Anda di halaman 1dari 19

Kalimat Efektif

Pengertian Kalimat Efektif

Dalam buku “Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi”, E. Zainal Arifin dan S. Amran
Tasai menyebutkan bahwa, kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam
pikiran pembicara atau penulis. Ketidakefektifan kalimat dapat membuat pesan yang disampaikan
pembicara atau penulis tereduksi, sehingga akan beda maknanya saat ditangkap oleh pendengar atau
pembicara.

Unsur-Unsur kalimat Efektif

Sebuah kalimat dinyatakan efektif bila mengandung beberapa ciri khas, yaitu kesepadanan struktur,
keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan
kelogisan bahasa.

1. Kesepadanan

Kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Ciri-ciri
kesepadanan ini meliputi:

a. Kalimat tersebut memiliki subjek dan predikat dengan jelas. Kejelasan subjek dan predikat dapat
dilakukan dengan menghindarkan penggunaan kata di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang,
mengenai, menurut, dan sebagainya.

Contoh:
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah (salah).

Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah (benar).

b. Tidak terdapat subjek ganda.

Contoh:
Soal itu saya kurang jelas (salah).

Soal itu bagi saya kurang jelas (benar).

c. Kata penghubung intra kalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.

Contoh:
Kami datang agak terlambat. Sehingga tidak dapat mengikuti acara pertama (salah).

Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama (benar).

Atau,
Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama (benar).

d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.

Contoh:
Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu (salah).

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu (benar).


2. Keparalelan
Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, jika bentuk
pertama menggunakan nomina, maka bentuk kedua dan selanjutnya juga menggunakan nomina. Begitu
pun dengan verba.

Contoh:
Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes (salah).

Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes (benar).

3. Ketegasan

Ketegasan atau penekanan adalah suatu perlakukan menonjol pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah
kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Ada beberapa cara untuk membentuk penekanan dalam
kalimat, yaitu:

a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di awal kalimat.

Contoh:
Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.

Penekanannya: harapan Presiden.

b. Membuat urutan kata yang bertahap.

Contoh:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak
terlantar (salah).

Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak
terlantar (benar).

c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).

Contoh:
Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.

Contoh:
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan mujur.

e. Menggunakan partikel penekanan (penegasan).

Contoh:
Saudaralah yang harus bertanggung jawab.

4. Kehematan
Kehematan adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Ada
beberapa kriteria penghematan, yaitu:

a. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.

Contoh:
Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu (tidak hemat).

Karena tidak diundang, ia tidak datang ke tempat itu (hemat).

b. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi
kata.

Contoh:
Ia memakai baju warna merah (tidak hemat).

Ia memakai baju merah (hemat).

c. Penghematan kata dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
Contoh:
Sejak dari pagi dia bermenung (tidak hemat).

Sejak pagi dia bermenung (hemat).

d. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.

Contoh:
Para tamu-tamu datang dari Jakarta kemarin (tidak hemat).

Para tamu datang dari Jakarta kemarin (hemat).

5. Kecermatan

Kecermatan adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsir ganda, dan tepat dalam pilihan kata.

Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah (salah).

Mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah (benar).

6. Kepaduan

Yang dimaksud kepaduan di sini ialah kepaduan pernyataan dalam suatu kalimat sehingga informasi
yang disampaikan tidak terpecah-pecah.

a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.
Karena itu, hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.

b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat
yang berpredikat pasif persona. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti
daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.

Contoh:
Makalah ini membahas tentang desain interior pada rumah adat (tidak padu).

Makalah ini membahas desain interior pada rumah adat (padu).

1. Suatu saat langit, bumi beserta seluruh isinya pasti akan musnah. (tidak efektif)
Kalimat di atas tidak efektif karena penggunaan kata langit, bumi, beserta seluruh isinya yang
seharusnya diganti dengan kata alam semesta. Alam semesta berarti isi dari seluruh yang ada di bumi
termasuk langit dan bumi.
- Suatu saat alam semesta akan musnah. (efektif)

2. Beberapa orang-orang melarikan diri.


Kalimat di atas tidak efektif karena menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak, yaitu pada kata
orang-orang, seharusnya:
- Beberapa orang melarikan diri.

3. Semua orang tau bahwa air laut rasanya asin.


Ketidak efektifan kalimat di atas disebabkan oleh dalam penggunaan kata tau, kata tau merupakan kata
yang digunakan untuk makanan, sedangkan kalimat di atas bermasud memberikan suatu informasi
yang seharusnya menggunakan kata tahu yang berarti mengerti dengan apa yang dibicarakan. Kalimat
yang efektif yaitu:
- Semua orang tahu bahwa air laut rasanya asin.

4. Dia datang dengan hanya membawa belaskasihannya saja.


Kata dengan dalam kalimat di atas tidak efektif digunakan karena kata dengan bermakna menerangkan
bahwa seakan-akan diri dari subjek adalah mempunyai dua diri. Seharusnya;
- Dia datang hanya membawa belaskasihannya saja.

5. Kemarin banyak para karyawan yang melakukan demonstrasi.


Ketidak efektifan yang terjadi pada kalimat tersebut adalah dalam penggunaan kata para, kata para
seharusnya digunakan untuk mewakili banyak orang. Sedangkan dalam kalimat tersebut sudah
menggunakan kata banyak, jadi tidak tidak efektif bila dalam satu kelimat menggunakan dua kata yang
bermakna sama.
- Kemarin banyak karyawan yang melakukan demonstrasi.

6. Sejak dari kemarin dia hanya diam saja.


Kesalahan memasukkan kata dari sehingga membuat kalimat di atas menjadi tidak efektif, karena kata
dari menunjukkan arah terjadinya suatu pristiwa.
- Sejak kemarin dia hanya diam saja.

7. Soal itu saya kurang jelas.


Kalimat di atas mempunyai sebjek ganda sehingga menjadikan kalimat tersebut tidak efektif yaitu pada
kata soal itu saya yang seharusnya soal itu bagi saya.
- Soal itu bagi saya kurang jelas.

8. Kepada yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.


Penggunaan kata kepada menjadikan kalimat di atas menyebabkan kerancuan dalam penafsiran, karena
kata di atas tidak memiliki konteks siapa yang diajak berbicara.
- Yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.

9. Sejak dari pagi dia bermenung.


Tidak efektifnya kalimat di atas karena terjadi kesinoniman dalam satu kalimat yaitu pada kata sejak
dan dari, yang seharusnya dilakukan penghematan menjadi:
- Sejak pagi dia bermenung.

10. Kepada para mahasiswa diharapkan mendaftarkan diri di sekretariat.


Kalimat di atas subjeknya kurang jelas karena diantar oleh kata depan. Karena (kata depan di, dari,
dalam, kepada, daripada, sebagai, mengenai, dan menurut tidak boleh mengawali subjek, kecuali
seluruh kata depan tersebut berfungsi sebagai keterangan). Oleh karena itu, kata depan harus
dihilangkan.
- Para mahasiswa diharapkan mendaftarkan diri di sekretariat.

11. Rumah kami yang terletak di kampung Neglasari RT 01/01.


Kalimat di atas tidak efektif karena tidak memiliki predikat yang jelas. Predikat yang jelas adalah
predikat kalimat tidak didahului kata yang.
- Rumah kami terletak di kampung Neglasari RT 01/01.

12. Karena ia tidak diundang ia tidak datang ke tempat itu.


Kalimat di atas tidak memiliki kehematan yaitu terjadi pengulangan subjek dalam satu kalimat, yaitu
pada kata ia. menjadi:
- Karena tidak diundang, ia tidak datang ke tempat itu.
13. Pekerjaan itu saya kurang cocok.
Kalimat di atas mempunyai sebjek ganda sehingga menjadikan kalimat tersebut tidak efektif yaitu pada
kata pekerjaan itu saya yang seharusnya pekerjaan itu bagi saya.
- Pekerjaan itu bagi saya kurang cocok.

14. Tidak semua data ditampilkan. Karena lokasi penelitian sangat sulit dijangkau.
Ketidak efektifan kalimat di atas karena pada dasarnya kata penghubung antarkalimat tidak boleh
digunakan dalam awal kalimat tunggal. Seharusnya kalimat yang efektif yaitu
- Tidak semua data ditampilkan, karena lokasi penelitian sangat sulit dijangkau.

15. Siswa itu menanyakan tugas di gurunya.


Meskipun kata di dapat digunakan untuk kata depan atau sebagai kata penunjuk tetapi kata di tidak
boleh digunakan untuk menunjuk hal-hal tertentu sepeti pada kalimat di atas. Seharusnya kalimat yang
efektif adalah,
- Siswa itu menanyakan tugas kepada gurunya.

16. Harga beras dibekukan atau kenaikan secara luwes.


Yang menjadikan kalimat di atas menjadi tidak efektif karena pada penggunaan prefik ke- yang tidak
sesuai dengan konteks yang ada. Seharusnya prefik ke- diganti menjadi prefik di-.
- Harga beras dibekukan atau dinaikan secara luwes.

17. Dia hanya membawa badannya saja.


Kata saja dalam kalimat di atas tidak efektif digunakan karena kata saja bermakna menerangkan bahwa
seakan-akan badan dari subjek adalah mempunyai dua badan. Seharusnya :
- Dia hanya membawa badannya.

18. Kalimat tidak efektif : “Sungguh sangat benar-benar menderita anak itu.
Kalimat di atas menjadi tidak efektif karena terjadi redudansi pada kata benar-benar. Definisi darikata
benar adalah sesuatu yang sesuai sebagaimana adanya. Artinya reduplikasi pada kata benar yang
digunakan mengandung makna sangat. Seharusnya;
- Sungguh sangat menderita anak itu.

19. Ia memakai baju warna merah.


Kalimat di atas tidak efektif karena tidak menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponim kata
sehingga terjadi pemborosan kata.
- Ia memakai baju merah

20. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.


Kalimat di atas tidak memiliki kesejajaran karena terbentuk dari bentuk kata yang berbeda, yaitu
dibekukan dan kenaikan. Oleh karena itu, kalimat ini harus disejajarkan bentuknya, menjadi:
- Harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes.

21. Mereka membicarakan dari pada kehendak rakyat.


Kata dari pada pada kalimat di atas jika dihilangkan justru lebih menjadikan kalimat tersebut menjadi
tidak rancu atau lebih mudah untuk dipahami makna yang terkandung di dalamnya.
- Mereka membicarakan kehendak rakyat.

22. Hadirin serentak berdiri ketika mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Ketidak efektipan terjadi karena pada kalimat di atas menyebutkan subjek dua kali yaitu pada kata
hadirin dan mereka kata dua ini merupakan satu subjek yang dibicarkan dalam satu kalimat sehingga
dapat menjadikan salah dalam menafsirkannya.
- Hadirin serentak berdiri ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya.

23. Pemerintah menaikkan bagi harga BBM sebesar 20%.


Kalimat di atas tidak efektif karena menyisipkan kata diantara predikat dan objek sehingga membuat
kalimat tersebut menjadi tidak adanya suatu kepaduan, menjadi:
- Pemerintah menaikkan harga BBM sebesar 20%.

24. Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.


Kalimat ini tidak padu dalam mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-
kalimat yang berpredikat pasif persona.
- Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

25. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui presiden datang.


Kalimat di atas tidak memiliki kehematan yaitu terjadi pengulangan subjek dalam satu kalimat, yaitu
pada subjek hadirin dan mereka, menjadi:
- Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.

26. Di mana engkau menangkap burung pipit itu?


Kalimat di atas tidak efektif karena tidak menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponim kata
sehingga terjadi pemborosan kata.
- Di mana engkau menangkap pipit itu?

27. Dia hanya membawa badannya saja.


Kalimat di atas bisa dijadikan kalimat efektif apa bila dilakukan suatu penghematan dengan cara
menghindarkan kesinoniman pada kata yang digunakan dalam kalimat tersebut, menjadi:
- Dia hanya membawa badannya.
28. Toko saya yang terletak di depan indomaret Palapa.
Dalam penggunakaan kata yang sepenggal kalimat di atas menjadi tidak efektif, karena kata yang juga
dapat digunakan untuk menghubungan sesuatu jika tidak ada kata penghubung lainnya seperti kata di.
Seharusnya:
- Toko saya terletak di depan indomaret Palapa.

29. Sejak dari siang tadi dia berenang.


Kesalahan memasukkan kata dari sehingga membuat kalimat di atas menjadi tidak efektif, karena kata
dari menunjukkan arah terjadinya suatu pristiwa. Seharusnya:
- Sejak siang tadi dia berenang.

