JAMBI, Jln. Sultan Hasanudin RT 43 Talang Bakung Kota Jambi Email: oktikarps79@gmai.com
ABSTRAK : Berdasarkan data dari populasi lansia di indonesia di perkirakan
hampir 68% dari jumlah lansia mengalami personal hygiene yang kurang baik, lansia tidak mampu memenuhi kebutuhan personal hygiene.(Depkes RI,2017 ).Berdasarkanprofilkesehatanindonesiatahun2013tentangprevalensipenyakit- penyakityangdisebabkan olehpersonalhygiene: Penyakitkulit:diperolehkasusgangguankulitdiIndonesiasebesar 122.076 kasus. Menurut data Riskesdas (2013), prevalensi dermatitis diIndonesiasebesar6,78%, PengakitkulitAlergisebanyak89.163jiwa, Diaresebanyak 85.733jiwa, Kulitinfeksisebanyak60.652jiwa, Penyakit gastritis yang tertangani sebanyak 32.831 jiwa”.(Riskesdas,2013).Menurut Data Badan Statistik (BPS) Provinsi Jambi 2021, dari total 3,5 juta jiwa penduduk provinsi jambi, jumlah lansia sebanyak 232.994 jiwa atau 6,7 persen dari jumlah penduduk provinsi jambi yang tersebar di 11 kabupaten/kota dalam provinsi jambi. Kemudian dari 10 penyakit terbanyak di provinsi jambi, diantaranya ada penyakit kusta dan diare. Bahkan menurut data BPS Provinsi jambi pada tahun 2015, pada kasus 10 penyakit terbanyak ada termasuk penyakit kulit alergi (42.600 kasus) dan penyakit infeksi (39.505 kasus) yang menurutdata usia kasus penyakit ini banyak menyerang pada usia >50 tahun. Hasil Penelitian : uji statistik Chi Square terdapat hubungan antara Peran Keluarga dengan Personal Hygiene dengan nilai (p- value = 0,0038) dan ada hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Personal Hygiene dengan nilai p-value=0,0020 yang dilakukan di Desa Tangkit Kec. Sungai Gelam Sarankepada keluarga yang mempunyai keluarga lansia untuk dapat meningkatkan perannya kepada lansia tersebut untuk dapat memberikan efek yang positif tentang Personal Hygiene lansia, serta diharapkan kepada lansia juga untuk dapat aktif mengikuti posyandu agar dapat meningkatkan pengetahuannya yang didapatkan dari edukasi dan informasi yang ada di posyandu
Kata Kunci:Peran Keluarga, Pengetahuan, Personal Hygien, Lansia
1. PENDAHULUAN suatu penyakit, terutama penyakit yang
Kebersihan diri merupakan langkah berhubungan dengan kebersihan diri awal mewujudkan kesehatan. Dengan yang buruk. Hal–hal yang muncul bila tubuh yang bersih meminimalkan risiko lansia kurang menjaga kebersihan terhadap kemungkinan terjangkitnya dirinya diantaranya adalah badan gatal – gatal dan tubuh lebih mudah terkena (BPS) Provinsi Jambi 2021, dari total penyakit, terutama penyakit kulit 3,5 juta jiwa penduduk provinsi (Andarmoyo, 2012). jambi, jumlah lansia sebanyak Diseluruh dunia penduduk lansia 232.994 jiwa atau 6,7 persen dari tumbuh dengan sangat cepat bahkan jumlah penduduk provinsi jambi yang tercepat dibanding kelompok usia tersebar di 11 kabupaten/kota dalam lainnya. Menurut undang-undang No. provinsi jambi. Kemudian dari 10 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan penyakit terbanyak di provinsi jambi, lanjut usia, batasan lansia adalah diantaranya ada penyakit kusta dan penduduk yang telah mencapat usia 60 diare. Bahkan menurut data BPS tahun keatas. (WHO, 2016) Provinsi jambi pada tahun 2015, pada Berdasarkan Data Pusat Statistik kasus 10 penyakit terbanyak ada merilis data jumlah berdasarkan hasil termasuk penyakit kulit alergi (42.600 survey penduduk jumlah lansia pada kasus) dan penyakit infeksi (39.505 tahun 2016 berjumlah 22.630.882 jiwa. kasus) yang menurut data usia kasus Angka ini diperkirakan akan meningkat penyakit ini banyak menyerang pada menjadi 31.320.066 jiwa pada tahun usia >50 tahun. 2022. (BPS, 2017) Berdasarkan survei awal Berdasarkan data dari populasi peneliti di wilayah Desa Tangkit RT lansia di indonesia di perkirakan 07 Kecamatan Sungai Gelam tanggal hampir 68% dari jumlah lansia 03 Februari 2023, berdasarkan mengalami personal hygiene yang wawancara dengan ketua RT dan kurang baik, lansia tidak mampu Bidan yang berpraktik mandiri memenuhi kebutuhan personal diwilayah RT 07 tersebut hygiene. (Depkes RI,2017 ) mengatakan, dari 33 jumlah lansia Berdasarkan profil kesehatan yang tinggal diwilayah terdapat 12 indonesia tahun 2013 tentang orang orang lansia laki-laki dan 21 prevalensi penyakit- penyakit yang orang lansia perempuan. Dan disebabkan oleh personal hygiene : sebagian lansia masih kurang Penyakit kulit: diperoleh kasus perawatan diri seperti kuku panjang, gangguan kulit di Indonesia sikat gigi kurang dari 2x/hari, rambut sebesar 122.076 kasus. Menurut data acak acakan dan lubang telinga yang Riskesdas (2013), prevalensi kurang bersih. Banyak dari jumlah dermatitis di Indonesia sebesar lansia yang ada diwilayah tersebut 6,78%, Pengakit kulit Alergi yang masih memiliki pengetahuan sebanyak 89.163 jiwa, Diare yang kurang tentang manfaat sebanyak 85.733 jiwa, Kulit infeksi personal hygiene, dampak dan sebanyak 60.652 jiwa, Penyakit penyakit yang ditimbulkan jika gastritis yang tertangani sebanyak kurang menjaga personal hygiene, 32.831 jiwa”. Dinas kesehatan diperkirakan sekitar 65% dari jumlah indonesi meminta masyarakat populasi lansia yang ada diwilayah diwilayah itu agar menjaga kesehatan RT 07. Ketika dilakukan wawancara lingkungan dan membiasakan hidup awal terhadap beberapa lansia bersih agar terhindar dari penyakit ( mengatakan mandi kurang dari 2x Riskesdas, 2013). sehari, menggosok gigi kurang dari 2 Menurut Data Badan Statistik x sehari, jarang membersihkan lubang hidung dan lubang telinga, jarang variabel independen dan dependen memotong kuku, serta mencuci pengukurannya di lakukan hanya satu rambut. Adapun permasalahan yang kali atau satu saat (Nursalam, 2008). terjadi pada lansia yaitu pembatasan Penelitian kolerasional yaitu penelitian aktivitas fisik atau ketidakberdayaan yang bertujuan untuk menyelidiki fisik. Semakin lanjut usia seseorang, sejauh mana variasi pada suatu variabel akan mengalami kemunduran, berkaitan dengan variabel pada satu terutama di bidang kemampuan fisik atau lebih variabel lain, bersadarkan yang dapat mengakibatkan penurunan koefisien kelorasional (Azwar, 2010). pada peranan-peranan sosialnya. Hal ini mengakibatkan timbulnya 3. HASIL PENELITIAN gangguan dalam hal mencukupi a. Karateristik Responden kebutuhan hidupnya, sehingga dapat 1. Karakteristik BerdasarkanUsia menyebabkan ketergantungan yang Distribusi frekuensi memerlukan bantuan orang lain. karakteristik responden berdasarkan (Buku Ilmu Keperawatan usia responden di Desa Tangkit Kec. Komunitas,2009). Perubahan secara Sungai Gelam dapat dilihat tabel psikososial lanjut usia antara lain berikut : keadaan pensiun dari pekerjaan, Tabel 5.1 kehilangan pekerjaan, kehilangan Distribusi Frekuensi finansial, kehilangan status, keadaan Responden Berdasarkan Usia sadar akan kematian, perubahan cara di Desa Tangkit Kec. Sungai hidup. Di samping lanjut usia juga Gelam mengalami penurunan secara No Usia Jumlah % ekonomi atau finansial karena 50-55 Tahun 1 9 27.3 pemberhentian dari jabatan sedangkan biaya hidup semakin 2 56-60 Tahun 24 72.7 bertambah dan bertambahnya biaya Jumlah 33 100 berobat. Berdasarkan fenomena diatas Berdasarkan tabel 5.1 peneliti tertarik untuk melakukan diketahui bahwa usia responden penelitian mengenai “Hubungan lebih dari separuh dengan usia 56- Peran Keluarga dan Tingkat 60 tahun yaitu sebanyak 24 Pengetahuan Lansia Tentang responden (72.2%) dan usia 56-60 Personal Hygiene Didesa Tangkit tahun sebanyak 9 responden Kecamatan Sungai Gelam”. (27,3%).
2. METODE PENELITIAN 2. Karakteristik Berdasarkan
Penelitian ini adalah jenis penelitian Jenis Kelamin kuantitatif. Penelitian Kuantitatif Distribusi frekuensi menekankan analisisnya pada data-data karakteristik responden numerical (angka) yang diolah dengan berdasarkan jenis kelamin metode statistika (Azwar,2010). Desain responden di Desa Tangkit Kec. penelitian yang digunakan adalah Sungai Gelam dapat dilihat tabel kolerasional dengan pendekatan cross- berikut : sectional dimana dalam desain ini Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden sebanyak 4 responden (12.1%), dan Berdasarkan Jenis Kelamin di PNS 1 responden (3.0%). Desa Tangkit Kec. Sungai Gelam b. Analisis Univariat No Jenis Jumla % Analisis univariat dilakukan Kelamin h untuk menyederhanakan, 1 Laki-laki 17 51.5 memudahkan interpretasi data dalam bentuk penyajian baik 2 Perempuan 16 48.5 bentuk textuler maupun bentuk Jumlah 33 100 tabuler dari tampilan distribusi Berdasarkan tabel 5.2 frekuensi dari tiap-tiap variabel diketahui bahwa jenis kelamin yang diteliti, baik variabel responden lebih dari separuh independen dan dependen dengan jenis kelamin laki-laki analisis univariat dalam yaitu sebanyak 17 responden penelitian ini yaitu untuk melihat (51.5%) dan jenis kelamin gambaran peran keluarga, perempuan sebanyak 16 pengetahuan dan personal responden (48.5%). hygiene akan dijabarkan pada 3. Karakteristik Berdasarkan tabel dibawah ini : Pekerjaan 1. GambaranPeran Keluarga Distribusi frekuensi Berdasarkan hasil penelitian karakteristik responden diketahui distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan responden gambaran peran keluarga pada di Desa Tangkit Kec. Sungai responden di Desa Tangkit Kec. Gelam dapat dilihat tabel Sungai Gelam dapat dilihat pada berikut : tabel 5.4 berikut ini : Tabel 5.3 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Distribusi Frekuensi Perilaku Berdasarkan Pekerjaan Di Desa Peran Keluarga Pada responden Tangkit Kec. Sungai Gelam di Desa Tangkit Kec. Sungai Gelam No Pendidikan Jumlah No Peran f % 1 IRT 12 Keluarga 2 Petani 11 1 Baik 5 15.2 3 Wiraswasta 4 2 Cukup 8 24.2 4 PNS 1 3 Kurang 20 60.6 5 Pensiunan 5 Jumlah 33 100 Jumlah 33 Berdasarkan tabel 5.3 Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan diketahui bahwa pekerjaan dari 33 responden dengan peran responden lebih dari separuh keluarga kurang yaitu sebanyak 20 dengan pekerjaan IRT yaitu responden (60.6%), dengan peran sebanyak 12 responden (36.4%), keluarga cukup sebanyak 8 responden petani sebanyak 11 responden (24.2%) dan dengan peran keluarga (33.3%), pensiunan sebanyak 5 baik sebanyak 5 responden (15.2%). responden (15.2%), wiraswasta 2. Gambaran Tingkat Pengetahuan Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan tabel 5.6 diketahui distribusi frekuensi didapatkan dari 33 responden gambaran peran keluarga pada dengan personal hygiene tidak responden di Desa Tangkit Kec. terpenuhi yaitu sebanyak 22 Sungai Gelam dapat dilihat pada tabel responden (66.7%). Dengan 5.5 berikut ini : personal hygieneterpenuhi sebanyak 11 responden (33.3%). c. Analisis Bivariat Analisis Bivariat adalah Tabel 5.5 analisa yang dilakukan terhadap dua Distribusi Frekuensi variabel, dan digunakan adanya Pengetahun Pada responden di hubungan yang bermakna antara Desa Tangkit Kec. Sungai variabel independen dan dependen, Gelam yang dilakukan dengan No Pengetahuan f menggunakan Uji Chi-Square 1 Baik 6 (Notoatmodjo, 2012). Analisa 2 Cukup 10 bivariat ini menggunakan uji 3 Kurang 17 statistik X2 (chi square), digunakan Jumlah 33 untuk melihat hasil kemaknaan Berdasarkan tabel 5.5 antara distribusi frekuensi yang didapatkan dari 33 responden dengan diamati dengan yang diharapkan pengetahuan kurang yaitu sebanyak dengan batas kemaknaan alpha 5% 17 responden (51.5%). Dengan (0,05). Apabila hasil perhitungan pengetahuan cukup sebanyak 10 menunjukkan nilai p-value <alpha responden (30.3%) dan dengan (0,05) maka Ho dinyatakan ada pengetahuan baik sebanyak 6 hubungan yang bermakna (Ho responden (18.2%). ditolak), sedangkan jika nilai p- 3. Gambaran Personal Hygiene value > alpha (0,05) ini berarti tidak Berdasarkan hasil ada hubungan yang bermakna antara penelitian diketahui distribusi kedua variabel (Ho Gagal ditolak). frekuensi gambaran personal Dalam penelitian ini analisis hygiene pada responden di Desa bivariat bertujuan untuk mengetahui Tangkit Kec. Sungai Gelam dapat hubungan peran keluarga dan dilihat pada tabel 5.6 berikut ini : tingkat Tabel 5.6 pengetahuanlansiatentangpersonalhy Distribusi Frekuensi Personal gienedi Hygiene Pada responden di Desa desaTangkitKecamatanSungaiGela Tangkit Kec. Sungai Gelam m dapat dilihat pada tabel sebagai No Personal f % berikut ini: Hygiene 1. Hubungan Peran Keluarga 1 Terpenuhi 11 33.3 Dengan Personal Hygiene 2 Tidak Lansia di Desa Tangkit 22 66.7 Hubungan peran keluarga Terpenuhi Jumlah 33 100 denganpersonalhygienedi desaTangkitKecamatanSungaiGe lam dapat dilihat pada tabel lam dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini : sebagai berikut ini : Tabel 5.7 Tabel 5.8 Hubungan Peran Keluarga Hubungan Pengetahuan DenganPersonalHygienedi Desa DenganPersonalHygienedi Desa Tangkit Kec. Sungai Gelam Tangkit Kec. Sungai Gelam Peran PersonalHygiene PersonalHygiene No Keluarga Terpen Tidak Total No Pengeta Terpenuhi Tidak Total uhi Terpenuh huan Terpenuhi i f % f % f % f % f % f % 1. Baik 4 66.7 2 33.3 6 18.2 1. Baik 4 80 1 20 5 15.2 2. Cukup 5 50 5 50 10 30.3 2. Cukup 3 37 5 62. 8 24.2 3. Kurang 2 33.3 15 88.2 17 51.1 .5 5 Total 11 33.3 22 66.7 33 100 3. Kurang 4 20 16 80 20 60.6 Total 11 33 22 66. 33 100 .3 7 Berdasarkan tabel 5.8 diketahui dari 33 responden Berdasarkan tabel 5.7 pengetahuan baik 6 responden diketahui dari 33 responden sebanyak 4 responden personal dengan peran keluarga baik 5 hygieneterpenuhi dan 2 responden responden sebanyak 4 responden personal hygiene tidak terpenuhi, personal hygieneterpenuhi dan 1 pengetahuan cukuo 10 responden responden personal hygiene tidak sebanyak 5 responden personal terpenuhi, peran keluarga cukup hygieneterpenuhi dan 5 responden 8 responden sebanyak 3 personal hygiene tidak terpenuhi responden personal dan pengetahuan kurang 17 hygieneterpenuhi dan 5 responden sebanyak 2 responden responden personal hygiene tidak personal hygieneterpenuhi dan 15 terpenuhi dan peran keluarga responden personal hygiene tidak kurang 20 responden sebanyak 4 terpenuhi. Hasil uji statistik responden personal diperoleh nilai p-value=0,020 hygieneterpenuhi dan 16 (<0,05) maka dapat disimpulkan ada responden personal hygiene tidak hubungan tingkat pengetahuan terpenuhi. Hasil uji statistik denganpersonalhygiene di Desa diperoleh nilai p-value=0,038 Tangkit Kec. Sungai Gelam. (<0,05) maka dapat disimpulkan ada hubungan Hubungan peran 4. PEMBAHASAN keluarga denganpersonalhygiene a. Berdasarkan hasil penelitian di Desa Tangkit Kec. Sungai mengenai gambaranperan Gelam. keluarga kurang yaitu sebanyak 2. Hubungan Tingkat 20 responden (60.6%). Pengetahuan Dengan Personal b. Berdasarkan hasil penelitian Hygiene Lansia di Desa Tangkit mengenai gambaran pengetahuan Hubungan pengetahuan kurang yaitu sebanyak 17 denganpersonalhygienedi responden (51.5%). desaTangkitKecamatanSungaiGe c. Berdasarkan hasil penelitian Sleman Yogyakarta Potter, P. mengenai gambaran personal A. & Perry, A. G. (2015). Buku hygiene tidak terpenuhi yaitu Ajar Fundamental Keperawatan sebanyak 22 responden (66.7%). Konsep, Proses, dan Praktik. d. Berdasarkan hasil uji statistik Volume 1.Edisi 4. Jakarta : menunjukkan bahwa ada EGC. hubungan peran keluarga Wawan, Dewi. M. (2016). Teori dan denganpersonalhygiene di Desa Pengukuran Pengetahuan, Sikap Tangkit Kec. Sungai Gelam dan Prilaku Manusia. Jakarta : dengan hasil uji statistik Nuha Medika diperoleh nilai p-value=0,038 Budi, S. W. (2017). Dhubungan (<0,05). Tingkat Pengetahuan Lansia e. Berdasarkan hasil uji statistik Dengan Perilaku Personal menunjukkan bahwa ada Hygiene Lansia Di Dusun hubungan tingkat pengetahuan Krasakan Lumbungrejo Tempel denganpersonalhygiene di Desa Sleman Yogyakarta Tangkit Kec. Sungai Gelam Nurwening, & Herry. (2020). dengan hasil uji statistik Kebutuhan Dasar Manusia. In diperoleh nilai p-value=0,020 How languages are learned. (<0,05). Fitri dkk, 2022. Hubungan Peran Keluarga Dengan Personal DAFTAR PUSTAKA Hygiene Pada Lansia Di Desa World Health Organization, 2016. Kebonsari Kecamatan Jumlah Penduduk Lansia Petanahan Kabupaten Diindonesia, Jakarta Kebumen. Journal Of Menkes, 2017. Upaya Penigkatan Mandalika Literature Vol.3 Kesehatan Promotif, Preventif, No.1. E-ISSN 2745-5963 Kuratif dan Rehabilitatif , Umi dkk, 2018. Hubungan Peran Jakarta Keluarga Dengan Personal Sri Nabawiyati, 2012. Jurnal Hygiene Pada Lansia Di Desa Pendidikan Kesehatan Bakalan Bojonegoro. Well Terhadap Lansia Tentang being, Vol. 3 No. 2 Personal Hygiene. Yogyakarta Zamsari novi handayani (2014). Muhibarata, 2015. Faktor-Faktor Hubungan peran keluarga Yang Berhubungan dengan dengan pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene Pada Lansia perawatan diri pada lansia. Pesisir Selatan. Vol. 2 No. 1 Jogolan Bantul Edisi Mei-Oktober 2015. Potter, P. A. & Perry, A. G. (2015). Intan Silviana, 2017. Determina Buku Ajar Fundamental Perilaku Personal Hygiene Keperawatan Konsep, Proses, Pada Lansia. Jakarta Barat. dan Praktik. Volume 1.Edisi 4. Budi, S. W. (2017). Dhubungan Jakarta : EGC. Tingkat Pengetahuan Lansia Wawan, Dewi. M. (2016). Teori dan Dengan Perilaku Personal Pengukuran Pengetahuan, Sikap Hygiene Lansia Di Dusun dan Prilaku Manusia. Jakarta : Krasakan Lumbungrejo Tempel Nuha Medika Badan Pusat Statistik, 2017 Survey Erdhayanti, 2014 Konsep Personal Penduduk Antar Sensus Hygiene Lansia, Jakarta diIndonesia, Jakarta Notoadmodjo, 2018. Metodelogi Depkes Ri, 2017. Data Personal Penelitian. Jakarta Hygiene Lansia Indonesia, Notoatmodji, 2019. Metodelogi Jakarta Penelitian. Jakarta Riskesdas, 2013. Prevalensi Penyakit- Ayu Sunarti, 2020. Jurnal Konsep Penyakit Akibat Personal Pelayanan Kesehatan Lansia. . Hygiene, Jakarta Vol. 2 No. 1 Edisi Mei-Oktober Profil Kesehatan Provinsi Jambi, 2020. Palu 2022 Nurwening, & Herry. (2020). Undang-Undang No. 13 Tahun 1998 Kebutuhan Dasar Manusia. In Tentang Kesejahteraan Lansia. How languages are learned. Jakarta Fitri dkk, 2022. Hubungan Peran Irianto, 2017. Indikator Kesehatan Keluarga Dengan Personal Manusia, Jakarta Hygiene Pada Lansia Di Desa Isro’in & Andarmoyo, 2012. Jurnal Kebonsari Kecamatan Petanahan Faktor-faktor yang Kabupaten Kebumen.Journal Of mempengaruhi perubahan Mandalika Literature Vol.3 No.1. perilaku seorang, Yogyakarta E-ISSN 2745-5963 Wahyuni, 2013. Jurnal Personal Umi dkk, 2018. Hubungan Peran Hygiene Perorangan, Sleman Keluarga Dengan Personal Iin Cintami Pangabean, 2013. Hygiene Pada Lansia Di Desa Peningkatan Kesehatan Lansia. Bakalan Bojonegoro. Well being, Yogyakarta Vol. 3 No. 2 Tarwoti, 2004. Personal Hygiene, Zamsari novi handayani (2014). Jakarta Hubungan peran keluarga dengan Sugiyono, 2012. Metodelogi pemenuhan kebutuhan perawatan Penelitian. Jakarta diri pada lansia. Jogolan Bantul Tarwoto, 2004. Konsep Personal Hygiene, Yogyakarta Azharuly Nafisadilah, 2016. Upaya Lansia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Kesehatan Diposyandu Lansia Cipto Usodo. Semarang