Article Isa and Hisex Brown Indonsian Poultry Magazine by Erwan Ind R PDF
Article Isa and Hisex Brown Indonsian Poultry Magazine by Erwan Ind R PDF
B
ukan spesies yang terkuat atau tercerdas yang bertahan hidup Grafik 1. Kemajuan genetik ayam petelur ISA & HISEX
(survives), tetapi makhluk yang paling responsif terhadap “daya tahan produksi”
perubahan. Petikan kalimat dari tokoh “evolusi” dunia Charles
Darwin, memberikan gambaran yang jelas betapa perkembangan
dan evolusi mahluk hidup akan diuji dengan segala macam perubahan
yang terjadi baik alami maupun yang bersifat rekayasa atau buatan.
Berkaitan dengan kemajuan dalam seleksi genetik ayam petelur hal ini
sangat penting bahwa peningkatan performa atau produksi juga sangat
tergantung dari kemampuan ayam untuk beradaptasi dengan perubahan
baik yang bersifat alami (iklim, ketinggian, pencahayaan) maupun yang
bersifat buatan atau rekayasa (sistem kandang, peralatan, ventilasi, dll). Di
alam liar pola adaptasi mahluk hidup terjadi secara alami (membutuhkan
waktu yang panjang) sedangkan untuk di peternakan intensif diperlukan
campur tangan manusia dalam memberikan kondisi adaptasi yang lebih
cepat dan lebih baik, sehingga ayam dapat mencapai titik optimum
perkembangannya dan pada gilirannya mendorong munculnya potensi
genetik yang tercermin pada performa. Kemajuan genetik ayam ISA dan HISEX dengan daya tahan produksi
Tantangan manajemen (lingkungan, sumber daya manusia, peralatan, (persistency) yang sangat baik (tanpa moulting).
input produksi) di setiap daerah bahkan farm berbeda-beda oleh sebab
itu hasil atau performa yang dihasilkan oleh genetik yang sama dapat
bervariasi (pengaruh manajemen), menjawab situasi riil di lapangan saat ini Ayam yang kuat terbentuk dari awal masa kehidupannya
baik yang berkaitan dengan lingkungan, sumber daya manusia, peralatan, Awal kehidupan anak ayam adalah masa yang paling menentukan
dan input produksi masih sangat bervariasi mulai dari ideal, sedang, selama siklus hidupnya, untuk itu memberikan perhatian khusus dalam
kurang bahkan bisa dikatakan “parah “ atau tidak layak, tentunya ukuran- bentuk pemberian kondisi yang nyaman (tempat, suhu, ventilasi,
ukuran ini sangat relatif dan tidak hanya dapat dilihat dari satu faktor. kepadatan) serta kecukupan nutrisi (pakan dan air) untuk pertumbuhan, di
Apapun tentunya tantangan bagi kita untuk memperbaiki dan mengatasi tambah fungsi kontrol dan koreksi dari operator kandang akan membantu
serta mencari solusinya. Di dalam tulisan ini kami ingin berbagi sedikit ayam beradaptasi dan bertumbuh dengan baik. Suhu saat kedatangan
pengalaman mengenai gambaran serta pandangan dalam pencapaian anak ayam (suhu ruangan 31 – 33⁰C) dan litter cukup hangat sekitar
target yang dibutuhkan genetik ayam untuk berproduksi secara optimal, (29 – 30⁰C) dan untuk ayam yang lebih kecil perlu sedikit lebih hangat
tentunya kita mempunyai pengalaman berbeda dan cara masing-masing suhunya, hindari terjadinya delay untuk minum dan makan, saat ayam
sesuai dengan tantangan (challange), sumber daya (sources) di masing- tiba di farm selalu berpikir lebih cepat lebih baik, dalam 24 jam tembolok/
masing daerah dan farm. crop seluruh ayam 100% harus sudah terisi (suhu yang terlalu panas atau
dingin dapat mengurangi persentase ayam yang makan dan minum).
PERKEMBANGAN GENETIK DENGAN DUKUNGAN Sangat baik juga apabila mulai dari awal dilakukan seleksi secara visual
MANAJEMEN YANG BAIK untuk pemisahan ayam yang kecil, ada beberapa pengalaman peternak
yang melakukan seleksi dan grading total pada umur 2 minggu dan praktek
Slogan “Breeding For 500 first Quality Eggs” yang menjadi tanda ini menghasilkan performa yang sangat baik, tujuan besarnya adalah
pencapaian dalam, perkembangan genetik ayam petelur komersial, tidak memberikan kesempatan ayam yang lebih kecil untuk dapat tumbuh
hanya dalam jumlah telur yang menjadi lebih banyak (daya tahan produksi dengan baik dari awal (tidak semakin tertinggal jauh), karena akan selalu
yang panjang/persistency), tetapi juga dihasilkan telur dengan kualitas yang terjadi kompetisi dan dominasi antar ayam, oleh sebab itu akan lebih baik
lebih baik. Dalam tabel di bawah ini terlihat perkembangan ayam sampai bila seleksi dan grading dilakukan lebih awal. Pada umur awal sampai 2
90 minggu dengan hasil total berat telur/eggmass (kg), berat kuning telur minggu pertumbuhan jumlah sel (hyperplasia) lebih dominan dan setelah
(yolk), Kerabang (shell) dan Calcium (Ca) dibandingkan dengan berat badan itu pada umur 3 dan 4 minggu pertumbuhan jumlah dan perbesaran
ayam (BW). Dengan berat badan betina yang hampir sama sekitar 1,9 Kg sel (hypertropy) mulai seimbang, adanya perkembangan vili-vili usus,
dapat menghasilkan total berat telur sampai 25,7 kg (eggmass 90 minggu), organ pencernaan juga sistem kekebalan membuat periode ini menjadi
hampir 14 kali berat badannya. Terlihat juga jumlah Ca yang meningkat pondasi untuk pertumbuhan pada level berikutnya, dan perlu diingat pula
untuk mengimbangi peningkatan produksi agar kerabang tetap baik. pertumbuhan ada yang bersifat irreversible artinya bila sudah terlewati
tidak dapat kembali diulang di fase-fase berikutnya ataupun bila
coba diperbaiki hasilnya akan berbeda dan tidak seoptimal bila kita
capai sesuai target pertumbuhan pada tiap minggunya.