Anda di halaman 1dari 261

RENCANA KERJA DAN

SYARAT-SYARAT
(GENERAL SPECIFICATION)

PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD KOTA MEDAN


TAHUN ANGGARAN 2011

MEDAN 2011

1
RENCANA KERJA DAN
SYARAT-SYARAT
(ARSITEKTUR)

PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD KOTA MEDAN


TAHUN ANGGARAN 2011

MEDAN 2011

1
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB JUDUL HALAMAN

BAB I SYARAT SYARAT UMUM 1-1

BAB II PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN DAN 2-1


PEKERJAAN TANAH

BAB III PEKERJAAN PASANGAN 3-1

BAB IV PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA 4-1

BAB V PEKERJAAN KAYU 5-1

BAB VI PEKERJAAN TALANG, PENUTUP ATAP 6-1

BAB VII PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, 7-1


KACA, PARTISI GYPSUM SERTA PERLENGKAPAN
KUNCI DAN PENGGANTUNG.

BAB VIII PEKERJAAN LANGIT- LANGIT 8-1

BAB IX PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA 9-1

BAB X PEKERJAAN RAILING 10-1

BAB XI PEKERJAAN WATER PROOFING 11-1

BAB XII PEKERJAAN SANITAIR 12-1

BAB XIII PEKERJAAN PENCEGAHAN RAYAP 13-1

BAB XIV PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN 14-1

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB I : SYARAT SYARAT UMUM

BAB 1

SYARAT SYARAT UMUM

1.1. UMUM

 Tanah dan halaman untuk pembangunan akan diserahkan kepada Kontraktor dalam
keadaan seperti pada waktu peninjauan lapangan / observasi lapangan.

 Pekerjaan harus diserahkan oleh Kontraktor dalam keadaan selesai keseluruhan sesuai
dengan lingkup pekerjaan yang diborongkan, dalam mana termasuk juga pembetulan
kerusakan yang mungkin timbul / terjadi dalam menyingkirkan segala bahan-bahan
sisa atau bongkaran lainnya.

1.2. ALAT DAN PERLENGKAPAN PEKERJAAN DAN TENAGA LAPANGAN

 Kontraktor, sub-sub Kontraktor dan bagian-bagian lainnya yang mengerjakan


pekerjaan pelaksanaan didalam proyek ini, harus menyediakan alat-alat dan
perlengkapan-perlengkapan pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

 Disamping itu harus menyediakan juga :

- Buku-buku laporan (harian, mingguan, dan bulanan)

- Rencana kerja dan menempatkan tenaga-tenaga lapangan yang bertanggung


jawab penuh untuk memutuskan segala sesuatu di lapangan dan bertindak atas
nama Kontraktor dan sub-Kontraktor yang bersangkutan, serta berpengalaman.

- Perlengkapan pengaman / keselamatan kerja sesuai peraturan K3 Depnaker R.I.

1.3. BARANG CONTOH (SAMPLE)

 Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh


(sample) dari material yang akan dipakai/dipasang, untuk mendapat persetujuan
dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi/Pemberi Tugas.

 Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti


sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis dari barang-barang/material-material
tersebut.

 Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site, maka Kontraktor
dan sub-Kontraktor diwajibkan menyerahkan :

1- 1
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB I : SYARAT SYARAT UMUM

- Brochure

- Katalogue

- Gambar kerja atau shop drawing

- Sample.
yang dianggap perlu oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan harus
mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi/Pemberi Tugas.

1.4. PENGUJIAN ATAS MUTU PEKERJAAN

 Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan mengadakan pengujian atas mutu bahan


dan mutu pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan kebutuhannya masing-
masing, misalnya :

- Pengujian mutu beton


- Pengujian kabel-kabel listrik (merger)
- Pengujian tekanan untuk pipa-pipa (plumbing)
- Pengujian kebocoran
- Pengujian bekerjanya mesin-mesin dan peralatan-peralatan lainnya.

 Semua biaya-biaya untuk kebutuhan tersebut di atas, ditanggung oleh Kontraktor


dan sub-sub Kontraktor yang bersangkutan.

1.5. GAMBAR-GAMBAR “AS BUILT DRAWING”

Kontraktor atau sub-sub kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar “As


Built Drawing” untuk Arsitektur, Struktur dan M/E sesuai dengan pekerjaan yang
telah dilakukan di lapangan secara kenyataannya, untuk kebutuhan pemeriksaan dan
maintenance dikemudian hari. Gambar-gambar tersebut diserahkan kepada Pemilik
setelah disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi diserahkan sebelum serah
terima pertama.

1.6. SHOP DRAWING

Kontraktor atau Sub-Kontraktor diwajibkan membuat gambar-gambar “Shop


Drawing” setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi , gambar-gambar

1- 2
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB I : SYARAT SYARAT UMUM

tersebut harus diserahkan minimum 15 hari sebelum pekerjaan tersebut akan


dilaksanakan.

1.7. MATERIAL DELIVERY SCHEDULE

Kontraktor atau Sub-Kontraktor diwajibkan membuat material delivery schedule untuk


setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan terlebih dahulu mendapat
persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi , material delivery schedule harus
diserahkan minimum 15 hari sebelum pekerjaan tersebut akan dilaksanakan.

1- 3
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 2 : PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN DAN PEKERJAAN TANAH

BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN
DAN PEKERJAAN TANAH

2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Umum

Sebelum memulai sesuatu pekerjaan Pemborong harus mengunjungi dan meninjau kondisi
lokasi proyek (keadaan Eksisting).

2. Persiapan Penggalian Tanah

 Pemborong tidak diperkenankan membasmi, menebang, atau merusak pohon-pohon


atau pagar hidup kecuali yang ada di dalam batas-batas penggalian atau yang jelas
diberi tanda pada gambar-gambar, dan harus mendapat izin dari Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

 Pohon-pohon yang tidak diperkenankan disingkirkan dan yang mungkin dapat menjadi
rusak karena pelaksanaan pekerjaan harus dilindungi dengan memakai papan-papan
yang kuat, diikat sekeliling batangnya.

 Sebelum memulai penggalian, Pemborong harus yakin bahwa permukaan tanah baik
setempat maupun garis transis yang tertera dalam gambar adalah benar. Jika ia tidak
merasa puas dengan ketelitian permukaan tanah, maka dalam waktu 21 hari setelah
tanggal SPK, ia harus memberitahukan secara tertulis kepada Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.

 Tanah yang ada tanaman harus digali terpisah dari tanah yang tidak ada tanamannya,
menggalinya rata sedalam 20 cm dan tanah galiannya yang dianggap baik dapat dipakai
sebagai bahan urugan setelah mendapat persetujuan dari team teknis

2.2. PEKERJAAN GALIAN TANAH

1. Penggalian

 Penggalian harus dilaksanakan menurut yang disyaratkan mengenai panjangnya,


dalamnya, serongan-serongan dan kelokan-kelokan yang diperlukan untuk konstruksi
pekerjaan-pekerjaan, atau seperti yang tertera dalam gambar, dan tanah kelebihannya
dipergunakan sebagai urugan atau dibuang dengan persetujuan Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

2- 1
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 2 : PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN DAN PEKERJAAN TANAH

 Sebelum penggalian tanah untuk pondasi dimulai harus dilakukan penggalian top soil
sedalam 20 cm dari permukaan tanah.

 Lapisan lumpur harus diangkat dan diganti dengan tanah urug yang disetujui.
Akar-akar bekas tanaman harus diangkat sampai bebas akar.

2. Tulang-belulang dan Bekas Kuburan

Jika ditemukan tulang-belulang atau bekas kuburan di lokasi pada waktu pelaksanaan
pekerjaan, Pemborong harus memberikan perlindungan secukupnya sampai Tim Teknis /
Konsultan Supervisi mengadakan peninjauan dan memberikan perintah-perintah
selanjutnya. Tidak ada perpanjangan waktu yang diberikan atas terganggunya pekerjaan
yang disebabkan oleh penemuan seperti itu.

3. Galian Supaya Tidak Digenangi Air

Pemborong harus menjaga agar seluruh galian tidak digenangi air yang berasal dari
hujan, dari parit, banjir, mata air atau lain-lain sebab, dengan jalan memompa, menimba,
menyalurkan ke parit-parit atau lain-lain, dan biaya untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut
harus dianggap telah masuk harga kontrak.

4. Lanjutan Pekerjaan Setelah Penggalian Selesai

Pemborong tidak diperkenankan membiarkan sampai lama galian, sumuran dan


sebagainya yang tidak diperlukan, tapi harus segera setelah galian disetujui, memulai
tahap pembangunan berikutnya. Ini akan memerlukan koordinasi yang ketat antara pihak
yang bersangkutan/ terkait.

5. Galian yang Dalamnya Melebihi yang Dikehendaki

Bilamana sesuatu galian telah dilaksanakan, dalamnya melebihi yang dikehendaki maka
Pemborong harus mengisi galian yang terlalu dalam itu dengan bahan yang sama seperti
yang ditentukan untuk pondasi atau dengan beton jenis ( 1 : 3 : 5 ) atas biaya pemborong
dan tidak ada penggantian pembayaran untuk penggalian atau pengurugan kembali, juga
tidak untuk pembuangan tanah galiannya.

6. Menyangga Pinggir-pinggir Galian

Pemborong bertanggung jawab untuk menyangga pinggir-pinggir semua galian dan tidak
ada tuntutan yang bakal dipertimbangkan untuk galian tambahan, pekerjaan menembok
bahan atau cara pembuatan lainnya dalam hal ini. Pemborong harus bertanggung jawab
atas kerusakan terhadap bangunan lain di tempat pekerjaan atau jalan umum, gedung dan
lain-lain yang diakibatkan oleh runtuhnya pinggir-pinggir dan tanggul galian-galian.

2- 2
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 2 : PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN DAN PEKERJAAN TANAH

2.3. PEKERJAAN TANAH URUGAN

1. Umum

 Lapisan tanah paling atas harus dibuang dan permukaan tanah harus digilas untuk
mencapai 90% kepadatan maksimum standard proctor atau ASTM D1557 dengan
ketebalan pengurugan 15 cm sebelum menebarkan lapisan urugan berikutnya.

 Semua bahan urugan atau pengurugan kembali harus disetujui oleh Tim Teknis /
Konsultan Supervisi sebelum dipakai. Bahan tanah urug harus granulair dengan
keadaan clay tidak lebih dari 20 % .

2. Pelaksanaan Pengurugan

 Pengurugan harus dilakukan lapisan demi lapisan yang tebalnya 15 cm tanah buyar
dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum. Jika tidak ada persetujuan sebelumnya
dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi, pemadatan tersebut tidak dengan dibasahi air.

 Pemadatan urugan dengan memakai alat penggilas bobot 8 ton, yang telah disetujui
atau alat lainnya yang sesuai dengan persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

 Daerah tapak bangunan, jalan dan tempat parkir dipadatkan sampai 90 % kepadatan
maksimum, Standar test ASTM D 1557 / Standard Proctor.

3. Pemeriksaan Penggalian dan Pengurugan

 Penggalian dan pengurugan harus diperiksa dan disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi sebelum tahap pembangunan selanjutnya dimulai.

 Pengurugan tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau lain-lain yang dibangun
yang akan ditutup atau tersembunyi oleh tanah urugan diperiksa dulu oleh Tim Teknis
/ Konsultan Supervisi.

 Dalam hal pengurugan, jika bagian-bagian yang dipadatkan sudah siap, Tim Teknis /
Konsultan Supervisi harus segera diberitahu, agar segera mengatur untuk mengadakan
pengujian kepadatan. Pengujian dengan sand cone test dilakukan pada setiap lapisan
setebal 15 cm yang telah dipadatkan.

 Kayu-kayu, sampah dan lain-lain tidak boleh dibiarkan tertinggal pada waktu
pengurugan dilaksanakan, kecuali jika ada persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.

2- 3
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 2 : PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN DAN PEKERJAAN TANAH

4. Pengurugan

Pengurugan sekitar pondasi, septic-tank, dan lain-lain yang sudah dibangun harus
dilaksanakan sekaligus berturut-turut dan tidak boleh melakukannya terpisah-pisah
kecuali jika ada persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

5. Perataan Terakhir

 Daerah-daerah yang diurug atau digali yang tercantum di dalam kontrak ini, harus
diratakan hingga sama halusnya dan tidak ada permukaan yang tidak rata.

 Bilamana ada perubahan kemiringan yang dikehendaki, maka harus diusahakan agar
terjadi peralihan penampang yang lengkung tanpa ada perubahan yang mencolok.

 Di sekitar bangunan dan lain-lain yang didirikan dibuat suatu kemiringan yang tidak
kurang dari 2 %, kecuali jika ada penentuan lain atau ditunjukan pada gambar.

2- 4
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 3 : PEKERJAAN PASANGAN

BAB III

PEKERJAAN PASANGAN

3.1. PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI

1. LINGKUP PEKERJAAN

 Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan


dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini seperti
tercantum dalam spesifikasi dan/atau gambar kerja, antara lain dan tidak terbatas pada:

- Pekerjaan pondasi pasangan batu kali

- Pekerjaan pasangan batu kali lainnya seperti tercantum dalam Gambar kerja

- Lantai kerja yang terdiri dari batu belah dan urugan pasir

- Penyediaan cerucuk (sparing), lubang, rangka/selubung/pipa-pipa untuk pipa-


pipa utilitas yang melalui/menumpu pada pekerjaan pondasi dan penyediaan
bahan yang sesuai untuk rangka/selubung dan pengukurannya pada pondasi
agar memenuhi persyaratan dari utilitas-utilitas yang disebut terdahulu

- Menyediakan dan memasang semua anker yang terletak diatas/menumpu pada


pondasi batu kali sesuai dengan yang tercantum pada gambar rencana

- Plaster kasar pada sisi-sisi pondasi

- Pekerjaan dewatering (pengeringan air).

2. STANDAR/RUJUKAN

 NI.2/3/8/10

 P.B.I 1971

 ASTM

3. SYARAT PROSEDUR DAN PELAKSANAAN

 Contoh batu kali, pasir, yang akan digunakan harus diserahkan terlebih dahulu
kepada Tim Teknis / Konsultan Supervisi untuk diperiksa dan disetujui secara
tertulis, sebelum dikirimkan kelokasi proyek.

3-1
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 3 : PEKERJAAN PASANGAN

- Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi


akan dipakai sebagai standard/pedoman untuk memeriksa/menerima
material yang dikirim oleh Kontraktor kelapangan.

 Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat,
disimpan ditempat yang telah ditentukan/disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.

- Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, bahan ditempatkan
dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.

 Bahan

- Semen

o Semen harus didatangkan dalam kantong yang utuh, tidak pecah, tidak
terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum pada kantong.

o Kontraktor harus menyediakan penyimpanan semen yang memenuhi


persyaratan sebagai berikut :

 Terlindung dari segala cuaca


 Lantai kayu setinggi 30 cm dari lantai dasar dan minimal 20
cm dari dinding
 Persediaan semen harus menunjang kelancaran kerja
 Tinggi maksimal tumpukan semen 200 cm
 Kedatangan semen yang berbeda hari harus dipisahkan

o Untuk mencegah semen dalam kantong disimpan terlalu lama sesudah


penerimaan, kontraktor hendaknya menggunakannya menurut
kronologis yang diterima dalam pekerjaan. Semua kantong semen
kosong harus disimpan dengan rapi ditempat yang tidak mangganggu
jalannnya pekerjaan.

- Pasir

o Kontraktor harus mengangkut, membongkar, mengerjakan dan


menimbun semua pasir dengan cara yang disetujui Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

o Tempat dan pengaturan dari semua daerah penimbunan harus


mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Kontraktor
harus menanggung segala biaya untuk pengolahan kembali pasir dan
kerikil yang kotor karena timbunan yang tidak sempurna. Pasir dan
krikil tidak boleh dipindah-pindahkan dari timbunan, kecuali bila
diperlukan untuk meratakan pengiriman bahan berikutnya.

3-2
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 3 : PEKERJAAN PASANGAN

 Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, harus dibuat profil-profil/bentuk pondasi dari


bambu atau kayu pada setiap ujung yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan gambar
kerja dan telah mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

 Pekerjaan pondasi baru dapat dilaksanakan bila semua pekerjaan galian dan ukurannya
telah diperiksa dan disetujui secara tertulis oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan
telah diberi anti rayap seperti yang disyaratkan dalam pekerjaan perlindungan.

 Air/air hujan/air tanah harus dipompa dan dibersihkan dari galian sebelum dimulai
pekerjaan pondasi.

 Dasar galian harus diurug dengan pasir urug setebal 10 cm, disiram dengan air sampai
jenuh kemudian diratakan dan dipadatkan sampai benar-benar padat.

 Diatas lapisan pasir diberi pasangan batu kali kosong (aanstamping) yang dipasang
sesuai gambar kerja.

 Pasangan batu kali untuk pondasi menggunakan adukan dengan campuran 1PC :
5PSR, kecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam gambar kerja.

 Untuk kepala pondasi digunakan adukan kedap air 1PC : 2PSR setinggi 20 cm,
dihitung dari permukaan atas pondasi kebawah. Pasir yang digunakan adalah pasir
pasang

 Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari
pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada bagian tengah.

 Setiap jarak 60 cm as-as harus ditanam stek-stek besi dengan diameter 10 mm dan
tertanam sedalam 30 cm untuk sloof dan dinding pasangan batu bata seperti yang
tercantum dalam gambar rencana.

- Pada peletakkan kolom beton atau kolom praktis beton harus ditanamkan stek-
stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi yang sama dengan
tulangan pokok pada kolom beton atau kolom praktis tersebut. Stek-stek harus
tertanam dengn baik pada pondasi sedalam minimum 40x diameter tulangan
atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja.

- Demikian pula dengan bagian stek yang tidak tertanam atau mencuat keatas
sepanjang minimum 40 kali diameter tulangan atau sesuai dengan ukuran
dalam gambar kerja.

 Pengamanan pekerjaan

- Untuk keperluan proses pengerasan pasangan, maka selama minimum tiga (3)
hari setelah pelaksanaan pekerjaan, pondasi harus dilindungi dari benturan
keras dan tidak dibebani.
- Kontraktor diwajibkan melindungi pekerjaan tersebut dari kerusakan yang
diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan yang lain.

3-3
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 3 : PEKERJAAN PASANGAN

- Bila terjadi kerusakan, kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan


tidak mengurangi mutu pekerjaan. Segala perbaikan menjadi tanggungan
kontraktor.

4. PERSYARATAN BAHAN DAN PELAKSANAAN.

 Batu kali

- Batu kali yang digunakan harus batu pecah dari jenis yang keras, bersudut
runcing berwarna abu-abu hitam dan tidak poros/berpori serta mempunyai
kekerasan sesuai dengan persyaratan dalam PBI-1971.

 Portland Cement.

- Menggunakan Portland Cement jenis II sesuai standart NI-8 atau tipe I


sesuai standart ASTM dan memenuhi S 400 standart Portland Cement yang
digariskan oleh Assosiasi Semen Indonesia. Produk semen Gresik atau
setaraf.

- Merk yang dipilih harus dari satu produk, kecuali dinyatakan lain dengan
persetujuan tertulis dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Pertimbangan
tersebut hanya dapat dilakukan dalam keadaan tidak adanya persediaan
dipasaran dari merk yang tersebut diatas.

- Kontraktor harus memberikan jaminan dengan data-data teknis bahwa


mutu semen penggantinya berkualitas setaraf mutu semen tersebut diatas.

 Pasir

- Arti-arti istilah

 Pasir buatan, adalah pasir yang dihasilkan dari mesin pemecah batu.
Pasir alam, adalah pasir yang disediakan oleh kontraktor dari sungai
atau pasir alam lain yang didapat dengan persetujuan Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

 Pasir paduan, paduan dari pasir buatan dengan pasir alam dengan
perbandingan campuran tertentu sehingga dicapai gradasi (susunan
butir) tertentu sesuai dengan yang diinginkan.

 Kontraktor harus bertanggung jawab untuk kualitas tiap jenisnya dari semua bahan
yang dipakai dalam pekerjaan.

 Timbunan alam pasir harus dibersihkan oleh Kontraktor dari semua tumbuhan dan dari
bahan lain yang tidak dikehendaki. Bahan tersebut harus diayak dan dicuci
sebagaimana diperlukan untuk menghasilkan pasir alam sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan disini.

3-4
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 3 : PEKERJAAN PASANGAN

 Pasir yang digunakan harus halus, bersih dari timbunan tanah liat, mika dan hal-hal
lain yang merugikan dari substansi yang merusak. Jumlah prosentase dari segala
macam substansi yang merugikan beratnya tidak boleh lebih dari 5%.

- Semua pasir yang akan dipakai dengan spesifikasi ini harus pasir alam dan
apabila terpaksa boleh dipakai pasir paduan. Persyaratan selanjutnya adalah
pasir harus mempunyai modulus kehalusan butir antara dua sampai tiga puluh
dua atau jika dengan standart Indonesia untuk beton PBI-1971 atau dengan
ketentuan sebagai berikut :

PROSENTASE SATUAN TIMBANGAN


SARINGAN NO. TERTINGGI DISARINGAN

4 0 15
8 6 15
16 10 25
30 10 30
50 15 35
100 12 20
PAN 3 7

Jika prosentase satuan tertinggi dalam saringan NO. 16 adalah 20% atau
kurang, maka batas maksimum untuk prosentase satuan dalam saringan
NO. 8 dapat naik sampai 20%.

- Bila Tim Teknis / Konsultan Supervisi menghendaki contoh yang


representatif untuk tujuan penyelidikan, maka Kontraktor harus
menyediakan bantuan tanpa tambahan biaya. Contoh cukup seberat 15 kg
dari pasir alam yang diusulkan untuk dipakai sedikitnya 14 hari sebelum
diperlukan.

 Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
alkali dan bahan-bahan organis/bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu
pekerjaan. Apabila dipandang perlu, maka Tim Teknis / Konsultan Supervisi dapat
meminta kepada kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di Laboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

 Pekerjaan timbunan, lantai kerja pasir dan sub-grade pondasi pasangan batu kali harus
dipadatkan.

3-5
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

BAB IV
PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

4.1. PEKERJAAN DINDING

4.1.1. LINGKUP PEKERJAAN

 Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.

 Meliputi pekerjaan pemasangan dengan bahan yang disebut dalam


persyaratan ini atau dalam Syarat-syarat & Spesifikasi Khusus.

4.1.2. BAHAN

 Semen untuk pekerjaan dinding menggunakan semen instan pre-mixed yang


merupakan campuran pasir, semen dan bahan aditif lainny, ex Prime Mortar,
Mortar Utama atau setara. Untuk perekat beton ringan menggunakan jenis
mortar PM-200 dan PM-100 untuk menambal blok blok yang berlubang.

 Penutup dinding yang digunakan adalah dari jenis Beton Ringan ukuran
60x40x10 cm ex Hebel atau setara.

 Air untuk pekerjaan menembok juga harus memenuhi syarat dalam pekerjaan
struktur beton.

4.1.3. PERSIAPAN DAN PENGERJAAN

1. Pelaksanaan

 Dinding harus dipasang dan diukur ketelitianya (uitzet) dan didirikan menurut
masing-masing ukuran ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan seperti pada
gambar. Pelaksanaan pemasangan beton ringan harus sesuai dengan yang
disyaratkan oleh produsen.

4-1

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

2. Pembuatan Alur Pipa

- Membuat tanda pada dinding dengan pensil, pada dinding dinding yang akan
ditanam pipa.
- Gunakan Circular saw untuk memotong beton ringan tersebut 2 alur sesuai
dengan lebar yang diinginkan
- Keluarkan bagian tengah yang tidak terpakai dengan pahat.
- Kerik dengan hand routet untuk merapikan sisa potongan

3. Perlindungan Pasangan Bata

Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu-waktu hujan
lebat, harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok.

4. Angker-angker dan Pengikat-pengikat Lainnya

 Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan lain-lain harus dipasang
angker pengikat besi harus dipasang pada sambungan-sambungan dinding
tersebut setelah dibersihkan dari kulit ozin besi, karat dan debu bangunan.

 Beton harus dikasarkan dengan alat yang sesuai pada sambungan vertikal
dengan dinding agar adukan tembok dapat merekat.

5. Kolom Praktis

Harus ada kolom praktis, sloof dan ring balok untuk tiap maksimum 12 m2
dinding dalam (interior) dan 9 m2 dinding luar (eksterior). Dimensi kolom praktis
10 cm x 13 cm dengan tulangan dan sengkang diameter 8 mm.

4-2

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

4.2. PEKERJAAN PENYELESAIAN DINDING

LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi penyelesaian permukaan dinding dengan bahan yang disebut dalam gambar
dan Spesifikasi Material, persyaratan ini atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi
khusus.

4.2.1. PENYELESAIAN DENGAN PLESTERAN ACI DAN DICAT

1. Lingkup Pekerjaan
Plesteran pada semua tembok-tembok, kolom, bidang-bidang pasangan bata
ringan, bidang beton yang tidak dinyatakan penyelesaiannya dengan bahan lain,
diselesaikan dengan plesteran/aci, yang kemudian dicat tembok, kecuali disebut
lain dalam gambar.

2. Bahan

● Plesteran menggunakan jenis pre-mixed PM-200 yang merupakan ready mix


Plaster

● Untuk Acian menggunakan jenis pre-mixed PM-300

 Cat tembok yang digunakan adalah ex. ICI (Dulux Weathershield) atau setara
untuk exterior, dan ex. ICI Acrilic Emulsi (Dulux Pentalite) atau setara untuk
interior, kecuali untuk area service menggunakan cat anti debu / bisa
dibersihkan ex. ICI Dulux Easy Clean atau setara (antara lain ruang tangga
service, ruang panel, dapur, dan ruang M & E)

 Warna cat, motif dan bahan disesuaikan dengan perencanaan.

 Warna finishing cat exterior menggunakan cat ex ICI Dulux Weathershield


dengan warna dan dilokasi bangunan sesuai gambar perencanaan

4-3

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

 Warna finishing cat keseluruhan interior kecuali ruang dapur, gudang alat, M
& E dan sekitarnya menggunakan cat ex ICI Acrilic Emulsi Dulux Pentalite
dengan warna dan dilokasi bangunan sesuai gambar perencanaan.

● Plamir dan cat dasar yang digunakan sebaiknya yang dikeluarkan oleh pabrik
yang sama untuk masing-masing lapisan pemakaian.

● Semua warna dipilih oleh Perencana dan disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi, dan Kontraktor harus memasukkan dalam penawarannya biaya
pengadaan contoh-contoh warna untuk disetujui.
 Semua bahan-bahan cat harus diperoleh dari leveransir yang telah disetujui dan
dapat memberikan keterangan lengkap mengenai bahan tersebut dan
prosesnya.

3. Pengolahan permukaan plesteran

● Untuk mengeringkan dinding bata ringan dan permukaan beton harus diberikan
cukup waktu minimal 24 jam.

● Tidak boleh memulai pekerjaan plesteran sampai tembok dinding betul-betul


kering.

● Permukaan-permukaan beton harus dikasarkan dengan jalan dicetak atau


dipalu. Lemak atau minyak yang melekat harus dibersihkan sebelum persiapan
permulaan.

● Semua permukaan harus dibersihkan dengan disikat memakai sikat yang kaku,
untuk membersihkan dari bintik-bintik, semua bahan-bahan dan lapisan-lapisan
yang lepas.

 Tempat-tempat yang rendah harus digosok sampai halus dan untuk


menghaluskan ini harus diberikan cukup waktu sampai kering, sebelum diberi
lapisan plesteran pertama.

 Untuk mencegah plesteran menjadi kering sebelum waktunya,

4-4

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

permukaan-permukaannya harus dibasahi dengan air sehingga tetap lembab.

4. Pelaksanaan

● Untuk penyelesaian muka beton, maupun plesteran pada bata ringan, diberi
lapisan pre-mixed PM-200 yang tebalnya tidak lebih dari 1 cm dan di aci
dengan menggunakan pre-mixed PM-300.

● Prosedur plesteran dan acian harus sesuai dengan persyaratan produsen dan
disetujui oleh team Supervisi.

● Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa, hingga merupakan permukaan yang


rata .

● Hasil permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang rata dan
halus.

● Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari setelah dipasang.

● Perbaikan semua pekerjaan yang cacat harus dilaksanakan dengan membongkar


bagian tersebut sampai berbentuk bujur sangkar.

● Pekerjaan yang sudah selesai, tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat
lainnya.

● Sewaktu-waktu dengan secara teratur, selama pelaksanaan dan penyelesaian


pekerjaan, semua permukaan-permukaan yang menjadi kotor dalam
pelaksanaan pekerjaan, harus dibersihkan.

4-5

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

5. Proses Pengecatan Pada Acian

● Persiapan dan Pengerjaan Pengecatan Pada Acian

- Plesteran dan acian harus diberi waktu secukup-cukupnya untuk mengering


dan jangan dipulas (dicat) sampai permukaannya benar-benar kering.

- Semua pekerjaan plesteran atau semen yang cacat harus dipotong dan
diperbaiki dengan plesteran dari jenis yang sama.

- Retak-retak sedikit harus ditambal dengan penambal keras.

- Retak retak yang lebar harus dipotong dengan pinggir- pinggirannya


bersambung menjadi rata dengan plesteran sekelilingnya.

- Sebelum permukaan acian diberi satu lapisan cat dasar yang tahan alkali,
debu-debu menempel pada permukaannya harus dibersihkan dengan lap
yang kering dan kasar lalu dilanjutkan dengan menyekanya memakai lap
yang dibasahi dengan air bersih, lalu dikeringkan.

- Pengecatan dilakukan sampai 2 – 3 kali atau sampai kondisi sempurna dan


disetujui oleh Tim Teknis / konsultan Supervisi.

- Khusus untuk pemakaian cat yang setara, tata cara pengecatan harus sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan oleh produsen cat tersebut. Semua
pekerjaan pengecatan tersebut diatas harus dilakukan oleh Pelaksana yang
merupakan ahlinya pada pekerjaan ini.

- Setelah pekerjaan pengecatan selesai, Kontraktor harus menyimpan


sejumlah bahan-bahan dan cat yang terpilih untuk persediaan jika ada
perbaikan-perbaikan waktu penyerahan pekerjaan kedua kalinya (finish).

4.2.2. PENYELESAIAN DINDING DENGAN HOMOGENIOUS TILE /

4-6

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

KERAMIK

1. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan bahan, alat dan tenaga kerja ahli untuk menyelenggarakan pekerjaan
pada dinding-dinding dalam seperti tersebut dalam gambar atau dalam
syarat-syarat dan spesifikasi khusus.

2. Bahan-bahan
 Untuk Homogenuos tile, menggunakan ex. Essenza atau setara. Untuk Ceramic
tile menggunakan ex. Roman atau setara.

● Type, Ukuran, Warna dan Motif disesuaikan dengan perencanaan.


 Untuk Top meja wastafel menggunakan Homogenuous tile sesuai gambar
perencanaan
 Untuk dinding toilet Direksi menggunakan Homogenous Tile 30 cm x 30cm ex.
Essenza atau setara (warna dan type akan ditentukan kemudian)
 Untuk dinding toilet menggunakan keramik ex. Roman 20 cm x 25 cm (warna
dan type akan ditektukan kemudian)
 Untuk dinding tiang Drop Off menggunakan Granit dengan Type, Ukuran,
Warna yang akan ditentuka kemudian.
● Tile Adhesive dan Grouting yang digunakan ex. AM, Lemkra atau setara.

3. Persiapan Keramik

● Setelah dinding siap, maka tile tile yang akan dipasang diseleksi setempat.
Untuk mendapatkan tile tile yang baik dan warna yang sesuai dengan lay-out
plan (Rencana Pola Lantai), serta tidak ada bagian yang gompal retak atau cacat
lainnya.
● Pemotongan unit keramik hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin
potong dan dihaluskan dengan mesin gerinda.

4. Pemasangan
● Setelah permukaan dinding rata, tile dipasang dengan menggunakan pasta
perekat khusus, adukan 1 PC + 2 pasir atau perekat lain yang sesuai dengan
ketebalan 2 cm.

4-7

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

● Dalam hal penggunaan tile adhesive supaya dilaksanakan sesuai instruksi


penggunaan oleh manufakturer/pabrik.
● Lebar siar (naad) dilaksanakan dengan rata, sama besar dan setiap perpotongan
siar ujung-ujung runcing dan rapi, membentuk dua garis lurus yang saling tegak
lurus.
● Bidang ubin harus rata, aduk terisi padat serta siku dan waterpass.
● 3 x 24 Jam setelah pemasangan tile selesai, siar (naad) diisi dengan grouting
warna sesuai persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi, sedemikian rupa
sehingga lubang-lubang terisi padat.

● Kelebihan air semen, dalam keadaan basah langsung dibersihkan dari


permukaan dinding.
● Selama masa pengeringan 3 x 24 jam setelah pemasangan tile, permukaannya
jangan tertekan atau terkena benturan
● Sisa air semen dibersihkan hati-hati dengan menggunakan sikat kuningan serta
larutan lemah air keras.
● Bahan-bahan yang dapat merusak unit-unit tile seperti : minyak, residu, teak oil
harus dijauhkan dari permukaan dinding.

4.2.3. PENYELESAIAN DINDING DENGAN BATU ALAM/ GRC

1. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan bahan, alat dan tenaga kerja ahli untuk menyelenggarakan pekerjaan
pada dinding-dinding dalam seperti tersebut dalam gambar atau dalam
syarat-syarat dan spesifikasi khusus.

2. Bahan-bahan
 Digunakan batu alam ex. lokal dengan kualitas baik.
 Untuk dinding luar pot-pot bunga dan toping di areal Entrance menggunakan
batu candi dengan ukuran 30 cm x30 cm difinishing coating anti lumut.
 Semua motif karawang (ornamen islami) yang terdapat di area drop off, tangga
utama, area selasar, menggunakan GRC ex GRC Wijoyo atau setara dan
difinish dengan cat weather shield bagian luar dan cat Acrilic Emulsi di bagian
dalam.

4-8

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

 Ukuran, jenis batu, dan pola sesuai dengan gambar rencana.


● Bahan coating anti lumut: Polyurethane, bening, gloss. Produk: Polyurethane
Clear Gloss = 2 x 25 microns dry. Ex AM, Lemkra atau setara

3. Persiapan Bahan/Material
 Setelah dinding siap, maka batu tempel yang akan dipasang diseleksi ukuran dan
warnanya sesuai gambar dan harus mendapatkan petunjuk dari Perencana
Arsitektur dan disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
 Jika batu tempel atau bagiannya menurut gambar harus dipotong, diprofil atau
disesuaikan dengan desain, hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin
potong, dihaluskan dengan mesin gerinda atau mesin khusus dan dikerjakan oleh
seorang ahli.

4. Pemasangan
 Batu tempel dipasang pada area area seperti yang tercantum dalam gambar.
 Setelah dinding rata, batu tempel dipasang tepat sesuai dengan ukuran dan pola
dalam gambar, sehingga menghasilkan permukaan yang rata.
 Sebelum direkatkan harus dicoba dahulu pertemuan masing-masing bentuk atau
pola sehingga bisa disempurnakan, dan seterusnya sampai disetujui Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.
 Batu tempel dipasang dengan menggunakan perekat khusus dan adukan dengan
campuran 1 semen + 4 pasir.
 Coating anti lumut diberikan sebagai finishing akhir permukaan dinding batu.

4.2.4. PENYELESAIAN PEKERJAAN ALUMUNIUM KOMPOSITE PANEL

4-9

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan untuk
melaksanakan pekerjaan pemasangan panel alumunium composite panel seperti yang
ditunjukkan dalam gambar rencana
- Pekerjaan ini dilaksanakan sebagaiman disebutkan/ ditunjukkan dalam detail gambar dan
petunjuk

b. Ketentuan
- Semua pekerjaan yang disebutkan dalam bab ini harus dikerjakan sesuai dengan standar dan
spesifikasi dari pabrik
- Bahan-bahan yang harus memenuhi standar-standar antara lain
a. AA The Alumunium Association
b. AAMA Architectural Alumunium Manufacts Associations
c. ASTM E.84 American Standard for The Testing Materials
d. DIN 4019 Isolasi Udara
e. DIN 52212 Penyerapan suara
f. DIN 53440 Pengurangan getaran
e. DIN 17611 / BS 1651 Proses Anoda
f. DIN 476 Panel Kerangka
g. AS. 1530 Hasil Indikatif

c. Komponen bahan
- Bracket/angkur dari materials besi fin galvanish atau material alumunium ekstrussion
- Rangka vertikal dan horizontal dari material alumunium ekstrussion
- Rangka tepi panel alumunium composite da reinforce dari alumunium ekstrussion
- Infill dari alumunium ekstrussion finish powder coating warna ditentukan kemudian
- Sealant (antara panel alumunium dengan komponen lain)

d. Persyaratan bahan
- Bahan : Alumunium Composite
- Tebal : 4 mm terdiri dari 0,5 mm Aluminium, 3 mm Polyetylene dan 0,5 mm
alumunium
- Berat : 5-6 Kg / 5 mm
- Bending strengh : 45-50 Kg / 5 mm

4 - 10

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

- Heat Deformation : 200 C


- Sound insulation : 24-29 dB
- Finished : Flourocarbond factory finished / PVdf Coating
- Bahan composite panel harus dalam keadaan rata, warna akan ditentukan kemudian.
- Bahan yang digunakan produksi HAUW SOUPAN, ALCOPANEL, ALCOTEX atau setara.
- Contoh-contoh harus diserahkan kontraktor kepada direksi lapangan untuk mendapatkan
persetujuan pemberi tugas.
- Toleransi dimensi mill finish :
Stove dipernish : + 0,2 mm
Dianode : 0.4 / + 0,2 mm
Lebar : - 0/+ 4 mm
Panjang s/d 4 meter : - 0/+ 6 mm

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini dengan
menunjukkan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang pernah dilakukan kepada
direksi lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
- Alumunium composite panel yang digunakan untuk seluruh proyek harus satu macam saja.
- Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan bantu untuk mempermudah serta
mempercepat pemasangan dengan hasdil pemasangan akurat, teliti dan tepat pada posisinya.
- Rangka-rangaka pemegang transom dan mullion harus dipersiapkan denagn teliti , tegak
lurus dan tepat pada posisinya.
- Metode pemasangan antara lain : 1). Dijepit diantara bagian-bagian sungkup puncak ganda.
2). Panel-panel baki menggantung pada pin-pin dan dipasang dengan sekrup. 3). Dinding
pelapis yang dijadikan satu unit, sistem ikatan pinggir.
- Frekuensi pembersihan dan perawatan serta pemilihan bahan pembersih yang cocok sangat
bergantung pada lokasi gedung dan kondisi permukaan. Pembersihan dapat dilaksanakan
denagn air dan spons atau sikat lembut. Apa bila pengotoran lebih berat bisa ditambahkan
deterjen netral.
- Setelah pemasangan dilakukan penutupan celah antara panel dengan bahan caulking dan
sealant hingga rapat dan tidak bocor sesuai dengan uraian bab sealant dalam persyaratan ini.
- Kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal yang dapat
menimbulkan kerusakan. Bila hal ini terjadi kontraktor harus memperbaiki tanpa biaya
tambahan.

4 - 11

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 4 : PEKERJAAN DINDING DAN PENYELESAIANNYA

- Hasil pemasangan pekerjaan aluminium composite panel harus merupakn hasil pekerjaan
yang rapi dan tidak bergelombang.
- Kontraktor harus dapat menyertakan jaminan mutu selama 10 tahun terhadap sinar matahari
dan pabrik pembuatnya berupa serifikat jaminan.

4 - 12

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS
BAB 5 : PEKERJAAN KAYU
BAB V

PEKERJAAN KAYU

5.1. LINGKUP PEKERJAAN

● Meliputi penyediaan secara lengkap akan tenaga, alat-alat dan bahan-bahan yang
berhubungan dengan pekerjaan kayu (kasar dan halus) dalam hubungannya dengan
gambar dan spesifikasi.

● Pekerjaan yang berhubungan :


 Pekerjaan Kusen, daun Pintu dan Jendela ( termasuk Bouwventlicht, juga
pekerjaan pengunci & penggantung / finish hardware ), (lihat Bab VII)

5.2. BAHAN

A. Kualitas

‐ Semua kayu untuk jenis yang ditentukan harus dari kualitas yang baik, serta
memenuhi persyaratan yang terdapat pada SII-045/81.
‐ Tidak ada getah, celah, mata kayu yang lepas atau mati, susut
pinggir-pinggirnya, bekas dimakan bubuk dan cacat lainnya.

B. Kelembaban (Moisture Contents)

‐ Kelembaban kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu yang didalam dan
pekerjaan kayu halus, harus kurang dari 15 % dan untuk pekerjaan kayu kasar
harus kurang dari 20 % (dengan wood moisture tester).
‐ Kelembaban tersebut ditentukan untuk kayu yang dikirim ketempat pekerjaan
dan harus konstan sampai bangunan selesai.

C. Jenis Kayu

‐ Kayu yang dipakai untuk kusen adalah Kayu Damarlaut Oven.

‐ Ketebalan Kayu lapis untuk daun pintu adalah teakwood dengan ketebalan 4
mm

‐ Jenis kayu selain yang ditentukan dalam tersebut akan dipertimbangkan jika
jenisnya memenuhi syarat dan mutu untuk penggunaan yang dimaksud.

‐ Contoh-contoh harus dikirim terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan


Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Untuk pemakaian khusus yang tidak
tercantum dalam daftar, harus digunakan jenis yang ditentukan untuk
pekerjaan-pekerjaan yang sebanding.

5-1
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS
BAB 5 : PEKERJAAN KAYU

5.3. PEKERJAAN KAYU

A. Ukuran dan Toleransi

‐ Semua ukuran di dalam gambar adalah ukuran jadi (finish), yaitu ukuran kayu
setelah selesai dikerjakan dan terpasang. Kayu kasar diketam, dibor, atau jika
tidak, dikerjakan dengan mesin menurut ukuran-ukuran dan bentuk yang
tertera dalam gambar.

‐ Ukuran-ukuran nominal telah disebutkan untuk kayu yang sudah dikerjakan,


maka potongan (kekurangan) sampai dengan 3 mm diperbolehkan untuk tiap
permukaan yang sudah dikerjakan.

B. Permukaan Luar

‐ Semua permukaan kayu halus yang akan kelihatan permukaannya bila sudah
jadi (finish), harus dikerjakan dengan baik kecuali jika ada penentuan lain.

‐ Semua kayu untuk pekerjaan kayu kasar dibiarkan berkas gergajiannya


kecuali jika ditentukan untuk dihaluskan.

‐ Jika terdapat mata kayu yang mulus (keras) pada salah satu permukaan kayu
yang akan dicat, dan mata kayu itu diameternya tidak lebih dari 4 cm dan
tidak memenuhi lebih dari setengah permukaan kayu tersebut, maka kayu ini
dapat diterima.

‐ Bagi permukaan-permukaan yang akan finish melamine, hanya mata kayu


yang kecil (2 mm), mulus dan keras yang dapat diterima.

C. Susut (Mengkerut)

Persiapan, penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan kayu harus


sedemikian rupa, hingga susut pada bagian dan arah manapun tidak akan
mengurangi (mempengaruhi) kekuatan dan bentuk dari pekerjaan kayu yang
sudah jadi, juga tidak menyebabkan rusaknya bahan-bahan yang bersentuhan.

D. Pembuatan

‐ Kontraktor harus melaksanakan semua pekerjaan-pekerjaan seperti :


memasak, memahat, menyetel (memasang), membuat lidah-lidah, lubang
pasak, skoning dan lain-lain pekerjaan yang diperlukan untuk penyambungan
kayu dengan baik.

‐ Juga harus menyediakan pelat-pelat logam/ besi, skrup-skrup, paku dan


lain-lain yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan kayu halus
yang ditentukan.

5-2
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS
BAB 5 : PEKERJAAN KAYU
‐ Kontraktor juga harus melakukan segala pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan
untuk konstruksi semua rangka-rangka, lapis-lapis dan sebagainya dan
pasangan-pasangan serta penyangganya pada bangunan.

E. Pengawetan/Perlindungan Kayu

Pada semua pekerjaan kayu, bahan kayu diberi lapisan pengawet/ pelindung.
Untuk kayu yang akan dicat dengan bahan solignum/ creosot, untuk kayu halus
yang akan dicat dengan lapisan meni.

F. Finishing

Setelah dipasang, maka semua pekerjaan kayu, baik kusen maupun daun pintu
difinish dengan sistem melamine. Finishing dikerjakan oleh tenaga ahli yang
berpengalaman dan tahapan tahapan pengerjaannya harus sesuai dengan Produk
yang digunakan. Produk yang digunakan adalah ex Impra atau setara. Untuk
warna finishing ditetapkan setelah mendapat persetujuan dari konsultan
perencana/konsultan Supervisi.

5-3
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 6 : PEKERJAAN TALANG, PENUTUP ATAP

BAB VI

PEKERJAAN TALANG, PENUTUP ATAP

6.1. LINGKUP PEKERJAAN

● Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.

● Pekerjaan meliputi pembuatan penutup atap, lisplank dan talang.

6.2. PEKERJAAN TALANG CORONG

● Talang vertikal yang digunakan adalah kelas AW atau setara yang telah disetujui Tim
Teknis / Konsultan Supervisi. Untuk Talang horizontal menggunakan produk yang sama
dengan bahan atap Aula, dan dikerjakan bersama sama dengan pekerjaan Atap.

● Saluran untuk talang corong dibuat dengan bentuk dan ukuran penampang dalam
gambar untuk itu dan direkatkan pada rangka atap dan dimasukkan/ditanam (inbow)
kedalam dinding/kolom kemudian diberi klem secukupnya sehingga dijamin
kekuatannya.

● Pada sambungan sudut dipakai “Bog” (sambungan) dari bahan yang sama dan sesuai
dengan ukuran pipa.

● Pada sambungan talang corong dengan talang datar telah dilipat dengan rapi dan kuat.

● Setelah talang corong terpasang pipa talang harus lurus, pada sambungan ulir diberi
“seal” sehingga tidak bocor, talang corong PVC dipasang pada dinding dengan jarak 3
cm dan diberi klem tiap jarak 150 cm dengan ketinggian seragam.

● Talang corong diberi menie dan dicat dengan cat besi sesuai dengan warna yang di
tentukan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

6.3. PEKERJAAN PENUTUP ATAP

6.3.1. Penutup Atap Metal

● Lingkup pekerjaan adalah pada bangunan seperti tertera dalam gambar dan
dilokasi.yang ditentukan, meliputi pula penyediaan tenaga kerja, bahan dan peralatan
untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan hasil yang baik.

● Penutup atap menggunakan Atap Spandek produksi Bluescope Lysaght atau setara
dengan ketebalan 0.4 mm.

● Warna ditentukan oleh Perencana dengan persetujuan Tim Teknis / Konsultan


Supervisi.

6-1
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 6 : PEKERJAAN TALANG, PENUTUP ATAP

● Sebelum pemasangan penutup atap, rangka atap harus sudah tertutup dengan heat
Insulation. (lihat bab 8.2)

● Pemasangan atap dilakukan sesuai dengan tahapan dan prosedur yang dikeluarkan oleh
pabrik.

6.3.2. Pekerjaan Atap Dak Beton (lihat spec Struktur)

a. Umum

● Lingkup Pekerjaan seperti tertera dalam gambar dan dilokasi yang ditentukan, meliputi
pula penyediaan tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk terlaksanya pekerjaan ini
dengan hasil yang baik.

● Syarat-syarat umum dan bahan pekerjaan atap plat beton sepenuhnya mengikuti
Peraturan Beton Indonesia (PBI) tahun 1971 (NI-2) dimana pelaksanaan pekerjaan dan
aturan-aturan lainnya.

b. Bahan

● Bahan disesuaikan dengan Bab Pekerjaan Beton

● Untuk waterproofing plat atap digunakan jenis Sheet Membrane ex. Grace (type 3000),
Sika atau setara, dan penggunaannya disesuaikan dengan persyaratan pabrik.

c. Pemasangan

● Harus sesuai dengan bab pekerjaan beton. Harus diperhatikan arah kemiringan atap dan
harus sudah dipersiapkan corong/lubang-lubang cucuran talang dan lain-lain sehingga
tidak perlu membobok beton yang sudah dicor.

● Atau untuk talang yang direncanakan pada shaft-shaft yang telah disiapkan yang
fungsinya juga sebagai saluran jaringan (ducting) AC, maka waktu pengecoran harus
dipasang sparing, hal ini harus dikonsultasikan dengan Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.

d. Finishing Atap

● Finishing dilakukan setelah dak beton kering betul dan mendapat persetujuan dari Tim
Teknis / Konsultan Supervisi apakah atap tersebut memenuhi syarat untuk difinish.

● Sebagian finishing untuk meratakan dan memberikan kemiringan atap, mula-mula


diberi plesteran dengan adukan 1 bagian pc : 3 bagian pasir.

● Pada saat ini dicek kemiringan-kemiringan atap, setelah itu diberi finish akhir dengan
lapisan waterproofing.

6-2
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 6 : PEKERJAAN TALANG, PENUTUP ATAP

● Sedangkan untuk atap dak beton yang memang dibuat miring, maka kemiringan
tersebut disesuaikan dengan rencana dalam gambar bestek.

PENUTUP ATAP PARIPURNA,

1. Penutup atap digunakan jenis Bitumen, dipasang setelah rangka


atap baja selesai dikerjakan, bahan penutup atap dipaku dengan menggunakan
paku ulir, paku sekrup setara paku onduline.
2. Pemasangan penutup atap agar dilakukan dengan secermat dan seteliti mungkin
sehingga tidak terjadi kebocoran serta lendut .
3. Bubungan atap ditutup rapat pada bagian atas atap/ jurai dilapisi papan ukuran 2/14
cm. dan pada bagian yang langsung bersentuhan dengan dinding agar di buat ban yang
sebelumnya dilapisi plat untuk mencegah kebocoran
4. Bahan penutup atap menggunakan :
a. Penutup atap yang dipergunakan adalah Atap Celulosa Bitumen berbentuk flat
setara Onduline, yang sifatnya fleksibel, tidak berkarat, dapat meredam
cuaca panas dan dapat meredam suara air hujan.
b. Bubungan / penutup kepala atap di pasang dari bahan Bubungan/ Nok Celulosa
Bitumen setara Onduline.
c. Talang / Jurai dipergunakan seng plat t .4mm.

6-3
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, PARTISI KACA SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG

BAB VII

PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, PARTISI


GYPSUM SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG

7.1. UMUM

1. Lingkup pekerjaan

Lingkup Pekerjaan meliputi pengadaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan
kayu sesuai dengan gambar dan syarat-syarat serta spesifikasi khusus.

2. Pekerjaan Pemasangan

 Kontraktor wajib membuat shop drawings untuk persetujuan perencanaan yang dibuat
berdasarkan gambar-gambar rencana yang tersedia.

 Shop drawings harus sudah menggambarkan detail hubungan-hubungan dan


sambungan-sambungan, pengangkuran, konstruksi dan pemasangan semua komponen
lengkap dengan ukuran-ukuran.

 Kontraktor harus memeriksa apakah kualitas bahan yang dipakai, dimensi yang
ditunjukan dalam gambar rencana sudah memenuhi ketentuan struktur dan ketahanan.

 Pemborong harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan


pekerjaan tembok, dan memberitahukan Tim Teknis / Konsultan Supervisi seandainya
permukaan - permukaan yang bersangkutan dalam keatidak memungkinkan untuk
mendapatkan pembetulan-pembetulan.

 Kontraktor harus mengukur semua dimensi yang mempengaruhi pekerjaannya.

 Ukuran lapangan yang berbeda dengan shop drawings, harus dikoreksi/ diselesaikan
bersama dengan Perencana, untuk mendapatkan kepastian.

 Kontraktor harus memberikan perhitungan kekuatan atas syarat-syarat yang


ditentukan.

3. Pabrikasi dan Pemasangan

 Bahan-bahan yang diserahkan ke lapangan untuk dipasang harus sesuai dengan


contoh-contoh yang disetujui dan dalam keadaan baik. Bahan-bahan ini harus dijaga
dan dilindungi sebaik-baiknya saat penyimpanan, pemasangan sampai diserahkan.

7 -1
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, PARTISI KACA SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG
 Pemasangan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang terlatih/ berpengalaman untuk
pekerjaan yang serupa dan dipimpin oleh tenaga ahli.

 Menjelang penyerahan pekerjaan, dilakukan pembersihan-pembersihan semua alat-alat


pelindung, tanda-tanda label-label dibersihkan dan kaca-kaca dicuci dengan larutan
asam (acid solution) ringan atau sesuai yang dianjurkan oleh manufacturer kaca.

 Pekerjaan yang selesai, harus bebas dari noda/cacat dan kerusakan baik pada bahan
maupun cara pengerjaannya, dan perlu jaminan pemeliharaan.

7.2. PEKERJAAN PINTU-PINTU DAN JENDELA-JENDELA KAYU

1. Bahan

 Kusen, jendela dan daun pintu dari material kayu Damarlaut,Merantibatu (kelas 1)
atau setara.

 Finishing melamin ex. impra atau yang setara.

 Kaca ex. Asahimas, atau yang setara.

 Pintu-pintu tersebut harus dibuat dengan ukuran dan detail-detail yang diberikan
dalam gambar yang bersangkutan.

 Perlengkapan seperti engsel, kunci, handle, dan lain-lain lihat pada penjelasan
Perlengkapan Kunci-Kunci dan Penggantung.

2. Pengerjaan

 Pintu-pintu, jendela-jendela dan bouvenlicht harus betul-betul persegi dan datar.

 Permukaan-permukaan yang kelihatan harus lurus, tidak ada bekas-bekas mesin dan
selesai siap untuk dicat atau penyelesian lainnya.

 Permukaan yang bersentuhan dengan adukan tembok harus dicat meni alkali atau cat
meni besi.

3. Memasang dan Menggantung Pintu-Pintu dan Jendela-Jendela

 Tiap daun pintu dan jendela harus berukuran pas dengan kusennya diperhitungkan
tebal cat dan kemungkinan pengembangan atau pengerutan kayu.

 Kunci, engsel-engsel dan sebagainya harus tepat pada kedudukannya, rongga pada
rangka vertikal, pada kunci dan penggantung dan di atas rel tidak boleh melebihi 2,5
mm, lubang yang dibawah tidak boleh melebihi 3 mm, semua ujung-ujung yang
runcing harus dibulatkan dan rangka vertikal pada kunci harus dimiringkan sedikit.

7 -2
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, PARTISI KACA SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG

4. Perlindungan Terhadap Pekerjaan Kayu Halus

 Pekerjaan kayu halus tidak boleh diangkut ke tempat pekerjaan kecuali jika sudah
dipasang.

 Untuk pekerjaan kayu halus yang harus dibuat, kalau belum selesai sama sekali, tidak
boleh diangkut ketempat pekerjaan, juga tidak boleh disetel-setel jika bangunan belum
siap untuk menerima pemasangan pekerjaan kayu tersebut.

 Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan Perencana harus diberikan fasilitas untuk
memeriksa semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan di bengkel-bengkel dan di
lapangan.

 Kontraktor harus menyediakan pintu-pintu sementara dan penutup semua


lubang-lubang yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan kayu halus selama dalam
pelaksanaan.

 Juga harus menyediakan pembungkus atau penutup sementara yang diperlukan untuk
pekerjaan-pekerjaan kayu halus yang sudah selesai seperti ambang-ambang pelindung
dan sebagainya yang mungkin dapat rusak selama pelaksanaan pekerjaan.

5. Pemasangan Pekerjaan Kayu Halus

 Jika pekerjaan kayu halus akan dipasang setelah rangka pada bangunan sekelilingnya
telah selesai, Kontraktor menjamin bahwa segala pekerjaan kayu halus yang harus
dipasang telah disetel ke dalam rangka yang telah disediakan.

 Rongga yang dibuat pada pekerjaan lantai di belakang pekerjaan-pekerjaan kayu halus
harus dibuat lurus dan tegak.

 Tempat sambungan yang vertikal antara kusen-kusen dengan rangka bangunan harus
diisi padat dengan adukan tapi rongga di bagian atas harus dibiarkan.

 Pekerjaan kayu halus tidak boleh dipasang dulu dalam kedudukannya sampai rangka
pada lantai, dinding dan langit-langit telah selesai.

6. Memperbaiki Pekerjaan Yang Tidak Sempurna

 Semua pintu dan jendela harus dapat ditutup dan dibuka dengan bebas tapi tidak
longgar, tanpa terjadi macet atau terhambat dan semua kunci-kunci dan engsel-engsel
cocok dan dapat bekerja dengan wajar.

7 -3
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, PARTISI KACA SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG
 Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan kayu tersebut menjadi mengkerut atau
bengkok, atau kelihatan ada cacat- cacat lainnya pada pekerjaan kayu halus atau kasar
sebelum masa pemeliharaan berakhir, maka pekerjaan yang cacat tersebut harus
dibongkar dan diganti hingga Tim Teknis / Konsultan Supervisi / Perencana merasa
puas dan pekerjaan lain yang terganggu akibat pembongkaran tersebut harus
diperbaiki atas biaya Kontraktor.

7. Pekerjaan Pemasangan Kaca

 Kaca (floated glass) harus sesuai standard , dari pabrik yang disetujui dan yang
tebalnya seperti yang disebut dalam gambar atau syarat dan spesifikasi khusus.

 Dempul untuk memasang kaca ke kusen-kusen kayu harus diperoleh dari leveransir
yang terkenal dan disetujui. Dempul untuk pemasangan kaca pada waktu diterima,
dikaleng, tidak boleh kering atau sudah mengeras.

 Alur kayu harus dibersihkan, diplamir dan dicat dengan lapis cat minyak sebelum
kacanya dipasang.

 Kaca harus dipotong menurut ukuran kusen, dengan kelonggaran sesuai standar
pabrik, lalu dipasang dan dikukuhkan memakai dempul kaca dan lat-lat kayu dan
dipaku dengan sekrup.

 Kaca harus dipotong menurut panjang yang dikehendaki dengan diberi lowongan
sedikit lalu dimasukkan kedalam jalur kusen yang sebelumnya sudah diberi dempul
kaca.

 Daun-daun kaca tersebut dipasang dengan kokoh memakai list kayu kecil yang keras.

 Kaca harus dipasang lurus dan tegak lurus, harus distel ditengah-tengah dengan
hati-hati sampai kerenggangan (clearence) yang sama.

 Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran dan bekas minyak harus dibersihkan,
sehingga tidak mengganggu pekerjaan perekatan.

 Kaca diidentifikasi dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape atau cara lain
yang tidak membekas pada kaca setelah dibersihkan.

 Semua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari akibat pekerjaan lain seperti cipratan
cat, plesteran, noda atau percikan las.

7.3. PEKERJAAN PINTU-PINTU PVC DAN CUBICLE

1. Bahan

7 -4
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, PARTISI KACA SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG
 Kusen dan daun pintu dari material PVC menggunakan produk lokal dengan kualitas
yang baik setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari konsultan
Perencana/konsultan Supervisi

 Untuk Kusen dan daun pintu Cubicle menggunakan bahan material Complex Penolic
Panel (Serbuk kayu 70% + Penolic lem 30% dan di press) dan lapisan Finishing Paper
pres lapis resin tanpa pori, ex Spot/Matrix atau setara .

 Pintu-pintu tersebut harus dibuat dengan ukuran dan detail-detail yang diberikan
dalam gambar perencanaan.

 Perlengkapan seperti engsel, kunci, handle, dan lain-lain untuk pintu pintu Cubicle
sesuai dengan produk yang digunakan dan menjadi 1 (satu) paket dengan pekerjaan
Cubicle.

2. Pengerjaan

 Pintu-pintu harus betul-betul persegi dan datar.

 Permukaan-permukaan yang kelihatan harus lurus, tidak ada bekas-bekas mesin dan
atau penyelesian lainnya.

 Komponen pintu harus dipasang dalam struktur yang kaku sesuai dengan petunjuk
pemasangan dari pabriknya.

3. Memasang dan Menggantung Pintu-Pintu dan Jendela-Jendela

 Tiap daun pintu harus berukuran pas dengan kusennya.

 Kunci, engsel-engsel dan sebagainya harus tepat pada kedudukannya, rongga pada
rangka vertikal, pada kunci dan penggantung dan di atas rel tidak boleh melebihi 2,5
mm, lubang yang dibawah tidak boleh melebihi 3 mm, semua ujung-ujung yang
runcing harus dibulatkan dan rangka vertikal pada kunci harus dimiringkan sedikit.

4. Perlindungan Terhadap Pekerjaan

 Pekerjaan halus PVC dan Cubicle tidak boleh diangkut ke tempat pekerjaan kecuali
jika sudah dipasang.

 Untuk pekerjaan halus PVC dan Cubicle yang harus dibuat, kalau belum selesai sama
sekali, tidak boleh diangkut ketempat pekerjaan, juga tidak boleh disetel-setel jika
bangunan belum siap untuk menerima pemasangan pekerjaan kayu tersebut.

 Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan Perencana harus diberikan fasilitas untuk
memeriksa semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan di bengkel-bengkel dan di
lapangan.

7 -5
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, PARTISI KACA SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG

 Kontraktor harus menyediakan pintu-pintu sementara dan penutup semua


lubang-lubang yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan kayu halus selama dalam
pelaksanaan.

 Juga harus menyediakan pembungkus atau penutup sementara yang diperlukan untuk
pekerjaan-pekerjaan kayu halus yang sudah selesai seperti ambang-ambang pelindung
dan sebagainya yang mungkin dapat rusak selama pelaksanaan pekerjaan.

5. Pemasangan Pekerjaan Pintu PVC dan Cubicle

 Jika pekerjaan PVC dan Cubicle akan dipasang setelah rangka pada bangunan
sekelilingnya telah selesai, Kontraktor menjamin bahwa segala pekerjaan kusen yang
harus dipasang telah disetel ke dalam rangka yang telah disediakan.

 Tempat sambungan yang vertikal antara kusen-kusen dengan rangka bangunan harus
diisi padat dengan adukan tapi rongga di bagian atas harus dibiarkan.

 Pekerjaan kusen tidak boleh dipasang dulu dalam kedudukannya sampai rangka pada
lantai, dinding dan langit-langit telah selesai.

6. Memperbaiki Pekerjaan Yang Tidak Sempurna

 Semua pintu dapat ditutup dan dibuka dengan bebas tapi tidak longgar, tanpa terjadi
macet atau terhambat dan semua kunci-kunci dan engsel-engsel cocok dan dapat
bekerja dengan wajar.

 Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan tersebut menjadi mengkerut atau


bengkok, atau kelihatan ada cacat- cacat lainnya pada pekerjaan halus atau kasar sebe-
lum masa pemeliharaan berakhir, maka pekerjaan yang cacat tersebut harus dibongkar
dan diganti hingga Tim Teknis / Konsultan Supervisi / Perencana merasa puas dan
pekerjaan lain yang terganggu akibat pembongkaran tersebut harus diperbaiki atas
biaya Kontraktor.

7.4. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN TERALIS BESI

Kondisi lokasi diperiksa terlebih dulu, ukur dimensi lubang yang akan dipasang kusen,
pintu atau teralis besi. Laporkan secara tertulis kondisi yang ada di lapangan,
cocokkan perbaikan yang telah dilakukan sebelum memulai pekerjaan berikutnya.

1. Pekerjaan Besi

 Pemilihan jenis besi dan warna cat yang digunakan ditentukan oleh perencana.

 Pengelasan besi oleh ahlinya.

 Setelah bagian-bagian besi dilas, sambungan-sambungan diperhalus dengan amplas.

7 -6
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, PARTISI KACA SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG

2. Pengecatan Besi

 Kusen, pintu dan teralis besi dicat duco.

 Tahapan lapisan atau pengecatan mengikuti aturan pabrik pembuat.

 Penggunaan cat besi diaduk dengan benar sebelum dan selama penggunaan untuk
mencegah pengendapan.

 Sebelum pengecatan pastikan permukaan besi bebas dari debu, minyak, karat dan cat
lama yang terkelupas.

 Sandblasting sangat dianjurkan setelah pembersihan, atau menggunakan sikat saja.

 Beri 1 lapis cat dasar anti karat.

 Disarankan sebelum cat akhir diberi 1 lapis cat Undercoat kayu & Besi untuk
menutupi warna cat dasar anti karat.

 Terakhir diberi 2 lapis cat khusus besi dengan selang waktu pengecatan 16 jam.

 Sebaiknya cat diencerkan sampai 10% dengan Thinner Synthetic N-005-95 agar setiap
lapisan cukup tipis dan hasil permukaan lebih rata, sehingga kilapnya akan lebih baik.

 Untuk mendapatkan stabilitas dimensi yang optimum dan perlindungan maksimum


lapisan diulas/disemprotkan dengan spraygun bertekanan ±30 kg/m2 merata pada
seluruh permukaan.

3. Pelaksanaan

 Pemasangan harus dilaksanakan oleh Pelaksana yang mempunyai pengalaman khusus


di bidang pekerjaan ini dan mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman, dengan
menunjukan surat refensi proyek-proyek yang telah dilaksanakan.

 Kontraktor harus mempunyai workshop lengkap dengan perlatan/mesin-mesin khusus


untuk pekerjaan ini dan mempunya lisensi dari Dinas Pemadam Kebakaran.

 Pemasangan rangka pintu (kusen) harus dilakukan setelah pekerjaan penulangan dan
sebelum pengecoran dinding beton bertulang.

 Komponen pintu harus dipasang dalam struktur yang kaku sesuai dengan petunjuk
pemasangan dari pabriknya.

 Perhatikan Bab “Pekerjaan Pengecatan” dipersyaratan teknis ini untuk pengecatan


pintu-pintu baja.

7 -7
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, PARTISI KACA SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG
 Hasil pengecatan harus rata dan tidak cacad serta semua sistem mekanisnya dapat
bekerja dengan baik dan sempurna.

7.4. PEKERJAAN PINTU-PINTU DAN JENDELA-JENDELA ALUMUNIUM

1. Bahan

 Kusen, jendela dan daun pintu dari alumunium ex.Alkasa, Alexindo atau setara.

 Finishing Anodized.

 Kaca jenis panasap ex. Asahimas, atau setara yang disetujui dan yang tebalnya seperti
yang disebut dalam gambar rencana atau syarat dan spesifikasi khusus.

 Pintu-pintu tersebut harus dibuat dengan ukuran dan detail-detail yang diberikan
dalam gambar yang bersangkutan.

 Perlengkapan seperti engsel, kunci, handle, dan lain-lain lihat pada penjelasan
Perlengkapan Kunci-Kunci dan Penggantung.

2. Pengerjaan

 Pintu-pintu, jendela-jendela dan bouvenlicht harus betul-betul persegi dan datar.

 Permukaan-permukaan yang kelihatan harus lurus, tidak ada bekas-bekas mesin dan
selesai siap untuk difinish atau penyelesian lainnya.

 Semua pekerjaan Kusen alumunium harus dilakukan oleh aplikator yang ditunjuk oleh
pabrik, system dan pemasangannya harus sesuai dengan standard yang dikeluarkan
pabrik.

 Untuk pekerjaan Curtain wall, harus dipasang rangka rangka pendukung sesuai dengan
ketentuan pabrik. Setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari konsultan
perencana/konsultan Supervisi.

3. Memasang dan Menggantung Pintu-Pintu dan Jendela-Jendela

 Tiap daun pintu dan jendela harus berukuran pas dengan kusennya diperhitungkan
tebal cat .

 Kunci, engsel-engsel dan sebagainya harus tepat pada kedudukannya.

4. Perlindungan Terhadap Pekerjaan Pintu/Jendela Alumunium

7 -8
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, PARTISI KACA SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG
 Untuk pekerjaan pintu/jendela yang harus dibuat, kalau belum selesai sama sekali,
tidak boleh diangkut ketempat pekerjaan, juga tidak boleh disetel-setel jika bangunan
belum siap untuk menerima pemasangan pekerjaan kayu tersebut.

 Tim Teknis / Konsultan Supervisi /Perencana harus diberikan fasilitas untuk


memeriksa semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan di bengkel-bengkel dan di
lapangan.

5. Pemasangan Pekerjaan Pintu/Jendela Alumunium

 Jika pekerjaan pintu/jendela akan dipasang setelah rangka pada bangunan


sekelilingnya telah selesai, Kontraktor menjamin bahwa segala pekerjaan pintu/jendela
alumunium yang harus dipasang telah disetel ke dalam rangka yang telah disediakan.

 Rongga yang dibuat pada pekerjaan lantai di belakang pekerjaan-pekerjaan kusen


alumunium harus dibuat lurus dan tegak.

 Tempat sambungan yang vertikal antara kusen-kusen dengan rangka bangunan harus
diisi padat dengan adukan tapi rongga di bagian atas harus dibiarkan.

 Pekerjaan pintu/jendela alumunium tidak boleh dipasang dulu dalam kedudukannya


sampai rangka pada lantai, dinding dan langit-langit telah selesai.

6. Memperbaiki Pekerjaan Yang Tidak Sempurna

 Semua pintu dan jendela harus dapat ditutup dan dibuka dengan bebas tapi tidak
longgar, tanpa terjadi macet atau terhambat dan semua kunci-kunci dan engsel-engsel
cocok dan dapat bekerja dengan wajar.

 Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan pintu/jendela tersebut menjadi bengkok,


atau kelihatan ada cacat- cacat lainnya sebelum masa pemeliharaan berakhir, maka
pekerjaan yang cacat tersebut harus dibongkar dan diganti hingga Tim Teknis /
Konsultan Supervisi /Perencana merasa puas dan pekerjaan lain yang terganggu akibat
pembongkaran tersebut harus diperbaiki atas biaya Kontraktor.

7. Pekerjaan Pemasangan Kaca

 Kaca (jenis panasap) harus sesuai standard dari pabrik yang disetujui dan yang
tebalnya seperti yang disebut dalam gambar atau syarat dan spesifikasi khusus.

 Karet dan sealant untuk memasang kaca ke kusen-kusen alumunium harus diperoleh
dari leveransir yang terkenal dan disetujui. Karet dan sealant untuk pemasangan kaca
pada waktu diterima, dikaleng, tidak boleh kering atau sudah mengeras.

 Alur kayu harus dibersihkan, diplamir dan dicat dengan lapis cat minyak sebelum
kacanya dipasang.

7 -9
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, PARTISI KACA SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG
 Kaca harus dipotong menurut ukuran kusen, dengan kelonggaran sedikit, lalu dipasang
dan dikukuhkan menggunakan alat-alat yang telah ditentukan.

 Kaca harus dipotong menurut panjang yang dikehendaki dengan diberi lowongan
sedikit lalu dimasukkan kedalam jalur kusen yang sebelumnya sudah diberi karet lalu
di-sealant.

 Kaca harus dipasang lurus dan tegak lurus, harus distel ditengah-tengah dengan
hati-hati sampai kerenggangan (clearence) yang sama.

 Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran dan bekas minyak harus dibersihkan,
sehingga tidak mengganggu pekerjaan perekatan.

 Kaca diidentifikasi dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape atau cara lain
yang tidak membekas pada kaca setelah dibersihkan.

 Semua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari akibat pekerjaan lain seperti cipratan
cat, plesteran, noda atau percikan las.

7.5. PEKERJAAN PARTISI GYPSUM

1. Pekerjaan Pemasangan Gypsum

 Meliputi pengadaan bahan, peralatan dan tenaga kerja yang cukup ahli dalam
pekerjaan ini dengan lingkup pekerjaan sesuai dengan gambar rencana.

 Kontraktor bertanggung jawab sejak persiapan bahan, pemasangan sampai penyerahan


dalam kondisi finish sesuai gambar rencana.

2. Bahan

 Gypsum t=12 mm ex. Jaya board atau setara

 Assesoris pegantung, pengunci dan perlengkapan lain yang dipakai adalah harus
sesuai dengan petunjuk dalam gambar rencana atau prosedur dari pabrik.

3. Pelaksanaan dan Pemasangan

 Pelaksanaan pekerjaan merupakan perakitan masing-masing bagian bahan yang telah


disiapkan sesuai gambar rencana.

 Cara dan sistem pemasangan rangka dan assesoris partisi gypsum ini dipasang oleh
tenaga ahli yang direkomendasi dari pabrik dan mengikuti prosedur yang ditetapkan
oleh pabrik tersebut.

 Pelaksanaan pemasangan harus selalu mendapat pengawasan dan persetujuan Tim


Teknis atau konsultan supervisi.

7 -10
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, PARTISI KACA SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG

7.6. PEKERJAAN PINTU BESI

1. Lingkup Pekerjaan

 Pekerjaan ini melingkupi pengadaan bahan, peralatan dan pemasangan pekerjaan


pintu baja berikut kusen dan perlengkapan lainnya yang sesuai standar untuk
pekerjaan ini.

 Pekerjaan ini dilaksanakan pada ruang-ruang seperti pintu ruang genset (tahan api
2 jam) dan pintu besi area ke area ruang mekanikal elektrikal seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.

2. Pengendalian Pekerjaan

 Syarat Dinas Kebakaran Pemda


 Sesuai Rekomendasi Pabrik
 Petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi

3. Bahan Bahan

 Rangka pintu (Kusen)

Rangka pintu (Kusen) dibuat dari profil baja sbb:


- Plat Baja 3,0 mm sebagai frame
- Angker Baja 1,9 mm
- Bahan-bahan yang diperlukan

 Daun Pintu

Daun pintu harus dibuat dari bahan-bahan sbb:


- 2,00 mm sebagai frame
- Plat Baja 1,6 mm
- Mineral Wall sebagai bahan pengisi (pintu tahan api)
- Flashing dari plat baja 0,3 mm
- Tebal daun pintu minimal 55 mm
- Bahan tahan api minimal 2 jam

7 -11
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, PARTISI KACA SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG
 Perlengkapan Pintu

Semua perlengkapan pintu engsel, flush bolt, handle (penampang bulat) dan lain-
lain harus sesuai dengan pekerjaan ini.

 Contoh bahan

Pintu yang digunakan adalah produksi Lion Metal, atau yang setara.

4. Pelaksanaan

 Pemasangan harus dilaksanakan oleh Pelaksana yang mempunyai pengalaman


khusus di bidang pekerjaan ini dan mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman,
dengan menunjukan surat refensi proyek-proyek yang telah dilaksanakan.

 Kontraktor harus mempunyai workshop lengkap dengan perlatan/mesin-mesin


khusus untuk pekerjaan ini dan mempunya lisensi dari Dinas Pemadam Kebakaran.

 Pemasangan rangka pintu (kusen) harus dilakukan setelah pekerjaan penulangan


dan sebelum pengecoran dinding beton bertulang.

 Komponen pintu harus dipasang dalam struktur yang kaku sesuai dengan petunjuk
pemasangan dari pabriknya.

 Perhatikan Bab “Pekerjaan Pengecatan” dipersyaratan teknis ini untuk pengecatan


pintu-pintu baja.

 Hasil pengecatan harus rata dan tidak cacad serta semua sistem mekanisnya dapat
bekerja dengan baik dan sempurna.

7.7. PEKERJAAN KUNCI-KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG

1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi penyediaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan ini, yaitu pemasangan
kunci, engsel, rel dan kelengkapan pintu, jendela lainnya.

2. Kunci kunci

 Kunci – kunci yang digunakan ex. CISA, Dorma atau setara.

 Tiap kunci harus mempunyai 3 buah anak kunci. Pemborong harus memperlihatkan
contohnya terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.

7 -12
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, PARTISI KACA SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG

3. Handle, Engsel - engsel, Door Closer, Door Stopper, Cylinder, Flush, Bolt,
Lockcase, Rail/Runner dan Hinges

 Handle - handle yang digunakan ex.Kend, Solid atau setara.


 Engsel-engsel yang dipakai ex. Solid, Dorma atau setara.
 Kunci & Assesoris pengunci lainnya yang dipakai ex. Solid atau setara.
 Door stopper ex. Solid atau setara.
 Lock Case untuk Pintu Swing Aluminium menggunakan type LC 506 AL-30 SN ex.
Solid.
 Lever Handle untuk Pintu Aluminium menggunakan type HP AL 61.91 AS ex. Solid.
 Engsel untuk Pintu Aluminium Doble Swing menggunakan type Patch Fitting ex.
Dorma.
 Pull Handle untuk Pintu Aluminium menggunakan type P 64.12 US 32 ex. Solid.
 Flush Bolt Jendela Aluminium menggunakan type 315 12’’ SN ex. Solid.
 Rambuncis untuk Jendela dorong Aluminium menggunakan type G. Sliding 703 SN
ex. Solid.
 Rambuncis untuk Jendela Casement Aluminium menggunakan type RMB 704 SN ex.
Solid.
 Engsel Pintu Utama Aluminium menggunakan type Patch Fitting ex. Kend.
 Full Handle untuk pintu Toilet menggunakan type PP 73.06 US 32 D ex. Kend.
 Lock Case untuk Pintu Toilet menggunakan type LC 122 WL-60 US 32 D ex. Solid.
 Lever Handle untuk Pintu Kayu menggunakan type HP 61 41 US 32 D ex. Solid.
 Lock Case untuk Pintu Kayu Swing menggunakan type LC 101 WL-40 SN ex. Solid.
 Engsel Pintu Kayu menggunakan type EK 07 Ball Bearing US 32 D ex. Solid.
 Lever Handle & Lock Case untuk Pintu Ruang Out AC menggunakan type Standart
ex. Solid.
 Handle - handle dan engsel-engsel harus dari baja yang digalvanisir dengan memakai
ring nylon.
 Pemasangan mengikuti prosedur pabrik diatas.
 Untuk usulan type bagi tiap tiap pintu, jendela, sesuai dengan yang dicantumkan
dalam gambar kerja.

4. Pemasangan Barang-barang dari Besi

 Sekrup-sekrup dalam pemasangannya harus cocok dengan barang besi yang dipasang.
 Tidak diperbolehkan memukul sekrup pada barang-barang besi, pengokohan sekrup
harus dengan memutar.
 Sekrup yang rusak pada waktu dipasang harus dicabut kembali dan diganti.

7 -13
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 7 : PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, KACA, PARTISI KACA SERTA PERLENGKAPAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG
 Semua kunci-kunci, pegangan, engsel dan lain-lain harus terpasang dengan baik,
presisi dan tidak ada cacat.
 Semua bagian yang cacat atau rusak harus segera diganti.

5. Perlindungan terhadap barang-barang dari besi

 Semua barang-barang dari besi harus disingkirkan dan dibungkus dengan plastik atau
tempat aslinya setelah dicoba.
 Pemasangannya dilakukan setelah bangunan selesai dan dicat atau atas persetujuan
Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

7 -14
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 8 : PEKERJAAN LANGIT LANGIT

BAB VIII

PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

8.1. LINGKUP PEKERJAAN

 Pekerjaan meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk keperluan tenaga ini.

 Pekerjaan meliputi pembuatan langit-langit dengan bahan-bahan yang disebut dalam


gambar rencana atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.

8.2. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUMBOARD, KALSIBOARD,


ALUMINIUM COMPOSITE PANEL , INSULASI

1. Material / Bahan

● Gypsum board yang digunakan ex. Jayaboard atau setara dengan ketebalan T = 9 mm

● Kalsi board yang digunakan ex. Eternit Gersik dengan ketebalan T = 6 mm

● Untuk lisplank / fascia dan plapond selasar bagian luar Aula lt-6 menggunakan
Aluminium Composite panel Ex. Alucubond,Alutile atau setara T=0.4 mm dengan
finishing coating PVdf dengan warna, motif dan bahan disesuaikan dengan
perencanaan.

● Heat Insulasi lt-6 (aula) adalah insulasi Ex. RNG type Primary Smart Foam 8 mm atau
setara .

● Rangka plafond yang digunakan adalah rangka metal puring ex. Jayaboard atau setara.

● Untuk Fascia / Lisplank dan Plafond selasar luar Aluminium Composite, rangka hollow
alumunium sesuai dengan prosedur pabrik.

● Pemasangan mengikuti prosedur pabrik diatas, setelah mendapat persetujuan dari team
teknis atau pengawas.

2. Lingkup pekerjaan

Pengadaan/penyediaan tenaga, bahan, peralatan,dan lain-lainnya yang diperlukan untuk


pemasangan dinding maupun ceiling gypsum seperti yang telah ditentukan pada gambar.

3. Pekerjaan Rangka Gypsum Board dan Kalsiboard

● Masing-masing rangka disambung dengan las (spot welding) atau riveting. Setiap
sambungan harus siku dan lurus.

8 -1
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 8 : PEKERJAAN LANGIT LANGIT

● Pemasangan kerangka metal diatur sedemikian rupa agar tepat pada as sambungan
gypsum board.

● Rangka harus benar-benar kuat dan tegak lurus, sesuai dengan peil yang dikehendaki.

4. Pekerjaan Pemasangan Gypsum Board dan Kalsiboard

● Pekerjaan pemasangan gypsum board harus harus ditangani oleh orang yang benar-
benar ahli dalam bidang ini.

● Pemasangan antara sambungan gypsum board harus tepat di as rangka metal.

● Penempelan gypsum board pada rangka menggunakan skrup berkualitas baik.

● Penyambungan antara antara gypsum board dengan gypsum board menggunakan


plaster penyambungan dan metal lath serta dempul yang sesuai dengan spesifikasi
pabrik.

● Permukaan sambungan gypsum board yang telah diberi dempul dan kering, diampelas
sehingga rata dan halus.

5. Pekerjaan Pemasangan Rangka dan Panel Alumunium Composite

● Rangka dengan Hollow Alumunium 4 x 4cm dengan T= 1,2 mm.

● Jarak rangka, sistem pemasangan, type-type assesoris, harus sesuai dengan standart
pemasangan dari pabrik, setelah mendapat persetujuan dari team teknis atau pengawas.

6. Pekerjaan Pemasangan Insulasi

● Insulasi dipasang sebelum dilakukan pemasangan atap.

● Cara, sistem pemasangan, dan assesoris insulasi dipasang oleh tenaga ahli yang
direkomendasikan dari pabrik dan mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh pabrik
setelah mendapat persetujuan dari team teknis atau pengawas.

8 -2
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 9 : PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA

BAB IX

PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA

9.1. LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi pemasangan keramik, beton atap, karpet, dan lain-lain pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan ini.

9.2. PENYELESAIAN DENGAN HOMOGENIOUS TILE/ KERAMIK & BATU


ALAM

1. Lingkup pekerjaan

Lingkup pekerjaan meliputi pemasangan Homogenous tile, Keramik dan Batu


Alam pada lantai-lantai termasuk tangga dengan pola yang telah ditentukan sesuai
gambar atau seperti pada syarat-syarat dan spesifikasi khusus.

2. Bahan

● Homogenious tile yang digunakan ex. Granito,Essenza atau setara.

● Keramic tile yang digunakan ex. Roman atau setara.

● Batu alam yang digunakan jenis batu templek ex. Lokal.

● Warna, motif, ukuran dan bahan disesuaikan dengan perencanaan.

● Area pemakaian homogenious tile, keramik dan batu alam sesuai dengan
gambar rencana

● Untuk finishing Lantai tangga, Step Nosing Anti slip & teras Entrance, Lift
Lobby, Border Lobby & Lift Lobby menggunakan keramik homogenious tile ex
Granito,Ezzenza warna terang & gelap dengan ukuran 60 cm x 60 cm atau
setara dengan ukuran dan motif sesuai dengan petunjuk dan gambar rencana.

9-1

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 9 : PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA

● Untuk finishing Lantai koridor, Ruang SGD,Ruang polypraktek,Ruang Kantor,


dan Area masuk, Gudang, Ruang Operator di Area ruang kuliah bersama
menggunakan keramik ex. Roman dengan ukuran 40cm x 40cm atau setara
dengan ukuran dan motif sesuai dengan petunjuk dan gambar rencana.

● Untuk Lantai tangga kebakaran menggunakan keramik kasar ukuran 20 cm x 20


cm dan Anti Slip Step Nosing 10 x20 cm ex. Roman atau setara dengan ukuran
dan motif sesuai dengan petunjuk dan gambar

● Lantai Toilet menggunakan keramik dengan ukuran 20 cm x 20 cm ex. Roman


atau setara dengan ukuran dan motif sesuai dengan petunjuk dan gambar
rencana.

● Untuk finishing Lantai toilet direksi menggunakan Homogenous tile ukuran


30cm x 30 cm ex. Granito,Essenza atau setara dengan ukuran dan motif sesuai
dengan petunjuk dan gambar rencana.

● Untuk finshing Lantai selasar luar lantai 6 ( aula ) menggunakan batu alam
templek 30 cm x30 cm ex. lokal atau setara.

● Untuk finishing Lantai Ruang AC menggunakan beton aci setelah di water


proofing terlebih dahulu, dengan menggunakan water proofing coating.

● Tile Adhesive yang digunakan ex. AM, Lemkra atau setara

● Coating anti lumut diberikan sebagai finishing akhir permukaan lantai batu alam,
finishing dapat menggunakan Coating Propan Stone Care Ultran Enamel, AM,
Lemkra atau setara dengan 2 x lapis yang pengerjaannya mengikuti prosedur
pabrik diatas atau sesuai petunjuk Tim Tekhnis / Konsultan.

3. Dasar Lantai
● Lantai plat beton harus rata permukaannya.

● Sedang untuk lantai-lantai yang tidak berupa plat beton harus dengan flooran
yang rata dengan campuran yang disyaratkan, tidak bergelombang dan cukup
kuat dan padat serta benar-benar horizontal/tidak miring.

9-2

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 9 : PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA

● Untuk mencapai kepadatan yang baik maka sebelum pembuatan rabat beton atau
beton tumbuk tanah urugan harus dipadatkan atau ditumbuk terus setiap turun 20
cm disiram air dan diurug lagi dan seterusnya.

4. Persiapan Keramik / Homogenous Tile & Batu Alam

● Setelah dasar lantai siap, maka ubin-ubin yang akan dipasang diseleksi ditempat
untuk mendapatkan ubin yang baik dan warna yang sama dengan lay-out plan
(Rencana Pola Lantai), sesuai dengan gambar serta tidak ada bagian yang
gompal retak atau cacat lain dan yang telah mendapat persetujuan dan petunjuk
Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

● Pemotongan unit ubin hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin potong


dan dihaluskan dengan mesin gerinda.

5. Pemasangan

● Setelah dasar lantai rata, miring yang tepat dan dilapisi waterproofing dan
dicover mortar (untuk toilet), ubin dipasang dengan menggunakan tile adhesive.

● Dalam hal penggunaan tile adhesive supaya dilaksanakan sesuai instruksi


penggunaan oleh manufakturer/pabrik.

● Lebar siar (naad) dilaksanakan dengan rata, sama besar dan setiap perpotongan
siar ujung-ujung runcing dan rapi, membentuk dua garis lurus yang saling tegak
lurus.

● Bidang ubin harus rata, aduk terisi padat serta siku dan waterpass.

● 3 x 24 Jam setelah pemasangan ubin selesai, siar (naad) diisi dengan grouting
warna sesuai persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi, sedemikian rupa
sehingga lubang-lubang terisi padat.
● Kelebihan air semen, dalam keadaan basah langsung dibersihkan dari permukaan
lantai.

9-3

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 9 : PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA

● Selama masa pengeringan yaitu 3 x 24 jam setelah pemasangan ubin, bidang


ubin tidak boleh diinjak/diberi beban apapun.

● Sisa air semen dibersihkan hati-hati dengan menggunakan sikat kuningan serta
larutan lemah air keras.

● Bahan-bahan yang dapat merusak unit-unit ubin seperti : minyak, residu, teak oil
harus dijauhkan dari permukaan lantai

9.4. PEKERJAAN FINISHING LANTAI KARPET

1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pemasangan karpet pada lantai ruang trap R. Duduk di Area Ruang Kuliah
Bersama.

2. Bahan

● Karpet yang digunakan adalah dari merek Crown atau yang setara.

● Under layer yang digunakan ex. Nobel atau Reynobond atau setara.

● Warna, motif dan bahan disesuaikan dengan perencanaan.

● Warna karpet yang digunakan adalah warna dengan ukuran dan motif sesuai
dengan petunjuk dalam gambar rencana dengan under layer ex. Lokal.

3. Pelaksanaan

 Lantai plat beton di screed terlebih dahulu untuk mendapatkan level yang
digunakan. Permukaan karpet harus rata dengan permukaan lantai keramik
disekitarnya.
 Setelah screed kering, dibentangkan under layer di seluruh ruangan.

 Setelah under layer rata dan rapi, baru dipasang karpet diatasnya.

9-4

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 9 : PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA

 Semua proses pelaksanaannya harus sesuai dengan prosedur yang disyaratkan dari
produk yang dipilih atau sesuai persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

9.5. PEKERJAAN LANTAI SCREED

1. Lingkup Pekerjaan

 Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, tenaga, peralatan dan perlengkapan


serta pemasangannya untuk menghasilkan pekerjaan yang berkualitas.

 Lantai screed digunakan pada dibawah lantai finish, ataupun sebagai finisihing
lantai pada beton plat beton atap, dan lantai ruan M&E yang ditunjukkan dalam
gambar rencana dan sesuai dengan petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

2. Pengendalian Pekerjaan

Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan salah satu persyaratan dalam:

● NI-8, SII-0013-81, atau ASTM C 150-78A


● PUBI 1982 pasal 11 dan SII-0404-80
● PUBI 1982 pasal 11 dan SII-0404-80
● PUBI 1982 pasal 9 AFNOR P 18-303
● Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam NI-2,
NI-8 dan PUBI 1982

3. Bahan-bahan

 Semen Portland harus dari kualitas terbaik dan memenuhi persyaratan dalam NI-
8, SI-81 dan ASTM

 Pasir harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 11.

 Air harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI 1982

4. Pelaksanaan

9-5

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 9 : PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA

● Lantai screed dilakukan pada dasar lantai plat beton yang telah dibersikan dari
segala kotoran, debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain. Untuk lantai
atap, maka dasar plat beton harus diwaterproofing terlebih dahulu sebelum
dilakukan screed.

● Bahan lantai screed 2 cm dari adukan 1PC : 4 pasir. Permukaan lantai screed
harus betul-betul rata dengan kemiringan sesuai ketentuan dan tidak cacat.

● Sebelum lantai screed dilakukan, alas lantai screed harus dibersihkan dengan air
bersih, setelah bersih alas lapisan dilpais cairan semen (air semen) maksimum 20
menit, selanjutnya lapisan screed dapat dilaksanakan.

● Pengecoran dilakukan sekaligus pada masing-masing lokasi pasangan.

● Screed harus dibasahi selama 7 hari.

● Untuk pemasangan bahan-bahan finishing lantai dapat dipasang minimum setelah


2 (dua) minggu atau setelah mendapat persetujuan Tim Teknis / Konsultan
Supervisi

9.6. PEKERJAAN FINISHING LANTAI PARKET

1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi pemasangan parket pada lantai ruang mushollah.

2. Bahan

● Parket yang digunakan adalah parket laminated produk Grace Wood ex.Lyman
atau yang setara.

● Under layer yang digunakan ex. Nobel atau Reynobond atau setara

● Warna, motif dan bahan disesuaikan dengan perencanaan.

9-6

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR

BAB 9 : PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA

3. Pelaksanaan

● Lantai plat beton di screed terlebih dahulu untuk mendapatkan level yang
digunakan, permukaan parket harus rata dengan permukaan lantai keramik
disekitarnya.

● Setelah screed kering, dibentangkan under layer di seluruh ruangan.

● Setelah under layer rata dan rapi, baru dipasang parket diatasnya.

● Semua proses pelaksanaannya, harus sesuai dengan prosedur yang disyaratkan


dari produk yang dipilih setelah mendapat persetujuan dari Tim Teknis /
Konsultan Supervisi

9-7

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas Perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 10 : PEKERJAAN RAILING

BAB X

PEKERJAAN RAILING

10.1. LINGKUP PEKERJAAN

 Meliputi pengadaan bahan, peralatan dan tenaga kerja yang cukup ahli dalam
pekerjaan halus dan presisi (besi, kayu).

 Kontraktor bertanggung jawab sejak persiapan bahan, pemasangan sampai penyerahan


dalam kondisi finish sesuai gambar rencana.

10.2. BAHAN

● Railing Stainless Steel bulat Diameter 5cm dan Stainless Steel kotak ukuran 4cm x 4cm
serta penutup plat Stainless Steel Ex. Lokal untuk Tangga Utama. Tangga Lt.-
Basement, Lantai-1, Tangga Typical Lantai (2, 3, 4, 5) dan Tangga Lantai 6

● Railing Besi dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana untuk tangga kebakaran
dengan finishing Cat Minyak ex. ICI atau setara.

● Bagian kaki/tanggul dari beton bertulang yang merupakan satu kesatuan dari pekerjaan
struktur, Pada dinding void yang mempunyai ketinggian + 10 cm dari muka lantai atau
sesuai gambar harus sudah disiapkan dudukan untuk pasangan-pasangan railing.

10.3. PELAKSANAAN DAN PEMASANGAN

● Pelaksanaan pekerjaan merupakan perakitan masing-masing bagian bahan yang telah


disiapkan sesuai gambar rencana.

● Sebelum dirakit, maka dibuat terlebih dahulu gambar shop drawing yang ukurannya
menyesuaikan dengan ukuran lapangan. Gambar gambar tersebut harus mendapat
persetujuan dari team supervisi.

● Pembuatan dan perakitan bahan-bahan tersebut sesuai gambar rencana harus pada
tempat khusus atau bengkel yang menjamin pekerjaan tersebut rapih dan halus.

● Pemasangan railing pada tempat yang telah ditentukan sedemikian rupa sehingga
benar-benar presisi sebagaimana dalam gambar rencana.

● Pelaksanaan pemasangan harus selalu mendapat pengawasan dan persetujuan Tim


Teknis / Konsultan Supervisi.

● Masing-masing pasangan railing dipasang pada tempat/bagian yang sudah disiapkan


dudukannya, dan dites permukaan atau railing tersebut harus rata horizontal dan
mempunyai ketinggian yang sama terhadap lantai, serta masing-masing bagian railing
harus tepat pada bagian tersebut.

10 -1
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 2 : PEKERJAAN WATER PROOFING

BAB XI
PEKERJAAN WATERPROOFING

11.1. LINGKUP PEKERJAAN

● Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan
dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar,
memenuhi uraian syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan.

● Bagian yang harus diwaterproofing ini, mencakup seluruh bagian pelat atap, dak
teras, Ground Reservoir, kolam renang dan daerah-daerah basah pada dinding dan
pelat lantai.

11.2. BAHAN

1. Persyaratan Standar Mutu Bahan

 Standar dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik dan standar-standar
lainnya seperti NI 3, ASTM 828, ASTME, TAPP I 803 dan 407.

 Pemborong tidak dibenarkan mengubah standar dengan cara apapun tanpa izin dari
Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

2. Bahan

 Untuk lapisan kedap air pada atap dak beton menggunakan Sheet Membrane,
menggunakan ex. Fosroc, Sika atau setara.

 Untuk lapisan kedap air pada pelat lantai area basah, seperti pada toilet, digunakan
Liquid Waterproofing ex. Fosroc, Sika atau setara.

11.3. PENGUJIAN

 Bila diperlukan, wajib mengadakan test bahan pada laboratorium yang


independent, baik mengenai komposisi, konsentrasi dan hasil yang ditimbulkannya.
Pemborong harus menunjuk rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk
sebelum memulai pekerjaan.

 Pada waktu penyerahan, Pemborong harus memberikan jaminan atas produk yang
digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, selama 10
(sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang
terjadi.

 Jaminan yang diminta adalah jaminan dari pihak pabrik untuk mutu material, serta
jaminan dari pihak pemasang (applicator) untuk mutu pemasangan.

11 -1
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 2 : PEKERJAAN WATER PROOFING
 Pemborong diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara memberi air
di atas permukaan yang diberi lapisan kedap air dalam jangka waktu yang
disyaratkan oleh pabrik sebelum dilakukan pemasangan tile diatasnya, dan
pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Tim
Teknis / Konsultan Supervisi.

11.4. PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN BAHAN

 Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak
bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih tersegel dan berlabel pabriknya.

 Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung, tertutup tidak lembab, kering dan
bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Tempat penyimpanan
harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.

 Pemborong bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan, baik


sebelum atau selama pelaksanaan, kalau terdapat kerusakan yang bukan karena
tindakan Pemilik.

11.5. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

1. Persyaratan Umum

● Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan pada Tim Teknis / Konsultan
Supervisi untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/ persyaratan
pabrik yang bersangkutan.

● Semua bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan. Jika
dipandang perlu diadakan penukaran atau penggantian, maka bahan-bahan pengganti
harus yang disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi berdasarkan contoh yang
diajukan oleh Kontraktor.

● Sebelum pekerjaan ini dimulai, permukaan bagian yang akan diberi lapisan ini harus
dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.

● Peil dan ukuran harus sesuai.

● Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan, dan atas persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

● Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya,
Pemborong harus segera melaporkan kepada Tim Teknis / Konsultan Supervisi
sebelum pekerjaan dimulai. Pemborong tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu
tempat dalam hal ada kelainan/ perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut
diselesaikan.

2. Cara Pelaksanaan

11 -2
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 2 : PEKERJAAN WATER PROOFING
● Pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (ahli dari pihak pemberi
garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus mengajukan "metode pelaksanaan"
sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan dari Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

● Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang berhubungan langsung dengan


matahari tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra violet atau apabila
disyaratkan dalam gambar pelaksanaan atau spesifikasi arsitektur, maka di bagian
atas dari lembar waterproofing ini harus diberi lapisan pelindung sesuai gambar
pelaksanaan, dimana lapisan ini dapat berupa screed maupun material finishing.

● Waterproofing untuk atap, tebal 1,50 mm lengkap dengan primer, screed lapisan ke-1
dan screed lapisan ke-2, kawat ayam dan pengaturan ke-miringan harus sesuai
dengan yang dibutuhkan.

● Waterproofing untuk ruang-ruang basah, tebal 1,50 mm lengkap dengan primer.

3. Gambar Detail Pelaksanaan

● Pemborong wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan


pada gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
Pemborong juga wajib membuat shop drawing untuk detail detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam gambar/ dokumen kontrak.

● Dalam shop drawing harus jelas mencamtumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang belum
tercakup secara lengkap dalam gambar kerja/ dokumen kontrak sesuai dengan
spesifikasi pabrik.

● Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan lebih dulu dari Tim
Teknis / Konsultan Supervisi.

4. Pemborong dan Tanggung jawabnya.

● Pemborong bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya sampai dengan


saat-saat berakhirnya masa garansi.

● Pemborong harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan
syarat-syarat maupun yang tercantum dalam gambar-gambar atau
peraturan-peraturan yang berlaku.

● Pemborong harus menempatkan tenaga ahli di lapangan yang setiap saat diperlukan
bisa berdiskusi dan dapat memutuskan setiap persoalan di lapangan, baik teknis
maupun administratif.

5. Contoh

● Pemborong wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan jaminan
dari pabrik, kecuali bahan disediakan oleh proyek. Kepada Tim Teknis / Konsultan

11 -3
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 2 : PEKERJAAN WATER PROOFING
Supervisi sebanyak minimal 2 (dua) produk yang setara dari berbagai merek
pembuatan atau kecuali ditentukan lain oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi atau
Arsitek.

● Keputusan bahan jenis, warna, tekstur dan merek yang memenuhi spesifikasi akan
diambil oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan akan diinformasikan kepada
Pelaksana selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan
contoh-contoh bahan tersebut.

6. Pengujian Mutu Pekerjaan

● Pemborong diwajibkan untuk melakukan percobaan/ pengetesan terhadap hasil


pekerjaan atas biaya sendiri, seperti memberi siraman diatas permukaan yang telah
diberi lapisan kedap air. Pekerjaan percobaan dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

● Pada waktu penyerahan maka Pemborong harus memberikan jaminan atas semua
pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya,
akibat kegagalan dari bahan maupun hasil pekerjaan yang berlaku, selama 10
(sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang
terjadi.

7. Syarat Pengamanan Pekerjaan

● Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah


dilakukan, terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan
lainnya.

● Kalau mendapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau
pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan/ dilaksanakan maka
Pemborong/Kontraktor harus memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat
diterima oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.

● Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini adalah tanggung jawab Pemborong.

11 -4
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 12 : PEKERJAAN SANITAIR

BAB XII
PEKERJAAN SANITAIR
1. Lingkup Pekerjaan

Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan
dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar,
memenuhi uraian syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan.

2. Perlengkapan Saniter

Perlengkapan saniter yang digunakan adalah ex Toto, KIA , Royal atau setara
dimana pemasangan mengikuti prosedur pabrik :

● CLOSET DUDUK

Tipe : CW 660J / SW 660J dengan kelengkapannya


Warna : Ditentukan kemudian
Shower Spray : TX.403 SMCR ex. Toto atau setara
Lokasi : Semua toilet (sesuai gambar)

● LAVATORY / WASTAFEL

Tipe : LW 640 CJ dengan kelengkapannya


Warna : Ditentukan kemudian
Faucet : TX 115 LES ex. Toto atau setara
Lokasi : Sesuai gambar

● URINAL

Tipe : U 57 M ex. Toto atau setara dengan kelengkapannya


Warna : Ditentukan kemudian
Lokasi : Seluruh Toilet Pria

● FLOOR DRAIN

Tipe : TX. 1BN ex. Toto atau setara


Lokasi : Sesuai gambar

12 -1
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 12 : PEKERJAAN SANITAIR

● CLEAN OUT

Tipe : TOTO
Lokasi : Seluruh Toilet

● TEMPAT TISSUE

Tipe : TX. 720 ACR ex. Toto atau setara


Warna : Chrome
Lokasi : Toilet Executive

● KRAN AIR

Tipe : T.26.13 ex. Toto atau setara untuk kran Taman


Tipe : T.23 B.13 ex. Toto atau setara untuk kran dekat Pantry
Executive.

● SHOWER

Tipe : TX 471 ex. Toto atau setara


Lokasi : Toilet Exucutive

12 -2
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB 13 : PEKERJAAN PENCEGAHAN RAYAP

BAB XIII
PEKERJAAN PENCEGAHAN RAYAP

1. LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi penyediaan barang pencegahan rayap oleh Kontraktor dan pengerjaannya pada
area tanah dan seluruh material dari kayu.

2. BAHAN

Jenis obat anti rayap yang tidak membahayakan manusia yang sudah disetujui oleh
Ditjen POM Depkes RI, sesuai dengan PP No. 7 Th. 1973, antara lain adalah : Primise
200 SL, Basileum dll.Peralatan kerja yang digunakan antara lain : Power Sprayer,
Drilling Master, Safety shoes, Power injector, Hand Sprayer, Sarung tangan.

3. PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Secara umum mengikuti petunjuk teknis pemakaian dari pabriknya, yang dikerjakan
oleh pelaksana khusus dibidangnya.

 Penyemprotan pada tanah sekitar pondasi :

o Setelah parit pondasi selesai digali, maka parit tersebut disemprotkan larutan
termitisida.
o Penyemprotan pada tanah urug (back fill) di kedua sisi pondasi.
o Penyemprotan pada kedua sisi pondasi.

 Penyemprotan pada tanah yang akan tertutup lantai.

 Penyemprotan dengan Injection pada material kayu. Material kayu yang


disemprot/injection harus tidak berubah warnanya dan menjadikan berbahaya.

 Komposisi larutan bahan-bahan kimia dengan bahan lain yang dipakai sesuai dengan
petunjuk pabrik yang mengeluarkan.

4. JAMINAN GARANSI

Jaminan Garansi adalah selama 5 tahun. Kontraktor memberikan sertifikat bebas dari
serangan rayap yang dibuat diatas kertas bermaterai Rp. 6.000,- (Enam ribu rupiah) dan
diserahkan kepada pemilik proyek. Apabila selama masa berlakunya garansi terjadi re-
infestasi (serangan rayap ulang), maka kontraktor akan dilakukan re-treatment pada
tempat-tempat munculnya rayap tanpa ada tambahan biaya.

13 - 1
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 14 : PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN

BAB XIV
PERKERASAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN
1. LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi penyediaan bahan interlocking block, split, sirtu, pasir, persiapan bagian bagian
halaman yang akan dipasang interlocking block, serta pemadatan tanah urug, dan lain
lain konstruksi bagian bawahnya sampai mendapat hasil sesuai dengan gambar rencana

2. PROSEDUR UMUM

 Contoh bahan dan Data Teknis.

Contoh berikut data Teknis bahan yang akan dipakai harus diserahkan kepada
Konsultan Supervisi untuk mendapatkan persetujuan dan diuji kebenarannya
terhadap standar atau ketentuan yang diisyaratkan.

 Pengiriman dan Penyimpanan.

 Bahan harus didatangkan kelokasi pekerjaan dalam keadaan baik, tidak cacat dan
harus dilengkapi merek dagang yang jelas dan asli.

 Barang harus tetap berada dalam kemasannya dan harus dilindungi terhadap
kerusakan.

3. BAHAN -BAHAN

1. Bahan untuk Area Jalan Pedestrian :

 Material : Paving Block


 Area yang digunakan : Sesuai gambar rencana
 Ukuran yang digunakan : Tebal 6 cm
 Warna : Sesuai gambar rencana
 Kunci : Kansteen dan Tali air
 Produksi : Lokal

2. Bahan untuk Area Parkir dan Jalan Masuk:

 Material : Paving Block


 Area yang digunakan : Sesuai gambar rencana
 Ukuran yang digunakan : Tebal 8 cm
 Warna : Sesuai gambar rencana
 Produksi : Lokal

3. Bahan untuk Area Drop Off :

 Material : Koral Sikat ex Kupang Putih

14 - 1
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 14 : PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN
Dan Batu Alam Templek ex. Lokal
 Area yang digunakan : Sesuai gambar rencana
 Ukuran Batu Koral sikat : Ø 2 cm
 Ukuran Batu Alam : Templek 60 cm x60 cm

4. Bahan untuk Area Ramp. Kendaraan:

 Material : Beton Aci


 Area yang digunakan : Sesuai gambar rencana

5. Bahan untuk Area Tangga Luar:

 Material : Batu Alam Templek ex. Lokal


 Area yang digunakan : Sesuai gambar rencana
 Ukuran Batu Batu Alam : Templek 30 cm x30 cm

4. PELAKSANAAN PEKERJAAN PAVING BLOCK.

 Galian dan urugan harus mencapai peil yang dibutuhkan sesuai gambar rencana.

 Urugan kemudian dipadatkan dengan digilas sehingga padat dan stabil sesuai dengan
CBR yang dibutuhkan pada gambar rencana

 Kemudian dipasang lapisan sesuai dengan spesifikasi struktur jalan

 Jalan dibuat dengan kemiringan 2% kearah pembuangan air hujan ditepi jalan sesuai
gambar rencana

4. 1. PERSYARATAN SEBELUM PEMASANGAN

Sebelum paving block mulai dipasang, harus diperhatikan terlebih dahulu syarat
syarat yang harus dipenuhi, yaitu :

a. Lapisan dasar sesuai spesifikasi struktur jalan


b. Bingkai (kansteen) / tanggul
c. Perlengkapan dan peralatan
d. Contoh Bahan

a. Lapisan dasar sesuai spesifikasi struktur jalan Jalan

 Lapisan dasar sesuai spesifikasi struktur jalan

 Permukaan sub-base harus sesuai dengan kemiringan permukaan


interlocking block yang diinginkan dan bila tidak disebutkan lain dalam

14 - 2
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 14 : PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN
perencanaan harus minimum 2% pada arah yang disesuaikan dengan
rencana.

b . Bingkai (Kansteen) / tanggul

 Semua bingkai (kansteen) harus sudah terpasang dengan baik sebelum


pemasangan interlocking block.

 Semua galian untuk instalasi dibawah dan saluran saluran harus sudah
dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemasangan interlocking block

c . Perlengkapan dan Peralatan

 Peralatan yang dibutuhkan harus sudah disiapkan sebelum pemasangan


interlocking block dimulai:

 Peralatan tersebut adalah:

- Mesin pemadat interlocking block (plate vibrator) kapasitas minimal 1 ton


dan maksimal 1,5 ton

- Alat pemotong interlocking block

- Kayu dan papan, yang sudah diserut rata untuk jidar perataan pasir

- Benang, sapu ijuk dan peralatan lainnya yang dianggap perlu.

d. Contoh bahan

 Sebelum mulai pekerjaan , pelaksana harus menyerahkan kepada Konsultan


Supervisi contoh contoh bahan yang akan digunakan

 harus dikerjakan oleh tenaga yang sudah trampil dan dipimpin oleh tenaga
ahli yang berpengalaman lengkap dengan peralatannya.

 Pelaksana wajib membuat gambar gambar Shop Drawing untuk pelaksanaan


yang dibuat berdasarkan gambar rencana dengan ukuran ukuran berdasarkan
kondisi lapangan.

4.2 .PEMASANGAN

4.2.1. Pasir

 Pasir untuk lapisan bawah interlocking harus merupakan pasir yang tajam dan
bersih dengan kadar tanah tidak lebih dari 3% berat , dikenal dengan nama
pasir extra beton

14 - 3
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 14 : PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN
 Pasir tersebut digelar dalam 2 tahap. Lapisan I digelar pasir lebih kurang tebal
4 cm kemudian dipadatkan dengan vibrator. Lapisan kedua digelar pasir lebih
kurang 3 cm dan pasir tidak boleh dipadatkan, tetapi hanya diratakan dengan
jidar dengan tujuan untuk mendapatkan permukaan yang rata.

4.2.2. Cara Pemasangan

 Cara pemasangan harus sesuai dengan syarat dari produsen dan gambar
rencana dengan memperhatikan antara lain, bentuk pola, start pemasangan.

 Kemiringan permukaan adalah 2% kearah drainase.

 Celah atau naad antar unit maksimum 5 mm.

 Penyimpangan/deviasi permukaan datar adalah 8 mm bila diukur pada setiap


jarak 3 m’ garis lurus. Perbedaan maksimum antara material interlocking
maksimal 2 mm.

 Bagian bagian yang dipotong harus dipotong dengan alat pemotong khusus.

 Pemasangan yang telah terkunci tepi tepinya kemudian dipadatkan dengan


plate vibrator (luas darasar plate 0,3 – 0,5 m2 dengan sentrifugal 1,6 – 2 ton)

 Pemadatan pertama dilakukan minimal 3 kali jalan sebelum celah antara diisi
pasir

 Kemudian abu batu berukuran maksimal 1 mm ditaburkan diatas permukaan


interlocking dan disapu dengan sapu ijuk. Sambil disapu, block dipadatkan 3
kali jalan sampai celah celah antara interlocking block betul betul terisi penuh.

4.3 .SYARAT PEMASANGAN

 Setiap pekerjaan yang rusak harus diperbaiki sesuai dengan prosedur


produsen/pabrik. Semua kerusakan menjadi tanggung jawab kontraktor

 Pengisian abu batu antar celah block dilaksanakan kembali sebelum serah
terima terakhir

6. PELAKSANAAN PEKERJAAN KORAL SIKAT

1. Persiapan

Lantai kerja diratakan dan dipadatkan, kemudian jika diperlukan dibuat saluran-
saluran pembuangan air. Bekisting sebelumnya telah diukur kemiringan sesuai
aliran air turun kelubang saluran.

 Pengecoran / Pemasangan Beton ( readymix )

14 - 4
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 14 : PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN
 Beton Readymix performa tinggi dihampar dipadatkan seperti biasa dan
diratakan ( screading ) menggunakan alat bantu agar kuat dan tahan lama.

2. Pekerjaan Koral Sikat

 Cara pemasangan harus sesuai dengan syarat dari produsen dan gambar rencana
dengan memperhatikan antara lain, bentuk pola, start pemasangan.

 Kemiringan permukaan adalah 2% kearah drainase

 Batu ex Kupang Putih Ø 2 cm tersebut ditaburkan keatas permukaan beton segar


hingga merata sesuai pola gambar kerja, selanjutnya setelah permukaan agak
mengering dan dapat disikat maka disikat dengan sikat kawat khusus yang
biasa digunakan untuk pengerjaan koral sikat dan dikerjakan seperti pengerjaan
koral sikat atau sesuai petunjuk Tim Teknis / Konsultan

 Setelah permukaan selesai disikat sampai batu ex Kupang Putih tersebut


kelihatan dan permukaan pola menjadi kasar, permukaan harus dibersihkan dari
segala sisa adukan dan segala kotoran biarkan sampai keras, padat serta
memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap gesekan dan tumbukan dari lalu
lintas diatasnya setelah beton berumur ± 21 hari dari pekerjaan dimulai

3. Finishing Koral Sikat

 Setelah beton berumur ±21 hari serta memiliki ketahanan yang cukup baik
terhadap gesekan dan tumbukan dari lalu lintas diatasnya, maka permukaan
Koral Sikat dan flooran penguncinya harus dibersihkan dari segala sisa
kotoran, debu, minyak, dan zat kimia lainnya dapat menggunakan air keras
kadar rendah, disikat dan disiram dengan air bersih atau pengerjaan
mengikuti sesuai petunjuk Tim Teknis / Konsultan.

 Setelah permukaan benar-benar bersih dan kering maka permukaan Koral


Sikat dapat di finihing dengan Coating Propan Stone Care Ultran Enamel,
AM, Lemkra atau setara dengan 2 x lapis yang pengerjaan mengikuti
prosedur pabrik diatas atau sesuai petunjuk Tim Teknis / Konsultan.

4. Perawatan Koral Sikat

Beton pola cetak dekoratif Koral Sikat tidak memerlukan perawatan khusus dan
rumit. Cukup hanya dibersihkan dengan air. Beton pola cetak dekoratif Koral sikat
ini tidak boleh mudah terbenam kedalam tanah, retak, berhamburan yang dapat
mengakibatkan tumbuhnya rumput disela-sela retakan yang terjadi seperti halnya
pada paving blok biasa.

14 - 5
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 14 : PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN
7. PELAKSANAAN PEKERJAAN BATU ALAM TEMPLEK

1. Persiapan Bahan/Material

 Lantai kerja diratakan dan dipadatkan, kemudian jika diperlukan dibuat saluran-
saluran pembuangan air. Bekisting sebelumnya telah diukur kemiringan sesuai
aliran air turun kelubang saluran.

 Pengecoran / Pemasangan Beton ( readymix )

 Beton Readymix performa tinggi dihampar dipadatkan seperti biasa dan


diratakan ( screading ) menggunakan alat bantu agar kuat dan tahan lama.

 Setelah lantai kerja siap, maka batu alam templek yang akan dipasang diseleksi
motif dan warnanya sesuai gambar (Skema Warna/ Colour Scheme) dan harus
mendapatkan petunjuk dari Perencana Arsitektur dan disetujui oleh Tim Teknis
/ Konsultan Supervisi.

 Jika batu alam templek atau bagiannya menurut gambar harus dipotong, atau
disesuaikan dengan desain, hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin
potong, dihaluskan dengan mesin gerinda atau mesin khusus dan dikerjakan
oleh seorang ahli.

2. Pemasangan

 Cara pemasangan harus sesuai dengan syarat dari produsen dan gambar rencana
dengan memperhatikan antara lain, bentuk pola, start pemasangan dan harus
sesuai petunjuk Tim Teknis / Konsultan

 Kemiringan permukaan adalah 2% kearah drainase.

 Batu alam templek dipasang tepat sesuai dengan ukuran dan pola dalam gambar,
sehingga menghasilkan permukaan yang rata.

 Sebelum direkatkan harus dicoba Batu tempelek dipasang pada ruang-ruang


seperti yang tercantum dalam gambar.

 Sebelum direkatkan harus dicoba dahulu pertemuan masing-masing bentuk atau


pola sehingga bisa disempurnakan, dan seterusnya sampai disetujui Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.

 Batu dipasang dengan menggunakan perekat khusus dan adukan dengan


campuran 1 semen + 4 pasir atau berdasarkan petunjuk dari pabrik dan harus
disetujui Tim Teknis / Konsultan.

● Tile Adhesive dan Grouting yang digunakan ex. AM. Lemkra atau setara, atau
sesuai petunjuk Tim Teknis / Konsultan

14 - 6
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR


BAB 14 : PEKERJAAN JALAN, PARKIR DAN PEDESTRIAN
● Setelah selesai pemasangan permukaan harus dibersihkan dari segala sisa
adukan dan segala kotoran biarkan sampai keras, padat serta memiliki ketahanan
yang cukup baik terhadap gesekan dan tumbukan dari lalu lintas diatasnya setelah
beton berumur ± 21 hari dari pekerjaan dimulai.

 Coating anti lumut diberikan sebagai finishing akhir permukaan lantai batu.
finihing dapat menggunakan Coating Propan Stone Care Ultran Enamel ,AM,
Lemkra atau setara dengan 2 x lapis yang pengerjaan mengikuti prosedur pabrik
diatas atau sesuai petunjuk Tim Teknis / Konsultan

14 - 7
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
RENCANA KERJA DAN
SYARAT-SYARAT
(STRUKTUR)

PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD KOTA MEDAN


TAHUN ANGGARAN 2011

MEDAN 2011

1
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

PASAL JUDUL

PASAL 01 PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENGUKURAN

PASAL 02 PEKERJAAN TANAH

PASAL 03 PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

PASAL 04 PEKERJAAN BAJA

PASAL 05 PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON PRATEGANG

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 01 ; PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENGUKURAN

Pasal 01 – PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENGUKURAN

Bagian 1 – U M U M

1.1. DOKUMEN YANG BERHUBUNGAN

A. Ketentuan Umum dalam Kontrak termasuk Persyaratan Umum dan Tambahan.

B. Gambar kerja.

1.2. LINGKUP PEKERJAAN

A. Pengukuran site, pematokan, setting out as bangunan, posisi bangunan dan garis batas
bangunan.

B. Pengendalian erosi, pengendapan lumpur dan debu.

C. Proteksi sementara pada batas lahan, struktur, patok dan tugu pengukuran.

D. Pembuangan sisa bahan, termasuk perijinannya.

1.3. PENYERAHAN DOKUMEN

A. Proposal teknis mengenai metode pengukuran dan gambar kerja diserahkan ke


Pengawas sebelum pengukuran.

B. Gambar pengukuran site, patok dan semua tanda letak dan data koordinat serta elevasi
patok ukur diserahkan kepada Pengawas setelah pengukuran.

C. Proposal pengaturan lapangan termasuk layout pekerjaan, jalan kerja yang


memungkinkan dan diijinkan untuk material dan peralatan, dari dan ke proyek.

D. Laporan kalibrasi alat ukur optik dari biro yang berwenang harus diserahkan kepada
Pengawas sebelum mulai pekerjaan.

1.4. PENYERAHAN PEKERJAAN

A. Sumbu dan titik referensi diset pada lahan dan bereferensi terhadap patok tetap, untuk
menunjukkan as bangunan dan elevasi, lengkap dengan system identifikasinya.
Kontraktor bertanggung-jawab atas segala ketidak-sesuaian pengukuran. Sumbu dan titik
referensi harus dijaga/dipelihara sampai penyerahan pertama pekerjaan.

B. Sistem pengendalian erosi, pengendapan lumpur dan debu dipersiapkan oleh Kontraktor
dan dipelihara sampai penyerahan pekerjaan tanah.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 1
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 01 ; PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENGUKURAN

Bagian 2 – PRODUK

2.1. PATOK DAN TANDA REFERENSI

A. Patok utama dibuat dari tugu beton dengan cukup dalam dan stabil.

B. Sumbu referensi posisi bangunan dibuat dari kayu tahan cuaca.

C. Papan referensi elevasi dari kayu meranti.

D. Semua tanda permanen menggunakan cat warna terang dan tahan cuaca.

2.2. JALAN KERJA SEMENTARA

A. Perkerasan jalan kerja menggunakan batu pecah dengan gradasi yang baik.

B. Jembatan sementara melintasi seluruh drainage jalan harus dibuat dari bahan yang baik.

2.3. PAGAR BATAS SITE

A. Bahan penutup pagar sementara menggunakan seng gelombang dengan rangka kayu
meranti.

B. Cat pagar sementara menggunakan cat finish dengan jumlah 15 m2 bidang permukaan
per liter cat.

Bagian 3 – PELAKSANAAN

3.1. PENGUKURAN

A. Garis sepadan bangunan dan proyek resmi kota/daerah ditentukan dengan kerja sama
dengan pejabat setempat yang berwenang, dilakukan pada awal pengukuran.

B. Datum utama dan sekunder.

1. Sebagai level referensi, patok yang ada di lapangan digunakan sebagai referensi.
Patok permanen dibuat dari beton dan diikat serta ditandai dengan teliti, dan dijaga
sampai akhir pembangunan. Titik referensi ini merupakan referensi semua
pengukuran level bangunan dan site.

2. Pengukuran titik dan level lainnya (uitzet) dikerjakan secara teliti menggunakan alat
waterpass dan theodolite yang telah dikalibrasi.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 2
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 01 ; PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENGUKURAN

3. Kontraktor harus memberi tahu Pengawas secara tertulis setiap terjadi


ketidaksesuaian antara gambar dan kondisi site dan jika menemui keraguan atas
patok referensi.
4. Kontraktor bertanggung jawab atas semua hasil pengukuran. Pengawasan oleh
Pengawas resmi tidak melepaskan tanggung-jawab Kontraktor.

C. Papan referensi elevasi.

1. Papan referensi bangunan (bouwplank) dibuat dari kayu dengan harus cukup kuat,
stabil dan fix pada posisinya serta permukaan atasnya rata dan sipat datar
(waterpass).

2. Tanda referensi bangunan dibuat dari kayu sejenis meranti yang tidak berubah
terhadap cuaca dan sedikitnya mempunyai lebar 150 mm dan tebal 20 mm.

3. Referensi elevasi bangunan sama dengan datum utama, kecuali ditentukan lain.

4. Setelah selesai pemasangan referensi bangunan, Kontraktor harus melaporkan


kepada Pengawas untuk inspeksi dan persetujuan.

5. Semua tanda yang menunjukkan as dan elevasi harus dibuat dari cat terang dan
tahan cuaca, menggunakan symbol standard yang disetujui Pengawas.

D. Pengukuran Site

1. Kontraktor harus memulai pekerjaan berpedoman pada as utama dan as referensi,


seperti yang terlihat pada rencana tapak, dan bertanggung jawab penuh atas hasil
pengukuran. Cross check pengukuran patok harus mencakup elevasi jalan yang
ada, as jalan dan bangunan yang ada di sekelilingnya.

2. Kontraktor harus menyediakan material, alat dan tenaga kerja termasuk juru ukur
yang berpengalaman dan setiap saat diperlukan harus siap mengadakan
pengukuran ulang.

3. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melindung dan memelihara patok utama
selama pekerjaan pembangunan. Kontraktor bertanggung jawab untuk memelihara
patok sekunder di lapangan dengan jumlah dan posisi sesuai pengarahan
Pengawas.

4. Penentuan tinggi peil 0.00 bangunan ini harus diperiksa kembali, ditentukan dan
mendapat persetujuan Pengawas. Bilamana terdapat perbedaan ukuran-ukuran
harus segera dilaporkan kepada Pengawas sebelum dilaksanakan. Pemakaian
ukuran-ukuran yang salah sebelum dan selama pelaksanaan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

3.2. JALAN KERJA SEMENTARA

A. Kontraktor harus memeriksa keadaan lapangan yang ada untuk menentukan jalan kerja
yang memungkinkan dan diijinkan dalam batas site dan sekelilingnya.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 3
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 01 ; PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENGUKURAN

B. Jalan kerja sementara harus dipadatkan menggunakan perkerasan sementara berupa


batu pecah padat.

3.3. PAGAR BATAS SITE

A. Disekeliling site harus dibuat pagar batas sementara sesuai batas site dengan
menggunakan material baru.

B. Pagar terbuat dari seng gelombang dengan rangka kayu, dan harus dilengkapi dengan
penyangga kayu setiap jarak kira-kira 2.40 meter. Pagar dibuat dengan ketinggian 2.40
meter. Bagian luar pagar harus dicat menggunakan cat yang sesuai untuk kayu dan seng.

3.4. PEMBERSIHAN SITE

A. Kontraktor harus membersihkan site dan mengadakan improvement sebelum


pelaksanaan proyek dan membuang semua sisa material selama dan setelah pekerjaan.

B. Mengatur operasi pembersihan site untuk menjamin sedikit mungkin bersentuhan dengan
kepentingan jalan umum, trotoir dan fasilitas yang digunakan lainnya tanpa ijin dari pihak
yang berwenang.

C. Menyediakan perlindungan yang diperlukan untuk mencegah kerusakan disekeliling


pekerjaan.

D. Site dibersihkan dari batu-batuan, benda-benda yang tidak terpakai, tanaman, sisa akar
dan vegetasi lainnya, kecuali dinyatakan untuk ditinggal.

E. Buang sisa bangunan untuk memungkinkan penggalian yang direncanakan.

F. Singkirkan pipa bawah tanah dan kabel pada lokasi rencana galian.

G. Angkut sisa material dan material tanah yang tidak sesuai untuk pekerjaan tanah.

H. Selama pekerjaan Kontraktor harus memelihara kebersihan site dan mengatur


penimbunan tanah, bahan dan alat untuk memungkinkan kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.

I. Setelah pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus membersihkan site dari sisa material
dan melakukan demobilisasi peralatan dari site proyek. Pekerjaan pembersihan harus
disetujui Pengawas sebelum penyerahan pekerjaan.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 4
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 01 ; PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENGUKURAN

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 5
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 02 ; PEKERJAAN TANAH

Pasal 02 – PEKERJAAN TANAH

Bagian 1 – U M U M

1.1. DOKUMEN YANG BERHUBUNGAN

A. Ketentuan Umum dalam Kontrak termasuk Persyaratan Umum dan Tambahan, berlaku untuk
pasal ini.

B. Gambar rencana.

C. Laporan penyelidikan tanah.

1.2. LINGKUP PEKERJAAN

A. Pasal ini mencakup lingkup sebagai berikut:

1. Galian dan urugan untuk basement dan struktur bangunan.

2. Persiapan dan grading subgrade, subbase dan base course untuk jalan orang
sementara, perkerasan dan jalan kerja.

3. Sistem drainage sementara dalam batas tapak bangunan.

1.3. DEFINISI

A. Penggalian terdiri dari pemindahan material dihitung sampai elevasi subgrade dan
memindahkan material yang akan dipakai kembali ataupun dibuang.

B. Subgrade: Permukaan yang paling atas dari suatu galian atau permukaan teratas suatu
urugan atau urugan kembali yang langsung dibawah subbase, urugan drainage atau material
top soil.

C. Borrow: Material tanah yang diperoleh dari luar site, jika material tanah yang sesuai dan
disetujui tidak cukup tersedia dari galian.

D. Lapisan Subbase: Lapisan yang terletak antara subgrade dan lapisan base dalam system
perkerasan atau lapisan yang terletak antara subgrade dan lapisan permukaan suatu
perkerasan atau jalan orang.

E. Base Course: Lapisan yang terletak diatas subbase dan dibawah lapisan permukaan
pavement dalam suatu system perkerasan.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 1
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 02 ; PEKERJAAN TANAH

F. Urugan Drainage: Lapisan dari bahan butiran yang dicuci, menyangga slab-on-grade, yang
dipasang untuk memotong aliran kapilaritas air pori keatas.

G. Galian tanpa otorisasi berupa pemindahan material diluar elevasi subgrade atau dimensi
yang dinyatakan tanpa petunjuk Pengawas. Galian tanpa otorisasi, sebagaimana pekerjaan
perbaikan yang diperintahkan oleh Pengawas, biayanya harus ditanggung Kontraktor.

H. Struktur: Bangunan, pondasi basement, pondasi, dinding penahan tanah, pelat, tangki,
kanstin, bagian mekanikal elektrikal, atau benda tetap lainnya buatan manusia yang
dibangun diatas atau dibawah permukaan tanah.

I. Utilitas, termasuk pipa bawah tanah, konduit, duct dan kabel maupun jaringan bawah tanah
dalam batas tapak bangunan.

1.4. PENYERAHAN DOKUMEN

A. Umum: Serahkan hal-hal berikut sesuai persyaratan Kontrak.

B. Data produk sebagai berikut:

1. Segala pita peringatan bahaya plastik (warning tape)


2. Kain filter (fibre fabric)

C. Sample sebagai berikut:

1. 10 kg sampel dalam tempat kedap udara yang di-seal, untuk setiap material tanah
urugan dan urugan kembali yang sudah diusulkan, berasal dari site ataupun sumber
borrow.

D. Proposal teknis pekerjaan tanah terdiri dari pentahapan pekerjaan tanah, method statement,
daftar peralatan berat, dump-truck dan analisa kebutuhan peralatan berat (analisa kuantitas).

E. Laporan test: Sebagai tambahan terhadap laporan test yang disyaratkan untuk quality
control, serahkan hal sebagai berikut:

1. Analisa laboratorium untuk setiap jenis material tanah yang diusulkan untuk urugan dan
urugan kembali, yang berasal dari site ataupun sumber borrow.

2. Sebuah grafik kadar air optimum – kepadatan kering maximum, untuk setiap jenis
material tanah.

3. Laporan unconfined compressive strength yang sebenarnya dan/atau hasil bearing test
untuk setiap lapisan tanah yang ditest.

F. Foto struktur dan bangunan yang berdekatan.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 2
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 02 ; PEKERJAAN TANAH

1.5. PENGENDALIAN MUTU

A. Pedoman dan standard: Lakukan pekerjaan tanah sesuai dengan persyaratan instansi yang
berwenang.

B. Jasa testing dan pemeriksaan: Pemberi tugas akan menugaskan agen testing geoteknik
independen yang qualified untuk mengklasifikasikan tanah yang berasal dari site dan borrow
yang diusulkan, untuk memeriksa apakah tanah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan
dan untuk melakukan test lapangan dan test laboratorium.

C. Compaction test di lab untuk mengukur kepadatan kering maksimum dan kadar air optimum
dan CBR-test untuk setiap jenis material tanah yang dipadatkan.

D. Compaction test lapangan, satu untuk setiap areal spesifik tertentu.

1.6. KONDISI PROYEK

A. Periksa kondisi lapangan dan laporan penyelidikan tanah selama tender, untuk mendapatkan
gambaran material tanah galian dan urugan, dan untuk memperkirakan jumlah pekerjaan
tanah. Data keadaan permukaan dan bawah permukaan disediakan untuk kemudahan.
Pemberi tugas tidak bertanggung jawab atas interpelasi dan kesimpulan berdasarkan data
tersebut oleh Kontraktor. Perkiraan ini adalah semata-mata menjadi resiko dari Kontraktor
dan tidak akan diadakan pertimbangan-pertimbangan dan penyesuaian.

B. Utilitas yang ada: Jangan memutus utilitas yang ada, yang melayani fasilitas yang masih
digunakan oleh Pemberi Tugas atau pihak lainnya, kecuali jika ada ijin tertulis dari pengawas,
dan hanya setelah jaringan utilitas sementara yang disetujui selesai diadakan.

1. Berikan dalam waktu 48 jam suatu catatan untuk Pengawas dan terima catatan tertulis
untuk memutus setiap utilitas.

C. Bongkar dan singkirkan dari site, jaringan utilitas bawah tanah yang ada, yang dinyatakan
untuk dibongkar. Koordinasi dengan perusahaan utilitas untuk menutup jaringan, jika jalur
masih aktif.

Bagian 2 - PRODUK

2.1. UMUM

A. Gunakan material borrow yang disetujui dari luar site, jika material tanah yang disetujui tidak
cukup tersedia di site.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 3
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 02 ; PEKERJAAN TANAH

B. Material tanah yang baik: ASTM D-2487 klasifikasi tanah kelompok GW, GP, GM, SP dan
SM, bebas batu atau kerikil yang lebih besar dari 50 mm dalam semua dimensi, puing,
sampah, material beku, tanaman dan bahan yang merugikan.

C. Material yang tidak baik: ASTM D-2487 klasifikasi tanah kelompok GC, SC, ML, MH, CL, CH,
OL, OH dan PT.

D. Material urugan: Material tanah yang baik.

E. Bahan subgrade dan base: Campuran bergradasi asli atau buatan dari koral atau batu pecah
(split), ASTM D-2940 dengan sedikitnya 95 persen lolos pada suatu saringan 1-1/2 inch dan
tidak lebih dari 8 persen melewati suatu saringan no. 200.

F. Urugan yang direncanakan secara teknis: Material subbase dan base.

G. Material dasar (bedding): Material subbase dan base dengan 100 persen melewati suatu
saringan 1-inch dan tidak lebih dari 8 persen melewati suatu saringan no. 200.

H. Urugan drainage: Campuran batu pecah atau kerikil pecah ataupun bulat yang bergradasi,
ASTM D-448, agregat kasar dengan gradasi ukuran 57, dengan 100 persen melewati
saringan 1-1/2 inch dan tidak lebih dari 5 persen melewati saringan no. 8.

I. Material saringan: Campuran kerikil asli ataupun pecah dan batu pecah yang bergradasi baik
dengan 100 persen melewati suatu saringan 1-1/2 inch, dan 0 sampai 5 persen melewati
saringan no. 8.

2.2. ACCESORIESS

A. Warning tape (pita tanda bahaya): Warning tape Polyethylene film tahan asam dan alkali
yang diproduksi untuk menandai dan identifikasi utilitas bawah tanah, lebar 150 mm dan
tebal minimum 4 mils, secara kontinu menyatakan jenis utilitas, dengan inti metal dicetak
dalam suatu selubung pelindung supaya anti karat, dapat dideteksi dengan metal detector
jika pita tertanam sampai 50 – 150 mm dalamnya.

1. Warna pita: Beri warna pita sesuai penggunaannya sebagai berikut:

a. Merah : Listrik.
b. Kuning : Gas, minyak, uap dan bahan berbahaya.
c. Biru : Sistem air bersih.
d. Oranye : Telepon dan komunikasi lainnya.
e. Hijau : Sistem air kotor.

B. Kain filter (Filter fabric): Kain geotextile nonwoven polypropylene, nylon atau serat polyester,
atau kombinasinya, sesuai standard pabrik.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 4
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 02 ; PEKERJAAN TANAH

1. Gunakan kain filter yang sesuai atau melebihi sifat fisik minimum menurut daftar yang
ditentukan dibawah, sesuai ASTM D-4759 dan metode test standard dengan referensi
dalam tanda kurung.

a. Grab tensile strength (ASTM D-4632) : 50 kg.


b. Apparent opening size (ASTM D-4751) : # 100 Saringan US Standard.
c. Permeabilitas (ASTM D-4491) : 600 liter per menit m2.

Bagian 3 – PELAKSANAAN

3.1. PERSIAPAN

A. Lindungi struktur, utilitas, trotoir, perkerasan dan fasilitas lain dari kerusakan yang
disebabkan oleh penurunan, gerakan lateral, galian lubang dan bahaya lainnya yang
disebabkan oleh pekerjaan tanah.

B. Gunakan pengendali erosi untuk mencegah erosi atau perpindahan tanah dan aliran air yang
membawa tanah dan aliran udara yang membawa debu ke wilayah dan trotoir yang
berdekatan.

C. Setting out dan pengukuran merupakan tanggung jawab Kontraktor. Level site dan kontur
dianggap sebagai bereferensi pada patok utama. Catat secara tertulis untuk setiap ketidak-
sesuaian atau keraguan atas akurasi patok, sebelum mulai pekerjaan tanah. Klaim atas
ketidak-sesuaian pengukuran tidak akan diperhatikan.

3.2. DEWATERING

A. Cegah air permukaan dan air bawah permukaan atau air tanah memasuki galian dan
genangan diatas subgrade dan dari banjir di site proyek dan daerah sekelilingnya.

B. Lindungi subgrade dan tanah pondasi dari pelunakan dan kerusakan akibat hujan dan
akumulasi air.

3.3. PENGGALIAN

A. Bahan peledak: Jangan gunakan bahan peledak.

B. Galian yang tidak diklasifikasikan: Galian tidak diklasifikasikan dan termasuk penggalian
sampai elevasi subgrade yang dikehendaki, tanpa melihat sifat material dan hambatan yang
dihadapi.
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 5
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 02 ; PEKERJAAN TANAH

C. Kontraktor harus bertanggung-jawab atas penggalian, sesuai dengan ketentuan/peraturan


dan hukum yang berlaku dari instansi yang berwenang.

D. Hambatan selama penggalian:

1. Semua pohon, semak, tumbuh-tumbuhan, bangunan, utilitas yang tidak terpakai dan
hambatan lainnya harus dibuang keluar atas biaya Kontraktor.

2. Utilitas yang terpakai (misalnya pipa drainage, pipa gas, pipa air dan kabel listrik yang
masih berfungsi) yang dijumpai waktu penggalian harus dilindungi agar tidak terganggu
atau menjadi rusak dan dijaga dalam keadaan baik. Bilamana terjadi kerusakan pada
utilitas tersebut, maka semua kerusakan itu harus diperbaiki atas biaya Kontraktor.

3. Beri tahu Pengawas secara tertulis jika menemukan hambatan tertentu.

3.4. STABILITAS GALIAN

A. Ikuti peraturan (code), kebiasaan dan persyaratan instansi yang berwenang setempat untuk
mempertahankan penggalian yang stabil.

B. Stabilitas permukaan tanah selama penggalian harus menjadi tanggung-jawab Kontraktor.


Sistem penahan tanah harus dibuat jika diperlukan.

C. Kontraktor harus membangun dan memelihara semua tebing dan penggalian yang termasuk
dalam kontrak, memperbaiki semua kelongsoran selama masa kontrak dan masa
pemeliharaan.

D. Semua permukaan tanah bertalud harus dilindungi.

3.5. PENGGALIAN UNTUK STRUKTUR

A. Gali sampai elevasi dan dimensi yang dinyatakan dalam suatu toleransi plus atau minus 30
mm. Perluas galian sampai suatu jarak yang memadai dari struktur untuk memasang dan
membongkar bekisting beton, memasang jaringan utilitas dan konstruksi lainnya dan untuk
pengawasan.

1. Penggalian untuk umpak dan pondasi dangkal: Jangan mengganggu dasar galian. Gali
dengan tangan sampai mencapai kedalaman akhir segera sebelum meletakkan
tulangan beton. Potong dasar sampai as dan permukaan yang disyaratkan supaya
menghasilkan dasar yang solid untuk menerima pekerjaan lainnya.

2. Pondasi tiang: Hentikan penggalian antara 150 sampai 300 mm diatas dasar pondasi
sebelum tiang terpasang. Setelah tiang-tiang dipancang, singkirkan material yang
longgar dan lepas. Gali sampai kedalaman akhir, menghasilkan dasar yang solid untuk
menerima pile cap beton.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 6
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 02 ; PEKERJAAN TANAH

3. Penggalian untuk tangki bawah tanah, kolam. dan galian mekanikal elektrikal: Gali
sampai mencapai elevasi dan ukuran yang dinyatakan dalam suatu toleransi plus dan
minus 30 mm. Jangan ganggu dasar galian yang dimaksud untuk permukaan
pendukung.

B. Galian tanah untuk pondasi-pondasi, saluran-saluran pipa, septic tank dan lain-lain harus
dilaksanakan sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar dan harus mendapat
persetujuan dari Pengawas. Dasar galian harus bebas dari lumpur, humus dan air, harus
dalam keadaan bersih dan padat, sampai dapat diberi lapisan pasir urug sesuai gambar.

C. Kontraktor harus melaporkan hasil pekerjaan galian tanah yang selesai dan menurut
pendapatnya sudah dapat digunakan untuk pemasangan pondasi kepada Pengawas untuk
dimintakan persetujuannya.

D. Semua pekerjaan pondasi yang dilaksanakan tanpa persetujuan Pengawas, dapat


mengakibatkan dibongkarnya kembali pekerjaan pondasi tersebut. Pekerjaan pembongkaran
dan pemasangan pondasi kembali adalah menjadi tanggungan Kontraktor.

E. Semua galian untuk pondasi harus dijaga agar tetap kering dan tidak ada air yang
menggenang dengan cara-cara pengadaan drainase sementara, penggunaan pompa,
sistem tanggul, penggunaan lembaran plastik dll.

F. Bila kontraktor menggali di bawah level yang tercantum dalam gambar tanpa instruksi
tertulis, maka Kontraktor harus mengisi bagian yang telah tergali tersebut dengan pasir atau
tanah urug yang dipadatkan.

3.6. PENGGALIAN UNTUK JALUR UTILITAS

A. Gali trench sampai kemiringan, as, kedalaman dan elevasi dasar yang ditentukan.

B. Gali trench dengan lebar yang sama dan memberikan suatu jarak bebas yang cukup pada
masing-masing sisi pipa dan konduit. Gali dinding trench secara vertical dari dasar trench
sampai 300 mm lebih tinggi dari puncak pipa atau konduit kecuali ditentukan lain.

1. Jarak bebas : 300 mm pada masing-masing sisi pipa atau konduit.


2. Jarak bebas : seperti ditentukan.

C. Dasar trench: Gali dan bentuk dasar trench supaya memberikan dukungan dan tumpuan pipa
dan konduit yang merata. Bentuk subgrade supaya memberikan tumpuan yang menerus
untuk bell, sambungan dan barrel pipa dan untuk sambungan, fitting dan badan konduit.
Singkirkan batu dan benda tajam untuk menghindari beban terpusat.

1. Untuk pipa atau konduit dengan diameter nominal kurang dari 150 mm dan dasar datar,
untuk konduit duct ganda, gali dengan tangan dasar trench dan sangga pipa dan
konduit diatas suatu subgrade yang tidak terganggu.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 7
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 02 ; PEKERJAAN TANAH

2. Untuk pipa atau konduit dengan diameter nominal 150 mm atau lebih besar, bentuk
dasar trench untuk menyangga dasar 90 derajat dari keliling pipa. Isi legokan dengan
timbunan pasir yang dipadatkan.

3. Jika terdapat cadas atau permukaan penyangga yang keras, gali trench 150 mm di
bawah elevasi dasar untuk menerima lapisan dasar.

3.7. PERSETUJUAN SUBGRADE

A. Beritahu Pengawas jika penggalian sudah mencapai subgrade yang dikehendaki.

B. Jika pengawas menentukan bahwa terdapat tanah yang kurang baik yang tidak terduga,
lanjutkan penggalian dan ganti dengan urugan kembali yang dipadatkan atau urug material
seperti yang diperintahkan.

C. Bentuk kembali subgrade yang rusak akibat hujan, akumulasi air atau kegiatan konstruksi
seperti yang diperintahkan oleh Pengawas.

3.8. PENGGALIAN TANPA OTORISASI

A. Urug galian tanpa otorisasi dibawah pondasi atau dasar dinding dengan cara memperdalam
elevasi dasar pondasi beton yang ditentukan sampai dasar galian, tanpa mengubah elevasi
puncak yang disyaratkan. Urugan beton tumbuk boleh digunakan untuk mempertinggi elevasi
sampai posisi yang memadai jika disetujui oleh Pengawas.

1. Urug galian dibawah otorisasi yang dibuat Kontraktor lainnya seperti diperintahkan
Pengawas.

B. Jika lebar trench utilitas melebihi apa yang ditentukan, gunakan pipa penguat atau prosedur
pemasangan khusus seperti yang disyaratkan oleh Pengawas.

3.9. PENYIMPANGAN MATERIAL TANAH

A. Timbun material galian yang disetujui untuk pengurugan kembali dan material tanah urug,
termasuk material borrow yang disetujui. Timbun material tanah tanpa saling mencampur.
Tempatkan, ratakan dan bentuk timbunan untuk mengalirkan air permukaan. Tutupi untuk
mencegah abu akibat tiupan angin.

1. Timbun material tanah jauh dari tepi galian. Jangan simpan dalam batas tetesan hujan
dari pohon yang tersisa.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 8
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 02 ; PEKERJAAN TANAH

3.10. URUGAN

A. Persiapan: Buang tumbuh-tumbuhan, top-soil, puing, material tanah basah dan material
tanah yang kurang baik, hambatan dan material lepas dari permukaan tanah sebelum
menempatkan urugan.

1. Bajak atau kupas permukaan miring yang lebih curam dari 1 vertikal banding 4
horizontal, sehingga material urugan akan melekat dengan permukaan yang ada.

B. Jika subgrade atau permukaan tanah yang ada yang akan menerima urugan mempunyai
kepadatan kurang dari yang disyaratkan untuk urugan, kupas permukaan tanah sampai
kedalaman yang diperlukan, gemburkan, lembabkan atau keringkan tanah dan padatkan
kembali sampai kepadatan yang disyaratkan.

C. Tempatkan material urugan dalam lapisan-lapisan sampai elevasi yang disyaratkan untuk
setiap lokasi menurut daftar di bawah ini.

1. Dibawah rumput, gunakan bekas galian yang baik atau material tanah borrow.
2. Dibawah trotoir dan perkerasan, gunakan material subgrade dan base atau bekas
galian yang baik atau material tanah borrow.
3. Dibawah tangga atau ramp, gunakan material subbase.
4. Dibawah pelat bangunan dan pondasi, gunakan urugan yang direncanakan secara
teknis.

3.11. PENGENDALIAN KADAR AIR.

A. Secara merata lembabkan atau keringkan subgrade dan setiap urugan berikutnya atau
lapisan pengurugan kembali sebelum pemadatan sampai dalam batas 2 persen dari kadar air
optimum.

1. Jangan menempatkan material urugan kembali atau urugan di atas permukaan yang
berlumpur.

2. Buang dan ganti atau garuk dan kering udarakan material tanah yang baik yang terlalu
basah untuk dipadatkan sampai kepadatan yang disyaratkan.

3. Timbun atau sebar dan keringkan material tanah yang baik tetapi disingkirkan karena
basah.

3.12. PEMADATAN

A. Tempatkan material urugan kembali dan urugan dalam lapisan-lapisan tidak lebih dari
ketebalan longgar 200 mm untuk material yang dipadatkan dengan alat berat, dan tidak lebih
dari ketebalan longgar 100 mm untuk material yang dipadatkan dengan stamper yang
dioperasikan dengan tangan.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 9
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 02 ; PEKERJAAN TANAH

B. Tempatkan material urugan kembali dan urugan, bahkan pada semua sisi struktur sampai
elevasi yang disyaratkan. Tempatkan urugan kembali dan urugan secara merata sepanjang
panjang penuh setiap sisi struktur.

C. Persyaratan presentase terhadap kepadatan kering maksimum: Padatkan tanah sampai tidak
kurang dari presentase terhadap kepadatan kering maksimum berikut ini sesuai ASTM D-
1557.

1. Dibawah struktur, pelat bangunan, tangga dan perkerasan, padatkan 300 mm teratas di
bawah subgrade dan setiap lapisan material urugan kembali dan urugan pada 95
persen kepadatan kering maksimum.

2. Dibawah trotoir, padatkan 150 mm teratas di bawah subgrade dan setiap lapisan
material urugan kembali dan urugan pada 95 persen kepadatan kering maksimum.

3. Dibawah lapangan dan area yang tidak diperkeras, padatkan 150 mm teratas di bawah
subgrade dan setiap lapisan material urugan kembali dan urugan pada 90 persen
kepadatan kering maksimum.

3.13. GRADING

A. Umum: Secara merata, ratakan bidang sampai suatu permukaan yang halus, bebas dari
peralihan permukaan yang tidak beraturan. Sesuaikan dengan syarat pemadatan dan
ratakan penampang melintang, as dan elevasi yang ditentukan.

1. Buat suatu peralihan yang halus antara permukaan asli yang berdekatan dengan
permukaan yang baru.

2. Buang bagian yang lemah, urug bagian yang rendah, dan potong bagian yang tinggi,
supaya sesuai dengan toleransi permukaan yang disyaratkan.

B. Site grading: Miringkan permukaan supaya dapat mengalirkan air keluar bangunan dan
mencegah genangan. Selesaikan subgrade sampai elevasi yang disyaratkan dalam batas
toleransi berikut ini :

1. Lapangan atau area tanpa perkerasan : plus atau minus 30 mm


2. Trotoir : plus atau minus 30 mm
3. Perkerasan : plus atau minus 12.5 mm

C. Grading di dalam garis batas bangunan: Selesaikan subgrade sampai suatu toleransi 12.5
mm jika diuji dengan mistar 3 meter.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 10
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 02 ; PEKERJAAN TANAH

3.14. LAPISAN BASE DAN SUBBASE

A. Dibawah perkerasan dan trotoir, tempatkan material lapisan subbase diatas subgrade yang
dipersiapkan. Tempatkan material lapisan subbase sampai perkerasan.

1. Padatkan lapisan subbase dan base pada kadar air optimum sampai permukaan, as
penampang melintang dan tebal yang disyaratkan smapai tidak kurang dari 95 persen
terhadap kepadatan relatif ASTM D-4254.

2. Bentuk subbase dan base sampai elevasi puncak dan kemiringan permukaan
melintang yang disyaratkan.

3. Jika tebal padat lapisan base dan subbase 150 mm atau kurang, tempatkan material
dalam lapisan tunggal.

4. Jika tebal padat lapisan subbase dan base melebihi 150 mm, tempatkan material dalam
lapisan yang sama, dengan tidak ada lapisan yang melebihi tebal 150 mm atau kurang
dari 75 mm jika dipadatkan.

B. Bahu perkerasan: Tempatkan bahu sepanjang tepi lapisan subbase dan base untuk
mencegah pergerakan lateral. Bangun bahu sedikitnya dengan lebar 300 mm menggunakan
material tanah yang disetujui dan padatkan secara bersamaan dengan masing-masing
lapisan subbase dan base.

3.15. QUALITY CONTROL LAPANGAN

A. Jasa agen testing: Agen testing memeriksa dan melakukan test setiap subgrade dan setiap
lapisan urugan dan urugan kembali. Jangan lanjutkan pekerjaan sampai hasil test untuk
pekerjaan yang diselesaikan terlebih dahulu dinyatakan sesuai dengan persyaratan.

1. Lakukan test kepadatan lapangan sesuai dengan ASTM D-1556 (metode sand cone),
ASTM D-2167 (metode rubber ballon), atau ASTM D-2937 (metode drive cylinder),
berdasarkan penerapan yang sesuai.

2. Subgrade pondasi: Pada subgrade pondasi, lakukan sedikitnya satu test untuk setiap
lapisan tanah untuk memeriksa daya dukung rencana. Pemeriksaan dan persetujuan
berikutnya untuk subgrade pondasi yang lain boleh didasarkan atas perbandingan
visual pada setiap subgrade dengan lapisan yang ditest, jika disetujui oleh Pengawas.

3. Area perkerasan dan pelat bangunan: Pada subgrade dan pada setiap lapisan urugan
dan urugan kembali padat, lakukan sedikitnya satu test kepadatan lapangan untuk
setiap 200 m2 atau kurang luas perkerasan atau pelat bangunan, tetapi dalam segala
hal tidak kurang dari 3 test.

B. Jika agen testing melaporkan bahwa subgrade, urugan atau urugan kembali berada dibawah
kepadatan yang disyaratkan, garuk dan lembabkan atau keringkan, atau buang dan ganti

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 11
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 02 ; PEKERJAAN TANAH

tanah sampai kedalaman yang diperlukan, padatkan kembali dan test ulang sampai
kepadatan yang disyaratkan diperoleh.

3.16. PROTEKSI

A. Area permukaan yang dilindungi: Lindungi area permukaan yang baru terhadap lalu lintas
dan erosi. Jaga tetap bebas dari sampah dan runtuhan.

B. Perbaiki dan bentuk kembali permukaan sampai toleransi yang disyaratkan, jika permukaan
yang telah diselesaikan atau diselesaikan sebagian menjadi tergerus, berbekas roda, turun
atau kehilangan kepadatan akibat operasi konstruksi berikutnya atau kondisi cuaca.

1. Garuk atau buang dan ganti material sampai kedalaman yang diperintahkan oleh
Pengawas, bentuk kembali dan padatkan kembali pada kadar air optimum sampai
kepadatan yang disyaratkan.

C. Penurunan: Jika terjadi penurunan selama masa pembangunan proyek, singkirkan


permukaan akhir, urug kembali dengan material yang disetujui, padatkan dan bangun
kembali permukaan.

1. Perbaikan penampilan, mutu dan keadaan permukaan akhir supaya sesuai dengan
pekerjaan yang berdekatan, dan hilangkan bekas perbaikan dengan memperbaiki
seluas mungkin.

3.17. PEMBUANGAN MATERIAL LEBIH DAN TIDAK TERPAKAI

A. Pembuangan: Angkut kelebihan tanah yang baik ke tempat penyimpanan yang ditentukan
diatas tanah milik Pemberi Tugas. Timbun atau sebar tanah sesuai perintah Pengawas.

B. Buang material tak terpakai, termasuk tanah yang tidak baik, sampah, puing dan buang ke
tempat legal diluar tanah milik Pemberi Tugas.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 12
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 03 ; PEKERJAAN TIANG PANCANG MINI

Pasal 03 – PONDASI TIANG PANCANG MINI

Bagian 1 – U M U M

1.1. DOKUMEN YANG BERHUBUNGAN

A. Ketentuan Umum dalam Kontrak termasuk Persyaratan Umum dan Tambahan.

B. Gambar kerja.

C. Laporan penyelidikan tanah sebagai bagian dokumen pelaksanaan.

1.2. LINGKUP PEKERJAAN

A. Scope pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor adalah:


Menyediakan semua perlengkapan kerja, tenaga kerja, peralatan pancang, bahan-bahan dan
melaksanakan semua pekerjaan sehubungan dengan pembuatan dan pemancangan tiang
pancang mini serta test pembebanan. Semua peralatan dan bahan-bahan ini harus diajukan
terlebih dahulu kepada Pengawas sebelum pekerjaan dimulai untuk dapat disetujui.

B. Pelaksanaan pekerjaan tiang pancang mini memerlukan ketepatan, ketelitian dan


pengetahuan pelaksanaan yang cukuk tinggi. Kontraktor harus mampu menyediakan
peralatan yang baik lengkap dengan pekerja-pekerja / pengawas ahli yang trampil dan
berpengalaman.

1.3. PENYERAHAN DOKUMEN

A. Umum: Serahkan yang berikut ini sesuai dengan persyaratan Kontrak.

B. Laporan pengujian material beton.

C. Laporan pengujian beton, mencatat informasi yang perlu dan sertifikasi kesesuaian dengan
persyaratan proyek.

D. Laporan sertifikasi tiang pancang untuk setiap tiang, mencatat panjang tiang dan puncak
aktual, penyimpangan kemiringan shaft, nilai kalendering / final set dan keadaan khusus.

E. As-built drawing pekerjaan tiang harus diserahkan kepada Pengawas setelah pekerjaan
pemancangan tiang.

F. Laporan Test Beban dan hal lain yang berkaitan.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Hal 1
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 03 ; PEKERJAAN TIANG PANCANG MINI

1.4. PENGENDALIAN MUTU

A. Peraturan dan Standard: Sesuai persyaratan Peraturan Beton Indonesia dan American
Concrete Institute ACI 336.1 “Standard Specification for the Constuction of End Bearing
Pilling Pile”’ dan yang ditentukan berikut ini.

B. Jika ketentuan standard diatas bertentangan dengan peraturan bangunan yang berlaku untuk
proyek ini, maka peraturan bangunan yang akan berlaku, tetapi hanya untuk hal yang
mengatur ketentuan minimal.

C. Kualifikasi pelaksana tiang pancang: Tidak kurang dari tiga kontrak pekerjaan yang
dilaksanakan secara sukses dengan kondisi dan volume pekerjaan yang sedikitnya setara
dengan proyek ini.

D. Agen pengujian beton: Gunakan laboratorium pengujian untuk melakukan pengujian evaluasi
bahan dan merencanakan adukan beton yang digunakan untuk pembuatan tiang pancang.

E. Bahan dan pekerjaan terpasang dapat memerlukan pengujian dan pengujian ulang setiap
saat selama berlangsungnya pekerjaan. Sediakan jalan ke tempat penimbunan dan fasilitas
bahan. Pengujian yang tidak secara spesifik dinyatakan untuk dikerjakan atas biaya Pemberi
Tugas, termasuk pengujian ulang atas bahan yang ditolak dan atas pekerjaan terpasang,
adalah tanggung jawab Kontraktor.

F. Sertifikat material, yang menyatakan kesesuaian sifat material terhadap persyaratan, dapat
diserahkan untuk menggantikan pengujian jika diijinkan oleh Pengawas. Sertifikat harus
ditanda-tangani oleh produsen bahan dan kontraktor.

1.5. KONDISI LAPANGAN

A. Informasi lapangan: Data atas keadaan bawah permukaan yang diberikan, tidak
dimaksudkan sebagai mewakili atau menjamin kontinuitas keadaan yang demikian.
Bagaimanapun Pemberi Tugas tidak akan bertanggung-jawab atas interpretasi dan
kesimpulan yang diambil berdasarkan data tersebut oleh Kontraktor. Data disediakan untuk
kemudahan Kontraktor dan tidak menjamin sepenuhnya mewakili keadaan yang ada.

B. Pemboran uji dan penyelidikan tanah tambahan lainnya dapat dilakukan Kontraktor tanpa
biaya tambahan terhadap Pemberi Tugas.

C. Utilitas yang ada: Relokasi utilitas bawah tanah yang ada sebelum mulai pemboran. Jika
utilitas dimaksudkan akan ditinggal ditempat, sediakan proteksi untuk mencegah kerusakan
selama pekerjaan pemboran.

D. Seandainya ditemukan pipa yang tidak tercatat atau tidak tercatat secara benar selama
penggalian, konsultasikan kepada Pengawas segera untuk mendapatkan pengarahan.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Hal 2
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 03 ; PEKERJAAN TIANG PANCANG MINI

Kerjasama dengan Pemberi Tugas dan perusahaan utilitas untuk menjaga pelayanaan dan
fasilitas tetap beroperasi. Perbaiki kerusakan utilitas sampai memuaskan pemilik utilitas.

E. Jangan memutus utilitas yang ada, kecuali jika diijinkan secara tertulis oleh Pemberi Tugas
dan setelah utilitas sementara yang diijinkan tersedia.

F. Kontraktor harus memeriksa kembali posisi bangunan dan patok. Yakinkan bahwa bangunan
berada pada posisi yang benar dan sesuai dengan batas site sebelum pekerjaan
pemancangan dimulai.

1.6. PROTEKSI PEKERJAAN

A. Kontraktor harus bertanggung jawab penuh untuk semua kerusakan pada bangunan yang
berdekatan yang disebabkan oleh pemancangan tiang. Kerusakan harus diperbaiki atas
beban biaya Kontraktor.

B. Lindungi struktur, utilitas bawah tanah dan konstruksi lainnya dari kerusakan yang
disebabkan operasi pemancangan.

C. Atur urutan pekerjaan dan pekerjaan lainnya (penggalian, shoring system dll) untuk
menghindari kelongsoran.

Bagian 2 – PRODUK

2.1. BETON DAN BAHAN YANG BERHUBUNGAN

A. Tiang pancang mini (solid) dengan ukuran 250X250 mm.

B. Mutu beton minimal K-450.

C. Tulangan beton tiang pancang : 3 D 16 (BJTD 40) + sengkang 8 – 60 di tumpuan dan 8–


120 di lapangan.

D. Batang tulangan dan Dowel: SII, batang baja ulir dengan tegangan leleh 400 MPa untuk
tulangan utama.

E. Tulangan spiral: SII, batang baja polos dengan tegangan leleh 240 MPa.

F. Sambungan tiang pancang dengan las pada plat baja setebal 8 mm.

G. Panjang tiap segmen tiang pancang adalah 6.0 m dan 3.0 m.

H. Daya dukung ijin 1 tiang adalah minimal 40.0 ton (= 400 kN).

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Hal 3
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 03 ; PEKERJAAN TIANG PANCANG MINI

2.2. DROP HAMMER

Pemancangan harus memakai “Drop Hammer”, kecuali bila diijinkan oleh Direksi Pengawas dapat
dipakai alat lain. Berat dari beban / bagian pemukul “hammer” adalah 1.0 s/d 1.5 ton

Bagian 3 - PELAKSANAAN

3.1. PENGANGKATAN / PEMINDAHAN

A. Membubuhi tanda.
Tiap tiang pancang harus dibubuhi tanda serta tanggal saat tiang tersebut dicor. Titik-titik
angkat yang tercantum pada gambar harus dibubuhi dengan tanda yang jelas pada tiang
pancang.

B. Pengangkatan / pemindahan.
Tiang pancang hanya boleh diangkat / dipindahkan setelah hasil pengujian kubus beton
menunjukan kuat karakteristik minimum 320 kg/cm2 (80 %).

3.2. PELAKSANAAN PEMANCANGAN

A. Driving Cap
Selama pekerjaan pemancangan, kepala tiang harus dilindungi dengan suatu bantalan /
driving cap.

B. Pengikat
Selama pekerjaan pemancangan, tiang pancang harus diikat sedemikian sehingga tiang
tidak dapat bergerak pada arah horizontal.

C. Penetrasi
Semua tiang harus dipancang secara kontinu tanpa berhenti sampai mencapai lapisan
yang diperlukan dengan kalendering sesuai dengan daya dukung tiang yang
disyaratkan.
Tiang pancang harus dipancang sampai suatu kedalaman atau dipancang menurut
penetrasi tiap pukulan seperti yang diminta oleh Pengawas. Pencacatan yang teliti dari
penetrasi terakhir pada saat pengambilan kalendering/Final Set harus didapatkan data
yang tidak meragukan maximal 15 s/d 20 mm untuk 10 pukulan terakhir, diambil 2X.

D. Tiang pancang tambahan

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Hal 4
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 03 ; PEKERJAAN TIANG PANCANG MINI

Suatu tiang pancang yang rusak pada saat pemancangan atau pengangkatan /
pengangkutan, yang mengakibatkan kebutuhan struktur tiang tidak dapat dipertanggung-
jawabkan, harus diganti atau dipakai tiang pancang tambahan dengan persetujuan
Pengawas tanpa tambahan biaya.

E. Toleransi pelaksanaan: Tempatkan sumbu pusat tiang dalam batas toleransi sebagai berikut:
Penyimpangan maksimum yang diijinkan tidak boleh lebih dari 75 mm.
Untuk kelompok dengan 2 tiang atau lebih maka toleransi pergeseran jarak satu tiang
dengan yang lainnya tidak boleh lebih dari 100 mm.
Kemiringan shaft antar ujung-ujungnya menyimpang tidak lebih dari 1.5 persen panjang
tiang atau 150 mm, mana yang lebih kecil.

Jika toleransi tersebut terlampaui, maka buat konstruksi perkuatan pada bagian struktur
bangunan tertentu untuk mengimbangi eksentrisitas yang berlebihan. Serahkan metode
konstruksi perkuatan yang diusulkan kepada Pengawas utnuk direview sebelum
dilaksanakan.

Paling lambat 5 hari setelah pemancangan selesai dengan sepengetahuan Pengawas,


Kontraktor mengirim data kemiringan dan letak akhir tiang pancang terhadap as bangunan
kepada Pengawas.

F. Perubahan Poer
Perubahan poer akibat penambahan tiang dan / atau toleransi jarak antar tiang yang tidak
terpenuhi, maka biaya tambahan pekerjaan poer menjadi tanggung jawab Kontraktor
Pondasi Tiang.

Bagian 4 – TEST BEBAN PADA TIANG PANCANG

4.1. TEST BEBAN ATAS TIANG PERMANEN

A. Kontraktor akan melakukan test uji beban vertikal tekan skala penuh dengan jumlah sebagai
berikut :

1. Test beban vertikal atas 1 (satu) dari setiap 100 tiang pancang atau minimal 2 (dua)
buah atas tiang pancang mini ukuran 250X250 mm.

B. Jika suatu test beban gagal, maka tambahan 2 test beban lagi harus dilakukan dan tidak
boleh gagal, semuanya atas beban biaya Kontraktor. Kontraktor harus menyediakan
tambahan tiang dalam kelompok tiang yang gagal, tanpa tambahan pembayaran.

C. Percobaan beban pertama diadakan setelah pekerjaan pemancangan menyelesaikan 100


titik dengan mengevaluasi hasil pemancangan yang ada. Percobaan beban terakhir
dilakukan setelah pekerjaan pemancangan selesai 100 %.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Hal 5
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 03 ; PEKERJAAN TIANG PANCANG MINI

D. Selama test beban, tidak boleh ada pemancangan tiang yang dikerjakan. Tiang yang akan
ditest, harus dipilih oleh Pengawas/Perencana secara random berdasarkan data
pemancangan.

E. Kontraktor harus mencatat semua kejadian pada tiang pancang selama test beban dan
membuat laporan yang harus disetujui oleh Pengawas.

F. Sekalipun test beban dilakukan hanya atas tiang-tiang tertentu, Kontraktor harus
bertanggung jawab dan menjamin bahwa semua tiang memenuhi syarat dalam batas
toleransinya. Penerimaan beberapa tiang tidak melepas tanggung jawab Kontraktor atas
semua pekerjaan pondasi dan atas akibat penurunan pada struktur atas bangunan.

4.2. PANJANG TIANG DAN DAYA DUKUNGNYA

A. Panjang tiang diperkirakan 18 meter dibawah pile cap dan harus disesuaikan dengan hasil
penyelidikan tanah. Tiang akan dipancang pada lapisan tanah sampai mencapai kedalaman
tanah keras. Dalam segala hal panjang tiang minimum adalah 10 kali ukuran/diameter
penampang.

B. Berdasarkan hasil penyelidikan tanah, daya dukung tiang adalah sebagai berikut:

1. Daya dukung vertikal tekan:


40 ton untuk tiang pancang berukuran 250X250 mm.

4.3. PROSEDUR TEST BEBAN DAN PERALATANNYA

A. Metode test beban harus mencakup:

1. Prosedur pembebanan vertikal atas tiang tunggal, untuk mengukur hubungan antara
pembebanan vertikal dan penurunan kepala tiang. Prosedur pembebanan dan
peralatan untuk test harus sesuai dengan ASTM D-1143-81 cyclic loading procedure.

B. Peralatan untuk test terdiri dari:

1. Tiang test.
2. Hydraulic jack.
3. Balok transfer baja dan blok beton (atau beban pengganti lainnya).
4. Dial gauge.
5. Alat water level.

C. Alat pembebanan :

1. Beban vertikal (tekan) akan ditransfer ke tiang dengan mengoperasikan hydraulic jack,
yang disangga oleh balok baja dan beban blok beton (atau penggantinya), yang lebih
berat dari beban test (sistem Kentledge).

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Hal 6
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 03 ; PEKERJAAN TIANG PANCANG MINI

D. Dial gauge: Dial Gauge harus dapat mengukur pergerakan minimal 50 mm dan mempunyai
ketelitian pembacaan sampai 0.01 mm. Dial gauge harus sudah dikalibrasi oleh lembaga
yang berwenang sebelum digunakan. Kontraktor bertanggung jawab menyediakan dan
memasang dial gauge di sekeliling kepala tiang di atas pendukung balok baja yang cukup
kaku sedikitnya sebanyak 4 gauge untuk test beban vertikal tekan.

E. Test Beban Vertikal Tekan.

1. Bagian tiang diatas batas level pengalian yang akan datang harus dibebaskan dari
tahanan skin friction tanah dengan melepas tiang dari tanah pada bagian ini (misalnya
dengan pemboran sekeliling tiang).

2. Beban test (tekan) yang digunakan harus berdasarkan prosedur pembebanan cyclic
sebesar :
200 % kali beban kerja rencana untuk tiang permanen.

3. Peningkatan beban harus dilakukan secara gradual bertahap sebesar 50%, 100%,
150% dan 200% dari beban kerja rencana, berdasarkan schedule ASTM D-1143-81
section 5.2 (cyclic loading procedure) sebagai berikut:

Peningkatan beban Beban Total Lama Pembebanan


(%) (%)
0 0 -
25 25 1 jam jika settlement 0.25 mm/jam
atau maks 2 jam
25 50 cycle 1 1 jam
-25 25 20 menit
-25 0 1 jam
50 50 20 menit
25 75 1 jam jika settlement 0.25 mm/jam
atau maks 2 jam
25 100 cycle 2 1 jam
-25 75 20 menit
-25 50 20 menit
-50 0 1 jam
50 50 20 menit
50 100 20 menit
25 125 1 jam jika settlement 0.25 mm/jam
atau maks 2 jam
25 150 cycle 3 1 jam
-25 125 20 menit

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Hal 7
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 03 ; PEKERJAAN TIANG PANCANG MINI

-25 100 20 menit


-50 50 20 menit
-50 0 1 jam
50 50 20 menit
50 100 20 menit
50 150 20 menit
25 175 1 jam jika settlement 0.25 mm/jam
atau maks 2 jam
25 200 cycle 4 12 jam jika settlement 0.25 mm/jam
atau maks 24 jam
-25 175 1 jam
-25 150 1 jam
-25 125 1 jam
-25 100 1 jam
-25 75 1 jam
-25 50 1 jam
-25 25 1 jam
-25 0 sampai settlement 0.25 mm/jam
atau maks 12 jam

Catatan: Persentase (%) terhadap beban kerja rencana

4. Kriteria penerimaan adalah sebagai berikut:


Rate of settlement maksimum 1.27 mm/ton
Total settlement maksimum 25.4 mm
Permanent settlement (rebound) maksimum 6.35 mm

5. Prosedur pembacaan settlement (penurunan)


Untuk setiap pembebanan (termasuk beban nol), pembacaan dicacat untuk
pembacaan awal, pembacaan akhir dan pada interval maksimum 10 menit.
Jika kegagalan terjadi, pembacaan dicacat segera sebelum beban mulai menurun.

F. Laporan: Laporan harus berisi

1. Deskripsi keadaan tanah pada lokasi tiang yang ditest.


2. Data peralatan bor.
3. Data tiang dan catatan pemboran.
4. Data alat test beban termasuk jack, manometer, dial gauge beserta sertifikat
kalibrasinya.
5. Pembacaan penurunan (settlement) dan pergeseran (displacement) pada interval
waktu tertentu untuk setiap peningkatan/pengurangan beban.
6. Grafik waktu-beban-penurungan atau waktu-beban-pergeseran.
7. Catatan atas setiap keadaan khusus selama test beban.
8. Evaluasi dan perhitungan perkiraan daya dukung dengan menggunakan beberapa
metode (Chin, Davisson, De Beer, Mazurkiewics).

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Hal 8
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 03 ; PEKERJAAN TIANG PANCANG MINI

G. Lain-lain:

1. Hydraulic jack harus ditempatkan bebas dari panas matahari untuk mencegah oli jack
memuai yang dapat menyebabkan beban yang tidak konsisten.
2. Jika terjadi balok baja melendut maka pembacaan penurunan tiang harus dikoreksi.

4.4. TEST BEBAN DENGAN METODE PDA

Jika disetujui oleh Pengawas maka sebagai pembanding test pembebanan dapat dilaksanakan
dengan metode PDA. Jumlah tiang yang di test dengan metode ini adalah 2% dari jumlah titik tiang
pancang atau minimal 2.0 buah.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Hal 9
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

Pasal 04 - BETON COR DI TEMPAT

Bagian 1 – U M U M

1.1. DOKUMEN YANG BERHUBUNGAN

A. Gambar dan ketentuan umum dalam Kontrak termasuk Persyaratan Umum dan Tambahan,
berlaku untuk pasal ini.

1.2. LINGKUP PEKERJAAN

A. Pasal ini mensyaratkan pekerjaan beton cor ditempat (cast in place), termasuk bekisting,
penulangan, mix design, prosedur pengecoran dan finishing.

B. Beton cor di tempat meliputi:


i. Pelat di atas tanah (slab on grade).
ii. Plat lantai dan atap bangunan.
iii. Pondasi dan dinding penahan tanah.
iv. Elemen rangka bangunan.
v. Dudukan dan dasar peralatan.

1.3. PENYERAHAN DOKUMEN

A. Umum: Dokumen berikut harus diserahkan sesuai persyaratan dalam Kontrak dan Pasal
Ketentuan Umum.

B. Data untuk material dan item yang memadai, termasuk baja penulangan dan perlengkapan
bekisting, adukan, bahan perawatan (curing compound), bahan finishing adukan kering dan
lainnya yang diminta pengawas.

C. Gambar kerja (shop drawing) untuk detail penulangan beton, memperlihatkan bar schedule,
jarak sengkang, diagram pembengkokan batang tulangan dan pengaturan penulangan
beton. Termasuk penulangan khusus yang diperlukan untuk lubang pada struktur beton.

D. Gambar kerja (shop drawing) untuk bekisting memperlihatkan fabrikasi dan ereksi bekisting
untuk finishing muka beton tertentu. Perlihatkan konstruksi bekisting termasuk tumpuan,
penyambungan, sambungan bekisting khusus, lokasi dan penempatan ikatan dan hal lain
yang mempengaruhi tampak beton expose.

i. Review Pengawas hanya secara umum. Perencanaan bekisting mengenai kestabilan


struktur dan efisiensi merupakan tanggung-jawab Kontraktor.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 1
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

E. Contoh bahan seperti diminta Pengawas termasuk nama, sumber dan penjelasan meliputi
bahan:
i. Finishing berwarna.
ii. Agregat berat normal.

F. Lampiran test laboratorium untuk bahan batang tulangan, bahan beton dan test mix design.

G. Sertifikat bahan pengganti laporan test laboratorium, jika diijinkan oleh Pengawas
/Perencana. Sertifikat bahan harus ditanda-tangani oleh pabrik dan Kontraktor, menyatakan
semua bahan sesuai dengan atau melebihi persyaratan yang ditentukan.

1.4. PENGENDALIAN MUTU

A. Peraturan dan standard: Sesuai dengan ketentuan peraturan berikut, spesifikasi dan
standard, kecuali jika ketentuan yang lebih ketat dinyatakan atau disyaratkan:

i. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung


ii. Peraturan Umum Tentang Bahan Bangunan Indonesia 1983
iii. Standard Industri Indonesia.
iv. Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971).
v. American Concrete Institute ACI 301, “Specification for Structural Concrete for
Buildings”.
vi. ACI 318, “Building Code Requirement for Reinforced Concrete”.
vii. Concrete Reinforcing Steel Institute CRSI, “Manual of Standard Practice”.

B. Test batangan tulangan dan beton: Ditunjuk agen/laboratorium pengujian yang independen
dan disetujui oleh Pengawas/Perencana, untuk melakukan test evaluasi bahan dan untuk
merencanakan adukan beton.

C. Bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan dapat membutuhkan test dan test ulang setiap saat
selama pelaksanaan pekerjaan. Test termasuk test ulang atas bahan yang ditolak yang telah
terpasang dilakukan atas biaya Kontraktor.

Bagian 2 – PRODUK

2.1. BAHAN BEKISTING

A. Bekisting untuk beton expose: Plywood, metal dan plywood berangka metal atau bahan
panel lain yang disetujui. Gunakan ukuran praktis terbesar untuk mengurangi sambungan.

B. Bekisting untuk beton bukan expose: Plywood, kayu, metal atau bahan lain yang disetujui.
Kayu diserut sedikitnya pada dua ujung dan satu sisi.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 2
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

C. Release agent untuk bekisting: Siapkan release agent bekisting yang diperdagangkan,
dengan maksimum 350 mg/l volatile organic compound (VOC) yang tidak melekat, berkarat
atau menimbulkan efek buruk.
D. Pengikat bekisting: Direncanakan untuk mencegah bekisting melendut namun juga
mencegah beton rontok pada saat dibuka.

E. Penyangga bekisting: Gunakan penyangga baja untuk memberikan kekuatan yang


disyaratkan dan untuk mencegah lendutan.

2.2. BAHAN TULANGAN

A. Batang tulangan:

BJTD-40, tegangan leleh 400 MPa, batang ulir untuk diameter 13 mm ke atas.
BJTP-24, tegangan leleh 240 MPa, batang polos untuk diameter 12 mm ke bawah.

B. Jaring kawat baja las: ASTM A-185, jaring kawat baja las polos.

C. Supply setiap bahan tulangan dari satu sumber yang disetujui Pengawas. Serahkan sertifikat
laboratorium pabrik.

2.3. BAHAN BETON

A. Portland cement: ASTM C-150 type I atau PUBI 1983 type I dan sesuai standard SII 0013-81

B. Fly ash: ASTM C-618 type F

C. Agregat berat normal: ASTM C-33 dan seperti disyaratkan. Agregat dari satu sumber,
diusulkan kepada Pengawas untuk mendapat persetujuan, untuk menjamin konsistensi
dalam mutu dan grading.

D. Admixture: Gunakan bahan yang tidak mengandung lebih dari 0.1 persen ion chlorida.

2.4. BAHAN YANG BERHUBUNGAN

A. Waterstop: Gunakan jenis datar, dumb-bell atau centerbulb pada construction joint dan
sambungan lainnya, ukuran sesuai dengan sambungan. Pakai waterstop karet atau PC.

B. Vapor retarder: Pakai vapor retarder yang tahan terhadap kerusakan waktu ditest berupa:

i. Lembaran polyethylene dengan tebal tidak kurang dari 8 mils.


ii. Water resistant barrier berupa kertas kraft tebal dilapisi dengan glass-fiber dan
polyethylene pada setiap sisinya.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 3
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

C. Moister retaining cover. Salah satu dari berikut ini.

i. Kertas tahan air.


ii. Polyethylene film.
iii. Kain goni berlapis polyethylene.

D. Liquid membrane-forming curing compound: Jenis cairan sesuai ASTM C-309 type I kelas A.
2 2
Kehilangan kelembaban tidak lebih dari 0.55 kg/m pada saat aplikasi sebanyak 4.1 m /liter.

E. Water-based acrylic curing compound: ASTM C-309 type I kelas B. Gunakan bahan dengan
maksimum volatile organic compound (VOC) 350 mg per liter.

F. Evaporation control: Bahan pembentuk lapisan monomolekuler yang dipakai untuk pelat
beton expose untuk perlindungan sementara dari kehilangan kelembaban yang cepat.

G. Bonding agent: Polyvinyl acetate (hanya untuk interior) atau acrylic base.

H. Perekat epoxy: ASTM C-881, dua komponen bahan sesuai untuk penggunaan pada
permukaan lembab. Gunakan jenis mutu dan kelas sesuai ketentuan.

I. Water proofing membrane atau coating: Gunakan membrane untuk struktur bawah tanah
dan atap dan coating untuk tangki beton.

J. Floor hardener: Untuk penggunaan pada muka lantai beton atau driveway. Gunakan produk
non-metalik.

2.5. ADUKAN RENCANA

A. Siapkan design mix untuk setiap jenis dan kekuatan beton dengan cara adukan percobaan di
lab ataupun pengalaman di lapangan seperti disyaratkan ACI 301. Untuk adukan percobaan
gunakan agen lab independen yang disetujui Pengawas.

B. Batasi penggunaan non fly-ash tidak melebihi 25 persen kadar semen menurut berat.

C. Serahkan laporan tertulis kepada Pengawas paling lambat 15 hari sebelum mulai pekerjaan.
Jangan mulai produksi beton sampai mix design direview dan disetujui Pengawas.

D. Rencanakan adukan beton berat normal dengan kekuatan rencana sebagai berikut:

fc’ = 20 MPa (setara K-250) untuk struktur beton, kecuali untuk balok prestressed
digunakan mutu beton fc’ = 30 MPa (setara K-350)

E. Coba beberapa water cement ratio yang berbeda untuk mendapatkan W/C untuk setiap
batas slump.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 4
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

F. Untuk daerah basah seperti pelat atap, toilet, pit buat beton rapat air dengan kadar semen
sedikitnya 375 kg/m3 beton. W/C ratio 4.0.

G. Batas slump:

i. Ramp, pelat permukaan miring tidak lebih dari 75 mm.


ii. Sistem pondasi beton bertulang tidak kurang dari 25 mm dan tidak lebih dari 75 mm.
iii. Beton mengadung high range water reducing admixture (Superplasticizer): Tidak lebih
dari 200 mm setelah penambahan admixture untuk slump beton di lapangan 50-75
mm.
H. Penyesuaian terhadap adukan beton: Penyesuaian mix-design boleh diminta oleh
Kontraktor, jika sifat material, keadaan pekerjaan, cuaca, hasil test, atau pertimbangan
lainnya, seperti disetujui Pengawas. Data test lab utnuk revisi mix design dan hasil test
kekuatan harus diserahkan dan disetujui sebelum penggunaan dalam pekerjaan.

2.6. ADMIXTURE

A. Admixture dapat digunakan dengan persetujuan Pengawas dan dilaksanakan sesuai


petunjuk pabrik pembuat.

2.7. MENGADUK BETON

A. Pengadukan di lapangan: Gunakan weight batching plant dan volumetric system untuk
mengukur air, seperti disetujui Pengawas. Aduk bahan beton dalam mesin mixer jenis drum
yang memadai. Untuk mixer dengan kapasitas 1 m3 atau kurang, pengadukan yang kontinu
sedikitnya 1-1/2 menit, tetapi tidak lebih dari 5 menit setelah bahan masuk mixer, sebelum
3
setiap bagian dari batch dihentikan. Untuk mixer dengan kapasitas lebih besar dari 1 m ,
tingkatkan minimum 1-1/2 menit waktu pengadukan dengan 15 detik untuk setiap tambahan
1 m3.

B. Beton ready-mix: Sesuai dengan ketentuan ASTM C-94 dan seperti disyaratkan.

i. Waktu digunakan beton ready-mix, supply adukan beton oleh supplier yang disetujui.
Inspeksi boleh dilakukan oleh Pengawas. Inspeksi dan persetujuan Pengawas tidak
melepas jaminan Kontraktor atas mutu beton ready-mix sesuai persyaratan.
ii. Masukan catatan semen, agregat dan kadar air selama pengadukan di batching plant
kepada Pengawas. Lakukan test periodik untuk menentukan kadar iar dari agregat dan
volume air yang ditambahkan pada adukan.
iii. Waktu suhu berada antara 30 derajat C dan 32 derajat C, kurangi waktu pengadukan
dan pengiriman dari 1-1/2 jam menjadi 75 menit, dan waktu suhu di atas 32 derajat C
menjadi 60 menit. Kecuali digunakan retarder, wkatu boleh ditingkatkan sampai 3-1/2
jam.
iv. Buat catatan pengadukan di plant, ditanda-tangani oleh yang berwenang di plant,
diserahkan bersamaan pengiriman beton ke lapangan. Catat waktu kedatangan.
v. Catatan yang harus siap di lapangan terdiri dari:

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 5
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

o Waktu kedatangan truck mixer


o Waktu pengadukan bahan dan penambahan air.
o Nomer registrasi truck mixer dan nama plant
o Waktu pengecoran
o Lokasi pengecoran
o Pengambilan jumlah sampel test silinder/kubus
o Slump
vi. Kontraktor bertanggung jawab atas mutu beton yang dihasilkan. Pengawas berhak
mengganti supplier jika dirasa tidak memuaskan dan tidak sesuai spesifikasi.

Bagian 3 – PELAKSANAAN

3.1. U M U M

A. Koordinasi pemasangan bahan penyambung, vapor retarder/barrier dan bahan lainnya yang
berhubungan dengan pemasangan bekisting dan baja tulangan.

3.2. BEKISTING

A. Umum: Design, pasang, sangga dan pelihara bekisting untuk menyangga secara vertikal,
lateral, statis dan dinamis beban yang mungkin bekerja sampai struktur beton dapat
menahan beban tersebut. Susun bekisting supaya elemen beton dan struktur mempunyai
ukuran, bentuk, alignment, elevasi dan posisi yang benar. Jaga toleransi konstruksi bekisting
dan ketidak-teraturan permukaan menurut batas berikut ini:

B. As semua permukaan finish plus minus 5 mm dari as yang diinginkan.


i. Dimensi struktur yang kurang dari 3 m, plus minus 5 mm.
ii. Dimensi struktur yang lebih dari 3 m, plus minus 10 mm.
iii. Pakai batas pada ACI 347 untuk toleransi lainnya, pakai toleransi kelas A untuk beton
expose dan kelas C untuk muka beton lainnya.

C. Susun bekisting dengan ukuran, bentuk, as dan dimensi yang seharusnya untuk
menghasikan alignment, lokasi, kemiringan dan level yang akurat. Sediakan untuk lubang,
offset, coakan, sudut, block-out, pengangkuran, insert, bentuk-bentuk permukaan yang
disyaratkan. Gunakan bahan pilihan supaya menghasilkan finishing yang disyaratkan. Tutup
celah dan sambungan untuk mencegah bocoran pasta beton.

D. Penyangga bekisting: Pasang penyangga vertikal untuk semua bekisting supaya


memberikan kekuatan yang diperlukan dan mencegah lendutan bagian struktur yang sedang
dikerjakan akibat beban overload atau getaran. Kecuali dinyatakan dalam gambar detail,
susun bekisting dengan camber anti defleksi ke atas sebagai berikut:

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 6
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

a. Untuk semua pelat dan balok : 0.2 % dari bentangan pada tengah bentangan.
b. Untuk semua balok dan pelat cantilever : 0.4 % dari panjang pada ujung cantilever.

E. Fabrikasi bekisting untuk pembongkaran yang mudah tanpa memukul atau mengganggu
muka beton. Siapkan bagian bekisting khusus sesuai untuk beton yang dibuat.

F. Buat lubang sementara untuk membersihkan dan inspeksi jika bagian dalam bekisting tidak
dapat dicapai sebelum dan selama pengecoran beton. Sangga dan tutup secara pas lubang
tersebut untuk menghindari kehilangan beton. Tempatkan lubang sementara pada lokasi
yang tepat.

G. Chamfer sudut expose dan ujung seperti dinyatakan, menggunakan chamfer strip kayu,
metal, PVC atau karet, dibuat untuk menghasilkan jalur yang rata dan halus dan pas dengan
sambungan ujung.

H. Penyediaan untuk kontraktor lain: Siapkan lubang dalam beton utnuk pekerjaan kontraktor
lain. Tentukan ukuran dan lokasi lubang dan dudukan. Secara teliti tempatkan benda yang
menyatu dengan bekisting.

I. Pembersihan dan pengencangan: Dengan seksama bersihkan bekisting dan permukaan


yang berdekatan untuk menerima beton. Singkirkan serpihan kayu, sisa gergajian, kotoran
dan bahan lepasan segera sebelum pengecoran beton utnuk mencegah bocoran mortal dan
menjaga alignment yang sesuai.

3.3. PEMASANGAN VAPOR RETARDER

A. Umum: Tempatkan lembaran vapor retarder dalam posisi dimensi yang panjang sejajar
dengan arah pengecoran.

B. Sambungan lewatan 150 mm dan di-seal dengan perekat atau tape tahan tekanan sesuai
rekomendasi pabrik.

3.4. PEMASANGAN BAJA TULANGAN

A. Umum: Sesuai dengan rekomendasi CRSI (Concrete Reinforcing Steel Institute) untuk
pemasangan baja tulangan, untuk detail dan metode pemasangan baja tulangan dan
penyangga sesuai persyaratan.

B. Pembengkokan: Bengkokan batang baja tulangan dalam posisi pembengkokan seperti


dinyatakan dalam gambar dan disyaratkan dalam peraturan. Siapkan dan serahkan kepada
Pengawas bar-bending sebelum fabrikasi.

C. Bersihkan tulangan dari karat ringan dan mill scale dan bahan lain yang mengurangi atau
merusak lekatan dengan beton.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 7
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

D. Dengan teliti tempatkan, sangga dan amankan tulangan dari pergeseran. Tempatkan dan
sangga tulangan seperti disetujui Pengawas.

E. Pasang tulangan dengan cukup selimut beton. Atur, beri jarak dan jaga ikatan batang
tulangan dan penyangga supaya memegang tulangan pada posisinya selama pengecoran.
Pasang ikatan kawat dengan ujung-ujungnya tetap didalam beton, tidak keluar permukaan
beton.

F. Pasang jaring kawat baja las (Welded wire mesh) dengan panjang sepanjang mungkin
dalam batas praktis.

3.5. SAMBUNGAN (JOINT)

A. Construction joint: Tempatkan dan buat construction joint supaya tidak mengurangi kekuatan
atau penampilan struktur seperti persetujuan Pengawas.

B. Buat sambungan kunci sedikitnya 40 mm dalamnya pada construction joint di dinding dan
pelat dan diantara dinding dan pondasi.

C. Pada balok dengan tinggi 900 mm atau lebih, hentikan construction joint dengan shear key
dengan bekisting sementara yang akan dibongkar tanpa merusak beton yang baru dicor
atau bekisting itu sendiri.

D. Tempatkan construction joint tegak lurus terhadap tulangan utama. Teruskan tulangan
melewati construction joint, kecuali ditentukan lain. Jangan meneruskan tulangan melalui sisi
strip pengecoran.

E. Gunakan bonding agent diatas permukaan beton existing yang akan disambung dengan
beton baru.

F. Water-stop: Gunakan waterstop dalam construction joint seperti dinyatakan. Pasang


waterstop agar terbentuk diaphragma yang menerus pada setiap sambungan. Sangga dan
lindungi waterstop expose selama pelaksanaan pekerjaan. Sambung waterstop di lapangan
sesuai petunjuk pabrik.

G. Isolation joint pada pelat di atas tanah (slab-on-grade): Pasang isolation joint pada slab-on-
grade di tempat pertemuan slab-on-grade dan permukaan vertikal seperti pedestal kolom,
dinding pondasi, balok miring dan lokasi lain yang dinyatakan.

H. Contraction joint (sambungan susut) pada slab-on-grade: Buat contraction joint pada slab-
on-grade untuk membentuk pola tertentu. Gunakan saw-cut lebar 3 mm dengan dalam
seperempat tebal pelat atau insert (sisipan) lebar 6 mm dengan dalam seperempat tebal
pelat, kecuali dinyatakan lain.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 8
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

i. Bentuk contraction joint dengan menyisipkan plastik yang dicetak, hard-board atau
fiber-board.
ii. Contraction joint pada pelat bukan expose dapat dibuat dengan saw-cut segera setelah
selesainya pelat.
iii. Jika pola sambungan tidak terlihat, buat sambungan tidak melebihi jarak 4.5 m pada
semua arah dan sedapat mungkin penempatan sesuai lebar bentangan.
iv. Joint filler dan sealant digunakan.

I. Expansion joint: Buat expansion joint pada lokasi dan ukuran seperti dinyatakan dalam
gambar dan sesuai dengan detail. Tulangan tidak boleh melewati sambungan.

3.6. PEMASANGAN BAGIAN YANG TERTANAM

A. Umum: Pasang angkur dan bagian yang tertanam lainnya kedalam bekisting, termasuk
untuk pekerjaan kontraktor lain yang tertanam atau disangga oleh beton cor ditempat.
Gunakan gambar, diagram, instruksi dan petunjuk yang diberikan supplier yang
bersangkutan.

3.7. PERSIAPAN PERMUKAAN BEKISTING

A. Umum: Labur bidang kontak bekisting dengan bahan pelapis bekisting berupa bahan non-
residual, VOC rendah dan disetujui sebelum pengecoran beton.

B. Jangan biarkan bahan pelapis bekisting mengumpul dalam bekisting atau mengenai
permukaan beton yang dicor, yang berdekatan dengan beton yang akan dicor. Penggunaan
sesuai instruksi pabrik.

3.8. PERSIAPAN PENGECORAN BETON

A. Sebelum pengecoran beton, dengan seksama bersihkan semua alat pengaduk dan
pengangkut.

B. Semua bekisting dimana beton dicor harus dibersihkan dari kotoran dan bahan lepasan.

i. Bekisting harus dibasahkan dan tulangan harus ditempatkan dengan baik.


ii. Sebelum pengecoran beton, semua permukaan beton existing harus dikasarkan dan
bersih dari bahan lepas dan dilapis dengan mortar semen non-shrink yang mempunyai
sifat sama dengan beton.
iii. Air harus disingkirkan dari bekisting dimana beton akan dicor.

3.9. PENGECORAN BETON

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 9
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

A. Pemeriksaan: Sebelum pengecoran beton, periksa dan lengkapi pemasangan bekisting, baja
tulangan dan bagian tertanam. Beritahu Kontraktor lain untuk ijin memasang pekerjaan
mereka. Seluruh proses operasi harus secara tetap diperiksa dan diawasi oleh inspektor
yang berpengalaman dan bertanggung-jawab.

B. Umum: Sesuai ACI 304 dan yang disyaratkan. Metode pengangkutan, penimbangan dan
pengadukan bahan harus disetujui Pengawas.

C. Beton harus diangkut dari mixer ke bekisting secepat mungkin dengan cara yang mencegah
segregasi.

D. Semua alat angkut harus dicuci dan dibersihkan waktu pengecoran beton dihentikan untuk
waktu lebih dari 30 menit. Beton harus dicor dan digetarkan dalam waktu tidak lebih dari 40
menit sejak air ditambahkan kedalam adukan.

E. Tempatkan beton secara kontinu atau dalam lapisan dengan ketebalan tertentu, sehingga
tidak ada beton yang dicor diatas beton yang sudah cukup mengeras yang dapat
menyebabkan terbentuk bidang perlemahan. Jika suatu bagian tidak dapat dicor secara
kontinu, buat construction joint sesuai ketentuan.

F. Pengecoran beton dalam bekisting: Tempatkan beton dalam bekisting pada lapisan
horisontal tidak lebih tebal dari 600 mm dan dalam cara yang menghindari construction joint
miring. Jika pengecoran terdiri dari beberapa lapis, cor setiap lapisan waktu beton terdahulu
masih plastis untuk mencegah sambungan yang memisah.

o Padatkan beton dengan menggunakan mesin vibrator sesuai ketentuan.


o Jangan menggunakan vibrator untuk menggeser beton dalam bekisting. Masukkan dan
geser vibrator secara vertikal pada jarak yang sama tdak melebihi batas efektif mesin.
Tempatkan dan masukkan vibrator dalam lapisan yang dicor sedikitnya 150 mm dari
lapisan terdahulu. Jangan biarkan vibrator masuk lapisan dibawahnya yang sudah
mulai set. Batasi waktu penggunaan vibrator dalam beton secukupnya.

G. Pengecoran beton untuk pelat: Tempatkan dan padatkan pelat beton dalam operasi yang
kontinu, dalam batas construction joint sampai lengkap pengecoran pada suatu bagian.

o Padatkan beton selama pengecoran dan pemadatan beton dengan seksama


dikerjakan disekeliling tulangan, bagian tertanam dan dekat sudut.
o Permukaan pelat dibuat pada level yang tepat menggunakan alat untuk meratakan.
Jangan ganggu permukaan pelat sebelum mulai operasi finishing.
o Jaga tulangan dalam posisi yang tepat selama pengecoran beton.

H. Pengecoran beton untuk kolom dan dinding: Pengecoran vertikan harus dibuat kontinu untuk
mencegah segregasi. Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1.5 m, jika tidak
pipa tremi harus digunakan. Untuk dinding, kolom dan unit yang tinggi lainnya, beton tidak
diijinkan dituang dari puncaknya, tetapi harus dituang melalui sisi bekisting.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 10
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

I. Talang tidak boleh digunakan untuk menuang beton, kecuali diijinkan oleh Pengawas. Jika
talang boleh digunakan, maka harus dibuat dari metal dan memungkinkan aliran beton tanpa
segregasi. Talang harus ditempatkan pada sudut kemiringan vertikal banding horisontal 1:2.

J. Pengecoran pada cuaca panas: Waktu keadaan cuaca panas, cor beton sesuai ACI 305 dan
seperti disyaratkan.

o Dinginkan bahan sebelum pengadukan untuk menjaga suhu beton pada saat
pengecoran dibawah 32 derajat C. Campuran air boleh didinginkan atau es batu boleh
digunakan untuk mengendalikan suhu. Air yang diberikan oleh es diperhitungkan dalam
jumlah campuran air. Pemakaian cairan nitrogen untuk mendinginkan beton
merupakan pilihan yang dapat digunakan Kontraktor.
o Tutup baja tulangan dengan karung basah jika terlalu panas, sehingga suhu baja tidak
akan melebihi suhu udara ambient segera sebelum tertanam dalam beton.
o Semprot bekisting, baja tulangan, dan subgrade segera sebelum pengecoran beton.
Jaga kelembaban subgrade secara merata.
o Gunakan water-reducing retarding admixture jika diperlukan untuk suhu tinggi,
kelembaban rendah atau kondisi pengecoran lainnya seperti persetujuan Pengawas.

3.10. FINISHING PERMUKAAN

A. Buat suatu finishing kasar pada permukaan beton yang tidak tampak langsung atau tertutup
finishing.

B. Buat suatu finishing halus pada permukaan beton yang akan tampak langsung atau akan
ditutup dengan bahan laburan (coating) yang langsung digunakan pada beton, atau bahan
penutup yang langsung digunakan pada beton, seperti waterproofing, dampproofing, plester
veneer, cat atau yang sejenisnya.

C. Buat finishing gosokan halus pada permukaan beton bekisting halus yang diolah dalam
waktu tidak lebih dari satu hari setelah pembongkaran bekisting.

D. Buat finishing polesan grout pada permukaan beton bekisting halus yang telah diolah.

E. Pada puncak dinding offset horizontal dan permukaan tanpa bekisting yang berdekatan
dengan permukaan berbekisting dihaluskan dan buat finishing dengan texture mendekati
permukaan berbekisting. Lanjutkan pengolahan akhir pada permukaan berbekisting melewati
batas permukaan tanpa bekisting yang berdekatan kecuali dinyatakan lain.

3.11. FINISHING PELAT MONOLIT

A. Finishing bergurat: Gunakan finishing bergurat pada permukaan pelat monolit untuk topping
lantai beton atau dasar untuk mortar pada ubin dan bahan finishing lantai dengan bahan
perekat dan yang dinyatakan.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 11
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

B. Finishing poles: Gunakan finishing poles pada permukaan pelat monolit yang akan diberi
finishing trowel dan finishing lainnya yang disyaratkan, permukaan pelat yang akan ditutup
dengan waterproofing membrane atau elastis, atap membrane atau elastis dan ubin
berdasar pasir atau seperti dinyatakan.

C. Finishing dengan trowel: Gunakan trowel untuk permukaan pelat monolit yang terexpose dan
permukaan pelat yang akan ditutup dengan karpet, cat atau coating.

D. Finishing dengan trowel dan kuas halus: Jika keramik atau quarry tile akan dipasang dengan
mortar tipis, gunakan trowel finish seperti yang disyaratkan kemudian segera dilanjutkan
dengan sedikit menggaruk permukaan dengan kuas halus.

E. Finishing anti slip dengan kuas: Gunakan finishing anti slip dengan kuas untuk platform,
tangga dan ramp beton exterior dan lainnya yang dinyatakan.

3.12. BETON LAINNYA

A. Isian: Isi lubang dan bukaan yang tertinggal dalam struktur beton kecuali ditentukan atau
diperintahkan lain, setelah pekerjaan oleh Kontraktor lain.

B. Pondasi mesin dan peralatan: Buat pondasi dan peralatan seperti terlihat pada gambar.
Pasang baut angkur pada elevasi yang tepat, sesuai dengan diagram atau template yang
disediakan oleh pembuat mesin dan peralatan.

3.13. PERAWATAN DAN PERLINDUNGAN BETON

A. Lindungi beton yang baru dicor dari hujan, pengeringan yang terlalu cepat dan suhu panas
atau dingin yang berlebihan. Dalam cuaca yang panas, kering dan berangin, lindungi beton
dari kehilangan kelembaban yang cepat sebelum dan selama pekerjaan finishing dengan
bahan pengendali penguapan. Gunakan sesuai petunjuk pabrik pembuat.

B. Jangga ganggu beton yang sudah dicor, bekisting dan tulangan dalam 24 jam setelah akhir
pengecoran.

C. Mulai curing awal segera setelah genangan air lenyap dari permukaan beton setelah
pengecoran dan finishing. Jika memungkinkan jaga terus kelembaban selama tidak kurang
dari 7 hari.

D. Metode curing: Perihara beton dengan curing compound dengan moist curing, dengan
moisture retaining cover curing atau dengan kombinasi dari cara tersebut seperti
disyaratkan.

E. Lakukan moisture curing dengan cara berikut:

o Jaga permukaan beton terus menerus supaya basah dengan menutupnya dengan air.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 12
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

o Gunakan semprotan air halus (water-frog-spray).


o Lapisi permukaan beton dengan penutup yang menyerap air dan membasahi penutup
dengan air dan jaga terus supaya basah.
o Jaga bekisting kayu tetap basah.

F. Lakukan moisture retaining cover sebagai berikut:

o Tutup permukaan beton dengan penutup penahan kelembaban (moisture retaining


cover) untuk melindungi beton.

G. Gunakan curing compound pada pelat expose interior dan pelat dan trotoir expose interior.

o Gunakan curing compound pada pelat beton segera setelah pekerjaan finishing beton
selesai (dalam 2 jam dan setelah air permukaan terlihat hilang). Gunakan secara
merata dalam pekerjaan yang kontinu menggunakan spray listrik atau roller sesuai
petunjuk pabrik pembuat. Lapis ulang untuk area yang terkena hujan besar dalam 3
jam pemakaian awal. Jaga secara kontinu pelapisan dan perbaikan kerusakan selama
curing.
o Gunakan membrane curing compound yang tidak mempengaruhi permukaan beton
terhadap finishing permukaan beton yang digunakan.

H. Curing permukaan berbekisting: Rawat permukaan beton berbekisting termasuk sisi bawah
balok, pelat dan permukaan sejenis dengan melembabkan selama masa curing atau sampai
bekisting dibongkar. Jika bekisting dibongkar lanjutkan curing.

I. Curing permukaan tanpa bekisting: Rawat permukaan beton tanpa bekisting termasuk pelat,
topping lantai dan permukaan datar lain dengan menggunakan cara curing yang sesuai.

3.14. PENUNJANG DAN PENYANGGAH

A. Sanggah secara penuh dari tanah sampai atap untuk bangunan berlantai 4 atau kurang
kecuali diijinkan lain. Sangga secara penuh sedikitnya 3 lantai di bawah lantai atau atap yang
sedang dicor untuk struktur yang melebihi 4 lantai.

B. Sangga lantai atau atap yang sedang dicor sehingga beton konstruksi diatas akan ditransfer
secara langsung ke penyagga tersebut. Atur jarak penyangga dibawah lantai yang
bersangkutan sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian yang menerima beban yang
berlebih atau akan menyebabkan tegangan tarik pada bagian beton yang tidak diberi cukup
tulangan. Sangga secara penuh diluar ketentuan minimum untuk menjamin distribusi beban
yang memadai.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 13
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

C. Bongkar penyangga dan sangga ulang dalam urutan yang terencana untuk menghindari
kerusakan beton. Tempatkan dan beri penyangga ulang untuk menunjang tanpa
menyebabkan tegangan atau lendutan berlebih.

D. Jaga penyagga ulang pada tempatnya sedikitnya 15 hari setelah pengecoran atau lebih lama
jika disyaratkan, sampai beton mencapai kekuatan beton 28 hari yang disyaratkan dan
beban berat akibat pembangunan telah diangkat.

3.15. PEMBONGKARAN BEKISTING

A. Umum: Bekisting yang tidak menikul berat beton seperti sisi balok, dinding, kolom dan
sejenisnya dapat dibongkar setelah curing selama 3 x 24 jam setelah pengecoran beton dan
beton mempunyai kekerasan yang cukup untuk tidak hancur akibat pembongkaran bekisting.
Pekerjaan curing dan perlindungan tetap dipertahankan.

B. Bekisting yang memikul berat beton seperti dasar balok, joist, pelat dan elemen struktur
lainnya tidak boleh dibongkar dalam waktu kurang dari 14 hari atau setelah beton mencapai
75 persen kekuatan tekan rencana minimum pada 28 hari. Tentukan kekuatan tekan beton
atas beton di lapangan dengan testing atas sampel yang menyatakan lokasi dan bagian
struktur.

C. Bekisting permukaan material dapat dibongkar 4 hari setelah pengecoran hanya jika
penopang dan penyangga vertikal lainnya telah diatur supaya memungkinkan
pembongkaran bekisting tersebut tanpa mengendurkan atau mengganggu penopang atau
penyangga. Elemen yang disangga, disangga kembali sampai 14 hari atau beton telah
mencapai sedikitnya 75 persen kekuatan tekan rencana minimum pada 28 hari, kecuali
untuk ketentuan masalah bekisting yang menyangga beban di atasnya / beban kerja.

3.16. PENGGUNAAN ULANG BEKISTING

A. Bersihkan dan perbaiki permukaan bekisting yang akan digunakan ulang. Bahan bekisting
yang permukaan materialnya terpisah menjadi rusak, mengelupas atau mengalami
kerusakan lainnya, tidak akan diterima untuk permukaan expose. Gunakan bahan pelapis
bekisting yang baru seperti yang disyaratkan untuk bekisting baru.

B. Jika bekisting diperluas untuk pengecoran berikutnya, dengan seksama bersihkan


permukaan, singkirkan rontokan dan kencangkan bekisting supaya sambungan rapat.
Paskan sambungan. Jangan gunakan tambalan untuk permukaan beton expose, kecuali
diijinkan Pengawas.

3.17. PERBAIKAN PERMUKAAN BETON

A. Menambal permukaan yang rusak: Perbaiki dan tambal permukaan yang rusak dengan grout
combextra segera setelah pembongkaran bekisting, jika diiijinkan Pengawas.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 14
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

o Aduk mortar dry-pack, terdiri dari satu bagian portland cement terhadap 2-1/2 bagian
agregat halus melewati saringan no. 16, menggunakan cukup air seperti yang
disyaratkan untuk pengangkutan dan pemasangan.

o Buang bagian yang keropos, kantung batu, rongga yang melebihi 6 mm dalam setiap
ukuran, dan lubang yang ditinggalkan oleh tie-rod dan baut pada beton tetapi tidak ada
yang dalamnya kurang dari 25 mm. Buat tepi potongan tegak lurus pada permukaan.
Dengan seksama bersihkan, lembabkan dengan air dan lapisi area yang akan ditambal
dengan bonding agent menggunakan kuas. Pasang mortar penambal sebelum bonding
agent kering.

o Untuk permukaan yang terlihat langsung, aduk portland cement putih dan portland
cement standard sedemikian rupa sehingga jika kering, mortar penambal akan sesuai
dengan warna sekitarnya. Sediakan daerah uji pada lokasi yang tidak mencolok mata
untuk menyakinkan adukan dan warna sesuai sebelum mulai dengan penambalan.
Padatkan mortar pada tempatnya dan buang bagian yang sedikit lebih tinggi dari
permukaan sekelilingnya.

B. Memperbaiki permukaan yang berbekisting: Buang dan ganti beton yang mempunyai
permukaan yang rusak, jika permukaan yang diperbaiki tidak dapat memuaskan Pengawas.
Kerusakan permukaan termasuk ketidak-teraturan warna dan tekstur, retak, rontok, rongga
udara, keropos, kantung batu, sirip dan proyeksi lainnya pada permukaan dan karat serta
pelunturan lainnya yang tidak dapat dibuang dengan pembersihan.

C. Bersihkan tie-holes bekisting dan isi dengan mortar dry-pack atau sumbat beton precast
pada tempatnya dengn bonding agent.

D. Perbaiki permukaan bekisting concealed, apabila mungkin, yang mengandung kerusakan


yang mempengaruhi daya tahan permukaan. Jika kerusakan tidak dapat diperbaiki, buang
dan ganti dengan beton.

E. Memperbaiki permukaan tanpa bekisting: Periksa permukaan tanpa bekisting, seperti pelat
monolit, untuk kehalusan dan periksa toleransi permukaan yang disyaratkan untuk setiap
permukaan dan finishing. Koreksi rendah dan tingginya bidang. Periksa kemiringan
permukaan untuk drainage mengenai kebenaran kemiringan dan kehalusan dengan
menggunakan template yang mempunyai kemiringan yang disyaratkan.

F. Perbaiki permukaan tanpa bekisting yang mengalami kerusakan yang mempengaruhi daya
tahan beton. Kerusakan permukaan termasuk yang pecah dan retak yang melebihi lebar
0.25 mm atau yang menembus penulangan atau yang sepenuhnya melewati penampang
tanpa tulangan tanpa melihat lebarnya, keruntuhan gompal, keropos, kantung batu dan
keadaan yang dapat ditolak lainnya.

G. Koreksi tinggi bidang pada permukaan tanpa bekisting dengan gurinda setelah beton
berumur sedikitnya 14 hari.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 15
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

H. Koreksi bidang rendah pada permukaan tanpa bekisting selama atau segera setelah
penyelesaian finishing permukaan dengan memotong bidang rendah dan menggantinya
dengan mortar penambal. Selesaikan bidang yang diperbaiki supaya serupa dengan beton
yang berdekatan. Bahan lapisan dasar yang sesuai dapat digunakan jika diijinkan
Pengawas.

I. Perbaiki bidang yang rusak, kecuali keretakan acak dan lubang tunggal tidak melebihi 25
mm, dengan memotong dan mengganti dengan beton baru. Buang bidang yang rusak
sampai bersih dan berbentuk persegi dan baja penulangan terbuka dengan clearance
sedikitnya 20 mm pada seluruh keliling. Lembabkan permukaan beton yang berhubungan
dengan beton penambal dan gunakan bonding agent. Aduk beton penambal yang sama
bahannya supaya menghasilkan yang sama jenis atau kelasnya seperti beton aslinya. Cor,
padatkan dan selesaikan sampai serupa dengan finishing beton yang berdekatan.

J. Perbaiki keretakan acak dan lubang tunggal setempat dengan diameter 25 mm atau kurang
dengan metode dry-pack. Buat alur (groove) pada retakan dan cungkil lubang sampai beton
yang keras dan bersihkan debu, kotoran dan bahan lepas. Lembabkan permukaan beton
yang sudah bersih dan gunakan bonding agent. Cor dry-pack sebelum bonding agent
mengering. Padatkan adukan dry-pack pada tempatnya dan selesaikan supaya sesuai
dengan beton yang berdekatan. Jaga bidang tambalan terus menerus dengan melembabkan
selama sedikitnya 72 jam.

K. Lakukan perbaikan struktur dengan terlebih dahulu diijinkan Pengawas untuk metode dan
prosedurnya, menggunakan epoxy adhesive dan mortar yang disyaratkan.

L. Metode perbaikan yang tidak disyaratkan dapat digunakan dengan seijin Pengawas.

3.18. PENGUJIAN QUALITY CONTROL ATAS BETON SELAMA PELAKSANAAN

A. Umum: Pemberi Tugas akan menugaskan agen pengujian untuk melaksanakan test dan
memasukkan laporan test.

B. Sampling dan testing untuk quality control selama pengecoran beton dapat meliputi hal
sebagai berikut, seperti pengarahan Pengawas:

o Sampling beton segar: ASTM C-172, kecuali modifikasi untuk slump sesuai dengan
ASTM C-94.

o Slump: ASTM C-143, satu test pada setiap adukan untuk satu hari pengecoran untuk
setiap jenis beton, test tambahan jika konsistensi beton dirasa berubah.

o Kadar air: ASTM C-173, metode volumetrik untuk beton ringan atau beton normal,
ASTM C-231 metode tekanan untuk beton normal, satu buah untuk satu hari
pengecoran untuk setiap jenis beton air-entrained.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 16
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

o Suhu beton: ASTM C-1064, satu test pengukuran suhu setiap jam jika suhu udara 4
derajat C atau lebih rendah dan jika 27 derajat C atau lebih, dan satu test pengukuran
suhu untuk setiap set contoh benda uji.

o Contoh benda uji compression test: ASTM C-31, satu set terdiri dari empat silinder
standard untuk setiap test kekuatan tekan, kecuali disyaratkan lain. Cetak dan simpan
silinder untuk sampel test laboratory-cured, kecuali jika contoh test field-cured
disyaratkan. Berikan label sampel yang menyatakan tanggal pengecoran dan bagian
struktur dimana benda uji diambil. Ambil sampel pada lokasi pengecoran.

C. Test kekuatan tekan: ASTM C-39, sedikitnya satu set untuk setiap hari pengecoran yang
melebihi 5 m3 dan jumlah pengambilan sampel sesuai dengan persyaratan untuk setiap
kelas beton yang dicor dalam sehari, masing-masing empat contoh, satu contoh ditest pada
7 hari, 2 contoh (satu set) ditest pada 28 hari, satu contoh disimpan untuk test kemudian jika
perlu.

D. Untuk beton yang dicor ditempat, contoh beton diambil acak dengan jumlah contoh masing-
masing 2 benda uji sebagai berikut :
3
o Beton kelas 1 : 1 buah setiap 10 m atau 10 adukan.
o Beton kelas 2 : 1 buah setiap 20 m3 atau 20 adukan.
o Beton kelas 3 : 1 buah setiap 50 m3 atau 50 adukan.

Dengan pembagian kelas sebagai berikut:

o Beton kelas 1 : kolom struktur, dinding struktur, beton pratekan.


o Beton kelas 2 : yang tidak termasuk kelas 1 dan kelas 3, misalnya balok, pelat.
o Beton kelas 3 : beton yang mengutamakan faktor massa, misalnya pondasi mesin.

Sedikitnya harus diperoleh 4 benda uji dalam satu proyek.

E. Untuk beton ready-mix, random sample diperoleh dari pengadukan yang sama, untuk satu
truck dilakukan dua kali pengambilan sampel di lapangan, yaitu pada 15% dan 85% beton
dikeluarkan dari mixer-truck. Pada masing-masing pengambilan contoh, dibuat 2 benda uji,
yang nilai rata-ratanya merupakan 1 nilai uji.

F. Pengambilan contoh dilakukan sebagai berikut :

o 1 mixer truck diambil 1 x 4 benda uji.


o 2 – 5 mixer truck diambil 2 x 4 benda uji.
o 6 – 10 mixer truck diambil 3 x 4 benda uji.
o Setiap 10 mixer truck selebihnya diambil 1 x 4 benda uji tambahan.

Jika jumlah beton untuk kelas tertentu kurang dari 50 m3 secara keseluruhan, Pengawas
dapat membebaskan pengujian jika ada cukup keyakinan atas kekuatan beton yang ada.

G. Kriteria penerimaan adalah sebagi berikut :

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 17
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

o Nilai rata-rata dan pasangan benda uji berturut-turut yang terdiri dari 4 benda uji, tidak
kurang dari fc’+0.82 s, dengan s = standard deviasi 4 benda uji.
o Tidak satupun hasil uji tekan (rata-rata 2 benda uji) yang mempunyai nilai dibawah 85%
kekuatan beton yang disyaratkan (fc’).

H. Setiap penolakan beton yang tidak memenuhi ketentuan dapat meliputi beton dengan
volume lebih besar dari yang diwakilinya, dengan jumlah maksimum yang dapat dikenai
penolakan sebagai berikut :

o 30 m3 untuk beton kelas 1.


o 60 m3 untuk beton kelas 2.
3
o 150 m untuk beton kelas 3.

I. Jika kekuatan tekan beton kurang dari 86 % kekuatan yang disyaratkan, evaluasi operasi
yang dilakukan dan lakukan tindakan koreksi untuk melindungi dan memelihara beton yang
dicor.

J. Hasil pengujian akan dilaporkan secara tertulis kepada Pengawas, Perencana, produsen
ready-mix dan Kontraktor dalam 24 jam setelah test. Laporan test kekuatan tekan harus
menyatakan identifikasi proyek (nama dan nomer), tanggal pengecoran, nama agen
pengujian beton, jenis dan kelas beton, lokasi pengadukan beton, kekuatan tekan rencana
untuk 28 hari, komposisi adukan beton dan bahan, kekuatan hancur beton pada 7 dan 28
hari.

K. Non-destructive testing: Impact hammer, sonoscope atau alat non-destructive lainnya boleh
diijinkan, tetapi tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya dasar untuk penerimaan atau
penolakan.

L. Test tambahan: Agen pengujian akan membuat test tambahan atas beton yang diambil
ditempat (coring) sebanyak 3 benda uji, jika hasil test menunjukkan kekuatan beton yang
disyaratkan atau karakteristik lainnya tidak memenuhi syarat, sesuai petunjuk Pengawas.
Agen pengujian dapat melakukan test untuk menentukan kelayakan beton dengan cylinder-
coring sesuai dengan ASTM C- 42, atau metode lain sesuai pengarahan.

M. Benda uji dikeringkan pada udara normal selama 7 hari untuk beton yang direncanakan
kering, dan direndam 40 jam untuk beton yang direncanakan basah. Hasilnya harus
memenuhi syarat sebagai berikut :

o Nilai rata-rata benda uji tidak kurang dari 85% fc’.


o Tidak satupun nilai benda uji kurang dari 75% fc’.

N. Jika tidak memenuhi syarat dapat dilakukan load test dengan beban langsung pada struktur,
untuk beton yang dipakai untuk pelat dan balok lantai.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 18
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 04 ; PEKERJAAN BETON COR DI TEMPAT

O. Jika test gagal, Kontraktor harus bertanggung jawab untuk semua biaya pembongkaran dan
perbaikan yang berhubungan dengan bagian struktur sesuai dengan petunjuk
Pengawas/Perencana.

3.19. QUALITY CONTROL ATAS BAJA TULANGAN SELAMA PELAKSANAAN

A. Untuk menjamin tulangan memenuhi persyaratan, sebagai tambahan atas sertifikasi


laboratorium, ambil test tarik secara periodik minimum 2 sampel sebanyak tiga kali
sedikitnya pada pengiriman pertama, pada bulan kelima pengiriman, dan bulan kesepuluh
pengiriman. Jika selama pelaksanaan kualitas tulangan dicurigai tidak memenuhi
persyaratan, Pengawas/Perencana dapat minta diadakan test tarik lainnya.

B. Lakukan test lengkung dingin dan test kekuatan leleh tarik di laboratorium sekali setiap 10
ton untuk tulangan diameter 13 mm kebawah, dan setiap 20 ton untuk tulangan mempunyai
diameter 16 mm keatas. Sampel diambil sepanjang 1 meter.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 19
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 05 ; PEKERJAAN BAJA

Pasal 05 - PEKERJAAN BAJA

Bagian 1 – U M U M

1.1. DOKUMEN YANG BERHUBUNGAN

A. Gambar dan ketentuan umum dalam Kontrak termasuk Persyaratan Umum dan Tambahan,
berlaku untuk pasal ini.

1.2. LINGKUP PEKERJAAN

A. Pasal ini mensyaratkan pekerjaan baja, termasuk fabrikasi, penyerahan untuk pemasangan
akhir (montase lapangan), erection dan finishing pengecatan.

B. Pekerjaan Baja meliputi:

i. Konstruksi atap.
ii. Sambungan baut dan las.

1.3. PENYERAHAN DOKUMEN

A. Umum: Dokumen berikut harus diserahkan sesuai persyaratan dalam Kontrak dan Pasal
Ketentuan Umum.

B. Data untuk material dan mutu bahan serta item yang memadai, termasuk ukuran profil baja
dan plat-plat sambungan, diameter baut, bahan finishing dan lainnya yang diminta
pengawas.

C. Gambar kerja (shop drawing) untuk detail pemotongan bahan baja, detail sambungan
dengan jarak-jarak baut, detail base-plate dan detail lainnya yang diperlukan.

D. Contoh bahan seperti diminta Pengawas termasuk nama, sumber dan penjelasan meliputi
bahan:

i. Sample bahan baja.


ii. Baut dan angkur baja.
iii. Kawat las.
iv. Finishing cat dan bahan anti karat.

E. Sertifikat bahan pengganti laporan test laboratorium, jika diijinkan oleh Pengawas
/Perencana. Sertifikat bahan harus ditanda-tangani oleh pabrik dan Kontraktor, menyatakan
semua bahan sesuai dengan atau melebihi persyaratan yang ditentukan.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 1
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 05 ; PEKERJAAN BAJA

1.4. PENGENDALIAN MUTU

A. Peraturan dan standard: Sesuai dengan ketentuan peraturan berikut, spesifikasi dan
standard, kecuali jika ketentuan yang lebih ketat dinyatakan atau disyaratkan:

i. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI), 1984.


ii. Peraturan Umum Tentang Bahan Bangunan Indonesia 1983
iii. Standard Industri Indonesia.
th
iv. American Institute of Steel Construction, “Manual of Steel Construction”, 9 Edition,
1989.
v. American Society of Testing Materials, “ASTM Standards in Building Codes” vol. 1 and
2, 1989.

B. Bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan dapat membutuhkan test dan test ulang setiap saat
selama pelaksanaan pekerjaan. Test termasuk test ulang atas bahan yang ditolak yang telah
terpasang dilakukan atas biaya Kontraktor.

Bagian 2 – FABRIKASI

2.1. UMUM

A. Tukang-tukang yang digunakan harus dari tenaga-tenaga ahli pada bidangnya dan
melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan petunjuk-petunjuk Pengawas dan
ketelitian utama diperlukan untuk menjamin bahwa seluruh bagian dapat cocok satu dengan
lainnya pada waktu pemasangan.

B. Pengawas mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk setiap waktu melakukan pemeriksaan


pekerjaan. Tidak satu pekerjaanpun dibongkar atau disiapkan untuk dikirim sebelum
diperiksa dan disetujui. Setiap pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai dengan gambar
rencana atau spesifikasi ini akan ditolak dan harus segera diperbaiki.

C. Kontraktor harus menyediakan atas biaya sendiri semua pekerjaan, alat-alat perancah dan
sebagainya yang diperlukan dalam hubungan pemeriksaan pekerjaan.

D. Untuk pelaksanaan tersebut diperlukan :


1. Kontraktor harus membuat gambar kerja (shop-drawing) dari pekerjaan baja dan
perhitungan konstruksi apabila diadakan perubahan-perubahan praktis atau dari
rencana semula.
2. Gambar-gambar kerja meliputi detail-detail pemasangan, pemotongan,
penyambungan, las, pertemuan pada pemutusan, penguatan, ukuran-ukuran, dimensi-

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 2
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 05 ; PEKERJAAN BAJA

dimensi designation dari bahan dan lain-lain yang secara teknik diperlukan. Gambar-
gambar rencana sebagai gambar referensi untuk gambar kerja.

E. Sub-Kontraktor yang dipakai oleh Kontraktor (bila ada) harus diketahui dan disetujui oleh
Pengawas.

F. Mutu baja yang digunakan adalah Fe 360 atau ASTM-A36 dan harus ada sertifikat pabrik.
Tegangan leleh baja minimum = 240 MPa
Tegangan leleh las minimum = 240 MPa
Tegangan baja ijin = 160 MPa

G. Mutu baut yang digunakan adalah ASTM-A325 untuk baut mutu tinggi (High Tensile Bolt)
dan ASTM-A307 untuk baut gording dan harus ada sertifikat pabrik.

H. Mutu las yang digunakan adalah AWS-E70XX.

2.2. POLA PENGUKURAN

Pola (mal) pengukuran dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan untuk menjamin ketelitian
pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor Fabrikasi. Semua pengukuran harus dilakukan
dengan menggunakan pita-pita baja yang telah disetujui. Ukuran-ukuran dari pekerjaan baja
yang tertera pada gambar rencana dianggap ukuran pada 25 derajat C.

2.3. MELURUSKAN

Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus diperiksa kerataannya,
semua batang-batang diperiksa kelurusannya, harus bebas dari puntiran, bila perlu harus
diperbaiki, sehingga bila pelat-pelat disusun akan terlihat rapat seluruhnya.

2.4. MEMOTONG DENGAN LAS PEMOTONG

A. Pekerjaan baja dapat dipotong dengan menggunting, menggergaji atau dengan las
pemotong. Permukaan yang diperoleh dari hasil pemotongan harus diselesaikan siku
terhadap bidang yang dipotong, tepat dan rata menurut ukuran yang diperlukan.

B. Kalau pelat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong, maka pada
pemotongan diperkenankan terbuangnya metal sebanyak-banyaknya 3 mm pada pelat
setebal 12 mm atau lebih kecil dan sebanyak-banyaknya 6 mm pada pelat yang tebalnya
lebih besar dari 12 mm.

C. Las pemotong digerakkan secara mekanis dan diarahkan dengan sebuah mal serta
bergerak dengan kecepatan tetap. Pinggir yang dihasilkan oleh las pemotong harus bersih

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 3
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 05 ; PEKERJAAN BAJA

serta lurus dan untuk menghaluskan tepi yang dipotong itu harus digunakan gerinda.
Gerinda bergerak searah dengan arah las pemotong, tepi harus diselesaikan sedemikian
sehingga bebas dari seluruh bekas kotoran besi.

2.5. PEKERJAAN LAS & PENGAWASANNYA

A. Pekerjaan las harus dikerjakan oleh tukang las, dibawah pengawasan langsung seorang
yang menurut anggapan Pengawas mempunyai training dan pengalaman yang sesuai untuk
penyelenggaraan pekerjaan semacam itu. Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas
untuk mendapatkan persetujuan, maka cara itu tidak akan diubah tanpa persetujuan lebih
lanjut.

B. Detail-detail khusus menyangkut cara persiapan sambungan, cara pengelasan jenis dan
ukuran elektrode, tebalnya bagian-bagian, ukuran dari las serta kekuatan arus listrik untuk
las tersebut harus diajukan Kontraktor untuk mendapatkan persetujuan Pengawas terlebih
dahulu sebelum pekerjaan las listrik dapat dilakukan. Ukuran elektroda, arus dan tegangan
listrik, dan kecepatan busur listrik, yang digunakan pada listrik, harus seperti yang
dinyatakan oleh pabrik las listrik tersebut dan tidak akan dibuat penyimpangan tanpa
persetujuan tertulis dari Pengawas.

C. Pelat-pelat yang akan dilas harus bebas dari kotoran-kotoran besi, minyak, cat, karet atau
lapisan lain yang dapat mempengaruhi mutu las. Las dengan retak susut, retak pada bahan
dasar, berlubang dan kurang tepat letaknya harus disingkirkan.

2.6. MONTASE DI BENGKEL (MONTASE PERCOBAAN)

A. Sebelum diangkat, pekerjaan baja harus dipasang sementara (montase percobaan) pada
halaman bengkel fabrikasi yang terlindung dari cuaca untuk diperiksa oleh Pengawas
mengenai alignemen serta tepatnya seluruh bagian dan sambungan.

B. Kalau terjadi perbedaan kedudukan, maka batang yang berdampingan harus dimontase
bersama-sama pada kedudukan yang dikehendaki lengkap dengan perletakan-
perletakannya, gelegar melintang dan seluruh batang-batang penguat. Sambungan
sementara harus berhubungan betul menyeluruh dengan menggunakan cara yang disetujui
seperti wartel, jack, baut-baut.

C. Pemahatan yang dilakukan pada saat montase hanyalah untuk membawa bagian-bagian itu
pada posisi yang dikehendaki dan bukan untuk memperbesar lubang atau merusak material.
Pemberitahuan harus diberikan kepada Pengawas bila pekerjaan siap untuk diperiksa dan
semua fasilitas yang diperlukan untuk maksud pemeriksaan itu harus disediakan oleh
Kontraktor.

D. Montase percobaan tidak akan dilepas dulu sebelum mendapat persetujuan tertulis dari
Pengawas.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 4
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 05 ; PEKERJAAN BAJA

2.7. PEMBERIAN TANDA UNTUK PEMASANGAN AKHIR

A. Setelah montase percobaan serta setelah mendapat persetujuan Pengawas, tetapi belum
dilepas, setiap bagian harus diberi tanda yang jelas (dengan pahatan dan cat). Cat dari
warna yang berbeda digunakan untuk membedakan bagian-bagian yang sama.

B. Dua copy dari gambar rencana yang menyatakan dengan tepat, tanda-tanda itu, oleh
Kontraktor diberikan dengan cuma-cuma kepada Pengawas pada saat pengiriman-
pengiriman pekerjaan baja itu.

2.8. PENGECATAN DI BENGKEL

A. Setelah dibongkar, sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase percobaan, maka


permukaan dari seluruh pekerjaan baja, kecuali pada bagian yang dikerjakan dengan mesin
perkakas dan pada perletakan, harus dibersihkan seluruhnya sehingga menjadi logam yang
bersih dengan menggunakan penyemprot pasir (sand blasting) atau dengan cara lain yang
disetujui.

B. Setelah semua permukaan dalam keadaan bersih dan kering, kemudian dicat dasar dengan
satu lapisan meni, atau bahan-bahan pelindung lainnya kalau disyaratkan khusus untuk
pekerjaan tertentu.

Bagian 3 – PENYERAHAN UNTUK PEMASANGAN AKHIR (MONTASE LAPANGAN)

3.1. TRANSPORT DAN HANDLING

Cara transport dan handling pekerjaan besi harus sesuai dengan cara yang telah disetujui oleh
Pengawas. Sebelum penyerahan, untuk menjamin terlindungnya dari kerusakan, maka perhatian
khusus diperlukan dalam pengepakan serta cara perkuatan pada saat transport, handling dan
montase percobaan pekerjaan besi itu.

3.2. PENYERAHAN DAN PENJAGAAN PEKERJAAN BAJA

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 5
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 05 ; PEKERJAAN BAJA

A. Kontraktor bertanggung jawab untuk mentransport material pekerjaan besi ke tempat


pelaksanaan, membongkar dan menyimpannya dengan aman dan memperbaiki semua
kerusakan-kerusakan yang timbul sehingga akhirnya terpasang sampai diserahkan dan
diterima baik oleh Pengawas.

B. Kontraktor akan menyerahkan tanda terima dalam 2 (dua) rangkap untuk semua
penyerahan, dan bertanggung jawab untuk setiap kehilangan dan sewa gudang yang dapat
terjadi disebabkan oleh kelalaiannya dan kegagalannya untuk menerima pekerjaan besi bila
diminta demikian.

Bagian 4 – PEMASANGAN (ERECTION)

4.1. UMUM

A. Kontraktor harus menyediakan seluruh perancah dan alat-alat yang diperlukan dan
mendirikannya di tempat pekerjaan, memasang dan mengeling dan atau baut dan atau las
seluruh pekerjaan besi.

B. Pekerjaan besi tidak boleh dipasang sebelum cara, alat dan sebagainya yang akan
digunakan telah mendapat persetujuan Pengawas.

C. Semua pekerjaan harus dikerjakan secara hati-hati dan dipasang dengan teliti. Drift yang
dipakai mempunyai diameter yang lebih kecil dari lubang baut, dan digunakan untuk
membawa bagian-bagian pada posisinya yang tepat seperti disyaratkan dibawah ini.
Penggunaan martil yang berlebihan yang dapat merusak atau mengganggu material tidak
diperkenankan.

D. Setiap kesalahan pada pekerjaan bengkel yang menyulitkan pekerjaan montase serta
menyulitkan pengepasan bagian-bagian pekerjaan dengan menggunakan pekerjaan dengan
menggunakan drift secara wajar (moderate) harus dilaporkan kepada Pengawas.

E. Permukaan yang dikerjakan dengan mesin perkakas harus dibersihkan sebelum dipasang.
Koppel dan sambungan lapangan pada umumnya lubang-lubangnya diisi dengan pendrift
dan baut pembantu sebanyak 50% sebelum dikeling atau dibaut secara permanent. Pada
pemasangan dan pengepasan ini, sekurang-kurangnya dua lubang pada tiap kelompok diisi
paralel drift bila mungkin, dan sekurang-kurangnya 40% dari lubang-lubang diisi dengan
baut. Selanjutnya sekurang-kurangnya 10% dari lubang pada suatu kelompok dikeling atau
dibaut dengan permanent sebelum baut montase atau drift diangkat (disingkirkan).

4.2. DRIFT, BAUT STEL DAN SEBAGAINYA

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 6
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 05 ; PEKERJAAN BAJA

A. Kontraktor harus menyediakan untuk digunakan sendiri semua paralel drift montase yang
mungkin diperlukan dan akan tetap menjadi miliknya dan disingkirkan dari tempat pekerjaan
setelah selesainya pekerjaan atas biaya sendiri.

B. Batang tak berulir dari drift parallel yang digunakan pada Montase dibuat sesuai dengan
diameter yang diperlukan, dan panjangnya tidak kurang dari jumlah tebal material yang akan
dilalaui oleh Drift itu ditambah satu kali diameter drift itu.

4.3. KERANGKA BAJA

A. Satu batang kerangka baja dipasang atas tumpuan-tumpuan sedemikian rupa, sehingga
kerangka baja itu dapat membentuk lawan lendut seperti tertera pada gambar rencana.
Tumpuan-tumpuan itu tidak disingkirkan sebelum seluruh sambungan (kecuali sambungan
pendek pada puncaknya), telah dibuat permanent.

B. Pemasangan permanent baut tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan Pengawas, dan pada
umumnya persetujuan semacam itu tidak akan diberikan sebelum bentang itu telah
terpasang dengan gelegar melintang, batang penguat, dan baut-baut stel seperti yang
disyaratkan. Setelah kerangka baja terpasang, baru sambungan batang atas dibuat
permanent.
Bagian 5 – PENGECATAN BAJA

5.1. UMUM

A. Semua konstruksi baja yang akan dipasang perlu dicat di pabrik dengan cat dasar yang telah
disetujui kecuali pada bidang-bidang yang dikerjakan dengan mesin perkakas misalnya pada
perletakan.

B. Cat lapangan terdiri dari :

1. Pembersihan seluruh sambungan lapangan dan bidang-bidang yang telah dicat


bengkel, seperti diperintahkan oleh Pengawas, yang telah rusak pada saat transport
atau pemasangan serta bidang-bidang lain seperti yang diperintahkan oleh Pengawas,
dimana cat dasarnya telah rusak.

2. Pemakain cat dasar dan bahan sejenis seperti yang disyaratkan dalam "Pengecatan di
bengkel" pada bidang-bidang yang tertera pada 1 diatas.

3. Pemakaian cat akhir seperti yang disyaratkan pada pekerjaan tertentu, untuk seluruh
bidang terbuka pekerjaan besi itu.

5.2. Mutu cat anti karat yang digunakan :

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 7
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 05 ; PEKERJAAN BAJA

i. Untuk cat dasar/primer dari bahan Alkyd Resin dan Zinc Chromate dapat digunakan
produk Bodelac 9000 Zinc Chromate Primer dari Nippon Paint atau setara.

ii. Untuk cat lapisan atas/finish top coat dari bahan Alkyd Resin Enamel dapat digunakan
produk Bodelac 9000 Alkyd Resin Enamel dari Nippon Paint atau setara.

5.3. PEMBERSIHAN PERMUKAAN

Seluruh permukaan dari pekerjaan besi bangunan harus bersih dan dikupas dengan sand blasting
atau cara lain yang disetujui, agar menjadi logam yang bersih, dengan menyingkirkan seluruh
gemuk, olie, karatan, lumpur atau lain-lain yang melengket padanya. Luas bidang permukaan
yang dibersihkan haruslah dapat sekaligus ditutup dengan cat dasar dan dicat segera setelah
pembersihan, sebelum terjadi oksidasi. Bila terjadi oksidasi (karatan), permukaan harus
dibersihkan kembali sebelum pengecatan dasar dilakukan.

5.4. PENGECATAN

A. Cat dapat digunakan dengan kuas tangan yang disetujui atau dengan cara yang
disyaratkan oleh Pengawas. Pengecatan tak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembab
atau berdebu atau pada cuaca yang lain yang jelek, kecuali diusahakan tindakan-tindakan
seperlunya yang sesuai dengan pendapat Pengawas, untuk melawan pengaruh-pengaruh
cuaca tersebut terhadap pekerjaan.

B. Permukaan yang akan dicat harus kering dan tak berdebu. Lapisan berikutnya tidak
diberikan sebelum lapisan cat terdahulu telah kering betul. Lapisan penutup diberikan di atas
cat dasar dalam tempo kurang lebih enam bulan tetapi tidak boleh lebih cepat dari 48 jam
setelah pengecatan dasar. Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan
kembali atau dicat dasar lagi seperti diuraikan di atas.

C. Cat (termasuk penyemprotan bila diperintahkan oleh Pengawas) harus disapu dengan kuat
pada permukaan baja, baut-baut pada setiap sudut-sudut, sambungan pelat, lekuk-lekuk dan
sebagainya. Kemudian diratakan dengan baik. Setiap bagian yang dapat menampung air,
atau dapat dirembesi air, diisi dengan cat yang tebal, atau bila diperintahkan oleh Pengawas,
dengan menggunakan semen kedap air atau bahan lain yang disetujui sebelum
penyelesaian cat dasar. Setiap lapisan yang telah selesai harus tampak sama dan rata.
Pemakaian cat yang rata ialah 12,5 m2 sampai 15 m2 per liter untuk cat dasar, dan 15 m2
sampai 20 m2 per liter untuk lapisan berikutnya.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 8
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 06 ; PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON PRATEGANG

Pasal 06 - PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON PRATEGANG

1. UMUM

Bab ini mengatur pelaksanaan pekerjaan beton prategang yang merupakan bagian dari
spesifikasi pekerjaan beton.

2. TINDAKAN PENGAMANAN

Suatu konstruksi beton prategang yang baru selesai ditarik, menyimpan sejumlah
tenaga yang cukup besar. Walaupun hampir tidak pernah terjadi, tetapi bila tendon
tersebut putus berarti terjadi pelepasan tenaga dengan tiba-tiba yang dapat
mengakibatkan kecelakaan manusia dan kerusakan peralatan yang cukup parah.
Oleh karena itu tindakan pencegahan harus diambil sewaktu bekerja dekat struktur
beton prategang yang baru saja ditarik atau tendon yang sedang ditarik. Dalam hal
ini kontraktor utama bertanggung jawab untuk memasang dinding pengaman atau
sejenisnya sekitar ujung tendon guna menghindari bahaya tersebut diatas.

3. BAJA PRATEGANG

Baja prategang harus memenuhi strandard Amerika ASTM A 416, grade 270k. Dalam hal
ini digunakan kawat tujuh untaian (Seven Wire Strand”) diameter 12.7 mm. Bahan yang
tidak sesuai dengan persyaratan sepesifikasi tersebut diatas tidak boleh dipakai. Baja
prategang harus bebas dari gemuk, karat atau bahan lain yang dapat merugikan lekatan
antara baja dan beton. Suatu lapisan karat yang tipis tidak akan merugikan, tetapi baja
tersebut tidak boleh berlubang (pitting) oleh karat. Bahan yang menunjukkan kerusakan
yang merugikan selama atau sebelum pemasangan di lapangan harus ditolak dan
dipindahkan dari lapangan.

Semua kawat untaian harus dipesan dalam bentuk gulungan dengan diameter yang cukup
besar, agar baja tersebut bisa lurus.

4. PENGUJIAN DAN SERTIFIKAT

4.1. Kawat untaian yang diperlukan untuk pengujian disediakan oleh sub kontraktor dan
akan dikirimkan untuk pengujian pada waktu yang tepat agar hasilnya bisa
diperoleh sebelum pemasangan kabel di lapangan. Direksi proyek harus memilih

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 1
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 06 ; PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON PRATEGANG

potongan kawat untaian dari gulungan untuk keperluan pengujian pada


laboratorium / institut yang disetujui. Semua biaya pengujian ditanggung oleh sub
kontraktor. Sertifikat uji diagram tegangan rengangan yang dikeluarkan oleh pabrik
dari tiap kelompok kawat untaian, akan diberikan sebelumnya atas permintaan
Direksi.

5. ANGKUR-ANGKUR

Semua angkur-angkur baik angkur hidup maupun angkur mati digunakan angkur system VSL
atau ekuivalen atas persetujuan konsultan.

6. SELUBUNG

Selubung harus dibuat agar tidak dapat kemasukan adukan beton dan tendon dapat bergerak
bebas didalamnya. Juga harus cukup kuat menahan gaya benturan selama pelaksanaan.
Bahan pembuat selubung yang digunakan harus kedap air. Sub kontraktor harus
menyerahkan contoh selubung yang akan digunakan, untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi. Diameter dan ukuran selubung harus sesuai dengan brosur system prategang yang
digunakan.

7. ACUAN

7.1 Acuan harus dibuat sedemikian rupa agar tetap kaku selama pekerjaan cor beton
berlangsung dan harus sesuai dengan pasal spesifikasi pekerjaan cor beton,
dengan tambahan khusus seperti berikut ini.

7.2 Kontraktor utama harus menaruh perhatian khusus terhadap kemampuan dukung
perancah tepi bawah balok. Perancah tersebut harus cukup kuat mendukung beban
berat sendiri dan beban tambahan yang mungkin terjadi selama pelaksanaan. Bila
terjadi penurunan pada perancah sebelum balok tersebut diprategangkan, balok
tersebut akan mengalami retak-retak. Kejadian seperti ini harus dihindari dengan
tindakan pencegahan.

8. PEMASANGAN ANGKUR-ANGKUR

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 2
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 06 ; PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON PRATEGANG

Angkur-angkur harus dipasang dengan ketelitian 3 mm dari posisi yang ditunjukkan oleh
gambar kerja dan harus ditempatkan tegak lurus kabel yang akan diangkur.

9. PEMBUATAN DAN PEMASANGAN KABEL-KABEL

9.1 Pada pembuatan / penyusunan tendon (kuat tarik tinggi) harus diperhatikan agar
tendon-tendon tersebut lurus dan sejajar satu sama lain. Susunan tendon yang
melintir dan bentuk pahatan tajam harus dihindari.

9.2 Bila perlu ujung-ujung kawat untaian dapat diberi tanda agar susunan tendon pada
angkur tersebut betul.

9.3 Kabel prategang harus dipasang pada posisi yang ditunjukkan gambar kerja. Posisi
titik berat kabel prategang harus dipertahankan kedudukannya selama pelaksanaan
cor beton dengan ketelitian 3 mm. Untuk mencapai syarat tersebut diatas selubung
harus didukung oleh batang baja pada jarak maksimum pusat ke pusat 1 m, juga
untuk menjaga kestabilan tendon oleh getaran vibrator.

9.4 Setiap waktu selama pemasangan kabel, kontraktor utama sebaiknya


menempatkan seorang mandor di lapangan untuk memeriksa apakah pekerjaan
tersebut dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja.

9.5 Sambungan antara angkur dan selubung harus dipasang dengan baik agar tidak
kemasukan adukan beton. Pipa injeksi harus dipasang pada titik-titik tertinggi profil
tendon dengan jarak maksimum 12 m. Semua sambungan antara selubung harus
dibalut dengan tape yang disetujui Direksi agar tidak kemasukan adukan beton.
Selubung harus dijaga agar tidak rusak atau berubah bentuk selama pelaksanaan.

10. LINDUNGAN KOROSI KAWAT UNTAIAN

Kawat untaian yang keluar dari angkur dan belum ditarik atau sebagian telah ditarik, untuk
waktu lebih dari 3 minggu, sebaiknya ujung kawat untaian yang terbuka tersebut diberi
pembungkus lindungan korosi dan pengamanan dari kerusakan lain.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 3
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 06 ; PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON PRATEGANG

11. PEKERJAAN COR BETON

Semua pekerjaan beton harus sesuai dengan spesifikasi pekerjaan cor beton dengan
tambahan khusus seperti berikut ini.

Kontraktor utama, sebelumnya harus mendapat persetujuan dari Direksi mengenai urutan
pengecoran dan tipe serta posisi siap pelaksanaan.

Perhatian khusus harus diberikan untuk meyakinkan agar adukan beton sekitar angkur
digetarkan / dipadatkan dengan baik (pada daerah angkur, umunya terdapat pembesian
yang cukup rapat), juga pada lokasi selubung yang saling bertumpukan satu sama lain dan
selubung-selubung dengan jarak yang dekat sekali. Dianjurkan penggunaan kepala vibrator
yang lebih kecil pada daerah tersebut.

Lobang selubung harus dialiri dengan air, segera setelah pekerjaan cor beton selesai, agar
adukan beton yang mungkin masuk dapat dibersihkan sebelum mengeras.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 4
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 06 ; PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON PRATEGANG

12. PENGUJIAN KUAT DESAK KUBUS BETON

Kontraktor utama harus melaksanakan pengujian kuat desak kubus beton untuk umur 3,7
dan 28 hari, untuk menentukan kuat desak yang diisyaratkan agar tendon dapat ditarik.

Hasil pengujian kubus beton pada umur 7 hari untuk balok beton prategang, plat lantai dan
kolom dukung serta dinding harus diserahkan secara secepat-cepatnya kepada Direksi
segera setelah pengujian dilakukan.

13. PENARIKAN

Semua beton sudah harus mencapai minimun kuat desak karakteristik yang tercantum
dalam gambar kerja, pada saat penarikan kabel.

13.2 Direksi harus diberitahu sebelum pekerjaan penarikan kabel akan dilakukan dari
semua operasi dilaksanakan dengan kehadiran Direksi atau wakilnya.

13.3 Penarikan harus dilakukan oleh petugas yang berpengalaman dan mempunyai
pengetahuan baik terhadap alat-alat yang digunakan.

13.4 Penarikan harus ditarik pada ujung dan gaya jack yang ditentukan oleh gambar
kerja atau instruksi Direksi. Tidak boleh ada kabel yang ditarik sebagian, lalu
ditinggalkan, kecuali atas petunjuk gambar kerja atau Direksi.

13.5 Tegangan pada kabel harus diukur dari perpanjangan kawat untaian dan selama
proses penarikan dapat dikendalikan dengan pembacaan alat ukur tekanan. Bila
terjadi perbedaan yang menyolok antara kedua cara tersebut, harus segera
dilaporkan kepada Direksi. Analisa hasil pengukuran harus selalu disimpan dan
disampaikan secepat-cepatnya segera setelah penarikan selesai. Sebelum ada
persetujuan tertulis dari Direksi, kawat untaian tidak boleh dipotong, jadi
kemungkinan pernaikan ulang dapat dilakukan.

14. PEMOTONGAN KAWAT UNTAIAN

Setelah analisa hasil penarik disetujui dengan surat tertulis, kawat untaian dapat dipotong
minimum ± 25 mm dari ujung baji, dengan piring gurinda. Pemotongan dengan nyala api atau
las listrik tidak diizinkan.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 5
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR


PASAL 06 ; PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON PRATEGANG

15. INJEKSI ADUKAN ENCER.

15.1 Injeksi adukan encer (grouting) selubung kabel harus dilaksanakan segera setelah
diterima persetujuan tertulis atas analisa hasil penarikan.

15.2 Selubung harus dialiri dengan air sebelum injeksi adukan encer dilakukan.

15.3 Tekanan injeksi harus diatur demikian rupa agar rongga antara selubung dan baja
prategang terisi dengan bahan adukan encer. Adukan encer faktor air semen
adukan encer harus berkisar 0.45 sampai 0.5. Tekan injeksi kira-kira 7 kg / cm2.

15.4 Setelah pekerjaan injeksi adukan encer selesai, semua permukaan kantong angkur
harus dibuat kasar, lalu diplester dengan adukan beton yang mempunyai nilai faktor
air semen maksimum.

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Hal 6
RENCANA KERJA DAN
SYARAT-SYARAT
(ELEKTRIKAL)

PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD KOTA MEDAN


TAHUN ANGGARAN 2011

MEDAN 2011

1
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN
PEKERJAAN INSTALASI ELEKTRIKAL
1. INSTALASI LISTRIK UTAMA ..................................................................................................... 1
1.1. UMUM ........................................................................................................................................... 1
1.1.1. Uraian Pekerjaan ........................................................................................................................ 1
1.1.2. Ketentuan ................................................................................................................................... 2
1.1.3. Penyerahan................................................................................................................................ 3
1.1.4. Pengamanan Pekerjaan ............................................................................................................ 4
1.1.5. Uraian Sistem ............................................................................................................................ 5
1.2. Produk/Bahan ................................................................................................................................ 5
1.2.1. Sistem Pemasok Daya Listrik ..................................................................................................... 5
1.2.2. Pencatuan Daya ......................................................................................................................... 6
1.2.3. Sistem Catu Daya Peralatan Mekanikal..................................................................................... 9
1.2.4. Sistem Pentanahan Pengaman dan Penangkap Petir ............................................................. 11
1.3. Pelaksanaan. .................................................................................................................................. 12
1.4. Pengujian. ........................................................................................................................................ 19
2. INSTALASI GENSET ................................................................................................................ 20
2.1. UMUM ......................................................................................................................................... 20
2.1.1. Uraian Pekerjaan .............................................................................................................. 20
2.1.2. Ketentuan............................................................................................................................. 20
2.1.3. Penyerahan.............................................................................................................................. 22
2.1.4. Pengamanan Pekerjaan .......................................................................................................... 22
2.1.5. Uraian Sistem .......................................................................................................................... 23
2.2. Produk/Bahan .......................................................................................................................... 24
2.2.1. INSTALASI GENSET ............................................................................................................ 24
1. LINGKUP DAN SISTEM ............................................................................................................ 24
1.1. Lingkup Pekerjaan................................................................................................................. 24
1.2. Koordinasi Pekerjaan. ........................................................................................................... 24
1.3. Sistem dan kelengkapan ....................................................................................................... 24
2. SYARAT PELAKSANAAN ......................................................................................................... 25
2.1. Kualifikasi Tenaga. ................................................................................................................ 25
2.2. Peralatan. .............................................................................................................................. 25
2.3. Sertifikat Uji dari Pabrik. ........................................................................................................ 25
24. After Sales Service. ............................................................................................................... 25
2.5. Syarat Batas Level Suara dan Suhu ..................................................................................... 25

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


DAFTAR ISI
3. SYARAT PENYERAHAN PEKERJAAN. ................................................................................... 25
3.1. Shop Drawing ........................................................................................................................ 25
3.2. Katalog dan Petunjuk Pemasangan. ..................................................................................... 25
3.3. Sertifikat Uji. .......................................................................................................................... 26
3.4. Garansi. ................................................................................................................................. 26
3.5. As-Built Drawing. ................................................................................................................... 26
3.6. Serah Terima Genset. ........................................................................................................... 26
3.7. Pembersihan. ........................................................................................................................ 26
4. PENGAMANAN PEKERJAAN. .................................................................................................. 26
4.1. Pengankutan dan Pengangkatan. ......................................................................................... 26
4.2. Perlindungan. ........................................................................................................................ 27
4.3. Penggantian. ......................................................................................................................... 27
5. PRODUK/BAHAN. ..................................................................................................................... 27
5.1. Mesin Diesel. ......................................................................................................................... 27
5.2. Generator .............................................................................................................................. 28
5.3. Panel Generator. ................................................................................................................... 29
5.4. Battery Charger dan Accu. .................................................................................................... 29
5.5. Tangki Harian. ....................................................................................................................... 30
5.6. Tangki Mingguan. .................................................................................................................. 30
5.7. Pompa Bahan Bakar. ............................................................................................................ 30
5.8. Pentanahan. .......................................................................................................................... 31
6. PELAKSANAAN LAPANGAN. ................................................................................................... 31
6.1. Pemasangan dan Penyetelan. .............................................................................................. 31
6.2. Testing & Uji Coba. ............................................................................................................... 31
6.3. Pelatihan ............................................................................................................................... 32
3. INSTALASI PENERANGAN ........................................................................................................... 33
3.1. UMUM .............................................................................................................................................. 33
3.1.1. Uraian Pekerjaan ..................................................................................................................... 33
3.1.2. Ketentuan................................................................................................................................. 33
3.1.3. Penyerahan.............................................................................................................................. 34
3.1.4. Uraian Sistem. ......................................................................................................................... 34
3.2. PRODUK/BAHAN ............................................................................................................................... 35
3.2.1. Kabel dan Konduit.................................................................................................................... 35
3.2.2. Stop Kontak, dan gridswith/sakalar. ......................................................................................... 35
3.2.3. Armatur Lampu dan Komponen. .............................................................................................. 36
3.3. PELAKSANAAN. ................................................................................................................................ 38

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


DAFTAR ISI
3.3.1. Persiapan. ................................................................................................................................ 38
3.3.2. Instalasi dan Pemasangan Kabel............................................................................................. 38
3.3.3. Instalasi Sakalar dan Stop Kontak (Outlet). ............................................................................. 39
3.3.4. Pengujian. ................................................................................................................................ 40
4. INSTALASI PENTANAHAN PENGAMAN & PENANGKAP PETIR .............................................. 41
4.1. UMUM .............................................................................................................................................. 41
4.2. KETENTUAN ...................................................................................................................................... 41
4.3. PENYERAHAN.................................................................................................................................... 42
4.4. PERSYARATAN TEKNIS ...................................................................................................................... 42
4.5. PEMASANGAN ................................................................................................................................... 43
5. INSTALASI TELEPON ................................................................................................................... 44
5.1. UMUM .............................................................................................................................................. 44
5.1.1. Lingkup Pekerjaan ................................................................................................................... 44
5.1.2. Ketentuan................................................................................................................................. 44
5.1.3. Standard dan Peraturan Instalasi ............................................................................................ 44
5.1.4. Penyerahan.............................................................................................................................. 44
5.2. URAIAN PEKERJAAN ......................................................................................................................... 45
5.3. PERSYARATAN TEKNIS PERALATAN................................................................................................... 48
5.4. Persyaratan Teknis Pemasangan ................................................................................................... 57
5.5. Pelaksanaan ................................................................................................................................... 60
6. INSTALASI ISYARAT KEBAKARAN (FIRE ALARM) .................................................................... 61
6.1. UMUM .............................................................................................................................................. 61
6.1.1. Uraian Pekerjaan ..................................................................................................................... 61
6.1.2. Ketentuan................................................................................................................................. 61
6.1.3. Penyerahan.............................................................................................................................. 63
6.2. PRODUK .......................................................................................................................................... 63
6.2.1. Peralatan Utama ...................................................................................................................... 63
6.2.2. Instalasi Kabel.......................................................................................................................... 64
6.3. PELAKSANAAN ................................................................................................................................. 65
6.3.1. Pemasangan Kabel.................................................................................................................. 65
6.3.2. Pemeriksaan, testing, uji coba, dan commissioning ................................................................ 65
6.3.3. Training .................................................................................................................................... 65
7. INSTALASI TATA SUARA (SOUND SYSTEM) .............................................................................. 66
7.1. UMUM ............................................................................................................................................. 66
7.1.1. Uraian Pekerjaan ..................................................................................................................... 66
7.1.2. Ketentuan................................................................................................................................. 66

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


DAFTAR ISI
7.1.3. Penyerahan.............................................................................................................................. 67
7.2. PRODUK .......................................................................................................................................... 68
7.2.1. Peralatan Utama ...................................................................................................................... 68
7.2.2. Bahan untuk Instalasi............................................................................................................... 70
7.3. PELAKSANAAN ................................................................................................................................. 70
7.3.1. Cara Instalasi ........................................................................................................................... 70
7.3.2. Pengetesan dan Pemeriksaan ................................................................................................. 71
7.3.3. Training .................................................................................................................................... 71
8. INSTALASI CCTV ........................................................................................................................... 72
8.1. UMUM .............................................................................................................................................. 72
8.1.1. Uraian Pekerjaan ..................................................................................................................... 72
8.1.2. Ketentuan................................................................................................................................. 72
8.1.3. Penyerahan.............................................................................................................................. 72
8.2. PRODUK .......................................................................................................................................... 73
8.2.1. Peralatan Utama ...................................................................................................................... 73
8.2.2. Lensa ....................................................................................................................................... 73
8.2.3. Kamera .................................................................................................................................... 74
8.2.4. Pan & Tilt Head ........................................................................................................................ 75
8.2.5. Outdoor Housing ...................................................................................................................... 75
8.2.6. Monitor 21" & 25" ..................................................................................................................... 75
8.2.7. LCD Monitor ............................................................................................................................. 75
8.2.8. 16 Ch Digital Multi flexer .......................................................................................................... 76
8.2.9. Instalasi .................................................................................................................................... 77
8.3. PELAKSANAAN ................................................................................................................................. 78
8.3.1. Cara Instalasi ........................................................................................................................... 78
8.3.2. Pengetesan dan Pemeriksaan…………………………………………………………………… 78

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
PEKERJAAN INSTALASI ELEKTRIKAL

Pekerjaan Elektrikal adalah pekerjaan yang berhubungan dengan sistem pengadaan peralatan
utama/distribusi/instalasi, pemasangan, testing dan commissioning, sistem pengoperasian/pemakaian dari
peralatan utama/distribusi/instalasi dalam keadaan normal, darurat dan emergency/kebakaran.
Pekerjaan ini harus dapat beroperasi dengan aman, andal, hemat energi sesuai kebutuhan dan fungsinya.
Dalam spesifikasi ini mencakup pokok uraian teknis pekerjaan, yaitu :
1. Instalasi Listrik Utama
2. Instalasi Genset
3. Instalasi Penerangan
4. Instalasi Pentanahan Pengaman & Penangkap Petir
5. Instalasi Telepon
6. Instalasi Deteksi kebakaran
7. Instalasi Tata Suara
8. Instalasi CCTV

URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN


1. INSTALASI LISTRIK UTAMA
1.1. Umum
1.1.1. Uraian Pekerjaan
1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan listrik utama ini meliputi seluruh pengadaan pengiriman peralatan sampai ke lokasi,
penyediaan tenaga kerja dan segala sesuatu yang diperlukan untuk itu sampai pemasangan,
training dan testing commissioning hingga penyerahan seluruh instalasi dalam keadaan
sempurna sebagaimana yang diatur dalam spesifikasi teknis ini atau dokumen kontrak lain yang
berkaitan.
2. Jenis-jenis pekerjaan yang dimaksud antara lain adalah :
Pekerjaan kabel tegangan menengah dari Gardu PLN ke PTM, dan dari PTM ke trafo
Pekerjaan kabel tegangan rendah dari PKG ke PUTR, dari PUTR ke panel tenaga dan
panel-panel penerangan/stop kontak sampai ke beban bersangkutan.
Pekerjaan PUTR, panel-panel tenaga/peralatan-peralatan mekanikal dan panel
penerangan
Pekerjaan pentanahan pengaman & penangkap petir
Pengujian yang secara wajar harus dilakukan agar system dapat berjalan dengan baik.

1
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
1.1.2. Ketentuan
1. Bahan dan Perlengkapan Peralatan
Bahan dan perlengkapan peralatan harus merupakan "standard products" dari pabrik yang
menghasilkannya. Dalam pengajuan maka kontraktor harus menyertakan brosur teknik, katalog,
ukuran, warna atau keterangan lain yang diterbitkan oleh pabrik yang akan dinilai oleh pihak
Konsultan MK apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Sebelum pemesanan barang tertentu sesuai persetujuan maka kontraktor harus mengajukan
contoh bahan yang akan digunakan. Semua peralatan yang ditawarkan harus terjamin
pengadaannya beserta sparepartsnya dalam waktu yang cukup lama dengan menunjukkan
surat jaminan dari agen tunggalnya. Juga harus ditunjukkan bahwa pemakaian barang atau
perlengkapan yang disebutkan sudah disetujui instansi yang berwenang untuk itu.
2. Nama Pabrik/Merk yang disebutkan
Jika dalam spesifikasi ini disebutkan nama pabrik atau merk sesuatu jenis komponen/ peralatan
maka kontraktor harus mengajukan merk tersebut atau merk lain yang setara dengan merk
terdahulu jika terbukti komponen / peralatan tersebut tidak ada dipasaran dan disetujui oleh
Pemilik/wakilnya.
3. Klasifikasi dan tenaga ahli Kontraktor.
Kontraktor pelaksana dalam pekerjaan ini harus memiliki pas instalasi PLN minimum golongan
C yang masih berlaku pada tahun berjalan disamping pas lain yang diperlukan untuk bagian-
bagian pekerjaan tertentu. Penanggung jawab bidang elektrikal dari kontraktor pelaksana harus
bersertifikat yang diakui LPJK
4. Peraturan Lain-lain
- SNI–04–0225–2000 Tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL-2000)
- SNI–04–3593–1994 Instalasi listrik untuk bangunan (bagian 2: prinsip dasar)
- SNI–03–6574–2001 Tata cara perancangan pencahayaan darurat, tanda arah dan
system peringatan bahaya pada bangunan gedung
- SNI–03–7013–2004 Sistem Proteksi Petir pada bangunan gedung
- SNI– 03–6652–2002 Tata cara perancangan proteksi bangunan dengan peralatan
terhadap sambaran petir
- SNI–04–6921–2002 Assesment resiko kerusakan yang disebabkan oleh petir
- Standard/Peraturan Teknis dari Negara lain/internasional yang tidak bertentangan
dengan standard di atas dapat dijadikan pegangan antara lain adalah :
VDE/DIN Jerman
IEC Standard
JIS Japan Standard
NFC Perancis

2
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
NEMA USA.
IES Standard.
5. Testing dan Commissioning
Kontraktor harus menyediakan peralatan, ahli serta fasilitas lainnya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pengujian terhadap peralatan serta instalasinya untuk mana hal ini adalah
membuktikan bahwa pekerjaan tersebut sebagian atau seluruhnya sudah baik dan dapat
berfungsi sesuai dengan persyaratan yang diinginkan.
Testing dilakukan sesuai standard di atas atau yang lain yang disetujui oleh Konsultan MK
Lapangan. Pengujian peralatan yang dimaksud wajib dihadiri oleh Pemberi Tugas atau yang
ditunjuk untuk itu. Kontraktor wajib mengurus perijinan/pengesahan instalasi dari instansi-instansi
yang berwenang yaitu PLN atau Badan Keselamatan Kerja setempat.
6. Garansi dan Training
Semua bahan/peralatan yang diinstalsi oleh kontraktor, selama 180 hari setelah penyerahan
pertama adalah masa garansi.
Untuk peralatan khusus sesuai persetujuan pemilik/wakilnya masa garansi adalah satu tahun.
Selama dalam masa garansi kontraktor harus memberikan training lokal pada 2 orang operator
pemilik/pegawai untuk setiap sistem peralatan sampai mereka sendiri mampu untuk
mengoperasikan peralatan tersebut.
Penyerahan surat jaminan oleh Kontraktor disertai dengan gambar detail sistem dan instalasi
terpasang.
7. Gambar-gambar Rencana
Gambar-gambar yang ada menunjukkan sistem dari pekerjaan, juga menunjukkan tata letak dari
peralatan seperti panel-panel, kabel, atau peralatan-peralatan lainnya. Seandainya kontraktor
menemukan kejanggalan atau kesalahan ataupun perubahan peletakan peralatan karena kondisi
lapangan maka kontraktor wajib memberitahukannya kepada Konsultan MK secara tertulis untuk
mendapatkan penjelasan sebelum pelaksanaan di lapangan.

1.1.3. Penyerahan

1. Petunjuk Pemeliharaan, Petunjuk Pengoperasian dan Suku Cadang diserahkan/ disampaikan


kepada Pemilik dalam waktu 30 hari sebelum dimulainya pemakaian oleh Pemilik.
a. Petunjuk Pemeliharaan
Setiap peralatan harus dilengkapi dengan :
Detail spesifikasi teknis
Petunjuk operasi start
Rekomendasi tahapan pengoperasian & pemeliharaan
Peralatan yang dibutuhkan untuk pemeliharaan.

3
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
b. Petunjuk Pengoperasian
Hal ini menyangkut uraian prinsip operasi dan diagram instalasi. Cara operasi diletakkan pada
peralatan atau bersama dengan wiring diagram kontrol panel pada ruang peralatan tersebut.
c. Suku Cadang
Semua suku cadang yang diperlukan suatu peralatan harus dapat diperoleh dalam waktu
kurang dari 8 jam dan dijamin keberadaannya secara kontinyu.
2. Daftar Material
Pada waktu pengajuan peralatan yang akan digunakan maka kontraktor harus melampirkan
"Daftar Material" yang lebih terinci dari semua peralatan yang akan dipasang. Harus disebut
pabrik, merek, type yang disertai brosur atau katalog dengan data spesifikasi yang jelas dan telah
diberi tanda.
3. Gambar-gambar Kerja/Shop Drawing
Sebelum pemasangan peralatan / instalasi dilakukan maka Kontraktor wajib menyerahkan shop
drawing semua sistem yang menunjukkan detail-detail cara pemasangan untuk disetujui
MK/Konsultan MK. Dalam shop drawing diikutsertakan daftar katalog data dari pabrik, literatur,
uraian-uraian, diagram, data ukuran, nama pabrik, serta pihak pemasok material tersebut.
Penyerahan shop drawing harus serentak untuk tiap jenis pekerjaan tidak boleh sebagian-
sebagian dan dibuat rangkap 4 (empat). Shop drawing yang dimaksud dan yang harus diajukan
adalah :
Panel distribusi
Panel-panel daya dan penerangan/outlet box
Detail-detail pemasangan peralatan & instalasi
Dan lain-lain yang diminta MK/Konsultan MK lapangan, serta usulan/ perubahan dari
rencana yang diminta dalam dokumen ini.

1.1.4. Pengamanan Pekerjaan


1. Kontraktor harus melakukan usaha perlindungan terhadap hasil pekerjaannya, baik dari mulai,
selama maupun setelah terpasangnya hasil pekerjaan. Semua bahan dan peralatan sebelum
pemasangan harus dilindungi terhadap cuaca dan dijaga selalu dalam keadaan bersih. Semua
pipa pelindung dalam tanah yang menembus keluar dinding/pondasi batas luar bangunan, harus
ditutup rapat dengan sealent untuk mencegah masuknya air tanah termasuk ujung-ujung
kabelnya juga harus diusahakan kedap air.
2. Selain daripada hasil pekerjaannya, kontraktor juga harus memperlakukan perlindungan terhadap
pekerjaan lain yang mungkin terpengaruh atau terganggu oleh akibat kegiatan pelaksanaannya.
3. Dalam hal terjadi kerusakkan, kontraktor diminta untuk segera melakukan upaya perbaikan atau
penggantian yang diperlukan dengan persetujuan dari MK tanpa tambahan biaya.

4
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
1.1.5. Uraian Sistem
1. Sistem Pemasok Daya Listrik
a. Semua daya listrik dalam keadaan normal dipasok dari jaringan PLN(jaringan utama).
b. Seandainya terjadi gangguan di jaringan PLN/trafo sehingga daya tidak dapat dipasok dari
sumber PLN maka untuk mengatasi hal ini digunakan generator set.
c. Jika terjadi kebakaran pada salah satu lantai maka secara manual suplai daya listrik lantai
tersebut dan satu/dua lantai terdekatnya harus diputus
Seandainya kebakaran makin berkembang atau membahayakan sirkulasi dari lantai lain maka
semua suplai daya listrik harus diputus kecuali suplai daya untuk pompa hydrant/pompa
sprinkler, pressurized fan, lampu emergency / pengarah.
2. Sistem Pencatuan Daya Listrik
Pencatuan Daya Listrik dari panel distribusi ke panel-panel penerangan dan panel tenaga
per lokasi dilakukan secara radial.
Karakteristik tegangan catu daya adalah 231 - 400 V, 50 Hz, 3 Phase dan 4 kawat.
Pencatuan daya untuk penerangan, fire alarm, tata suara, telepon, dipisahkan dengan
pencatuan untuk peralatan mesin-mesin pompa, AC, dan lift.
3. Sistem Kontrol dan Monitor
Untuk kelancaran operasi peralatan, penghematan energi dan mempertimbangkan pemeliharaan
maka keadaan sistem perlu dikontrol setiap saat.
4. Sistem Proteksi
Sistem proteksi direncanakan untuk kelebihan beban dan hubung singkat baik untuk panel utama
maupun panel penerangan dan panel tenaga yang dilakukan secara bertingkat.
Semua bagian metal dari peralatan harus di tanahkan dan untuk pentanahan pengaman
digunakan sistem Pentanahan Netral Pengaman (PNP).
5. Pembumian Netral
Pembumian titik netral generator/trafo harus terpisah dan langsung. Pembumian netral generator
harus terpisah dengan pentanahan pengaman.
6. Denah Instalasi Bahan/Peralatan
Sesuai dengan standard/rekomendasi dari Pabrik dan gambar rencana sebagai pedoman.

1.2. Produk/Bahan

1.2.1. Sistem Pemasok Daya Listrik.


Dalam keadaan normal maka daya listrik dipasok dari jaringan PLN melalui Trafo.
Kalau jaringan ini terganggu maka secara otomatis daya dipasok oleh generator set. Sesuai besar
beban yang harus dilayani, generator set 1 x 300 KVA.( 1 unit)

5
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
1.2.2. Pencatuan Daya.
Pekerjaan yang dimaksud adalah panel, panel distribusi, panel-panel penerangan, panel-panel
tenaga, pendistribusian daya (instalasi pengkabelan).
1. Panel Utama Tegangan Rendah(PUTR)
a. Tipe/Jenis.
Panel ini harus dari tipe "free standing metal enclosed" untuk pemasangan di dalam ruangan.
Komponen harus tahan terhadap cuaca lembab dan panas dan harus bersifat tropois dan
sesuai dengan standard.
b. Sistem dan Kondisi Pelayanan.
Tegangan kerja : 380/220 volt, 3 phase, 4 kawat
Frequency : 50 Hz
Temperatur : 45oC
Humidity : 95% max.
Ketinggian : 60 m
Tegangan uji : 3000 V
Kemampuan arus : 30 KA. hubung singkat
c. Konstruksi dan Komposisi/Komponen
Terbuat dari plat baja tebal 2 mm dengan penguat besi siku 50x50x5 mm dan besi
U 50x38x5 mm.
Kotak panel diproses cat dasar tahan karat dibagian luar dan dalam sebelum di cat akhir.
Pintu panel mempunyai kunci dengan dua buah sistem plug in berpegas diatas dan
dibawah dengan tuas yang rata permukaannya. Daun pintu harus diketanahkan.
Panel harus sesuai dengan sistem 3 phase 5 kawat dan 5 bus bar dimana busbar
pentanahan diletakkan terpisah di bawah. Busbar netral dan pentanahan diletakan
berseberangan (atas dan bawah).
Kotak panel dan benda konstruktif lainnya yang tidak bertegangan harus dihubungkan
secara listrik ke busbar pentanahan.
Semua bagian yang menghantarkan listrik seperti busbar harus dilapisi bahan untuk
mencegah oksidasi.
Ukuran fisik panel tidak mengikat karena mengacu pada komponen yang digunakan
pabrik pembuat.
Semua komponen panel harus dipasang kokoh dan harus bebas dari gangguan mekanis
yang mungkin terjadi.
Circuit breaker yang dipasang harus mempunyai high breaking capacity dan
mempunyai setting range untuk delayed thermal(Ampere trip di atas 16 A)
menggunakan MCCB. ACB untuk setting range untuk delay thermal dan magnetis
6
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
(Amp.trip di atas 500 A). Setiap Circuit breaker ini dilengakapi dengan minimum dua
kontak bantu yaitu normaly open dan normaly closed sesuai kebutuhan (dapat dipasang
dengan data yang jelas).
Voltmeter yang digunakan adalah jenis moving iron system, rectangular meter (75x75)
mm2 dengan quadrant scale dan class 1,5. Voltmeter pengukuran dengan voltmeter
selector switch harus mempunyai posisi 3 kali phase terhadap phase dan 3 kali phase
terhadap netral serta mempunyai satu kali posisi off. Range pengukuran voltmeter adalah
0 - 500 volt.
Amperemeter yang digunakan adalah jenis moving iron system, rectangular (75x75)mm2
dengan quadrant scale class 1,5. Amperemeter yang digunakan mempunyai range
measuring dari 0 sampai minimum sama dengan AF-CB yang diukur seperti yang tertera
pada gambar dan juga dilengkapi amperemeter selector switch.
Untuk pengukuran arus menggunakan trafo arus yang sesuai dengan amperemeter
dan tahan menerima impact circuit terbesar yang mungkin terjadi.
Jenis CB yang digunakan terdiri dari jenis air circuit breaker (ACB) untuk rating
amperetrip di atas 500 A, moulded case circuit breaker (MCCB) untuk amperetrip lebih
besar atau sama dengan 16 ampere dan lebih kecil dari 500 A., dan untuk CB-CB yang
rating amperetripnya dibawah 16 A digunakan jenis miniature circuit breaker (MCB).
Rating Ampere-trip yang tertera pada gambar adalah rating ampere setting minimum.
Tutup muka panel harus dilengkapi dengan pilot lamp untuk menyatakan tegangan RST,
pilot lamp untuk push-button on/off yaitu untuk menyatakan sistem suplai daya motor-
motor sudah on atau off, juga pilot lamp untuk remote kontrol.
Warna-warna untuk pilot lamp adalah : untuk phase RST masing-masing merah, kuning
dan hijau. Untuk menyatakan sistem operasi motor(peralatan mekanikal) sudah on dipakai
lampu warna merah sedang kalau sedang off dipakai warna hijau.
Merk yang digunakan :
Box : Industira, Sneider, Guna Era,.
Komponen : MG, Siemens, ABB, AEG.
Relay : Omron, AEG, Telemecanique.
Kapasitor bank : ABB, MG, Siemens.
d. Panel-Panel Tenaga.
Tipe dari panel dapat freestanding atau wall mounted, sedang kondisi pelayanan konstruksi,
komposisi komponen, merk komponen seperti panel distribusi tersebut di atas.

7
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
e. Panel panel Penerangan
Panel dibuat dari pelat baja tebal 2 mm dengan penguat besi jika cat dasar anti karat
dibagian luar dan dalam sebelum cat akhir dengan cat oven abu-abu. Pintu panel
mempunyai kunci dua buah sistem plug in berpegas diatas dan dibawah dan tuas rata
permukaan. MCB dengan arus hubung singkat untuk group lampu 6 KA untuk group kotak
kontak 15 KA. CB terdiri dari type moulded plastic, tiga phase quick break dengan range
minimum seperti di gambar. Konstruksi panel dan komponen-komponen yang digunakan
untuk panel lampu sesuai yang telah diuraikan di atas.
2. Pekerjaan Instalasi
a. U m u m
Tipe dan Jenis.
Kabel yang digunakan sesuai dengan standard seperti yang diatur di PUIL/SPLN (LMK)
atau SNI. Kabel harus baru dan jelas warna dan ukurannya. Kabel diatas 6 mm harus
dipilin (stranded). Instalasi tidak boleh memakai kabel dengan diameter lebih kecil dari
2,5 mm kecuali untuk remote control atau kabel kontrol.
Jenis-jenis kabel yang digunakan NYA atau NYY (untuk penerangan) NYY atau NYFGbY
(untuk peralatan mekanikal dan penerangan taman) dan untuk fire protection/beban
kebakaran memakai cable fire proof. Semua kabel instalasi penerangan dalam
bangunan berada dalam konduit PVC light impact dan luar bangunan dengan sigid metal
galvanized
Penyambungan
Tidak diperkenankan adanya sambungan di feeder. Penyambungan dan cabang-cabang
harus dilakukan pada outlet atau kotak-kotak penghubung. Sambungan harus kuat baik
secara mekanis atau secara listrik.
Dalam penyambungan kabel tidak diperbolehkan ada kabel yang telanjang dan harus
memakai konektor yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselen, bakelit atau
PVC yang diameternya disesuiakan dengan diameter kabel.
Penyambungan kabel harus sesuai dengan warna masing-masing kabel dan isolasi
penyambungan harus ditest dan disaksikan oleh pemberi tugas/wakilnya untuk kemudian
disetujui bersama.
3. Konduit.
Untuk instalasi tanpa ceiling digunakan saluran penghantar (konduit) yang di-klem pada langit-
langit/plat lantai sedang instalasi dengan ceiling gantung konduit dipasang di atas ceiling/kabel
ladder. Instalasi diluar bangunan memakai pipa galvanized dan jika ada belokan-belokan
dilengkapi dengan hand-hole. Konduit dalam bangunan memakai PVC high kumpact 5/8"

8
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
setiap pencabangan atau pengambilan saluran ke luar harus menggunakan junction box.
Sambungan yang lebih dari dua harus menggunakan terminal strip di dalam junction box.
Ujung pipa kabel yang masuk di panel dan junction box harus dilengkapi dengan socket/locknut.
Merk konduit :
PVC : Ega, Clipsal
Galvanized EMT : Matshusita, National
4. Kabel Daya Tegangan Rendah
Konstruksi dan Komposisi
Jenis yang dipakai antara lain jenis insulasi PVC seperti NYY atau NYFGbY seperti yang
ditunjukkan pada gambar. Untuk hantaran pentanahan, harus dipergunakan kabel inti
tunggal berisolasi PVC (NYA) atau kabel telanjang. Kabel MICC digunakan untuk melayani
beban kebakaran.
Pengujian
Sebelum dan sesudah dipasang maka dilakukan pengujian sebagai berikut : test insulasi,
test kontinuitas dan test tahanan pentanahan.
Merk dan Pabrik kabel biasa : Tranka, Kabelindo, Supreme, Jembo, Kabel Metal.
Merk dan pabrik kabel MICC : BICC, AEI.
Merk dan pabrik kabel FRC : Fuji, Fredi & Wilson, Nexan
5. Rak Kabel(Kabel Ladder & Kabel Tray)
Rak kabel dari jenis Standard Cable Ladder.
Rak kabel yang digunakan untuk menyangga kabel-kabel daya, kabel-kabel instalasi daya dan
kabel-kabel instalasi penerangan.
Rak kabel harus mempunyai penggantung yang dapat diatur (adjustable) yang terbuat dari bahan
besi dengan ukuran yang sesuai (standard pabrik). Semua bagian rak kabel dan penggantungnya
harus di galvanized. Penggantung rak kabel dipasang pada plat beton dengan anchor bolt dan
harus kuat untuk menyangga rak kabel beserta isinya serta harus pula untuk menahan gangguan-
gangguan mekanis lainnya. Merk : Tri Abadi Tray, Lion Tray

1.2.3. Sistem Catu Daya Peralatan Mekanikal


1. U m u m
Sistem instalasi listrik yang dimaksud disini, ialah semua pelaksanaan instalasi :
Pengadaan dan pemasangan panel mesin-mesin/peralatan mekanikal.
Pemasangan kabel tenaga, mulai dari panel bersangkutan sampai ke mesin-
mesin/peralatan mekanikal yang dipasang, termasuk didalamnya, penarikan-penarikan
kabel untuk pengaman dan pengontrol

9
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
Rangkaian sistem pengaturan otomatis dari suhu, aliran udara dan sinyal lainnya, beserta
seluruh peralatan yang diperlukan agar sistem pengaturan dapat bekerja dengan baik,
sehingga sistem yang dipakai sesuai dengan kebutuhan.
Semua bahan-bahan yang dipergunakan (kabel-kabel, komponen-komponen dari panel
daya, pengontrolan dan pengamanan) harus berkwalitas baik dan dalam keadaan baru,
buatan/keluaran; Kabelindo untuk kabel, Merlin Gerin, ABB atau AEG, untuk komponen
panel, Telemechanique, Omron atau AEG untuk pengontrol atau yang sejenis, kecuali
dinyatakan lain secara tersendiri.
2. Peralatan/Produk
Tiap-tiap unit/sistem mempunyai sistem pengoperasian tersendiri.
Pada tiap-tiap phase dari panel-panel daya/pengaman harus mempunyai lampu indikator.
Alat- ukur hanya dipasang jika tertera pada gambar rencana atau Bill of Quantity.
Semua panel, switch, indikator-indikator, alat-alat ukur tegangan dan arus diberi plat
nama/label yang jelas dan tidak mudah rusak (nama harus sesuai dengan fungsi dari
alat yang bersangkutan).
Semua alat-alat ukur harus dipasang pada daerah kerja yang paling sesuai dan
ketelitian maksimum 1,5% .
Pada tiap-tiap panel daya, harus diberi group cadangan minimal 2 group atau sesuai
gambar.
Kecuali ditentukan lain oleh pabriknya atau dinyatakan lain sesuai gambar maka catu
daya pada peralatan mekanikal (terutama motor penggerak) harus dilengkapi dengan
overload relay, peralatan starter dengan ketentuan sebagai berikut :
Besarnya Power Input Motor Jenis Stater yang boleh digunakan
overload protection
- s/d 5 kw - DOL (Direct On Line)
- 5 kw - 25 kw - Start-Delta Starter
- 25 kw ke atas (kecepatan motor - Soft Starter
pompa kebakaran)

Semua bagian/plat besi dari peralatan harus di cat dengan cat anti karat.
3. Pelaksanaan Pemasangan Instalasi
Semua hantaran, baik yang ditarik dalam pipa ataupun tidak harus diusahakan tidak
nampak dari luar (tertutup).
Semua hantaran NYY ataupun NYFGbY, dipasang secara out bouw di klem pada bagian
atas dari lantai/ruang AHU.

10
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
Kabel-kabel yang menyelusur dinding bata, dipasang dalam plesteran dengan pipa
pelindung (pemasangan pipa harus dilakukan sebelum dinding yang bersangkutan
diplester/disalut). Jika dipasang outbow maka pipa pelindung harus di klem pada pasangan
bata.
Semua hantaran/kabel yang dipasang menyusur lantai harus dipasang dalam pipa baja
galvanized dengan ukuran yang sesuai dan pipa harus ditanahkan.

1.2.4. Sistem Pentanahan Pengaman dan Penangkap Petir


1. Umum.
Sistem Pentanahan Pengaman dalam spesifikasi teknis ini adalah semua usaha untuk melindungi
peralatan dari bahaya akibat adanya tegangan sentuh baik langsung/tidak langsung. Sistem
penangkal petir dimaksudkan untuk melindundungi bangunan dari kemungkinan adanya
sambaran petir sehingga bangunan tidak rusak.
2. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan terdiri dari : pengadaan bahan dan alat, dalam hal ini konduktor penyalur
muatan listrik, penyangga konduktor (jika diperlukan), pipa instalasi, sambungan-
sambungan(system caldweld), elektroda pembumian dan perlengkapan lain-lainnya yang
menunjang pekerjaan ini. Kecuali pipa instalasi dan box test semua bahan/alat harus dari bahan
yang sama dengan konduktor.
Adapun lingkup pekerjaan ini sebagai berikut :
pemasangan
pengujian-pengujian
perbaikan-perbaikan selama masa pemeliharaan.
3. Pemasangan.
Pemasangan harus sesuai petunjuk pada gambar dimana konduktor penyalur petir diletakkan
pada shaft terpisah. Penyesuaian letak dan cara pemasangan harus di lapangan, karena
keadaan lokasi sebenarnya yang kemudian dituangkan dalam shop drawing yang disetujui oleh
Konsultan MK. Konduktor dan semua alat bantunya harus kokoh secara listrik maupun
mekanik(sistem caldweld)
4. Persyaratan Teknis.
- Penerima :
Sistem penerima menggunakan Elektrostatis jenis EF dengan prinsip kerja corona (non
radioaktif)
Konduktor.
Konduktor yang akan dipakai sebagai penyalur muatan listrik ke bumi adalah kabel BC 50
mm2 untuk pentanahan pengaman dan coaxial 50 mm2 untuk penangkap petir. Penyangga

11
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
konduktor harus terikat dengan kokoh, jarak antara penyangga konduktor maksimum 0,5
meter.
Sambungan-sambungan yang dipasang(hanya untuk pentanahan pengaman) harus
menghasilkan kotak-kontak yang baik secara listrik maupun mekanis. Konduktor harus
dijamin dapat mentransfer dengan aman muatan listrik ke elektroda pembumian.
Pembumian.
Tahanan pembumian yang direncanakan maksimum adalah 2 ohm untuk listrik, lebih kecil
1 ohm untuk peralatan elektronik/perangkat, dan maksimun 2 ohm untuk penangkal petir.
Ground rod harus terbuat dari batang tembaga massif dengan diameter minimum 1 inch
dan panjangnya tidak kurang dari 6 meter. Sambungan pembumian harus terletak pada
bak kontrol dan sambungan dari konduktor ke elektroda pembumian harus dibuat
sedemikian rupa untuk memudahkan pemeriksaan (test box).
Bak Kontrol/Kotak Pemeriksaan.
Kotak pemeriksaan(test box) dari besi anti karat dan bak kontrol dibuat dari pasangan
beton dengan tutup plat beton bertulang dengan ukuran sesuai dengan gambar.
Peralatan Penunjang.
Kontraktor wajib menyediakan peralatan maupun bahan yang tidak disebut di spesifikasi
teknis ini untuk kelancaran dan pemasangan sistem.
5. Bahan/produk.
Bahan yang digunakan adalah produk lokal dengan sistem Calweld dan khusus penangkal petir
menggunakan merk EF Swiss, Australia atau Prevectron.

1.3. Pelaksanaan.
1. Persiapan.
Kontraktor harus menutup dan merapikan kembali setiap galian atau bobokan yang dilakukan
pada konstruksi bangunan, yang disebabkan pekerjaan-pekerjaan instalasi elektrikal.
Untuk menghindari sejauh mungkin pekerjaan pembobokan maka semua inserts, sleeves,
receways atau openings harus telah dipersiapkan dan dipasang dalam tahap pekerjaan
konstruksi (Arproyekk).
2. Instalasi dan Pemasangan Kabel.
a. Umum.
Semua ujung kabel harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan kuat agar mudah
untuk mengidentifikasi arah beban. Ujung kabel dimaksud ada dalam panel maupun beban.
Setiap ujung kabel harus diberi isolasi berwarna untuk mengidentifikasi phasa sesuai
peraturan PUIL.

12
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
Kabel daya yang dipasang pada shaft harus menggunakan tangga kabel sebagai
perletakannya serta harus diklem dengan kuat dan disusun rapi.
Setiap tarikan kabel tidak diperbolehkan adanya sambungan.
Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih, harus dilengkapi dengan sepatu kabel
untuk terminalnya.
Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus menggunakan alat
press hidroulic yang kemudian disolder dengan timah pateri.
Kabel yang ditanam dalam tanah, kedalamannya minimum yang harus dicapai adalah 60
cm dan lebar minimum 40 cm, diletakkan pada alas pasir setebal 15 cm, serta di atasnya
dilindungi/ditandai dengan pemasangan batu-bata satu lapis sepanjang pasangan kabel.
Tanda jalannya/arahnya kabel yang dipasang pada permukaan tanah, dipasang pada
setiap jarak minimum 25 meter atau pada tiap-tiap belokan.
Kabel feeder yang dipasang pada selokan (french), harus menggunakan support minimum
berjarak tiap 50 cm panjang pasangan.
Kabel tanah yang terpasang menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya, harus
ditanam minimum 50 cm dibawahnya serta diberi pelindung pipa galvanis dengan diameter
minimum 2,5 kali penampang kabel.
Kabel yang dipasang di atas langit-langit harus dilindungi dengan pipa atau diletakkan pada
talang kabel terdekat.
Kabel yang dipasang menembus dinding atau beton, harus dibuatkan sleeves dari pipa
PVC klass AW dengan diameter minimum 2,5 kali penampang kabel.
Alat penyambung yang dipakai berupa las-dop dari merk Legrand atau 3M.
Penyusunan kabel pada talang kabel harus rapi dan tidak saling menyilang.
b. "Splice"/Pencabangan.
Tidak diperkenankan adanya "Splice" ataupun sambungan-sambungan baik dalam feeder
maupun cabang-cabang, kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa
dicapai.
Sambungan pada kabel cabang harus dibuat kuat secara mekanis maupun secara elektris,
dengan cara-cara "Solderless Connector".
Semua sambungan kabel baik di dalam junction box, panel ataupun tempat lainnya harus
mempergunakan konektor yang terbuat dari tembaga yang di-isolasi dengan porselen atau
bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuai-kan dengan diameter kabel.
c. Bahan Isolasi.
Semua bahan isolasi untuk Splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, gelas,
tape sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain harus dari type yang disetujui, untuk

13
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
penggunaan, isolasi tegangan dan lain-lain tertentu itu harus dipasang memakai cara yang
disetujui menurut anjuran perwakilan Pemerintah dan Manufacurer.
d. Penyambungan Kabel.
Semua penyambungan kabel harus dilakukan dengan system Caldweld
Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau namanya masing-masing,
dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah penyambungan
dilakukan.
Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh pemberi tugas.
Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-penyambungan
tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat. Penyambungan-penyambungan harus
dari ukuran yang sesuai.
Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan PVC/ Protolen yang
khusus untuk listrik.
Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga nilai isolasi
tertentu.
Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti, misal temperatur-
temperatur pengecoran selama pengecoran.
e. Saluran Penghantar Dalam Bangunan.
Seluruh kabel feeder harus diletakkan pada cable ladder / tray.
Untuk instalasi saluran utama penghantar di luar bangunan, dipergunakan saluran beton
(cable trench), kecuali untuk penerangan taman, dipergunakan pipa galvanized dengan
diameter sesuai standarisasi. Saluran beton dilengkapi dengan hand-hole untuk belokan-
belokan.
Setiap kabel dalam bangunan diletakkan dalam pipa conduit dengan diameter minimum 5/8
diameter kabel atau di atas kabel ladder. Setiap pencabangan ataupun pengambilan ke
luar harus menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu
harus menggunakan terminal strip di dalam junction box.
Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi dengan
"Socket/Lock Nut", sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan
lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m
harus dimasukkan dalam pipa logam dan pipa harus di klem ke bangunan atau rak kabel
pada setiap jarak 30 - 50 cm.
f. Instalasi Khusus.
Untuk ruang/peralatan khusus, disyaratkan bahwa semua instalasi harus menggunakan
kabel : type mineral insulated, metal sheated cable. Semua pertemuan dengan peralatan

14
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
harus dijepit dengan "cable gland khusus dan jaminan tidak akan bocor oleh gas atau
butiran cair ke dalam peralatan (flameproof gland).
Kabel M.I.C.C. dan penyambungannya.
Semua sambungan (joint) dan terminal haruslah dari type yang dapat menahan masuknya
cairan ke isolasi mineral kabel. Fitting juga harus dapat menjaga kontinuitas dari kabel.
"Sealing Compound" untuk pengisi fitting haruslah dari type yang dapat menahan ambient
temperatur 140 Celcius sampai 180 Celcius. Radius pembelokan kabel MICC tidak boleh
kurang dari 8 kali diameter luar kabel secara keseluruhan.
Setiap pemasangan kabel harus di megger terlebih dahulu. Pemborong tidak boleh
mengokohkan sambungan fitting (gland) sebelum pembacaan pengukuran isolasi (megger)
memenuhi syarat.
g. Pemasangan Kabel Dalam Tanah.
Kabel tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam 60 cm.
Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus dilindungi dengan cetakan beton cor dan
diberi pasir, ditanam minimal sedalam 60 cm.
Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 100 cm dan dilindungi pipa galvanized.
Kabel-kabel yang menyeberang jalan selokan, dilindungi dengan pipa galvanized atau pipa
beton yang dilapis dengan PVC type AW, kabel harus berjarak tidak kurang dari 30 cm dari
pipa gas, air dan lain-lain.
Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang dalam tanah harus bersih dari bahan-
bahan yang dapat merusak isolasi kabel, seperti : batu, abu, kotoran bahan kimia (lubang)
dilapisi dengan pasir kali setebal 10 cm. Kemudian kabel diletakkan, ditutup dengan pasir
setebal 15 cm dan dipadatkan, diatasnya diberi bata dan akhirnya ditutup dengan tanah
urug.
Penyambungan kabel dalam tanah tidak diperkenankan secara langsung, harus
mempergunakan peralatan khusus untuk penyambungan kabel dalam tanah.
3. Konstruksi Panel dan Instalasinya.
a. Kabinet.
Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 2 mm. Kabinet untuk "panel
board" mempunyai ukuran yang proporsional seperti yang dipersyaratkan untuk panel board,
yang besarnya sesuai dengan kebutuhan, sehingga untuk jumlah dan ukuran komponen kabel
yang dipakai tidak terlalu sesak.
Frame/rangka panel harus digrounding/ditanahkan pada kabinet harus ada cara-cara yang baik
untuk memasang dan menyetel "panel board" serta pengoperasiannya.

15
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
Kabinet dengan kabel-kabel "Trought Feeder" harus diatur sedemikian, sehingga ada saluran
dengan lebar tidak kurang dari 10 cm untuk branch circuit panel board. Setiap kabinet harus
dilengkapi disediakan 2 (dua) buah anak kunci, dengan sistem Master key.
Semua kabinet harus di cat dengan warna yang ditentukan oleh Konsultan MK Pengawas.
Semua kabinet dari pintu-pintu untuk panel board listrik, harus dibuat tahan karat dengan cara
"Electro Galvanized". Selain yang tersebut di atas, harus dilapisi dengan lapisan anti karat yaitu
sebagai berikut :
Bagian dalam dari box dan pintu.
Bagian luar dari box yang galvanisir atau cadmium plating tak perlu di cat kalau seluruhnya
terpendam, kalau dipakai Zink Cromate Primer harus di cat dengan cat bakar.
b. Panel-Panel Distribusi.
Panel-panel distribusi harus seperti ditunjukkan pada gambar, kecuali ditunjuk lain. Seluruh
assembly termasuk housing bus-bar, alat-alat pelindung harus direncanakan, dibuat, dicoba dan
dimana perlu diperbaiki sesuai dengan persyaratan.
Panel Distribusi Utama dari jenis indoor type terbuat dari plat baja (metal clad).
Konstruksi harus terbuat dari rangka baja struktur baku, yang bisa mempertahan-kan strukturnya
oleh stress mekanis pada waktu hubungan singkat. Rangka ini secara lengkap dibungkus pada
bagian bawah, atas dan sisi dengan plat-plat penutup (metal clad) harus cukup louvre untuk
ventilasi dimana perlu untuk mengatasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang mengalirkan arus
dan bagian-bagian yang bertegangan sesuai dengan persyaratan PUIL/LMK/VDE untuk peralatan
yang tertutup.
Semua material dan tombol transfer yang dipersyaratan harus dikelompokkan pada satu papan
panel yang berengsel yang tersembunyi.
c. Plat Nama.
Setiap pemutus daya (circuit breeker) harus dilengkapi dengan plat nama dan dapat dibaca
dengan mudah dari jarak 2 m.
Cara-cara pemberian nama harus menunjukkan dengan jelas rangkaian dari pemutus daya atau
alat-alat yang disambung padanya.
Keterangan mengenai hal ini harus diajukan dalam shop drawings.
d. Bus-Bar/Rel.
Bus-bar minimal harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapisi dengan lapisan perak,
dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus (150% dari arus beban terpasang) yang
ukurannya disesuaikan dengan ukuran PUIL (daftar table 6.6.1 PULL 2000). Semua bus-bar/rel di
cat dipegang oleh isolator dengan kuat dan baik pada kerangka panel.
Semua bus-bar/rel harus di cat dengan warna yang sesuai dengan yang disebutkan pada PUIL.
Cat tersebut harus tahan sampai temperature 75 Celcius.

16
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
Bus-bar disusun untuk penempatan isolator dengan baik untuk sistem 3 phase 4 kawat seperti
ditujukkan dalam gambar. Setiap panel harus mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah,
sebuah bus pentanahan yang selanjutnya di klem dengan kuat pada frame panel dan dilengkapi
dengan klem untuk pentanahan dari peralatan di kemudian hari.
e. Terminal dan Mur Baut.
Semua terminal cabang harus diberi lapis tembaga (vertin) dan disekrup dengan menggunakan
mur baut ring dari bahan tembaga atau mur baut yang divernikel (stainless) dengan ring tembaga.
f. Cadangan Penyambungan Dikemudian Hari.
Bila dalam gambar dinyatakan adanya cadangan, maka ruangan-ruangan tersebut harus
dilengkapi dengan bus, klem-klem pemasangan, pendukung dan sebagainya, untuk peralatan
yang dipasang dikemudian hari dapat berupa equipment bus-bar, panel kayu, switch, circuit
breaker dan lain-lain.
g. Alat-Alat Ukur.
Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur seperti pada gambar. Meter-meter adalah
dari type "Moving Iron Vane Type" khusus untuk panel, dengan skala sirkuit, flush atau semi
flush, dalam kotak tahan getaran, dengan ukuran 144x144 mm atau 96x96 mm, dengan skala
linier dan ketelitian 1,5% Posisi dari sakalar putar untuk voltmeter (Voltmeter selector switch)
harus ditandai dengan jelas.
h. Transformator Arus.
Trafo arus adalah dari type kering, dalam ruangan type jendela dengan perbandingan kumparan
yang sesuai dengan ketelitian 0,3 dengan burden sesuai dengan standard-standard VDE.
Pemasangan arus kuat dan dapat menahan gaya-gaya mekanis. Trafo arus untuk ampermeter
juga boleh dipergunakan bersama dengan KWH meter, asalkan ketelitiannya masih baik. Bila
tidak baik, maka harus dipergunakan trafo arus khusus.
i. Sekring.
Sekring adalah dari type kapasitas interupsi tinggi. Semua sekring dipasang pada sisi sumber dari
suatu peralatan yang dapat dicabut (draw out) atau sisi beban untuk peralatan-peralatan harus
mempunyai kapasitas induksi 100 KA.
Sekring harus dipasang pada pendukung yang sama pada peralatan-peralatan yang dapat
dicabut (draw out).
Untuk setiap panel harus disediakan sekring cadangan sebanyak sekring yang ada, yang
disimpan dalam almari khusus dan diberi pengenal yang jelas.
j. Kabel-Kabel Pengontrol.
Kabel pengontrol dari panel-panel harus dipasang di pabrik/bengkel secara lengkap dengan kanal
dan dilindungi terhadap kerusakan mekanis. Ukuran minimal adalah 1,5 mm2 dari type 600 volt,
isolasi PVC. Panel adalah assembling lokal

17
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
k. Pilot Lamp.
Semua tutup muka panel harus dilengkapi dengan :
Pilot lamp untuk menyatakan adanya tegangan R.S.T.
Pilot lamp untuk push button on/off, untuk menyatakan sistem telah on atau off.
Pilot lamp untuk remote control pada panel untuk menyatakan sistem jalankan/berhenti
sesuai yang diinginkan.
l. Penyediaan dari pilot lamp yang disebutkan di atas merupakan keharusan, biarpun pada gambar-
gambar tidak tertera.
Warna-warna untuk pilot lamp :
untuk phase R : warna merah
untuk phase S : warna kuning
untuk phase T : warna biru
untuk menyatakan sistem telah dijalankan dengan push button atau dengan saklar,
ataupun dengan "time switch", menyatakan sistem on : warna merah.
untuk menyatakan sistem telah off : warna hijau.
4. Instalasi Pentanahan.
a. Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak bertegangan, harus dihubungkan menjadi
satu secara elektrikal dengan baik. Suatu rel pentanahan harus disediakan dimana bagian metal
tersebut di atas dihubungkan.
b. Rel pentanahan dihubungkan secara langsung pada sistem pentanahan dengan penampang yang
sesuai, dimana sistem ini dihubungkan dengan tembaga ber-diameter minimal 0,5: ditanam di
dalam tanah, sehingga diperoleh tahanan sistem pentanahan maksimal 1 Ohm.
c. Hal-hal di bawah ini harus dihubungkan pada sistem pentanahan :
panel-panel daya dan penerangan
tangki bahan bakar dalam bangunan
rak kabel/kabel tray
housing generator
pompa-pompa
mesin AC
dan lain-lain.
d. Untuk penghantar pentanahan pengaman digunakan kabel berisolasi, dengan tanda warna
kuning/hijau. Antara titik grounding ke panel menggunakan kawat tembaga telanjang. Jika tidak
ditentukan dalam gambar, diameter penghantar pentanahan pengaman harus sesuai dengan
PUIL 2000.

18
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI LISTRIK UTAMA
1.4. Pengujian.
1. Kontraktor harus melakukan serangkaian pengujian-pengujian untuk mendemonstra-sikan bahwa
bekerjanya semua peralatan dan material yang telah selesai terpasang, memang benar-benar
memenuhi persyaratan yang disebutkan di dalam spesifikasi teknis ini dan standar / referensi
yang digunakan.
2. Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan personil yang perlu untuk melakukan
pengujian.
3. Kontraktor harus menyerahkan jadwal waktu tentang kapan akan diselenggarakan-nya dan cara-
cara pengujian tersebut 14 (empat belas) hari sebelumnya kepada Konsultan MK.

19
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI GENSET
2. INSTALASI GENSET
2.1. UMUM
2.1.1. Uraian Pekerjaan
Pekerjaan listrik ini meliputi seluruh pengadaan pengiriman peralatan sampai ke lokasi,
penyediaan tenaga kerja dan segala sesuatu yang diperlukan untuk itu sampai pemasangan,
training dan testing commissioning hingga penyerahan seluruh instalasi dalam keadaan
sempurna sebagaimana yang diatur dalam spesifikasi teknis ini atau dokumen kontrak lain yang
berkaitan.
2.1.2. Ketentuan
1. Bahan dan Perlengkapan Peralatan
Bahan dan perlengkapan peralatan harus merupakan "standard products" dari pabrik yang
menghasilkannya. Dalam pengajuan maka kontraktor harus menyertakan brosur, katalog,
ukuran, warna atau keterangan lain yang diterbitkan oleh pabrik yang akan dinilai oleh pihak
Konsultan MK apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Sebelum pemesanan barang tertentu sesuai persetujuan maka kontraktor harus mengajukan
contoh bahan yang akan digunakan. Semua peralatan yang ditawarkan harus terjamin
pengadaannya beserta sparepartsnya dalam waktu yang cukup lama dengan menunjukkan
surat jaminan dari agen tunggalnya. Juga harus ditunjukkan bahwa pemakaian barang atau
perlengkapan yang disebutkan sudah disetujui instansi yang berwenang untuk itu.
2. Nama Pabrik/Merk yang disebutkan
Jika dalam spesifikasi ini disebutkan nama pabrik atau merk sesuatu jenis komponen/ peralatan
maka kontraktor harus mengajukan merk tersebut atau merk lain yang setara dengan merk
terdahulu jika terbukti komponen / peralatan tersebut tidak ada dipasang dan disetujui oleh
Pemilik/wakilnya.
3. Klasifikasi dan tenaga ahli Kontraktor.
Kontraktor pelaksana dalam pekerjaan ini harus memiliki pas instalasi PLN minimum golongan
C yang masih berlaku pada tahun berjalan disamping pas lain yang diperlukan untuk bagian-
bagian pekerjaan tertentu. Penanggung jawab bidang elektrikal dari kontraktor pelaksana harus
bersertifikat yang diakui LPJK
4. Peraturan-Peraturan
- Standard Nasional Indonesia :
SNI–04–0225–2000 Tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL-2000)
SNI–04–3593.5.551–2000 Tentang Instalasi Listrik Bangunan Bagian 5 dstnya
SNI–04–3901.3–1995 ICS Tentang .....Bagian 3 : Pengukuran Tingkat Kebisingan di
tempat kerja dan lingkungan
- Standard/Peraturan Teknis dari Negara lain/internasional yang tidak bertentangan

20
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI GENSET
dengan standard di atas dapat dijadikan pegangan antara lain adalah :
VDE/DIN Jerman
British Standard Associates
IEC Standard
NEMA USA.
IES Standard.
5. Testing dan Commissioning
Kontraktor harus menyediakan peralatan, ahli serta fasilitas lainnya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pengujian terhadap peralatan serta instalasinya untuk mana hal ini adalah
membuktikan bahwa pekerjaan tersebut sebagian atau seluruhnya sudah baik dan dapat
berfungsi sesuai dengan persyaratan yang diinginkan.
Testing dilakukan sesuai standard di atas atau yang lain yang disetujui oleh Konsultan MK
Lapangan. Pengujian peralatan yang dimaksud wajib dihadiri oleh Pemberi Tugas atau yang
ditunjuk untuk itu. Kontraktor wajib mengurus perijinan/pengesahan instalasi dari instansi-instansi
yang berwenang yaitu PLN atau Badan Keselamatan Kerja setempat.
6. Garansi dan Training
Genset/peralatan yang diinstalsi oleh kontraktor, selama 180 hari setelah penyerahan pertama
adalah masa garansi.
Untuk peralatan khusus sesuai persetujuan pemilik/wakilnya masa garansi adalah satu tahun.
Selama dalam masa garansi kontraktor harus memberikan training lokal pada 2 orang operator
pemilik/pegawai untuk setiap peralatan dan sistem sampai mereka sendiri mampu untuk
mengoperasikan peralatan tersebut.
Penyerahan surat jaminan oleh Kontraktor disertai dengan gambar sistem dan instalasi
terpasang.
7. Gambar-gambar Rencana
Gambar-gambar yang ada menunjukkan sistem dari pekerjaan, juga menunjukkan tata letak dari
peralatan seperti panel-panel, kabel, atau peralatan-peralatan lainnya. Seandainya kontraktor
menemukan kejanggalan atau kesalahan ataupun perubahan peletakan peralatan karena kondisi
lapangan maka kontraktor wajib memberitahukannya kepada Konsultan MK secara tertulis untuk
mendapatkan penjelasan sebelum pelaksanaan di lapangan.
8. Perlindungan Pemilik.
Atas penggunaan bahan, material, sistem, sertifikat, lisensi dan lain-lain oleh Pemborong maka
Pemberi Tugas dijamin dan dibebaskan segala macam tuntutan Yuridis atau tuntutan lainnya.

21
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI GENSET
2.1.3. Penyerahan
1. Petunjuk Pemeliharaan, Petunjuk Pengoperasian dan Suku Cadang diserahkan/ disampaikan
kepada Pemilik dalam waktu 30 hari sebelum dimulainya pemakaian oleh Pemilik.
a. Petunjuk Pemeliharaan
Setiap peralatan harus dilengkapi dengan :
Detail spesifikasi teknis
Petunjuk operasi start
Rekomendasi tahapan pengoperasian & pemeliharaan
Peralatan yang dibutuhkan untuk pemeliharaan.
a. Petunjuk Pengoperasian
Hal ini menyangkut uraian prinsip operasi dan diagram instalasi. Cara operasi diletakkan pada
peralatan atau bersama dengan wiring diagram kontrol panel pada ruang peralatan tersebut.
c. Suku Cadang
Semua suku cadang yang diperlukan suatu peralatan harus dapat diperoleh dalam waktu
kurang dari 8 jam dan dijamin keberadaannya secara kontinyu.
2. Daftar Material
Pada waktu pengajuan Genset/peralatan yang akan digunakan maka kontraktor harus
melampirkan "Daftar Material Penunjangnya" yang lebih terinci dari semua peralatan yang akan
dipasang. Harus disebut pabrik, merek, type yang disertai brosur atau katalog dengan data
spesifikasi yang jelas dan telah diberi tanda.
3. Gambar-gambar Kerja/Shop Drawing
Sebelum pemasangan peralatan / instalasi dilakukan maka Kontraktor wajib menyerahkan shop
drawing yang menunjukkan detail-detail cara pemasangan untuk disetujui MK/Konsultan MK.
Dalam shop drawing diikutsertakan daftar katalog data dari pabrik, literatur, uraian-uraian,
diagram, data ukuran, nama pabrik, serta pihak pemasok material tersebut dan dibuat rangkap 4
(empat). Shop drawing yang dimaksud dan yang harus diajukan adalah :
Panel Kontrol Genset
Dan lain-lain yang diminta MK/Konsultan MK lapangan, serta usulan/ perubahan dari
rencana yang diminta dalam dokumen ini.

2.1.4. Pengamanan Pekerjaan


1. Kontraktor harus melakukan usaha perlindungan terhadap hasil pekerjaannya, baik dari mulai,
selama maupun setelah terpasangnya hasil pekerjaan. Semua bahan dan peralatan sebelum
pemasangan harus dilindungi terhadap cuaca dan dijaga selalu dalam keadaan bersih. Semua
pipa pelindung dalam tanah yang menembus keluar dinding/pondasi batas luar bangunan, harus

22
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI GENSET
ditutup rapat dengan sealent untuk mencegah masuknya air tanah termasuk ujung-ujung
kabelnya juga harus diusahakan kedap air.
2. Selain daripada hasil pekerjaannya, kontraktor juga harus memperlakukan perlindungan terhadap
pekerjaan lain yang mungkin terpengaruh atau terganggu oleh akibat kegiatan pelaksanaannya.
3. Dalam hal terjadi kerusakkan, kontraktor diminta untuk segera melakukan upaya perbaikan atau
penggantian yang diperlukan dengan persetujuan dari MK tanpa tambahan biaya.

2.1.5. Uraian Sistem


a. Semua daya listrik dalam keadaan normal dipasok dari jaringan PLN.
b. Seandainya terjadi gangguan di jaringan PLN/trafo sehingga daya tidak dapat dipasok dari
sumber PLN maka untuk mengatasi hal ini secara otomatis beban secara selektif akan
disuplai dari generator set.
c. Jika terjadi kebakaran pada salah satu lantai maka secara manual suplai daya listrik lantai
tersebut dan dua lantai terdekatnya harus diputus
Seandainya kebakaran makin berkembang atau membahayakan sirkulasi dari lantai lain maka
semua suplai daya listrik harus diputus kecuali suplai daya untuk pompa hydrant/pompa
sprinkler, lift kebakaran, pressurized fan, lampu emergency / pengarah.
4. Sistem Proteksi
Sistem proteksi dimaksudkan untuk kelebihan beban dan hubung singkat baik untuk panel kontrol
genset maupun untuk genset itu sendiri
5. Pembumian Netral
Pembumian titik netral generator & trafo harus terpisah dan langsung. Pembumian netral
generator & trafo harus terpisah dengan pentanahan pengaman.
6. Denah Instalasi Bahan/Peralatan
Sesuai dengan standard/rekomendasi dari Pabrik dan gambar rencana sebagai pedoman.

2.2. PRODUK / BAHAN

2.2.1. INSTALASI GENSET


1. LINGKUP DAN SISTEM
1.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Instalasi Gen-Set ini mencakup :
Pengadaan & Pemasangan Gen-Set beserta Panel Kontrol Genset
Pengadaan & Pemasangan Spring Vibration damper
Pengadaan & Pemasangan kabel daya/control
Pengujian operasi Genset(sinkronisasi dengan genset lama & simulasi beban)

23
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI GENSET
Melatih tenaga operator termasuk pemeliharaannya
Pengurusan ijin-ijin yang berkaitan dengan pemasangan Genset
1.2. Koordinasi Pekerjaan.
Guna kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diminta untuk melakukan
koordinasi kerja dengan pekerjaan lain terutama dengan pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
Pekerjaan Struktur beton(pondasi existing)
Pekerjaan penyelesaian ruang (dinding, lantai dan ventilasi)
Pekerjaan instalasi tenaga listrik.
1.3. Sistem dan kelengkapan
a) Genset dimaksudkan untuk berfungsi sebagai sumber tenaga listrik cadangan jika listrik dari PLN
mati. Genset harus dapat start dan stop, sinkhron secara otomatis dengan Generator existing.
Sistem ini dilengkapi "Panel Kontrol Genset Standby Unit Generating Set". Jika oleh suatu sebab
Genset gagal start, start harus diulangi secara otomatis sampai tiga kali. Jika tidak juga berhasil,
sistem start tidak bekerja, alarm berbunyi dan menyalakan lampu signal "gagal start" dan Gebset
berikutnya yang beroperasi. Genset harus dilengkapi dengan sistem start secara manual dengan
memindah selector switch ke posisi manual, baru generator di-start dengan push button. Jika
sumber listrik dari PLN telah bekerja kembali, pergantian pembebanan dari Genset ke PLN harus
diberi tenggang waktu atau time delay antara 1 sampai 5 menit dengan system pengaturan off
sesuai program system parallel.
b) Kelengkapan instalasi Gen-Set adalah sebagai berikut :
Pendingin mesin, sistem radiator.
Sistem starting lengkap dengan DC power supply dan battery charger dengan automatic
starting.
Kabel feeder dari Genset ke Panel Control Genset dan kabel kontrol
Sistem pentanahan.
Spare parts tools dan operation manual books.
Sistem peredam getaran (spring vibration)
Sistem sirkulasi udara/Ventilasi & peredam suara ruang Diesel Genset

2. SYARAT PELAKSANAAN
2.1. Kualifikasi Tenaga.
Pekerjaan ini harus dilaksanakan di bawah pengawasan dan koordinasi Tenaga Ahli yang telah
berpengalaman dan mengerti akan teknik-teknik instalasi listrik dan pengujiannya, khususnya yang
mendapat rekomendasi dari pabrik mesin Genset yang dipakai.

24
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI GENSET
2.2. Peralatan.
Kontraktor harus menyediakan peralatan kerja untuk pelaksanaan dan pengujian yang diperlukan
guna kelancaran dan terlaksananya pekerjaan menurut persyaratan yang diminta oleh Kontrak
maupun oleh Peraturan yang berlaku.
Peralatan tersebut antara lain :
Peralatan kerja pemasangan instalasi Genset dan penunjangnya.
Peralatan pengangkat dan pengangkut untuk menempatkan Mesin Diesel pada pondasinya.
2.3. Sertifikat Uji dari Pabrik.
Sebelum pelaksanaan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan MK Sertifikat Uji Mesin
Genset yang dikeluarkan oleh pabriknya guna pemeriksaan dan persetujuan pelaksanaannya.
2.4. After Sales Service.
Pemborong harus melampirkan dalam penawaran, tentang daftar alamat di Indonesia dari Badan
Perwakilan dan Workshop dari merk Diesel Genset yang ditawar-kan, serta jaminan bahwa workshop
tersebut mampu memberikan jasa purna jual (after sales service) terhadap type diesel genset yang
ditawarkan.
2.5. Syarat Batas Level Suara dan Suhu
Level suara yang ditimbulkan oleh generator set tidak boleh melebihi 80 dB pada jarak 1 m(dalam
ruang Genset). Di luar ruangan dengan 60 dB pada jarak 1 m dari dinding ruang.
Temperature maksimum dalam ruang Genset adalah 35oC.

3. SYARAT PENYERAHAN PEKERJAAN.


3.1. Shop Drawing
Berdasarkan gambar rencana dan petunjuk pemasangan dari pabrik peralatan yang telah disetujui,
Kontraktor diminta untuk membuat dan menyerahkan Shop Drawing kepada Konsultan MK guna
pemeriksaan dan persetujuan pelaksanaannya, yang antara lain menunjukkan :
Detail instalasi di ruang mesin.
Detail perletakan dan pemasangan mesin & penunjangnya (peredam getaran, suara dan
instalasi bahan bakar serta instalasi lain yang ada dalam ruang tersebut).
Penyerahan ini harus dilakukan sebelum kegiatan pelaksanaan pekerjaan ini dimulai.
Disamping Shop Drawing, Kontraktor juga harus menyerahkan Daftar peralatan dari seluruh instalasi
Gen-Set ini.
3.2. Katalog dan Petunjuk Pemasangan.
Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan katalog spesifikasi teknis dan
petunjuk pemasangan guna persetujuan pemakaian dan pelaksanaannya dari Konsultan MK.

25
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI GENSET
3.3. Sertifikat Uji.
Mesin Genset yang akan dipasang harus dilengkapi dengan Sertifikat Uji dari Pabrik dan harus
diserahkan kepada Konsultan MK sebelum pemasangan.
3.4. Garansi.
Pada penyelesaian pekerjaan, setelah testing dan commissioning dilaksanakan, Kontraktor diminta
untuk menyerahkan Surat Jaminan/Garansi Mesin Genset yang dipasang, lengkap memuat
persyaratan jaminannya. Garansi pabrik harus berlaku untuk selama 8000 jam(1 tahun) dari mulai
saat penyerahan pertama pekerjaan. Selama masa garansi, Kontraktor & Pabrik bertanggung jawab
penuh atas semua penggantian atau perbaikan yang diperlukan sebagai akibat dari kerusakan atau
kesalahan sistem dan bukan oleh akibat kesalahan pengoperasian.
3.5. As-Built Drawing.
Pada penyelesaian pekerjaan, Kontraktor diharuskan membuat dan menyerahkan As-built Drawing
untuk seluruh sistem instalasi, baik Genset maupun instalasi penunjangnya. Pembuatan dan
penyerahan As-built Drawing ini juga harus mendapat pemeriksaan dan persetujuan dari Konsultan
MK.
3.6. Serah Terima Genset.
Genset baru dapat diserahterimakan apabila sebelumnya Pemborong telah menyerahkan kepada
Pemberi Tugas dokumen-dokumen sebagai berikut :
Sertifikat test dari pabrik, brosur teknis Genset, surat garansi, sertifikat dari Depnaker, as built
drawing, buku manual pengoperasian/perawatan
Berita acara pengetesan uji coba sistem di lapangan.
Berita acara telah melatih tenaga operator (pernyataan dari operator bahwa mereka telah
mampu mengoperasikan Genset ini).
3.7. Pembersihan.
Kontraktor harus dapat menjaga keadaan site tempat bekerjanya selalu bersih selama pemasangan
instalasi.
Semua sisa bahan dan sampah yang ada harus diangkut dari site.
Pada penyelesaian pekerjaan, Kontraktor harus memeriksa keseluruhan pekerjaan dan
meninggalkannya dalam keadaan rapih dan bersih.

4. PENGAMANAN PEKERJAAN.
4.1. Pengangkutan dan Pengangkatan.
Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan, peralatan utama seperti mesin Gen-Set, panel-panel dan lain-
lainnya diangkut dan diangkat dengan peralatan dan metode yang memadai baik kapasitas maupun
jumlahnya. Pengangkutan dan pengangkatan harus dilakukan dan diawasi oleh tenaga ahli yang

26
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI GENSET
telah ber-pengalaman di dalam teknik-teknik pengangkatan dan pengangkutan serta harus
dilaksanakan dengan aman dan cermat.
4.2. Perlindungan.
Kontraktor harus melakukan usaha perlindungan terhadap hasil pekerjaanya, baik dari mulai, selama
maupun setelah terpasangnya hasil pekerjaan. Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah
pemasangan harus dilindungi terhadap terhadap cuaca dan dijaga selalu dalam keadaan bersih.
Selain dari hasil pekerjaannya, Kontraktor juga harus melakukan upaya perlindungan terhadap
pekerjaan lain yang mungkin terpengaruh atau terganggu oleh akibat kegiatan pelaksanaannya.
4.3. Penggantian.
Dalam hal terjadi kerusakan, Kontraktor diminta untuk segera melakukan upaya perbaikan dan
penggantian yang diperlukan untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas dan dengan
tanpa tambahan biaya kepada Pemberi Tugas.

5. PRODUK/BAHAN.
5.1. Mesin Diesel.
1) Peralatan Utama.
Mesin Diesel yang dipakai adalah mesin khusus untuk dapat dikoupling dengan generator dan
dalam keadaan baru, mempunyai sertifikat lulus test dari pabrik serta dengan ketentuan teknis
sebagai berikut :
Kapasitas, tertera di dalam gambar rencana
Mesin 4 langkah
Sistem pendingin dengan water cooled radiator
Direct fuel injection
Bahan bakar minyak diesel dengan nilai octane 40 sesuai dengan DIN 51601.
Sistem start dengan accu/battery.
2) Peralatan Bantu.
Mesin itu harus dilengkapi dengan peralatan sebagai berikut :
Pengatur kecepatan motor dengan menggunakan tegangan 220 V, 50 Hz dan Governor
control(Electronic type).
Spring Vibration damper
Knalpot (muffer), mampu meredam suara hingga kurang dari 70 dB pada jarak 2 meter dari
dinding ruang Genset.
Fleksibel pipe untuk sambungan pipa knalpot ke mesin.
Battery charger.

27
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI GENSET
3) Alat Ukur.
Mesin harus dilengkapi alat ukur sebagai berikut :
Pengukur tekanan bahan bakar pada pompa injeksi.
Pengukur tekanan minyak pelumas pada inlet saringan maupun pada outlet sarangan.
Pengukur tekanan pada udara masuk.
Thermometer minyak pelumas.
Thermometer gas buang.
Thermometer udara masuk.
Tachometer pengukur kecepatan dan indikator kecepatan pada panel mesin.
Pengukur waktu operasi.
4) Alat Pengaman.
Mesin harus mempunyai alat pengaman, dapat menghentikan mesin atau memberi peringatan
jika terjadi kelainan sebagai berikut :
Tekanan minyak pelumas terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Temperature udara dari turbocharger kurang tinggi.
Kecepatan putaran terlalu tinggi.
Temperature air pendingin tinggi.
5) Ketentuan Lain.
Sistem catu (distribusi) bahan bakar harus dilengkapi dengan pompa injeksi jenis
monoblock, yang elemen-elemennya harus mudah diganti dan dengan kontrol overflow.
Harus mempunyai tanki limpahan yang volumenya cukup.
Sistem pelumasan dengan "forced feed lubrication".
Governor mampu diatur secara isochronous dari beban nol sampai beban penuh
6) Peralatan Kerja (Tools) dan Suku Cadang.
Mesin harus dilengkapi peralatan kerja dan suku cadang sebagai berikut :
1 set standard tools.
1 set tools bagi pompa injeksi.
1 set bagi pendingin minyak pelumas.
1 set kunci bagi governor.
1 set kunci bagi turbocharger.
suku cadang untuk perawatan bagi 3000 jam kerja.
5.2. Generator
Generator yang dipakai harus dalam keadaan baru, mempunyai sertifikat lulus test dari pabrik, dan
dengan ketentuan teknis sebagai berikut :
Kapasitas, tertera di dalam gambar rencana,
Generator sinkron 3 fase,

28
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI GENSET
Single bearing,
Self excisting dan self regulating,
Brushless,
Ventilasi sendiri,
Moisture proof,
Bebas dari upper harmonic,
Perubahan tegangan maksimal 1% dan tidak tergantung pada perubahan beban, power factor,
temperature, dan perubahan kecepatan.
Derajat proteksi IP 23,
Generator cocok untuk dikopel dengan mesin diesel yang dipakai, di atas satu steel base frame,
Tahan overspeed sebesar 25% di atas nominal.
5.3. Panel Generator.
1) Tombol-tombol Operasi.
kerja otomatis (automatic start/stop),
pilih kerja otomatis atau manual,
sinkronisasi otomatis atau manual
start manual,
stop manual,
circuit breaker "On",
alarm "Off",
reset,
lamp test.
2) Lampu Isyarat.
Pada panel minimal harus terdapat lampu-lampu isyarat (signal lamp) sbb. :
start,
start gagal,
gagal parallel
masih jalan,
supervisi jalan,
circuit breaker "on"
tekanan minyak lumas rendah,
temperature tinggi,
beban lebih.
5.4. Battery Charger dan Accu.
1) Battery charger harus mempunyai kapasitas yang cukup untuk mengisi accu yang digunakan
untuk starter dan untuk catu (distribusi) daya sirkit kontrol.

29
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI GENSET
2) Accu paling sedikit berkapasitas 200 AH, dapat terdiri lebih dari 1 buah, ditempatkan di dalam rak
dari metal. Pada alas accu harus diberi bahan timah atau bahan lain yang tahan asam untuk
menampung tumpahan air accu.

5.5. Tangki Harian.


1) Tangki harian harus memiliki kriteria dan perlengkapan sebagai berikut :
kapasitas : 1000 liter,
material : plat baja 4 mm,
penyangga : struktur rangka baja yang sanggup menopang beban tangki berisi
penuh,
penyelesaian : * catt dasar meni, * cat expoxy 2 lapis, baik bagian luar maupun
dalam, * penyangga juga di cat epoxy.
kelengkapan : * gelas penduga, * drain di dasar tangki, untuk membuang kotoran
minyak dan air, * manhole, untuk pembersihan.
2) Dari drain harus disambung pipa menuju selokan pembuangan yang terdekat. Dari overflow
harus ada sambungan pipa menuju lokasi tempat pengisian bahan bakar.
3) Tangki harian setelah ditest dan tidak terdapat kebocoran harus diisi penuh (1000 liter).

5.6. Tangki Mingguan.


1) Tangki mingguan harus memiliki kriteria dan perlengkapan sebagai berikut :
kapasitas : 8.000 liter,
material : plat baja 4 mm,
penyangga : struktur rangka baja yang sanggup menopang beban tangki berisi
penuh,
penyelesaian : * catt dasar meni, * cat expoxy 2 lapis, baik bagian luar maupun
dalam, * penyangga juga di cat epoxy.
kelengkapan : * gelas penduga, * drain di dasar tangki, untuk membuang kotoran
minyak dan air, * manhole, untuk pembersihan.
4) Dari drain harus disambung pipa menuju selokan pembuangan yang terdekat. Dari overflow
harus ada sambungan pipa menuju lokasi tempat pengisian bahan bakar.
5) Tangki mingguan setelah ditest dan tidak terdapat kebocoran harus diisi penuh (10.000 liter).
5.7 Pompa Bahan Bakar.
Pompa itu jenis motor listrik & pompa manual yang digerakkan dengan engkol. Dipasang mati pada
tembok, lubang hisap disambung dengan pipa flexible, sedangkan sisi tekan disambung dengan pipa
permanen yang menuju ke tangki harian.

30
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI GENSET
5.8 Pentanahan.
1) Pentanahan titik netral harus dipisah dengan pentanahan pengaman sistem listrik. Nilai
maksimum diperbolehkan adalah 0,5 ohm, diukur pada waktu keadaan kering. Yang dimaksud
kering ialah jika selama 3 hari berturut-turut tidak ada hujan.
2) Pentanahan pengaman (untuk body) dapat disambungkan dengan pentanahan pengaman sistem
listrik.

6. PELAKSANAAN LAPANGAN.
6.1. Pemasangan dan Penyetelan.
a. Pondasi dan Blok Inersia.
Pondasi Mesin (existing) untuk itu Kontraktor harus memberikan data teknis ukuran pondasi
dan berat mesin yang akan dipasang, serta data teknis getaran yang diakibatkan oleh
beroperasinya mesin- tersebut melalui Konsultan MK.
Spring Vibration damper dibuat oleh Kontraktor guna dapat mengimbangi getaran mesin yang
terpasang, termasuk di dalamnya pemasangan angkur-angkur yang dibutuhkan guna
pemasangan/pengikatan mesin pada kedudukannya.
Mesin-mesin disetel pada kedudukannya menurut petunjuk/ketentuan dari pabriknya. Angkur
yang dipasang untuk mengikat mesin pada kedudukannya juga dipakai untuk mengatur
kedudukan mesin dalam hal kedatarannya. Untuk itu tiap-tiap angkur tersebut harus dipasangi
mur sebelum mesin diletakkan di atas perletakkannya. Penyetelan mesin dilakukan dengan
pertolongan mengatur kedudukan/ketinggian pasangan mur yang ada di bawah landasan/alas
mesin, hingga kedudukan mesin benar-benar datar/horizontal. Selanjutnya celah antara Blok
Inersia dengan landasan mesin di grout dengan bahan grouting yang baik dan yang disetujui.
Peredam getaran mesin harus sudah merupakan kesatuan dari mesin. Jika digunakan peredam
lain, peredam harus merupakan peralatan yang direkomendasi oleh pabrik dari mesin yang
dipasang.
6.2. Testing & Uji Coba.
Pemborong harus menyelenggarakan serangkaian pengujian sebagai salah satu persyaratan yang
harus dipenuhi untuk penyerahan pekerjaan. Seluruh pengujian diselenggarakan oleh Pemborong,
termasuk bila harus dilakukan test ulang. Jadwal waktu kapan akan diselenggarakan dan cara-cara
pengujian harus sudah disampaikan ke Direksi selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sebelum
pengujian dilakukan. Sebelum dilaksanakan testing, Kontraktor harus menyampaikan pada Konsultan
MK sebelum pengujian dilakukan.
Pengujian-Pengujian tersebut paling sedikit haruslah sebagai berikut, antara lain :
Test Genset.

31
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI GENSET
 Pengetesan di workshop dengan load bank.
 Test beban kosong (no load test),
 Test gangguan (alarm test),
 Test berbeban (load test).
Pada test dilapangan digunakan beban yang ada, Kontraktor harus dapat mengatur setahap demi
setahap dengan beban 25%, 50%, 75%, 100%, 110% berturut-turut selama 10 menit, 20 menit, 30
menit dan 30 menit.
Test Kerja Otomatis (Main Failure Test).
 Trial Operation Test,
 Manual Operation Test,
 Automatic Operation Test.
Berdasarkan hasil test di atas Kontraktor harus mengeset relay-relay, dan membuat prosedur
cara operasi, yang dimaksudkan di dalam buku petunjuk operasi.
6.3. Pelatihan
Sebelum penyerahan kedua, Pemborong harus telah mengadakan pendidikan dan latihan selama
periode tertentu kepada 3 (tiga) orang calon operator yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas.
Training tentang operasi dan perawatan tersebut harus lengkap dengan 5 (lima) set operating
maintenance and repair manual books, dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.

32
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI PENERANGAN
3. INSTALASI PENERANGAN

3.1. Umum

3.1.1. Uraian Pekerjaan


1. Lingkup Pekerjaan.
Sistem penerangan dan stop kontak.
Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armatur dan komponennya.
Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis saklar dan atau grid switches.
Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis stop kontak biasa dan atau stop kontak
khusus.
Pengadaan dan pemasangan pelindung kabel serta berbagai accessories lainnya, seperti
box, flexible conduit, bends/elbows, socket dan lain-lain.
Pengadaan dan pemasangan kabel instalasi penerangan dan stop kontak.
2. Pekerjaan Berkaitan yang Diuraikan tersendiri :
Pekerjaan Listrik Dasar (panel-panel penerangan)
Pekerjaan Rangka langit-langit
Pekerjaan Penyelesaian langit-langit
Pekerjaan Penyelesaian Dinding dan Lantai
Pekerjaan Diffuser AC, Speaker, Detektor dan Telepon

3.1.2. Ketentuan
1. Kualifikasi Tenaga.
Pekerjaan ini harus dilaksanakan di bawah pengawasan dan koordinasi Tenaga Ahli
( bersertifikasi ) yang telah berpengalaman dan mengerti akan teknik-teknik instalasi listrik dan
pengujian.
2. Peralatan.
Kontraktor harus menyediakan peralatan kerja untuk pelaksanaan dan pengujian yang diperlukan
guna kelancaran dan terlaksananya pekerjaan menurut persyaratan yang diminta oleh Kontrak
maupun Peraturan yang berlaku.
3. Standard dan Referensi.
Standard dan referensi yang digunakan disini adalah :
– SNI–04–0225–2000. tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL-2000)
– SNI–03–6197–2000. Konservasi Energi Sistem Pencahayaan pada bangunan gedung
– Panduan Pencahayaan Sisi Luar Bangunan Tinggi dan Penting di Wilayah DKI
Jakarta thn 1999
– SNI–03–6574–2001. Tata cara perancangan pencahayaan darurat, tanda arah dan

33
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI PENERANGAN
system peringatan bahaya pada bangunan gedung
Standard/Peraturan Teknis dari Negara lain/internasional yang dapat dijadikan pegangan
antara lain adalah :
VDE/DIN Jerman
British Standard Associates
IEC Standard
JIS Japan Standard
NFC Perancis
NEMA USA.
IES Standard.
4. Pengujian.
Sebelum pengoperasian lampu-lampu, Kontraktor harus melakukan pengujian/ pengetesan
terhadap lampu dan instalasinya untuk membuktikan bahwa pekerjaan tersebut adalah baik dan
dapat diterima untuk dioperasikan sesuai fungsinya.
Testing dilakukan sesuai standard dan peraturan yang berlaku dan wajib dihadiri oleh Pemberi
Tugas atau Wakilnya, serta hasil pengetesan harus dibuat dalam bentuk laporan untuk disetujui
oleh Konsultan MK.

3.1.3. Penyerahan
Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan contoh, katalog, shop
drawing guna persetujuan pemakaian dan pelaksanaan dari Konsultan MK.

3.1.4. Uraian Sistem.


Dasar dari perencanaan penerangan dan Stop Kontak terutama mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut :
Interior dan Exterior /Lanscape dari bangunan
Standard yang ada
Saat terjadi kebakaran(lampu pengarah/emergency).
Sumber daya untuk semua lampu dalam keadaan normal 100% diperoleh dari PLN atau Genset,
sedang jika terjadi kebakaran maka sebagian lampu tetap menyala dengan sumber daya
menggunakan Batterai dan Charger. Pada waktu malam atau saat kantor tidak beroperasi penuh
lampu-lampu yang dapat terus menyala adalah bagian hall lift, tangga koridor dan ruang khusus yang
berkaitan dengan komputer kliring. Pengoperasian lampu (on/off) secara manual dengan
menggunakan saklar atau gridswith.

34
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI PENERANGAN
3.2. Produk/bahan

3.2.1. Kabel dan Konduit.


1. Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi peraturan PUIL/LMK.
Semua kabel/penghantar harus baru dan harus jelas ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya,
nomor dan jenis pintalannya.
Kabel, instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus kabel inti tembaga dengan insulasi
PVC, satu inti.
Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm2.
Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut :
Fasa -1 : merah
Fasa -2 : kuning
Fasa -3 : hitam
Netral : biru
Tanah (Ground) : hijau - kuning (strip).
Kabel harus dari merk Kabelindo, Kabel Metal, Tranka atau Supreme atau setara.
2. Pipa Instalasi Pelindung Kabel.
Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah pipa PVC high impact dengan ulir dan
diameter minimum 3/4"
Pipa, elbow, socket, junction box, clamp dan accessories lainnya, juga tidak boleh kurang dari
3/4" diameter.
Pipa flexible dari baja harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung (junction
box) dan armatur lampu.
3. Bahan Isolasi.
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, gelas, tape
sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain harus dari type yang disetujui, untuk
penggunaan, lokasi voltage dan lain-lain tertentu itu harus dipasang memakai cara yang disetujui
anjuran perwakilan Pemerintah dan atau Manufacture.

3.2.2. Stop Kontak, dan gridswith/sakalar.


1. Stop Kontak
Stop kontak biasa yang dipakai adalah stop kontak satu phasa, untuk pemasangan di
dinding/kolom .
Stop kontak dinding/kolom harus satu type untuk pemasangan rata dengan dinding/kolom
dengan rating 250 Volt, 10 Ampere.

35
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI PENERANGAN
2. Stop Kontak Khusus (SKK).
Stop kontak khusus yang dipakai adalah stop kontak satu phasa untuk pemasangan rata dinding
dengan ketinggian 150 cm di atas lantai. SKK harus mempunyai terminal phasa, netral dan
pentanahan dengan rating 250 Volt, 16 Ampere.
3. Gridswith/sakalar Dinding.
Gridswith/sakalar harus dari tipe untuk pemasangan rata dinding tipe skrup, dengan rating 250
Volt, 10 Ampere, single gangs atau multiple gangs (Grid Switches).
4. Box untuk gridswith/sakalar dan Stop Kontak.
Box harus dari bahan dengan ketebalan tidak kurang dari 35 mm. Kotak dari metal harus
mempunyai terminal pentanahan.
Gridswith/sakalar atau stop kontak dinding terpasang pada box dengan menggunakan baut.
Pemasangan dengan cakar yang mengembang tidak diperkenankan.
Merk saklar dan stop kontak yang digunakan : Clipsal, Berker dan MK (lux)

3.2.3. Armatur Lampu dan Komponen.


Armatur yang dipasang harus disesuaikan dengan gambar perencanaan dengan bentuk disesuaikan
dengan Arsitek/Interior. Material terbuat dari lembaran baja dengan tebal minimum 0,7 mm dan di
cat dengan sistem cat bakar bebas karat dan cacat lain.
Adapun jenis-jenis lampu yang direncanakan adalah :
1. TL Inbow :
Rumah dari lembaran baja yang dibuat kokoh & kuat
Armatur harus dilengkapi dengan rangka dudukan atau lekatan serta bahan penunjangnya.
Armatur merk Artolite, Artoria atau Philips.
Koponen : 2x36 watt (@ 3200 lumens)
Tabung : jenis coolday light merk Phillips
Starter : 2x20 - 60 watt merk Phillips
Ballast : 2x20 - 60 watt atau 2x20 watt merk Phillips
Fitting : type H 04 merk Phillips
Kapasitor : harus mampu dengan faktor koreksi 0,9 dari merk Phillips
2. Lampu TL Industrial.
Rumahan dari lembaran baja yang dibuat kokoh dan kuat tanpa penutup
Komponen :
Tabung : 2x36 watt atau 1x36 watt (@ 3300 lumens
Ballast : 2x40 watt atau 1x40 watt. Starter, fitting
Kapasitor : harus mampu dengan faktor koreksi 0,9 dari merk Phillips

36
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI PENERANGAN
3. Lampu Downlight.
Rumah dari lembaran baja dengan tebal minimum 0,7 mm
Armature dilengkapi dengan reflektor alluminium.
Fitting menggunakan E-27 untuk halogen, Compact unit Flourescent (PLC 13 watt).
Lampu yang dipakai dari jenis :
Flourescent : 13 watt minimal 900 lummen
Halogen : 50 watt minimal 1000 lummen
Ballast, Started, Kapasitor Kompact dalam unit.
4. Lampu Sorot dalam (Spot)
Armature terbuat dari bahan alluminium berbentuk silinder.
Fitting menggunakan outbow.
Armature dipasang outbow.
Lampu yang dipakai adalah jenis halogen 150 watt minimal 2250 lummen.
5. Lampu Sorot Luar (Flood).
Rumah lampu terbuat dari die-cast alluminium atau steel stoved enamel finished dan
dilengkapi dengan anodized alluminium reflektor.
Lampu harus dilengkapi dengan Mounting base agar dapat terpasang dengan baik.
Jenis lampu metal halide 1000 watt.
Rumah lampu harus tahan terhadap cuaca, terbuat dari alluminium IP-65
6. Lampu Barret.
Rumah dari plat besi dengan tebal minimum 0,7 mm.
Penutup dari Acrylic putih
Lampu : Flourescent PL 18 watt.
Fitting, Ballast, Starter merupakan satu unit.
7. Lampu Emergency & Orientasi.
Lampu emergency yang digunakan adalah dari jenis flourencent, dengan sumber daya dari
batterei.
Pada saat listrik PLN/Genset menyala lampu harus dapat dioperasikan dari listrik
PLN/Genset dengan group terpisah (satu buah lampu) dan dapat dihidup-matikan dengan
switch.
Bila PLN/Genset mati, lampu emergency tetap menyala (tanpa terputus).
Bila PLN/Genset hidup kembali maka lampu dapat di-offkan dan semua operasi diatas
harus dapat bekerja secara otomatis.
Tegangan input adalah 220 Volt.
Untuk lampu orientasi dipakai jenis Flourescent 20 watt mounted.

37
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI PENERANGAN
Untuk lampu exit dipakai jenis flourescent 2x8 watt.

3.3. Pelaksanaan.

3.3.1. Persiapan.
Pemborong harus menutup dan merapikan kembali setiap galian atau bobokan yang dilakukan pada
Konstruksi bangunan, yang disebabkan pekerjaan instalasi penerangan/ stop kontak.
Untuk menghindari sejauh mungkin pekerjaan pembobokan maka semua inserts, sleeves, receways
atau openings harus telah dipersiapkan dan dipasang dalam tahap pekerjaan kontruksi atau finishing.

3.3.2. Instalasi dan Pemasangan Kabel.


1. Pemakaian Kabel.
Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan luas penampang lebih kecil dari 2,5 mm 2 ,
kecuali untuk pemakaian remote control.
Kecuali persyaratan lain, Konduktor yang dipakai ialah dari type :
Untuk instlasi penerangan adalah NYM dengan konduit PVC High Impact dengan ulir.
Untuk kabel penerangan taman menggunakan kabel NYFGBY.
2. "Splice"/Pencabangan.
Tidak diperkenankan adanya "Splice" ataupun sambungan-sambungan baik dalam group maupun
cabang-cabang, kecuali pada outlet kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai.
Sambungan pada kabel harus dibuat kuat secara mekanis maupun secara elektris, dengan cara-
cara "Solderless Connector".
Semua sambungan kabel baik di dalam junction box, panel ataupun tempat lainnya harus
mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselen atau
bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.
Penyambungan Kabel.
Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang
khusus untuk itu (misalnya junction box dan lain-lain).
Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama masing-masing, dan
harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah penyambungan
dilakukan.
Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Pengawas/Konsultan MK.
Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga nilai isolasi
tertentu.
Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus dilindungi dengan
pipa baja dengan tebal maksimal 2,5 mm.
Saluran Penghantar Dalam Bangunan.

38
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI PENERANGAN
Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan ceiling saluran penghantar
(conduit) di-klem di beton.
Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan ceiling gantung saluran
penghantar (conduit) dipasang di atas cable ladder dengan tidak membebani ceiling atau
di-klem pada beton.
Seluruh kabel penerangan, lebih dari empat jalur harus diletakkan pada cable ladder.
Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum 5/8"
diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan
junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan
terminal strip di dalam junction box.
Ujung pipa yang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi dengan socket/lock
nut, sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap
kabel yang berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m, harus dimasukkan
dalam pipa logam dan pipa harus diklem ke bangunan pada setiap jarak 50 cm serta
ditanahkan.
Pemasangan Kabel Dalam Tanah.
Kabel tegangan rendah untuk penerangan taman/parkir harus ditanam minimal sedalam 60
cm
Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus dilindungi dengan cetakan beton cor dan
diberi pasir.
Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 80 cm dan dilindungi dengan pipa
galvanized.
Kabel-kabel yang menyeberang selokan, dilindungi dengan pipa galvanized, pipa harus
berjarak tidak kurang dari 30 cm dari pipa gas, air dan lain-lain.
Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang dalam tanah harus bersih dari bahan-
bahan yang dapat merusak isolasi kabel, seperti : batu, abu, kotoran bahan kimia dan lain
sebagainya.
Penyambungan kabel dalam tanah tidak diperkenankan secara langsung, harus
mempergunakan peralatan khusus untuk penyambungan kabel dalam tanah.

3.3.3. Instalasi Sakalar dan Stop Kontak (Outlet).


Gridswith/sakalar.
Sakalar-sakalar dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10 A/250 V. Sakalar pada umumnya
dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar.
Jika tidak ditentukan lain, sakalar-sakalar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada tembok
setinggi 150 cm di atas lantai yang sudah jadi kecuali ditentukan lain oleh Konsultan MK
Lapangan.

39
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI PENERANGAN
2. Stop Kontak.
Stop kontak haruslah dengan type yang memakai earting contact dengan rating 10 A/250 V AC,
semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 harus diberi saluran ke tanah
(grounding).
Stop kontak harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm dari atas
lantai yang sudah jadi atau sesuai petunjuk Konsultan MK Lapangan.
3.3.4. Pengujian.
Pengujian dilaksanakan pada tahap dimana material/peralatan dipasang dan pada tahap dimana instalasi
telah terpasang, baik per bagian atau secara keseluruhan

40
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI PENTANAHAN PENGAMAN & PENANGKAL PETIR
4. INSTALASI PENTANAHAN PENGAMAN & PENANGKAP PETIR

4.1. Umum

1. Sistem.
Sistem Pentanahan Pengaman dalam spesifikasi teknis ini adalah semua usaha untuk melindungi
peralatan dari bahaya akibat adanya tegangan sentuh baik langsung/tidak langsung. Sistem
penangkal petir dimaksudkan untuk melindungi semaksimal mungkin bangunan dari adanya
sambaran petir sehingga bangunan tidak rusak termasuk isi bangunan sendiri .
2. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan terdiri dari : pengadaan bahan dan alat, dalam hal ini konduktor penyalur
muatan listrik, penyangga konduktor (bila diperlukan), pipa instalasi, sambungan-
sambungan(system caldweld), elektroda pembumian dan perlengkapan lain-lainnya yang
menunjang pekerjaan ini. Kecuali pipa instalasi dan box test semua bahan/alat harus dari bahan
yang sama dengan konduktor.
Adapun lingkup pekerjaan ini sebagai berikut :
pemasangan
pengujian-pengujian
perbaikan-perbaikan selama masa pemeliharaan.

4.2. Ketentuan
a. Klasifikasi dan tenaga ahli Kontraktor.
Kontraktor pelaksana dalam pekerjaan ini harus memiliki pas instalasi PLN minimum
golongan C yang masih berlaku pada tahun berjalan disamping pas lain yang diperlukan
untuk bagian-bagian pekerjaan tertentu. Penanggung jawab bidang ini dari kontraktor
pelaksana harus bersertifikat (SKA-LPJK).
b. Standar & Peraturan Lain-lain
a. SNI–04–0225–2000 Tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL-2000)
b. SNI–04–3593.5.551–2000 Tentang Instalasi Listrik Bangunan Bagian 5 dstnya
SNI–03–7013–2004 Sistem Proteksi Petir pada bangunan gedung
SNI– 03–6652–2002 Tata cara perancangan proteksi bangunan dengan perelatan
terhadap sambaran petir
SNI–04–6921–2002 Assesment resiko kerusakan yang disebabkan oleh petir
c. Standard/Peraturan Teknis dari Negara lain/internasional yang tidak bertentangan
dengan standard di atas dapat dijadikan pegangan antara lain adalah :
- VDE/DIN Jerman
- IEC Standard

41
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI PENTANAHAN PENGAMAN & PENANGKAL PETIR
- NEMA USA.
c. Testing
Kontraktor harus menyediakan peralatan, ahli serta fasilitas lainnya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pengujian terhadap instalasi untuk mana hal ini adalah membuktikan bahwa
pekerjaan tersebut sebagian atau seluruhnya sudah baik dan dapat berfungsi sesuai dengan
persyaratan yang diinginkan.
Testing dilakukan sesuai standard di atas atau yang lain yang disetujui oleh Konsultan MK
Lapangan. Pengujian yang dimaksud wajib dihadiri oleh Pemberi Tugas atau yang ditunjuk
untuk itu. Kontraktor wajib mengurus perijinan/pengesahan instalasi dari instansi-instansi
yang berwenang yaitu PLN atau Badan Keselamatan Kerja/Depnaker setempat.
d. Gambar-gambar Rencana
Gambar-gambar yang ada menunjukkan sistem dari pekerjaan, juga menunjukkan tata letak
dari kabel atau peralatan-peralatan lainnya. Seandainya kontraktor menemukan kejanggalan
atau kesalahan ataupun perubahan peletakan peralatan karena kondisi lapangan maka
kontraktor wajib memberitahukannya kepada Konsultan MK secara tertulis untuk
mendapatkan penjelasan/penyelesaian sebelum pelaksanaan di lapangan.

4.3. Penyerahan
a. Petunjuk Pemeliharaan, disampaikan kepada Pemilik dalam waktu 30 hari sebelum
dimulainya pemakaian oleh Pemilik.
Setiap instalasi harus dilengkapi dengan :
Detail spesifikasi teknis
Rekomendasi tahapan pengetesan & pemeliharaan
Peralatan yang dibutuhkan untuk pemeliharaan.
b. As-Built Drawing.
Pada penyelesaian pekerjaan, Kontraktor diharuskan membuat dan menyerahkan As-built
Drawing untuk seluruh sistem instalasi, baik penerima, control box maupun instalasi
penunjangnya. Pembuatan dan penyerahan As-built Drawing ini juga harus mendapat
pemeriksaan dan persetujuan dari Konsultan MK.

4.4. Persyaratan Teknis


- Penerima :
Sistem penerima menggunakan Elektrostatis jenis EF dengan prinsip kerja corona (non
radioaktif)
Konduktor.

42
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI PENTANAHAN PENGAMAN & PENANGKAL PETIR
Konduktor yang akan dipakai sebagai penyalur muatan listrik ke bumi adalah kabel BC 50
mm2 untuk pentanahan pengaman dan coaxial 50 mm2 untuk penangkap petir. Penyangga
konduktor harus terikat dengan kokoh, jarak antara penyangga konduktor maksimum 0,5
meter.
Sambungan-sambungan yang dipasang(hanya untuk pentanahan pengaman) harus
menghasilkan kotak-kontak yang baik secara listrik maupun mekanis. Konduktor harus
dijamin dapat mentransfer dengan aman muatan listrik ke elektroda pembumian.
Pembumian.
Tahanan pembumian yang direncanakan maksimum adalah 2 ohm untuk listrik, lebih kecil
1 ohm untuk peralatan elektronik/perangkat, dan maksimun 2 ohm untuk penangkal petir.
Ground rod harus terbuat dari batang tembaga massif dengan diameter minimum 1 inch
dan panjangnya tidak kurang dari 6 meter. Sambungan pembumian harus terletak pada
bak kontrol dan sambungan dari konduktor ke elektroda pembumian harus dibuat
sedemikian rupa untuk memudahkan pemeriksaan (test box).
Bak Kontrol/Kotak Pemeriksaan.
Kotak pemeriksaan(test box) dari besi anti karat dan bak kontrol dibuat dari pasangan
beton dengan tutup plat beton bertulang dengan ukuran sesuai dengan gambar.
Peralatan Penunjang.
Kontraktor wajib menyediakan peralatan maupun bahan yang tidak disebut di spesifikasi
teknis ini untuk kelancaran dan pemasangan sistem.
Bahan yang digunakan adalah produk lokal dengan sistem Calweld dan khusus penangkal petir
menggunakan merk EF Swiss, Australia atau Prevectron.

4.5. Pemasangan
Pemasangan harus sesuai petunjuk pada gambar dimana konduktor penyalur petir diletakkan pada
shaft terpisah. Penyesuaian letak instalasi dan cara pemasangan harus di lapangan dan disambung
dengan kondisi instalasi existing. Karena keadaan lokasi sebenarnya maka kontraktor harus
menuangkan keadaan sebenarnya dalam bentuk shop drawing yang harus disetujui oleh Konsultan MK.
Konduktor dan semua alat bantunya harus kokoh secara listrik maupun mekanik(sistem caldweld)

43
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI PENTANAHAN PENGAMAN & PENANGKAL PETIR

44
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


RKS INST TELEPON

5. INSTALASI TELEPON

5.1. UMUM

5.1.1. Lingkup Pekerjaan


Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan Instalasi Telepon, yang antara
lain meliputi, tetapi tidak terbatas pada butir-butir berikut :
- Pemasangan seluruh sistem instalasi (Sambungan dari Telkom, PABX, Instalasi kabel, Terminal
Box dan pesawat telepon) hingga sesuai dengan persyaratannya.
- Mengadakan pengujian pada seluruh system instalasi, hingga sistem telephone tersebut dapat
berfungsi dengan tepat, benar dan sebagaimana mestinya.
- Menyelenggarakan pemeliharaan terhadap sistem, termasuk penyediaan suku cadang selama
waktu minimal 3 tahun.
- Mengadakan training bagi calon-calon operatornya.

5.1.2. Ketentuan
1. Kualifikasi Tenaga
Pekerjaan ini harus dilaksanakan dibawah pengawasan dan koordinasi Tenaga Ahli yang telah
berpengalaman dan mengerti akan teknik-teknik instalasi telepon dan pengujiannya, khususnya
tenaga ahli yang telah mendapat rekomendasi dari pabriknya.
2. Perijinan
Segala Perijinan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi telepon menjadi beban
dan tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya, termasuk di dalamnya ijin Instalasi dan Ijin Operasi.

5.1.3. Standard dan Peraturan Instalasi


Peraturan-peraturan yang dilakukan oleh Dinas Kebakaran.
Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen atau lembaga pemerintah yang
berwewenang dan sudah diakui penggunaannya.
SNI – 04 – 4111 – 1990 = Sentral telepon Langganan (STL)
SNI – 04 – 2021 – 1990 = Pesawat Telepon
Peraturan dari Perumtel
Peraturan Daerah setempat

5.1.4. Penyerahan
1. Gambar Kerja (Shop Drawing)
Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan Shop Drawing, yang
antara lain menunjukkan :
Detail pemasangan jalur instalasi berupa sistem gantungan, sokongan, talang atau tangga
kabel.

44
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


RKS INST TELEPON
Detail pemasangan peralatan sesuai petunjuk pemasangan dari pabriknya.
Detail-detail penting lainnya guna keperluan teknis pelaksanaan.
2. Contoh dan Katalog, Petunjuk Pemasangan/Operasi
Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas Contoh,
Katalog, Petunjuk Pemasangan, dan Petunjuk Operasi Perlatan, guna pemeriksaan dan
persetujuan pemakaiannya.
3. Jaminan/Garansi, dan masa pemeliharaan
Masa garansi barang import adalah 360 hari.
Masa garansi barang asembling dalam negeri, 180 hari.
Masa garansi pekerjaan dan pemeliharaan adalah 180 hari.
4. Bukti kesesuaian
Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diminta untuk menyerahkan kepada Konsultan
Pengawas Surat-surat Bukti kesesuaian berupa Sertifikat uji Peralatan dan sertifikat keahlian
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, guna pemeriksaan dan persetujuannya.

5.2. Uraian Pekerjaan


5.2.1. Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan Instalasi Telepon, yang antara
lain meliputi, tetapi tidak terbatas pada butir-butir berikut :
- Pemasangan seluruh sistem instalasi (Sambungan dari Telkom, PABX, Instalasi kabel, Terminal
Box dan pesawat telepon) hingga sesuai dengan persyaratannya.
- Mengadakan pengujian pada seluruh system instalasi, hingga sistem telephone tersebut dapat
berfungsi dengan tepat, benar dan sebagaimana mestinya.
- Menyelenggarakan pemeliharaan terhadap sistem, termasuk penyediaan suku cadang selama
waktu minimal 3 tahun.
- Mengadakan training bagi calon-calon operatornya.

5.2.2. PABX yang dimaksudkan adalah merupakan IP PABX system yang memiliki kemampuan konfigurasi
sebagai berikut:
5 trunk analog ke sentral PT. Telkom terdiri dari 5 trunk analog terpakai dan 5 trunk analog
spare.
10 trunk digital E1 PRI ke sentral local PT. Telkom
100 extension
10 DIOD Line
5 extension IP.
1 (satu) port interface untuk Music-on-Hold

45
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


RKS INST TELEPON
1 (satu) port interface untuk paging system
2 set PC console untuk Operator.
Auto attendance, minimal mampu menerima 15 call simultan.
Sistem peninggalan pesan terpadu (unified messaging system) yaitu sebuah sistem yang
mencakup fasilitas peninggalan pesan sekurangnya mencakup sistem peninggalan pesan
suara (voice mail System), sistem peninggalan pesan elektronik (e-mail system) dan sistem
peninggalan pesan fax (fax mail system) dan juga dapat digunakan sebagai system
penjawab/penerima panggilan masuk, lengkap dengan tape drive sebagai tempat
penyimpanan/storage serta support integrasi dengan LDAP third party, untuk memenuhi
kebutuhan:
5 pengguna pesan voice-mail
5 pengguna pesan e-mail
5 pengguna fax-mail
10 kanal automated attendant
Sistem OA & M (Operation, Administration & Maintenance) PABX yang sudah berbasis GUI
dan berjalan di sistem Linux/Unix/Setara untuk memberikan kemudahan operasional dan
pemeliharaan semua pengguna PABX.
PFTU 100 port
100 unit analog telepon set
6 unit Iphone midlow level
4 unit Ipone high midlevel.

5.2.3. Peralatan penunjang untuk sistem PABX ini adalah sebagai berikut:
1 (satu) set terminal untuk OA & M (operation, administration & maintenance) GUI.
Dengan spesifikasi sebagai berikut:
Intel Pentium IV/Latest Version
Ethernet Card
Colour Graphic Monitor Super VGA 21"
Hard disk 80 GB
CD/DVD-WRoom 52 X
RAM 256 MB
Sound Card & Speaker
FDD 3,5"
VGA Card Riva TNT 128 MB/ Setara
Mother Boards ASUS / Setara
Software OA & M (operation, administration & maintenance)

46
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


RKS INST TELEPON
1 (satu) set Billing System untuk memenuhi kebutuhan seluruh pengguna telepon dengan
kemampuan melakukan charging .
Dengan spesifikasi sebagai berikut:
Intel Pentium IV/Latest Version
Ethernet Card
Colour Graphic Monitor Super VGA 21"
Hard disk 80 GB
CD/DVD-WRoom 52 X
RAM 1 GHz
Sound Card & Speaker
FDD 3,5"
VGA Card Riva TNT 128 MB/ Setara
Mother Boards ASUS / Setara
Software Billing System
Software IP PABX
1 (satu) set printer untuk mencetak hasil OA & M dan billing.
1 (satu) set modem untuk OA & M pemeliharaan jarak jauh.
1 (satu) set MDF (Main Distribution Frame) dengan kapasitas sekurangnya 2 kali (untuk
koneksi paralel ke sisi jaringan dan ke peralatan PABX) kapasitas kabinet yang terpasang.
1 (satu) set arrester untuk 112 port trunk analog.
1 (satu) set termination (punch down) tool untuk perawatan perkabelan di MDF.
1 (satu) set battery backup untuk memberikan cadangan daya PABX dengan kapasitas
sekurangnya 2 jam.
1 (satu) set UPS untuk memberikan cadangan daya terminal maintenance, printer dan
modem OA & M, dengan kapasitas sekurangnya ½ jam.
1 (satu) set CD Player untuk music on hold
Design-nya harus modular, sehingga memberikan kemudahan dalam pengembangan kapasitas
sejalan dengan peningkatan kebutuhan komunikasi dari waktu ke waktu.
PABX yang ditawarkan harus mampu memberikan solusi yang tepat terhadap kebutuhan akan
kapasitas dan fungsi/fasilitas, disamping persyaratan antara lain:
Kemudahan perangkat keras (hardware):
Harus mudah dan ekonomis bila diperlukan pengembangan maupun peningkatan
kemampuan (up-grade) dari peralatan, dengan ketentuan bahwa dari apa yang sudah
terpasang tidak ada yang terbuang.

47
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


RKS INST TELEPON
Harus mudah dan efisien dalam melakukan service dan pemeliharaan, serta kemudahan
dalam penyediaan suku cadang, sehinga dapat dicapai kecepatan dan ketepatan service
serta pemeliharan dengan biaya yang lebih hemat.

5.3. Persyaratan Teknis Peralatan

5.3.1 Spesifikasi Umum PABX


a. PABX menggunakan teknologi SPC (Stored Program Control) electronic digital switching
dengan campuran teknologi TDM (Time Division Multiplexing) dan Internet protocol exchange
atau IP-PBX yang dapat berfungsi mengubah sinyal suara kedalam bentuk paket data
sehingga suara, data dan gambar dapat digabungkan dalam satu saluran/media melalui
LAN/WAN, serta dapat memenuhi standard A-law PCM (Pulse Code Modulation) sesuai
dengan rekomendasi CCITT.
b. Berbasis Open OS (Operating System) seperti Linux / Unix, dan harus hardened pada sistem,
tidak rentan terhadap virus dan gangguan lain (bukan sistem operasi Windows).
c. System harus memiliki reliability 99,999%.
d. Rancangan PABX bersifat modular dalam arti dapat dikembangkan dengan mudah dari
kapasitas awal menjadi kapasitas yang diinginkan, Penambahan jumlah pesawat extension,
Trunk line serta fitur-fitur dapat dikembangkan tanpa mengganggu sistem.
e. Slot-slot pada cabinet PABX bersifat universal yang tidak membatasi jenis-jenis modul
tertentu di tempat-tempat tertentu.
f. Dapat diintegrasikan dengan sistem PABX lain menggunakan Qsig signalling
g. Dapat disambung dengan pesawat analog telepon, digital telepon, IP telepon. Apabila IP
telepon dihubungkan dengan jaringan LAN / WAN yang ada, maka IP telepon tersebut harus
merupakan nomor extension PABX.
h. Perangkat dan material yang akan digunakan harus mempunyai karakteristik, kapasitas serta
kemampuan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan, serta memiliki lisensi sesuai dengan
pemakaiannya.
i. Memiliki Auto Attendance yang terintegrasi dengan sistem IP PBX dan mampu menerima
minimal 15 call simultan. Greeting dapat diubah lewat LAN (WAN).
j. Power supply wide range voltage 100-240 VAC.
k. Modul-modulnya memiliki sirkit pelindung terhadap petir dan tegangan kejut, tegangan 220 V
rms, pelindung terhadap tegangan lebih serta pelindung terhadap panas.
l. Saluran TELKOM dapat berpindah secara otomatis ke saluran cabang yang telah ditentukan,
bila aliran tenaga listrik maupun baterai tidak bekerja/mati.
m. Memiliki kemampuan untuk dihubungkan dengan alarm eksternal baik berupa lampu atau
bel/buzzer untuk memberitahukan apabila terjadi kerusakan sistem atau night answering.

48
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


RKS INST TELEPON
n. Dapat disambungkan dengan extension analog dari jenis LD dan/atau DTMF, extension digital
dengan standard ISDN maupun pesawat telepon IP enhanced hardware yang jalan di LAN
dengan topologi Ethernet. Extension digital dan IP memiliki kemampuan untuk komunikasi
suara maupun data secara simultan (full duplex).
o. Dapat dihubungkan dengan saluran TELKOM analog maupun saluran TELKOM digital (ISDN)
sesuai dengan standard CCITT (Consultative Committee on International Telegraphy and
Telephony) untuk primary access.
p. Memiliki fungsi dan fasilitas yang diperlukan untuk komunikasi suara, komunikasi data (data
switching), dan memiliki kemampuan dihubungkan sebagai jaringan (networking) baik secara
star mesh atau kombinasi keduanya.
q. Mempunyai interface untuk dapat dihubungkan dengan media transmisi yang khusus
menggunakan jasa satelit.
r. Mempunyai interface untuk dapat dihubungkan dengan media transmisi fiber-optic.
Mempunyai interface untuk dapat dihubungkan dengan Televox-Voice Mail, Auto Attendant,
Interactive Voice Respons, Fax pooling System.

5.3.2 Spesifikasi Teknis PABX


a. Menganut sistem arsitektur terdistribusi dengan multi processing system yang dapat mengatur
semua Gateway/cabinet yang ada di setiap lokasi dengan tingkat reliability dan availability
yang tinggi dan bukan merupakan kumpulan dari standalone IP PBX.
b. Menggunakan redundant processor dimana processor yang digunakan harus lebih dari satu
dan mampu bertindak sebagai running processor dan stand by processor.
c. Hubungan antara processor dengan gateway harus secara duplikasi untuk mendukung high
reliability.
d. Dapat dikembangkan sampai 500 extension yang terdiri dari: IP analog dan digital extension
dengan hanya melakukan penambahan card-card dan/atau module-module sesuai kapasitas
yang dibutuhkan
e. Memiliki solusi untuk Branch Gateway, yang memungkinkan remote IP extension melakukan
local call ke PSTN lokal tanpa melalui pusat
f. Mampu mengcompress dan uncompress Voice Conversation (Codec) dan fax transmission
yang lewat melalui IP Infrastructure ( VoIP dan FoIP) yang sesuai dengan standard yang ada,
sehingga dapat mengurangi kebutuhan Bandwidth
g. System dapat diintegrasikan dengan Mobile Operator Network (GSM & CDMA) sehingga
dimungkinkan terjadinya brigde antara extension dengan Mobile Phone, untuk transfer atau
conference dengan internal.
h. Aplikasi voice dapat di load/install di mobile phone untuk call internal, external, conference,
transfer

49
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


RKS INST TELEPON
i. System IP-telephony harus dilengkapi dengan fasilitas penyandian (encryption) baik pada
system Processor, Gateway (Cabinet) maupun end-point (telepon set).
j. Bisa dioperasikan walaupun tanpa operator (auto – attendant)
k. Skema sistem penomorannya bebas.
l. Mempunyai fasilitas personal identification Code yang memudahkan charging allocation.
m. Maintenance dapat dilakukan dari terminal manager.

5.3.3 Feature
a. Dialling, dengan nomor yang disingkat dari beberapa digit menjadi kode yang mudah dihafal.
b. Call Forwarding. Panggilan dapat dibelokkan ke terminal lain apabila tidak dijawab, sibuk atau
absen dari group.
c. Bila panggilan data lebih dari satu maka panggilan-panggilan tersebut akan antri (call queueing).
d. Compatibility check. Untuk komunikasi data dibutuhkan checking yang benar, apakah terminal A
dapat menghubungi (compatible) dengan terminal B.
e. Group Hunting.
f. Untuk komunikasi data keluar sistem (ke Telkom) dibutuhkan modem poolling untuk menghemat
jumlah modem yang digunakan cukup dengan beberapa modem yang dapat dibuatkan secara
sharing dengan jalan memutar nomor modem yang dikehendaki atau cukup nomor group
modem.
g. Sistem yang ditawarkan harus bisa dihubungkan dengan telephone yang menggunakan
simultaneous voice dan data pada satu pair cable (2B+D).
h. Untuk memenuhi kebutuhan security pemindahan data dari access yang tidak diinginkan
(tindakan yang bersifat kriminal) untuk mengakses terminal dari terminal lain, sistem harus
dapat memberikan kemampuan sehingga dengan atau tanpa tambahan alat yang diperlukan:
Direct access dengan password
Access + password dengan prosedur pemanggilan kembali (call back) ke
suatu titik yang ditentukan sebelumnya
.Access + password disertai prosedur pemanggilan kembali ke suatu titik
tertentu oleh system dan diikuti password kedua oleh pengakses.
i. Distinctive Ringing :
Dering pesawat telepon harus berbeda untuk panggilan intern atau extern.
j. Diversion Dial Tone :
Nada harus berbeda untuk nada pilih intern dan extern.
k. Transfer dapat dilakukan dengan cara :
- Earth button/tombol tanah
- Hook flash
l. First Party Release :
50
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


RKS INST TELEPON
Hubungan harus segera diputuskan apabila salah satu pihak yang sedang berhubungan
memutuskan pembicaraan.
m. Flexible Numbering Scheme :
Sistem penomoran harus fleksibel (user need) dan mudah pengaturannya.
n. Instantenous Ringing :
Nada panggil langsung diberikan begitu digit terakhir diputar/ditekan.
o. Line Lock Out :
Nada pilih harus putus secara otomatis apabila setelah beberapa saat tertentu tidak dilakukan
pemutaran/penekanan nomor pada saat gagang telpon diangkat.
p. Mixed Station Dialling :
Dapat dihubungkan dengan semua jenis pesawat telepon cabang DTMF, LD dan Digital.
q. Traffic Measurement :
Setiap pembicaraan dapat diukur lamanya pembicaraan, kemana, berapa pulsa dan lain-lain
melalui pesawat operator.
r. Traffic Classes :
Klasifikasi extension dapat diatur sesuai dengan hirarkinya, dengan lebih dari 5 tingkat hirarki
mulai dari hanya dapat menerima saja, hingga setingkat dengan hirarki operator.

5.3.4 Fasilitas Operator


Operator dilengkapi dengan minimum 500 MB Harddisk, 1.44 flexible disk, indikator dan sejumlah
display yang berfungsi di dalam layar monitor berwarna, dengan sudut pandang yang dapat diatur.
a. Tombol :
Untuk menangani panggilan dan untuk membantu terlaksananya hubungan.
b. Indikator :
Untuk memberikan informasi panggilan, hasil pemutaran nomor, status dan alarm.
c. Directory Dialling System : (on screen name directory) memudahkan dan mempercepat operator
dalam penyambungan hubungan komunikasi hanya dengan menekan satu tombol.
d. Display :
Untuk menunjukkan nomor extension trunk group, serta penyambungan nomor saluran, jumlah
meter dan pulsa selama pembicaraan dan lama pembicaraan yang sebenarnya.
e. Pada kondisi idle akan menunjukkan waktu :
(Jam, menit dan detik)
f. Fast Call Handling :
Operator bisa langsung menstransfer panggilan ke suatu extension tanpa pemberitahuan. Pada
saat operator masih tersambung dengan memanggil, operator bisa langsung memutar nomor
yang dituju.

51
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


RKS INST TELEPON
Bila nomor yang diputar idle (bebas), panggilan akan tersambung otomatis ke nomor tersebut
tanpa perlu berbicara dengan yang dipanggil.
g. Busy Override of Trunk Lines :
Apabila seluruh trunk lines di trunk group sibuk, operator dapat menengahi pembicaraan dan
memberitahukan kepada pihak yang sedang berbicara bahwa saluran dibutuhkan untuk
emergency (darurat) dan ia bisa memutuskan hubungan kedua pihak tersebut.
h. Common Pool Abbreviated Dialling :
Dengan fasilitas ini operator bisa melaksanakan hubungan keluar dengan memutar nomor yang
telah disingkat.
i. Series Call Outgoing :
Apabila beberapa extension ingin berbicara dengan pesawat telepon luar yang sama, operator
akan menekan tombol Series. Call dan memberitahukan pesawat telepon luar bahwa ada
beberapa panggilan seri. Operator akan menghubungkan extension pertama, dan apabila
hubungan telah selesai dan operator akan menghubungkan dengan extension berikutnya dan
seterusnya sampai extension terakhir tanpa memutuskan hubungan dengan pesawat luar.
j. Incoming Call Hold :
Apabila operator tidak segera bisa menghubungkan panggilan ke extension yang dituju,
operator dapat menempatkan posisi call on hold.
Pemanggil akan menerima back-ground music (music on hold).
k. Individual Monitoring :
Operator dapat menandai panggilan satu persatu agar dapat memberi perhatian segera kepada
panggilan tersebut, apabila panggilan itu kembali kepada operator untuk penanganan
selanjutnya.
l. Number Display :
Operator console dilengkapi dengan display nomor.
Display ini menunjukkan identitas dari pihak yang bersangkutan (baik extension internal nomor
trunk line dan nomor dari pihak luar yang dihubungi) yang berhubungan dengan operator.
m. Pilot Buzzer :
Apabila bantuan operator diperlukan dan operator tidak sedang menangani panggilan, buzzer
akan berbunyi dengan ritme yang telah ditentukan.
n. Call Diverted Indication :
Apabila operator meneruskan panggilan ke extension, tetapi extension tersebut di-
divert/dialihkan ke extension lain (call forwarding, follow me, dll) operator akan mengetahui
dengan melihat indikator. Indikator akan tetap menyala selama operator berhubungan dengan
panggilan tersebut.

52
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


RKS INST TELEPON
o. Connection Not Allowed Indication :
Apabila operator diminta oleh sebuah extension untuk menghubungkan ke extension yang tidak
diperbolehkan, operator akan bisa melihat melalui
“Indikator”. Indikator ini akan tetap menyala selama operator berhubungan dengan extension
tersebut.
p. Congestion Indicator :
Indicator akan menunjukkan bahwa sehubungan tidak dapat masuk atau seluruh saluran
terpakai.
q. Display Last Called Party :
Operator dapat mengetahui identitas atau divisi dari pihak yang terakhir dihubungi nomor luar,
dalam series-call, sehingga bila diperlukan panggilan ulang oprator dapat lebih efisien.
r. Supression of Undesired Repeat Calls :
System dapat menentukan, apakah pihak luar dilepaskan atau dikembalikan ke operator ketika
pihak intern PABX menekan enquery dan meletakkan gagang pesawatnya. Bila beberapa kali
terjadi pihak luar kembali ke operator, maka sambungan akan dilepaskan.
s. Reactivating Operator Buzzer :
Operator console dapat menghidupkan suara buzzer secara otomatis bila pemanggil luar tidak
menunggu lebih lama dari suatu jangka waktu tertentu, meskipun buzzer telah dimatikan.
t. Operator Queue Load Indication :
Dengan feature ini operator dapat memperhatikan besarnya beban traffic pada setiap antrian
panggilan, sehingga secara sengaja operator dapat mengatur kecepatan penanganan panggilan
untuk mempersingkat waktu tunggu pemanggil luar.
u. On Hold Delay :
Setelah operator selesai menjawab suatu panggilan luar diberikan waktu 5 detik oleh system
kepada pemanggil sebelum operator dapat memutuskan hubungan.
Hal ini dapat akan menghindarkan penggunaan panggilan yang terlampau cepat oleh operator
sehingga pihak pemanggil tidak sempat berkomunikasi dengan cukup baik dengan operator.
v. DDO – Line Reservation for Operators :
Operator dapat diprogram untuk selalu memiliki satu atau lebih saluran keluar yang bebas,
meskipun pada jam kesibukan puncak. Hal ini akan menjamin selalu tersedianya jalur/saluran
bebas untuk pengaturan oleh operator.
5.3.5 Fasilitas Extension
a. Music On Hold :
Suara music dapat diperdengarkan baik kepada pesawat trunk line atau kepada extension,
apabila hubungan sedang diproses atau menunggu.
b. Call forwarding :

53
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


RKS INST TELEPON
Apabila ada panggilan kepada satu extension dan tidak diangkat, maka setelah selang waktu
tertentu panggilan tersebut segera dipindah kepada extension lain yang telah ditentukan.
c. Group Hunting :
Sejumlah extension, umumnya yang termasuk dalam satu department/bagian dapat digabung
dalam satu group untuk hunting. Nomor individu setiap extension berfungsi seperti biasa.
Apabila nomor grup yang diputar, pesawat yang bebas dari grup tersebut akan berdering baik
secara siklis atau rutin yang tetap.
d. Call Pick Up :
Setiap extension dapat mengambil panggilan untuk extension lain yang masih ada di dalam
pick-up group, dengan memutar kode tertentu sebagai berikut :
e. Follow Me :
Sebuah panggilan kepada satu extension A yang telah diprogram follow me ke extension B,
akan secara otomatis extension B yang akan dipanggil.
f. Priority Operator Access :
Extension dengan fasilitas khusus dapat menghubungi operator dengan prioritas.
g. Emergency Alarm :
Extension alarm dapat diputar oleh extension dengan Traffic Class tertentu dengan memutar
kode alarm. Apabila yang memutar menaruh handsetnya, sebelum panggilan dijawab
panggilan tersebut masih aktif. Selanjutnya extension alarm darurat diangkat, prosedur
Automatic Ring Bank bekerja dan extension originator (yang memulai berdering).
h. Automatic Ring Back :
Apabila sebuah extension memanggil extension lain tetapi pesawat tersebut sedang
berbicara. Extension yang memanggil bisa memutar kode Automatic Ring back dan
meletakkan hand set. Apabila extension yang memanggil akan berdering, begitu juga yang
dipanggil akan berdering pula.
i. Break-In :
Extension dengan fasilitas Break-in dapat menengahi pembicaraan yang sedang
berlangsung. Inisiatif break-in dilakukan oleh extension dengan memutar kode Break-In.
Break In akan diikuti dengan nada peringatan yang terdengar oleh semua pihak yang
berbicara.

j. Enquiry :
Sebuah extension yang sedang melakukan pembicaraan dapat memanggil pihak ketiga
dengan menekan tombol enquiry. Inisiator akan menerima nada panggil dan dapat memanggil
pihak ketiga. Pihak kedua akan menunggu dan mendengar nada musik. Setelah selesai
dengan pihak ketiga pembicaraan bisa diteruskan dengan pihak kedua lagi.

54
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


RKS INST TELEPON
k. Shuttle :
Selama enquiry, inisiator bisa membantu pihak ketiga agar menunggu dan pembicaraan
dengan pihak kedua dan ketiga dapat dilakukan bergantian dengan menekan ulang enquiry.
l. Transfer :
Dalam keadaan enquiry, inisiator bisa menghubungkan pihak ke dua dengan pihak ketiga
dengan meletakkan gagang telepon. Extension originator akan idle (bebas) dan pihak kedua
dan ketiga akan berhubungan.
m. Add-on Conference :
Dengan fasilitas ini, extension dapat bicara bertiga yaitu dengan cara menekan code Add-On
conference sebelum memutar nomor pihak ketiga.
n. Post Dialling Outgoing :
Informasi dialling dari extension atau operator dapat dikirimkan ke Telkom ketika sambungan
pembicaraan telah diperoleh. Dengan menyampaikan dialling tambahan ini, extension dapat
memperolah jasa otomatis seperti voice mail, jasa data bank komputer dan jasa publik
lainnya.
o. Fixed Follow-Me:
Pemakai extension dapat mengaktifkan pemindahan tujuan panggil ke suatu extension yang
tetap/fixed, dengan menekan tombol tertentu. Setiap kali follow-me dikehendaki, nomor
extension tujuan tidak perlu dimasukkan, karena tujuan tetap tersebut telah diatur
sebelumnya.
p. Dialling Follow-me Originator :
Peng-aktif follow me dapat di-dial dari nomor tujuan follow me (secara langsung maupun di
dalam suatu inquiry). Fasilitas ini sangat berguna, bila si peng-aktif follow-me lupa meng-
cancel follow-me nya, dan panggilan di sampaikan ke nomor extension yang dijadikan tujuan
follow-me.
q. Queuing Initiated by a Calling Party :
Extension yang memanggil extension lainnya, dapat mengaktifkan “User Activated Camp On
Busy” dan indikasi call waiting (nada tertentu) dengan menekan tombol-tombol tambahan.
Dengan fasilitas ini si pemanggil dapat memutuskan apakah membatalkan call, bila yang
panggil sedang bicara, atau memberikan kode tunggu sampai terjadi hubungan.
r. General Facility Cancel Code :
Pemakai extension dapat mentransfer call/panggilan luar atau panggilan intern kepadanya, ke
extension lainnya, sebelum extension tersebut sempat menjawab atau bahkan ketika pesawat
tersebut sedang sibuk. Dengan fasilitas ini transfer dapat dilakukan tanpa penundaan waktu.

55
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


RKS INST TELEPON
s. Password direct Dialling Out :
Dengan password, seseorang dapat menaikkan traffic class extensionnya hanya untuk satu
call, dan kemudian setelah selesai pembicaraan traffic class akan otomatis kembali semula.
Pemilik password tersebut dapat pula menggunakannya pada extension lainnya, hanya saja
harus memasukkan nomor extensionnya sendiri sebelum fasilitas berfungsi, untuk pencatatan
biaya pulsa yang digunakan.
t. Pasword Attempts Blocking :
Jika seseorang mencoba menggunakan password, dan beberapa kali gagal atas suatu
extension, maka extension tersebut akan otomatis diblokir/tidak bisa digunakan.
u. Multi line :
Extension dapat berhubungan dengan beberapa pihak luar melalui beberapa saluran Telkom
pada waktu bersamaan, berbicara satu persatu dengan yang lainnya di hold, atau sekaligus
dengan fasilitas conference.
v. Multi User/Tenants :
Extension tipe fully digital dapat berfungsi sebagai operator console untuk beberapa kelompok
extension setiap kelompok satu operator, dan panggilan dari luar dapat langsung masuk ke
operator kelompok tersebut.

5.3.6 Spesifikasi Telephone Set


a. Analog Telephone Set
- Transfer & Conference Button
- Tone Dialing
- Message Lamp
- Hold Button ( with LED )
- Redial, flash Button
- Handset dan ringer Volume Control Button
b. IP Telepon Set(mid low level)
- Mid-sized multi-gray scale graphic display
- WML browser menggunakan standar XML
- LDAP directory access via browser
- Integrated switch untuk koneksi dengan PC
- 10/100 BaseT dengan auto negosiasi yang terpisah untuk setiap port
- Minimum 14 fixed feature button
- Minimum 12 line appearance button ( 2 pages of 6)
- Minimum 3 display navigation key
- Full duplex speakerphone dengan auto echo cancellation

56
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


RKS INST TELEPON
- Local speed dial, call log dan web application
- Headset Jack yang terpisah
- Adjustable desk stand
- Wall mountable
- Mepunyai gateway apikasi IP yang aman dimana semua data program , tombol fitur ,
proses signaling dan regstrasi terdapat didalam gateway tersebut, bukan dimasng-masing
IP phone, sehingga apabila terdapat suatu yang menyebabkanrusaknya IP phone, semua
data tidak akan hilang.
- Mempunyai kemampuan untuk terhubung ke system PABX melalui protocol H 323
c. Operator SoftConsole
- Mampu menampilkan informasi jumlah penelpon pada display sampai 6 telepon secara
bersamaan.
- Mampu mencari internal dan eksternal direktori
- Lookup dan dialing direktori
- Terintegrasi dengan manajemen direktori dan mensupport sampai 100 database direktori
- Catatan per call dan permanent
- Integrated iClarity untuk IP Audio
d. Rectifier
Input Voltage : 240 Volt + 10%
220 Volt + 10%
Tapped Transformer primary
Output Voltage : 48 V to 56 V
Regulation : + 0,1% over the specified input voltage and frequency
range at any load current from 200 to 100%.
Output Ripple And Noise : Less than 1mV propomitrically weight to 800Hz Under all
specified input and load conditions during constant voltage operations.
Power Factor : Not less than 0.7 specified at 240 V 50 Hz input 100% load.
Battery set
1. Voltage : 48 V DC 60 AH – 500 AH
2. Jenis : Lead Acid Rechargable
3. Type : MF (Maintenance Free)
e. MDF (Maintenance Distribution Frame)
Sistem penyambungan : Slip dengan alat connection/disconnection,
Solderless (cat 5).
Model : Tegak pasang dilembah.
Penyusunan : Di dalam 19” rack, perblock vertical/horizontal
sesuai ukuran.

57
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


RKS INST TELEPON
f. Kabel
Kabel yang digunakan untuk instalasi dari terminal box ke box outlet telepon adalah ITC
2x2x0,6 mm di dalam High Impact Conduit dia. 20 mm.
Kabel dari MDF-Gedung ke setiap terminal box di gunakan ITC dengan jumlah pairs sesuai
gambar.
Kabel dari MDF-PERUMTEL ke MDF- Gedung digunakan OTC 100 pair.
g. Main Distribution Frame (MDF)
Body dari pelat baja tebal minimum 1,5 mM, penyelesaian dengan cat bakar dua lapis,
warna abu-abu, dimeni lebih dulu.
Kunci tanam dengan sistem master key (satu kunci dapat untuk membuka semua
distribution frame).
Terminal dengan sistem klem, bukan soldir.
i. Konduit
Konduit untuk pelindung pasangan kabel menggunakan pipa PVC yang disetujui, berukuran
minimal 3/4", lengkap dengan peralatan penyambungnya.
Seluruh kontak sambungan, persimpangan dan lain-lain harus bertutup, hal ini untuk mencegah
masuknya benda-benda lain ke dalam kontak tersebut.
Saluran-saluran ini harus berdiri sendiri terpisah dari sistem saluran yang lain.
Untuk seluruh instalasi kabel telepon diatas ceiling harus memakai conduit, dan di cat warna
biru.
j. Terminal Box
Jika menggunakan terminal box, harus mengikuti ketentuan sbb :
1. Body dari pelat baja tebal minimum 1,5 mM, difinis dengan cat bakar dua lapis, warna
abu-abu, dimeni lebih dulu.
2. Kunci tanam dengan sistem master key (satu kunci dapat untuk membuka semua
distribution frame).
Terminal dengan sistem klem, bukan solder.

5.4. Persyaratan Teknis Pemasangan

5.4.1. Junction Box/MDF


Penyambungan kabel di dalam junction Box dan MDF harus mempergunakan terminal sesuai
dengan persyaratan PT. TELKOM.
Kabel yang masuk keluar ke/dari Junction Box/MDF harus memakai kabel gland dan tanda
untuk mengidentifikasikan rute kabel dengan memakai “cabel marking”.
Semua Junction Box/MDF harus ditanahkan.
Junction Box/MDF diperkuat kelantai bangunan dengan 4 buah dynabolt 5/8 “ x 2”.
Junction Box/MDF dipasang ke dinding dengan memakai dynabolt ½ “ x 2” sebanyak 4 buah
pada ketinggian 150 cm.

58
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


RKS INST TELEPON
5.4.2. Kabel
Semua kabel dipasang mendatar harus dipasang di trunking kabel.
Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus dipasang pada tangga kabel.
Semua kabel harus memiliki isolasi 0.5 ohm terhadap gedung

5.4.3. Trunking Kabel dan Tangga Kabel


Trunking kabel dan tangga kabel harus dipasang horizontal dan atau garis vertikal.
Tanggal kabel dipasang ke dinding shaft dengan memakai 3 buah dynabolt berukuran ½” x 2” pada
jarak 75 cm
Trunking kabel digantung di lantai dengan dynabolt berukuran ½” x 2”.

5.4.4. Terminal Pesawat Telepon


Terminal ini dipasang pada ketinggian 300 cm dari lantai, di lantai atau ditentukan lain oleh Arsitek.

5.4.5. Konduit
Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem. Semua pipa instalasi di plafond, di
langit-langit dan di shaft harus diberi marker setiap jarak 10 m dengan warna merah (fire alarm),
hitam (tata suara/pas), biru (telepon), hijau (data), kuning (security), coklat (bcms), oranye (fids) dan
ungu (master clock)

5.4.6. Cara Pemasangan


a. Sistem Wiring harus dikelompokkan secara rapi dengan kode nomor yang berurutan serta diikat
dengan teguh, diikat atau diklem pada rangka atau pendukung-pendukung isolator.
b. Semua kabel harus diidentifikasikan dengan jelas untuk memudahkan perbaikan / pemeliharaan
apabila terjadi kerusakan.
c. Pelaksanaan instalasi telepon dan pengujiannya harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan/ syarat-syarat yang ditetapkan oleh Perum Telkom dan instalasi lain yang berwenang.
d. Switcing Unit, rectifier unit, MDF, semuanya dipasang sehingga dapat berfungsi. Semua wiring
dari switching unit ke MDF ditarik melewati cable tray yang dipasang secara rapi. Penarikan
kabel catu ke setiap telepon harus dilewatkan melalui distribution box (TB) yang berada pada
setiap lantai (di shaft). Jenis kabel yang ditarik dari MDF ke TB adalah ITC.
e. Operator Console/Desk ditempatkan diruang operator yang diatur sedemikian rupa. Kabel dari
MDF harus diatur serapi mungkin, sehingga tidak mengganggu estetika ruangan.
f. Pemasangan pesawat telepon diatur dan di tata sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi
secara baik tanpa merusak seni.
g. Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang perlu untuk pekerjaan ini (meskipun
tidak disebutkan dalam persyaratan teknis) untuk memberikan performance yang dikehendaki.

