Anda di halaman 1dari 19

KIMIA PEMISAHAN

Analisis pemisahan kimia ada 2 cara


1. Secara fisik
2. Secara metodik
Azas pemisahan kimia ada 2:

1. Azas fisika
2. Azas kimia
Azas / sifat fisika: - kelarutan

- polaritas
- titik lebur
- titik beku
- daya tahan thp suhu
Azas /sifat kimia: - keasaman
- kebasaan
- reduktor
- oksidator
- daya tahan solvolisis

Beberapa Cara Pemisahan kimia


1. Pemisahan berdasarkan cara mekanis
Dasar pemisahan adalah adanya gerakan atau kekuatan
mekanik, biasanya komponen terpisah berdasarkan
ukuran partikel.
Misalkan pemisahan berdasarkan besar butir dengan
menggunakan ayakan dan penyaringan
2. Pemisahan berdasarkan pengaruh gaya:
a) Pengaruh gaya gravitasi, berdasarkan pada
kecepatan pengendapan partikel maupun perbedaan
berat molekul.
Prinsip yang digunakan adalah Hukum Stock:
F = 6av
F = gaya gesekan
= kekentalan medium
a = jari-jari partikel
v = kecepatan mengendap
b) Pengaruh gaya sentrifugasi, mirip dg pengaruh gaya
gravitasi, tetapi menggunakan Hukum Stock :
F = (m m )Dwr/6
Dimana : m = massa jenis medium
m = massa jenis partikel
D = jari-jari partikel
r = jarak pengendapan sampai pusat sentrifugasi
w = kecepatan sudut putar

c) Pengaruh gaya medan listrik dan magnet,


prinsipnya mirip dg pemisahan secara
kromatografi, tetapi proses pemisahan
diperkuat oleh gaya medan listrik.
Pemisahan tergantung pada kekuatan medan
listrik, fasa diam dan kekuatan ion.
Contoh: metode elektroforesis
3. Pemisahan berdasarkan berat jenis
Mirip dengan pemisahan berdasarvgravitasi, tetapi
cara ini memungkinkan pemisahan dengan
pengapungan dan pengendapan, karena pemisahan
terjadi berdasarkan berat jenis sampel.
4. Pemisahan berdasar kristalisasi
Dasar pokok pemisahan cara ini adalah kelarutan,
dimana larutan jenuh pada keadaan panas dikristalkan
kembali
5. Pemisahan berdasarkan titik didik
- Destilasi normal/ biasa
- Destilasi bertingkat
- Destilasi uap
- destilasi pengurangan tekanan
6. Pemisahan berdasarkan pertukaran ion
Prinsip dasar pertukaran ion adalah: terjadinya
adsorpsi pada gugus-gugus fungsi pada resin sebagai
akibat dari ion labil pada gugus fungsi resin digantikan
kedudukannya oleh ion sampel.

7. Pemisahan berdasarkan ektraksi pelarut


Prinsip pemisahan berdasarkan distribusi analit
sampel antara dua pelarut yang tidak saling bercampur

8. Pemisahan berdasarkan kromatografi


Prinsip pemisahan adalah terjadinya distribusi analit
antara dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak
PERTUKARAN ION
SEJARAH
Teknikpemisahan memakai resin yang
mempunyai gugus-gugus fungsi telah
banyak dikembangkan

Adam dan Holmes (1935) membuat resin


sintetis pertama dari hasil kondensasi
asam sulfonat fenol dengan formaldehid.
Dimana resin ini mempunyai gugus -
OH, -COOH, -HSO3 sebagai pusat-pusat
pertukaran ion.
Gugus-gugus asam atau basa suatu resin
ditempati oleh ion-ion dengan muatan
berlawanan. Pada resin penukar kation,
ion yang labil adalah:
-C-C-C-

Ion labil
COO-H+

Resin dengan gugus -HSO3, -HN+R3 dikenal


penukar ion kuat
Resin dengan gugus -COOH, -OH, dan -NH2
dikenal sebagai penukar ion lemah
RESIN PENUKAR ION DISINTESIS DG PROSEDUR :
Pembentukan kopolimer stiren-divinil benzen
(DVB) (Gambar 10.1)
Kopolimer Stiren-DVB disulfonasi untuk
memperoleh resin penukar kation (Gambar 10.2)
Atau kopolimer Stiren-DVB diaminasi, lalu
diklorometilasi untuk memperoleh resin penukar
anion (Gambar 10.3)
Berdasarkan ggs fungsi yg dikandung resin penukar
ion diklasifikasikan dalam 4 golongan:
1. Resin penukar kation yg bersifat asam kuat mengandung
gugus -HSO3 -
contoh : - Dowex 50W-X8, -Amberlit IR-120
2. Resin penukar kation yg bersifat asam lemah
mengandung gugus -COOH
contoh : - Wofatite C , -Amberlit 45C
3. Resin penukar anion yg bersifat basa kuat mengandung
gugus -HNR3 atau -NR4
contoh : Dowex 1x8, Dowex 21K, Amberlit IRA-400
4. Resin penukar anion yg bersifat basa lemah mengandung
gugus -OH
5. contoh : - Dowex-3, Amberlit IR-4B
TEKNIK PERTUKARAN ION
Teknik
pemisahan
pertukaran ion
sering juga
disebut
Kromatografi
Pertukaran Ion.
Resin di packing
kedalam kolom
dengan tinggi
10-15 cm dan
luas penampang
kolom 1 cm2
Beberapa Istilah dlm Pertukaran ion:
Influent: larutan yg masuk ke kolom
Effluent: larutan yg keluar dari kolom
Adsorpsi: proses pertukaran ion
Elusi/desorpsi: proses pengeluaran ion
Regenerasi: pengembalian resin yg sudah
terpakai ke bentuk semula
Beberapa parameter yg diukur pada
pertukaran ion
1. Kapasitas pertukaran total, adalah jumlah ggs-ggs
fungsi yg dapat mengalami pertukaran ion di dalam
kolom (dalam milieqivalen)
2. Koefisien distribusi
Kd = jml zat yg terikat pada resin/gram resin
jml zat yg terlarut dlm eluen/ml eluen
3. Faktor pemisahan ( )
= Kd1/Kd2
Kd1 dan Kd2 = koefisien distribusi komponen 1 dan 2
Kd1/Kd2 < 1
4. Volume yg diperlukan utk memperoleh
konsentrasi maksimum dari ion yg terelusi
dinyatakan dg Vmax
Vmax = Kd.Vo + Vo
Vo = volume cairan antara sela-sela partikel resin
Vo = 0,4 dari volume total kolom yg diisi resin

Contoh penggunaan pertukaran ion


1. Kolom Dowex 50 (resin pertukaran kation) dengan eluen
Amonium laktat pH=7 dapat memisahkan ion-ion Mg2+,
Ca2+, Sr2+ dan Ba2+
2. Kolom Dowex 21k (resin pertukaran anion) dengan eluen
asam klorida 1M, 3m, 6M dan 9M. Dapat memisahkan
S2O62-, S3O62-, S4O62-, S5O63- dengan masing-masing
eluen tsb.
Contoh soal
Suatu campuran 0,05 meq Cl- dan 0,05 meq Br-
dipisahkan dengan sebuah kolom pertukaran
anion dengan panjang 10 cm dan luas
penampang 1 cm2. Jika koefisien distribusi Cl-
dan Br- masing-masing 29 dan 65, tentukanlah
harga faktor pemisahan ( ) dan Vmax.

Anda mungkin juga menyukai