Anda di halaman 1dari 6

CONTOH SOAL PERHITUNGAN AAS

Di laboratorium, kelompok anda melakukan percobaan menggunakan alat AAS. Untuk mengetahui
konsentrasi cuplikan/sampel anda menggunakan suatu metode yang dikenal sebagai metoda adisi
standar. Anda memipet 10 mL larutan limbah yang mengandung ion Pb ke dalam lima buah labu ukur 50
mL. Larutan standar Pb yang memiliki konsentrasi 12,2 ppm ditambahkan masing – masing ke dalam labu
ukur tersebut dalam berbagai variasi volum. Campuran tersebut kemudian diencerkan sesuai volum labu
ukur. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Anda mengetahui bahwa dari hukum Lambert-Beer terdapat hubungan antara absorbansi dan
konsentrasi spesi dalam sampel. Dengan metoda adisi standar ini, volume standar dan volume sampel
disebut sebagai Vs dan Vx, sedangkan konsentrasi larutan standar dan larutan sampel disebut sebagai Cs
dan Cx. Volume larutan total dibuat tetap yaitu VT.

 Bagaimana anda membuat suatu persamaan yang menghubungkan absorbansi (A)


dengan besaran Vs, Vx, Cs, Cx serta VT berdasarkan hukum Lambert-Beer.

Hukum Labert-Beer

Jadi dalam sistem dikombinasikan, hukum Lambert-Beer dapat dinyatakan dalam rumus
berikut

𝐴 = 𝑎. 𝑏. 𝑐 … (3) atau 𝐴 = 𝜀. 𝑏. 𝑐 … (4)

Dimana:

A : serapan b : ketebalan sel (nm)

a : absorptivitas ε : absorptivitas molar

c : konsentrasi (g/L atau mol/L)

Persamaan yang menghubungakan Absorbansi (A) dengan VS, VX, CS,CX, VT

𝐶𝑥 𝑉𝑥 + 𝐶𝑠 𝑉𝑠 𝐶𝑥 𝑉𝑥 𝐶𝑠 𝑉𝑠
CT = = + … (5)
𝑉𝑇 𝑉𝑇 𝑉𝑇

A = C k , maka semua ruas dikalikan dengan k agar didapat hubungan dengan absorbansi
𝐶𝑥 𝑉𝑥 𝐶𝑠 𝑉𝑠
𝐴=𝑘 +𝑘 … (6)
𝑉𝑇 𝑉𝑇

𝐶𝑥 𝑉𝑥 𝐶𝑠 𝑉𝑠
𝐴=𝑘 + 𝑘 𝐶𝑠 ; 𝐶𝑠 = … (7)
𝑉𝑇 𝑉𝑇

𝑦 = 𝑏 + 𝑚𝑥 ; A = y

Dalam metode kalibrasi standar adisi, grafik yang didapat harus diekstrapolasi hingga y =
0, maka

𝐶𝑥 𝑉𝑥
0=𝑘 + 𝑘 𝐶𝑠 … (8)
𝑉𝑇

𝑉𝑇
𝐶𝑥 = −𝐶𝑠 … (9)
𝑉𝑥

Cx = Konsentrasi sampel Va = Volume analit

CT = Konsentrasi total (standar+sampel) Cs = Konsentrasi standar

VT = Volume total (standar+sampel) Vs = Volume standar

A = Absorbansi k = koefisien

 Bila intersep pada plot di atas bernilai a sedangkan kemiringan kurva pada no.1 di atas bernilai
b, bagaimana anda mendapatkan persamaan untuk menentukan konsentrasi sampel : Cx =
(a.Cs)/(b.Vx)

Berasal dari penggabungan persamaan

𝐶𝑥 𝑉𝑥 𝐶𝑠 𝑉𝑠 𝐶𝑥 𝑉𝑥 𝐶𝑠 𝑉𝑠
𝐴=𝑘 +𝑘 𝐴=𝑘 +𝑘 𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥 ; A = y
𝑉𝑇 𝑉𝑇 𝑉𝑇 𝑉𝑇

𝐶𝑥 𝑉𝑥 𝐶𝑠
𝐴 = 𝑎 + 𝑏𝑥 𝐴=𝑘 + (𝑘 )𝑉𝑠 = 𝑎 + 𝑏𝑥 = 𝐴
𝑉𝑇 𝑉𝑇

𝐶𝑥 𝑉𝑥 𝐶𝑠 𝑎 𝑉𝑇 𝑏 𝑉𝑇
𝑎=𝑘 dan 𝑏 = 𝑘 𝑉𝑇 𝑘=𝑘 =
𝑉𝑇 𝐶𝑥𝑉𝑥 𝐶𝑠

𝒂. 𝑪𝒔
𝑪𝒙 =
𝒃. 𝑽𝒙

 Bagaimana anda menentukan konsentrasi larutan sampel berdasarkan data yang


anda peroleh di atas.

Dalam menentukan konsentrasi terdapat tiga metode analisis yang dapat digunakan sebagai
berikut:

1. Metode Standar Tunggal

𝐴𝑠𝑚𝑝
𝐶𝑠𝑚𝑝 = 𝐶𝑠𝑡𝑑 … (11)
𝐴𝑠𝑡𝑑

Dengan mengukur absorbansi larutan sampel dan standar, konsentrasi larutan sampel dapat
dihitung.

