Anda di halaman 1dari 43

PENGARUH PEMBERIAN MUSIK VOKAL TERHADAP PHONOLOGICAL

WORKING MEMORY PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN ANGKATAN 2018

Disusun Oleh:
Kelompok 1E
● Vida Jessica Yosefina
190110170001
● Ketut Indah Sukiani Dewi
190110170088
Anggota ● Nadya Indah Fauzia
190110170093
Kelompok ● Adzra Fathiya Hasna
190110170100
● Galuh Nurul Utami
190110170130
BAB I: PENDAHULUAN
Latar Belakang
- Kebanyakan pelajar memiliki preferensi untuk belajar sambil mendengarkan musik
(Anderson & Fuller, 2010).
- Padahal musik merupakan salah satu hal yang berpotensi menjadi distraksi saat
seseorang sedang belajar (Christoper & Shelton, 2017).
- Kegiatan belajar melibatkan pemrosesan di working memory (Engle, 2001).
- Salah satu komponen working memory adalah phonological loop yang berperan
memproses bahasa dan suara yang didengar dan diproduksi (Matlin, 2013), termasuk
musik.
- Beberapa penelitian menemukan bahwa pemberian latar musik mengganggu performa
working memory, khususnya di phonological loop (Salamé & Baddeley, 1989; Freeburne
& Fleischer, 1952 dalam Christoper & Shelton, 2017; Kotsopolou & Hallam, 2010).
Identifikasi Masalah
- Penelitian Salamé & Baddeley (1989) menemukan bahwa pemberian latar musik
justru secara signifikan menyebabkan gangguan dalam belajar, terutama musik
vokal.
- Hal ini dikarenakan musik vokal yang memiliki atribut verbal (lirik) akan melalui
proses di phonological loop bersamaan dengan stimulus verbal dari memory task
yang diberikan.
- Oleh sebab itu peneliti ingin mengetahui, “Apakah musik vokal menjadi distraksi
bagi phonological working memory pada mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Padjadjaran angkatan 2018?”
Maksud & Tujuan
● Maksud Penelitian ● Tujuan Penelitian

Mendapatkan data empirik mengenai Mengetahui pengaruh musik vokal


pengaruh musik vokal terhadap terhadap phonological working memory
phonological working memory pada pada mahasiswa Fakultas Psikologi
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran angkatan 2018.
Universitas Padjadjaran angkatan 2018
Kegunaan
● Kegunaan Teoritis ● Kegunaan Praktis
Menambah khazanah ilmu Membantu mahasiswa dalam
pengetahuan yang dapat diberikan mempertimbangkan penggunaan
kepada para akademisi mengenai musik vokal ketika belajar, yang
pengaruh musik vokal terhadap melibatkan proses membaca dan
phonological working memory menulis, agar proses belajar dapat lebih
optimal
Kerangka Berpikir
- Stimulus eksternal dari lingkungan
pertama kali akan memasuki
memori sensori penglihatan dan
pendengaran.
- Terjadi pemusatan atensi yang akan
membuat individu memilah-milah
stimulus yang ada.
- Stimulus yang menjadi pusat atensi
akan memasuki working memory
pada komponen phonological loop.
Hipotesis Penelitian

