Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tasya Diah Rachmadiani

NIM : 131411053
Prodi : D3 Teknik Kimia
Kelas : IB
Garam Besi (II) Sulfat
1. Ada Fe(SO
4
)
3
ada FeSO
4
, mana yang lebih stabil diantara keduanya ? apa alasannya ?
2. Apa perbedaan molar dengan molal ?
3. Apa kegunaan besi (II) Sulfat dalam skala besar ?
4. Bagaimana pembuatan garam besi (II) sulfat dalam skala besar?


JAWAB :
1. Lebih stabi Besi(III) sulfat.
Besi membentuk dua deret garam yang penting,
- Garam-garam besi (II) (atau fero) diturunkan dari besi oksida,FeO.
Dalam larutan,garam-garam ini mengandung kation Fe2+ dan berwarna sedikit hijau.
Ion-ion gabungan dari kompleks-kompleks sepit yang berwarna tua adalah juga
umum.
Ion besi (II) dapat mudah dioksidakan menjadi besi (III),maka merupakan zat
pereduksi yang kuat.
Semakin kurang asam larutan itu,semakin nyatalah efek ini ; dalam suasana netral
atau basa bahkan oksigen dari atmofer akan mengoksidakan ion besi (II).maka larutan
besi (II) harus sedikit asam bila ingin di simpan untuk waktu yang agak lama.
- Garam-garam besi (III) (atau feri) diturunkan dari oksida besi (III),Fe
2
O
3
mereka
lebih stabil daripada garam besi (II).
Dalam larutannya terdapat kation-kation Fe3+ yang berwarna kuning muda ; jika
larutan mengandung klorida,warna menjadi semakin kuat.
Zat-zat pereduksi mengubah ino besi (III) menjadi besi (II).


2. Pada dasarnya, Molar dan molal adalah satuan untuk menyatakan konsentrasi zat.
Molaritas ( M ) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 Liter Larutan.
Satuannya adalah Molar . Hampir seluruh perhitungan kimia larutan
menggunakan satuan ini. Di dalam Laboratorium kimia sering kita jumpai satuan
molaritas, misalnya larutan HNO3 3M yang artinya bahwa dalam botol tersebut
terkandung 3 mol HNO3 dalam 1 Liter larutan. Rumus dari Molaritas adalah :


Keterangan : n = jumlah mol zat
v = volume zat dalam L

= 1000 dibagi volume zat dalam mL.


Mr = massa molekul relatif zat.
gram = massa zat
Molalitas ( m ) adalah satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah mol zat
dalam 1000 gram pelarut. Satuannya adalah molal. Sebagai contoh didalam botol
di laboratorium tertera label bertuliskan 0.5 m CuSO4. Hal ini berarti didalam
larutan terdapat 0.5 mol CuSO4 dalam 1000 gram pelarut. Penggunaan satuan
konsentrasi molalitas tidak digunakan secara umum. Penggunaan konsentrasi
molalitas digunakan dalam sifat koligatif larutan ( sifat larutan yang hanya
tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan dan tidak tergantung pada
jenis zat terlarut ), seperti kenaikan titik didih dan penurunan titik beku. Rumus dari
molalitas adalah :



Keterangan : n = mol zat terlarut
p = massa pelarut ( kg ).
Dari penjelasan Molaritas dan molalitas tersebut, dapat disimpulkan perbedaan
antara Molaritas dan molalitas, yaitu :
- Molar ( M ) menggunakan satuan Liter untuk komponen pelarut dan zat terlarut.
- molal ( m ) menggunakan satuan kg hanya untuk komponen zat pelarut saja.
3. - Pengolahan limbah cair dengan kapasitas 5 m3 yang bersifat asam dengan pH = 4
dan konsentrasi Cr6+ sebesar 15 mg/m3. FeSO4 berfungsi sebagai reduktor Cr+6
menjadi Cr+3.
- Sumber mineral besi untuk terapi defisiensi atau kekurangan zat besi.
- Pembuatan tinta bubuk.
- Mordan untuk pencelupan wol.
- Desinfektan.
- Copperas; Ferrisulphas; Copperas hijau; Vitriol hijau.
- Prekusor senyawa besi.
- Pelapis Baja.
- Pewarna kain dan kayu.
- Membunuh Lumut.
- Pewarna pada empedu.
- Meneliti konsentrasi Paklobutrazol dalam tumbuhan aromatik di laboratorium.
- Membuat obat anemia.
- Sebagai salah satu zat koagulan.
- Bahan pembuatan garam Mohr
- Bahan pembuatan senyawa sianida yang direaksikan terlebih dahulu dengan HCl.
4. Dalam skala besar garam inidi buat dengan cara mengoksidasi perlahan-
lahan FeS oleh udaara yang mengandung air.

Anda mungkin juga menyukai