59
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


RKS INST TELEPON
5.5. Pelaksanaan
5.5.1. Cara Pemasangan
1. Sistem Wiring harus dikelompokkan secara rapi dengan kode nomor yang berurutan serta diikat
dengan teguh, diikat atau diklem pada rangka atau pendukung-pendukung isolator.
2. Semua kabel harus diidentifikasikan dengan jelas untuk memudahkan perbaikan / pemeliharaan
apabila terjadi kerusakan.
3. Pelaksanaan instalasi telepon dan pengujiannya harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan/ syarat-syarat yang ditetapkan oleh Perum Telkom dan instalasi lain yang berwenang.
4. Switcing Unit, rectifier unit, MDF, semuanya dipasang sehingga dapat berfungsi. Semua wiring
dari switching unit ke MDF ditarik melewati cable tray yang dipasang secara rapi. Penarikan kabel
catu ke setiap telepon harus dilewatkan melalui distribution box (IDF) yang berada pada setiap
lantai (di shaft). Jenis kabel yang ditarik dari MDF ke IDF adalah ITC.
5. Operator Console/Desk ditempatkan diruang operator yang diatur sedemikian rupa. Kabel dari
MDF harus diatur serapi mungkin, sehingga tidak mengganggu estetika ruangan.
6. Pemasangan pesawat telepon diatur dan di tata sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi
secara baik tanpa merusak seni.
7. Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang perlu untuk pekerjaan ini (meskipun
tidak disebutkan dalam persyaratan teknis) untuk memberikan performance yang dikehendaki.

5.5.2. Pemeriksaan, testing, uji coba, dan commissioning


1. Sebelum dilaksanakan Kontraktor harus menyampaikan kepada Konsultan Pengawas prosedur
testing dan uji coba.
2. Jangka waktu pemberitahuan pemeriksaan adalah 24 jam.
3. Jangka waktu pemberitahuan testing adalah 24 jam.
4. Jangka waktu pemberitahuan uji coba dan commissioning adalah antara 3 hari sampai 7 hari.
5. Jangka waktu commissioning adalah paling sedikit 3 hari, dan paling banyak 14 hari.

5.5.3. Training
Kontraktor harus mengadakan training bagi para operator yang disediakan oleh Pemberi Tugas. Oleh
karena itu 3 minggu sebelumnya harus memberitahukan kepada Pemberi Tugas, dengan tembusan
kepada Konsultan MK.

60
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI ISYARAT KEBAKARAN (FIRE ALARM)

6. INSTALASI ISYARAT KEBAKARAN (FIRE ALARM)

6.1. Umum
Sistem ini menggunakan jenis Semi Adressable dan mencakup zone instalasi existing tetapi hanya
sampai terminal box saja termasuk addressable modulnya.

6.1.1. Uraian Pekerjaan


1. Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan Instalasi Fire Alarm, yang
peralatannya antara lain terdiri dari:
Rate of Rise Detector, Detektor Thermal dan Detektor asap.
Manual Station
Bell/alarm
Emergency Telephone System
AN (announciator Panel)
Panel Kontrol Isyarat Kebakaran ( PKIK-MCFA)
2. Koordinasi pelaksanaan pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan ini harus dikoordinasikan dengan lain yang erat hubungannya, seperti :
Pekerjaan rangka langit-langit
Pekerjaan penyelesaian ruang (dinding, lantai dan langit-langit).
Pekerjaan instalasi M&E lainnya, khususnya Instalasi Pemadam Kebakaran.

6.1.2. Ketentuan
1. Kualifikasi Tenaga
Pekerjaan ini harus dilaksanakan dibawah pengawasan dan koordinasi Tenaga Ahli yang telah
berpengalaman dan mengerti akan teknik-teknik instalasi listrik/Isyarat kebakaran dan
pengujiannya, khususnya tenaga ahli yang telah mendapat rekomendasi dari pabriknya.
2. Perencanaan Sistem Fire Alarm
Perencanaan sistem fire alarm pada gedung ini adalah, menggunakan Panel Kontrol Isyarat
Kebakaran PKIK kapasitas 30 zone, maximum dapat dikembangkan menjadi 60 zone ( Semi
Addressable ).
a. Kriteria Perencanaan
Untuk memudahkan pengecekan asal dari alarm, masing-masing lantai dibagi menjadi
beberapa zone.
b. Cara Kerja Sistem
Secara garis besar, sistem fire alarm bekerja sebagai berikut:
Pada waktu fire detector, flow switch untuk sprinkler atau manual call point beroperasi,
maka alarm bell akan berbunyi pada lokasi-lokasi berikut :

61
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI ISYARAT KEBAKARAN (FIRE ALARM)
Zone dimana fire detector, flow switch untuk sprinkler atau manual call point itu berada.
Jika terjadi alarm dimana selain bell berbunyi juga harus ditunjukkan secara visual dari
zone mana alarm itu berasal.
Pada waktu PKIK menunjukkan adanya kebakaran, maka petugas jaga akan mengirim
petugas lainnya untuk memeriksa keadaan setempat.
Antar petugas jaga dan petugas pemeriksa harus dapat saling berkomunikasi melalui
telepon portable, yang dihubungkan dengan outlet telepon yang terdekat pada daerah
kebakaran.
Petugas jaga akan menghentikan untuk sementara bunyi bell/alarm, bila keadaan bahaya
kebakaran sudah dapat diatasi. Apabila keadaan kebakaran cukup membahayakan, maka
petugas jaga akan membunyikan general alarm, maka semua petugas mengetahui bahwa
kebakaran tak dapat diatasi dan tindakan berikut ini segera diambil.
menyampaikan pengumuman keadaan darurat kebakaran melalui sistem tata suara
sesuai prosedur yang ditentukan.
menghubungi dinas pemadam kebakaran dan kepolisian.
Pada waktu general alarm berbunyi, maka fire alarm control panel secara otomatis
mengambil tindak lanjut sebagai berikut :
Menghentikan sistem AC.
Menurunkan semua lift penumpang sampai ke lantai dasar dengan pintu lift harus
terbuka.
Memonitor operasi pompa kebakaran .
Hanya lift kebakaran yang dapat dioperasikan (2 buah) bangunan utama dan parkir.
Mengaktifkan dinas pemadam kebakaran melalui sistem telepon otomat yang
dilengkapi dengan Radio Cassette(sistem terbaru).
Memutuskan daya listrik kecuali untuk sirkit pompa kebakaran, lift kebakaran,
pressurization fan dan smoke fan.
Tetapi bila petugas pemeriksa dapat mengatasi keadaan maka petugas jaga harus
segera mereset sistem alarm kebakaran otomatik, sehingga normal kembali.
c. Standard dan Peraturan Instalasi
- SNI–04–0225–2000. tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL-2000)
- SNI–03–6574–2001. Tata cara perancangan pencahayaan darurat, tanda arah dan
system peringatan bahaya pada bangunan gedung
- SNI–03–3985–2000. Tata cara perencanaan, pemasangan dan pengujian sistem
Deteksi dan alarm kebakaran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan
gedung.

62
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI ISYARAT KEBAKARAN (FIRE ALARM)
- SNI–03–3986–1995. Instalasi alarm kebakaran otomatik
Standard N.F.P.A.
6.1.3. Penyerahan
1. Gambar Kerja (Shop-drawing)
Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan Gambar Kerja
yang antara lain menunjukkan :
Detail pemasangan jalur instalasi berupa sistem gantungan, sokongan, talang atau tangga
kabel.
Detail pemasangan peralatan sesuai petunjuk pemasangan dari pabriknya.
Detail-detail penting lainnya guna keperluan teknis pelaksanaan.
2. Contoh dan Katalog, Petunjuk Pemasangan/Operasi
Sebelum pekerjaan dimulai Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan kepada Konsultan MK
Contoh, Katalog, Data Teknis Peralatan/Sistem, Petunjuk Pemasangan, dan Petunjuk Operasi
Perlatan, guna pemeriksaan dan persetujuan pemakaiannya.
3. Garansi, dan masa pemeliharaan
Masa garansi barang import adalah 360 hari.
Masa garansi barang asembling dalam negeri, 180 hari.
Masa garansi pekerjaan dan pemeliharaan adalah 180 hari.
4. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan MK,
Surat-surat Bukti kesesuaian berupa Sertifikat uji Peralatan dan Sertifikat keahlian yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, guna pemeriksaan dan persetujuannya.

6.2. Produk

6.2.1. Peralatan Utama


1. Spesifikasi Umum
Sistem Fire Alarm yang dipakai harus dari tipe Semi Addressable.
Kecuali peralatan instalasi, semua peralatan alarm kebakaran ini harus merupakan satu
sistem standard produk jadi dari suatu pabrik.
Produk yang dipakai harus sudah mempunyai Sertifikat UL (Underwriter Laboratory, INC.
Listed).
Tiap detector (Asap, Thermal dan rate of rise temperature), harus dapat melingkupi
(mengkover) lantai paling sedikit seluas 40 - 50 M2.
2. Panel Sentral(PKIK)
Teknologi electronic, printed circuit board.

63
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI ISYARAT KEBAKARAN (FIRE ALARM)
Kapasitas 50 zone, dengan 10 zone cadangan, mempunyai sambungan untuk relay
pressurized fan dll ( sesuai gambar ).
Power supply 220 volt AC, 50 Hz, single phase.
3. Detektor Asap
Tegangan Kerja 20 - 24 V DC
frequency test dapat dipakai berulang kali
alarm current 100 mA
4. Combined fixed dan rate of rise temperature detector
fixed temperature 57 derajat C
temperature rise 10 derajat C per menit.
tegangan kerja 24 V DC.
5. Battery dan battery charger
power supply 220 V, single phase, 50 Hz
sistem kerja otomatis, jika battery kosong harus kerja, jika penuh harus berhenti
battery paling sedikit 120 AH, jenis battery NICAD
Penemempatan pada rak battery yang cocok
6. Manual alarm switch
jenis glass break
7. Sirene
type surface mounting
bahan metal tahan karat
tegangan kerja 18 - 36 V DC
sound level pressure 95 dB, diukur pada jarak 1 m
8. Bell
type surface mounting
bahan metal tahan karat
tegangan kerja 18 - 36 V DC
sound level pressure 90 dB, diukur pada jarak 1 m

6.2.2. Instalasi Kabel


1. Kabel
Kabel yang dapat dipakai adalah dari produk Kabelindo, Kabelmetal, Tranka, atau produk lain
yang setaraf dan telah memenuhi SII/SPLN/LMK. Twisted cable dari PKIK ke Terminal Kontrol
unit (addressable).
2. Pipa (conduit)

64
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI ISYARAT KEBAKARAN (FIRE ALARM)
Semua pasangan kabel untuk Instalasi ini dapat menggunakan pelindung berupa konduit dari
pipa PVC yang disetujui, berukuran minimal 3/4" lengkap dengan fitting pipa untuk
penyambungnya.
3. Terminal Box (addressable module)
Body dari pelat baja tebal minimum 1,2 mM, penyelesaian dengan cat bakar dua lapis,
warna abu-abu, dimeni lebih dulu.
Kunci tanam dengan sistem master-key (satu kunci dapat untuk membuka semua box.
Terminal dengan sistem klem atau soldir.

6.3. Pelaksanaan

6.3.1. Pemasangan Kabel


Pemasangan kabel pada shaft harus diikatkan pada tangga kabel dari konstruksi besi; konstruksi
harus dimeni dan dicat lebih dulu. Pengikat kabel ke tangga harus dari metal yang tahan karat, atau
pengikat dari bahan polyvynil.
Kabel yang ditanam didalam tanah harus dari jenis kabel tanah, ditanam paling sedikit sedalam 40
cM. Kabel harus diberi bantalan pasir urug setebal 10 cM dibawah, dan 10 cM diatasnya; dan juga
harus diberi pelindung lempengan plat beton.
Kabel yang menyeberang jalan atau selokan, kecuali dipasang dengan konstruksi seperti diatas,
harus juga dimasukkan kedalam pipa galvanis kelas medium, dengan diameter yang cukup untuk
ukuran dan banyaknya kabel.
Pelaksana Pekerjaan harus mengajukan gambar kerja tangga kabel, talang kabel, galian/tanaman
kabel, dan tembusan-tembusan kabel pada dinding, lantai, pondasi dsb lebih dulu kepada Konsultan
MK sebelum pekerjaan dimulai.

6.3.2. Pemeriksaan, testing, uji coba, dan commissioning


a. Sebelum dilaksanakan Pelaksana Pekerjaan harus menyampaikan kepada Konsultan MK
prosedur testing dan uji coba.
b. Jangka waktu pemberitahuan pemeriksaan adalah 24 jam.
c. Jangka waktu pemberitahuan testing adalah 24 jam.
d. Jangka waktu pemberitahuan uji coba dan commissioning adalah antara 3 hari sampai 7
hari.
e. Jangka waktu commissioning adalah paling sedikit 3 hari, dan paling banyak 14 hari.

6.3.3. Training
Pelaksana Pekerjaan harus mengadakan training bagi para operator yang disediakan oleh Pemberi
Tugas; oleh karena itu 3 minggu sebelumnya harus memberitahukan kepada Pemberi Tugas
dengan surat, dengan tembusan kepada Konsultan MK.

65
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI TATA SUARA (SOUND SYSTEM)

7. INSTALASI TATA SUARA (SOUND SYSTEM)

7.1. Umum
Sistem ini digunakan dan menyatu dengan keadaan existing sebagai :
Background musik
Pengumuman untuk semua area atau panggilan terbatas
Darurat(pengumuman/emergency).
Perngoperasian peralatan ini menyatu dengan peralatan sound system existing dengan
menggunakan rack yang sama.

7.1.1. Uraian Pekerjaan


1. Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan Instalasi Sistem Tata
Suara, yang meliputi :
Pengadaan dan pemasangan instalasi sound system secara keseluruhan(bangunan barru).
Pengadaan dan pemasangan peralatan utama paging dan Back Ground Music.
Pengetesan semua sistem yang terpasang(menyatu dengan existing)
Pemberian garansi atas hasil pelaksanaan pekerjaan.
2. Koordinasi pelaksanaan pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan ini harus dikoordinasikan dengan lain yang erat hubungannya, seperti :
Pekerjaan rangka langit-langit
Pekerjaan penyelesaian ruang (dinding, lantai dan langit-langit).
Pekerjaan instalasi MdanE lainnya.

7.1.2. Ketentuan
1. Kualifikasi Tenaga
Pekerjaan ini harus dilaksanakan dibawah pengawasan dan koordinasi Tenaga Ahli yang telah
berpengalaman dan mengerti akan teknik-teknik instalasi listrik/tata-suara dan pengujiannya,
khususnya tenaga ahli yang telah mendapat rekomendasi dari pabriknya.
2. Sistem Peralatan
Material Utama
Paging Microphone
Microphone preamplifier module dengan programming function
Mixer power amplifier dengan modular flexibility dan multiple programming functions.
Power amplifier
Digital Video Disc
Power supply module

66
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI TATA SUARA (SOUND SYSTEM)
Monitor panel
Sejumlah ceiling speaker dan Box speaker
Cabinet Racks
Blower , dsb.
Material Penunjang
Kabel-kabel Instalasi
Kabel catu utama 3 x 1,50 mm2 dan 3 x 2,50 mm2
Distribution box, klem, mounting bracket dan lain-lain
Meja, kursi operator.
3. Standard dan Peraturan Instalasi
Peraturan-peraturan yang dilakukan oleh Dinas Kebakaran.
Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen atau lembaga pemerintah yang
berwenang dan sudah diakui penggunaannya.
Standard NFPA
Peraturan Daerah setempat

7.1.3. Penyerahan
1. Gambar Kerja (Shop Drawing)
Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan Gambar Kerja, yang
antara lain menunjukkan :
Detail pemasangan jalur instalasi berupa sistem gantungan, penyangga, talang atau
tangga kabel.
Detail pemasangan peralatan sesuai petunjuk pemasangan dari pabriknya.
Detail-detail penting lainnya guna keperluan teknis pelaksanaan.
2. Contoh dan Katalog, Petunjuk Pemasangan/Operasi
Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan MK Contoh,
Katalog, Petunjuk Pemasangan, dan Petunjuk Operasi Peralatan, guna pemeriksaan dan
persetujuan pemakaiannya.
3. Garansi, dan masa pemeliharaan
Masa garansi barang import adalah 360 hari.
Masa garansi barang asembling dalam negeri, 180 hari.
Masa garansi pekerjaan dan pemeliharaan adalah 180 hari.
4. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan , Kontraktor diminta untuk menyerahkan kepada
Konsultan MK Surat-surat Bukti kesesuaian berupa Sertifikat uji Peralatan dan sertifikat keahlian
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, guna pemeriksaan dan persetujuannya.
5. As-built Drawing (Gambar Instalasi Terpasang).

67
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI TATA SUARA (SOUND SYSTEM)
Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan setelah serah terima pertama Kontraktor wajib
menyerahkan gambar-gambar instalasi terpasang sebanyak 3 set cetak biru dan 1 set
transparant beserta soft copynya.

7.2. Produk
Peralatan Utama dari Sysem Tata Suara yang dipakai adalah :

7.2.1. Peralatan Utama


1. Paging Microphone
Dynamic Type, unidirectional
Frequency Range : 200 - 10.000 Hz
Output Impedance : 600 Ohm + 30 % pada 1 khz (balanced)
Output Level : 76 dB + 3 dB pada 1 khz ( 0 dB = IV/Ubar).
Indikator :
Lampu Chine : merah LED
Lampu bicara : hijau LED
2. Microphone Preamplifier Module dengan system Programming Function
Input sensitivity dan Impedance : 60 dB M, 600 Ohm (balanced)
Output Level dan Impedance : 20 dB V, 10 KOhm
Frequency response : 30 - 20.000 Hz + 1 dB
Speech Filter : - 12 dB at 100 Hz
Distortion : kurang dari 0,3%
Noise level : 125 dB V.
Indicator : bila sedang dipakai, lampu hijau (LED)
Control : Satu slide volume control.
3. Chime Module
Signal : 2 noot chime atau gong
Frekwensi : Chime 440 Hz dan 554 Hz, dari 440 Hz dan 554 Hz.
Sounding Time : + 2,5 detik
Output level : 280 MVP - p
Output Impedance : 10 KOhm
Indikator : Chime/gong merah (LED), Pembicaraan hijau (LED)
Control : 1 output level controls, 2 frekwensi controls, 1 speed control

4. Amplifier
a. Mixer Power amplifier dengan modular Flexibility dan Multiple Programming Function :

68
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI TATA SUARA (SOUND SYSTEM)
Frequency response : 40 Hz - 16 Khz + 2 dB
Distrotion : kurang dari 1 %
Input : menerima 5 input modules
Input sensitivity : 20 dB
Input Voltage : 220 V AC, 50 Hz , 24 V DC
b. Power Amplifier 2 x 240 W
Output Power dari Amplifier yang dipakai adalah 5 x 300 W untuk Sound System dalam
gedung, dan 1 x 240 W untuk Sound System luar gedung (Car Call).
Frequence Response : 40 Hz - 16 kHz
Distortion : kurang dari 1 %
Input : 2 program inputs (paralel), 2 priority inputs (paralel)
Input sensitivity 0 dB, Input Impedance 200 kOhm
S/N : 80 dB
Indikator : Hijau LED untuk power, Merah LED untuk priority
Input Voltage : 220 V AC, 50 Hz dan 24 V DC.
5. Compact Disc
System : Compact Disc-auto reserve.
Frequency Response : 100 - 8000 Hz + 3 dB
Distortion : kurang dari 3 %
S/N : 50 dB atau lebih baik
Input Tegangan : 220 V AC, 50 Hz.
6. Zone Selector Module
Input : minimum 4 lines
Output : minimum sama dengan banyaknya zones + 2 lines cadangan
Switches : Selector buttons
Input Tegangan : 24 V DC
7. Cabinet Racks
Racks untuk peralatan sistem suara tersebut menggunakan rack existing.
8. Speaker
a. Ceiling Speaker
Power Input : 6 W
Frequency Response : 100 - 15.000 Hz
Pressure Level : + 90 dB
Input Impedance : 3,3 Kohm
b. Box Speaker
Input : 15 W
Frequency Response : 350 - 10.000 Hz
69
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI TATA SUARA (SOUND SYSTEM)
Sound Pressure Level : + 114 dB
Impedance : + 4 KOhm
9. Blower Unit
Blower untuk pendingin peralatan sistem tata suara harus dapat bekerja secara manual maupun
otomatis.

7.2.2. Bahan untuk Instalasi


1. Kabel
Kabel yang digunakan adalah kabel dari merk Kabelindo, Kabelmetal atau merk lain yang setaraf
yang disetujui, dari jenis NYMHY atau NYAF.
2. Konduit
Konduit untuk pelindung kabel menggunakan pipa PVC merk Clipsal atau merk lain yang setaraf
yang disetujui, berukuran minimal 3/4" lengkap dengan peralatan penyambungnya.
Seluruh kontak sambungan, persimpangan dan lain-lain harus bertutup, hal ini untuk mencegah
masuknya benda-benda lain ke dalam kontak tersebut.
Saluran-saluran ini harus berdiri sendiri terpisah dari sistem saluran yang lain.

7.3. Pelaksanaan
7.3.1. Cara Instalasi
1. Peralatan Utama
Semua peralatan utama dari sound system dipasang dalam rack equipment(existing) yang
ditempatkan di lantai dasar, secara rapi sehingga peralatan bisa berfungsi dengan baik. Sistem
pemanggilan (paging desk), yang sudah dilengkapi dengan preamp, zone selector dan lain-lain,
ditempatkan di meja operator.
2. Instalasi Kabel
Semua kabel yang ditarik harus dimasukkan ke dalam pipa PVC dan dipasang sejajar dan harus
dihindari/dijaga jaraknya terhadap instalasi dari arus kuat (misalnya berjarak 30 cm ).
Kabel catu untuk setiap loudspeaker menggunakan 3 x 1,5 mm2 atau yang setaraf, setiap kabel
catu yang menuju loudspeaker harus dikeluarkan lewat Tee Doos.
Untuk jenis loudspeaker yang wall mounted, pemasangan kabel catu tetap outbow, tetapi harus
tetap dijaga kerapihan penarikannya dan tidak mengesampingkan faktor estetika ruangan. Pipa-
pipa PVC yang ditarik harus diklem serta diberi penguat/pendukung yang kuat dan ditarik secara
rapi. Semua kabel yang akan dipasang harus disambung sesuai dengan warna atau namanya
masing-masing dan harus diadakan pengetesan mutu kabel sebelum pemasangan.
3. Instalasi Loudspeaker
Pemasangan ceiling, wall mounted loudspeaker dan harus disesuaikan dengan keadaan ruangan
dan dipasang serapi mungkin. Pengkawatan yang menuju attenuator ini harus ditanam dan

70
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI TATA SUARA (SOUND SYSTEM)
dimasukkan ke dalam pipa PVC 1/2", kecuali untuk loudspeaker dan attenuator beserta
perlengkapannya harus dipasang dengan cara yang telah disetujui pemberi tugas.
4. Instalasi Distribution Box
Semua distribution box harus dibuat dari pelat baja tebal minimal 1,5 mm, dicat anti karat dan
diakhiri dengan cat yang rata, warna abu-abu.
Distribution box harus mempunyai ukuran seperti dipersyaratkan yang besarnya menurut
kebutuhan, sehingga jumlah dan ukuran kabel yang dipakai tidak terlalu sesak, yang dilengkapi
dengan kunci. Tinggi pemasangan dari lantai 1,5 m dan dipasang di ruang elektrikal. Kontraktor
harus menyediakan semua peralatan tambahan yang harus dipasang di dalam beton/tembok atau
pekerjaan pemasangan lainnya di tempat-tempat yang perlu.

7.3.2. Pengetesan dan Pemeriksaan


1. Pada waktu pemasangan dari seluruh perlengkapan instalasi tata suara harus dalam kondisi
baik dan bebas cacat.
2. Bagian-bagian yang rusak harus diganti oleh dan atas beban biaya Kontraktor.
3. Mengadakan perbaikan lain terhadap kerusakan-kerusakan yang diakibatkan kecerobohan para
pekerja.
4. Setelah terpasang sistem yang baik, wiring yang telah sesuai, maka pemeriksaan dan
pengetesan harus dilakukan apakah sistem sudah bekerja dengan baik.
5. Pemeriksaan, testing, uji coba, dan commissioning
Sebelum dilaksanakan Kontraktor harus menyampaikan kepada Konsultan MK prosedur
testing dan uji coba.
Jangka waktu pemberitahuan pemeriksaan adalah 24 jam.
Jangka waktu pemberitahuan testing adalah 24 jam.
Jangka waktu pemberitahuan uji coba dan commissioning adalah antara 3 hari sampai 7
hari.
Jangka waktu commissioning adalah paling sedikit 3 hari, dan paling banyak 14 hari.

7.3.3. Training
Kontraktor harus mengadakan training bagi para operator yang disediakan oleh Pemberi Tugas. Oleh karenja
itu 3 minggu sebelumnya harus memberitahukan kepada Pemberi Tugas, dengan tembusan kepada
Konsultan MK.

71
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI CCTV

8. INSTALASI CCTV

8.1. UMUM

8.1.1. Uraian Pekerjaan


1. Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi sistem CCTV
yang meliputi :
Pemasangan semua peralatan Utama
Pemasangan instalasi CCTV secara keseluruhan antara lain instalasi kabel, Camera dan
peralatan sentral CCTV serta Monitornya.
Pengetesan semua sistem yang terpasang.
Pemberian garansi atas hasil pelaksanaan pekerjaan.
2. Pekerjaan sehubungan yang diuraikan tersendiri :
Pekerjaan Listrik
Pekerjaan rangka langit-langit
Pekerjaan penyelesaian langit-langit
Pekerjaan penyelesaian dinding dan lantai.

8.1.2. Ketentuan
1. Kualifikasi Tenaga
Pekerjaan ini harus dilaksanakan dibawah pengawasan dan koordinasi Tenaga Ahli yang telah
berpengalaman dan mengerti akan teknik-teknik instalasi CCTV dan pengujiannya, khususnya
tenaga ahli yang telah mendapat rekomendasi dari pabrik produsennya.
2. Standard
PUIL edisi terakhir.
Standard N.F.P.A.

8.1.3. Penyerahan
1. Shop Drawing
Pelaksana Pekerjaan harus segera membuat gambar kerja (shop drawings) bagi bagian
pekerjaan yang mengharuskan demikian, antara lain terminal box, jalur instalasi dan sebagainya;
dan menyampaikan pada waktunya kepada Konsultan Pengawas/MK.
2. Garansi, dan masa pemeliharaan
Masa garansi barang import adalah 1 tahun.
Masa garansi barang asembling dalam negeri, 1 tahun.
Masa garansi pekerjaan dan pemeliharaan adalah 1 tahun.

72
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI CCTV
3. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan diminta untuk menyerahkan kepada
Konsultan Pengawas Surat-surat Bukti kesesuaian berupa Sertifikat uji Peralatan dan sertifikat
keahlian yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, guna pemeriksaan dan persetujuannya.

8.2. PRODUK

8.2.1. Peralatan Utama


Peralatan Utama sistem ini adalah terdiri dari :
Sentral System
Camera
TV Monitor
Kesemuanya harus lengkap dengan peralatan bantu untuk pemasangannya dan merupakan suatu
paket produk dari satu merk pabrik, yang antar unitnya mempunyai karakter dan sistem yang khusus
didesain sebagai suatu kesatuan (bukan gabungan dari berbagai merk).

8.2.2. Lensa
Lensa berfungsi untuk memfokuskan obyek yang diinginkan agar gambar dapat diterima dengan baik
oleh kamera.
Lensa terdiri dari :
Fix Lens, Auto Iris yang digunakan untuk indoor camera dimana field angle yang dimiliki
disesuaikan dengan aera obyek yang dikehendaki.
Zoom Lens yang digunakan untuk outdoor camera dimana field angle yang dimiliki
disesuaikan dengan area obyek yang dikehendaki.
1. Lensa Fix, Auto Iriis
Maximum image format = 1/2” - 2/3”
Focal length = 3,5 mm - 35 mm
Maximum Aperture = f/1,8 - f/1.2
Field angle = 90ox70o - 10ox8o
Minimum obyek distance = 0,1 m
Focus/Iris = Fix/manual focus/Auto Iris
2. Zoom Lens
Maximum image format = 1/2” - 2/3”
Zoom range = minimum 6x
Focal length = 8,5 mm - 51 mm
Maximum Iris = 1 : 1,2
Iris Range = f/1,2 - t400
Focus range = 1 m - infinity

73
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI CCTV
F large back distance = 17,526 mm in air
Angle of view = Wide Tele
Diagonal 50o 24’ 8o 58’
Horizontal 45o 5’ 7o 11’
Vertical 34o 35’ 5o 23’
Response time of Iris = 3 sec (full travel)
Operating Voltage of Iris = 9 V DC to 16 V DC
Response time of zoom = 5 sec (full travel)
Operating voltage of zoom = 12 V DC
Operating time of focus = 7 sec (full travel)
Operating time of focus = 12 V DC
Temperature range = -10 o C - +50 o C
Relative humidity = 35% to 90%

8.2.3. Kamera
Penggunaan Kamera ini terdiri dari dua yaitu untuk penggunaan indoor dan outdoor.
Kamera-kamera yang digunakan untuk indoor maupun outdoor harus memiliki minimal spesifikasi
sebagai berikut :
1. Menghasilakan kualitas gambar yang baik(sama dengan obyek) sehingga operator dapat
menerima gambar/informasi lebih jelas, meskipun pada kondisi pencahayaan yang kurang baik.
2. Sensitifitas dan resolusi tinggi. Sensitifitas yang dimiliki 0,25 lux pada f/1,0 dan resolusi 560 TV
lines sehingga gambar yang dihasilkan mempunyai detail dari obyek lebih jelas dan baik.
3. Automatic black level, berfungsi untuk menghasilkan kontras yang baik dan jelas meskipun pada
lighting condition yang jelek dengan membandingkan black level terhadap titik gambar yang
paling gelap.
4. Horizontal Contour Correction, berfungsi untuk meningkatkan ketajaman gambar dengan cara
mempertinggi signal luminance.
5. Wide Contrast range yang bermanfaat untuk menghasilkan gambar dimonitor lebih tajam, jelas
dan baik dengan detail gambar terang dan gelap yang banyak dihasilkan oleh obyek
indoor/outdoor.
Spesifikasi teknis :
Image Sensor = 1/2” IL (7524 x 582 V pixels)
TV Standard = CCIR 625 lines, 50 Hz
Resolusi = 564 TV Lines
Sensitivity = 0,25 lux (f/1,0 - -6dB)
S/N Ratio = 68 dB

74
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI CCTV
Video output = 1 Vpp (VBS) into 75 ohm
Gamma Correction = 0,45
Auto Black = Black level is related to the Darkest spot of
the picture
Contour Compression = Enhancement of horizontal luminance transitions.
Contrast Compression = up to 2 times peak white
Lensa = Standard C mount, 1/2” picture format.
Power supply = 220 V AC
Kamera Sync = - Internal Free runing
- Mains lock to zero crossing of mains voltage.

8.2.4. Pan & Tilt Head


Berfungsi untuk menggerakkan kamera ke kanan, kiri, atas maupun bawah sehingga obyek yang
dikehendaki dapat terlihat jelas.
Spesifikasi Teknis :
Pan Speed = 40 detik (full travel)/9o/detik
Pan movement = 0 - 355o
Tilt speed = 30 detik (full travel)/3o/detik
Tilt movement = 0 - 90o
Input voltage = 24 AC, 50/60 Hz..
Limit switch = Pan -5 ampere, 10 million cycly rating
Tilt -5 ampere, 10 million cycly rating
Bahan konstruksi = Aluminium casting & plate, corrotion protected.
Temperature = -23 o C to +60 oC.

8.2.5. Outdoor Housing


Berfungsi untuk melindungi kamera dari cuaca, debu, corrosi, dan lain-lain. Untuk outdoor camera
harus dilengkapi dengan heater (copier) dan power supply unit untuk kamera.

8.2.6. Monitor 21” dan 25”


Spesifikasi Teknis :
Resolusi = > 600 TV Lines
Video input/output = 0,5 to 2 V pp, composite, sync negative
Input impedance = High ( > 10 K ohm), 75 ohm, switchable
Picture tube = 9”, 12”
Power consumption = Maximum 40 W

75
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI CCTV
Main supply = 220 V

8.2.7. LCD Monitor

a. LCD Monitor
Monitor yang digunakan adalah type 19’ - 21’ LCD Monitor untuk DVR, monitor harus mempunyai
bentuk yang ringkas dengan frame yang tipis. Mempunyai resolusi tinggi 1280 x 1024 pixel
dengan pixel pitch yang rapat. Monitor nantinya akan ditempatkan pada console yang terdiri dari
monitor console dan meja operator.
b.Rak, Monitor Console Dan Power
Untuk penempatan peralatan utama CCTV akan ditempatkan pada 19’ Rak Cabinet
diutamakan dengan merk Clipsal. 19’ Rak cabinet dengan tinggi harus 42U dan
jumlah/banyaknya rak disesuaikan dengan kebutuhan space peralatan.
Rak dilengkapi dengan pintu depan kaca, top fan tray dengan 4 AC fan, MCB Merlin Gerin
untuk setiap masing-masing kamera (86 MCB untuk kamera) dan MCB setiap masing-masing
peralatan yang ada pada rak untuk power diperoleh dari UPS untuk
semua kamera dan peralatan utama termasuk monitor dengan jumlah dan kapasitas
disesuaikan dengan kebutuhan .
Console digunakan untuk menempatkan LCD monitor dari DVR, dan meja operator untuk
printer key board dan mouse. Console dibuat sedemikian rupa agar memudahkan operator
dalam memonitoring maupun mengontrol. Console terbuat dari kayu yang dilapis melamik.
Console harus dibuat rapi dan kokoh.
- Screen Size : 19o or 20o
- Type : LCD TFT, Flat 1280 x 1024 pixels
- Fixel Pitch : 0.280 x 0.280 mm
- Resolution : 1280 x 1024 at 60 Hz
- Display Color : 16 M
- Color Enclosure : Black or Silver

8.2.8. 16 Ch Digital Multiflexer

Digital Multiflewxer mempunyai 16 input camera dan min 1 output monitor


Menampilkan tampilan multi screen dari kamera manapun yang ada pada jaringan
Digital Multiflewxer mempunyai system Operasi Functional Pentaplex yang artinya bisa
secara bersamaan (simultaneously) menampilkan live, playback,record pada camera-camera
dari Digital Multiflewxer itu sendiri maupun kamera pada Digital Multiflewxer - Digital

76
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI CCTV
Multiflewxer lainnya yang terhubung dalam jaringan network dan maupun menampilkan
sampai dengan 16 camera sekaligus dalam satu tampilan monitor.
Digital Multiflewxer harus bisa di akses melalui internet explorer dan dapat di integrasikan ke
system integrasi melalui HTTP atau sebagai OPC server/clien sehingga system integrasi
mempunyai kemampuan untuk secara penuh mengontrol Digital Multiflewxer untuk
menanpilkan video secara live maupun playback,untuk memulai recording, maupun untuk
mengontrol kamera.
Digital Multiflewxer mempunyai kapasitas harddiks internal sebesar 75 GB.
Digital Multiflewxer akan di tempatkan pada 19”rack cabinet, untuk keyboard dan mouse akan
di letakkan di meja console satu pasang keyboard dan mouse untuk mengontrol semua Digital
Multiflewxer termasuk PC system integrasi.
- Hardware
 Mains Voltage : 220-240 VDC, 50Hz integral technologies
 Video Standard : PAL/NTSC atau PAL/CCIR
 Housing : 19”rackmount,industrialcasing
 Camera input : 16
 Monitor output : SVGA or XGA
 Max Image per second : min 200 IPS (PAL)

- Software
 Multitasking : Triplex functionality
 Control of PTZ : yes, in windows by mouse control
 Connectivity : Connectivity of sub system
 Calendar Control : yes
 Remote Configuration : yes
 Smart Search : yes
 Multiscreen display : up to 16 camera in single monitor
 Max Recording Speed : 200 IPS

8.2.9. Instalasi
1. Kabel
Kabel yang digunakan adalah kabel coaxial merupakan kabel yang telah ditentukan oleh
pabriknya untuk dipakai pada sistem instalasi ini, atau dari produk lain yang setaraf yang
mendapat rekomendasi dari pabrik peralatan utama CCTV yang dipakai. Dalam hal dipakai kabel
produk dalam negeri, kabel harus telah mendapat sertifikat SII/LMK.

77
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI ELEKTRIKAL


INSTALASI CCTV
2. Konduit
Pada prinsipnya semua kabel harus dimasukkan pada pipa conduit. untuk conduit yang ditanam
di dalam beton, harus dipergunakan pipa PVC ex. Giflex dengan diameter minimal 3/4 ", kecuali
ada persyaratan lain dari Konsultan Perancana.
Untuk conduit yang dipasang di atas plafon, harus dipergunakan pula pipa PVC lengkap dengan
sarana bantunya, Seluruh kontak sambungan, persimpangan dan lain-lain harus bertutup, hal ini
untuk mencegah masuknya benda-benda lain ke dalam kontak tersebut.
Saluran-saluran ini harus berdiri sendiri terpisah dari sistem saluran yang lain.
Untuk seluruh instalasi kabel telepon diatas ceiling harus memakai conduit, dan di cat warna biru.

8.3. PELAKSANAAN

8.3.1. Cara Instalasi


1. Peralatan Utama
Peralatan Utama CCTV (Sentral CCTV / Switching, Camera dan TV Monitor) dipasang pada
posisi menurut ketentuan yang tercantum di dalam gambar rencana dan dengan sistem, tata-
letak, tata-cara dan peralatan pemasangan menurut aturan/ketentruan dari pabriknya.
2. Instalasi Kabel
Semua kabel yang ditarik harus dimasukkan ke dalam pipa PVC dan dipasang sejajar dan harus
dihindari/dijaga jaraknya terhadap instalasi dari arus kuat (misalnya berjarak 30 cm ).
Pipa-pipa PVC yang ditarik harus diklem serta diberi penguat/pendukung yang kuat dan ditarik
secara rapi. Semua kabel yang akan dipasang harus disambung sesuai dengan warna atau
namanya masing-masing dan harus diadakan pengetesan mutu kabel sebelum pemasangan.

8.3.2. Pengetesan dan Pemeriksaan


1. Pada waktu yang disesuaikannya pemasangan dari seluruh perlengkapan instalasi harus dalam
kondisi baik dan bebas cacat.
2. Bagian-bagian yang rusak harus diganti oleh dan atas biaya Pelaksana Pekerjaan.
3. Mengadakan perbaikan lain terhadap kerusakan-kerusakan yang diakibatkan ke-cerobohan para
pekerja.
4. Setelah terpasang sistem yang baik, wiring yang telah sesuai, maka pemeriksaan dan
pengetesan harus dilakukan apakah sistem sudah bekerja dengan baik.
5. Testing
Semua peralatan/instalasi yang telah terpasang harus dilakukan pengujian yang dihadiri oleh
Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas/MK, Pelaksana Pekerjaan dan tenaga ahli dari
pabrik/agen resminya, guna proses penyelesaian dan garansinya.

78
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
RENCANA KERJA DAN
SYARAT-SYARAT
(MEKANIKAL)

PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD KOTA MEDAN


TAHUN ANGGARAN 2011

MEDAN 2011

1
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
PEKERJAAN INSTALASI MEKANIKAL
1. INSTALASI PLAMBING ................................................................................................................................ 1
1.1. Umum .......................................................................................................................................1
1.1.1. Lingkup Pekerjaan ......................................................................................................................... 1
1.1.2. Uraian Sistem ................................................................................................................................ 1
1.1.3. Ketentuan. ..................................................................................................................................... 1
1.1.4. Perbedaan Dokumen. .................................................................................................................... 1
1.2. Instalasi Pemipaan.................................................................................................................... 2
1.2.1. Lingkup Pekerjaan ......................................................................................................................... 2
1.2.2. Keterkaitan dengan Spesifikasi Lain.............................................................................................. 2
1.2.3. Referensi ....................................................................................................................................... 2
1.2.4. Produk yang dikehendaki .............................................................................................................. 2
1.2.5. Hanger & Support .......................................................................................................................... 3
1.2.6. Pelaksanaan Di Lapangan............................................................................................................. 4
1.2.7. Sambungan Pipa PVC ................................................................................................................... 5
1.2.8. Persyaratan Lain............................................................................................................................ 5
1.2.9. Pemasangan Peralatan Saniter/Plambing Fixture. ........................................................................ 6
1.2.10. Pengujian dan Desinfeksi. ......................................................................................................... 6
1.3. Material Pipa, Valve dan Material Bantu ................................................................................... 6
1.3.1. Lingkup Pekerjaan ......................................................................................................................... 6
1.3.2. Instalasi Pemipaan ........................................................................................................................ 6
1.3.3. Material lain ................................................................................................................................... 7
1.4. Pompa Centrifugal untuk Pompa Distribusi & Pompa Pengisi Roof Tank .................................8
1.4.1. Lingkup Pekerjaan ......................................................................................................................... 8
1.4.2. Keterkaitan dengan Spesifikasi Lain.............................................................................................. 8
1.5. Material Pipa, Valve dan Material Bantu. .................................................................................. 8
1.5.1. Material .......................................................................................................................................... 8
1.5.2. Pelaksanaan .................................................................................................................................. 9
1.6. Sewage Treatment Plant .......................................................................................................... 9
1.6.1. Lingkup Pekerjaan ......................................................................................................................... 9
1.6.2. Material .......................................................................................................................................... 9
1.6.3. Pelaksanaan ................................................................................................................................ 10
2. INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN ....................................................................................................... 11
2.1. Umum ..................................................................................................................................... 11
2.1.1. Lingkup Kerja............................................................................................................................... 11

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL
DAFTAR ISI
2.1.2. Uraian sistem : ............................................................................................................................. 11
2.1.3. Ketentuan .................................................................................................................................... 11
2.1.4. Perbedaan Dokumen : ................................................................................................................. 11
2.1.5. Produk yang dikehendaki : .......................................................................................................... 11
2.1.6. Persyaratan Pelaksanaan :.......................................................................................................... 12
2.2. INSTALASI PEMIPAAN PEMADAM KEBAKARAN ................................................................ 13
2.2.1. Lingkup Kerja :............................................................................................................................. 13
2.2.2. Keterkaitan dengan Spesifikasi yang lain : .................................................................................. 13
2.2.3. Referensi : ................................................................................................................................... 13
2.2.4. Hasil yang Dikehendaki : ............................................................................................................. 13
2.2.5. Fabrikasi : .................................................................................................................................... 13
2.2.6. Hanger & Support : ...................................................................................................................... 14
2.2.7. Pelaksanaan dilapangan. ............................................................................................................ 15
2.2.8. Pengujian..................................................................................................................................... 16
2.2.9. Masa Pemeliharaan. .................................................................................................................... 17
2.2.10. Masa garansi. .......................................................................................................................... 17
2.2.11. Uraian Kerja : .......................................................................................................................... 17
2.2.12. Hubungan dengan spesifikasi yang lain : ................................................................................ 17
2.2.13. Produk yang dikehendaki : ...................................................................................................... 17
2.2.14. Penyimpanan Material :........................................................................................................... 18
2.2.15. Material dan Peralatan : .......................................................................................................... 18
2.3. SPESIFIKASI POMPA PEMADAM KEBAKARAN DAN POMPA JOCKEY............................. 20
2.3.1. Lingkup Pekerjaan ....................................................................................................................... 20
2.3.2. Hubungan dengan spesifikasi lain : ............................................................................................. 20
2.3.3. Produk yang dikehendaki. ........................................................................................................... 20
2.3.4. Lain-lain : ..................................................................................................................................... 21
2.4. INSTALASI FIRE EXTINGUISHER ......................................................................................... 22
2.4.1. Lingkup Kerja............................................................................................................................... 22
2.4.2. Produk yang dikehendaki. ........................................................................................................... 22
2.4.3. Pemasangan. .............................................................................................................................. 22
2.4.4. Masa Pemeliharaan : ................................................................................................................... 22
2.4.5. Masa Garansi : ............................................................................................................................ 22
3. INSTALASI TATA UDARA DAN VENTILASI ............................................................................................. 24
3.1 Umum ..................................................................................................................................... 24
3.1.1. Lingkup Pekerjaan ....................................................................................................................... 24
3.1.2. Uraian Sistem .............................................................................................................................. 24
3.1.3. Ketentuan .................................................................................................................................... 24

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL
DAFTAR ISI
3.1.4. Perbedaan Dokumen ................................................................................................................... 25
3.2 Unit Air Conditioning, Split Air Cooled ..................................................................................... 25
3.2.1. Lingkup kerja ............................................................................................................................... 25
3.2.2. Hubungan dengan spesifikasi lainnya ......................................................................................... 25
3.2.3. Ketentuan .................................................................................................................................... 25
3.2.4. Produk yang dikehendaki ............................................................................................................ 26
3.3 Spesifikasi propeller fan .......................................................................................................... 29
3.3.1. Lingkup kerja ............................................................................................................................... 29
3.3.2. Produk yang dikehendaki : .......................................................................................................... 29
3.3.3. Pelaksanaan : .............................................................................................................................. 29
3.4 Spesifikasi axial fan ................................................................................................................ 29
3.4.1. Uraian pekerjaan ......................................................................................................................... 29
3.4.2. Produk yang dikehendaki ............................................................................................................ 30
3.4.3. Pelaksanaan : .............................................................................................................................. 30
3.5 Spesifikasi instalasi ducting .................................................................................................... 30
3.5.1. Uraian kerja ................................................................................................................................. 30
3.5.2. Keterkaitan dengan Spesifikasi Lain............................................................................................ 31
3.5.3. Referensi ..................................................................................................................................... 31
3.5.4. Produk yang dikehendaki : .......................................................................................................... 31
3.5.5. Elbow, perubahan bentuk duct .................................................................................................... 31
3.5.6. Pelaksanaan ................................................................................................................................ 32
3.5.7. Plenum : ...................................................................................................................................... 33
3.6 Spesisfikasi Pekerjaan Isolasi ................................................................................................. 34
3.6.1. Uraian kerja ................................................................................................................................. 34
3.6.2. Hubungan dengan Spesifikasi Lain ............................................................................................. 34
3.6.3. Material ........................................................................................................................................ 35
3.6.4. Pelaksanaan ................................................................................................................................ 35
4. TRANSFORTASI DALAM GEDUNG (LIFT) ................................................................................................ 36
4.1. Lingkup Pekerjaan Pengadaan, Pemasangan & Pengujian Lift Penumpang ....................................... 36
4.1.1. Produk yang dikehendaki ............................................................................................................ 36
4.2 Pelaksana ............................................................................................................................... 39
4.2.1. Pelaksanaan ................................................................................................................................ 39
4.2.2. Informasi sebelum Pelaksanaan .................................................................................................. 39
4.2.3. Surat Keterangan dan Dokumen ................................................................................................. 40
4.2.4. Pelatihan...................................................................................................................................... 40
4.2.5. Syarat-syarat Lainnya ……………………………………………………………………….. ……. 41

PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS


Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PLAMBING
PEKERJAAN INSTALASI MEKANIKAL

1. INSTALASI PLAMBING
1.1. Umum

1.1.1. Lingkup Pekerjaan


1. Pengadaan, pemasangan, pengetesan seluruh instalasi pemipaan untuk air bersih, air kotor, air
bekas, venting, air hujan, drainasi kondensasi AC.
2. Pengadaan, pemasangan pompa centrifugal untuk pengisian roof tank berikut kelengkapannya.
3. Pengadaan, pemasangan pompa centrifugal untuk distribusi lantai 5 dan lantai 6.
4. Pengadaan, pemasangan deep well untuk pengisian ground tank.
5. Pengadaan, pemasangan peralatan kontrol dan instrumentasi.
6. Roof tank yang dipasang untuk distribusi lantai 5 & 6.
7. Melaksanakan pekerjaan yang diuraikan dalam gambar dan spesifikasi teknis.
8. Pengadaan, pemasangan, pengujian instalasi Sewage Treatment Plant (STP).

1.1.2. Uraian Sistem


1. Sistem distribusi air bersih secara gravitasi untuk lantai basemnet, lantai 1, 2, 3, 4, sedang untuk
lantai 5 & lantai 6 memakai booster pump.
2. Pemipaan antara air kotor dan air bekas dipisahkan, kedua pipa ini secara gravitasi mengalir ke
sewage treatment plant, setelah diproses di STP air bekas dibuang ke saluran drainasi kota.
3. Air kotor dan air bekas dari toilet dialirkan melalui pemipaan underground dengan dilengkapi
inspection chamber, yang kemudian mengalir ke STP secara gravitasi.

1.1.3. Ketentuan.
Spesifikasi yang termasuk dalam pekerjaan plambing :
- Instalasi Pemipaan.
- Material Pipa, Valve Dan Material Bantu.
- Pompa Sentrifugal.

1.1.4. Perbedaan Dokumen.


Adanya perbedaan dokumen pada topik/maksud yang sama maka selalu diambil kapasitas, ukuran,
size, uraian yang terbaik/terbesar dari beberapa dokumen yang ada yaitu : Spesifikasi, gambar
diagram, gambar plan & section, bill of material dan quantity.

1
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PLAMBING
1.2. Instalasi Pemipaan

1.2.1. Lingkup Pekerjaan


1. Instalasi, pabrikasi, pemeriksaan, pengujian dan pembersihan instalasi pemipaan.

1.2.2. Keterkaitan dengan Spesifikasi Lain


Spesifikasi material pipa, fitting, valve dan peralatan bantu.

1.2.3. Referensi
4. ANSI B 31.1 = power piping.
5. ANSI B 31.6 = fabrication details.
6. Peraturan Plambing Indonesia.
7. Penjelasan yang belum tercantum dalam spesifikasi ini selalu didasarkan pada referensi di atas.

1.2.4. Produk yang dikehendaki


1. Instalasi
Instalasi pemipaan yang terpasang harus sesuai dengan Gambar Kerja yang telah disetujui oleh
Konsultan MK. Gambar dan lokasi sparing pipa dibuat gambar detail dan disetujui. Pekerjaan ini
harus telah siap sebelum pekerjaan struktur yang berkaitan dimulai.
Pembongkaran bagian bangunan lainnya hanya boleh dilakukan setelah ada ijin tertulis dari
Konsultan MK.
2. Fabrikasi
- Khusus untuk instalasi yang rumit seperti misalnya untuk ruang pompa, maka spool
drawing harus dibuat oleh Pelaksana. Copy dari spool drawing harus diserahkan ke
konsultan perencana dan Konsultan MK untuk diperlihatkan.
- Pada pipe header untuk bagian cabangnya harus memakai flange. Sedang ujung-ujung dari
header ditutup dengan cap.
- Cabang pipa harus dipakai dengan meggunakan fitting.
- Gambar dan lokasi sparing pipa dibuat oleh pelaksana dan harus disetujui oleh Konsultan
MK. Gambar dan lokasi sparing harus telah siap sebelum pekerjaan struktur yang berkaitan
dilaksanakan.
3. Pengelasan pipa
- Jenis sambungan pipa adalah butt weld.
- Pipe and preparation harus dilakukan dengan machining atau grinding. Standard untuk end
preparation , butt joint didasarkan pada ANSI B 31-6 Appendix D.
- Pengelasan flens terhadap pipa memakai joint jenis front and back weld dengan standard
ANSI B 31.6 Appendix D.

2
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PLAMBING
- Permukaan yang akan dilas harus bersih terhadap material lain yang menempel pada pipa
yang dapat mempengaruhi hasil pengelasan.

1.2.5. Hanger & Support


1. Jarak maksimum antar hanger & support harus mengikuti ketentuan sbb :
Pipa Steel PipaPVC
Dia Pipa Horizontal(mm) Horizontal(mm) Vertikal (mm)
1/2" 2 0.6 1.2
3/4" 2.5 0.9 1.8
1" 2.5 0.9 1.8
1¼" 3 0.9 1.8
1½" 3 0.9 1.8
2" 3 1.2 2.1
2½" 3 1.2 2.1
3" 4 1.2 2.1
4" 4 1.5 2.4
5" 4 1.5 2.4
6" 4.5 1.8 3
8" 4 1.8 3

2. Jarak antar Trapeze Hanger/Support


Trapeze hanger/support dipakai untuk mendukung susunan pipa lebih dari 1 pipa. Jarak antar
trapeze sesuai dengan tabel di atas dengan persyaratan pipa yang terkecil sebagai patokan.
3. Suspension Rods
Diameter untuk suspension rods harus mengikuti ketentuan sebagai berikut

Diameter Pipa Minimum diameter rods (mm)


Sampai 2" 10
2 1/2" - 3" 13
4" - 5" 16
6" 20
8" 22

- Penggantung untuk trapeze harus mempergunakan besi siku agar lebih kaku.
- Pipa-pipa pada trapeze diikat dengan U-bolt terhadap frame pendukungnya.
- Untuk individual pipe dipakai hanger jenis "filbow clamp".

3
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PLAMBING
- Pipa-pipa riser seperti pipa dalam shaft, harus didukung pada bagian paling bawah yaitu pada
elbow dengan bentuk dummyleg support atau duckfoot support sesuai dengan susunan pipa
dan kondisi setempat. Sedang untuk pipa PVC dengan cara menyangga bagian joint dari
elbow tersebut dengan U-bolt yang diikat pada frame.
- Susunan pipa dalam shaft diikat dengan U-bolt pada C-channel. C-channel diikat pada
dinding atau beam pada shaft dengan ramset atau dengan cara yang lain yang mempunyai
kekuatan yang setaraf.
- Lokasi hanger dan support harus tertera pada Gambar Kerja. Detail support & hanger lengkap
dengan ukurannya serta berat yang didukungnya harus disertakan ke Konsultan MK untuk
disetujui. Seluruh hanger & support harus di cat anti karat dengan warna yang ditentukan
kemudian.

1.2.6. Pelaksanaan Di Lapangan


a. Sambungan Pipa dan Peralatan Bantu
- Pipa ke Pipa
- Pipa dengan diameter 1/2" - 2 1/2" memakai screw joint untuk pipa galvanized.
- Pipa dengan diameter 3" dan seterusnya memakai sambungan slip-On, untuk pipa
galvanized.
b. Pipa ke Valve
- Diameter 1/2" - 2" memakai screw joint.
- Diameter 2½" - sterusnya memakai flange.
c. Pipa ke Peralatan
- Diameter 1/2" - 3/4" memakai screw.
- Diameter 1" dan seterusnya memakai flange.
d. Sambungan Screw
- Panjang ulir harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
- Diameter Pipa 1/2" 3/4" 1" 1¼" 1½" 2" 2½"
- Minimum pjg ulir (mm) 15 17 19 22 22 26 30
e. Sealing Type
Sambungan ulir pipa dengan fitting, valve harus diberika teflon, sealing type.
f. Sambungan Las
- Sambungan pipa dengan memakai flange maka dipakai flange jenis slip on welded joint.
- Sebelum pekerjaan pengelasan dilakukan Pelaksana harus mengajukan prosedur pengelasan
kepada Konsultan MK untuk disetujui.

4
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PLAMBING
1.2.7. Sambungan Pipa PVC
1. Sambungan pipa cabang harus menggunakan fitting yang sesuai. Fitting yang digunakan harus
dari "Injection Moulded Fitting".
2. Sambungan pipa PVC pada fitting harus memakai solvent cement untuk pipa berdiameter 2"
kebawah dan rubber ring joint untuk pipa berdiameter 2" ke atas kecuali untuk daerah toilet.

1.2.8. Persyaratan Lain


1. Pemasangan pipa tidak boleh digantungkan ke pipa yang lain.
2. Pemangan hanger pada plat beton dengan memakai dynabolt yang tertanam pada plat beton
tersebut untuk trapeze hanger. Sedang untuk hanger rods dengan memakai socked antara rods
dan bolt yang tertanam pada beton.
3. Pemasangan hanger pada kerangka baja dengan memakai klem yang dapat mengikat secara
kuat.
4. Penempatan hanger sedemikian rupa harus diberikan misalnya pada cabang pipa, belokan
pipa, valve.
5. Pipa-pipa yang apabila nantinya akan berhubungan dengan instalasi mendatang (extension)
harus dipasang valve dan diakhiri dengan pemakaian blind flange. Sedang untuk valve dengan
dengan sambungan screw harus diakhiri dengan sedikit penambahan pipa yang ditutup dengan
cap.
6. Pipa pada peralatan seperti pompa, tanki dan lain-lain harus disupport secara tersendiri.
Sehingga tidak memberikan berat pada peralatan tersebut.
7. Apabila pekerjaan sedang terhenti maka opening pada pipa harus ditutup.
8. Sambungan pipa ke peralatan-peralatan harus diberikan union atau flange untuk maksud
mempermudah perawatan. Termasuk sambungan pipa air bersih ke fixture seperti misalnya
lavatory.
9. Pada top off pipe riser harus dipasang automatic air venting.
10. Pemasangan pipa diatas panel atau peralatan listrik supaya dihindarkan dan apabila tidak
mungkin maka pada bagian bawah dari pipa-pipa tersebut harus diberikan panyang dipasang
secara kuat dan diberikan drain dengan pipa pembuangan berada jauh dari ruang listrik.
11. Pipa-pipa yang tertanam dalam tanah harus dusupport dengan concrete block pada setiap jarak
1 m. Pipa-pipa tersebut pada bagian permukaan luarnya harus dilapisi dengan polyken type.
12. Seluruh pipa-pipa harus dicat dengan warna yang ditentukan kemudian. Sebelum dicat harus
diberikan cat dasar. Untuk pipa-pipa di trench harus dicat dengan cat anti karat.

5
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PLAMBING
1.2.9. Pemasangan Peralatan Saniter/Plambing Fixture.
1. Semua plambing fixture harus dipasang dengan baik dan kokoh ditempatnya dengan tumpuan
yang sesuai dan kuat.
2. Tempat menyekrupkan (insert) harus tertanam dengan kuat didlam dinding atau lantai dan rata
dengan permukaan akhir setelah alat-alat tersebut terpasang. Insert harus tidak kelihatan.
3. Apabila digunakan baut tembus, (trought bolt) harus dipasang plat penahan dari kayu keras
yang tertanam pada sisi luar baik di dinding maupun di lantai.
4. Semua baut, mur dan sekerup yang kelihatan (exposed) harus terbuat dari lapisan chrome atau
nikel, demikian pula cincin untuk pemasangannya.

1.2.10. Pengujian dan Desinfeksi.

1. Setelah "roughing-in" selesai dipasang dan sebelum pemasangan "fixture", seluruh sistem
distribusi air harus diuji dengan tekanan hidrostastik sebesar satu setengah kali tekanan
kerjanya (working pressure) atau 10 bar dalam jangka waktu 2x10 jam dengan tanpa mengalami
kebocoran.
2. Apabila sesuatu bagian dari instalasi pipa akan tertutup oleh tembok atau konstruksi bangunan
lainnya, maka bagian dari instalasi ini harus diuji dengan cara yang sama seperti diatas sebelum
ditutup dengan tembok atau bagian bangunan tersebut.
3. Pengujian Sistem Pemipaan Air Kotor.
4. Kerusakan atau Kegagalan Uji
5. Desinfeksi

1.3. Material Pipa, Valve dan Material Bantu

1.3.1. Lingkup Pekerjaan


1. Material pipa, valve dan material bantu instalasi plambing.
2. Keterkaitan dengan Spesifikasi Lain

1.3.2. Instalasi Pemipaan


1. Instalasi Pemipaan Air Bersih
a. Pipa
- Galvanized carbon steel medium class BS 1387 atau ASTM A120, seam welded.
b. Fitting
- ASTM A197 malleable iron galvanized, class 150.
c. Flange
- ASTM A105 galvanized, class 125 RF, ANSI B16.5

6
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PLAMBING
d. Valve
- Gate valve dia 1/2" - 2", body A metal, screw, tekanan 10 bar.
- Gate dan Batterfly valve dia 2½" – keatas.
e. Check Valve
- Anti water hammer type, flange ANSI 125 LB RF, cast iron body, Nickel alumminium
bronze plate.
f. Pressure Reducing Valve (PRV)
- Flange joint R.F class 150 LB, Pressure range 0,5 – 20 bar, carbon steel body, stainless
stell valve seat.
g. Gasket
- Commpressed asbestos ring.
h. Strainer
- Body : cast carbon steel, flange class 150 RF.
- Screnn : 40 mesh, material stainless steel.
i. Flexible Connection
- Tekanan kerja : 10 kg/cm2
- Jenis : versa joint
2. Instalasi Pemipaan air kotor, air bekas, air hujan, venting
- Pipa = PVC class AW.
- Fitting = Sama diatas, injection moulding.
1.3.3. Material lain
1. Clean Out
- Untuk cover penutup adalah brass chroom plate.
- Untuk body clean outs, disesuaikan pipa buangan dengan sistem sambungan yang water
tight.
2. Floor drain
- Bahan : Brass chroom plated adjustable strainer.
- Type : Bell-trap.
- Lengkap dengan trap dari brass chroom plated, dilengkapi dengan siphon clean out.
3. Well Faucet
- Bahan : Brass chroom plated.
4. Keran Taman
- Type : Sill cock with hose coupling.
- Bahan : Brass chroom plated.
5. Elektroda Water Level Control
- Type : Stick elektroda

7
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PLAMBING
- Tegangan : 24 Volt.

1.4. Pompa Centrifugal untuk Pompa Distribusi & Pompa Pengisi Roof Tank

1.4.1. Lingkup Pekerjaan


Penyediaan, pemasangan dan pengujian Pompa Sentrifugal yang dipakai untuk pompa distribusi air
bersih.

1.4.2. Keterkaitan dengan Spesifikasi Lain


- Instalasi Pemipaan.

1.5. Material Pipa, Valve dan Material Bantu.

1.5.1. Material
1. Jenis Pompa
- Sentrifugal, single stage, end suction.
2. Karakteristik Pompa
- Daya motor listrik diambil terhadap kapasitas aliran pada kondisi disain.
- Titik kerja (pada disain point) harus berada disebelah kiri dekat dari titik tengah karakteristik.
3. Persyaratan Pompa
a. Pompa harus disuplai lengkap dengan motor listrik, base plate.
b. Pompa harus close coupled terhadap motor atau digerakkan melalui flexible coupling
diantara pompa dan motor.
c. Pompa harus dapat bekerja secara terus menerus tanpa melampaui batas vibrasi yang
diperkenankan.
d. Pump casing harus dapat menahan tekanan suction ditambah dengan shut off head.
e. Sudu pompa harus jenis yang tertutup, mempunyai keseimbangan dinamis, terkunci pada
shaft dan terikat dengan locknut.
f. Pompa harus mempunyai seal "Single Mechanical type".
g. Sleeve poros pompa harus dapat dilepas dan harus dilindungi daerah basah pada poros
dibawah seal. Sleeve harus mempunyai pn drive untuk mencegah gerakan axial.
h. Rumah bearing harus dilengkapi dengan sistem pelumas ball bearing. Rumah bearing
harus mempunyai perapat untuk mencegah masuknya air atau kotoran debu. Drain plug
harus ada pada bagian bawah dari rumah bearing.
i. Pompa harus dilengkapi pada nozzle-nozzlenya dengan flange RF type.
j. Motor listrik harus dipilih dapat mencegah overload pada sebagai kondisi
pengoperasiannya.

8
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PLAMBING
k. Pompa-pompa yang diadakan harus barang baru bukan barang bekas. Sertifikat asli dari
pabrik harus ada dan diserhkan ke konsultan perencana, demikian juga untuk sertifikat
pengetesan pompa di pabrik.
l. Motor listrik yang dipakai harus dari merk yang direkomendasi terbaik oleh pabrik pompa.
1.5.2. Pelaksanaan
1. Pompa sentrifugal harus terpasang seperti pada Gambar Kerja yang disetujui Konsultan MK.
Pemasangan harus pula mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat pompa. Petunjuk pemasangan,
pengoperasian dan pemeliharaan pompa harus diserahkan kepada Konsultan MK.
2. Pengujian harus dilakukan dengan Konsultan MK. Data-data yang diperoleh dari hasil pengujian
harus diserahkan kepada Konsultan MK segera setelah pengujian telah dilaksanakan.
3. Data kapasitas pompa lihat mekanikal skedul

1.6. Sewage Treatment Plant

1.6.1. Lingkup Pekerjaan


Penyediaan, pembuatan dan pengujian instalasi Sewage Treatment Plant (STP) jenis biocell/
biofilter/biological yang merupakan 1 paket modul tertanam dalam tank yang terdiri dari bagian-
bagian :
– Blower
– Equalization FRP tank
– Anaerobic, Aerobic FRP tank
– Disinfectant tank
– Chemical dosing pump
– Effluent pumps, treated FRP tank

1.6.2. Material
1. Blower

Jumlah : 2 buah, penggerak motor listrik

1,99m3/mnt, 1,4 kw
2. Aeration Tank

Media Polyethylene
3. Disinfectant

Kap. : 30 lt/mnt

Type : Automatic ozone disinfectant generator

9
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PLAMBING
4. Effluent pumps

Kapasitas : 0,14m3/mnt

Tekanan : 10 m

Jumlah : 2 buah (1 kerja, 1 cadangan).

Jenis : Submersible Centrifugal.


5. Pemipaan dan Fitting

Material : PVC klas AW.

Lengkap dengan valve, check valve sperti yang tertera dalam gambar STP.
6. Panel kontrol
Beroperasinya sistem pengolahan air limbah ini diatur melalui panel kontrol. Panel kontrol ini
mengatur operasinya peralatan sebagai berikut :
Start untuk : - Blower
- Chemical dosing pump
- Effluent pump

1.6.3. Pelaksanaan
1. Ketentuan Umum
Sewage treatment plant harus dilaksanakan oleh kontraktor yang memiliki keagenan peralatan
sewage treatment plant dan telah banyak menangani pemasangan instalasi sewage treatment
plant.
2. Hasil yang Dikehendaki
Output :

BOD < 20 ppm.

SS < 30 ppm.
Input :

BOD = 220 ppm, ss input = 250 ppm.

Kapasitas 63 m3 /hari

10
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN

2. INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN


2.1. Umum

2.1.1. Lingkup Kerja.


1. Pekerjaan yang dilakukan pelaksana meliputi pengadaan, pemasangan, testing dan
commissioning, penyediaan tenaga kerja serta peralatan, pembuatan shop drawing dan asbuilt
drawing.
2. Pekerjaan instalasi pemadam kebakaran dikerjakan berdasarkan gambar diagram system
pemadam kebakaran serta gambar-gambar plan drawing.
3. Komponen utama yang harus disuplai dan dipasang terdiri dari dan tidak terbatas pada
peralatan sebagai berikut :
- Pemipaan dan support, hanger.
- Valves.
- Instrumentasi.
- Seammese.
4. Alarm check valve serta perlengkannya termasuk pressure switch.
5. Hydrant box
6. Sprinkler head
- dan lain-lain.

2.1.2. Uraian sistem :


1. Sistem yang dikehendaki terurai dalam gambar diagram sistem pemadam kebakaran.
2. Klasifikasi untuk sistem fire Sprinkler adalah light hazard.

2.1.3. Ketentuan
1. Standard yang dipakai meliputi :
- Peraturan SNI
- N.F.P.A. 20
2. Spesifikasi yang menyertai spesifikasi ini adalah :
- Spesifikasi instalasi pemipaan.
- Spesifikasi fire extinguisher

2.1.4. Perbedaan Dokumen :


Adanya perbedaan dokumen pada topik/maksud yang sama maka selalu diambil kapasitas, ukuran,
size, uraian yang terbaik/terbesar dari beberapa dokumen yang ada yaitu spesifikasi, gambar
diagram, gambar denah dan detail, bill off quantity.

2.1.5. Produk yang dikehendaki :


1. Shop drawing harus dibuat dan diserahkan untuk disetujui (sebelum memulai pekerjaan).
11
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN
2. Katalog, dimensional drawing, capacity dan rating, karakteristik untuk setiap peralatan yang
akan diorder harus diserahkan untuk persetujuan (sebelum memulai pekerjaan).
3. Buku petunjuk pengoperasian dan perawatan sistem harus diserahkan sebelum penyerahan
pekerjaan.
4. As built drawing harus dibuat dan diserahkan sebelum penyerahan pekerjaan.
5. Pelaksana harus mendidik operator yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk mahir dalam
pengoperasian serta pendeteksian bekerjanya instalasi.
6. Daftar spare part, manual katalog bawaan dari pabrik yang disertakan/diberikan pada setiap
pembelian barang harus diserahkan tersusun rapi, sebelum penyerahan pekerjaan.
7. Setiap pembelian tanpa melalui persetujuan sebelumnya apabila ditolak oleh konsultan maka
penggantian peralatan yang disetujui menjadi tanggung jawab pelaksana.
8. Persetujuan dan penerimaan dokumen yang tersebut diatas harus disetujui oleh konsultan
perencana & Konsultan MK.

2.1.6. Persyaratan Pelaksanaan :


1. Instalasi pemadam kebakaran harus dipasang oleh pelaksana yang memiliki sertifikat keahlian
untuk pekerjaan tersebut.
2. Prosedur kerja harus diserahkan pada Konsultan MK sebelum pekerjaan dimulai.
3. Instalasi pemipaan harus mengikuti pedoman NFPA dan petunjuk dari pabrik pembuat. Instruksi
pemasangan dari pabrik harus diserahkan kepada Konsultan MK sebelum pekerjaan dimulai.
4. Instalasi pemipaan harus dipasang sesuai dengan shop drawing yang disetujui dan instalasi
harus dikoordinasikan dengan pekerjaan sistem yang lain.
5. Pekerjaan sipil untuk penetrasi, pembobokan dan pengembalian seperti keadaan semula akibat
kerusakan pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana mekanikal harus ditanggung oleh
pelaksana mekanikal yang bersangkutan.
6. Testing.
Setelah pekerjaan instalasi selesai maka testing harus dilakukan beberapa kali. Testing
dilakukan berdasarkan dari pedoman NFPA. Prosedur test harus diserahkan pada /Konsultan
MK sebelum pekerjaan testing dimulai untuk diperiksa. Hasil pengetesan harus diserahkan
kepada Konsultan MK. Biaya testing menjadi tanggungan pelaksana kerusakan atau
penyimpangan yang terjadi, perbaikan dan pembiayaan ditanggung oleh pelaksana.
7. Masa Pemeliharaan :
Masa pemeliharaan adalah selama 6 (enam) bulan sejak penyerahan pertama pekerjaan.
8. Masa garansi :
Masa garansi peralatan utama adalah selama 1 (satu) tahun sejak penyerahan terakhir (kedua)
pekerjaan.

12
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN
2.2. INSTALASI PEMIPAAN PEMADAM KEBAKARAN

2.2.1. Lingkup Kerja :


1. Spesifikasi ini menjelaskan mengenai instalasi, fabrikasi, pemeriksaan, testing dan pembersihan
pada pekerjaan instalasi pemipaan.

2.2.2. Keterkaitan dengan Spesifikasi yang lain :


Spesifikasi material pipa, fitting, valve dan peralatan bantu.

2.2.3. Referensi :
Referensi standard yang dipakai dalam spesifikasi ini adalah :
- ANSI B 31.1. : Power piping, edisi terakhir.
- ANSI B 31.6. : Fabrication details, edisi terakhir.
- ASHRAE.
Penjelasan yang belum tercantum dalam spesifikasi ini selalu didasarkan pada referensi diatas.

2.2.4. Hasil yang Dikehendaki :


1. Instalasi.
Instalasi pemipaan yang terpasang harus sesuai dengan shop drawing yang disetujui. Apabila
dalam pelaksanaan terdapat hambatan yang menyebabkan adanya perubahan tehadap
sebagian dari shop drawing tersebut maka pelaksana harus membuat penyesuaian shop
drawing, yang selanjutnya harus disetujui oleh konsultan perencana terlebih dahulu sebelum
dipakai di lapangan. Pembongkaran sebagian bangunan lainnya hanya boleh dilakukan setelah
ada izin tertulis dari konsultan MK.
2. Sparing Pipa.
Gambar dan lokasi sparing pipa dibuat gambar detail dan disetujui. Pekerjaan ini harus telah
siap sebelum pekerjaan struktur yang berkaiatan dimulai.
3. Material.
Material untuk pekerjaan instalasi pemipaan harus berdasarkan pada uraian mengenai
spesifikasi material pipa, fitting, valve dan peralatan bantu. Adanya penyimpangan terhadap
ketentuan maka pelaksana harus menggantinya tanpa biaya tambah dari pemberi tugas.

2.2.5. Fabrikasi :
1. Khusus untuk instalasi pemipaan yang rumit seperti misalnya untuk ruang pompa, maka spool
drawing harus dibuat oleh pelaksana. Copy dari spool drawing harus diserahkan ke konsultan
perencana dan Konsultan MK untuk diperlihatkan.
2. Pada pipe header untuk bagian cabang harus diberi flange. Ujung-ujung dari header ditutup
dengan cap atau dengan blind flange.
3. Cabang pipa harus dipakai dengan menggunakan fitting.

13
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN
4. Pekerjaan pengelasan pipa :
5 Jenis sambungan pipa adalah butt weld.
- Pipe end preparation harus dilakukan dengan maching atau grinding. Standard untuk end
pre-paration, butt joint didasarkan pada ANSI B 31.6 Appendix D.
- Permukaan yang akan dilas harus bersih terhadap material lain yang menempel pada pipa
yang dapat mempengaruhi hasil pengelasan.

2.2.6. Hanger & Support :


1. Jarak maximum antar hanger & support harus mengikuti ketentuan sebagai berikut
Pipa Steel Pipa PVC
Dia Pipa
Horizontal Horizontal (mm) Vertikal (mm)
1/2" 2 0.6 1.2
3/4" 2.5 0.9 1.8
1" 2.5 0.9 1.8
11/4" 3 0.9 1.8
11/2" 3 0.9 1.8
2" 3 1.2 2.1
2.5" 3 1.2 2.1
3" 4 1.2 2.1
4" 4 1.5 2.4
5" 4 1.5 2.4
6" 4.5 1.8 3
8" 4 1.8 3

2. Jarak antar Trapeze hanger/support :


Trapeze hanger/support dipakai mensuport susunan pipa lebih dari satu pipa. Jarak antar
trapeze hanger memakai tabel diatas dengan persyaratan untuk pipa yang terkecil dari susunan
pipa yang didukung.
3. Suspension Rods.
Diameter untuk suspension rods harus mengikuti ketentuan sebagai berikut :
Diameter pipa Minimum diameter rod (mm).
Sampai 2" 10
21/2" - 3" 13
4" - 5" 16
6" 20
8" 22
14
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN
4. Penggantung untuk "trapeze hanger" harus memakai besi siku untuk supaya lebih rigit.
5. Pipa-pipa pada trapeze hanger diikat dengan U bolt terhadap frame pendukungnya.
6. Untuk individual pipe dipakai hanger jenis "filbow clamp"
7. Pipa-pipa riser seperti misalnya pipa didalam shaft, harus disupport pada bagian paling bawah
yaitu pada elbow dengan bentuk dummileg support seperti atau duckfoot support sesuai dengan
susunan pipa dan kondisi setempat.
8. Susunan pipa di dalam shaft diikat dengan U bolt pada C channel ketentuan mengikuti tabel di
atas. C channel diikat pada dinding atau beam pada shaft dengan memakai ramset atau dengan
cara yang lain yang mempunyai kekuatan yang setaraf.
9. Lokasi hanger/support harus diberikan pada gambar shop drawing. Detail support & hanger
lengkap dengan ukurannya serta berat yang didukungnya harus diserahkan ke konsultan
perencana untuk disetujui. Seluruh hanger & support harus dicat anti karat dengan warna yang
ditentukan kemudian.

2.2.7. Pelaksanaan dilapangan.


1. Sambungan Pipa :
a. Pipa ke pipa.
Pipa dengan diameter 1/2" - 21/2" memakai screw joint untuk pipa galvanized.
Pipa dengan diameter 1/2" - 11/2" memakai screw joint untuk pipa black steel.
Pipa dengan diameter 2" dan seterusnya memakai sambungan las butt welded joint,
untuk pipa black steel.
Pipa dengan diameter 3" dan seterusnya memakai sambungan scewed flange, untuk
pipa galvanized.
b. Pipa ke valve.
Diameter 1/2" - 3/4" memakai screw.
Diameter 21/2" - seterusnya memakai flange.
c. Pipa ke peralatan.
Diameter 1/2" - 3/4" memakai screw joint.
Diameter 1" - dan seterusnya memakai flange.
d. Sambungan screw.
e. Panjang ulir.
Panjang ulir harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Diameter Pipa 1/2" 3/4" 1" 1 1 / 2" 2" 2 1 / 2"

Minimum panjang ulir (mm) 15 17 22 22 26 30


f. Sealing tape.
Sambungan ulir pipa dengan fitting, valve harus diberikan teflon, sealing tape.

15
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN

2. Sambungan las.
a. Sambungan pipa dengan memakai flange maka dipakai flange jenis slip on welded joint.
b. Sebelum pekerjaan pengelasan dilakukan Pelaksana harus mengajukan prosedur
pengelasan kepada Konsultan MK untuk disetujui.
c. Pemasangan pipa tidak boleh digantungkan ke pipa yang lain.
d. Pemasangan hanger pada plat beton dengan memakai nut & bolt yang tertanam pada plat
beton tersebut untuk trapeze hanger. Sedang untuk hanger rod dengan memakai socket
antara rod dan bolt yang tertanam pada beton.
e. Pemasangan hanger pada kerangka baja dengan memakai klem yang dapat mengikat
secara kuat.
f. Penempatan hanger sedemikian rupa harus diberikan misalnya pada cabang pipa, belokan
pipa, valve.
g. Pipa-pipa yang apabila nantinya akan berhubungan dengan instalasi mendatang
(extension) harus dipasang valve dan diakhiri dengan pemakaian blind flange. Sedang
untuk valve dengan sambungan screw harus diakhiri dengan sedikit penambahan pipa
yang ditutup dengan cup.
h. Pipa pada peralatan seperti pompa, tanki dan lain-lain harus disupport tersendiri, sehingga
memberikan berat pada equpment tersebut.
i. Apabila pekerjaan sedang terhenti maka opening pada pipa harus ditutup.
j. Pada top of pipe riser harus dipasang automatic air venting.
k. Pemasangan pipa diatas panel atau peralatan listrik supaya dihindarkan dan apabila tidak
mungkin maka pada bagian bawah dari pipa-pipa tersebut harus diberikan pan yang
dipasang secara kuat dan diberikan drain dengan pipa drain dengan pembuangan berada
jauh dari ruang listrik.
l. Pipa-pipa yang tertanam dalam tanah harus disupport dengan concrete block pada setiap 1
m. Pipa-pipa tersebut pada bagian permukaan lainnya harus lapisi dengan polyken tape. Air
venting juga harus diberikan pada tempat dimana terjadi jebakan udara, control box juga
harus ada.
m. Seluruh pipa-pipa harus di cat dengan warna yang ditentukan kemudian. Sebelum di cat
harus diberikan cat dasar. Untuk pipa-pipa di trench harus di cat dengan cat anti karat.
n. Pada bagian tumpuan pipa ke hanger harus diberikan saddles dari kayu yang disetujui.
Termasuk juga pada setiap pipa sengan support.

16
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN
2.2.8. Pengujian.
1. Setelah "roughing-in" selesai dipasang dan sebelum memasang "fixture", seluruh sistem
distribusi air harus diuji dengan tekanan hydrostatik sebesar satu setengah kali tekanan
kerjanya (working pressure) dalam jangka waktu 2 x 24 jam dengan tanpa mengalami
kebocoran.
2. Apabila suatu bagian dari instalasi pipa akan tertutup oleh tembok atau konstruksi bangunan
lainnya, maka bagian dari instalasi ini harus diuji dengan cara yang sama seperti diatas sebelum
ditutup dengan tembok atau bagian bangunan tersebut.
Kerusakan atau kegagalan uji.
a. Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau kegagalan
dari suatu bagian dari instalasi atau sesuatu bahan dari instalasi, maka pelaksana harus
mengganti bagian atau bahan yang rusak/gagal tersebut dan pemeriksaan/pengujian
dilakukan lagi sampai memuaskan dan disetujui konsultan MK.
b Penggantian atas bagian pipa atau bahan yang gagal/rusak tersebut harus dengan pipa
atau bahan yang baru. Penambahan (coulking) dengan bahan apapun tidak diperkenankan.

2.2.9. Masa Pemeliharaan.


Masa pemeliharaan adalah selama 6 (enam) bulan sejak penyerahan pertama pekerjaan.

2.2.10. Masa garansi.


Masa garansi adalah selama 1 (satu) tahun sejak penyerahan terakhir (kedua) pekerjaan.

2.2.11. Uraian Kerja :


Spesifikasi ini menjelaskan mengenai material pipa, valve dan material bantu yang harus disuplai
dan dipasang oleh pelaksana.

2.2.12. Hubungan dengan spesifikasi yang lain :


Spesifikasi instalasi pemipaan.

2.2.13. Produk yang dikehendaki :


1. Daftar terlampir dalam spesifikasi ini mengenai material yang harus disuplai oleh pelaksana.
Pemasangan material tersebut diatas harus memenuhi kriteria yang dijelaskan dalam spesifikasi
instalasi pemipaan.
2. Katalog dan karakteristik dari material yang disuplai diserahkan oleh pelaksana untuk
persetujuan sebelum dilakukan pembelian. Pembelian tanpa persetujuan sebelumnya apabila
ditolak menjadi tanggungan pelaksana untuk pengadaannya kembali sesuai dengan spesifikasi.
3. Material yang disuplai oleh pelaksana harus barang yang baru produksi pabrik. Sertifikat dari
pabrik harus diserahkan pada konsultan MK.

17
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN
2.2.14. Penyimpanan Material :
Material yang telah dibeli apabila harus disimpan dulu menunggu jadwal pemasangan maka cara
penyimpanannya harus ditempat yang kering. Lubang pipa dan valve harus ditutup rapat dengan
penutup plastik.

2.2.15. Material dan Peralatan :


1. Pemipaan dan fitting.
Instalasi Pemipaan Fire hydrant :
a. Pipa.
Carbon steel ASTM A53-B Sch. 40 atau BS 3601/27 (410) Sch.40 seam welded.
b. Fitting.
ASTM A105 carbon steel, class 150.
Dia. 1/2" - 1" = screw.
Dia. 2 - keatas = butt weld.
c. Flange.
ASTM A 105 carbon steel, class 150 slip on RF, ANSI B 16.5.
d. Valve.
Dia. 1/2" - 1/2" = Gate, A metal body PN 16 (16 bar).
Dia. 2" - keatas = Butterfly, carbon steel body, class 150, flange RF.
e. Check Valve.
Anti water hammer type, ASTAM super check atau setarap, class 150 flange, cast iron
body, nickel aluminium bronze plate.
f. Gasket.
Compressed asbestos ring.
g. Strainer.
Body = Cast carbon steel, flange RF, class 150 LB.
Screw = 40 mesh, stainless steel.
2. Valve :
a. Gate valve yang dipakai untuk instalasi pada pump section baik untuk hydrant dan sprinkler
harus dari jenis batterfly valve, cast carbon steel class 150, ANSI RF flanged ends, ASTM
standard.
b. Check valve yang dipakai harus dari dual plate water type, ANSI RF flanged end, cas
carbon steel, ASTM standard

18
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN
c. Pressure safety valve (PSV).
Pressure relief setting pressure dilakukan dilapangan pada saat testing & commissioning.
Selesai PSV dengan melihat kurva karakteristik pompa yang bersangkutan. Sambungan ke
pipa drain bilamana mempunyai joint yang lebih besar harus digunakan reducer.
Pressure relief valve yang dipakai adalah class 150, ANSI RF flanged end, cast iron body.
3. Kontrol Instrumentasi
a. Pressure switch.
Pressure switch harus dari jenis atau bahan :
Element : Bourdon tube SUS 316.
Cast material : All alloy die casting.
Type of case : Drip proof type.
Connection : RF 1/2 inch.
Number & type of switch : 2 SPDT.
Conduit connection : Threaded.
Grade of repeatability : + 1% FS.
Pressure range : 0 - 20 kg/cm2.
Setting pressure tersebut diatas juga harus dilakukan pada saat testing &
commissioning.
b. Flow Switch.
Flow switch untuk pipa cabang sistem sprinkler harus memakai merk yang
direkomendasi oleh merk yang dipakai untuk alarm check valve dan perlengkapnnya
serta sprinkler head.
c. Pressure Indicator (PI).
Pressure indicator harus dari jenis industrial pressure gauge dial type, rage 0-25
kg/cm2 sream mounting, accuracy + 1.1% FS, diameter 95 mm.
4. Perlengkapan penunjang
a. Siammese
Siammese harus mempunyai koneksi kopling yang sama dengan yang dimiliki oleh
Dinas Pemadam Kebakaran
b. Alarm Check Valve
Alarm Check Valve harus dilengkapi dengan pressure gauge untuk memperlihatkan
tekanan diatas dan dibawah seat, retarding chamber, strainer, water motor alarm,
alarm gong, pressure switch, drain. Alarm check valve dilengkapi dengan isolating
valve dalam keadaan membuka, jenis butterfly valve. Posisi valve membuka harus
mudah dideteksi dan dilihat.

19
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN

c. Hydrant box
Hydrant box yang dipakai harus dilengkapi hosereel 1½” lengkap dengan nozzele,
hose rack yang diletakan dalam box dari plate yang dilengkapi dengan penutup.
Hydrant box harus dilengkapi dengan angle valve, dengan diameter 1½” dalam box
tersebut dilengkapi dengan alarm, emergency phone dan speaker. Ukuran harus sama
dengan yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran setempat.
d. Pillar hydrant.
Pillar hydrantyang dipakai mempunyai diameter 4” dengan dua buah outlet nya diameter
2½” lengkap dengan cap dan cham. Pillar hydrant dilengkapi dengan isolating valve
pada pipa cabang. Setiap pillar hydrant diberikan hose reel dalam box lengkap dengan
nozzlenya diameter hose reel adalah 2½”, hose reel box terletak didekat pilar hydrant.
Hydrant pilar connection harus mempunyai koppling sama dengan yang dipunyai Dinas
Pemadam Kebakaran setempat.
e. Sprinkler head
Sprinkler head dari type pendant, harus dari jenis fusible link dengan diameter nominal
orifice ½”, temperature rating 680C, finishing dengan chromium.

2.3. SPESIFIKASI POMPA PEMADAM KEBAKARAN DAN POMPA JOCKEY

2.3.1. Lingkup Pekerjaan


Uraian pekerjaan spesifikasi ini menjelakan mengenai pompa Horizontal split case centrifugal centrifugal
yang dipakai untuk, pemadam kebakaran serta menjelaskan mengenai pompa jockey yang dipakai
untuk pemadam kebakaran. Tugas pelaksana adalah melakukan pembelian, pemasangan,
pengetesan, pemeliharaan (selama masa garansi) pompa-pompa tersebut.

2.3.2. Hubungan dengan spesifikasi lain :


1. Spesifikasi instalasi pemadam kebakaran.
2. Spesifikasi instalasi pemipaan.

2.3.3. Produk yang dikehendaki.


1. Umum :
Sistem pompa harus dilengkapi dengan panel kontrol tersendiri. Pompa harus dapat bekerja
secara otomatis berdasarkan signal dari pressure switch. Panel kontrol harus dilengkapi dengan
circuit breaker dengan interupting capaciry sesuai dengan kebutuhan. Jenis kontrol yang dipakai

20
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN
Wye-delta dengan keadaan normal harus bisa dicapai kurang dari 10 detik. Sistem kontrol untuk
pompa jockey menjadi satu panel dengan panel kontrol pompa utama.
2. Jenis Pompa :
Pompa yang dipakai harus dari pompa Vertikal turbine NFPA 20, UL, FM sedang pompa jockey
jenis vertikal multi stage in line, dengan kapasitas sebagai berikut
a. Motor Penggerak Pompa, Jumlah dan kapasitas pompa

pompa pemadam kebakaran dengan pengerak motor listrik dan penggerak motor
diesel - (500 gpm ; 110 m) per unit.

pompa jockey dengan penggerak motor listrik - 10 gpm, 120 m.


3. Perlengkapan pompa : Pompa hydrant harus dilengkapi dengan :
a. Flanged joint RF.
b. Excentric suction reducer.
c. Concentric discharge increase.
4. Persyaratan Pompa :
a. Pompa harus disuplai lengkap dengan motor listrik, base plate.
b. Pompa harus close coupled terhadap motoratau digerakkan melalui flexible coupling
diantara pompa dan motor.
c. Pompa harus dapat bekerja secara terus menerus tanpa melampui batas vibrasi yang
diperkenankan.
d. Pump casing harus dapat menahan tekanan suction ditambah dengan shut off head.
e. Sudu pompa harus dari jenis yang tertutup, mempunyai keseimbangan dinamis, terkunci
pada shaft dan terikat dengan locknut.
f. Pompa harus mempunyai seal "Single Mechanical Type".
g. Sleeve poros pompa harus dapat dilepas dan harus melindungi daerah basah pada poros
dibawah seal. Sleeve harus mempunyai pin drive untuk mencegah gerakan axial.
h. Rumah bearing harus dilengkapi dengan sistem pelumas ball bearing. Rumah bearing
harus mempunyai perapat untuk mencegah masuknya air atau kotoran debu. Bearing harus
dipilih dapat memberikan minimum L-10 rated life 100.000 jam. Drain plug harus ada pada
bagian bawah dari rumah bearing.
i. Pompa harus dilengkapi pada nozzle-nozzlenya dengan flange RF type.
j. Motor listrik harus dipilih dapat mencegah overload pada berbagai kondisi
pengoperasiannya.
k. Motor listrik yang dipakai harus dari merk yang direkomendasi terbaik oleh pabrik pompa.
21
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN
2.3.4. Lain-lain :
a. Walaupun di dalam gambar atau spesifikasi tidak disebutkan/digambarkan, namun pelaksana
diwajibkan menyediakan/memasang peralatan sesuai dengan sistem kerja yang normal,
sehingga instalasi dapat berfungsi sesuai yang dikehendaki. Pelaksana wajib segera
mempelajari dokumen pelaksanaan dan menyiapkan shop drawing. Jika pelaksana
mendapatkan suatu kekeliruan atau kejanggalan diantara dokumen itu, harus segera
memberitahu ke Konsultan MK
Pompa yang akan dipakai untuk sistem pemadam kebakaran dalam pekerjaan ini harus
sudah mendapat/mempunyai sertifikat NFPA 20

2.4. INSTALASI FIRE EXTINGUISHER

2.4.1. Lingkup Kerja


Spesifikasi ini merupakan spesifikasi teknis mengenai fire extinguisher.
Uraian pekerjaan tugas yang harus dikerjakan oleh pelaksana yaitu meliputi suplai dan pemasangan,
penyediaan man power, penyediaan pendukung dan alat kerja.
2.4.2. Produk yang dikehendaki.
1. Umum :
2. Produk yang dikehendaki harus mempunyai keagenan di Indonesia.
2.1 . Jenis Fire Extinguisher :
Untuk ruang biasa = multi propose dry chemical.
Untuk ruang elektrikal, ruang pompa = CO2.
3. Fire extinguisher harus ditempatkan pada tempat yang ditunjukkan dalam shop drawing yang
disetujui. Fire extinguisher harus digantung pada tempatnya dan harus mudah diambil.
4. Data-data dalam katalog harus sesuai dengan ukuran fire extinguisher agent harus diajukan
pada konsultan perencana untuk disetujui. Pembelian yang dilakukan sebelum adanya
persetujuan menjadi tanggungan pelaksana.
5. Petunjuk pengoperasian dan perawatan berikut recharging prosedure harus diajukan pemberi
tugas dan konsultan sebelum penyerahan pekerjaan.
6. Seluruh fire extinguisher harus di cat dan diberi tanda sesuai dengan petunjuk NFPA 10,
appendix B.
7. Masing-masing fire extinguisher harus diberi tag number.

22
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN
2.4.3. Pemasangan.
Pemasangan harus sesuai dengan standard NFPA.

2.4.4. Masa Pemeliharaan :


Masa Pemeliharaan adalah selama 6 (enam) bulan sejak penyerahan pertama pekerjaan.

2.4.5. Masa Garansi :


Masa garansi adalah selama 1 (satu) tahun sejak penyerahan terakhir (kedua) pekerjaan.

23
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI TATA UDARADAN VENTILASI

3. INSTALASI TATA UDARA DAN VENTILASI

3.1 Umum

3.1.1. Lingkup Pekerjaan


1. Pemasangan air coled split duct dan menghubungkannya ke sistem pemipaan.
2. Suplai dan pemasangan instalasi ducting AC termasuk isolasi, support/hanger, perlengkapan
instalasi.
3. Pemasangan exhaust fan dan supply fan di lantai dasar. Termasuk suplai dan pemasangan
frame mounting untuk fan, ducting & elbow untuk masing-masing fan.
4. Pengadaan dan pemasangan ducting dan perlengkapannya untuk ventilasi exhaust toilet,
termasuk suplai pemasangan grille. Pemasangan exhaust fan untuk toilet.
5. Pemasangan fan-fan dan perlengkapannya untuk ruang pompa, ruang trafo, ruang PLN.
6. Pemasangan sistem kontrol & instrumentasi untuk instalasi VAC, termasuk perlengkapannya.
7. Suplai dan pemasangan kabel power dan kontrol termasuk dalam skope pekerjaan mekanikal
untuk VAC.
8. Pekerjaan lain yang terurai dalam detail spesifikasi dan gambar.

3.1.2. Uraian Sistem


1. Distribusi Suplai Udara dari AHU
- Sistem distribusi udara AC adalah constant air volume.
2. Exhaust Fan untuk Toilet
Start / Stop dilakukan secara sentral disamping secara lokal.
3. Fan untuk Ruangan Basement dan Ruang Genset
Exhaust fan untuk lantai basement, Start/Stop dilakukan secara lokal dan sentral. Fan untuk
(genset harus start secara otomatis bila genset start dan stop secara manual bila genset
berhenti).
4. Exhaust Fan Ruang Pompa
Fan ini start/stop dilakukan secara lokal dan sentral.

3.1.3. Ketentuan
1. Spesifikasi yang termasuk dalam pekerjaan VAC
Spesifikasi split AC air cooled duct Mounted
Spesifikasi propeller fan, axial fan
Spesifikasi instalasi ducting
Spesifikasi instalasi pemipaan, refrigerant, drainase air condensasi AC

24
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI TATA UDARADAN VENTILASI
Spesifikasi pekerjaan isolasi

2. Gambat-gambar yang menyertai spesifikasi ini:


Gambat diagram sistem distribusi udara AC
Gambat diagram sistem Ventilasi

3.1.4. Perbedaan Dokumen


Adanya perbedaan dokumen pada topik/maksud yang sama selalu diambil kapasitas, ukuran, size,
uraian yang terbaik/terbesar dari beberapa dokumen yang ada yaitu : Spesifikasi, gambar diagram,
gambar plan & section, bill of material dan quantity.

3.2 Unit Air Conditioning, Split Air Cooled


3.2.1. Lingkup kerja
Spesifikasi ini menjelaskan mengenai unit air conditioning, split air cooled. Tugas pelaksana adalah
melakukan suplai, pemasangan, pengetesan, pemeliharaan selama masa garansi unit-unit AC
tersebut, sesuai dengan uraian dalam spesifikasi ini.

3.2.2. Hubungan dengan spesifikasi lainnya


a. Spesifikasi instalasi ducting
b. Spesifikasi pemipaan refrigerant dan drainase air condensasi AC
c. Spesifikasi isolasi

3.2.3. Ketentuan
1. Temperatur dalam ruang :
t = 240 + 260 C
RH = 50% - 60%
2. Pada kondisi luar :
t = 320 C DB
3. Unit AC :
a. Temperatur udara masuk kondenser 350C
b. Kontrol kapasitas memakai step control or unloaded with thermostat
c. Refrigerant memakai R 22
d. Pengoprasian = full automatic operation
e. Sumber listrik = 380/3 PH/50 Hz
4. Jenis unit AC :
Split air cooled dengan indoor unit DX type dan dengan indoor unit type duct mounted, cbinet
flow mounted.

25
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI TATA UDARADAN VENTILASI

5. Kapasitas unit AC
Kapasitas unit AC tertera dalam skedul mekanikal

3.2.4. Produk yang dikehendaki


1. Produk yang dikehendaki harus mengikuti pula uraian pada ketentuan diatas. Selain itu unit AC
yang disuplai dan dipasang harus barang baru bukan barang bekas dan harus di assembling di
pabrik tempat pembuatannya, termasuk pula pekerjaan internal elektrikal.
2. Komponen utama setiap unit AC terdiri dari dan terbatas pada :
a. Outdoor unit :
Compressor
Air cooled condenser
Condenser fan
Auxillary component
b. Indoor unit :
Cooling coil
Cooling coil fan
Auxillary component
Air filter
c. Compressor :
Compressor yang dipakai reciprocating compressor jenis hemetic atau semi hermatic, dan
harus terpasang pada frame dengan memakai spring vibration isoalator.
Unit compressor harus dilengkapi dengan :
Thermal & current sensitive overload divice untuk proteksi compressor
Valve pada bagian discharged dan suction
d. Condenser :
- Air cooled condenser dari pipe copper dengan fin dari allumunium. Condenser unit
cabinet harus tahan cuaca luar terbuat dari BJLS dan dicat dengan baked anamel paint,
dengan warna ditentukan kemudian.
e. Condenser Fan :
- Condenser fan harus harus dari jenis propeller fan harus balans baik statis maupun
dinamis serta harus di kopel secara langsung dengan motor listrik. Condenser fan harus
diproteksi dengan wire guard (standard pabrik).
f. Condenser fan motor :
- Fan motor untuk condenser harus :
* totally enclosed air cooled

26
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI TATA UDARADAN VENTILASI
* weather proof
* bearing pada motor listrik dilengkapi dengan sistem pelumasan secara permanent
g. Cooling coil :
- Cooling coil terpasang pada indoor unit adalah jenis direct expension (DX) terbuat dari
pipa copper dengan memakai fin dari alluminium. Expansion valve terpasang pada
cooling coil distributor dan expension valve sensor bulb harus terikat pada section line
untuk refrigerant control.
h. Drain pan :
- Drain pan terpasang pada indoor unit untuk condensate drain. Drain pan harus diisolasi
pada bagian bawahnya untuk mencegah kondensasi. Material drain pan harus terbuat
dari material anti karat.
i. Cooling coil fan :
- Fan yang dipakai harus dari jenis centrifugal type dengan double inlet serta sudut
berbentuk forward curved blade dari aluminium. Roda fan harus balans baik statis
maupun dinamis. Rumah fan harus terbuat dari galvanized steel. Fan harus bias
mengatasi kerugian tekanan pada ducting, air filter, cooling coil, damper pada kapasitas
aliran udara yang dikehendaki.
j. Cooling coil fan motor :
- Fan motor harus mempunyai sistem pelumasan secara permanen pada bearing-
bearingnya. Motor untuk fan harus dilengkapi dengan adjust able pulley. Motor listrik
harus built in pabrik terpasang dalam indoor unit.
k. Sistem kontrol dan proteksi :
- Sistem kontrol harus bult in pabrik dan dirangkai, ditest di pabrik pembuat. Sistem kontrol
untuk AC unit terdiri dari dan tidak terbatas pada :
* Compressor motor overload protection
* High-low pressure cut outs
* Fan motor relay
* Starting & running capasitors
* Time delay relay untuk mencegah kompressor terhadap sering start/stop
* Control circuit fuse dan terminal block
- Sistem kontrol dilengkapi dengan (untuk unit AC dengan kapasitas kecil) :
* Thermostat yang dilengkapi dengan on/off switch, pilot lamp, cooling coil fan speed
controller.
- Sistem kontrol yang terdiri dari start/stop switch, pilot lamp, untuk unit AC jenis floor
mounted duct type harus mempunyai panel kontrol tersendiri yang ditempatkan diruang
AHU.

27
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI TATA UDARADAN VENTILASI
- Untuk unit AC dengan memakai 2 buah kompressor dan dual refrigeration circuits harus
mempunyai sistem start secara step stage.
- Sistem start/stop untuk AC unit memungkinkan untuk dilakukan remote on/off dan signal
off operating/foult.
- Untuk unit AC dengan kapasitas besar harus dilengkapi dengan oil heater pada
compressor yang dapat bekerja secara otomatis bila unit AC dimatikan dan stop secara
otomatis bila AC unit dijalankan.
l. Setiap unit AC yang disuplai dari pabrik telah diisi dengan refrigerant.
m. Pelaksanaan lapangan :
- Unit-unit AC yang dateng ke lapangan harus dilakukan pemeriksaan terhadap :
* Tidak adanya kerusakan akibat pengapalan
* Refrigerant tidak berkurang
* Pemipaan refrigerant didalam unit tidak boleh bocor
Bila ada kerusakan atau kekurangan maka pelaksana harus melakukan perbaikan. Bila
kerusakan yang tibul agak parah maka pelaksana harus mengganti dengan yang baru.
Biaya-biaya tersebut diatas menjadi tanggungan pelaksana.
n. Setiap outdoor unit yang dipasang harus diberikan neoprene pad pada dudukan unit
terhadap dasar, untuk peredam getaran. Ukuran neoprene pad ditentukan berdasarkan
berat unit. Neoprene pad harus merupakan produksi pabrik dengan disertai katalog &
karakteristik.
o. Pemasangan indoor unit :
Harus cukup kuat menempel pada plat beton dan dibawah indoor unit harus dipasang BJLS
100 untuk kebocoran air kondensasi.
p. Pemasangan outdoor unit :
- Pemasangan outdoor unit ditempatkan pada suatu peninggian terhadap dasar lantai
dengan tinggi 20 cm, agar supaya tidak terkena genangan air hujan.
- Peletakan outdoor harus memenuhi persyaratan dari pabrik pembuat untuk jarak-jarak
terhadap dinding, unit yang lain dan sebagainya.
- Peletakan outdoor unit harus memungkinkan orang untuk bebas bergerak, mudah
melakukan maintenance.
q. Noise criteria (NC) untuk setiap ruangan yang boleh terjadi untuk setiap ruangan pada saat
sistem AC bekerja dan keadaan ruang kosong tidak dipakai harus memenuhi NC 35 (max)
r. Penambahan refrigerant :
Pelaksana harus mensuplai penambahan refrigerant serta mengisikannya pada instalasi
pemipaan refrigerant baik di indoor dan outdoor unit serta dipemipaan yang
menghubungkannya.

28
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI TATA UDARADAN VENTILASI
s. Instalasi pemipaan :
Untuk instalasi pemipaan lihat spesifikasi pemipaan.

3.3 Spesifikasi propeller fan

3.3.1. Lingkup kerja


Spesifikasi ini menjelaskan mengenai unit propeller fan. Tugas pelaksana adalah melakukan suplai,
pemasangan, pengetesan, pemeliharaan selama masa garansi unit-unit propeller fan sesuai dengan
spesifikasi.

3.3.2. Produk yang dikehendaki :


Konstruksi :
1. Propeller fan terbuat difabrikasi dari heavy gauge metal atau material lain yang disetujui yang
didisain untuk pemakaian industrial.
2. Fan harus dapat beroprasi secara kontinyu.
3. Fan dikopel langsung dengan motor listrik (totally enclosed squirrel cage motor). Rating 380
V/3ph/50 Hz.
4. Fan yang dipasang pada dinding adalah jenis wall plate. Apabila fan terpasang pada dinding
yang berhubungan dengan luar maka harus diberikan automatic louver, dan jenis fan untuk ini
adalah wall mounted.
5. Pelaksanaan pelumasan yang terpasang pada ducting harus bisa mudah dilakukan.
6. Gambar detail pemasangan harus dibuat untuk disetujui.

3.3.3. Pelaksanaan :
1. Sebelum memulai pelaksanaan, pemborong wajib menyerahkan kepada konsultan MK shop
drawing, katalog, petunjuk pemasangan dari pabrik.
2. Instalasi untuk sistem ventilasi ini harus telah dilakukan interface dengan instalasi yang lain
sebelum pelaksanaan.
3. Pengetesan fan harus dilakukan bersamaan dengan instalsi yang berkaitan.
4. Data kapasitas Fan lihat mekanikal skedul

3.4 Spesifikasi axial fan

3.4.1. Uraian pekerjaan


Spesifikasi ini menjelaskan mengenai unit axial fan. Untuk exhaust fan ruang toilet dan exhaust fan
serba guna. Tugas pelaksana adalah melakukan suplai, pemasangan, pengetesan, pemeliharaan
selama masa masa garansi unit-unit propeller fan sesuai dengan spesifikasi.

29
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI TATA UDARADAN VENTILASI

3.4.2. Produk yang dikehendaki


Konstruksi :
1. Axial fan terbuat difabrikasi dari heavy gauge metal atau material lain yang disetujui yang
didisain untuk pemakaian industrial.
2. Fan harus dapat beroprasi secara kontinyu.
3. Fan dikopel langsung dengan motor listrik (totallay enclosed equirrel cage motor) rating 380
V/3ph/50 Hz.
4. Jenis sudut fan adalah air foil blade fan.
5. Pelaksanaan pelumasan yang terpasang pada ducting harus bisa mudah dilakukan.
6. Gambar detail pemasangan harus dibuat untuk disetujui.

3.4.3. Pelaksanaan :
1. Katalog, petunjuk pemasangan dari pabrik harus diserahkan konsultan MK.
2. Instalasi untuk sistem ventilasi ini harus telah dilakukan interface dengan instalasi yang lain
sebelum pelaksanaan.
3. Pengetesan fan harus dilakukan dengan bersamaan dengan instalasi yang berkaitan.
4. Data kapasitas Fan lihat mekanikal skedul

3.5 Spesifikasi instalasi ducting

3.5.1. Uraian kerja


1. Spesifikasi ini mengenai pekerjaan Instalasi Ducting yang harus dikerjakan oleh pelaksana,
pekerjaan ini meliputi pengadaan, febrikasi, pemasangan dan pengetesan.
2. Termasuk dalam pekerjaan instalasi ducting adalah :
a. support & hanger, peredam getaran, fire damper
b. damper, spliter damper
c. isolasi
d. air plenum
e. diffuser, grille, louvrea
f. peredam suara
g. dan perlengkapan lainnya agar instalasi ducting dapat berfungsi dengan baik.

3.5.2. Keterkaitan dengan Spesifikasi Lain


Spesifikasi unit air conditioning

3.5.3. Referensi

30
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI TATA UDARADAN VENTILASI
Referensi standard yang dipasang adalah :
SMACNA - 76 : Low pressure duct construction standard.
3.5.4. Produk yang dikehendaki :
1. Material/peralatan yang disuplai, difabrikasi, dipasang harus barang baru tidak boleh barang
bekas. Material/peralatan yang akan dibeli harus melalui persetujuan terlebih dahulu. Katalog,
performance atau contoh material harus diserahkan untuk persetujuan.
2. Material :
a. Ducting :
BJLS (baja lapis seng) dengan lapisan seng tidak boleh pecah apabila plat dilipat 180o.
b. Damper :
BJLS (baja lapis seng) dengan lapisan seng tidak boleh pecah apabila plat dilipat 180o.
c. Isolasi :
Isolasi terdiri dari :
Fibreglass density 32 kg/m3.
Alluminium foil dengan koefisien pantulan radiasi 0.95 dan koefisien pancaran
radiasi 0.05, single sided
d. Diffuser, Grille
Alumunium dengan warna cat yang ditentukan kemudian.
e. Support, Hanger
Besi strip, steel bar, besi siku.
3. Instalasi Ducting
Instalasi ducting yang terpasang seperti yang terurai dalam gambar shop drawing yang
disetujui. Begitu juga letak diffuser, grille, fire damper seperti terurai dalam gambar. Ukuran
dalam gambar menunjukkan ukuran bagian dalam ducting.

3.5.5. Elbow, perubahan bentuk duct


1. Bentuk Elbow :
- Elbow dibentuk dengan radius pada sumbu duct sebesar 1.5 kali lebar penampang ducting.
- Bila penempatan untuk a. diatas, tidak memungkinkan maka pada elbow harus dipakai
vane.
2. Perubahan bentuk duct :
- Perubahan bentuk duct hanya diperbolehkan dalam bentuk transformer dengan tetap
mempertahankan luas penampang ducting tetap. Slope untuk transformer yang di-
perkenankan 1/4.

31
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI TATA UDARADAN VENTILASI
- Perubahan bentuk duct untuk setiap ducting cabang dibuat seperti dalam gambar
tender atau shop drawing yang disetujui. Slope yang diperkenankan untuk perubahan
duct adalah 1/4.

3.5.6. Pelaksanaan
1. Ukuran dan Material Ducting
BJLS / Ducting Segi Empat Ukuran Sisi Ducting Bulat
BWG Terpanjang
60/26 sampai – 45 cm sampai – 45 cm
70/24 46 cm – 75 cm 18”-30” 18”-30” 46 cm – 75 cm
80/22 76 cm – 150 cm 30”-60” 30”-60” 76 cm – 150 cm
100/20 151 cm – 60 cm ke atas

2. Sambungan Ducting :
a. Ducting segi empat :
- Sambungan ducting dengan ducting pada arah melintang terhadap sumbu ducting,
memakai sambungan drive slip.
- Sambungan ducting pada arah memanjang terhadap sumbu ducting tidak pada
bagian siku, memakai sambungan inside groove seam.
- Sambungan ducting pada arah memanjang terhadap sumbu ducting pada bagian siku,
memakai sambungan pitts burgh seam.
- Sambungan ducting dengan fan coil memakai siku pada ducting dengan memakai
sambungan keling khusus untuk plat. Penyambungan flens ke flens diberikan
asbestos tape atau setaraf dan diikat (antar flens) dengan baut.
b. Ducting bulat :
- Sambungan ducting pada arah memanjang terhadap sumbu ducting memakai
sambungan grooved longitudinal seam.
- Sambungan ducting dengan ducting memakai sambungan coupling sleeve joint.
c. Pemakaian Isolasi Ducting :
- Ducting untuk udara suplai dan balik harus diberikan isolasi. Sambungan antar
isolasi harus dipakai alluminium tape. Ducting untuk fresh air tanpa memakai isolasi.
d. Support & Hanger untuk ducting :
- Pemasangan & perletakan hanger untuk ducting pada kontruksi struktur harus disetujui
oleh konsultan perencana struktur.

32
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI TATA UDARADAN VENTILASI
- Persyaratan material dan jarak hanger & support untuk ducting segi empat adalah
sebagai berikut :
Hanger Hanger Hanger Support Support
BJLS Besi Siku Besi Bulat Jarak Max. Besi Siku Jarak Max.
(mm) (mm) (m) (mm) (m)
60 & 70 25x25x3 9 2,7 25x25x3 2,7
80 25x25x3 9 2,7 25x25x3 2,7
100 30x30x3 9 2,7 40x40x3 2,7

- Persyaratan material dan jarak hanger & support untuk ducting bulat adalah sebagai
berikut :
Diameter Duct Hanger Besi Hanger Besi Hanger Jarak Support Besi Support Jarak
(in) Strip (mm) Bulat (mm) Max. (m) Strip (mm) Max. (m)
0 - 60 25x3 9 2,7 25x3 2,7
60 ke atas 25x3 12 2,7 40x3 2,7

3.5.7. Plenum :
Plenium terbuat dari BJLS 100, dengan diberikan reinfored. Isolasi untuk plenum terdiri dari isolasi
luar dan dalam. Isolasi dalam dari bahan glass wool yang dicoating dari material yang disetujui dan
kemudian dilapis plastik pada bagian yang berhubungan dengan udara.
Pemasangan isolasi pada ducting dengan memamakai perekat yang diperkuat dengan paku ducting.
Pada kepala paku ducting diberikan plat secukupnya.
1. Perapat Sambungan Ducting :
- Pada setiap sambungan ducting diberikan perapat dari bahan coating yang disetujui.
2. Flexible duct :
- Flexible duct diberikan pada setiap penyambungan ducting dengan integrated diffuser, air
handling unit harus memakai sambungan flexible terbuat dari kanvas yang terpasang
secara rapat tidak boleh ada bocoran udara keluar maupun masuk. Sambungan flexible
mempunyai panjang paralel dengan sambungan ducting maximum 50 mm.
3. Diffuser
- Pemakaian jenis diffuser seperti tertera dalam gambar. Jenis diffuser yang dipakai adalah
integrated diffuser. Pemakaian diffuser jenis square ditunjukan dalam gambar. Setiap
diffuser jenis square harus dilengkapi dengan damper, built in pada diffuser. Damper
tersebut bisa diatur dari bawah plafon.

33
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI TATA UDARADAN VENTILASI
- Pemasangan neck dari diffuser pada ducting cabang harus rapat tidak boleh ada
kebocoran. Isolasi ducting harus sampai keseluruhan bagian neck.
- Ukuran yang dinyatakan untuk diffuser jenis square adalah menyatakan ukuran neck.
- In line diffuser dan integrated diffuser harus dilengkapi dengan box dan neck, serta flexible
duct. Pada neck tersebut harus dileng-kapi dengan damper jenis butterfly. Keseluruhan
box dan neck harus diberikan isolasi ducting.
- Seluruh diffuser, grille harus buatan pabrik. Contoh diffuser harus ditunjukkan pada
konsultan.
4. Damper :
- Seluruh damper harus di cek dapat berfungsi dengan baik. Penempatan ukuran damper
seperti tertera dalam gambar. Damper harus dapat digerakkan dengan mudah untuk
pemakaian motorized damper.
- Damper harus terpasang secara rapat terhadap ducting dan tidak boleh ada kebocoran.
Isolasi ducting harus menutup ke seluruh damper, kecuali pada bagian lever & locker
damper.
- Fire damper harus dari jenis fusible link.

3.6 Spesisfikasi Pekerjaan Isolasi

3.6.1. Uraian kerja :


Spesifikasi ini menjelaskan mengenai pekerjaan isolasi untuk pemipaan, ducting. Tugas pelaksana
adalah melakukan ; suplai, pemasangan, pengetesan.
Pekerjaan isolasi meliputi :
1. Isolasi pemipaan drainasi dari kondensasi AC.
2. Isolasi ducting :
Supply, return duct, plenum luar dan dalam, isolasi ducting dalam untuk return duct.

3.6.2. Hubungan dengan spesifikasi yang lain :


1. Spesifikasi instalasi ducting.
2. Spesifikasi instalasi pemipaan

3.6.3. Material :
1. Isolasi untuk ducting
- Fibreglass 32 kg/m3 (2 lb/ft3) dengan alluminium foil = koefisien pantulan radiasi 0.95 dan
koefisien pancaran radiasi 0.05, single sided.
2. Isolasi untuk pipa kondensasi :
- Fibreglass 32 kg/m3 (2 lb/ft3) dan allumunium foil. Fiberglass dalam bentuk cetakan pipa.
3. Isolasi dalam untuk ducting return :
- Fibreglass 18 kg/m3 (density) dan diberi coating dengan black neoprene compound.

34
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan

PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL


INSTALASI TATA UDARADAN VENTILASI
4. Pembalut isolasi pipa, fitting, dan lain-lain :
- Polyken tape dengan dicoating lagi dengan mastic.
5. Perekat antar sambungan pada isolasi ducting :
- Allumunium tape yang disetujui.

3.6.4. Pelaksanaan
Material yang dipakai harus diajukan untuk persetujuan ke konsultan. Pekerjaan isolasi dilakukan
setelah pekerjaan testing pipa dan ducting disetujui.
1. Pada pekerjaan pipa maka pada bagian tumpuan yaitu pada pipa dengan hanger harus dipakai
saddle dari kayu yang disetujui.
2. Tebal isolasi pipa :
- Thermaflex untuk pipa :
15 mm - 80 mm = 40 mm
100 mm - 200 mm = 50 mm
3. Metode pelaksanaan pekerjaan isolasi secara detail harus diserahkan ke Konsultan MK.

35
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL
TRANSFORTASI DALAM GEDUNG (LIFT)

4. TRANSPORTASI DALAM GEDUNG (LIFT)

4.1 Lingkup pekerjaan pengadaan, pemasangan dan pengujian lift penumpang.

4.1.1. Produk yang dikehendaki


1. Jenis dan lokasi
Zone 1 dengan data-data
Kapasitas = 1000 kg (15 orang)
Jenis kereta = penumpang
Kecepatan = 90 mpm
Jumlah stop =9
Jarak tempuh = 34030 mm
Jenis lift = Traksi
2. Operating System
Full automatic, duplex, operation.
AC geared motor, tegangan : 380 V/50 Hz/3 ph.
Microprocessor
Variable voltage variable frequency
3. Dimensi
Car size : Lihat gambar
Shaft size : Lihat gambar
Working height : 9 stop
Overhead : Lihat gambar
Pit : Lihat gambar
4. Car
5. Ceiling
American louver stainless steel frame
Dilengkapi dengan : lighting, grille & fan, pintu darurat, emergency lighting
6. Floor
Terbuat dari plat baja yang di cat anti karat, structural
Lapisan permukaan lantai heany duty vinye tile
7. Wall
Sheet steal pamted fresh
Door
panel centre opening
hairline untuk pintu

36
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL
TRANSFORTASI DALAM GEDUNG (LIFT)

hairline finished stainless steel minimum tebal steel sheet 1.6 mm


penggerak pintu DC motor dengan alat pengatur kecepatan
Kerangka
Dilengkapi dengan safety edge
Terbuat dari profil baja
Pada rangka terdapat sliding type guide shoes. Setiap goide shoes dilengkapi dengan
peralatan self lubrication
Pada rangka bawah terdapat bantalan karet, yang merupakan tempat tumpuan lantai kereta
(car)
8. Operating Panel
a. Operating panel harus diatur seperti berikut
Terletak di sisi kanan pintu dipojok dengan sudut 40
Push button adalah micro moving buttons atau soft touch button. Penunjukan posisi
kereta dengan digital display
b. Car operating panel terdiri dari (minimum) :
push button lantai
push button untuk membuka pintu
push button untuk menutup pintu
lighting on/of switch
fan on/off switch
penunjuk arah gerakan kereta
supervisory and maintenance control panel (covered)
9. Entrance
a. Mempunyai type dan dimensi yang sama dengan pintu kereta
b. Door frame : Hairline finishes stainless steel minimum tebal steel sheet 1.6 mm.
c. Hoist way door : Hairline finishes stainless steel minimum tebal steel sheet 1.6 mm.
d. Sill extruded hard allumunium
e. Hall call buttons berada disebelah kanan pintu, micro moving buttons atau touch buttons
f. Face plate of signal peralatan dari hair-line finished stainless steel
g. Dilengkapi dengan kunci pembuka pintu secara manual dan interlock secara elektris &
mekanis
10. Buffer
a. Buffer yang dipakai adalah jenis spring buffer
b. Untuk setiap lift terdapat minimum 2 buah buffer yaitu untuk car dan counter weight
c. Penambahan pekerjaan sipil untuk pemasangan buffer dilakukan oleh pelaksana lift

37
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL
TRANSFORTASI DALAM GEDUNG (LIFT)

d. Buffer harus diberikan lapisan tahanan karat oleh karena buffer tersebut dapat teredam
oleh air
11. Separator beam
Pengadaan dan pemasangan balok pemisah (separator beam) antara shaft lift satu dengan
yang lainnya menjadi kewajiban pemborong lift. Bahan dari baja, difinisi meni dan cat.
12. Counter Weight
a. Rangka counter weight terbuat dari profil baja
b. Isi counter weight seberat kereta ditambah dengan 45 % - 50 % dari kapasitas kereta
(balancing) dan terbuat dari besi cor
c. Rangka counter weight dan isinya harus di cat anti karat
13. Rope
a. Rope dibuat dari kawat baja dengan inti baja dan dilumasi dengan oil
b. Diameter rope disesuiakan dengan standard pabrik untuk kapasitas dan kecepatan yang
diminta
14. Safety Device
Setiap lift harus dilengkapi dengan :
1. Pengamanan terhadap kelebihan penumpang, berupa micro switch yang terletak dibawah
lantai kereta. Pengaman akan bekerja berupa suara (buzzer) yang terletak di car operating
panel
2. Pengamanan terhadap kelebihan perjalanan berupa limit switch yang terletak di shaft.
Apabila pengamanan ini bekerja, maka panel kontrol akan mematikan mesin penggerak
dan baru dapat dijalankan kembali setelah secara manual posisi kereta dikembalikan
kedudukan normal.
3. Pengamanan terhadap kelebiahan kecepatan, berupa speed governor dilengkapi dengan
safety gear yang saling di hubungkan dengan kawat baja berdiameter 5 mm.
4. Apabila terjadi kelebihan kecepatan, maka :
a. Centrifugal switch yang ada di speed governor akan menyebabkan panel kontrol
mematikan mesin penggerak.
b. Safety gear sebanyak 2 (dua) buah yang terletak dibagian bawah kereta akan
mengadakan pengereman di rail dan micro switch yang ada di sana akan
menyebabkan panel kontrol mematikan mesin penggerak.
5. Pengamanan pada pintu kereta elevator, berupa :
a. Photocell detector sebanyak 1 (satu) set, akan bekerja bila jalur sinarnya terpotong
yang berakibat pintu membuka kembali.
b. Pintu juga secara otomatis harus dapat membuka kembali bila daun pintu tertahan
oleh sesuatu sewaktu pintu menutup.

38
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL
TRANSFORTASI DALAM GEDUNG (LIFT)

6. Pengamanan terhadap motor lift berupa :


a. Cooling fan pada motor lift yang otomatis akan bekerja mendinginkan motor, apabila
temperatur motor mencapai panas tertentu.
b. Thermis switch pada gulungan motor yang harus mencegah motor bekerja terus
apabila terlalu panas (overhead).
7. Pengamanan terhadap penguncian pintu-pintu apabila kereta lift tidak berada ditempat
yaitu berupa interlock dan switch dimana lift hanya dapat beroperasi bila pintu- pintu
telah terkunci rapat.
8. Pengamanan apabila sumber daya listrik terputus, berupa :
a. Lampu darurat (emergency light) di dalam kereta yang akan menyala secara otomatis.
b. Intercom system dan alarm bell, harus tetap berfungsi dengan mendapat sumber
daya dari batere. Emergency drive system, yaitu suatu system yang membuat lift
berfungsi di mana kereta secara otomatis bergerak ke lantai terdekat dan setelah
sampai kereta akan membuka dengan sendirinya.
9. Fireman service yaitu fasilitas pada lift yang memungkinkan petugas pemadam kebakaran
untuk mempergunakan lift dengan cepat.
Dengan mengaktifkan fireman switch di main landing (lantai utama) yang telah di
tentukan, maka kereta lift segera menuju ke lantai tersebut dengan mengabaikan
semua pelayanan bagi lantai lainnya dan siap dengan tersebut. Selanjutnya petugas
pemandam kebakaran dapat menggunakan kunci kontak khusus yang tersedia pada
panel-panel kontrol di kereta.

4.2 Pelaksana

4.2.1. Pelaksanaan
Lift harus dipasang oleh Pelaksana lift yang mempunyai keagenan resmi dibidang lift, mempunyai
staf ahli pelaksana yang stand by full time, mempunyai peralatan yang lengkap dan pernah
memasang instalasi lift dengan jumlah lantai 14 minimal di 3 gedung.

4.2.2. Informasi Sebelum Pelaksanaan


Pelaksana harus membuat rencana kerja lengkap dan menyerahkan gambar-gambar, brosur-brosur
dan data-data dari peralatan seluruh sistem lift yang diterima dari pabrik pembuatnya guna
memperoleh persetujuan Konsultan MK. Adapun informasi yang dimaksud diatas, paling sedikit
harus mencakup hal-hal sebagai berikut.
Peralatan dalam ruang mesin :
1. Letak peralatan-peralatannya
- Hubungan-hubungan kerjanya dari tiap peralatan dengan alat-alat lain

39
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL
TRANSFORTASI DALAM GEDUNG (LIFT)

- Diagram bahan-bahannya.
2. Hoistway dengan perlengkapan dari Lift mengenai letak dan hubungannya dengan peralatan
lain sesuai spesifikasi bagian-bagiannya.
3. Rel-rel lintasan terhitung :
- Kerangka penyangga
- Kekuatan-kekuatannya sesuai dengan jaminan keselamatan
- Ukuran berat tiap motor dari rel-rel yang dipakai.
- Kekuatan penahan horizontal, saat-saat sesudah dan sebelum ada beban, harus sesuai
jaminan keselamatan.
- kereta dalam hubungan-hubungannya dengan per alatan lainnya.
- Bahan imbangan dengan hubungan-hubungannya dengan peralatan-peralatan lainnya.
- Hal-hal lain yang berhubungan dengan pemeliharaan pembersihan dan lain-lainnya.
4. Pintu masuk, lengkap dengan peralatannya.
5. Kereta lengkap dengan peralatannya.
6. Mesin-mesin, pengangkat lengkap dengan peralatannya.
7. Tanda-tanda isyarat lengkap dengan peralatannya.
8. Alat-alat kontrol lengkap dengan peralatannya dan panel-panel yang terkait di pabrik
pembuatannya.

4.2.3. Surat Keterangan dan Dokumen


Surat-surat keterangan/Dokumen yang harus diserahkan oleh pelaksana adalah :
1. Surat keterangan lengkap tentang syarat petunjuk pengoperasian alat-alat Lift.
2. Surat-surat keterangan lengkap mengenai ijin-ijin untuk pemasangan/pengoperasian Lift dari
pihak yang berwenang.
3. Diagram kabel-kabel lengkap untuk supply listrik untuk alat-alat sistem Lift.
4. Daftar nomor sparepart untuk seluruh sistem.
5. Buku petunjuk pemeliharaan meliputi :
a. alat-alat bagian sistem
b. pelumas-pelumas/pemeliharaan periodik
c. peraturan-peraturan pemeliharaan dari seluruh sistem.

4.2.4. Pelatihan
Pendidikan Calon Operator harus meliputi :
1. Proses pengaman keselamatan.
2. Pengelolaan tiap alat-alat sistem Lift.
3. Prosedur pemeliharaan secara rutin.

40
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS
Perencanaan Gedung DPRD Kota Medan
Dinas perumahan dan permukiman Kota medan
PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI MEKANIKAL
TRANSFORTASI DALAM GEDUNG (LIFT)

4.2.5. Syarat-syarat Lainnya


1. Masa garansi adalah selama 1 (satu) tahun sejak Serah Terima Kedua pekerjaan yang meliputi
pemeliharaan dan pemeriksaan rutin tidak kurang dari tiap dua minggu sekali oleh personal
yang kompeten termasuk pembetulan, penyetelan dan pembersihan semua alat yang
dipandang perlu.
2. Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pemasangan instalasi Lift ini
termasuk pekerjaan Pelaksana dan biayanya dianggap telah diperhitungkan dalam penawaran
Pelaksana.
3. Pengelasan, pengeboran dan sebagainya pada konstruksi baja bangunan hanya dipergunakan
setelah memperoleh persetujuan dari Konsultan MK.
Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem listrik secara lengkap sehingga
unit ini dapat berfungsi dengan baik dan aman sesuai dengan yang direncanakan.

41
PT.ARENCO CENTRA KSO PT. BIRO BANGUNAN SELARAS

Anda mungkin juga menyukai