30. Kedua petinju dari masing-masing tim saling berpukul-pulan.


Kalimat tersebut menjadi tidak efektif karena dalam penggunaan reduplikasi dan dalam penggunaan
afik yang tidak sesuai dengan konteks, kesalahan terjadi pada kata berpukul-pukulan, prefiks ber- dan
sufiks –an berfungsi untuk mewakili kata kerja tindakan yang dilakukan secara berulang dan terus
menerus.
- Kedua petinju dari masing-masing tim saling memkul.

31. Mobil yang di parkir yang di pinggir itu miliknya.


Dalam penggunaan kata yang dilakukan untuk menunjukkan suatu hal yang sama yaitu berupa tempat
tidak efektif jika digunakan dalam satu kalimat, jika hal ini terjadi maka akan salah dalam penapsiran
- Mobil yang di parkir di pinggir itu miliknya.

32. Para tamu-tamu dimohon berdiri.


Kalimat di atas tidak efektif karena menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak, yaitu pada kata
tamu-tamu, seharusnya:
- Para tamu dimohon berdiri.

33. Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para lulubalang, dan para mentri.
Kalimat ini salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan, yaitu diceritakan dan
menceritakan. Kalimat itu dapat diubah menjadi:
- Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para lulubalang, dan para menteri.

34. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.


Kalimat di atas memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguruan tinggi,
sehingga menimbulkan penafsiran ganda.
- Mahasiswa yang terkenal itu menerima hadiah.

35. Surat itu saya sudah baca.


Kalimat ini tidak efektif karena tidak adanya suatu kepaduan mempergunakan pola aspek + agen +
verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona, menjadi:
- Surat itu sudah saya baca.

36. Dia lolos daripada kejaran anjing itu.


Ketidak efektifan kalimat tersebut karena salah dalam pengunaan kata daripada yang seharunya
menggunakan kata dari, kata dari merupakan kata penunjuk dan penyebab. Kalimat di atas akan
menjadi efektif bila kata daripada di ganti dengan kata dari. Kalimat yang efektif yaitu;
- Dia lolos dari kejaran anjing itu.

37. Rumah saya yang berada di jalan pancasan bogor .


Dalam penggunakaan kata yang sepenggal kalimat di atas menjadi tidak efektif, karena kata yang juga
dapat digunakan untuk menghubungan sesuatu jika tidak ada kata penghubung lainnya seperti kata di.
Seharusnya;
- Rumah saya berada di jalan pancasan bogor.

38. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.


Kalimat di atas tidak efektif karena menyisipkan kata diantara predikat dan objek sehingga membuat
kalimat tersebut menjadi tidak adanya suatu kepaduan, menjadi:
- Mereka membicarakan kehendak rakyat.

39. Waktu dan tempat kami persilakan.


Kalimat di atas tidak efektif karena tidak ada kelogisan, yang dipersilahkan waktu dan tempat atau
orang yang akan menyampaikan sesuatu di depan umum, menjadi:
- Bapak kepala sekolah kami persilakan.

40. Bagi semua dosen yang hadir dalam rapat hari ini harus membuat laporan.
Ketidak efektifan kalimat di atas kerena salah dalam menempatkan kata bagi, kata bagi tidak boleh
digunakan pada awal kalimat, kalimat di atas akan menjadi efektif jika kata bagi diganti menjadi kata
semua. Seharusnya;
- Semua dosen yang hadir dalam rapat kali ini harus membuat laporan.

41. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa Presiden datang.
Ketidak efektipan terjadi karena pada kalimat di atas menyebutkan subjek dua kali yaitu pada kata
hadirin dan mereka kata dua ini merupakan satu subjek yang dibicarkan dalam satu kalimat sehingga
dapat menjadikan salah dalam menafsirkannya. Seharusnya;
- Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.

42. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
Kalimat di atas tidak efektif karena salah dalam menggunakan kata penyebab yang tidak ada keserasian
dengan makna dari kalimat yang akan disampaikan. Seharusnya;
- Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.

43. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan.


Ketidak efektifan kalimat di atas terjadi penggunaan prase kami akan yang seharusnya menggunakan
prase akan kami, prase akan kami merupakan suatu tindak lanjut yang dilakukan untuk kedepannya.
Sedangkan prase kami akan tidak sesuai digunakan untuk kontek di atas. Seharusnya;
- Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

44. Untuk mempersingkat waktu, kita teruskan acara ini.


Kalimat di atas tidak logis karena waktu tidak bisa dipersingkat, seharusnya kalimat di atas diubah
menjadi
- Untuk menghemat waktu, kita teruskan acara ini.

45. Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik.


Kalimat di atas seharusnya tidak diberi kata penegas berupa kata tentang karena kata penegas sudah
diwakili oleh kata membahas, menjadi:
- Makalah ini membahas teknologi fiber optik.

46. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
Kalimat di atas tidak efektif karena kata sehingga tidak dapat digunakan sebelum subjek, seharusnya:
- Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.

47. Banyak juga yang mengira kalau dia itu seorang konglomerat.
Kata kalau tidak dapat digunakan untuk kata penjelas, karena isi kalimat diatas menjelaskan sesuatu
yaitu tentang anak seorang konglomerat. Seharusnya:
- Banyak juga yang mengira bahwa dia seorang konglomerat.

48. Kemarin banyak para guru yang melakukan demonstrasi.


Kalimat tersebut tidak efektif karena salah dalam penggunaan kata para, kata para merupakan mewakili
banyak orang. Jadi dalam kalimat tersebut terjadi redudansi atau pemborosan kata, seharusnya;
- Kemarin banyak guru yang melakukan demonstrasi.

49. Semua orang tahu kalau dia itu gila.


Kata kalau merupakan kata sebab akibat yang seharusnya tidak efektif jika digunakan pada kalimat di
atas, karena kalimat di atas merupakan kalimat informati bukan kalimat yang mengandung unsur sebab
akibat.kalimat yang efektif seharusnya;
- Semua orang tahu bahwa dia itu gila.
50. Bagi mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini diharapkan membeli buku.
Ketidak efektifan kalimat di atas kerna salah dalam menempatkan kata bagi, kata bagi tidak boleh
digunakan pada awal kalimat, kalimat di atas akan menjadi efektif jika kata bagi diganti menjadi kata
semua.
- Semua mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini diharapkan membeli buku.

51. Karena ia tidak punya uang , dia tidak datang ke tempat itu.
Ketidak efektipan terjadi karena pada kalimat di atas menyebutkan subjek dua kali yaitu pada kata uang
dan dia dalam satu kalimat sehingga dapat menjadikan salah dalam menafsirkannya. Seharusnya;
- Karena tidak punya uang, dia tidak datang ke tempat itu.

52. Saya yang berasal dari Bukit Kemuning.


Dalam penggunakaan kata yang sepenggal kalimat di atas menjadi tidak efektif, karena kata yang juga
dapat digunakan untuk menghubungan sesuatu jika tidak ada kata penghubung lainnya seperti kata
dari. Seharusnya:
- Saya berasal dari Bukit Kemuning.

53. Liora teman kuliah dari Silpia. Setiap hari ia belajar di rumahnya.
Pada kalimat di atas memiliki satu makna kata dan merupakan kata seru yang seharusnya tidak diberi
tanda baca titik di tengah kalimat dan di akhir kalimat seharusnya diberi tanda seru bukan tanda baca
titik.
- Liora teman kuliah dari Silpia dan setiap hari mereka belajar dirumah Liora!

54. Silvia tidak seorang pragawati tetapi seorang pramugari.


Kalimat di atas tidak tersusun secara gramatikal sehingga mengakibatkan ketidak efektifan dalam
kalimat tersebut. Seharusnya:
- Silvia bukan seorang pragawati melainkan seorang pramugari.

55. Bapak Budino meninggal karena tergilas mobil.


Tidak efektifnya kalimat di atas disebabkan oleh ketidak tepatan dalam pemilihan kata yaitu pada kata
tergilas yang sebaiknya menggunakan kata tertabrak.
- Bapak Budino meninggal karena tertabarak mobil.

56. Selama enam bulan pertama 2006, nilai daripada ekspor meningkat pesat terutama produsen komoditas
seperti misalnya pertanian, perkebunan, pertambangan, pengangkutan, dan lain-lain.
Kesalahan pada kalimat di atas yaitu salah dalam penggunakan kata daripada dan tidak adanya
pemberian tanda baca titik sebelum kata misalnya. Jika diubah menjadi kalimat efektif maka menjadi,
- Selama enam bulan pertama 2006, nilai ekspor meningkat pesat terutama produsen komoditas.
Misalnya pertanian, perkebunan, pertambangan, pengangkutan, dan lain-lain.
57. Banyak orang-orang yang demo akibat pemadaman listrik bergilir.
Kalimat di atas tidak efektif karena menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak, yaitu pada kata
orang-orang, seharusnya:
- Banyak orang yang demo akibat pemadaman listrik bergilir.

58. Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.
Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu
bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh
keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan).
- Keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.

59. Untuk pemahaman lebih lanjut saya memberikan contoh misalnya dalam bidang perkebunan,
pertanian,peternakan dan perdagangan.
Dalam penggunakan kata contoh dan kata misalnya seharusnya tidak digunakan dalam satu kalimat
karena mengakibatkan terjadinya kesinoniman dalam sebuah kalimat, kalimat di atas seharusnya
dilakukan penghematan kata sehingga akan menjadi kalimat:
- Untuk pemahaman lebih lanjut saya memberikan contoh dalam bidang perkebunan, pertanian,
peternakan dan perdagangan.

60. Semua warga-warga Ds. Sidomulyo berkumpul di depan Balai Desa untuk mencari tahu info tentang
kecelakaan antara delman dan truk.
Kalimat di atas tidak efektif karena menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak, yaitu pada kata
warga-warga, seharusnya:
- Semua warga Ds. Sidomulyo berkumpul di depan Balai Desa untuk mencari tahu info tentang
kecelakaan antara delman dan truk.

61. Berbuat baik kepada orang lain adalah merupakan tindakan terpuji.
Kata adalah dan kata merupakan memiliki makna kata yang sama, yang seharusnya tidak digunakan
pada konteks yang bersamaan karena apabila dilakukan akan menjadi suatu redudansi.
- Berbuat baik kepada orang lain merupakan tindakan terpuji.

62. Banyak berbagai macam jenis-jenis bunga yang di perjual belikan di rumah Eliana.
Kesalahan dalam kalimat di atas disebebkan oleh dalam menyusunan kalimatnya tidak dilakukan secara
sistematis sehingga mengakibatkan kalimat tersebut menjadi tidak efektif.
- Banyak macam jenis bunga yang di perjual belikan di rumah Eliana.

63. Semua para penduduk-penduduk di Kediri mengikuti tes CPNS tahun 2009.
Kalimat tersebut tidak efektif karena salah dalam penggunaan kata para, kata para merupakan mewakili
banyak orang. Jadi dalam kalimat tersebut terjadi redudansi atau pemborosan kata, seharusnya;
- Semua penduduk di Kediri mengikuti tes CPNS tahun 2009.
64. Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati
terkandung makna bunga. Kalimat yang benar adala:
- Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.

65. Tempat iru dia tidak cocok.


Ketidak efektifan kalimat di atas disebabkan oleh kurangnya penegasan buat siapa saran itu ditujukan,
untuk mempertegas kalimat tersebut yaitu harus di tambah kata bagi di antara kata itu dan dia.
Seharusnya;
- Tempat itu bagi dia tidak cocok.

66. Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.


Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan
predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni
menggunakan imbuhan di-. Kalimat itu harus diubah:
- Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan.

67. Soal itu saya kurang jelas.


Kalimat seperti di atas sering kita gunakan dalam percakapan sehari-hari. Padehal kalimat tersebut
merupakan kalimat yang tidak efektif karena pada kalimat di atas tidak menunjukkan siapa yang
menjadi subjek. Seharusnya kalimat yang efektif;
- Soal itu bagi saya kurang jelas.

68. Mengerjakan tugas itu saya dibantu oleh kakak.


Kalimat di atas merupakan suatu bentuk kegiatan yang berupa mengerjakan. Berarti, pada awal kalimat
seharusnya menggunakan kata dalam dan memberi tanda baca koma diantara kata itu dan saya.
Seharusnya
- Dalam mengerjakan tugas itu, saya dibantu oleh kakak.

69. Sejak dari usia delapan tahuh ia telah ditinggalkan ayahnya.


Kesalahan memasukkan kata dari sehingga membuat kalimat di atas menjadi tidak efektif, karena kata
dari menunjukkan arah terjadinya suatu pristiwa. Seharusnya:
- Sejak usia delapan tahun ia telah ditinggalkan ayahnya.

