Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“KREATIF DAN INOVATIF”


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepribadian

Dosen Pengampu :
Bu Masruroh Hasyim

Disusun Oleh :
Aziz Mutahali (7118004)
Alda Fatikhah (7118003)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan penyusunan tugas makalah ini.
Makalah disajikan dengan bahasa yang tepat, lugas, dan jelas sehingga mudah
dipahami. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
pembimbing Kepribadian ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini
dapat diselesaikan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam
belajar dan hasilnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kami sadar
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan.
Untuk itu kepada dosen pembimbing kami meminta bantuan masukannya serta
saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun demi penyempurnaan
penyununan makalah ini.

Jombang, 17 Januari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1 Kreatif ................................................................................................................ 3
A. Pengertian Kreatif ............................................................................................ 3
B. Criteria Manusia Kreatif.................................................................................. 3
C. Upaya Menjadi Manusia Kreatif ..................................................................... 4
D. Kreatif Dalam Keperawatan ............................................................................ 8
2.2 Pengertian Inovasi .......................................................................................... 10
A. Ciri-Ciri Inovasi .............................................................................................. 10
B. Macam Macam Inovasi .................................................................................. 10
C. Upaya Menjadi Manusia Inovatif .................................................................. 11
D. Inovasi Dalam Keperawatan .......................................................................... 12
E. Cara Meningkatkan Inovasi .......................................................................... 12
BAB III KESIMPULAN................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring perkembangan dan pesatnya persaingan dalam berwirausaha
menuntut wirausahawan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan
produk atau jasa yang dimilikinya dalam rangka menyelaraskan kebutuhan
konsumen yang semakin beragam dan tanpa batas. Memasuki abad 21 sebagian
besar “ futurist” menyebutkan bahwa perusahaan semakin lama cenderung semakin
bertambah ramping. Itu dimaksudkan agar perusahaan dapat bekerja secara lebih
efisien dan fleksibel, sehingga dapat mengikuti setiap boptimal. Terlebih lagi pada
kondisi pasar yang terpilah-pilah menurut Alfin Tofler, pasar masal telah terpecah
dan berubah menjadi pasar kecil menuntut berbagai spesialisasi model, warna, jenis
produk, ukuran dan sebagainya. Dari situllah tercipta era persaingan bebas.
Oleh karena itu untuk mengantisipasi era persaingan perdagangan bebas
tersebut,banyak perusahaan di Indonesia baik yang berskala besar, menengah
maupun yang berskala kecil mulai menata ulang strategi persaingannya
dengan melakukan kajian terhadap tujuan strategik perusahaan yang didasarkan
atas kebutuhan pasar baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, dan juga
melakukan evaluasi yang intens (terus menerus secara mendalam) terhadap
kompetensi internal perusahaan itu sendiri, termasuk dalam hal ini melakukan
penilaian kinnerja pemasaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud kreatifitas?
2. Apa yang dimaksud inovasi?
3. Bagaimana cara mengembangkan kreativitas dan inovasi

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mampu memahami kreatifitas
2. Mampu memahami inovasi

1
3. Mampu mengetahui cara pengembangan kreatifitas dan inovasi dalam
keperawatan

2
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Kreatif
A. Pengertian Kreatif

Menurut Juan Huarte, seorang ahli filsafah dari spanyol, tingkat kecerdasan
paling tinggi yang dimiliki manusia adalah True creativity. Dengan kreatif, manusia
mampu menciptakan karya yang tidak pernah dilihat, didengar, diraba, dan dicium
sebelumnya.
Kreatif berasal dari kata to create yang artinya membuat. Dengan kata lain,
kreatif adalah kamampuan seseorang untuk membuat sesuatu, apakah itu dalam
bentuk ide, langkah, atau produk. Tetapi devinisi kreatif yang dibakukan akan
membekukan kreatif itu sendiri. Oleh karena itu di hadapan orang kreatif devinisi
atau makna apapun akan dengan mudahnya dimaknainya kembali secara kreatif.
Kendati demikian, demi kebutuhan kita memahami pengantar atau makna-
makna dasar dari kreatif, kita dapat melihat, membaca, memerhatikan, atau merujuk
pada pemahaman yang sudah ada pada saat ini. Tanpa harus terpaku dengan
devinisi yang ada, kita dapat memahami devinisi-devinisi dari para ahli bidang
apapun, untuk dijadikan landasan dalam merumuskan pemaknaan dari kreatif itu
sendiri.

B. Criteria Manusia Kreatif

1. Berfikir di luar otak, itu yang paling dikemukakan oleh orang-orang kreatif.
Orang kreatif selalu berfikir di luar otak, mereka membuat sesuatu yan tak
biasa dan yang bukan lazimnya. Apabila kebanyakan orang yang berjalan
di jalur biasa, orang kreatif bisa saja mengambil jalan yang tidak biasa.
Apabila orang biasa berjalan disatu arah, orang kreatif berjalan kesegala
arah. Orang yang berfikir diluar otak selalu mengemukakan sesuatu yang
tak dipikirkan orang lain.

3
2. Tidak pernah takut akan adanya saingan, bagi seseorang yang kreatif,
bersaing adalah hal yang paling menyenangkan karena dengan adanya
saingan berarti bisa berfikir dengan lebih keras lagi dan tidak mau tersaingi,
dan apabila tidak ada saingan, maka tidak akan pernah ada perbandingan,
orang yang takut bersaing berarti bukan orang yang kreatif.

3. Selalu berfikir menggunakan otak kanan, dengan kita menjalankan otak


kanan maka keberanianlah yang akan muncul dalam diri kita.

4. Memiliki pandangan pribadi, orang-orang kreatif memiliki pandangan


pribadi mereka sendiri untuk dunia yang diperhatikannya. Mereka
cenderung melihat dan bereaksi terhadap hal-hal yang berbeda dan mereka
bahkan cenderung untuk mendapatkan semangat atas hal-hal yang menurut
orang lain belum tentu berharga.

5. Suka tantangan, orang-orang kreatif selalu suka dengan tantangan. Mereka


dapat dengan mudah memikirkan cara-cara untuk memecahkan situasi yang
sulit, karena kesulitan yang sedang mereka hadapi itu akan merangsang
pikiran arsitik mereka.

6. Pada umumnya kegagalan menjadi orang kreatif dan inovatif disebabkan


oleh ketidak seriusan kita untuk menjadi yang lebih baik, kekuatan
seseorang kreatif dan inovatif datangnya dari diri sendiri, serta ide yang
realitas itu bukan dari orang lain.

C. Upaya Menjadi Manusia Kreatif

1. Ubah Mindset

Titik awal untuk menjadi orang kreatif adalah otak Anda. Karena itu
mulailah dengan mengubah mindset Anda tentang orang kreatif. Masih banyak
yang berpikir kreativitas adalah sebuah bakat yang tak semua orang bisa
memilikinya. Faktanya, kreativitas merupakan sesuatu yang bisa Anda pelajari
dan latih. Memang ada juga kreativitas yang merupakan bakat, tapi

4
persentasenya tidak lebih besar dari upaya melalui belajar dan berlatih. Bakat
tanpa ada kemauan untuk mengembangkan hanya tetap menjadi bakat. Ibarat
pisau dari baja berkualitas tapi tidak pernah diasah. Otak pun tidak akan
berfungsi maksimal jika jarang Anda asah.

2. Berpikir Secara Sederhana

Banyak orang mengira ide-ide kreatif itu muncul dari pemikiran yang
rumit. Padahal justru ide-ide cemerlang nan kreatif lebih banyak dihasilkan dari
sebuah pemikiran sederhana. Sebagai contoh, Fiki Satari pendiri Airplane
Systm Clothing, pernah menemukan ide desain kaos produksinya saat melihat
asap obat nyamuk. Dari situ lahirlah berbagai ide desain kaos dengan gambar
abstrak yang menjadi personifikasi dari karakter pemakainya. Itulah awal
kelahiran tema Dancing Smoke dalam produk kaos buatannya. Ide kreatif bisa
muncul dari hal yang sederhana. Untuk kemudian dikembangkan menjadi
gagasan yang lebih kreatif dan berbeda dari sebelumnya.

3. Selalu Menuliskan Apa yang Anda Inginkan dan Rasakan

Satu hal yang jangan pernah dilewatkan oleh mereka yang tengah melatih
diri untuk lebih kreatif adalah ballpoin atau pensil dan buku catatan kecil. Untuk
apa? Ide kreatif akan datang tanpa pernah kita undang. Bisa tiba-tiba saja
muncul di kepala ketika Anda sedang naik angkutan umum, bahkan termasuk
ketika melamun di dalam toilet. Saat ide muncul segera tulis di dalam buku. Hal
ini akan bermanfaat agar ide-ide yang muncul bisa terekam sehingga tidak
hilang ditelan waktu. Ketika suatu waktu Anda membutuhkan ide-ide segar,
bisa membuka kembali catatan dan melihat ide menarik yang bisa diterapkan.

4. Keluar dari Zona Nyaman

Tahukah Anda, bahwa terlalu lama berada di zona nyaman akan membuat
otak menjadi kurang kreatif? Pasalnya, ketika seseorang sudah dininabobokan

5
oleh zona nyaman, otaknya memang jarang dipakai untuk berpikir mencari
sesuatu yang baru. Karena jarang dilatih dan bekerja, otak pun menjadi tumpul.
Karena itu, segera keluar dari zona nyaman Anda. Memang akan terasa tidak
nyaman, tapi kondisi ini akan memaksa Anda berpikir lebih keras dalam
mencari sesuatu yang baru. Anda tidak akan pernah menemukan hal yang baru
ketika berada di kondisi yang sama. Jangan pernah takut untuk berbeda. Karena
hal yang berbeda itu lah yang akan memunculkan ide kreatif.

5. Belajar dan Perbaiki Kesalahan

Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang tidak pernah berbuat
kesalahan. Sebuah hal yang manusiawi ketika Anda pun melakukan kesalahan.
Hal yang lebih penting adalah bagaimana Anda menyikapi kesalahan atau
kekeliruan tersebut untuk kemudian memperbaikinya. Karena untuk menjadi
orang kreatif justru bisa terjadi saat dia melakukan kesalahan. Dari kesalahan
tersebut, dia akan berpikir untuk mencari solusi lain yang lebih tepat. Saat
mencari solusi itulah ada keterlibatan otak untuk bekerja dan berpikir secara
kreatif

6. Kelilingi Diri dengan Orang-orang Kreatif

Berteman dengan orang kreatif Jangan pernah menyepelekan lingkungan


kehidupan Anda. Karena dari lingkungan itulah Anda bisa masuk ke dalam
kategori orang kreatif atau justru menjadi mereka yang pemalas. Untuk itu,
usakahan berkumpul dengan orang-orang kreatif agar Anda pun tertular hal
yang positif. Berada di dekat orang-orang kreatif akan memberi Anda banyak
keuntungan. Saat ide Anda mentok, akan ada masukan dan sudut pandang lain
yang mungkin tak pernah Anda pikirkan. Karena bisa jadi sudut pandang Anda
sudah terlalu terpaku di satu tempat saja dan malas untuk mencari sudut yang
baru. Tak hanya itu, mereka pun tak hanya memberi Anda feedback sekaligus
motivasi. Tapi juga tak malas untuk mengkritisi ide-ide Anda. Dari kritikan

6
tersebut Anda bisa mendapat banyak masukan yang berguna untuk
mengembangkan pekerjaan atau usaha Anda.
7. Lakukan Traveling

Ketika Anda sudah mulai terjebak rutinitas dan rasa bosan mulai
menyergap, maka saat itulah otak Anda akan mandek. Karena itu Anda butuh
penyegaran. Suasana dari sebuah lingkungan baru akan memancing otak untuk
berpikir lebih kreatif. Salah satu penyegaran adalah dengan melakukan
traveling. Cara ini sudah cukup teruji mampu mengguyur Anda dengan ide-ide
baru yang orisinal dan segar. Saat melakukan traveling Anda akan menemukan
orang baru dan bahkan bisa mencoba hal-hal yang belum pernah dilakukan
sebelumnya.

8. Take a Break

Anda tidak akan pernah bisa menjadi orang kreatif ketika otak dan tubuh
Anda terlalu diforsir. Justru yang terjadi malah kelelahan dan kemandekan
berpikir. Saat Anda mengalami kondisi seperti itu, artinya Anda butuh untuk
istirahat sejenak dari rutinitas. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa
memberi otak Anda istirahat dari berpikir justru akan memicu kemampuan otak
yang lebih baik dan lebih kreatif. Karena tak jarang ide-ide kreatif muncul
ketika Anda tengah beristirahat. Namun pastikan Anda tidak kebablasan ketika
beristirahat. Cukup istirahat sejenak, sehingga Anda pun bisa tetap
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan maksimal hasilnya. Dengarkan Musik
Mendengarkan musik saat bekerja banyak disebut mampu membuat Anda lebih
fokus. Musik yang sesuai dengan selera pun akan menjaga mood terjaga dengan
baik. Bahkan musik mampu membuat tenang hati yang sedang gelisah. Dengan
mood yang bisa selalu terjaga, secara tidak langsung akan mendorong otak
mampu bekerja lebih kreatif. Termasuk ketika perasaan Anda merasa senang
saat mendengarkan lagu-lagu tertentu. Perasaan inilah yang juga membantu
proses terjadinya kreativitas dalam pekerjaan Anda. Selera musik setiap orang
pastilah berbeda. Tapi genre musik klasik dan elektronik disebut mampu

7
meningkatkan kualitas pekerjaan menjadi lebih baik. Termasuk dalam memicu
kreativitas di dalam otak Anda.
9. Jadilah Diri Sendiri

Tidak ada hal yang bisa disebut kreatif ketika Anda menyelesaikan
pekerjaan dengan cara-cara yang telah dilakukan orang lain. Meski hasilnya
bisa maksimal, tetap tidak ada unsur kreativitas di dalamnya. Kalaupun Anda
mengambil ide orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan, lakukan dengan cara
Anda sendiri. Di situlah muncul unsur kreativitas. Karena tidak ada hal yang
lebih baik selain menjadi diri sendiri.

D. Kreatif Dalam Keperawatan

Seiring dengan semakin kompleksnya dunia kesehatan dan perawatan


kepada pasien, perawat diminta untuk menyajikan solusi inovatif dalam praktek
perawatan pasien. Menghadapi pasien dari berbagai usia, kondisi dan latar
belakang kesehatan membuat kreativitas menjadi elemen penting tanggung
jawab perawat.
Perawat yang kreatif dalam perawatan pasien bisa menghemat biaya
sistem kesehatan dan mendukung perkembangan praktek keperawatan.
Mengingat besarnya manfaat kreativitas, inilah waktunya meningkatkan
kreativitas Anda – dan memanfaatkannya.

1. Kreativitas membuat pasien mau berkooperasi dan merasa lebih puas

Kreativitas bisa meningkatkan kooperasi dan kepuasan pasien. Dalam


beberapa kondisi dimana perawat harus menghadapi anak-anak yang tidak
kooperatif – kreativitas harus memberikan manfaat kepada pasien.
Saat memberikan perawatan ke pasien anak-anak, seorang perawat
boleh menggunakan mainan untuk meningkatkan kooperasi. Ini juga bisa
menciptakan kepatuhan yang lebih tinggi terhadap regimen obat dan terapi.

8
Sebelum diizinkan pulang, perawat bisa bisa menggunakan kerajinan tangan
untuk mengekspresikan harapannya yang hangat kepada pasien.

2. Kreativitas membuat terciptanya modifikasi pada perawatan pasien

Kreativitas bisa diadaptasi dalam praktek keperawatan dan


memodifikasi pemberian perawatan. Misalnya, alat peregangan yang digunakan
dengan kaset untuk mengambil X-ray merupakan inovasi yang baik, khususnya
bagi pasien dengan beberapa trauma. Dengan demikian, kreativitas bisa
mempermudah staf dan pasien mereka, karena mereka tidak perlu terlalu
banyak memindahkan pasien dari alat peregangan ke kasur radiologi.

3. Kreativitas meningkatkan rasa percaya diri dan respek pasien

Konsisten dalam mengekspresikan ide kreatif dalam pekerjaan akan


membantu perawat agar menjadi lebih percaya diri dan bahagia. Dari hari ke
hari, perawat akan menyadari bahwa menemukan sesuatu yang baru merupakan
hal yang menyenangkan.
Kreativitas juga secara konstan akan memberikan kepuasan sendiri dan
rasa percaya diri. Seorang perawat yang menggunakan kreativitasnya dalam
rutin pelayanan menyebutkan bahwa "Hal pertama yang terpengaruh dalam
hidup saya adalah rasa percaya diri. Saya merasa lebih percaya diri. Misalnya,
saat ada sejawat yang mengatakan: "Bisakah Anda membuat sesuatu?" Saya
merasa percaya diri. Ini merupakan hal terpenting bagi saya."
Kreativitas harus menjadi elemen penting dalam profesi keperawatan.
Di samping praktek keperawatan langsung, seorang perawat yang kreatif dan
memiliki banyak inovasi akan merasa kreativitas membuatnya menjadi kaya
akan berbagai kemampuan. Dengan kekayaan ini, perawat bisa memberikan
pelayanan berkualitas terbaik dan meningkatkan outcome kesehatan pasien.
Seiring berjalannya waktu, akumulasi ide kreatif akan menghasilkan
perawtan pasien dan efisiensi praktek yang lebih baik. Mudahnya, kreativitas

9
merupakan mesin utama untuk perkembangan tenaga kesehatan dan organisasi
keprofesian.

2.2 Pengertian Inovasi

Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka


pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing). Inovasi juga dapat
diartikan penemuan baru dalam teknologi atau kemampuan dalam memperkenalkan
temuan baru yang berbeda dari yang telah ada sebelumnya. Orang yang melakukan
inovasi disebut dengan inovator.

A. Ciri-Ciri Inovasi
a) Memiliki ciri khusus
b) Memiliki unsur pembaharuan
c) Program inovasi melalui program yang terencana
d) Memiliki tujuan
e) Giat belajar dan bekerja.
f) Selalu berorientasi kedepan.
g) Kaya ide-ide yg cemerlang.
h) Berfikir rasional dan berprasangka baik.
i) menghargai waktu dan menggunakannya dgn sebaik-baiknya.
j) Suka melakukan eksperimen-eksperimen dan penelitian.

B. Macam Macam Inovasi

a) Inovasi yang terjadi karena sengaja (invention) : Inovasi invention


adalah proses munculnya suatu hal baru dari kombinasi hal-hal lama yang
telah ada.
b) Inovasi yang terjadi tanpa sengaja (discovery) : Inovasi discovery
adalah penemuan hal baru, baik berupa alat ataupun gagasan. Discovery
dapat menjadi invention, ketika masyarakat mengakui dan dapat
memanfaatkan hasil inovasi tersebut.

10
C. Upaya Menjadi Manusia Inovatif
1. Keunggulan relatif (Relative Advantage)
Keunggulan relatif adalah derajat di mana suatu inovasi dianggap lebih
baik unggul daripada yang pernah ada. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi,
seperti segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan. dan kepuasan. Semakin
besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi. Semakin cepat inovasi
tersebut dapat diadopsi.

2. Kompatibilitas (Compatibility)
Kompalibilitas adalah derajat di mana inovasi tersebut dianggap konsisten
dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan
pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak
sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, inovasi itu tidak dapat diadopsi
dengan mudah sebagairnana halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible).

3. Kerumitan (Complexity)
Kerumitan adalah derajat di mana inovasi dianggap sebagai suatu yang
sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan
mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang
sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi.
semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.

4. Kemampuan diujicobakan (Trialability)


Kemampuan untuk diuji cobakan adalah derajat di mana suatu inovasi
dapat diuji coba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat diujicobakan dalam
seting sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat
dengan cepat diadopsi. suatu inovasi harus mampu mengemukakan
keunggulannya.

11
5. Kemampuan untuk diamati (Observability)
Kemampuan untuk diamati adalah derajat di mana hasil suatu inovasi
dapat dilihat orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil suatu inovasi,
semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut
mengadopsi.

D. Inovasi Dalam Keperawatan


Inovasi dalam keperawatan saat ini adalah penerapan It dalamm
keperawatan sehingga dalam melakukann pengkajian Rs jadi lebih mudahh
mendata dan menyimpan data karena teknologi semakinn canggih contohnya
file data pengkajian dalam keperawatan bias di simpan dalamm waktu lama
adapun resiko dalam penerapan It dalam proses asuhan keperawatan seperti
salah satu penyimpanan atau file bias terkena virus sehingga bisa menyebar ke
file yang lain

E. Cara Meningkatkan Inovasi

1. Memiliki visi untuk berubah.

Inovasi harus memiliki tujuan dan seorang pemimpin harus mampu


menyatakan dan mendefinisikan tujuan secara jelas sehingga setiap orang dapat
memahami dan mengingatnya. Para pemimpin besar banyak meluangkan waktu
untuk menggambarkan dan menjelaskan visi, tujuan dan tantangan masa depan
kepada setiap orang .Mereka berusaha meyakinkan setiap orang akan peran
pentingnya dalam upaya mencapai visi dan tujuan, serta dalam menghadapi
berbagai tantangan.

2. Memerangi ketakutan akan perubahan

Para pemimpin inovatif senantiasa mengobarkan semangat


pentingnya perubahan.

12
3. Berfikir Seperti Pemodal yang Berani Mengambil Resiko

Seorang pemodal yang berani mengambil resiko akan berusaha


mencari keseimbangan antara kegagalan dengan kesuksesan. Mereka
senangmempertimbangkan berbagai usulan atau gagasan tetapi tetap merasa
nyaman.

4. Menerima kegagalan

Pemimpin inovatif mendorong terbentuknya budaya eksperimen.


Setiap orang harusdibelajarkan bahwa setiap kegagalan merupakan langkah
awal dari perjalanan jauh menunjukesuksesan. Untuk menjadi orang benar-
benar cerdas dan tangkas, setiap orang harus diberikebebasan berinovasi,
bereksperimen dan memperoleh kesuksesan dalam melakukan pekerjaannya.

13
BAB III KESIMPULAN

Faktor-faktor yang memengaruhi belajar ada dua yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis. Faktor
fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan keadaan dan fungsi jasmani
sedangkan faktor psikologis terdiri dari motif, bakat, minat, konsentrasi dan
perhatian, natural curiousity, balance personality, self confidence, self dicipline,
intelegensi, ingatan, motivasi, sikap, dan rasa percaya diri. Faktor eksternal terdiri
dari faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. Faktor lingkungan
sosial dibagai menjadi tiga yaitu faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan
sekolah, dan faktor lingkungan masyarakat. Sedangkan faktor lingkungan non
sosial meliputi faktor alamiah, faktor instrumental, dan faktor materi pelajaran.

14
DAFTAR PUSTAKA

Dimyanti dan Mudiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi


Mahasatya.
Mustaqim dan Wahid, Abdul. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Melton
Putra.
Suryabrata, Sumadi. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan + konseling (Bimbingan & Karier).


Yogyakarta: Andi

15

Anda mungkin juga menyukai