Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS MATERI QUR’AN HADITS

UNTUK SMA/SMK/MA MUHAMMADIYAH KELAS XII

A. PENDAHULUAN
Pendidikan agama Islam merupakan pendidikan yang amat penting dan
dibutuhkan oleh seluruh peserta didik terutama peserta didik yang beragama Islam.
Karena Pendidikan Agma Islam mempunyai peran penting dalam membentuk karakter
dan perilaku peserta didik. Melalui Pendidikan Agama Islam diharapkan siswa akan
terbentuk menjadi pribadi yang bertaqwa, berwibawa, dan berakhlak mulia.
Dalam pendidikan agama Islam diajarkan mata pelajaran Al -Qur’an/ Al-
Hadits. Al Qur’an dan Al – Hadits merupakan bagian yang penting dari Agama Islam,
karena Al – Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi umat Islam untuk mencapai kebahagian dunia
dan akhirat. Kalau Al-Hadits adalah tuntunan dari segala perbuatan dan perkataan Nabi
Muhammad SAW yang selanjutnya menjadi pedoman bagi semua umat Islam di
seluruh dunia. Sehubungan dengan hal tersebut, materi pelajaran Al – Qur’an dan Al –
Hadits sangat baik diberikan bagi peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam serta berperan penting dalam pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam.
Materi pelajaran Al – Qur’an dan Al –Hadits ini hanya diberikan di sekolah – sekolah
yang berbasis Agama Islam / KeIslaman seperti madrasah ibtidaiyyah (MI), Madrasah
Tsanawiyah (MTS) , Madrasah ‘ Aliyyah (MA) serta sekolah – sekolah Islam (SDI),
Sekolah Menengah Pertama Islam (SMPI) dan Sekolah Menengah Atas Islam (SMAI).
Secara substansial, mata pelajaran Al-Qur’an-Hadits diharapkan memiliki
kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari,
memahami serta mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-
Qur’an-Hadits sekaligus menjadikan keduanya sebagai pegangan dan pedoman hidup
dalam kehidupan sehari-hari.
Agar dapat mengajarkan materi Al-Qur’an/Al-Hadits dengan baik, maka guru
dituntut untuk mampu menganalisis materi yang disajikan dalam buku tersebut. Hasil
analisis, berupa kelebihan-kelebihan buku akan dimanfaatkan semaksimal mungkin
untuk mencapai efektifitas pembelajaran.Adapun kekurangan-kekurangannya dapat
dieliminir dengan cara memperkaya materi Al-Qur’an/Al-Hadits dari sumber-sumber
lain. Dalam makalah ini akan diuraikan analisis terhadap materi buku Pendidikan Al-
Qur’an/Al-Hadits SMA/SMK/MA Muhammadiyah kelas XII.

B. PROFIL DAN ISI BUKU


Buku yang akan dianalisis dalam makalah ini berjudul Pendidikan Al-Qur’an
Al-Hadits untuk SMA/MA/SMK Muhammadiyah. Buku ini ditulis oleh Athun
Fathonah Kurniasari, S.Pd.I dan diterbitkan oleh Penerbit Majelis Pendidikan Dasar
dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta. Di
sampul depan yang berwarna hijau muda-kuning-hijau tua terdapat ilustrasi gambar
berupa orang yang sedang mengangkat segengam padi di sawah. Buku yang ditulis
sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ISMUBA yang
mengacu pada standar isi dan standar kompetensi Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat
Muhammadiyah diawali dengan sambutan dari kepala dinas pendidikan, pemuda dan
olahraga provinsi DIY dan kepala kantor wilayah kementerian agama provinsi DIY,
pengantar, daftar isi, daftar standar kompetensi dan kompetensi dasar kemudian
masuk ke materi pelajaran 1 yaitu anjuran kosentrasi (khusyu’), berfikir kritis, dan
demokratis.
Buku ini mencakup materi semester gasal dan semester genap. Pada semester
gasal membahas tentang bab 1 – 7 dan semester genap membahas bab 8 - 15. Pada
setiap akhir bab disediakan soal-soal latihan. Buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi
gambar yang relevan pada setiap sub bahasannya. Isi buku diakhiri dengan daftar
pustaka dengan tebal buku 133 halaman. Adapun sampul belakang terdapat sebuah
tulisan yang merupakan pesan dari pendiri Muhammadiyah. “Muhammadiyah
sekarang ini berbeda berbeda dengan Muhammadiyah yang akan datang. Maka
teruslah kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru,
kembalilah kepada Muhammadiyah, jadilah dokter, kembalilah ke Muhammadiyah.
Jadilah meester, insinyur dan lain-lain, kembalilah ke Muhammadiyah.” (K.H. Ahmad
Dahlan)