Musik vokal menjadi distraksi bagi phonological working


memory pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Padjadjaran angkatan 2018.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Working Memory
- Working memory adalah ingatan singkat dan memori langsung dari jumlah
material terbatas yang sedang diproses (Matlin, 2013).
- Working memory secara aktif mengkoordinasikan aktivitas mental yang sedang
berlangsung.
- Working memory juga memungkinkan menjaga beberapa item aktif dan dapat
diakses sehingga dapat digunakan untuk berbagai tugas kognitif.
- Performa pada beberapa tugas working memory berkorelasi secara signifikan
dengan pencapaian akademik, seperti skor tes kecerdasan dan nilai di sekolah.
Working Memory: Phonological Loop
- Phonological loop dapat memproses sejumlah suara terbatas untuk periode waktu
yang singkat
- Phonological loop aktif ketika memproses bahasa dan suara lainnya, suara yang
kita dengar dan yang kita ciptakan.
- Phonological loop juga aktif selama proses subvocalization, seperti ketika kita
sedang membaca dalam hati tanpa suara.
- Phonological loop memiliki kapasitas yang relatif kecil, hanya beberapa digit.
Penelitian pada phonological loop dalam Matlin (2013) menunjukkan bahwa
memori kerja kita jauh lebih canggih daripada hanya gudang 7 ± 2 item.
Musik
- Musik adalah satu bentuk seni yang memadukan suara vokal atau instrumental
untuk tujuan keindahan atau ekspresi emosional yang biasanya disesuaikan
dengan standar irama, melodi, dan, harmoni (Epperson, 2019).
- Musik vokal adalah musik dengan suara solo maupun kombinasi, dengan atau
tanpa iringan instrumental (Porter, 2019).
- Musik merupakan input pendengaran perseptual yang sangat terstruktur dan akan
diproses melalui phonological loop seperti halnya input suara yang lain (Salamé &
Baddeley, 1989).
Musik terhadap Working Memory
- Salamé & Baddeley (1989) menyebutkan bahwa musik vokal memiliki kecenderungan untuk
mendistraksi memori verbal dalam tugas-tugas verbal, mengacu pada kapasitas phonological
store yang berfungsi untuk menyimpan dan memproses informasi verbal.
- Iwanaga & Ito (2002) menemukan bahwa musik menginterferensi hanya dalam verbal memory
task dan tidak menginterferensi spatial memory task.
- Uhrbrock (1961) menyebutkan bahwa musik memiliki kecenderungan untuk meningkatkan
kewaspadaan, memfokuskan atensi, dan mengurangi kebosanan di tempat kerja (Berz, 1995).
- Adanya diskrepansi antara satu penelitian dengan penelitian lain melibatkan faktor individual
differences dalam working memory capacity.
- Penelitian Christoper & Shelton (2017) menemukan pula bahwa individu yang dapat
mengontrol atensinya lebih dapat terlindungi dari distraksi musik ketika menyelesaikan suatu
jenis tugas yang bersifat akademik
BAB III: Metode Penelitian
Pendekatan Penelitian
- Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan eksperimental karena
peneliti ingin melihat hubungan sebab-akibat antar variabel yang telah
ditentukan.
Rancangan Penelitian
● Desain dari penelitian ini adalah between-participant posttest-only design.
● Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik stratified random sampling berdasarkan IPK.
● Dilakukan random assignment ke dalam kelompok kontrol (tidak diberikan musik vokal) dan
eksperimen (diberikan musik vokal).
● Rata-rata dari skor kedua kelompok dibandingkan untuk membuktikan pengaruh.
Variabel Penelitian
VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN
Pemberian musik vokal Kemampuan phonological working
memory mahasiswa Fapsi Unpad 2018
● Definisi Konseptual
Musik vokal merupakan musik dengan suara ● Definisi Konseptual
solo maupun kombinasi, dengan atau tanpa Phonological working memory adalah
iringan instrumental (Porter, 2019). tempat penyimpanan informasi fonem
● Definisi Operasional sementara (American
Musik vokal yang dimaksud pada penelitian ini Speech-Language-Hearing Association, n.d.).
adalah iringan instrumental yang didalamnya ● Definisi Operasional
terdapat suara orang yang menyanyikan lirik Phonological working memory dalam penelitian
berupa kata-kata. Musik vokal dalam ini adalah kemampuan partisipan untuk menilai
penelitian ini diambil dari top chart yang ada apakah pola kata di fase recognition merupakan
di beberapa platform lagu di Indonesia. pola kata yang sama dengan di fase
memorization.
Populasi dan Sampling
Populasi Karakteristik Teknik Sampling Jumlah Sampel
Sampel IPK rendah: 24 orang
Mahasiswa Fakultas Stratified random
Psikologi Universitas Mahasiswa IPK sedang: 67 orang
Fakultas sampling
Padjadjaran angkatan Psikologi Universitas populasi dikategorikan IPK tinggi: 15 orang
2018 sejumlah 156. Padjadjaran angkatan berdasarkan IPK
2018 yang tidak tuli. kemudian memilih Total sampel:
acak berdasarkan NPM 106 orang
dan melakukan
random assignment
untuk membagi
menjadi kontrol dan
eksperimen.
Kontrol Penelitian
VARIABEL TERKONTROL VARIABEL TIDAK TERKONTROL

1. History Sensitivitas pendengaran partisipan


2. Maturation diasumsikan berbeda-beda, baik itu
dikarenakan faktor genetik maupun
3. Instrumentation
faktor kebiasaan sehari-hari. Hal ini
4. Testing tidak dapat dikontrol oleh peneliti.
5. Regression Artifact
6. Attrition
Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur phonological working memory dalam
penelitian ini merupakan rekonstruksi verbal memory task yang disusun oleh Ikeda,
Iwanaga, & Seiwa (1996)

1. Nama Alat Ukur: Verbal Memory Task.

2. Kegunaan: Untuk mengukur performa phonological working


memory/phonological loop.

3. Spesifikasi: Berupa pola-pola yang masing-masing terdiri dari empat kata tidak
berhubungan dan tidak membentuk kalimat yang bermakna.
Alat Ukur (cont’d)
4. Cara Kerja: Alat ukur ini terdiri dari dua fase, yaitu fase memorization dan fase recognition. Dalam fase
memorization, disajikan lima pola berbeda yang merupakan kombinasi dari empat kata yang sama.
Partisipan akan diminta mengingat setiap pola dalam waktu 4 detik dengan interval waktu 2 detik antar
setiap polanya. Setelah itu, dalam fase recognition kepada partisipan akan disajikan lima pola yang sama
namun dalam urutan penyajian yang berbeda dan diminta menilai apakah pola tersebut merupakan pola
yang sama dengan yang disajikan pada fase memorization. Lalu, partisipan juga akan diberi lima pola
yang sama dengan yang disajikan di fase memorization namun dengan penggantian satu kata baru pada
setiap pola. Terdapat 5 kata pengganti untuk 5 pola kalimat yang akan menggantikan kata lama tersebut.

5. Landasan Teori: Phonological loop adalah komponen working memory yang memproses bahasa dan
suara yang didengar dan diproduksi (Matlin, 2013).

6. Pengukuran Variabel: Akan diukur perbedaan jumlah benar dan salah pada fase recognition kondisi
kontrol dan kondisi eksperimen, dimana jawaban benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0.
Alat Ukur (cont’d)
Reliabilitas Validitas

● Uji reliabilitas dilakukan dengan metode ● Pengujian validitas dilakukan terhadap 10


item dengan menggunakan uji pearson
Cronbach's alpha (α).
product moment.
● Hasil pengujian menggunakan program R ● Dari 10 item terdapat 8 item yang
Studio ditemukan angka reliabilitas dikatakan valid karena r hitung lebih besar
daripada r tabel.
sebesar 0.432
● Alat ukur dalam penelitian ini dianggap
● Alat ukur dalam penelitian ini dianggap valid, namun masih memiliki ruang untuk
masih kurang reliabel, namun alat ukur lebih disempurnakan.
tersebut masih memiliki konsistensi yang
cukup.
Prosedur Penelitian
Tahap Persiapan
1. Menentukan masalah yang akan diteliti sesuai dengan 8. Memperbaiki alat ukur dan prosedur penelitian.
fenomena yang ada. 9. Menentukan waktu dan tempat pengambilan data penelitian.
2. Mencari literatur yang mendukung dan berkaitan 10. Menghubungi partisipan mengenai waktu dan tempat
dengan fenomena tersebut. pengambilan data penelitian.
3. Menentukan desain penelitian. 11. Menyiapkan tempat pengambilan data.
4. Menentukan partisipan yang sesuai dengan karakteristik 12. Menyiapkan reward yang akan diberikan.
penelitian. 13. Menyiapkan alat tes yang akan digunakan.
5. Membuat instruksi yang akan digunakan pada saat 14. Menyiapkan alat bantu yang diperlukan.
penelitian.
6. Menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam
penelitian.
7. Melakukan try out untuk alat ukur dan prosedur
penelitian.
Prosedur Penelitian
Tahap Pelaksanaan
Kelompok Kontrol
1. Subjek mengisi daftar hadir sebelum memasuki ruangan. 8. Setelah itu, kepada partisipan akan disajikan lima pola yang sama
2. Subjek dipersilakan untuk duduk pada tempat yang telah ditentukan. namun dalam urutan penyajian yang berbeda dan diminta menilai
3. Subjek akan diberikan instruksi oleh peneliti terkait aturan pengerjaan apakah pola tersebut merupakan pola yang sama dengan yang
tes. disajikan sebelumnya. Lalu, partisipan juga akan diberi lima pola
4. Peneliti memberitahukan mengenai prosedur penelitian dan yang sama dengan yang disajikan sebelumnya namun dengan
memberikan kesempatan pada subjek untuk bertanya. penggantian satu kata baru pada setiap pola. Terdapat lima kata
5. Partisipan diminta untuk mengisi informed consent. pengganti untuk lima pola kalimat yang akan menggantikan kata lama
6. Partisipan yang bersedia melanjutkan penelitian diberikan alat tes dan tersebut.
lembar jawaban, sementara yang tidak bersedia dipersilahkan untuk 9. Setelah semua partisipan sudah selesai akan diberikan debrief
keluar ruangan. mengenai tujuan sebenarnya dari penelitian.
7. Kepada partisipan disajikan lima pola kata, masing-masing pola 10. Semua partisipan dipersilahkan untuk meninggalkan ruangan.
disajikan dalam waktu 4 detik dengan interval 2 detik antar setiap pola. 11. Partisipan meninggalkan ruangan dan diberi reward oleh peneliti.
Prosedur Penelitian 8. Kepada partisipan disajikan lima pola kata, masing-masing pola

Tahap Pelaksanaan disajikan dalam waktu 4 detik dengan interval 2 detik antar
setiap pola. Bersamaan dengan itu peneliti akan memutar lagu I
Kelompok Eksperimen
love you 3000 melalui speaker.
1. Subjek mengisi daftar hadir sebelum memasuki ruangan.
9. Setelah itu, kepada partisipan akan disajikan lima pola yang
2. Subjek dipersilakan untuk duduk pada tempat yang telah
sama namun dalam urutan penyajian yang berbeda dan diminta
ditentukan.
menilai apakah pola tersebut merupakan pola yang sama
3. Subjek akan diberikan instruksi oleh peneliti terkait aturan
dengan yang disajikan sebelumnya. Lalu, partisipan juga akan
pengerjaan tes.
diberi lima pola yang sama dengan yang disajikan sebelumnya
4. Peneliti memberitahukan mengenai prosedur penelitian dan
namun dengan penggantian satu kata baru pada setiap pola.
memberikan kesempatan pada subjek untuk bertanya.
Terdapat lima kata pengganti untuk lima pola kalimat yang
5. Partisipan diminta untuk mengisi informed consent.
akan menggantikan kata lama tersebut.
6. Partisipan yang bersedia melanjutkan penelitian diberikan alat
10. Setelah semua partisipan sudah selesai akan diberikan debrief
tes dan lembar jawaban, sementara yang tidak bersedia
mengenai tujuan sebenarnya dari penelitian.
dipersilahkan untuk keluar ruangan.
11. Semua partisipan dipersilahkan untuk meninggalkan ruangan.
7. Kepada partisipan disajikan lima pola kata, masing-masing pola
12. Partisipan meninggalkan ruangan dan diberi reward oleh
disajikan dalam waktu 4 detik dengan interval 2 detik antar
peneliti.
setiap pola.
Prosedur Penelitian
Lokasi Penelitian Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Ruang Observasi 3B Gedung Penelitian dilakukan pada tanggal 21, 22, dan 25
2 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Oktober 2019 pada waktu istirahat makan siang
dan sore setelah selesai kelas.
Analisis Statistik
HIPOTESIS STATISTIK
Ho : Tidak terdapat penurunan performa phonological working memory setelah pemberian musik vokal terhadap

mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran angkatan 2018

H1 : Terdapat penurunan performa phonological working memory setelah pemberian musik vokal terhadap

mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran angkatan 2018


Analisis Statistik (cont’d)
SKALA PENGUKURAN UJI STATISTIK
- Uji normalitas
Skala Interval Uji Kolmogorov - Smirnov
- Nilai 1 = partisipan memberikan - Uji Beda
jawaban yang benar Jika data berdistribusi NORMAL:
- Nilai 0 = partisipan memberikan Uji T sampel independen
jawaban yang salah atau sama Jika data TIDAK berdistribusi
sekali tidak menjawab NORMAL: Uji Mann-Whitney
- Total skor yang didapatkan
berkisar 0-10
BAB IV: Hasil dan Pembahasan
Data Demografi
- Terdapat 76 responden yang mengikuti
penelitian ini, terdiri dari 38 responden
pada masing-masing kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen.
- Rata-rata skor verbal memory task
pada kelompok kontrol adalah 9.42
dengan skor terendah 6 dan tertinggi
10.
- Sedangkan, rata-rata skor pada
kelompok eksperimen adalah 8.82
dengan skor terendah 5 dan tertinggi
10.
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dalam program Statistic
Packages for Social Services (SPSS) for Windows versi 23.0.

a. Hipotesis d. Kriteria Uji

Ho = Data berdistribusi normal. Jika p-value ≤ α, maka Ho ditolak.

H1 = Data tidak berdistribusi normal. Karena p-value 0.000 < 0.05, maka Ho ditolak.

b. Statistik Uji e. Kesimpulan

D(76) = 0.000 Data dalam penelitian ini tidak berdistribusi


normal.
c. Taraf nyata

α = 0.05
Uji Beda

Oleh karena pengujian data penelitian ini merupakan pengujian satu arah, maka nilai p-value yang
dibandingkan dengan alpha dibagi 2 terlebih dahulu menjadi 0.026. Berdasarkan hasil tersebut,
ditemukan bahwa terdapat penurunan performa phonological working memory setelah pemberian musik
terhadap mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran angkatan 2018, z(76) = -1.944, p<.05.
Pembahasan
- Rata-rata skor pada kelompok kontrol (M = 9.42, SD = 1.056) lebih tinggi daripada
kelompok eksperimen (M = 8.82, SD = 1.449).
- Rata-rata skor kelompok kontrol lebih tinggi secara signifikan daripada kelompok
eksperimen (z (76) = -1.944, p < .05).
- Oleh karena itu, pemberian musik vokal terbukti menjadi distraksi bagi kelompok
eksperimen.
- Hasil yang ditemukan sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang juga
menemukan bahwa musik vokal lebih mendistraksi seseorang dalam pengerjaan
verbal working memory task (Christoper & Shelton, 2017; Freeburne & Fleischer
(1952) dalam Christoper & Shelton, 2017; Iwanaga & Ito, 2002; Salamé & Baddeley,
1989).
Pembahasan (cont’d)
- Hal tersebut dapat terjadi karena musik vokal membawa muatan informasi verbal
tinggi, karena mengandung lirik (Kiger, 1989 dalam Berz, 1995).
- Pada saat mengerjakan verbal working memory task di fase pertama, terjadi
proses subvocalization, yang melibatkan phonological loop.
- Namun phonological loop hanya dapat memproses sejumlah suara terbatas
(Matlin, 2013), oleh karena itu perlu ada proses memilah informasi mana yang
lebih penting untuk diproses, memilih stimulus mana yang harus diberi atensi.
- Adanya musik membuat atensi individu pada saat mengerjakan verbal working
memory task terganggu.
Pembahasan (cont’d)
- Adapun limitasi dari penelitian ini adalah munculnya extraneous variable yang
tidak terduga pada saat pengambilan data, yaitu suara adzan dan suara musik dari
luar ruangan.
- Namun saat pengolahan data tidak ditemukan perbedaan yang signifikan dari
hasil skor kedua kelompok yang mengalami stimulus suara tambahan tersebut.
BAB V: Kesimpulan dan Saran
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan penghitungan statistik yang dilakukan, maka
didapatkan kesimpulan bahwa musik vokal menjadi distraksi bagi phonological
working memory pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran
angkatan 2018. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian diterima.
Saran
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mempertimbangkan
penggunaan musik vokal ketika belajar, yang melibatkan proses membaca dan menulis, agar
proses belajar dapat lebih optimal.

Jika akan dilakukan penelitian yang serupa, peneliti menyarankan beberapa hal untuk
menyempurnakan penelitian selanjutnya, yaitu:

a. Sebaiknya peneliti menambahkan jumlah sampel sebanyak 10% dari total keseluruhan
populasi setelah mendapatkan total sampel yang dibutuhkan agar target jumlah sampel
tetap bisa terpenuhi.

b. Sebaiknya peneliti lebih menyesuaikan waktu penelitian agar hal-hal seperti itu dapat lebih
terkontrol dengan baik.
Daftar Pustaka
American Speech-Language-Hearing Association. (n.d.). Asha.org: Electronic references. Diakses 9
Oktober 2019 dari
https://www.asha.org/Practice-Portal/Clinical-Topics/Written-Language-Disorders/Phonolog
ical-Processing/
Anderson, S. A., & Fuller, G. B. (2010). Effect of Music on Reading Comprehension of Junior High
School Students. School Psychology Quarterly, 25(3), 178–187.
https://doi.org/10.1037/a0021213
Baddeley, A. D., & Larsen, J. D. (2007). The phonological loop: Some answers and some questions.
Quarterly Journal of Experimental Psychology, 60(4), 512-518.
Berz, W. L. (1995). Working Memory in Music: A Theoretical Model. Music Perception, 12(3), 353–364.
https://doi.org/10.2307/40286188, 11(1), 19-23.
Christensen, L. B. (2007). Experimental Psychology. Boston: Pearson A and B
Daftar Pustaka (cont’d)
Christopher, E. A., & Shelton, J. T. (2017). Individual Differences in Working Memory Predict the
Effect of Music on Student Performance. Journal of Applied Research in Memory and
Cognition, 6(2), 167–173. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jarmac.2017.01.012
Engle, R. W. (2001). What is working memory capacity? In H. L. Roediger III, J. S. Nairne, I. Neath, &
A. M. Surprenant (Eds.), Science conference series. The nature of remembering: Essays in
honor of Robert G. Crowder (pp. 297-314). Washington, DC, US: American Psychological
Association.http://dx.doi.org/10.1037/10394-016
Engle, R. W. (2002). Working memory capacity as executive attention. Current directions in
psychological Science
Epperson, G. (2019). Music. In Encyclopædia Britannica online. Diambil dari
https://www.britannica.com/art/music
Iwanaga, M., & Ito, T. (2002). Disturbance effect of music on processing of verbal and spatial
memories. Perceptual and motor skills, 94(3_suppl), 1251-1258.
Daftar Pustaka (cont’d)
Kotsopoulou, A., & Hallam, S. (2016). The perceived impact of playing music while studying : age
and cultural differences. Educational Studies, 36(4), 431–440.
https://doi.org/10.1080/03055690903424774
Matlin, M. W. (2013). Cognition (8th Edition). New York: John Wiley & Sons, Inc.
Mohajan, H. K. (2017). Two Criteria for Good Measurements in Research: Validity and Reliability.
Annals of Spiru Haret University. Economic Series, 17(4), 59–82.
https://doi.org/10.26458/1746
Perrachione, T. K., Ghosh, S. S., Ostrovskaya, I., Gabrieli, J., & Kovelman, I. (2017). Phonological
Working Memory for Words and Nonwords in Cerebral Cortex. Journal of speech, language,
and hearing research : JSLHR, 60(7), 1959–1979. doi:10.1044/2017_JSLHR-L-15-0446
Porter, W.V. (2019). Vocal music. In Encyclopædia Britannica online. Diambil dari
https://www.britannica.com/art/vocal-music
Daftar Pustaka (cont’d)
Salamé, P., & Baddeley, A. (1989). Effects of background music on phonological short-term
memory. The Quarterly Journal of Experimental Psychology, 41A(1), 107–122.
https://doi.org/10.1080/14640748908402355
Scheaffer, R. L., Mendenhall, W., & Ott, L. (2012). Elementary survey sampling (7th Ed.). Boston:
PWS-Kent.

Anda mungkin juga menyukai