDATANGANAN PEJABAT PENANDATANGAN
2. Keputusan √ √ √ √ √
3. Pedoman √ √
4. Petunjuk Pelaksanaan √
5. Instruksi √ √ √
6. Prosedur Tetap √ √
7. Surat Edaran √ √ √
8. Standar Operasional √
Prosedur
9. Surat Perintah √ √ √ √ √
18. Pengumuman √ √ √ √
19. Laporan √ √ √ √ √ √
22. Sertifikat √ √
23. Notula √ √ √
3) Petunjuk Pelaksanaan;
4) Instruksi;
5) Prosedur Tetap;
6) Surat Edaran;
7) Surat perintah;
8) Nota dinas;
9) Surat dinas;
10) Undangan resmi;
11) Surat Perjanjian;
12) Surat kuasa;
13) Berita Acara;
14) Surat Keterangan;
15) Surat Pengantar;
16) Pengumuman;
17) Laporan;
18) Surat Peringatan;
19) Sertifikat;
7) Laporan;
8) Telaahan;
9) Undangan;
10) Surat kuasa;
11) Berita acara;
12) Surat pemberitahuan;
13) Surat peringatan; dan
8. Pejabat Pengawas pada unit pelaksana teknis atas nama Kepala Unit
Pelaksana Teknis menandatangani naskah dinas berikut :
1) Surat Dinas;
2) Surat Perintah;dan
3) Pemberitahuan.
- 136 -
( tanda tangan )
Nama Lengkap
NIP ……….
b. Kepala (Badan/Kanwil/UPT),
( tanda tangan )
Nama Lengkap
NIP ………
- 137 -
( tanda tangan )
Nama Lengkap
NIP ………..
- 138 -
BAB VI
PENGGUNAAN LAMBANG NEGARA DAN LOGO
DALAM NASKAH DINAS
Lambang negara, logo, dan cap dinas digunakan dalam tata naskah dinas
sebagai tanda pengenal atau identifikasi yang bersifat tetap dan resmi. Untuk
memperoleh keseragaman dalam penyelenggaraan tata naskah dinas di
lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, perlu ditentukan
penggunaan lambang negara, logo, dan cap dinas pada kertas surat dan
sampul.
20,00 mm
20,24 mm
21,50 mm
5,00 mm
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
GAMBAR 1
a. Logo Pengayoman
e. Penggunaan Logo untuk hal-hal selain yang diatur dalam huruf c dan
huruf d, harus mendapatkan ijin dari pimpinan satuan organisasi
yang memiliki tanggung jawab di bidang ketatalaksanaan.
GAMBAR 2
Gambar 3
BAB VII
PENGAMANAN NASKAH DINAS
a. Kertas khusus
Kertas yang dipakai sebagai pengamanan memiliki nomor seri
pengaman, barcode dan QR Code yang letaknya diatur secara
tersendiri dan hanya diketahui oleh pihak-pihak tertentu.
Penggunaan kertas ini harus berurutan sesuai dengan nomor serinya
sehingga memudahkan pelacakan.
b. Guilloche
Gambar 4. Guilloche
c. Filter image
Adalah suatu teknik security printing yang hanya dapat terlihat bila
filter viewer ini dipasang pada permukaan cetak, dan tanpa alat
pembaca ini, text tidak dapat terbaca.
d. Anticopy
-146-
Gambar 6. Anticopy
Adalah suatu teknik security printing dengan garis atau raster pada
area tertentu dan tersembunyi hanya akan nampak apabila dokumen
ini difotocopi.
e. Microtext
Gambar 7. Microtext
Adalah suatu teknik security printing yang memakai elemen
pengaman yang tersembunyi terdiri dari teks dengan ukuran sangat
kecil sehingga secara kasat mata akan tampak seperti suatu garis.
Perlu bantuan lensa pembesar untuk melihat teks ini.
g. Relief motif
h. Invisible ink
BAB VIII
PERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN, DAN RALAT
NASKAH DINAS
Perubahan, pencabutan, pembatalan, serta ralat Naskah Dinas harus jelas dan
dapat menunjukkan naskah dinas mana yang diadakan perubahan,
pencabutan, pembatalan, dan/atau ralat tersebut.
A. Pengertian
1. Perubahan
PENUTUP
Tata Naskah Dinas ini ditetapkan sebagai pedoman dalam pengelolaan naskah
dinas guna terwujudnya tertib administrasi di lingkungan Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
YASONNA H. LAOLY