Judul Buku Pendidikan Al-Qur’an/ Al-Hadits SMA/MA/SMK


MUHAMMADIYAH Kelas 12

Penulis Athun Fathonah Kurniasari,S.Pd.I

Editor Suwadi, M.Ag., M.Pd.


Pentashih Drs. Ahmad Muhadjir, M.A. dan Abdul Qodir, S.Th.I

(Majelis Tarjih dan Tajdid PWM D.I.Yogyakarta)

ISBN 978-602-8278-83-6 (No. Jilid Lengkap)

978-602-8278-86-7 (Jilid 3)

Cetakan I Juni 2012

Cetakan II Juni 2013

Cetakan III Juni 2014

Cetakan IV Juni 2015

Penerbit Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah


Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta JL. Gedongkuning
130 B Yogyakarta 55171 Telp. (0274) 377078, Fax. (0274) 371718
Website: www.dikdasmenpwmdiy.or.id

Adapun daftar isi materi dalam buku ini adalah sebagai berikut:

Semester BAB MATERI

I I Anjuran Konsentrasi (Khusyu’), Berfikir Kritis, dan


Demokratis

II Keimanan terhadap Al-Qur’an

III Sikap Ahli Kitab terhadap Al- Qur’an

IV Rajin Bekerja

V Beban Sesuai dengan Kemampuan Manusia

VI Belajar dari Kehidupan Alam Semesta

VII Sikap Qanaah

II VIII Kesetaraan, saling menasehati, dan berbuat bak


(ihsan)

IX Dakwah Islam

X Berbakti kepada orang tua


XI Do’a orang tua agar mendapat anak cucu yang shalih

XII Akhlaq penolong dan sikap tidak kikir

XIII Makanan yang halal dan yang haram

XIV Adab berpakaian, makan dan minum

XV Usaha sendiri

C. ANALISIS MATERI

Analisis materi yang akan penulis lakukan meliputi berbagai segi. Di


antaranya: segi bahasa dan tulisannya, segi kesesuaian materi dengan standar
kompetensi yang ingin dicapai, urutan atau sistematika materi, kesesuaian materi
dengan kebutuhan siswa, materi pendukung dan evaluasi belajarnya.

1. Analisis Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup mudah untuk dipahami.
Akan tetapi penulis banyak menemui banyak kesalahan atau penggunaan
bahasa yang kurang tepat pada buku ini. Sebagai contoh kesalahan bahasa yang
ditemukan penulis antara lain:
Sabar juga berarti menahan diri dari maksiat karena itulah Allah
menggandengkannya dengan shalat yang merupakan ibadah yang utama.
(Halaman 7, alinea 5).
Kata “menggandengkannya” merupakan kata yang kurang cocok
maknanya dengang kalimat diatas. Sehingga agar kalimat diatas menjadi
sempurna kata “menggandengkannya” seharusnya diganti dengan kata
“menyamakannya”
Hukum bacaan : “iklab” (halaman 27, alinea 1)
Seharusnya kata “iklab” di kalimat diatas diganti dengan kata “iqlab”.
Kesalahan bahasa yang lain di dalam buku ini yaitu penulisan per kata
bahkan per kalimat, yang akan membuat makna bertolak belakang dengan
kalimat di depannya. Contohnya:
Allah dalam firmanNya melarang orang beriri hati terhadap apa yang
dikaruniakan Allah kepada sebagian hamba-Nya, baik karunia itu berupa soal –
soal duniawi atau soal – soal keagamaan, karena hal yang demikian itu sudah
menjadi takdir Tuhan dan beriri hati tidak akan berguna dan membawa manfaat
sedikitpun. (Halaman 37, alinea 2)
Dalam kalimat tersebut kalimat “membawa manfaat sedikitpun”
seharusnya diganti menjadi “tidak membawa manfaat sedikitpun”
Selain itu, kesalahan bahasa pada buku ini yaitu dalam buku ini ada kata
– kata yang tidak sopan untuk dibaca. Sebagai contoh terdapat pada halaman 53
alinea 2.
Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya
(berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang
– orang yang meminumnya. ( halaman 53, alinea 2)
Kata “tahi” dalam kalimat itu tidak sopan untuk diucapkan, seharusnya
kata “tahi”diganti dengan kata “kotoran”.
Selain itu kesalahan bahasa dalam buku ini adalah bahasnya tidak baku.
Seperti:
Dan Tuhanmu mewayuhkan kepada lebah: “buatlah sarang di bukit –
bukit, di pohon – pohon kayu, dan di tempat – tempat yang dibikin manusia.
Kata “dibikin” dalam kalimat tersebut merupakan kata tidak baku.
Sehingga kata “dibikin” diganti dengan kata “dibuat” yang merupakan kata
baku.
Dalam buku ini juga ada kesalahan penulisan kata yang tidak sesuai
dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Abul Aliyah mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan sabar ialah
sabar dalam melakukan hal – hal yang diridlai Allah, dan shalat merupakan
sarana yang paling utama agar bisa tabah dalam menjalankan perintah.
Dalam kalimat diatas kata “diridlai” seharusnya ditulis dalam “diridhoi”
karena kata “ridla” dalam KBBI tidak ada.
Kesalahan penggunaan kata depan yang sering rancu dengan awalan
terdapat di sana sini dalam buku. Sebagai contoh halama 55 alinea 1.
...... lembah – lembah yang dalam dan bukit – bukit yang tinggi lalu
kembali kesarangnya tiada tersesat kekanan dan ke kiri untuk menghasilkan
madu yang beraneka ragam warnanya........ (halaman 55, alinea 1)
Kata kesarangnya dan kekanan di alinea tersebut seharusnya ditulis
secara terpisah karena merupakan kata akhiran. Sehingga penulisannya menjadi
“ke sarangnya” dan “ke kanan”.
Dan kesalahan bahasa yang ada dibuku ini ada beberapa paragraf yang
penulisannya tidak ada tanda baca titik untuk mengakhiri kalimat atau paragraf.
Sebagai contoh halaman 20, alinea 4.
“Allah menentang orang – orang Quraisy yang menuduh bahwa Al –
Qur’an adalah buatan dan karangan Muhammad”
Seharusnya kalimat tersebut ditulis “Allah menentang orang – orang
Quraisy yang menuduh bahwa Al – Qur’an adalah buatan dan karangan
Muhammad.”
Dalam buku ini tidak dicantumkan literasi bahasa. Sehingga tidak ada
panduan membaca dalam buku ini.

2. Analisis Tulisan.
Kualitas tulisan buku Al-Qur’an Hadits untuk SMA/ MA/ SMK
Muhammadiyah kelas XII ini cukup baik. Baik tulisan latin maupun arab
sangat jelas dan mudah dibaca. Meskipun secara umum tulisan sudah bagus,
namun masih banyak juga tulisan yang salah bahkan disetiap bab ditemukan
penulisan kata yang salah.. Ada beberapa kesalahan dalam tulisan latin yang
perlu diperbaiki. Penulis menemukan kesalahan tulisan latin pada halaman 2,
peta konsep Berikut bunyi kalimatnya :
Idzgham Syamsiyyah
Kata “Idzgham syamsiyyah” seharusnya ditulis “idgham syamsiyah”

Selain itu juga terdapat pada halaman 5:


Huruf ba’ ( ‫) ا‬ berada di depan kata tidak dapat sambung, seperti dalam

kata َ ‫َع‬
‫ِين‬ ‫َاسْت‬
‫و‬ ( Bab I, halaman 5).

Seharusnya kata ba’ diganti kata “alif” karena dalam kurung merupakan
huruf alif. Kemudian pada (hal.45, alenia1, juga terdapat kesalahan, berikut
bunyi kalimatnya:
Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan hormatilah kami. (Halaman
45, alinea 1)
Kata “ma’aflah” pada kalimat diatas seharusnya ditulis “maaflah”
Selain itu kesalahan tulisan juga terdapat pada halaman 8, alinea 4.
Berikut bunyi kalimatnya:
Dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada RasulNya agar member
maaf dan memohon ampun dari Allah bagi para pengikutnya,....
Kata “RasulNya” seharusnya ditulis “Rasul-Nya” dan kata “member”
ditulis “memberi”.
Ini adalah tasbih tauhid mutlak dan penghambaan yang sempurna, yang
menyatukan shalat, i’tikaf, kehidupan dan kematian, untuk kemudian
memberikannyaa semata kepada Allah.
Kata “memberikannyaa” seharusnya tertulis memberikannya.

Selain itu kesalahan tulisan pada buku ini adalah digunakan singkatan
yang kurang jelas maksudnya. Contohnya:
Agar mereka membuat satu Q.S. yang serupa dengan Q.S. dalam Al-
Qur’an dan Allah telah memastikan bahwa mereka tidak akan bisa membuat
yang serupa dengan Al-Qur’an karena pada hakikatnya Al-Qur’an adala wahyu
dari Allah bukan ciptaan Muhammad. (Halaman 20, alinea 2)
Kata “Q.S.” yang ada di kalimat tersebut tidak begitu jelas maksud dari
singkatan tersebut. Agar mudah dipahami pembaca kata Q.S. seharusnya
diganti dengan “surah”
Kesalahan tanda baca dan penulisan awal kalimat juga terjadi dalam
buku ini. Sebagai contohnya yaitu:
“Allah melarang orang berhati terhadap apa yang dikaruniakan Allah
kepada sebagian hamba-Nya, baik karunia itu berupa soal – soal dunia atau soal
– soal keagamaan” ( halaman 37, alinea 3)
Harusnya di akhir kalimat tersebut diberi tanda titik. Sehingga kalimat
tersebut menjadi “Allah melarang orang berhati terhadap apa yang
dikaruniakan Allah kepada sebagian hamba-Nya, baik karunia itu berupa soal –
soal dunia atau soal – soal keagamaan.”
Kesalahan lain terdapat pada halaman 7, alinea 2. Berikut bunyi
kalimatnya:
......, Maka bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad,....
Penulisan kalimat tersebut harusnya setelah titik menggunakan huruf
kapital bukan huruf kecil dan kata “bermusywaratlah” ditulis menjadi
“bermusyawarahlah”. Sehingga kalimat tersebut ditulis ......, Maka
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu
telah membulatkan tekad,....
Meskipun terdapat beberapa kesalahan pada tulisan latin, namun pada
tulisan arab sudah cukup baik, dan mudah di baca. Tetapi masih ada banyak
kurang tanda baca dalam ayat Al Qur’an dan tidak ditulisnya nomor surat.
Kekurangan tanda baca dan tidak ditulisnya nomor surat dalam ayat tidak
hanya terjadi dalam satu bab, melainkan hampir semua bab, ini tampak dalam
Bab I halaman 3 yaitu dalam penulisan Q.S Al – Baqarah (2) : 45 – 46

َ‫ها‬ َِّ
َ‫ن‬ ‫َإ‬‫ِ َو‬ ‫َالص‬
‫َّالة‬ ‫ْر‬
‫ِ َو‬ ‫َّب‬
‫ِااص‬‫ُوا َب‬ ‫َع‬
‫ِين‬ ‫َاسْت‬‫و‬
ََ
‫ِين‬ َّ .َ َ
‫َالذ‬ ‫ِين‬ ‫لى َالخَاش‬
‫ِع‬ ََ ‫ٌ َإ‬
‫ِالع‬ ‫َة‬
‫ِير‬ ‫َلك‬
‫َب‬
َْ
‫هم‬ ََّ
ُ‫ن‬ ‫َأ‬‫ْ َو‬
‫ِم‬‫ِه‬‫َب‬‫ُوا َر‬‫مالَق‬
َُ ْ‫هم‬ ََّ
ُ‫ن‬ ‫ن َأ‬َ‫ُّو‬‫ُن‬
‫يظ‬َ
َ‫ُو‬
.َ‫ن‬ ‫َع‬‫َاَج‬‫ِر‬‫ْه‬‫َِلي‬
‫إ‬
Seharusnya Q.S Al-Baqarah (2) : 45 -46 ditulis sebagai
berikut:

َ‫ها‬ َِّ
َ‫ن‬ ‫َإ‬‫ِ َو‬ ََّ
‫الة‬ َ َ
‫الص‬ ‫ِ َو‬‫ْر‬‫َّب‬ ‫ْا َب‬
‫ِااص‬ ‫ُو‬ ‫َع‬
‫ِين‬ ‫َاسْت‬‫و‬
ََ
‫ِين‬ َّ َ (٤٥)َ َ
‫الذ‬ ‫ِع‬
‫ِين‬ ‫ىَالخَش‬
َ ََ
‫ل‬ ‫ٌ َإ‬
‫ِالَّع‬ ‫َة‬
‫ِير‬ ‫َب‬‫َلك‬
َْ
‫هم‬ ََّ
ُ‫ن‬ ‫َأ‬‫ْ َو‬‫ِم‬‫ِه‬ ‫ُوا َر‬
‫َب‬ ‫مالَق‬
َُ ْ
‫هم‬ُ‫ن‬ ََّ
‫ن َأ‬ ‫ُن‬
َ‫ُّو‬ ‫يظ‬َ
َ‫ُو‬
(٤٦)‫ن‬ ‫َع‬‫َاَج‬‫ِر‬‫ْه‬‫َِلي‬
‫إ‬

3. Analisis Kompetensi (SK dan KD)


Sebelum memasuki materi pelajaran, dalam buku ini di paparkan standar
kompetensi dan kompetensi yang akan di capai buku ini. Sebagai contohnya
BAB I:
Standar Kompetensi : Memahami ayat – ayat Al – Qur;an dan Hadits
tentang konsentrasi (khusyu’), berpikir kritis
dan demokratis.

Kompetensi Dasar :
1.1. Membaca sesuai kaidah tajwid QS. Al –
Baqarah (2): 45 – 46, ar – Ruum (30) : 8 -
9, dan Ali Imran ((3) : 159
1.2. Menulis dengan benar QS. Al – Baqarah
(2) : 45 – 46, ar – Ruum (30) : 8 -9, dan
Ali Imran ((3) : 159
1.3. Menerjemahkan dengan tepat QS. Al –
Baqarah (2) : 45 – 46, ar – Ruum (30) : 8 -
9, dan Ali Imran ((3) : 159
1.4. Menjelaskan kandungan isi QS. Al –
Baqarah (2) : 45 – 46, ar – Ruum (30) : 8 -
9, dan Ali Imran ((3) : 159
Dari kompetensi dasar diatas dapat dilihat bahwa kompetensi yang
ingin dicapai buku ini yaitu membaca, menulis, menerjemahkan, menjelaskan.
Selain itu di bab selanjutnya kompetensi yang ingin dicapai ada memahami,
dan menghafal. Dengan demikian kompetensi yang ingin di capai buku ini
masih bersifat kognitif. Dengan tingkatan pengetahuan (C1) DAN
PEMAHAMAN (C2). Sehingga untuk tingkatan anak SMA/ MA/SMK kelas
XII kompetensi tersebut masih bersifat pengetahuan, harusnya untuk anak
SMA/MA/SMK bisa di tingkatkan lagi ke tingkat aplikasinya dalam kehidupan
sehari – hari.

4. Analisis Urutan Materi


5. Analisis Kesesuaian Materi dengan Kompetensi Dasar
6. Analisis Kesesuaian Materi Dengan Kebutuhan Siswa
Secara keseluruhan tema-tema dari materi yang disajikan dalam buku
ini sudah sesuai dengan kebutuhan siswa SMA/MA/SMK Muhammadiyah,
hanya pembahasannya kurang mendalam karena setiap babnya hanya terdiri 8-
10 halaman saja. Akan tetapi ada juga yang tersiri 15 halaman.

7. Analasisi Materi Pendukung


Terdapat beberapa materi pendukung dalam buku ini yang secara
keseluruhan sudah baik karena dapat memudahkan siswa dalam memahami
materi yang dibahas. Materi pendukung yang terdapat dalam buku ini yaitu,
gambar sebagai ilustrasi dari materi yang akan dibahas, serambi sebagai
pengantar sebelum masuk dalam pembahasan, peta konsep yang
mengkerangkakan pembahasan yang akan dibahas secara keseluruhan, kamus
mini yang berisi beberapa istilah bahasa kata – kata asing, dan kisah tauladan
sebagai penguat materi dan siswa dapat mengambil nilai-nilai yang terdapat
dalam kisah tersebut.
Sebagai contoh adalah gambar Al – Qur’an yang terdapat dalam
halaman 15 Bab II tentang Keimanan terhadap Al – Qur’an, gambar ini selaras
dengan materi yang akan dibahas yaitu mengenai Iman terhadap Al - Qur’an.
Akan tetapi juga ada beberapa ketidaksesuaian antara gambar dengan materi
yang akan dibahas, seperti yang terdapat dalam Bab IV tentang rajin bekerja
yang diilustrasikan dengan gambar Al Qur’an seperti Bab II tentang keimanan
terhadap Al Qur’an. Sebaiknya untuk materi rajin bekerja diilustrasikan
dengan orang yang sedang bekerja.
Akan tetapi penulis mencermati adanya ketidaksesuaian kisah tauladan
dengan materi yang sedang dibahas. Sebagai contohnya terdapat pada BAB
VII tentang Qona’ah dengan kisah tauladan pendukung kedermawanan
seorang muslim. Cerita ini mengisahkan seorang keluarga yang tidak
mempunyai makanan apa – apa yang tersisa bubur cair untuk anaknya dan
waktu itu kedatangan tamu. Keluarga tersebut bingung untuk menyuguhkan
makanan apa kepada tamu tersebut. Suami dan istri tersebut berdiskusi lama
berdebat tentang bubur tersebut akan disuguhkan ke tamu atau untuk bayinya.
Akhirnya keluarga itu memilih untuk menyuguhkan bubur tersebut untuk
tamunya. Akan tetapi keluarga tersebut masih mempunyai masalah yaitu
bagaimana menyuguhkan bubur tersebut. Karena bubur tersebut hanya untuk
satu orang. Akhirnya sang suami menemukan ide, yakni mematikan lampu
saat bubur dihidangkan, sehingga tamu tidak akan tahu kalau tuan rumah tidak
ikut makan. Sambil mempersilahkan tamu untuk makan, ia pun berpura – pura
seperti sedang makan. Setelah habis mangkuk dibawa masuk dapur kemudian
dihidupkan tanpa membuat tamu itu curiga.
Cerita tersebut menurut penulis bukan termasuk berbuat qona’ah
melainkan termasuk sikap memuliakan tamu.
Sedangkan untuk pendukung materi berupa hadits dalam buku ini
masing kurang berimbang. Dalam buku ini banyak membahas tentang ayat Al
–Qur’an tanpa di dukung hadits. Tetapi dalam buku ini juga dibahas tentang
hadits walaupun dalam satu semester hanya dibahas dalam satu bab untuk
materi hadits tanpa ada ayat Al Qur’an.

8. Analisis Evaluasi Belajar


Instrumen evaluasi belajar yang digunakan dalam buku ini sudah
cukup bagus dan memadahi. Menurut Anas Sudiyono (2001) instrument
evaluasi yang baik antara lain bersifat representative, obyektif, variatif dan
valid. Dari aspek representatifnya hampir semua soal evaluasi belajar yang ada
di buku ini penulis bisa menilai sudah representative karena penguasaan atas
semua materi di setiap pelajaran sudah diukur dengan soal-soal tes yang
disediakan.
Dari sisi obyektifitasnya, menurut pendapat penulis juga sudah
obyektif. Seluruh soal tes yang dikemukakan bersifat obyektif dalam arti
mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan bukan pada
materi yang tidak diajarkan. Obyektifitas evaluasi belajar akan lebih
meningkat jika dalam memberikan skor atau penilaian guru bersifat obyektif
(apa adanya) tanpa dipengaruhi sikap-sikap sentiment, preseden masa lalu dan
sikap-sikap subyektif lainnya.
Untuk jenis soal tes obyektif yang ada di buku ini, juga sudah cukup
bagus. Bentuk-bentuknya meliputi multiple choice item (pilihan ganda)
dengan alternative jawaban a, b, c, d dan e.
Dan dilihat dari jumlah peserta didik tes dibagi menjadi dua yaitu tes
kelompok dan perorangan (Ainal Arifin:2011). Dalam buku ini tes yang
disajikan hanya berupa tes perorangan, tidak ada tes kelompok. Sebagi contoh
adalah instrument tugas dalam halaman 72 BAB VIII Kesetaraan, saling
menasihati dan berbuat baik (Ihsani), yaitu :

1. Tulis Kembali Q.S. Ali Imran (3): 64 dan Luqman (31) : 13 dengan benar!
2. Hafalkan Q.S. Ali Imran (3): 64 dan Luqman (31) : 13 dengan benar!
Tugas yang disajikan dalam buku tersebut hanya bersifat perorangan
saja. Padahal tugas kelompok akan mengasah kemampuan siswa tidak hanya
dari segi kognitif tetapi juga afektif siswa karena mampu melatih siswa untuk
berdiskusi dengan dengan siswa yang lain dan mampu menyampaikan
pendapatnya.
D. Kesimpulan
Walaupun masih terdapat banyak kesalahan, buku ini secara keseluruhan
sudah baik. Dalam setiap materi disajikan gambar-gambar sebagai ilustrasi yang
disesuaikan dengan materi. Menurut penulis hal ini merupakan kelebihan buku ini,
karena dengan adanya gambar-gambar tersebut siswa bisa menjadi lebih tertarik untuk
membacanya. Selain itu juga terdapat kisah teladan pada setiap bab, sehingga siswa
dapat mengambil hikmah dan nilai-nilai yang terdapat dalam kisah tersebut.
Secara umum dalam satu bab terdiri dari 6 atau 7 subbab meliputi serambi,
petakonsep, materi berupa ayat, terjemah, mufradat,dan kandungan/penjelasan ayat
dan intisari. Subbab berikutnya adalah kisah teladan, kamus mini,tugas dan uji
kompetensi. Ada pula beberapa bab yang menyelipkan tajwid pada subbab materi.
Yang menjadi kelebihan buku ini menurut penulis adalah adanya subbab serambi
yang memberikan penjelasan awal sebelum masuk ke materi pokok. Selain itu juga
ada subbab kisah teladan yang hikmah atau nilai-nilai kebaikan di balik kisah tersebut
bisa diambil para siswa dan dijadikan sebagai contoh atau cerminan dalam bertindak
di kehidupan sehari-hari.
Namun buku ini selain memiliki kelebihan juga memiliki beberapa
kekurangan. Kekurangan tersebut tidak berimbangnya penjyajian antara materi Al
Qur’an dengan materi Hadits. Menurut penulis mata pelajaran Al Qur’an – Al-Hadits
harusnya membahas tentang materi Al-Qur’an dan Hadits yang seimbang.

Hasil analisis pada makalah berupa kelebihan-kelebihan buku yang akan


dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. Adapun kesalahan-kesalahan/kekurangan-kekurangannya harus diperbaiki
dan diperkaya dengan materi-materi Al Qur’an Hadits dari sumber lain untuk
menghasilkan buku pegangan yang lebih baik ke depannya.
E. DAFTAR PUSTAKA
Kurniasari, Athun Fathonah, Pendidikan Al-Quran Al-Hadits untuk SMA/MA/SMK
Muhammadiyah, Yogyakarta: Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah DIY, 2015
Pedoman Umum EYD, Klaten: Intan Pariwara, 2011
Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai