A. PENDAHULUAN
Pendidikan agama Islam merupakan pendidikan yang amat penting dan
dibutuhkan oleh seluruh peserta didik terutama peserta didik yang beragama Islam.
Karena Pendidikan Agma Islam mempunyai peran penting dalam membentuk karakter
dan perilaku peserta didik. Melalui Pendidikan Agama Islam diharapkan siswa akan
terbentuk menjadi pribadi yang bertaqwa, berwibawa, dan berakhlak mulia.
Dalam pendidikan agama Islam diajarkan mata pelajaran Al -Qur’an/ Al-
Hadits. Al Qur’an dan Al – Hadits merupakan bagian yang penting dari Agama Islam,
karena Al – Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi umat Islam untuk mencapai kebahagian dunia
dan akhirat. Kalau Al-Hadits adalah tuntunan dari segala perbuatan dan perkataan Nabi
Muhammad SAW yang selanjutnya menjadi pedoman bagi semua umat Islam di
seluruh dunia. Sehubungan dengan hal tersebut, materi pelajaran Al – Qur’an dan Al –
Hadits sangat baik diberikan bagi peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam serta berperan penting dalam pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam.
Materi pelajaran Al – Qur’an dan Al –Hadits ini hanya diberikan di sekolah – sekolah
yang berbasis Agama Islam / KeIslaman seperti madrasah ibtidaiyyah (MI), Madrasah
Tsanawiyah (MTS) , Madrasah ‘ Aliyyah (MA) serta sekolah – sekolah Islam (SDI),
Sekolah Menengah Pertama Islam (SMPI) dan Sekolah Menengah Atas Islam (SMAI).
Secara substansial, mata pelajaran Al-Qur’an-Hadits diharapkan memiliki
kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari,
memahami serta mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-
Qur’an-Hadits sekaligus menjadikan keduanya sebagai pegangan dan pedoman hidup
dalam kehidupan sehari-hari.
Agar dapat mengajarkan materi Al-Qur’an/Al-Hadits dengan baik, maka guru
dituntut untuk mampu menganalisis materi yang disajikan dalam buku tersebut. Hasil
analisis, berupa kelebihan-kelebihan buku akan dimanfaatkan semaksimal mungkin
untuk mencapai efektifitas pembelajaran.Adapun kekurangan-kekurangannya dapat
dieliminir dengan cara memperkaya materi Al-Qur’an/Al-Hadits dari sumber-sumber
lain. Dalam makalah ini akan diuraikan analisis terhadap materi buku Pendidikan Al-
Qur’an/Al-Hadits SMA/SMK/MA Muhammadiyah kelas XII.
978-602-8278-86-7 (Jilid 3)
Adapun daftar isi materi dalam buku ini adalah sebagai berikut:
IV Rajin Bekerja
IX Dakwah Islam
XV Usaha sendiri
C. ANALISIS MATERI
1. Analisis Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup mudah untuk dipahami.
Akan tetapi penulis banyak menemui banyak kesalahan atau penggunaan
bahasa yang kurang tepat pada buku ini. Sebagai contoh kesalahan bahasa yang
ditemukan penulis antara lain:
Sabar juga berarti menahan diri dari maksiat karena itulah Allah
menggandengkannya dengan shalat yang merupakan ibadah yang utama.
(Halaman 7, alinea 5).
Kata “menggandengkannya” merupakan kata yang kurang cocok
maknanya dengang kalimat diatas. Sehingga agar kalimat diatas menjadi
sempurna kata “menggandengkannya” seharusnya diganti dengan kata
“menyamakannya”
Hukum bacaan : “iklab” (halaman 27, alinea 1)
Seharusnya kata “iklab” di kalimat diatas diganti dengan kata “iqlab”.
Kesalahan bahasa yang lain di dalam buku ini yaitu penulisan per kata
bahkan per kalimat, yang akan membuat makna bertolak belakang dengan
kalimat di depannya. Contohnya:
Allah dalam firmanNya melarang orang beriri hati terhadap apa yang
dikaruniakan Allah kepada sebagian hamba-Nya, baik karunia itu berupa soal –
soal duniawi atau soal – soal keagamaan, karena hal yang demikian itu sudah
menjadi takdir Tuhan dan beriri hati tidak akan berguna dan membawa manfaat
sedikitpun. (Halaman 37, alinea 2)
Dalam kalimat tersebut kalimat “membawa manfaat sedikitpun”
seharusnya diganti menjadi “tidak membawa manfaat sedikitpun”
Selain itu, kesalahan bahasa pada buku ini yaitu dalam buku ini ada kata
– kata yang tidak sopan untuk dibaca. Sebagai contoh terdapat pada halaman 53
alinea 2.
Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya
(berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang
– orang yang meminumnya. ( halaman 53, alinea 2)
Kata “tahi” dalam kalimat itu tidak sopan untuk diucapkan, seharusnya
kata “tahi”diganti dengan kata “kotoran”.
Selain itu kesalahan bahasa dalam buku ini adalah bahasnya tidak baku.
Seperti:
Dan Tuhanmu mewayuhkan kepada lebah: “buatlah sarang di bukit –
bukit, di pohon – pohon kayu, dan di tempat – tempat yang dibikin manusia.
Kata “dibikin” dalam kalimat tersebut merupakan kata tidak baku.
Sehingga kata “dibikin” diganti dengan kata “dibuat” yang merupakan kata
baku.
Dalam buku ini juga ada kesalahan penulisan kata yang tidak sesuai
dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Abul Aliyah mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan sabar ialah
sabar dalam melakukan hal – hal yang diridlai Allah, dan shalat merupakan
sarana yang paling utama agar bisa tabah dalam menjalankan perintah.
Dalam kalimat diatas kata “diridlai” seharusnya ditulis dalam “diridhoi”
karena kata “ridla” dalam KBBI tidak ada.
Kesalahan penggunaan kata depan yang sering rancu dengan awalan
terdapat di sana sini dalam buku. Sebagai contoh halama 55 alinea 1.
...... lembah – lembah yang dalam dan bukit – bukit yang tinggi lalu
kembali kesarangnya tiada tersesat kekanan dan ke kiri untuk menghasilkan
madu yang beraneka ragam warnanya........ (halaman 55, alinea 1)
Kata kesarangnya dan kekanan di alinea tersebut seharusnya ditulis
secara terpisah karena merupakan kata akhiran. Sehingga penulisannya menjadi
“ke sarangnya” dan “ke kanan”.
Dan kesalahan bahasa yang ada dibuku ini ada beberapa paragraf yang
penulisannya tidak ada tanda baca titik untuk mengakhiri kalimat atau paragraf.
Sebagai contoh halaman 20, alinea 4.
“Allah menentang orang – orang Quraisy yang menuduh bahwa Al –
Qur’an adalah buatan dan karangan Muhammad”
Seharusnya kalimat tersebut ditulis “Allah menentang orang – orang
Quraisy yang menuduh bahwa Al – Qur’an adalah buatan dan karangan
Muhammad.”
Dalam buku ini tidak dicantumkan literasi bahasa. Sehingga tidak ada
panduan membaca dalam buku ini.
2. Analisis Tulisan.
Kualitas tulisan buku Al-Qur’an Hadits untuk SMA/ MA/ SMK
Muhammadiyah kelas XII ini cukup baik. Baik tulisan latin maupun arab
sangat jelas dan mudah dibaca. Meskipun secara umum tulisan sudah bagus,
namun masih banyak juga tulisan yang salah bahkan disetiap bab ditemukan
penulisan kata yang salah.. Ada beberapa kesalahan dalam tulisan latin yang
perlu diperbaiki. Penulis menemukan kesalahan tulisan latin pada halaman 2,
peta konsep Berikut bunyi kalimatnya :
Idzgham Syamsiyyah
Kata “Idzgham syamsiyyah” seharusnya ditulis “idgham syamsiyah”
kata َ َع
ِين َاسْت
و ( Bab I, halaman 5).
Seharusnya kata ba’ diganti kata “alif” karena dalam kurung merupakan
huruf alif. Kemudian pada (hal.45, alenia1, juga terdapat kesalahan, berikut
bunyi kalimatnya:
Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan hormatilah kami. (Halaman
45, alinea 1)
Kata “ma’aflah” pada kalimat diatas seharusnya ditulis “maaflah”
Selain itu kesalahan tulisan juga terdapat pada halaman 8, alinea 4.
Berikut bunyi kalimatnya:
Dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada RasulNya agar member
maaf dan memohon ampun dari Allah bagi para pengikutnya,....
Kata “RasulNya” seharusnya ditulis “Rasul-Nya” dan kata “member”
ditulis “memberi”.
Ini adalah tasbih tauhid mutlak dan penghambaan yang sempurna, yang
menyatukan shalat, i’tikaf, kehidupan dan kematian, untuk kemudian
memberikannyaa semata kepada Allah.
Kata “memberikannyaa” seharusnya tertulis memberikannya.
Selain itu kesalahan tulisan pada buku ini adalah digunakan singkatan
yang kurang jelas maksudnya. Contohnya:
Agar mereka membuat satu Q.S. yang serupa dengan Q.S. dalam Al-
Qur’an dan Allah telah memastikan bahwa mereka tidak akan bisa membuat
yang serupa dengan Al-Qur’an karena pada hakikatnya Al-Qur’an adala wahyu
dari Allah bukan ciptaan Muhammad. (Halaman 20, alinea 2)
Kata “Q.S.” yang ada di kalimat tersebut tidak begitu jelas maksud dari
singkatan tersebut. Agar mudah dipahami pembaca kata Q.S. seharusnya
diganti dengan “surah”
Kesalahan tanda baca dan penulisan awal kalimat juga terjadi dalam
buku ini. Sebagai contohnya yaitu:
“Allah melarang orang berhati terhadap apa yang dikaruniakan Allah
kepada sebagian hamba-Nya, baik karunia itu berupa soal – soal dunia atau soal
– soal keagamaan” ( halaman 37, alinea 3)
Harusnya di akhir kalimat tersebut diberi tanda titik. Sehingga kalimat
tersebut menjadi “Allah melarang orang berhati terhadap apa yang
dikaruniakan Allah kepada sebagian hamba-Nya, baik karunia itu berupa soal –
soal dunia atau soal – soal keagamaan.”
Kesalahan lain terdapat pada halaman 7, alinea 2. Berikut bunyi
kalimatnya:
......, Maka bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad,....
Penulisan kalimat tersebut harusnya setelah titik menggunakan huruf
kapital bukan huruf kecil dan kata “bermusywaratlah” ditulis menjadi
“bermusyawarahlah”. Sehingga kalimat tersebut ditulis ......, Maka
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu
telah membulatkan tekad,....
Meskipun terdapat beberapa kesalahan pada tulisan latin, namun pada
tulisan arab sudah cukup baik, dan mudah di baca. Tetapi masih ada banyak
kurang tanda baca dalam ayat Al Qur’an dan tidak ditulisnya nomor surat.
Kekurangan tanda baca dan tidak ditulisnya nomor surat dalam ayat tidak
hanya terjadi dalam satu bab, melainkan hampir semua bab, ini tampak dalam
Bab I halaman 3 yaitu dalam penulisan Q.S Al – Baqarah (2) : 45 – 46
َها َِّ
َن َإِ َو َالص
َّالة ْر
ِ َو َّب
ِااصُوا َب َع
ِين َاسْتو
ََ
ِين َّ .َ َ
َالذ ِين لى َالخَاش
ِع ََ ٌ َإ
ِالع َة
ِير َلك
َب
َْ
هم ََّ
ُن َأْ َو
ِمِهَبُوا َرمالَق
َُ ْهم ََّ
ُن ن َأَُّوُن
يظَ
َُو
.َن َعَاَجِرْهَِلي
إ
Seharusnya Q.S Al-Baqarah (2) : 45 -46 ditulis sebagai
berikut:
َها َِّ
َن َإِ َو ََّ
الة َ َ
الص ِ َوْرَّب ْا َب
ِااص ُو َع
ِين َاسْتو
ََ
ِين َّ َ (٤٥)َ َ
الذ ِع
ِين ىَالخَش
َ ََ
ل ٌ َإ
ِالَّع َة
ِير َبَلك
َْ
هم ََّ
ُن َأْ َوِمِه ُوا َر
َب مالَق
َُ ْ
همُن ََّ
ن َأ ُن
َُّو يظَ
َُو
(٤٦)ن َعَاَجِرْهَِلي
إ
Kompetensi Dasar :
1.1. Membaca sesuai kaidah tajwid QS. Al –
Baqarah (2): 45 – 46, ar – Ruum (30) : 8 -
9, dan Ali Imran ((3) : 159
1.2. Menulis dengan benar QS. Al – Baqarah
(2) : 45 – 46, ar – Ruum (30) : 8 -9, dan
Ali Imran ((3) : 159
1.3. Menerjemahkan dengan tepat QS. Al –
Baqarah (2) : 45 – 46, ar – Ruum (30) : 8 -
9, dan Ali Imran ((3) : 159
1.4. Menjelaskan kandungan isi QS. Al –
Baqarah (2) : 45 – 46, ar – Ruum (30) : 8 -
9, dan Ali Imran ((3) : 159
Dari kompetensi dasar diatas dapat dilihat bahwa kompetensi yang
ingin dicapai buku ini yaitu membaca, menulis, menerjemahkan, menjelaskan.
Selain itu di bab selanjutnya kompetensi yang ingin dicapai ada memahami,
dan menghafal. Dengan demikian kompetensi yang ingin di capai buku ini
masih bersifat kognitif. Dengan tingkatan pengetahuan (C1) DAN
PEMAHAMAN (C2). Sehingga untuk tingkatan anak SMA/ MA/SMK kelas
XII kompetensi tersebut masih bersifat pengetahuan, harusnya untuk anak
SMA/MA/SMK bisa di tingkatkan lagi ke tingkat aplikasinya dalam kehidupan
sehari – hari.
1. Tulis Kembali Q.S. Ali Imran (3): 64 dan Luqman (31) : 13 dengan benar!
2. Hafalkan Q.S. Ali Imran (3): 64 dan Luqman (31) : 13 dengan benar!
Tugas yang disajikan dalam buku tersebut hanya bersifat perorangan
saja. Padahal tugas kelompok akan mengasah kemampuan siswa tidak hanya
dari segi kognitif tetapi juga afektif siswa karena mampu melatih siswa untuk
berdiskusi dengan dengan siswa yang lain dan mampu menyampaikan
pendapatnya.
D. Kesimpulan
Walaupun masih terdapat banyak kesalahan, buku ini secara keseluruhan
sudah baik. Dalam setiap materi disajikan gambar-gambar sebagai ilustrasi yang
disesuaikan dengan materi. Menurut penulis hal ini merupakan kelebihan buku ini,
karena dengan adanya gambar-gambar tersebut siswa bisa menjadi lebih tertarik untuk
membacanya. Selain itu juga terdapat kisah teladan pada setiap bab, sehingga siswa
dapat mengambil hikmah dan nilai-nilai yang terdapat dalam kisah tersebut.
Secara umum dalam satu bab terdiri dari 6 atau 7 subbab meliputi serambi,
petakonsep, materi berupa ayat, terjemah, mufradat,dan kandungan/penjelasan ayat
dan intisari. Subbab berikutnya adalah kisah teladan, kamus mini,tugas dan uji
kompetensi. Ada pula beberapa bab yang menyelipkan tajwid pada subbab materi.
Yang menjadi kelebihan buku ini menurut penulis adalah adanya subbab serambi
yang memberikan penjelasan awal sebelum masuk ke materi pokok. Selain itu juga
ada subbab kisah teladan yang hikmah atau nilai-nilai kebaikan di balik kisah tersebut
bisa diambil para siswa dan dijadikan sebagai contoh atau cerminan dalam bertindak
di kehidupan sehari-hari.
Namun buku ini selain memiliki kelebihan juga memiliki beberapa
kekurangan. Kekurangan tersebut tidak berimbangnya penjyajian antara materi Al
Qur’an dengan materi Hadits. Menurut penulis mata pelajaran Al Qur’an – Al-Hadits
harusnya membahas tentang materi Al-Qur’an dan Hadits yang seimbang.