Anda di halaman 1dari 7

Volume V, Nomor 8, tahun 2018

Hubungan Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Jatuh Pada Lansia… Tri Mulyono Herlambang

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN JATUH


PADA LANSIA LANJUT DI GAMPONG SUAK RAYA
KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN
KABUPATEN ACEH BARAT

Tri Mulyono Herlambang

Dosen Prodi Keperawatan Meulaboh Poltekkes Kemenkes Aceh

ABSTRAK
Dalam memasuki usia tua akan mengalami kemunduran, misalnya
kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi
mulai ompong, pendengaran kurang jelas, pengelihatan semakin memburuk, gerakan
lambat, dan kurang lincah. Gampong Suak Raya merupakan salah satu gampong
yang berada di Kecamatan Johan Pahlawan. Gampong Suak Raya terdapat 80
keluarga yang memiliki lansia. Jumlah kejadian lansia lanjut seluruhnya 103 jiwa
dengan klasifikasi laki-laki berjumlah 70 dan perempuan berjumlah 33 jiwa.
Kemudian lansia lanjut sering buang air besar ke sungai yang jauh dari rumahnya.
Tujaun dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan
dengan kejadian jatuh pada lansia lanjut di Gampong Suak Raya Kecamatan Johan
Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017. Jenis penelitian merupakan penelitian
survey analitik. Metode sampel yang di gunakan Total sampling dengan jumlah
sampel sebanyak 35 orang responden. Metode analisa data adalah bivariat
menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α:0,05). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara faktor
lingkungan dengan kejadian jatuh pada lansia dengan nilai p = 0,010 (p<0,05).
Disarankan kepada pihak Puskesmas Johan Pahlawan untuk meningkatkan upaya
keluarga yang memiliki lansia dalam mencegah resiko jatuh pada lansia dengan
cara mengatur/menata lingkungan yang aman dan nyaman bagi lansia melalui
penyuluhan kesehatan.
Kata Kunci : : Lingkungan, Jatuh, Lansia

PENDAHULUAN jatuh merupakan kejadian yang


Kecepatan proses menua setiap mengakibatkan seseorang mendadak
individu pada organ tubuh tidak akan terbaring/ terduduk di lantai dengan atau
sama. Adakalanya seseorang belum tanpa kehilangan kesadaran atau luka.
tergolong lanjut usia/ masih muda tetapi Banyak sekali faktor yang menyebabkan
telah menunjukkan kekurangan yang jatuh yaitu faktor intrinsik yang berasal
mencolok. Ada pula orang yang telah dari dalam diri lansia lanjut itu sendiri
tergolong lanjut usia, penampilannya seperti gangguan gaya berjalan.
masih sehat, segar bugar dan badan Sedangkan faktor ekstrinsik seperti
tegap (Nugroho, 2012). lantai yang licin dan tidak rata.
Pada lansia banyak sekali Sekitar 30-50% dari populasi
masalah fisik yang sering terjadi salah lanjut usia yang berusia 65 tahun ke atas
satunya yaitu jatuh. Menurut Reuben mengalami jatuh setiap tahunnya.
(1996 dalam Darmojo & Martono, 2004) Separuh dari angka tersebut mengalami

Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat www.utu.ac.id


ISSN: 2355-0643
8
Volume V, Nomor 8, tahun 2018
Hubungan Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Jatuh Pada Lansia… Tri Mulyono Herlambang

jatuh berulang. Pada lanjut usia di atas rumah terhadap resiko jatuh pada lansia
80 tahun, sekitar 50% pernah mengalami dengan nilai p=0,035. Senada dengan hal
jatuh. Walaupun tidak semua kejadian tersebut, penelitian Suyanto (2011)
jatuh mengakibatkan luka atau tentang faktor-faktor yang berhubungan
memerlukan perawatan, tetapi kejadian dengan kejadian jatuh pada lansia
luka akibat jatuh pun juga meningkat menunjukkan bahwa faktor lingkungan
terutama pada usia diatas 85 tahun berhubungan dengan kejadian jatuh pada
(Probosuseno, 2006). lansia (p=0.018).
Kasus jatuh yang terjadi di Aceh merupakan salah satu
poliklinik layanan terpadu usia lanjut propinsi dengan proporsi lansia lanjut
RSCM pada tahun 2000 sebesar 15,53% yang cukup besar. Pada tahun 2015
(285 kasus). Pada tahun 2001 tercatat 15 jumlah penduduk lansia lanjut di Aceh
pasien lansia lanjut (dari 146 pasien) sebanyak 5,88% dari jumlah penduduk
yang dirawat karena instabilitas dan atau sekitar 282.000 jiwa. Masalah
sering jatuh. Pada tahun 1999, 2000, dan kesehatan yang terjadi pada lansia lanjut
2001 masing-masing tercatat sebanyak di Aceh terkait dengan penurunan fungsi
25 pasien, 31 pasien, dan 42 pasien yang fisiologis dan psikologis.
harus dirawat karena fraktur femur Gampong Suak Raya merupakan
akibat jatuh (Supartondo, Setiati & salah satu Gampong yang ada di
Soejono, 2003 dalam Maryam, dkk Kecamatan Johan Pahlawan. Gampong
2013). Dari data tersebut dapat Suak Raya terdapat 80 keluarga yang
disimpulkan bahwa kejadian jatuh pada memiliki lansia. Jumlah lansia lanjut
lansia lanjut semakin meningkat dari seluruhnya 103 jiwa dengan klasifikasi
tahun ke tahun. Oleh karena itu, usaha laki-laki berjumlah 70 dan perempuan
pencegahan terjadinya jatuh pada lansia berjumlah 33 jiwa. Namun ada 35
lanjut merupakan langkah yang perlu keluarga yang memiliki lansia diatas 70
dilakukan karena bila sudah terjadi jatuh, tahun.
pasti akan menyebabkan komplikasi, Berdasarkan survey yang
meskipun ringan tetap memberatkan dilakukan bulan Februari 2017 di
kondisi lansia lanjut. Gampong Suak Raya, terhadap 3
Penelitian yang dilakukan oleh keluarga yang memiliki lansia,
Susanti (2009) dalam penelitiannya didapatkan bahwa 3 keluarga tersebut
tentang hubungan antara tingkat memiliki lantai rumah yang tidak rata,
pengetahuan keluarga dengan sikap lantai dapur terbuat dari tanah yang
keluarga usia lanjut dalam pencegahan terlihat licin, kamar mandi berada di luar
jatuh didapatkan bahwa sebagian besar rumah ( ± 10 meter) dengan kondisi
keluarga memiliki pengetahuan baik dan lantai juga licin, jalan menuju ke kamar
sebagian besar sikap keluarga tentang mandi tampak tidak kering dan juga
pencegahan jatuh usia lanjut di rumah tidak ada pegangan di sepanjang jalan ke
dengan kategori cukup. kamar mandi. Kemudian lansia lanjut
Sementara itu hasil penelitian sering buang air besar ke sungai (Suak)
Arie Kurniawan Hutomo (2015) tentang yang ada di sekitar rumah. Korban lansia
hubungan penataan lingkungan rumah lanjut jatuh di Gampong Suak Raya ada
terhadap resiko jatuh pada lansia 6 orang. Kemudian lansia lanjut yang
menunjukkan bahwa ada hubungan yang sudah jatuh tersebut tidak bisa bangun
bermakna antara penataan lingkungan lagi, semua kebutuhan mereka di bantu

Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat www.utu.ac.id


ISSN: 2355-0643
9
Volume V, Nomor 8, tahun 2018
Hubungan Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Jatuh Pada Lansia… Tri Mulyono Herlambang

oleh keluarga seperti makan minum, Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden


buang air besar dan buang air kecil. Berdasarkan Karakteristik di Gampong Suak
Kondisi ini dapat terjadi karena Raya Kecamatan Johan Pahlawan
kurangnya pengetahuan dan sikap Kabupaten Aceh Barat 2017
keluarga dalam mencegah kejadian jatuh
No Kategori Jumlah (%)
pada lansia. Jenis Kelamin
1 Laki-laki 23 65,7
METODE PENELITIAN 2 Perempuan 12 34,3
Jenis penelitian ini adalah 35 100
penelitian survey analitik. Dalam Pekerjaan
1 Pensiunan 3 8,6
penelitian ini yang akan dianalisa adalah 2 Dagang 10 28,6
hubungan faktor lingkungan dengan 3 Tani 9 25,7
kejadian jatuh pada lansia lanjut. 4 Tukang 3 8,6
Penelitian ini dilaksanakan di 5 Nelayan 4 11,4
Gampong Suak Raya Kecamatan Johan 6 IRT 6 17,1
Pahlawan Kabupaten Aceh Barat pada Total 35 100
Pendidikan
bulan Agustus 2017. 1 PT 1 2,9
Jumlah sampel sebanyak 35 2 SMA 12 34,2
orang Metode pengambilan sampel 3 SMP 5 14,3
dalam penelitian menggunakan metode 4 SD 17 48,6
sampling jenuh yaitu pengambilan Total 35 100
Sumber : Data Primer tahun 2017
seluruh polpulasi untuk di jadikan
Berdasarkan tabel tersebut dapat
sampel
diketahui bahwa kebanyakan responden
Dalam proses pengumpulam data
berjenis kelamin laki-laki, yaitu 65,7%.
tidak ada tindakan atau intervensi yang
Pendidikan responden terbanyak adalah
dilakukan terhadap subyek, yang
SD yaitu 48,6%, dan jenis pekerjaan
dilakukan hanyalah wawancara dan
terbanyak adalah sebagai pedagang yaitu
observasi. Wawancara dilakukan untuk
28,6%.
mengetahui tentang peristiwa jatuh yang
dialami oleh lansia. Sedang observasi
Kondisi Lingkungan
dilakukan terhadap kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan tempat tinggal
rumah dan sekitar rumah.
lansia di Gampong Suak Raya
Analisis data dilakukan
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten
menggunakan uji Chi-Square dengan
Aceh Barat di kategorikan menjadi dua
tingkat kepercayaan 95% (α:0,05).
kategori, yaitu kategori baik, dan kurang.
Kategori kondisi lingkungan dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN
dilihat pada tabel berikut ini :
Karakteristik Responden
Karakteristik responden disajikan dalam Tabel. 2 Distribusi Frekuensi Responden
tabel distribusi frekuensi yang terdiri Berdasarkan Kondisi Lingkungan Lansia di
dari jenis kelamin, pendidikan, dan Gampong Suak Raya Kecamatan Johan
pekerjaan. Secara lengkap karakteristik Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun
responden dapat dilihat pada tabel 2017
berikut:

Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat www.utu.ac.id


ISSN: 2355-0643
10
Volume V, Nomor 8, tahun 2018
Hubungan Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Jatuh Pada Lansia… Tri Mulyono Herlambang

No Kategori Frekuensi % Tabel 4. Hubungan Faktor Lingkungan


1 Baik 18 51,4 dengan Kejadian Jatuh Pada Lansia di
2 Kurang 17 48,6 Gampong Suak Raya Kecamatan Johan
Jumlah 35 100 Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun
Sumber : Data Primer tahun 2017 2017

Dari tabel di atas dapat diketahui Kejadian Jatuh P


bahwa kebanyakan lansia memiliki Kondisi Jumlah Value
lingkungan dengan kategori baik, yaitu Lingku
ngan Ya Tidak
18 orang (51,4%).
N % n % n %
Baik 6 33,3 12 66,7 18 100
Kejadian Jatuh 0,010
Kurang 13 76,5 4 23,5 17 100
Kejadian jatuh pada lansia di Total 19 16 35
Gampong Suak Raya Kecamatan Johan Sumber : Data Primer tahun 2017
Pahlawan Kabupaten Aceh Barat di
kategorikan menjadi dua kategori, yaitu Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 18
ya, dan tidak. Kategori kejadian jatuh lansia yang memiliki lingkungan
pada lansia dapat dilihat pada tabel tempat tinggal baik, 12 lansia
berikut ini : diantaranya tidak mengalami kejadian
jatuh dalam 1 bulan terakhir. Sedangkan
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden dari 17 lansia yang memiliki lingkungan
Berdasarkan Kejadian Jatuh di Gampong tempata tinggal yang kurang baik, 13
Suak Raya Kecamatan Johan Pahlawan lansia mengalami kejadian jatuh selama
Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017 1 bulan terakhir. Hasil uji chi-square
menunjukkan bahwa nilai p=0,010
No Kategori Frekuensi %
(p<0,05). Keputusan yang diambil
1 Ya 19 54,3
2 Tidak 16 45,7 adalah dengan menerima Ha, artinya ada
hubungan faktor lingkungan dengan
Jumlah 30 100 kejadian jatuh pada lansia
Sumber : Data Primer tahun 2017
Lingkungan merupakan segala sesuatu
Berdasarkan tabel tersebut dapat
yang ada di sekitar manusia yang
diketahui bahwa sebagian besar lansia
memengaruhi perkembangan kehidupan
pernah mengalami jatuh terkait dengan
manusia baik langsung maupun tidak
kondisi lingkungan yaitu sebanyak 19
langsung. Lingkunga tempat tinggal
orang (54,3%).
lansia adalah kondisi disekitar lansia
yang memmberi dampak kapada lansia,
Hubungan Faktor lingkungan dengan
salah satunya adalah resiko jatuh. Hasil
kejadian jatuh
penelitian menunjukkan bahwa di
Gampong Suak Raya kondisi lingkungan
Hasil analisis hubungan faktor
tempat tinggal lansia 51,4 % berada
lingkungan dengan kejadian jatuh pada
dalam kondisi baik, namun masih
lansia di Gampong Suak Raya
banyak lansia yanga tinggal
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten
dilingkungan yang beresiko
Aceh Barat dapat dilihat pada tabel
menimbulkan kejadian jatuh pada lansia
berikut ini :
(48,6%). Kondisi lantai yang licin,
pegangan di WC, dan juga penerangan

Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat www.utu.ac.id


ISSN: 2355-0643
11
Volume V, Nomor 8, tahun 2018
Hubungan Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Jatuh Pada Lansia… Tri Mulyono Herlambang

yang kurang semua ini bisa pada orang-orang yang mempunyai


menyebabkan lansia mengalami jatuh. risiko jatuh. Biasanya usia lanjut yang
Menurut Probosuseno (2007), mengalami jatuh itu terjerembab
faktor yang paling sering dihubungkan (tergeletak di tanah atau pada tingkat
dengan kejadian jatuh pada lansia adalah yang lebih rendah) secara tidak
lingkungan, seperti alat-alat atau disengaja. Walaupun tidak semua
perlengkapan rumah tangga yang sudah kejadian jatuh mengakibatkan luka atau
tua, tidak stabil, atau tergeletak di bawah memerlukan perawatan, tetapi kejadian
tempat tidur atau WC yang rendah atau luka akibat jatuh pun juga meningkat
jongkok, tempat berpegangan yang tidak terutama pada usia lanjut.
kuat atau tidak mudah dipegang. Faktor Faktor jatuh banyak kaitannya
lingkungan terdiri dari penerangan yang dengan lingkungan terutama rumah,
kurang, benda-benda dilantai (seperti dimana rumah merupakan tempat
tersandung karpet), peralatan rumah melakukan aktifitas sehari-hari. Kurang
yang tidak stabil, tangga tanpa pagar, baiknya penataan rumah dapat
tempat tidur dan toilet yang terlalu mengakibatkan kecelakan dan setiap
rendah. Usia lanjut dapat memerlukan anggota keluarga terbuka akan ancaman
waktu dan perawatan yang ekstra ketika tersebut. Faktor lingkungan terutama
berada dalam suatu situasi atau yang belum dikenal mempunyai risiko
lingkungan yang baru. terhadap jatuh sebesar 31 %.
Berdasarkan hal ini perlu Menurut Darmojo & Martono,
penataan lingkungan rumah oleh anggota lingkungan rumah yang aman untuk
keluarga supaya dapat mencegah resiko lanjut usia adalah lingkungan di dalam
jatuh pada lansia, karena lansia sudah rumah dan di luar rumah. Lingkungan di
mengalami kemunduran dari segi dalam rumah meliputi kamar mandi
fisiknya. Usia yang semakin menua akan yaitu terdapat pegangan di daerah kamar
mempengaruhi aktifitas fisik sehingga mandi dan mudah dicapai bila
akan mengganggu dalam melakukan diperlukan, permukaan lantai pancuran
penataan lingkungan rumah. di kamar mandi tidak licin, belakang
Kajadian jatuh ini erat kaitannya kesed berlapis karet yang tidak bisa licin,
dengan kondisi lingkungan rumah baik pembuangan air baik sehingga mencegah
di dalam maupun di luar rumah. Faktor lantai licin setelah dipakai. Kamar tidur
jatuh banyak kaitannya dengan yaitu kesed tidak merupakan hambatan
lingkungan terutama rumah, dimana yang memungkinkan terpeleset atau
rumah merupakan tempat melakukan tergelincir, terdapat meja di samping
aktifitas sehari-hari. Kurang baiknya tempat tidur untuk meletakkan kacamata
penataan rumah dapat mengakibatkan atau barang lain. Dapur yaitu lantai
kecelakan dan setiap anggota keluarga terbuat dari bahan yang tidak licin,
terbuka akan ancaman tersebut. tumpahan-tumpahan cepat dibersihkan
Jatuh merupakan suatu masalah untuk mencegah terpeleset, tempat
yang sering terjadi pada usia lanjut. penyimpanan dapat dijangkau dengan
Mengidentifikasi risiko jatuh adalah mudah, tersedia tempat pijakan yang
sebuah bagian yang perlu dilakukan stabil untuk mencapai barang yang
untuk kesehatan bagi usia lanjut, sebab letaknya tinggi. Ruang tamu yaitu kesed-
ini penting sebagai inisiatif untuk kesed tidak terletak di atas karpet,
menghindari kejiadian jatuh, terutama perabotan diletakkan sedemikian rupa

Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat www.utu.ac.id


ISSN: 2355-0643
12
Volume V, Nomor 8, tahun 2018
Hubungan Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Jatuh Pada Lansia… Tri Mulyono Herlambang

sehingga jalan lalu lebar, tinggi kursi dan Kedokteran Universitas


sofa cukup sehingga mudah bagi lanjut Indonesia. Jakarta
usia untuk duduk atau bangkit kursi. Hamid, 2007. Mengapa Lansia sering
Tangga yaitu terdapat ril pegangan yang tiba-tiba Roboh?. Diakses dari
kuat dikedua sisi anak tangga, lantai http://www.litbang.depkes.go.id/
anak tangga tidak licin, barang-barang aktual/kliping/lansia280506.htm.,
tidak diletakkan di lantai anak tangga, tanggal 14 Februari 2016
anak tangga terbawah dan teratas
diwarnai dengan warna terang untuk Hidayat, 2007. Metode Penelitian
menandai awal dan akhir tangga Kebidanan & Teknik Analisa
Data. Salemba Medika. Jakarta
KESIMPULAN Hindarto, 2007. Inspirasi Rumah Sehat
Berdasarkan hasil penelitian dan di Perkotaan. Penerbit Andi
pembahasan yang telah dilakukana maka
dapat diambil kesimpulan bahwa Kushariyadi, 2012. Dukungan Sosial
kebanyakan lansia memiliki lingkungan Pada Lansia. EGC. Jakarta.
dengan kategori baik, yaitu 18 orang Maryam, 2013. Pengaruh keseimbangan
(51,4%), sebagian besar lansia dalam 1 fisik terhadap keseimbangan
bulan terakhir mengalami jatuh terkait tubuh lansia di Panti Sosial
dengan kondisi lingkungan yaitu Tresna Werdha Wilayah DKI
sebanyak 19 orang (54,3%). Ada Jakarta. Diakses pada tanggal 14
hubungan yang signifikan antara faktor Februari 2016.
lingkungan dengan kejadian jatuh pada
lansia dengan nilai p = 0,010 (p<0,05). Narayani, 2008. Pemberian penkes.
Activities Daily Living (ADL)
SARAN lansia. Balai Penerbit Fakultas
Disarankan kepada pihak Kedokteran Universitas
Puskesmas Suak Ribee Kecamatan Indonesia. Jakarta.
Johan Pahlawan untuk meningkatkan Notoatmodjo, 2007. Promosi Kesehatan,
upaya keluarga yang memiliki lansia Rineka Cipta. Jakarta
dalam mencegah resiko jatuh pada
lansia dengan cara mengatur/menata Notoatmodjo, 2010. Metodologi
lingkungan yang aman dan nyaman bagi Penelitian Kesehatan, Rineka
lansia melalui penyuluhan kesehatan. Cipta. Jakarta
Notoatmodjo, 2012. Promosi Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA dan Prilaku Kesehatan. Rineka
Barnedh, H., Sitorus, F., & Ali, W. Cipta. Jakarta.
(2006). Penilaian Keseimbangan
menggunakan Skala Nugroho, 2012. Keperawatan Gerontik
Keseimbangan Berg pada Lansia Edisi 2. Penerbit Buku
di Kelompok lansia Puskesmas Kedoktoran. EGC. Jakarta.
Tebet. Tesis. Jakarta:FKUI. Probosuseno, 2006. Hubungan tingkat
Darmojo & Martono 2004. Buku ajar pengetahuan keluarga terhadap
Geriatrik; Ilmu kesehatan lanjut sikap keluarga dalam pemberian
usia, Balai Penerbit Fakultas perawatan activities daily living
(ADL) di rumah desa

Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat www.utu.ac.id


ISSN: 2355-0643
13
Volume V, Nomor 8, tahun 2018
Hubungan Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Jatuh Pada Lansia… Tri Mulyono Herlambang

Tanjungrejo Margoyoso Pati.


Diakses tanggal 14 Februari
2016 dari
http://etd.eprints.ums.ac.id
Purwanto, 2009. Pengantar perilaku
manusia untuk keperawatan.
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
Supardi, 2013. Lingkungan Hidup dan
Kelestariannya. Bandumg : PT.
Alumni
Susanti,2009. Lanjut usia dan
keperawatan. EGC. Jakarta
Suyanto. 2012. Metode Penelitian.
Prenada Media Group. Bungin
Jakarta
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992
tentang Perumahan dan
Permukiman
Wicaksono. 2009. Teori Interior. Jakarta
: Griya Kreasi.

Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat www.utu.ac.id


ISSN: 2355-0643
14

Anda mungkin juga menyukai