70. Mendingan berenang daripada ngomongin orang.


Pada dasarnya kalimat di atas membicarakan tentang tindakan yang lebih baik, jadi, dalam penggunaan
kata mendingan seharusnya diganti dengan kata sebaiknya.
- Sebaiknya berenang daripada ngomongin orang.
71. Wisuda Beni dihadiri oleh keluarga dan para teman-temannya.
Ketidak efektifan kalimat di atas terjadi karena pada kata teman dijadikan sebagai kata reduplikasi
sehingga menjadi kata yang mengandung makna banyak orang, sedangkan kalimat di atas sudah
menggunakan kata para jadi seharunya cukup menggunakan kata temannya.
- Wisuda Beni dihadiri oleh keluarga dan para temannya.

72. Karena ia tidak datang, dia tidak di pilih dalam acaran itu.
Ketidak efektipan terjadi karena pada kalimat di atas menyebutkan subjek dua kali yaitu pada kata ia
dan dia dalam satu kalimat sehingga dapat menjadikan salah dalam menafsirkannya. Seharusnya;
- Karena tidak datang, ia tidak dipilih dalam acara itu.

73. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan.


Ketidak efektifan kalimat di atas terjadi penggunaan prase kami akan yang seharusnya menggunakan
prase akan kami, prase akan kami merupakan suatu tindak lanjut yang dilakukan untuk kedepannya.
Sedangkan prase kami akan tidak sesuai digunakan untuk kontek di atas.
- Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

74. Kemarin banyak para karyawan yang melakukan demonstrasi.


Ketidak efektifan yang terjadi pada kalimat tersebut adalah dalam penggunaan kata para, kata para
seharusnya digunakan untuk mewakili banyak orang. Sedangkan dalam kalimat tersebut sudah
menggunakan kata banyak, jadi tidak tidak efektif bila dalam satu kelimat menggunakan dua kata yang
bermakna sama. Kalimat yang efektif adalah
- Kemarin banyak karyawan yang melakukan demonstrasi.

75. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan.


Ketidak efektifan kalimat di atas terjadi penggunaan prase kami akan yang seharusnya menggunakan
prase akan kami, prase akan kami merupakan suatu tindak lanjut yang dilakukan untuk kedepannya.
Sedangkan prase kami akan tidak sesuai digunakan untuk kontek di atas.
- Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

76. Motor yang di parkir yang di ujung itu miliknya.


Dalam penggunaan kata yang dilakukan untuk menunjukkan suatu hal yang sama yaitu berupa tempat
tidak efektif jika digunakan dalam satu kalimat, jika hal ini terjadi maka akan salah dalam penapsiran.
- Motor yang di parkir di ujung itu miliknya.

77. Banyak juga yang mengira kalau dia itu seorang konglomerat.
Kata kalau merupakan kata sebab akibat yang seharusnya tidak efektif jika digunakan pada kalimat di
atas, karena kalimat di atas merupakan kalimat informati bukan kalimat yang mengandung unsur sebab
akibat.
- Banyak juga yang mengira bahwa dia seorang konglomerat.
78. Pada era zaman modern ini teknologi berkembang sangat pesat.
Apabila dalam sebuah kalimat sudah menggunakan kata era maka tidak perlu lagi menggunakan kata
zaman. Karena kata era dan kata zaman merupakan satuan sinonim yang mempunyai makna kata yang
sama.
- Pada zaman modern ini teknologi berkembang sangat pesat.

79. Dia berhasil terhindar daripada kecelakaan itu.


Ketidak efektifan kalimat tersebut karena salah dalam pengunaan kata daripada yang seharunya
menggunakan kata dari, kata dari merupakan kata penunjuk dan penyebab. Kalimat di atas akan menjadi
efektif bila kata daripada di ganti dengan kata dari. Kalimat yang efektif adalah
- Dia berhasil terhindar dari kecelakaan itu.
SOAL KALIMAT EFEKTIF
1. Suatu saat langit, bumi beserta seluruh isinya pasti akan musnah. (tidak efektif)

2. Beberapa orang-orang melarikan diri.

3. Semua orang tau bahwa air laut rasanya asin.

4. Dia datang dengan hanya membawa belaskasihannya saja.

5. Kemarin banyak para karyawan yang melakukan demonstrasi.

6. Sejak dari kemarin dia hanya diam saja.

7. Soal itu saya kurang jelas.

8. Kepada yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.

9. Sejak dari pagi dia bermenung.

10. Kepada para mahasiswa diharapkan mendaftarkan diri di sekretariat.

11. Rumah kami yang terletak di kampung Neglasari RT 01/01.

12. Karena ia tidak diundang ia tidak datang ke tempat itu.

13. Pekerjaan itu saya kurang cocok.

14. Tidak semua data ditampilkan. Karena lokasi penelitian sangat sulit dijangkau.

15. Siswa itu menanyakan tugas di gurunya.

16. Harga beras dibekukan atau kenaikan secara luwes.

17. Dia hanya membawa badannya saja.

18. Kalimat tidak efektif : “Sungguh sangat benar-benar menderita anak itu.

19. Ia memakai baju warna merah.

20. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.


21. Mereka membicarakan dari pada kehendak rakyat.

22. Hadirin serentak berdiri ketika mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya.

23. Pemerintah menaikkan bagi harga BBM sebesar 20%.

24. Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.

25. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui presiden datang.

26. Di mana engkau menangkap burung pipit itu?

27. Dia hanya membawa badannya saja.

28. Toko saya yang terletak di depan indomaret Palapa.

29. Sejak dari siang tadi dia berenang.

30. Kedua petinju dari masing-masing tim saling berpukul-pulan.

31. Mobil yang di parkir yang di pinggir itu miliknya.

32. Para tamu-tamu dimohon berdiri.

33. Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para lulubalang, dan para mentri.

34. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.

35. Surat itu saya sudah baca.

36. Dia lolos daripada kejaran anjing itu.

37. Rumah saya yang berada di jalan pancasan bogor .

38. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.

39. Waktu dan tempat kami persilakan.

40. Bagi semua dosen yang hadir dalam rapat hari ini harus membuat laporan.
41. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa Presiden datang.

42. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.

43. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan.

44. Untuk mempersingkat waktu, kita teruskan acara ini.

45. Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik.

46. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.

47. Banyak juga yang mengira kalau dia itu seorang konglomerat.

48. Kemarin banyak para guru yang melakukan demonstrasi.

49. Semua orang tahu kalau dia itu gila.

50. Bagi mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini diharapkan membeli buku.

51. Karena ia tidak punya uang , dia tidak datang ke tempat itu.

52. Saya yang berasal dari Bukit Kemuning.

53. Liora teman kuliah dari Silpia. Setiap hari ia belajar di rumahnya.

54. Silvia tidak seorang pragawati tetapi seorang pramugari.

55. Bapak Budino meninggal karena tergilas mobil.

56. Selama enam bulan pertama 2006, nilai daripada ekspor meningkat pesat terutama produsen komoditas
seperti misalnya pertanian, perkebunan, pertambangan, pengangkutan, dan lain-lain.

57. Banyak orang-orang yang demo akibat pemadaman listrik bergilir.

58. Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.

59. Untuk pemahaman lebih lanjut saya memberikan contoh misalnya dalam bidang perkebunan,
pertanian,peternakan dan perdagangan.
60. Semua warga-warga Ds. Sidomulyo berkumpul di depan Balai Desa untuk mencari tahu info tentang
kecelakaan antara delman dan truk.

61. Berbuat baik kepada orang lain adalah merupakan tindakan terpuji.

62. Banyak berbagai macam jenis-jenis bunga yang di perjual belikan di rumah Eliana.

63. Semua para penduduk-penduduk di Kediri mengikuti tes CPNS tahun 2009.

64. Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.

65. Tempat iru dia tidak cocok.

66. Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.

67. Soal itu saya kurang jelas.

68. Mengerjakan tugas itu saya dibantu oleh kakak.

69. Sejak dari usia delapan tahuh ia telah ditinggalkan ayahnya.

70. Mendingan berenang daripada ngomongin orang.

71. Wisuda Beni dihadiri oleh keluarga dan para teman-temannya.

72. Karena ia tidak datang, dia tidak di pilih dalam acaran itu.

73. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan.

74. Kemarin banyak para karyawan yang melakukan demonstrasi.

75. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan.

76. Motor yang di parkir yang di ujung itu miliknya.

77. Banyak juga yang mengira kalau dia itu seorang konglomerat.

78. Pada era zaman modern ini teknologi berkembang sangat pesat.

Anda mungkin juga menyukai