2. Metode kurva kalibrasi


Dalam metode ini dibuat suatu seri larutan standar dengan berbagai konsentrasi dan
absorbansi dari larutan tersebut diukur dengan AAS. Langkah selanjutnya adalah membuat
grafik antara konsentrasi(C) dengan absorbansi (A) yang merupakan garis lurus yang
melewati titik nol dengan slobe = 𝜀. 𝑏 atau = 𝑎. 𝑏. konsentrasi larutan sampel dapat dicari
setelah absorbansi larutan sampel diukur dan diintrapolasi ke dalam kurva kalibrasi atau
dimasukkan ke dalam persamaan garis lurus yang diperoleh dengan menggunakan program
regresi linewar pada kurva kalibrasi.

Perlu dicatat bahwa garis lurus pada grafik kalibrasi tidak akan diperoleh dengan cara mem-
plot transmitans vs konsentrasi. Karena absorbansi dan transmitans dihubungkan oleh
persamaan : A = - log T

3. Metode Adisi Standar

Menurut Hukum Beer akan berlaku hal-hal berikut:

𝐴𝑥 𝐴𝑇
= … (12)
𝐶𝑥 𝐶𝑠 + 𝐶𝑥

Dimana,

◦ Cx = konsentrasi zat sampel

◦ Cs = konsentrasi zat standar yang ditambahkan ke larutan sampel

◦ Ax = absorbansi zat sampel (tanpa penambahan zat standar)


◦ AT = absorbansi zat sampel + zat standar

Jika kedua rumus digabung maka akan diperoleh

Konsentrasi zat dalam sampel (Cx) dapat dihitung dengan mengukur AX dan AT dengan
spektrometri. Jika dibuat suatu seri penambahan zat standar dapat pula dibuat grafik antara
AT lawan Cs garis lurus yang diperoleh dari ekstrapolasi ke AT = 0, sehingga diperoleh:

𝐴𝑥
𝐶𝑥 = 𝐶 … (13)
𝐴𝑇 − 𝐴𝑥 𝑠

𝐴 𝐴
𝐶𝑥 = 0−𝐴𝑥 𝐶𝑠 menjadi 𝐶𝑥 = −𝐴𝑥 𝐶𝑠 … (14)
𝑥 𝑥

𝐶𝑥 = (−1) 𝐶𝑠 atau 𝐶𝑥 = −𝐶𝑠 … (15)

Salah satu penggunaan dari alat spektrofotometri serapan atom adalah untuk metode
pengambilan sampel dan analisis kandungan logam Pb di udara. Secara umum pertikulat
yang terdapat diudara adalah sebuah sistem fase multi kompleks padatan dan partikel-
partikel cair dengan tekanan uap rendah dengan ukuran partikel antara 0,01 – 100 μm.

Berdasarkan data di atas, penentuan konsentrasi dilakukan dengan metode adisi standar.
Dengan menggunakan metode adisi standar, perhitungannya adalah sebagai berikut:

Konsentrasi larutan standar Pb 12,5 ppm

Volume total = 50 mL

Table 1. Tabel Hasil Perhitungan Volume Standar Pb dan Absorbansi

Volume Standar Pb, mL Absorbansi

0,0 0,210

10,0 0,292

20,0 0,378

30,0 0,467

40,0 0,554
Menghitung menggunakan rumus pengenceran M1.V1 = M2.V2

Table 2.Tabel Pengenceran Larutan Standar Pb dan Absorbansi

Konsentrasi Larutan Standar


Absorbansi
Pb 12,5 ppm (ppm)
0,0 0,210

2,5 0,292

5 0,378

7,5 0,467

10 0,554

Membuat kurva hubungan antara konsentrasi dan absorbansi.

Konsentrasi Vs Absorbansi
0.6
Absorbansi

0.4
0.2 y = 0.0345x + 0.2076
R² = 0.9998
0
0 2 4 6 8 10 12
Konsetrasi

Absorbansi Linear (Absorbansi)

Gambar 1. 9. Kurva Hubungan Konsentrasi dan Absorbansi

Dari kurva diatas, didapatkan persamaan garisnya adalah

y = 0,0345x + 0,2076
Untuk mencari konsentrasi Pb dalam larutan sampel, nilai absorbansi diekstrapolasi
menjadi 0 sehingga kurva memotong sumbu x dan akan didapatkan nilai konsentrasi.

Gambar 1. 1. Kurva kalibrasi dengan metode adisi standar (Sumber : Chulalongkorn University)
0 = 0,0345x + 0,2076

−0,2076
X= 0,0345

X = -6,0174

Berdasarkan penjabaran hukum Lambert-Beer besar konsentrasi sampel dapat dipeoleh


dengan menghintung:

𝐴𝑥
𝐶𝑥 = 𝐶 … (13)
𝐴𝑇 − 𝐴𝑥 𝑠

𝐴 𝐴
𝐶𝑥 = 0−𝐴𝑥 𝐶𝑠 menjadi 𝐶𝑥 = −𝐴𝑥 𝐶𝑠 … (14)
𝑥 𝑥

𝐶𝑥 = (−1) 𝐶𝑠 atau 𝐶𝑥 = −𝐶𝑠 … (15)

𝐶𝑥 = −𝐶𝑠 = 6,0174ppm

Maka kadar Pb dalam sampel = Cs x faktor pengenceran

50mL
= 6,0174 ppm x 10mL

= 30,08696 ppm

Anda mungkin juga menyukai