Penerapan pemikiran kritis dalam pendidikan keperawatan, dapat digunakan tiga model, yaitu: feeling, vision model, dan examine model. Penjelasannya yaitu sebagai berikut. 1. Feeling Model Model ini menerapkan pada rasa, kesan, dan data atau fakta yang ditemukan. Pemikir kritis mencoba mengedepankan perasaan dalam melakukan pengamatan, kepekaan dalam melakukan aktifitas keperawatan dan perhatian. Misalnya terhadap aktifitas dalam pemeriksaan tanda vital, perawat merasakan gejala, petunjuk dan perhatian kepada pernyataan serta pikiran klien. 2. Vision Model Model ini dingunakan untuk membangkitkan pola pikir, mengorganisasi dan menerjemahkan perasaan untuk merumuskan hipotesis, analisis, dugaan dan ide tentang permasalahan perawatan kesehatan klien, beberapa kritis ini digunakan untuk mencari prinsip-prinsip pengertian dan peran sebagai pedoman yang tepat untuk merespon ekspresi. 3. Examine Model Model ini dungunakan untuk merefleksi ide, pengertian dan visi. Perawat menguji ide dengan bantuan kriteria yang relevan. Model ini digunakan untuk mencari peran yang tepat untuk analisis, mencari, meguji, melihat konfirmasi, kolaborasi, menjelaskan dan menentukan sesuatu yang berkaitan dengan ide. Model berpikir kritis dalam keperawatan menurut para ahli,
Costa and colleagues (1985)
Menurut Costa and Colleagues klasifikasi berpikir dikenal sebagai “the six Rs” yaitu: 1) Remembering (mengingat) 2) Repeating (mengulang) 3) Reasoning (memberi alasan) 4) Reorganizing (reorganisasi) 5) Relating (berhubungan) 6) Reflecting (merenungkan)
Lima model berpikir kritis
1) Total recall 2) Habits (kebiasaan) 3) Inquiry (penyelidikan/menanyakan keterangan) 4) New ideas and creativity 5) Knowing how you think (mengetahui apa yang kamu pikirkan) Asumsi T.H.I.N.K Asumsi pertama adalah bahwa berpikir, merasa, dan bertindak merupakan semua komponen esensial dari keaahlian keperawatan yang berkerjasama secara sinergis. Asumsi kedua adalah walaupun berpikir, merasa, dan bertindak tidak terpisahkan dalam praktik keperawatan yang nyata, tetapi dapat di buat terpisah untuk pembahasan dalam teks dan dalam ruangan kelas. Asumsi ketiga adalah perawat dan mahasiswa keperawatan bukanlah selembar kertas kosong, mereka masuk ke dalam keperawatan dengan keterampilan berpikir. Asumsi keempat adalah bahwa meningkatkan cara berpikir merupakan tindakan disengaja yang dapat diajarkan dan dipelajari. Asumsi kelima adalah bahwa sebagian besar mahasiswa dan perawat mengalami kesulitan menjelaskan keterampilan berpikir mereka. Asumsi keenam adalah bahwa berpikir kritis dalam keperawatan merupakan perpaduan dari beberapa aktivitas berpikir yang terkait dengan konteks situasi ketika proses berpikir tersebut terjadi. Model Berpikir T.H.I.N.K a. Ingatan Total / Total Recall (T) Ingatan total berarti mengingat beberapa fakta atau mengingat tempat dan bagaimana cara menemukannya ketika dibutuhkan. Fakta keperawatan berasal dari banyak sumber, misalnya pelajaran di kelas, informasi yang didapat dari buku, hal-hal yang dikatan pasien maupun keluarga pasien ke perawat serta data pasien lainnya yang telah dikumpulkan. Fakta-fakta ini disimpan di dalam ingatan baik itu jangka pendek ataupun panjang. Ingatan total ini juga berguna untuk mengakses pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya dan disimpan dalam pikiran. Seberapa banyak seseorang dapat mengingat sesuatu ingatan itu tergantung pada memori yang dimilikinya. Contoh penerapan ingatan total ini dalam keperawatan adalah seperti mengingat nomor jaminan sosial kita sendiri, menginat suhu tubuh oral yang normal, obat apa yang paling sering diminta dokter pada saat henti jantung dan lain sebagainya. b. Kebiasaan / Habit (H) Kebiasaan adalah pendekatan berpikir yang sering kali diulang sehingga menjadi sifat alami kedua seseorang. Kebiasaan sering digambarkan sebagai tindakan yang dilakukan tanpa berpikir panjang walau sebenarnya kita tetap melakukan dengan berpikir, hanya saja karena sudah mendarah daging , kita melakukannya dengan cepat bahkan mungkin dilakukan di bawah sadar kita. Contohnya dalam keperawatan adalah resusitasi jantung-paru (RJP) adalah kebiasaan yang sangat berguna. c. Penyelidikan / Inquiry (I) Memeriksa isu secara mendetail mempertanyakan isu yang mungkin segera tampak jelas. Penyelidikan termasuk menggali dan mempertanyakan segala hal termasuk asumsi pribadi dalam suatu situasi dan tidak menilai sesuatu berdasar bentuk luarnya karena memeriksa segala sesuatunya. Penyelidikan adalah jenis berpikir yang penting untuk mencapai kesimpulan. Walaupun untuk mencapai kesimpulan dapat dilakukan tanpa penyelidikan , tapi lebih akurat lagi jika dilakukan penyelidikan. Contohnya dalam bidang keperawatan adalah saat seorang perawat menemukan salah seorang pasiennya masih terjaga padahal sudah tengah malam lalu melihat keadaan pasien dengan mata bengkak, sprei berantakan dan adanya gumpalan tisu di lantai. Saat ditanyakan pada pasien, pasien mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Tapi perawat harus membuat kesimpulan dari sesuatu yang tampak belum jelas dengan melakukan penyelidikan dengan menggabungkan informasi dan menanyakan secara langsung pada pasien. d. Ide Baru dan Kreativitas / New Ideas and Creativity (N) Ide baru dan kreativitas sangat penting dalam keperawatan karena merupakan akar dari asuhan yang sesuai dengan spesifikasi klien karena banyak yang harus disesauaikan , diulang dan digabungkan untuk menhyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pasien. Keperawatan memiliki banyak standar yang dapat menjamin pekerjaan lebih baik. tetapi tidak selalu dapat dilakukan. Oleh karena itu perawat harus belajar lebih banyak guna memperoleh informasi baru dan asuhan keperawatan lebih berkualitas. e. Mengetahui Bagaimana Anda Berpikir / Knowing How You Think (K) Keperawatan mengharuskan kita untuk menjadi pemikir kritis yang terus menerus berusaha membuat seseorang berpikir dengan lebih baik atau untuk mengetahui bagaimana Kita berpikir. Jika perawat berada dalam suatu proses mengetahui, maka perawat akan dapat mengetahui apa yang dipikirkan. Sumber :
Lasma, F., & Sirait, R. (n.d.). MENERAPKAN LIMA MODEL BERPIKIR KRITIS DALAM Latar Belakang Tujuan Hasil Metode.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional