0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
82 tayangan16 halaman
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kasus kematian seorang bayi setelah mendapat perawatan di rumah sakit akibat diduga terjadi malpraktek oleh perawat.
2. Ada indikasi bahwa perawat melakukan kesalahan dalam memberikan suntikan dan infus pada bayi tersebut yang mengakibatkan kematiannya.
3. Kasus tersebut termasuk malpraktek criminal karena per
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kasus kematian seorang bayi setelah mendapat perawatan di rumah sakit akibat diduga terjadi malpraktek oleh perawat.
2. Ada indikasi bahwa perawat melakukan kesalahan dalam memberikan suntikan dan infus pada bayi tersebut yang mengakibatkan kematiannya.
3. Kasus tersebut termasuk malpraktek criminal karena per
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kasus kematian seorang bayi setelah mendapat perawatan di rumah sakit akibat diduga terjadi malpraktek oleh perawat.
2. Ada indikasi bahwa perawat melakukan kesalahan dalam memberikan suntikan dan infus pada bayi tersebut yang mengakibatkan kematiannya.
3. Kasus tersebut termasuk malpraktek criminal karena per
m sifatnya dan tidak selalu berkonotasi yuridis. S
ecara harfiah “mal” mempunyai arti salah sedangk
an “praktek” mempunyai arti pelaksanaan atau tinda
kan, sehingga malpraktek berarti pelaksanaan atau ti
ndakan yang salah.
Sedangkan definisi malpraktek profesi kesehata n adalah kelalaian dari seorang dokter atau pera wat untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan m erawat pasien, yang lazim dipergunakan terhada p pasien atau orang yang terluka menurut uk uran di lingkungan yang sama. Malpraktek juga dapat diartikan sebagai tidak terpenuhin
ya perwujudan hak-hak masyarakat untuk mendapatkan pe
layanan yang baik, yang biasa terjadi dan dilakukan ol
eh oknum yang tidak maumematuhi aturan yang ada ka
rena tidak memberlakukan prinsip-prinsip transparansi ata
u keterbukaan, dalam arti harus menceritakan secara jelas t
entang pelayanan yang diberikan kepada konsumen, baik
pelayanan kesehatan maupun pelayanan jasa lainnya
yang diberikan. Jenis-Jenis Malpraktek
Jenis-Jenis Malpraktek Sesuai bidang hukum yang dilang
gar maka malpraktek dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu
1. Criminal Malpractice
merupakan pelanggaran terhadap hukum yang berlaku
. Perbuatan seseorang dapat dimasukkan dalam kateg
ori criminal malpractice manakala perbuatan tersebut
memenuhi rumusan delik pidana.
2. Civil Malpractice Civil MalPractice merupakan pelanggaran t erhadap kode etik profesi. Seorang tenaga j asa akan disebut melakukan civil malpracti ce apabila tidak melaksanakan kewajiban a tautidak memberikan prestasinya sebagai mana yang telah disepakati (ingkar janji). 3. Administrative Malpractice Tenaga jasa dikatakan telah melakukan administrative mal practice manakala orang tersebut telah melanggar hukum administrasi. Perlu diketahui bahwa dalam melakukan poli ce power, pemerintah mempunyai kewenangan menerbit kan berbagai ketentuan dibidang kesehatan, misalnya tent ang persyaratan bagi tenaga perawatan untuk menjalanka nprofesinya (Surat Ijin Kerja, Surat Ijin Praktek), batas kew enangan serta kewajiban tenaga perawatan. Apabila atura n tersebut dilanggar maka tenaga kesehatan yang bersang kutan dapat dipermasalahkan melanggar hukum administr asi. Contoh kasus malpraktek Nasib malang menimpa bayi yang baru berusia 11 b ulan, Aqifa Putri. Putri akhirnya meninggal dunia ses aat setelah menjalani perawatan medis di Rumah Sa kit Umum Daerah (RSUD) Ako, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat. "Awalnya anak kami hanya mengalami muntah-muntah, namun setelah t iba di RSUD Matra malah kondisi anak kami membu ruk dan bahkan tak bisa tertolong lagi," kata Muha mmad Yahya orang tua korban saat berada di rumah duka di Bulu Cindolo Matra, Senin. Ia merasa terkeju t melihat kondisi putrinya yang tak bernyawa usai m endapat perawatan medis. Bukannya membaik, mal ah kondisi kesehatan putrinya memburuk setelah di suntik oleh salah seorang perawat di RSUD itu. "Keluarga tak menyangka anak kami yang hendak berobat k e RSUD Ako itu justru meninggal pada saat tengah ditangani para medis. Kejadian ini membuat kami curiga bahwa kuat d ugaan ada malpraktek yang dilakukan oleh pihak RSUD Ako saat menangani Korban," terang Yahya dengan mata berkac a-kaca. Yahya menyebutkan, sekitar pukul 11.30 Wita anakny a dibawa ke RSUD Ako setelah mengalami muntah. Namun, setelah diberikan suntikan oleh perawat, Aqifa pun menjadi k ejang-kejang dan akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 12. 30 siang. Saat tiba di RSUD kata dia, dirinya langsung menuj u ke ruang UGD. Pada saat itu belum ada diagnosa dari dokt er. "Perawat sempat bertanya bahwa putri kami harus dir awat. Selang beberapa saat kemudian putri saya kem udian disuntik. Namun belum lama selesai disuntik, p utri kami langsung kejang-kejang hingga menghembu skan napas terakhirnya," urai Yahya. Saat perawat mel akukan penanganan terhadap putrinya memang telah merasakan firasat lain karena beberapa perawat silan g pendapat dalam hal penanganan putrinya. "Saat an ak saya disuntik oleh perawat, sempat salah satu dari mereka menarik tangan dari perawat yang melakukan penyuntikan, sehingga cairan suntikan tersebut tidak habis masuk ke dalam tangan Aqifa dan langsung dita rik. Setelah disuntik dan di pasangi infus, Aqifa kemudian kejang- kejang, di saat yang bersamaan perawat di RSUD Ako menya mpaikan kalau anak saya harus dirujuk," ujarnya. Padahal seb elum disuntik, putrinya masih sempat bermain dengan peraw at. Namun belum sempat dibuatkan surat rujukan, anak itu s udah meninggal dengan kondisi kuku dan bibirnya telah mem biru. Sementara, KTU RSUD Ako, Ibrahim mengatakan, samp ai saat ini belum ada penyempaian dari dokter jaga terkait ad anya bayi yang meninggal itu. "Yang berhak menyampaikan r ekam medik pasien itu adalah dokter, karena saat ini belum a da penyampaian dari dokter jaga," terangnya. Pembahasan Kasus Dalam Kasus Di atas Ada beberapa Hal yang bisa kita analisa ata u Jenis pelanggaran apa yang di lakukan perawat tersebut, di an tara nya : a. Pelanggaran di atas termasuk criminal malpractice karena per awat tersebut kurang hati hati sehingga mengakibatkan pasien meninggal. b. Misfeasance : yaitu melakukan pilihan tindakan keperawatan yang tepat tet api dilaksanakan dengan tidak tepat, misal: melakukan tindak an keperawatan dengan menyalahi prosedur. Dalam UU Keperawatan tahun 2014 Pasal 30 ayat 1 poin a “me lakukan pengkajian secara holistik”, poin b “menetapkan diag nosa keperawatan”, poin c “merencanakan tindakan keperaw atan” yang menjelaskan tentang tanggung jawab perawat ter hadap klien (individu, keluarga dan masyarakat). Perawat tersebut tidak melaksanakan tanggung j awabnya terhadap klien dengan tidak membu at rencana keperawatan perawatan klien denga n melakukan tindakan injeksi atau pemasangan in fus tidak sesuai SOP . Selain itu Perawat telah mel akukan kelalaian yang mengakibatkan meninggal nya klien. Selain itu Perawat melanggar UU Keper awatan tahun 2014 pasal 38 tentang hak dan kewajiban klien poin c “ Klien mendapatkan pelayanan keperawat an sesuai dengan kode etik, standar pelayanan ke perawatan, satandar profesi, standar prosedur operasi onal, dan ketentuan perundang-undangan yang berlak u’.Selain pasal tersebut diatas, perawat tersebut juga t elah melanggar Pasal 54: a. Terhadap tenaga kesehat an yang melakukan kesalahan atau kelalaian dala m melaksanakan profesinya dapat dikenakan tindakan disiplin. b. Penentuan ada tidaknya kesalahan atau kela laian sebagaimana yang dimaksud dalamayat (1) ditent ukan oleh Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan. Wassalamu'alaikum wr.wb