Anda di halaman 1dari 16

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB

Nama : Mohammad Alfin Kurniawan


Nim : 7118008
Malpraktek

Malpraktek merupakan istilah yang sangat umu

m sifatnya dan tidak selalu berkonotasi yuridis. S

ecara harfiah “mal” mempunyai arti salah sedangk

an “praktek” mempunyai arti pelaksanaan atau tinda

kan, sehingga malpraktek berarti pelaksanaan atau ti

ndakan yang salah.


Sedangkan definisi malpraktek profesi kesehata
n adalah kelalaian dari seorang dokter atau pera
wat untuk mempergunakan tingkat kepandaian
dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan m
erawat pasien, yang lazim dipergunakan terhada
p pasien atau orang yang terluka menurut uk
uran di lingkungan yang sama.
Malpraktek juga dapat diartikan sebagai tidak terpenuhin

ya perwujudan hak-hak masyarakat untuk mendapatkan pe

layanan yang baik, yang biasa terjadi dan dilakukan ol

eh oknum yang tidak maumematuhi aturan yang ada ka

rena tidak memberlakukan prinsip-prinsip transparansi ata

u keterbukaan, dalam arti harus menceritakan secara jelas t

entang pelayanan yang diberikan kepada konsumen, baik

pelayanan kesehatan maupun pelayanan jasa lainnya

yang diberikan.
Jenis-Jenis Malpraktek

Jenis-Jenis Malpraktek Sesuai bidang hukum yang dilang

gar maka malpraktek dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu

1. Criminal Malpractice

 merupakan pelanggaran terhadap hukum yang berlaku

. Perbuatan seseorang dapat dimasukkan dalam kateg

ori criminal malpractice manakala perbuatan tersebut

memenuhi rumusan delik pidana.


2. Civil Malpractice
 Civil MalPractice merupakan pelanggaran t
erhadap kode etik profesi. Seorang tenaga j
asa akan disebut melakukan civil malpracti
ce apabila tidak melaksanakan kewajiban a
tautidak memberikan prestasinya sebagai
mana yang telah disepakati (ingkar janji).
3. Administrative Malpractice
 Tenaga jasa dikatakan telah melakukan administrative mal
practice manakala orang tersebut telah melanggar hukum
administrasi. Perlu diketahui bahwa dalam melakukan poli
ce power, pemerintah mempunyai kewenangan menerbit
kan berbagai ketentuan dibidang kesehatan, misalnya tent
ang persyaratan bagi tenaga perawatan untuk menjalanka
nprofesinya (Surat Ijin Kerja, Surat Ijin Praktek), batas kew
enangan serta kewajiban tenaga perawatan. Apabila atura
n tersebut dilanggar maka tenaga kesehatan yang bersang
kutan dapat dipermasalahkan melanggar hukum administr
asi.
Contoh kasus malpraktek
Nasib malang menimpa bayi yang baru berusia 11 b
ulan, Aqifa Putri. Putri akhirnya meninggal dunia ses
aat setelah menjalani perawatan medis di Rumah Sa
kit Umum Daerah (RSUD) Ako, Kabupaten Mamuju
Utara (Matra), Sulawesi Barat. "Awalnya anak kami
hanya mengalami muntah-muntah, namun setelah t
iba di RSUD Matra malah kondisi anak kami membu
ruk dan bahkan tak bisa tertolong lagi," kata Muha
mmad Yahya orang tua korban saat berada di rumah
duka di Bulu Cindolo Matra, Senin. Ia merasa terkeju
t melihat kondisi putrinya yang tak bernyawa usai m
endapat perawatan medis. Bukannya membaik, mal
ah kondisi kesehatan putrinya memburuk setelah di
suntik oleh salah seorang perawat di RSUD itu.
"Keluarga tak menyangka anak kami yang hendak berobat k
e RSUD Ako itu justru meninggal pada saat tengah ditangani
para medis. Kejadian ini membuat kami curiga bahwa kuat d
ugaan ada malpraktek yang dilakukan oleh pihak RSUD Ako
saat menangani Korban," terang Yahya dengan mata berkac
a-kaca. Yahya menyebutkan, sekitar pukul 11.30 Wita anakny
a dibawa ke RSUD Ako setelah mengalami muntah. Namun,
setelah diberikan suntikan oleh perawat, Aqifa pun menjadi k
ejang-kejang dan akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 12.
30 siang. Saat tiba di RSUD kata dia, dirinya langsung menuj
u ke ruang UGD. Pada saat itu belum ada diagnosa dari dokt
er.
"Perawat sempat bertanya bahwa putri kami harus dir
awat. Selang beberapa saat kemudian putri saya kem
udian disuntik. Namun belum lama selesai disuntik, p
utri kami langsung kejang-kejang hingga menghembu
skan napas terakhirnya," urai Yahya. Saat perawat mel
akukan penanganan terhadap putrinya memang telah
merasakan firasat lain karena beberapa perawat silan
g pendapat dalam hal penanganan putrinya. "Saat an
ak saya disuntik oleh perawat, sempat salah satu dari
mereka menarik tangan dari perawat yang melakukan
penyuntikan, sehingga cairan suntikan tersebut tidak
habis masuk ke dalam tangan Aqifa dan langsung dita
rik.
Setelah disuntik dan di pasangi infus, Aqifa kemudian kejang-
kejang, di saat yang bersamaan perawat di RSUD Ako menya
mpaikan kalau anak saya harus dirujuk," ujarnya. Padahal seb
elum disuntik, putrinya masih sempat bermain dengan peraw
at. Namun belum sempat dibuatkan surat rujukan, anak itu s
udah meninggal dengan kondisi kuku dan bibirnya telah mem
biru. Sementara, KTU RSUD Ako, Ibrahim mengatakan, samp
ai saat ini belum ada penyempaian dari dokter jaga terkait ad
anya bayi yang meninggal itu. "Yang berhak menyampaikan r
ekam medik pasien itu adalah dokter, karena saat ini belum a
da penyampaian dari dokter jaga," terangnya.
Pembahasan Kasus
Dalam Kasus Di atas Ada beberapa Hal yang bisa kita analisa ata
u Jenis pelanggaran apa yang di lakukan perawat tersebut, di an
tara nya :
a. Pelanggaran di atas termasuk criminal malpractice karena per
awat tersebut kurang hati hati sehingga mengakibatkan pasien
meninggal.
b. Misfeasance :
 yaitu melakukan pilihan tindakan keperawatan yang tepat tet
api dilaksanakan dengan tidak tepat, misal: melakukan tindak
an keperawatan dengan menyalahi prosedur.
 Dalam UU Keperawatan tahun 2014 Pasal 30 ayat 1 poin a “me
lakukan pengkajian secara holistik”, poin b “menetapkan diag
nosa keperawatan”, poin c “merencanakan tindakan keperaw
atan” yang menjelaskan tentang tanggung jawab perawat ter
hadap klien (individu, keluarga dan masyarakat).
 Perawat tersebut tidak melaksanakan tanggung j
awabnya terhadap klien dengan tidak membu
at rencana keperawatan perawatan klien denga
n melakukan tindakan injeksi atau pemasangan in
fus tidak sesuai SOP . Selain itu Perawat telah mel
akukan kelalaian yang mengakibatkan meninggal
nya klien. Selain itu Perawat melanggar UU Keper
awatan tahun 2014 pasal 38 tentang hak dan
kewajiban klien
 poin c “ Klien mendapatkan pelayanan keperawat
an sesuai dengan kode etik, standar pelayanan ke
perawatan, satandar profesi, standar prosedur operasi
onal, dan ketentuan perundang-undangan yang berlak
u’.Selain pasal tersebut diatas, perawat tersebut juga t
elah melanggar Pasal 54: a. Terhadap tenaga kesehat
an yang melakukan kesalahan atau kelalaian dala
m melaksanakan profesinya dapat dikenakan tindakan
disiplin. b. Penentuan ada tidaknya kesalahan atau kela
laian sebagaimana yang dimaksud dalamayat (1) ditent
ukan oleh Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan.
Wassalamu'alaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai