Anda di halaman 1dari 10

A.

IDENTITAS REVIEWER

Nama : Rizki Maulizan


NIM : 0301171284
Program Studi : Pendidikan Agama Islam - 5
Mata Kuliah : Quran Hadis Pada MI/MTs
Tugas : Madrasah Ramah Lingkungan

B. KATA PENGANTAR
Puja dan puji kita kepada-Nya yang senantiasa selalu memberikan
limpahan rahmat dan karunia yang tak terhingga sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas book review ini. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi akhir zaman, dengan harapan kelak kita beroleh
syafa’atnya di hari kemudian. Aamiin.
Tugas ini ditulis sebagai tuntutan dan kewajiban dari mata kuliah Quran
Hadis Pada MI/MTs pada Program Sarjana (S1) UIN Sumatera Utara Medan. Hal
ini bertujuan untuk memberikan sedikit pemahaman kepada pembaca tentang
“Alquran: Sejarah Ringkas Alquran Kandungan dan Keutamaannya”. Sumber
pengambilan data-data dalam tulisan ini adalah buku yang ditulis oleh Fatihuddin.
Oleh karena luasnya cakupan materi dalam buku tersebut, maka penulis
membatasi pada bagian tertententu saja yaitu pada Chapter II saja (Islam dan
Lingkungan Hidup Madrasah). Dengan demikian pembahasan dalam tulisan ini
akan lebih fokus dan mudah di pahami untuk kemudian mampu menambah
khazanah ilmu pengetahuan para pembaca.
Sebagai hasil karya manusia biasa, penulis menyadari masih banyak
kesalahan serta kekurangan yang terdapat dalam book review ini, karenanya
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari
pembaca. Kepada Guru saya Bapak Dedi Sahputra Napitupulu, M.Pd saya
ucapkan terimakasih yang tak terhingga. Semoga tugas ini mampu mendorong
penulis untuk menyelami pembelajaran PAI pada MI/MTs lebih dalam lagi.

1
C. IDENTITAS BUKU UTAMA
Judul : Madrasah Ramah Lingkungan
Penulis : Desi Sahputra Napitupulu, M.Pd
Penerbit : Widya Puspita
Tempat Terbit : Medan
Tahun Terbit : 2018
Jumlah Halaman : 83 hlm
Tebal :-
ISBN : 978-602-52819-6-9
Harga : Rp. 30.000

D. RINGKASAN BUKU
Islam memilki ajaran yang sudah jelas antara letak kekeliruan dan
pertumbuhan pembangunan yang berlangsung di dunia hingga sekarang. Jika
membuka dan membaca kembali ayat-ayat Alquran, maka di sana akan muncul
kata-kata yang berkaitan erat dengan lingkungan. Paling tidak ada dua kata yang
dapat mewakili pengertian lingkungan yaitu ‘al-ard}’ ‘al-Jannah}’. Kata ard}
diulang sebanyak 462 kali di dalam Alquran. Adapun kata al-jannah} terdapat 188
kali pengulangan. Di dalam Islam, konsep lingkungan diperkenalkan oleh Alquran
dengan berbagai istilah seperti seluruh Spesies (al-‘Alamin) dan Ruang tempat
atau bumi (ard}). Lingkungan yang dikelola oleh manusia harus tetap konsisten
dalam melakukan pengelolaan dan penjagaannya agar daya dukungnya tetap
optimum.
Islam adalah agama yang sangat memperhatikan kelestarian dan
keseimbangan lingkungan hidup, di dalam Alquran telah banyak memberikan
informasi spiritual kepada manusia untuk selalu menjaga dan melestarikan
lingkungan, sebab apa yang Allah berikan kepada manusia semata-mata
merupakan suatu amarah, hal tersebut dalam Alquran banyak membuktikan
bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kepada umatnya untuk bersikap
ramah lingkungan, diantara beberapa pembahasan tentang lingkungan dalam
Alquran antara lain lingkungan sebagai suatu system, tanggungjawab manusia
untuk memelihara lingkungan hidup, larangan merusak lingkungan, sumber daya

2
vital dan problematikanya, peringatan mengenai kerusakan lingkungan hidup yang
terjadi karena ulah tangan manusia dan pengelolaan yang mengabaikan petunjuk
Allah serta solusi pengelolaan lingkungan.
Lingkungan hidup yang dipahami sebagai obyek sekaligus amanah yang
dititipkan Allah SWT untuk manusia haruslah mendapatkan tempat seimbang
disisi manusia, dengan penempatan makna yang baik maka lingkungan terhindar
dari penguasaan manusia itu sendiri.
Disamping itu, lembaga pendidikan Islam sesungguhnya berawal dari
masjid, fungsi masjid pada masa ini bukan saja sebagai tempat melaksanakan
ibadah wajib seperti shalat, tetapi juga berfungsi sebagai tempat untuk mengkaji
ilmu pengetahuan. Sejarah Islam telah mencatat bahwa, Madrasah sudah menjadi
fenomena yang menonjol sejak awak abad 11-12 M (abad ke-5 H), khususnya
ketika Wazir Bani Saljuk, Nizam al-Muluk mendirikan Madrasah Nizamiyah di
Bagdad. Sebuah lembaga pendidikan yang bertujuan menyebarkan pemikiran
sunni untuk menghadapi tantangan pemikiran Syi’ah.
Pada saat yang sama madrasah juga harus terus berbenah diri
mengembangkan kreativitas dan menggali potensi yang ada pada peserta didik.
Jika madrasah mampu membuktikan bahwa sesungguhnya lembaga pendidikan
Islam tidak kalah dengan pendidikan umum, maka minat masyarakat akan
semakin antusias untuk bergabung dengan madrasah.

E. KEKHASAN DAN KEMUTAKHIRAN BUKU


Buku ini sangat ideal dalam pembahasan mengenai lingkungan termasuk
lembaga dan alam sekitar, pembahasannya menyadarkan kita betapa pentingnya
dalam menjaga lingkungan. Pembahasan dalam buku ini juga diambil dari riset
sang penulis buku. Sangat direkomendasikan disemua kalangan. Simple dan
mudah dipahami menuntun pembaca bukan hanya sekedar memahami tapi
mengamalkan. Demikian pula mengenai kemutakhiran isi buku, bahwa buku ini
mutakhir pada masanya yaitu tahun 2018 dalam cetakan pertama. Buku ini masih
sangat relevan dengan keadaan masa kini, dengan begitu buku ini bisa menjadi
acuan untuk menjaga dan ber antusias melestarikan lingkungan.

3
F. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU
Ditinjau dari segi kelebihan, menurut saya tampilan cover dan desainnya
sangat menarik perhatian tapi yang jadi unik ialah pembahasan dalam buku
tersebut. Walaupun tidak terlalu populer jika di sandingkan dengan masalah
politik, ekonomi, teknologi, kriminalitas, dsb. Tapi ini akan mencuat ke
permukaan popularitas keilmuwan manakala terjadi bencana alam. Penulisannya
juga mudah dipahami. Namun, penulis juga terpaksa mengatakan kelemahan dari
buku ini yaitu adanya beberapa penulisan yang salah ketik barangkali dan
ketahanan lem dalam mengaitkan kertas kurang kuat sehingga terkadang ada
lembaran yang mudah terlepas. Dan kembali lagi itu hanya penilaian semata dan
bukan rekayasa.

G. REKOMENDASI
Penulis menyarankan agar adanya ilustrasi seperti gambar dan desain yang
unik dalam pembahasan agar pembaca lebih tertarik, serta pembuatan bukunya
juga terutama dibagian jilidnya dengan lem yang kuat sehingga tidak mudah
terlepas. Dan dalam isi pembahasan menurut saya sudah cukup bagus dan cocok
pada era saat ini.

H. SIMPULAN
Manusia sebagai pelaku pendidikan memiliki peranan penting dalam
menjaga kelestarian hidup yang seimbang, maka dibutuhkan kesadaran diri
sebagai makhluk hidup yang saling keterikatan hubungan dengan yang lain. Di
dalam Islam, kapasitas akan kesadaran diri manusia adalah menyadari
eksistensinya sebagai makhluk ciptaan Allah Swt., yang harus menjalankan
fungsinya sebagai khalifah (pemimpin di muka bumi ini dan mengelolanya). Pada
intinya manusia harus mengelola dan menjaga lingkungan dengan bijaksana guna
kepentingan generasi muda dan selanjutnya.

4
A. IDENTITAS REVIEWER
Nama : Rizki Maulizan
NIM : 0301171284
Program Studi : Pendidikan Agama Islam - 5
Mata Kuliah : Quran Hadis Pada MI/MTs
Tugas : Alquran: Sejarah Ringkas Alquran Kandungan dan
Keutamaannya

B. KATA PENGANTAR
Puja dan puji kita kepada-Nya yang senantiasa selalu memberikan
limpahan rahmat dan karunia yang tak terhingga sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas book review ini. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi akhir zaman, dengan harapan kelak kita beroleh
syafa’atnya di hari kemudian. Aamiin.
Tugas ini ditulis sebagai tuntutan dan kewajiban dari mata kuliah Quran
Hadis Pada MI/MTs pada Program Sarjana (S1) UIN Sumatera Utara Medan. Hal
ini bertujuan untuk memberikan sedikit pemahaman kepada pembaca tentang
“Alquran: Sejarah Ringkas Alquran Kandungan dan Keutamaannya”. Sumber
pengambilan data-data dalam tulisan ini adalah buku yang ditulis oleh Fatihuddin.
Oleh karena luasnya cakupan materi dalam buku tersebut, maka penulis
membatasi pada bagian tertententu saja yaitu pada Chapter I saja (Sejarah Ringkas
Al Qur’an). Dengan demikian pembahasan dalam tulisan ini akan lebih fokus dan
mudah di pahami untuk kemudian mampu menambah khazanah ilmu pengetahuan
para pembaca.
Sebagai hasil karya manusia biasa, penulis menyadari masih banyak
kesalahan serta kekurangan yang terdapat dalam book review ini, karenanya
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari
pembaca. Kepada Guru saya Bapak Dedi Sahputra Napitupulu, M.Pd saya
ucapkan terimakasih yang tak terhingga. Semoga tugas ini mampu mendorong
penulis untuk menyelami pembelajaran PAI pada MI/MTs lebih dalam lagi.

5
C. IDENTITAS BUKU PEMBANDING
Judul : Sejarah Ringkas Al Qur’an
Penulis : Ust. Fatihuddin
Penerbit : Kiswatun Publishing
Tempat Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 2015
Jumlah Halaman : 178 hlm
Tebal : 215 g
ISBN : 978-602-0874-00-5
Harga : Rp. 35.000

D. RINGKASAN BUKU
Qur’an menurut bahasa berarti “bacaan”. Di dalam Al Qur’a sendiri ada
pemakaian kata “Qur’an” dalam arti yang tersebut dalam ayat 17, 18 surat (75) Al
Qiyaamah:
“Sesungguhnya mengumpulkan Al Qur’an (di dalam dadamu) dan
(menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan kami. (Karena
itu), jika kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya.”
Kemudian dipakai kata “Qur’an” itu untuk Al Qur’an yang dikenal
sekarang ini. Adapaun definisi Al Qur’an ialah: “Kalam Allah s.w.t yang
merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad
s.a.w dan membacanya adalah ibadah.
Diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit: ”Aku adalah penulis wahyu yang
diturunkan kepada Rasulullah. Aku lihat Rasulullah ketika turunnya wahyu itu
seakan-akan diserang oleh demam yang keras dan keringatnya bercucuran seperti
permata. Kemudian setelah selesai turunnya wahyu, haruslah beliau kembali
seperti biasa. Al Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur dalam masa 22 tahun
2 bulan 22 hari.
Adapun hikmah diturunkannya Al Qur’an secara berangsur-angsur itu
ialah agar mudah dimengerti dan dilaksanakan. Orang akan enggan melaksanakan
suruhan dan larangan sekiranya suruhan dan larangan itu diturunkan sekaligus
banyak. Hal ini disebutkan oleh Bukhari dari riwayat ‘Aisyah r.a dan diantara

6
ayat-ayat ada yang merupakan jawaban daripada pertanyaan atau penolakan suatu
pendapat atau perbuatan, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas r.a. Hal ini
tidak dapat terlaksana kalau Al Qur’an diturunkan sekaligus.
Sewaktu AL Qur’an diturunkan pada kira-kira tiga belas setengah abad
yang lalu, di dunia sudah terdapat banyak agama dan banyak kitab yang dianggap
suci oleh pengikut-pengikutnya. Di sekitar negara Arab terdapat orang-orang yang
percaya kepada Kitab Perjanjian Lama dan kitab Perjanjian Baru.

E. KEKHASAN DAN KEMUTAKHIRAN BUKU


Buku ini merupakan pengenalan serta pembelajaran mengenai Al Qur’an
yang membahas secara komprehensif, menurut saya buku ini cocok dipasarkan
dikalangan remaja agar lebih memahami Alquran, Karena penjelasan dalam buku
ini sangat mudah dipahami dan membantu pembaca untuk menangkap bahasa
ilmiah dan literature Arab. Demikian pula mengenai kemutakhiran isi buku,
bahwa buku ini mutakhir pada masanya yaitu tahun 2015. Menurut saya buku ini
masih cocok dan relevan dibaca pada kalangan pembaca saat ini.

F. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU


Ditinjau dari segi kelebihan buku ini memiliki daya tarik, yang mana tampilan
cover dan judul mengundang pembaca untuk mengetahui sejarah Alquran secara
ringkas dan membentuk sebuah pemahaman yang dapat jelaskan dan bukan
pemahaman yang berbelit. Penulis terpaksa menulis kelemahan karena ditemukan
beberapa gaya penulisan yang belum pada versi terbaru dalam kaidah bahasa
Indonesia dan penulisan ayat serta Arab yang masih tidak terdeksi bacaannya.

G. REKOMENDASI
Pembahasan buku ini sudah bagus, hanya saja perlu direvisi dalam
penulisan Arab atau ayat yang tidak terbaca serta revisi dalam kaidah penulisan
bahasa Indonesia dalam versi terbaru.

7
H. SIMPULAN
Alquran sebagai kitab suci yang sempurna dan sebagai penyempurna dari
kitab-kitab sebelumnya merupakan pedoman hidup bagi umat Islam dalam
menjalani kehidupan di dunia. Proses turunnya wahyu Alqur’an beriringan dengan
proses kehidupan Rasulullah Saw., yang banyak sekali hikmah dan ketauladannya
yang dapat kita ambil. Nabi Muhammad Saw., menerima wahyu bukan hanya
sekedar menerima begitu saja, bahkan kadang-kadang pada keningnya
berpancaran keringat meskipun di musim dingin yang sangat, mengenai hal ini
Nabi mengatakan: “Ruhulu qudus mewahyukan ke dalam kalbuku”. Dan turunnya
Alquran juga dengan proses yang berangsur-angsur sebagaimana dikatakan
selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.

8
BUKU UTAMA
BUKU PEMBANDING

Anda mungkin juga menyukai