Makalah IF2123 2015 068
Makalah IF2123 2015 068
PENGELOMPOKAN TANAMAN
BERDASARKAN BENTUK TULANG DAUN
Dandu Satyanuraga – 13515601
Program Studi Teknik Informatika
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
13515601@std.stei.itb.ac.id
Abstrak - Vektor merupakan salah satu dasar dari tidak menunjukkan pola venasi jelas) dan juga ekstraksi
ilmu fisika yang memiliki besar dan arah. Vektor sering pola venasi dari gambar daun yang tidak mudah.
kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan Sebuah sistem klasifikasi berbasis tulang daun
vektor sendiri sering kita gunakan sebagai dasar dari diperkenalkan oleh Park et al. (2006) menggunakan citra
pemrosesan citra dalam bidang komputer seperti dari buku "Flora Illustrated Korea". Fu & Chi (2003)
pengenalan wajah ataupun benda lainnya. Dengan mengusulkan pendekatan dalam dua tahap (segmentasi
pengukuran besar sudut-sudut antara tulang daun awal berdasarkan histogram intensitas citra daun dan
utama dengan cabang-cabanya, maka citra daun tersebut menggunakan classifier jaringan saraf buatan) untuk
akan dapat dikelompokkan dalam jenis tanaman sesuai mengekstrak pola venasi dua puluh satu citra daun yang
dengan bentuk tulang daunya. berbeda dan memperoleh hasil yang lebih baik daripada
penggunaan detektor tepi konvensional.
Kata kunci - teori vektor, tulang daun tanaman , besar sudut Penelitian yang telah dilakukan dalam ekstraksi tulang
vektor pada tanaman. daun ini menggunakan fourier dan pemodelan b-spline
oleh Rahmadhani M. and Yeni Herdiyeni dalam papernya
Shape and Vein Extraction on Plant Leaf Images Using
I. PENDAHULUAN Fourier and B-Spline Modeling.
Dengan adanya metode yang dapat membaca citra
Pengelompokan tanaman dapat dilakukan dengan daun yang diambil dan diproses dengan suatu program
berbagai metode missal dengan metode morfologi, maka pengelompokan tanaman akan lebih cepat dan akan
kemotaksonomi dan sekuen DNA. Dalam makalah ini kita tercipta suatu basis data dengan demikian pengelompokan
hanya membahas tentang metode morfologi yaitu dengan tanaman menjadi lebih efisien karena lebih menghemat
menggunakan tulang daun. Dengan metode ini maka waktu dan basis data dapat menampung banyak data.
tanaman akan langsung dapat dikelompokkan juga Maka dari itu makalah ini akan membahas tentang
berdasarkan bentuk akar dan tanaman buah atau tidak. penerapan vektor pada pemroses citra untuk
Pengelompokan berdasarkan daun juga lebih ramah pengelompokan tanaman berdasarkan bentuk tulang daun.
lingkungan dan lebih mudah karena kita tidak perlu untuk
merusak tanaman tersebut. II. TEORI VEKTOR
Daun yang dimiliki oleh tumbuhan merupakan salah
satu biometric dari tumbuhan. Hal ini disebabkan karena Vektor adalah suatu kuantita/besaran yang
daun pada tiap jenis tumbuhan memiliki bentuk dan ruas mempunyai besar dan arah. Secara grafis suatu vektor
daun yang berbeda yang dapat digunakan sebagai fitur ditunjukkan sebagai potongan garis yang mempunyai arah.
yang didapatkan melalui serangkaian proses pengolahan Besar atau kecilnya vektor ditentukan oleh panjang atau
citra untuk dilakukan klasifikasi citra daun. Fitur ruas daun pendeknya potongan garis. Sedangkan arah vektor
(tulang daun) belum sepenuhnya dieksploitasi sebagai ditunjukkan dengan tanda anak panah. Dalam gambar
ukuran kemiripan daun. Yang menarik adalah beberapa vektor di samping, titik A disebut titik awal (initial point)
spesies tumbuhan mempunyai pola kontur yang hampir dan titik P disebut titik terminal (terminal point). Pada
sama. Contoh, Nuphar Japonicum dan Nuphar Pumilum gambar tersebut vektor dapat ditulis dengan berbagai cara
adalah anggota dari family Nymphaeaceae. Struktur tulang seperti, AB a r, atau a.
daun (pola venasi) merupakan fitur unik lain yang Panjang vektor juga dapat ditulis dengan berbagai cara
membedakan jenis tumbuhan dalam proses identifikasi seperti |AB|, |ar|, atau | a |. Contoh vektor misalnya
spesies memainkan peran penting. Meskipun tulang daun lintasan, kecepatan, percepatan, dan gaya. Skalar adalah
yang khas dan permanen selama beberapa waktu suatu kuantita yang mempunyai besaran tetapi tidak
sebelumnya tidak dapat dianggap sebagai biometrik yang mempunyai arah. Suatu skalar adalah bilangan nyata dan
dapat diandalkan karena tidak universal (beberapa spesies
c. Aturan Polygon
Penjumlahan tiga vektor atau lebih dapat
dilakukan dengan menggunakan aturan poligon.
a ∙b = a1 b1 + a2 b2 + a3 b3
a ∙b = │a ││b │cos ө
Gambar 5. Daun bertulang menjari
III. PENGELOMPOKAN TANAMAN (https://abetsirait.files.wordpress.com/2014/04/d
BERDASARKAN TULANG DAUN aun-pepaya.jpg)
VIII. REFERENSI
[1] http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr
s.%20Agus%20Santoso,%20M.Pd./VEKTOR.pdf
[2] https://navelmangelep.files.wordpress.com/2011/12/
modul-vektor.pdf.
[4] https://prezi.com/nhxdrwfr1yea/klasifikasi-
berdasarkan-tulang-daun/
IX. PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya
tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau
terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi.