Maklah ini diajukan demi memenuhi persaratan matakuliah materi PAI Mts- MA
DisusunOleh:
AhamadAlMuhajirin (2001010008)
Ahmad jekki. (2001010009)
Ahmad juliardi. (2001010010)
PENDIDIKANAGAMAISLAM
FAKULTASTARBIYAH
INSTITUTAGAMAISLAMHAMZANWADINWLOTIM
TA.2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah, zat yang maha menebarkan banyak kebaikan, zat yang memberikan segala
macam nikmat terutama dalam nikamt iman dan islam dan yang telah memberikan limpahan rahmat,
taufiq, hidayah dan inayahNYA, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang sederhana ini
Sholawat beserta salam selalu tercurahkan kepada junjungan alam baginda Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliah menuju zaman islamiah.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain untuk memenuhi salah satu dari sekian
kewajiban penulis sebagai mahasiswa
Pada kesempatan ini juga penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada bapak ibuk
dosen serta semua pihak yang membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini baik secara
langsung mapun secara tidak langsung.
Demikian pengantar yang dapat kami sampaikan dimana penulispun sadar bahwasanya penulis
hanya manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik
allah swt, sehingga dalam penulisan dan penyusunan makalah inimasih jauh dari kata sempurna. Oleh
karna itu kritik dan saran yang konstruktif akan senan tiasa dinanti dalam upaya epaluasi diri.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................
A. Latar belakang....................................................................................................................
b. Rumusan masalah...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A. Pengertian telaah dan analisis pengembangan kurikulum..................................................
C. Telaah dan analisis pengembangan kurikulum mata pelajarn akidah akhlak diMTS..........
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penuntun
dalam menjalani kehidupan, sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia yang bisa
dilakukan sejak masih dalam kandungan.(1) Begitu pentingnya pendidikan bagi kita. Tak dapat
dibayangkan misalkan tanpa pendidikan, manusia sekarang tidak akan berbeda engan manusia jaman
dahulu, bahkan mungkin akan lebih terpuruk atau lebih rendah kualitas peradabannya.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan.(2) Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses
pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktifitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan.
Kurikulum ibarat jalan untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan pendidikan. Menurut Saylor
dan Alexander, kurikulum adalah the total effort of the school situations, yaitu keseluruhan usaha yang
dilakukan oleh lembaga atau sekolah untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan.(3) Dengan
demikian, komponen yang ada di dalam kurikulum bukan sebatas mata pelajaran, melainkan termasuk
proses belajar dan usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.(4)
B. Rumusan Masalah
1. Apa Standar Kelulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian Kurikulum mata pelajaran
Aqidah Akhlak pada MTs?
2. Apa Tujuan mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs.?
1. Khaeruddin dan Mahfud Junaidi, dkk., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jogjakarta: MDC Jateng Pilar Media, 2007, h. 3
2. Rusman, Manajemen Kurikulum, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009, h. 3
3.Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2010, h. 176.
4. Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2010, h. 176.
3. Apa Ruang lingkup mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs.?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Standar Kelulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian Kurikulum
mata pelajaran Aqidah Akhlak pada MTs
2. Untuk mengetahui Tujuan mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs.
3. Untuk mengetahui Ruang lingkup mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan pendidikan yang dimuat dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, yaitu:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
Melihat rumusan tujuan pendidikan yang ada dalam Kurikulum 2013 sejalan dan tidak
bertentangan dengan tujuan yang dirumuskan dalam UU Sisdiknas diatas, bahkan dalam kurikulum 2013
nampak memperluas pada ranah afektif/ sikap (berkepribadian luhur, kritis, inovatif, toleran dan peka
sosial).
b. Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah
1) Tujuan
11. Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor: 2676 Tahun 2013, h. 310
Tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan
pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.12
Proses pembelajaran yang semula menggunakan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dilengkapi
dengan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan mengkomunikasikan. Belajar
tidak hanya dalam ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. guru bukan satu-
satunya sumber belajar, sikap tidak diajarkan secara verbal tetapi melalui contoh/ teladan.
Para ahli meyakini bahwa melalui pendekatan saintifik, siswa menjadi lebih aktif mengkonstruksi
pengetahuan dan keterampilannya, juga mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan guna
menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian. Proses pembelajaran dengan pendekatan
saintifik, siswa dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah dalam melihat suatu fenomena, mereka
dilatih untuk berfikir logis dan sistematis.
4. Standar Penilaian
Standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur,
dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan
sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik, penilaian dalam pengertian ini
mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,
ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi,
ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian madrasah.
C. Telaah dan Analisis Pengembangan Kurikulum Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs,
Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang terencana untuk menyiapkan peserta didik dalam
meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatanbimbingan,
pengajaran dan atau latihan. Bidang studi PendidikanAgama Islam meliputi: Aqidah Akhlak, Qur’an
Hadis, Fiqh, dan Sejarah Kebudayaan Islam.
Materi Aqidah menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan atau
keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam nama-nama
Allah Swt. (al-Asma’ al-husna). Materi Akhlak menekan kan pada pembiasaan untuk menerapkan akhlak
terpuji (al-akhlaq al-mahmudah) dan menjauhi akhlak tercela (al-akhlaq al-mazmumah) dalam kehidupan
sehari-hari. Akhlak mempelajari relasi antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia
12. Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor: 2676 Tahun 2013, h. 308-318
dengan alam semesta. Relasi atau hubungan ketiganya ini harus harmonis sebagaimana yang ditunjukkan
dalam al-Qur’an surah Al-Qashash: 77:13
Artinya: dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Sementara itu pada materi Aqidah, mempelajari sifat 20 Tuhan (Aqidah al Awwam) atau
mengenalkan sifat-sifat Tuhan yang 99 sebagaiman yang disebutkan dalam al-Qur’an yang dikenal
dengan al-asma’ al-husna perlu diarahkan pada dimensi empirik. Dengan misalnya kita menjelaskan
kepada mereka bahwa Tuhan itu memiliki sifat Rahman (Maha Pengasih), jadi manusia harus optimis
dalam menjalani hidup di dunia ini. Sifat rahman atau kasih sayang Tuhan itu diberikan kepada semua
hamba-Nya, tanpa pandang bulu, tanpa deskriminatif, baik hamba yang mukmin maupun yang tidak,
namun Allah Swt. Hanya memberikan kasih sayang (Rahim-Nya) di akhirat kelak khusus kepada yang
mukmin saja. Oleh sebab itu, jika di dunia orang non-mukmin belajar kedokteran, maka mereka akan
menjadi dokter. Namun jika orang mukmin sendiri tidak belajar kedokteran, tetapi belajar ilmu klenik,
maka mereka akan menjadi dukun. Demikian pula, jika orang non-mukmin bekerja keras mengikuti
hukum ekonomi, maka mereka akan menjadi kaya, ini hukum yang berlaku di dunia. Begitupun
sebaliknya, jika orang mukmin malas-malasan bekerja, maka mereka menjadi miskin.
Dalam pembelajaran kita harus memahami dua pendekatan: pertama, pendekatan content treatment
interactions (CTI) yang berasumsi bahwa suatu pembelajaran tidak akan selalu cocok untuk setiap jenis
isi materi pembelajaran yang diajarkan, kedua, pendekatan Attitude Treatment Interaction (ATI) yang
berasumsi bahwa suatu perlakuan pembelajaran tidak akan selalu cocok untuk setiap keunikan
karakteristik individu peserta didik (siswa). Dalam pembelajaran PAI idelanya kita dapat memberikan
secara terpadu dan menyeluruh. Lihat bagan berikut 14
13. Tim Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Materi Pendidikan dan Latihan
Profesi Guru (PLPG), (Malang: UIN-Maliki Press, 2013), h. 33.
14. Tim Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Materi Pendidikan dan Latihan…, 35.
BAB III
KESIMPULAN
Kurikulum 2013 lahir dengan berbagai alasan, antara lain: kondisi pendidikan yang belum sesuai
dengan standar nasional, usia produktif yang melimpah, arus globalisasi, berbagai isu lingkungan hidup,
perkembangan ilmu dan teknologi, pola pikir dalam pembelajaran yang harus selalu diperbaiki dan
ditingkatkan.
Sebagai dokumen panduan pelaksanaan pembelajaran, kurikulum 2013 mata pelajaran Aqidah
Akhlak pada MTs. memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, antara
lain: KI dan KD yang mengintegrasikan ketiga ranah yaitu afektif, psikomotor dan kognitif sehingga
pembelajaran tidak sendiri-sendiri. Materi akhlak yang selama ini cenderung teoritis, dalam kurikulum ini
diberikan porsi yang lebih besar dan bersifat praxis tidak lagi diajarkan secara verbal.
Sosialisasi yang singkat sebagai penyebab kurang kesiapan pelaksanaannya, sehingga timbul
berbagai kendala, antara lain: pada komponen isi, ternyata kompetensi dasar yang dirumuskan masih sarat
pada dimensi kognitif. Pada komponen penilaian, untuk menilai sikap spiritualitas dan sosial dirasa masih
sulit dilaksanakan karena membutuhkan kemauan, kemampuan, kecermatan dan pengawasan dari banyak
pihak.
Suatu keniscayaan perubahan dan perkembangan suatu kurikulum agar selalu sesuai dengan
perkembangan zaman. Hanya saja dalam tradisi kita biasanya berhenti pada aspek curriculum
plan (kurikulum sebagai dokumen), sedangkan pada aspek actual curriculum sering terlupakan. Apa
artinya kurikulum sebagai dokumen jika tidak ditindaklanjuti dengan actual curriculum, sebaik apapun
dokumen yang dimiliki tidak akan bermakna jika tidak diimplementasikan dengan baik, dalam hal ini
guru sebagai pelaksanan di tingkat satuan Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting agar
terwujud tujuan yang
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2005
Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2010.
Khaeruddin dan Mahfud Junaidi, dkk., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jogjakarta: MDC Jateng Pilar
Media, 2007.
Tim Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Materi Pendidikan dan